BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

33
BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108.01 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan 2015

Transcript of BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Page 1: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

BUKU INFORMASI

MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108.01

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.

DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan 2015

Page 2: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 2 dari 33

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4

A. Tujuan Umum ................................................................................... 4

B. Tujuan Khusus .................................................................................. 4

BAB II MEMPERSIAPKAN PEKERJAAN .................................................................. 6

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam mempersiapkan Pekerjaan .......... 6

1. Cara Menyiapkan Prosedur Pemasangan Pemasangan Sistem

Pembumian Sesuai Dengan Persyaratan yang Berlaku ................... 6

2. Cara Menyiapkan Alat Kerja, Material, K3 Dan Alat Bantu Yang

Dibutuhkan Sesuai Dengan Persyaratan Spesifikasi Peralatan Yang

Berlaku ....................................................................................... 6

3. Cara Memeriksa Alat Kerja, Material, K3 Dan Alat Bantu Yang

Dibutuhkan Untuk Memastikan Dalam Kondisi Berfungsi Baik Dan

Aman.......................................................................................... 6

4. Cara Menyiapkan Gambar Pemasangan Sistem Pembumian Untuk

Diserahkan Pada Personal Yang Tepat .......................................... 6

B. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Mempersiapkan Pekerjaan ......... 7

C. Sikap Kerja yang Diperlukan Dalam Mempersiapkan Pekerjaan ............ 7

BAB III MERAKIT PHB PENERANGAN ................................................................... 8

A. Pengetahuan yang Diperlukan Dalam Merakit PHB Penerangan ............ 8

1. Cara Menerapkan Peraturan Dan Prosedur Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja ......................................................................... 8

2. Cara Memasang Peralatan/Material Pembumian Sesuai Dengan

Spesifikasi Rancangan, Standar Dan Persyaratan Yang Berlaku ...... 8

3. Cara Memasang Peralatan/Material Pembumian Tanpa Mengurangi

Tingkat Pengamanan (IP) ........................................................... 12

4. Cara Memeriksa Kualitas Pekerjaan Dan Kebenaran Pengawatan ... 16

5. Cara Mengukur Setiap Rangkaian Listrik Untuk Memastikan

Tahanan Pembumian, Tahanan Isolasi, Dan Polaritas Sesuai

Persyaratan ................................................................................. 16

Page 3: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 3 dari 33

B. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Merakit PHB Penerangan............ 20

C. Sikap Kerja Yang Diperlukan Dalam Merakit PHB Penerangan .............. 21

BAB IV MEMERIKSA PEKERJAAN ......................................................................... 22

A. Pengetahuan yang Diperlukan Dalam Memeriksa Pekerjaan ................. 22

1. Cara Mengidentifikasi Penyimpangan Yang Berkaitan Dengan

Kondisi Lapangan ........................................................................ 22

2. Cara Menetapkan Alternatif Pemecahan Dari Penyimpangan Yang

Terjadi ........................................................................................ 22

3. Cara Menerapkan Alternatif Yang Dipilih Sesuai Dengan

Persyaratan ................................................................................. 23

B. Keterampilan yang Diperlukan Dalam Memeriksa Pekerjaan ................. 24

C. Sikap Kerja yang Diperlukan Dalam Memeriksa Pekerjaan .................... 24

BAB V MEMBUAT LAPORAN ............................................................................... 25

A. Pengetahuan yang Diperlukan Dalam Membuat Laporan ...................... 25

1. Prosedur Membuat Laporan Perakitann Sesuai Dengan Prosedur

Dan Format Yang Berlaku ............................................................ 25

2. Cara Membuat Berita Acara Perakitan Sesuai Dengan Prosedur

Dan Format Yang Berlaku ............................................................ 26

B. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Membuat Laporan ..................... 26

C. Sikap Kerja Yang Diperlukan Dalam Membuat Laporan ........................ 26

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 28

A. Dasar Perundang-undangan ............................................................... 28

B. Buku Referensi .................................................................................. 28

C. Majalah atau Buletin .......................................................................... 28

D. Referensi Lainnya .............................................................................. 28

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN ............................................................... 29

A. Daftar Peralatan/Mesin ...................................................................... 28

B. Daftar Bahan .................................................................................... 31

LAMPIRAN ............................................................................................................ 32

DAFTAR PENYUSUN .............................................................................................. 33

Page 4: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 4 dari 33

Page 5: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 5 dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum

Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menjelaskan

pemasangan sistem pembumian.

B. Tujuan Khusus

Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi memasang

sistem pembumian ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir

pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Mampu mempersiapkan pekerjaan meliputi kegiatan tentang menyiapkan

prosedur pemasangan sistem pembumian, menyiapkan alat kerja, material, K3

dan alat bantu yang dibutuhkan, memeriksa alat kerja, material, K3 dan alat

bantu yang dibutuhkan untuk memastikan dalam kondisi berfungsi baik dan

aman sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi yang berlaku, termasuk

menyiapkan gambar pemasangan sistem pembumian untuk diserahkan pada

personal yang tepat

2. Mampu merakit PHB penerangan yang meliputi kegiatan tentang peraturan dan

prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan selama pelaksanaan

pekerjaan, peralatan/material pembumina dipasang sesuai dengan spesifikasi

rancangan, standar dan persyaratan yang berlaku, peralatan/material

pembumian dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat

pengamanan (IP) yang telah ditetapkan, pemeriksaan kualitas pekerjaan dan

kebenaran pengawatan dilakukan terus menerus sesuai prosedur, setiap

rangkaian listrik diuji untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi,

dan polaritas sesuai persyaratan

3. Mampu memeriksa pekerjaan yang meliputi kegiatan tentang penyimpangan

yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya, penyimpangan

yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku

dan alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan

Page 6: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 6 dari 33

4. Memberikan laporan tentang status pekerjaan yang meliputi kegiatan tentang

laporan perakitan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku, dan

berita acara perakitan dibuat sesuai prosedur dan format yang berlaku

Page 7: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 7 dari 33

BAB II

MEMPERSIAPKAN PEKERJAAN

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pekerjaan

1. Cara Menyiapkan Prosedur Pemasangan Sistem Pembumian Sesuai dengan

Persyaratan yang Berlaku.

Menyiapkan prosedur pemasangan sistem pembumian hendaknya dilakukan

sebelum melaksanakan pekerjaan, dengan cara :

- Mempersiapkan waktu yang akan dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan,

kemudian membuat jadwal rencana pekerjaan.

- Jadwal rencana kerja yang telah disusun, dikoordinasikan dengan pihak

terkait, agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan waktunya

- Menghubungi orang terkait, menyerahkan hasil rencana pelaksanaan

pekerjaan.

2. Cara Menyiapkan Alat Kerja, Material, K3 Dan Alat Bantu Yang Dibutuhkan Sesuai

Dengan Persyaratan Spesifikasi Peralatan Yang Berlaku

Menyiapkan alat kerja, material, K3 dan alat bantu yang dibutuhkan dapat

dilakukan dengan cara:

- Rencanakan alat kerja sesuai dengan jenis pekerjaan

- Rencanakan peralatan K3 selengkap mungkin

- Rencakan alat bantu sesuai kebutuhan pekerjaan

3. Cara memeriksa alat kerja, material, K3 dan alat bantu yang dibutuhkan untuk

memastikan dalam kondisi berfungsi baik dan aman

Memeriksa alat kerja, material, K3 dan alat bantu yang dibutuhkan dapat

dilakukan dengan cara :

- Pastikan jumlah alat kerja, material, K3 dan alat bantu sesuai dengan

kebutuhan

- Pastikan kondisi alat kerja, material, K3 dan alat bantu sesuai spesifikasi yang

dipersyaratkan

- Patikan kesesuaikan perlengkapan dengan tempat kerja, dan periksa

terhadap gangguan orang sekitar dan lingkungannya.

4. Cara menyiapkan gambar pemasangan sistem pembumian untuk diserahkan pada

personal yang tepat

Page 8: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 8 dari 33

Menyiapkan gambar pemasangan sistem pembumian untuk diserahkan pada

personal yang tepat dapat dilakukan dengan cara :

- Gambar kerja harus tersedia sebelum pekerjaan pemasangan dilaksanakan

- Konsultasikan gambar kerja yang dibuat dengan pihak terkait

- Pastikan persetujuan dari pihak terkait sudah didapatkan sebelum memulai

pekerjaan

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pekerjaan

1. Menyiapkan prosedur pemasangan sistem pembumian sesuai dengan

persyaratan yang berlaku

2. Menyiapkan alat kerja, material, K3 dan alat bantu yang dibutuhkan sesuai

dengan persyaratan spesifikasi peralatan yang berlaku

3. Memeriksa alat kerja, material, K3 dan alat bantu yang dibutuhkan untuk

memastikan dalam kondisi berfungsi baik dan aman

4. Menyiapkan gambar pemasangan sistem pembumian untuk diserahkan pada

personal yang tepat

C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Pekerjaan

Harus bersikap secara:

1. Cermat, teliti dalam menyiapkan prosedur pemasangan, menyiapkan dan

memeriksa alat kerja, material, K3 dan alat bantu yang dibutuhkan, menyiapkan

gambar pemasangan sistem pembumian untuk diserahkan pada personal yang

tepat

2. Taat SOP dalam menyiapkan prosedur pemasangan, menyiapkan dan memeriksa

alat kerja, material, K3 dan alat bantu yang dibutuhkan, menyiapkan gambar

pemasangan sistem pembumian untuk diserahkan pada personal yang tepat

Page 9: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 9 dari 33

BAB III

MERAKIT PHB PENERANGAN

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Merakit PHB Penerangan

1. Cara Menerapkan Peraturan Dan Prosedur Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu tindakan untuk pencegahan

supaya tidak terjadi kecelakaan pada waktu melakukan atau tidak suatu kegiatan

pekerjaan yang mungkin dapat terjadi kepada si pekerja maupun kepada orang

lain, mesin, alat dan lingkungan kapan saja dan dimana saja.

Peralatan/material pembumian dipasang sesuai dengan spesifikasi rancangan,

standar dan persyaratan yang berlaku. Peralatan/material PHB pembumian

dipasang sedemikian rupa sehinga tidak mengurangi tingkat pengemanan (IP)

yang telah ditetapkan.

Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus

menerus sesuai prosedur. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan

tahanan pembumian, tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.

2. Cara memasang Peralatan/material Pembumian sesuai dengan spesifikasi

rancangan, standar dan persyaratan yang berlaku.

2.1. Pembumian

Pembumian atau disebut juga pentanahan dalam sistem jaringan tegangan

rendah maupun tinggi terdiri dari dua bagian yaitu: elektrode bumi dan

hantaran pentanahan. Tujuan dari Pembumian adalah sebagai pengaman

dari kejut listrik yang disebabkan oleh tegangan sentuh dan kerusakan alat

yang disebabkan karena rusaknya isolasi. Tegangan sentuh dapat terjadi

karena kebocoran/kegagalan isolasi pada perlengkapan listrik seperti motor

listrik, seterika listrik, kotak hubung bagi dsb. Besar tegangan sentuh yang

membahayakan manusia adalah 50 V keatas (untuk tempat kering) atau 25

V keatas (untuk tempat lembab).

Pembumian dilakukan dengan cara menghubungkan peralatan listrik

(seperti body motor listrik, body kotak hubung bagi) dengan elektroda

tanah yang ditanam didalam tanah.

Page 10: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 10 dari 33

Penghantar Pembumian harus sesuai dengan PUIL terutama berkenaan

dengan:

bahan dan tipe konduktor, dan

ukuran konduktor.

Sebagai tambahan, penghantar pembumian adalah tembaga dan

alumunium.

Cara sederhana untuk menentukan besar tahanan bumi dapat diapakai

rumus:

Ia

VRp

50

di mana:

Rp = besar tahanan tanah

50 V = besar tegangan sentuh maksimum yang di izinkan

Ia = besar arus yang dapat memutuskan pengaman arus lebih yang

terpasang pada instalasi

InxkIa

di mana:

In = besar arus nominal

k = konstanta

Nilai konstanta tergantung dari jenis dan spesifikasi peralatan itu sendiri ,

sebagai ilustrasi nilai konstanta

k = 2 s/d 5 kali In (untuk pengaman lebur)

k = 1,25 s/d 3,5 kali In (untuk pengaman lainnya)

2.2. Elektroda Bumi

Elektrode Bumi dijelaskan pada PUIL adalah penghantar yang ditanam

dalam bumi dan membuat kontak langsung dengan bumi. Pemasangannya

harus dapat dilihat untuk pengujian penglihatan dan harus sesuai PUIL juga

dalam hal metode pemasangan dan pengamanannya.

Elektrode bumi yang ditanam di dalam tanah berfungsi untuk mentanahkan

badan peralatan instalasi yang akan diamankan sebagai tindakan dari

tegangan sentuh tidak langsung.

Bahan elektrode yang banyak/umum digunakan PLN adalah pipa baja yang

digalvanisir yang dilengkapai dengan rel tembaga dan tembaga bulat (BC).

Page 11: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 11 dari 33

Sedangkan ukuran pipa baja yang digalvanisir adalah 1½” sepanjang 2,75

m dan rel tembaga sebagai perlengkapannya mempunyai ukuran 17 x 3

mm2 tapi pada umumnya banyak dipakai tembaga bulat ukuran 50 mm2.

ukuran tembaga bulat untuk bahan elektrode adalah 5/8” sepanjang 2 m.

Gambar 3.1 Cara Pemasangan Elektrode Bumi

2.3. Jenis Elektroda Bumi

Menurut PUIL elektrode-elektrode pembumian dibagi atas:

a. Elektrode Pita

Elektrode pita adalah elektrode yang dibuat dari penghantar berbentuk

pita atau berpenampang bulat, atau penghantar pilin yang pada

umumnya ditanam secara dangkal. Elektrode ini dapat ditanam sebagai

pita lurus, radial, melingkar, jala-jala atau kombinasi dari bentuk

tersebut seperti pada gambar 3.1 dibawah, yang ditanam sejajar

permukaan tanah dengan dalam 0,5 – 1.0 m. Pemasangan elektrode

pita harus disusun simetris dengan sudut jari-jari minimal 600.

Gambar 3.2 Cara pemasangan elektrode pita

Page 12: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 12 dari 33

b. Elektrode Batang

Elektrode batang adalah elektrode dari pipa besi, baja profil atau batang

logam lainnya yang di tanam dengan kedalaman minimum 2,5 meter.

Untuk memancangkan elektrode-elektrode ini sering digunakan palu

lantak. Elektrode-elektrode tersebut dapat juga dimasukkan ke dalam

tanah dengan getaran dengan menggunakan pali kango.

Kalau tanahnya kering; kadang-kadang sangat sulit untuk mencapai

tahanan penyebaran yang cukup rendah. Dalam hal ini, ada kalanya

sifat-sifat tanah dapat diperbaiki dengan mengolahnya dengan bahan-

bahan kimia.

Kalau digunakan beberapa elektrode batang yang dihubungkan paralel,

jarak antara elektrode-elektrode ini sekurang-kurangnya sama dengan 2

panjang efektif dari satu elektrode, atau sekurang-kurangnya 4 meter.

Elektrode-elektrode ini tidak boleh berada dalam corong tegangan dari

elektrode di sampingnya. Pembumian dengan menggunakan elektrode

batang juga disebut pembumian dalam.

c. Elektrode Pelat

Elektrode pelat adalah elektrode dari bahan logam utuh atau berlubang,

umumnya ditanam secara dalam dengan kedalaman 0,5-1,0 meter, 1

meter dibawah permukaan tanah.

Jika digunakan beberapa pelat yang dihubungkan paralel untuk

memperoleh tahanan pembumian yang lebih rendah, jarak antara pelat-

pelat ini harus sekurang-kurangnya 3 meter.

Untuk mencapai tahanan pembumian yang sama, elektrode-elektrode

pelat memerlukan lebih banyak bahan dibandingkan dengan elektrode

pita atau elektrode batang.

d. Jenis-Jenis Elektrode Lain

- Jaringan Pipa Air

Jaringan pipa air minum dari logam dipakai sebagai elektrode bumi.

Jika pipa air minum dari logam dalam rumah atau gedung dipakai

sebagai penghantar bumi, ujung pipa kedua sisi meteran air harus

dihubungkan dengan pipa tembaga yang berlapis timah dengan

ukuran minimum 16 mm2.

Page 13: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 13 dari 33

Apabila menggunakan pita baja digalvanisasi maka digunakan pita

baja dengan ukuran minimum 25 mm2 (tebal pipa minimum 3 mm).

- Selubung Logam

Selubung logam kabel yang tidak dibungkus dengan isolasi yang

langsung ditanam dalam tanah boleh dipakai sebagai elektrode bumi,

jika selubung logam tersebut dikedua sisi sambungan yang

dihubungkan dengan penghantar yang konduktivitas minimalnya

sama dengan selubung logam tersebut dan luas penampang

penghantar itu minimal sebagai berikut:

a) 4 mm2 tembaga untuk kabel dengan penampang inti sampai 6

mm2,

b) 10 mm2 tembaga untuk kabel dengan penampang inti 10 mm2

atau lebih.

Elektrode-elektrode tersebut ditanam dengan bermacam cara, sasarannya

adalah mendapatkan nilai tahanan sebesar maksimum 5 . Pada titik

sambungan elektrode dengan penghantar pembumian harus dilakukan

dengan klem/baut anti korosi minimum ukuran baut 10, klem sewaktu-

waktu dapat dibuka untuk maksud pengetesan/uji nilai resistansi.

Jika diperlukan paralel dua elektrode atau lebih, jarak elektrodenya adalah:

elektrode pipa d = 2 x panjang pipa

elektrode pelat d = 3 meter minimal

3. Cara memasang Peralatan/material Pembumian tanpa mengurangi tingkat

pengamanan (IP)

3.1. Bahan dan Ukuran Elektrode

a. Bahan Elektrode Pembumian

Bahan yang digunakan untuk elektrode pembumian adalah tembaga,

baja berlapis seng atau bahan berlapis tembaga. Untuk keadaan-

keadaan khusus, misalnya untuk pabrik-pabrik kimia kadang-kadang

diperlukan bahan lain yang lebih tahan korosi.

b. Ukuran Elektrode Pembumian

Ukuran-ukuran minimum yang harus digunakan untuk elektrode

pembumian dapat dilihat pada tabel 4.1.

Page 14: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 14 dari 33

Kalau tanahnya sangat korisif atau digunakan elektrode baja tanpa

lapisan seng atau lapisan tembaga, sebaiknya digunakan ukuran-ukuran

minimum 1,5 x ukuran-ukuran yang diberikan dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1 Ukuran Minimum Elektrode Bumi

No. Bahan Jenis

Elektrode

Bahan Digalvanisasi

Dengan Proses Pemanasan

Baja Berlapis

Tembaga

Tembaga

1. Elektrode Pita

- Pita baja 100 mm2 setebal minimum 3 mm

50 mm2 - Pita tembaga 50 mm2 tebal minimum 2 mm

- Penghantar

pilin 95 mm2 (bukan kawat halus)

- Penghantar pilin 35 mm2 (bukan kawat halus)

2. Elektrode Batang

- Pipa baja 25 mm

- Baja profil (mm) L 65 x 65 x 7 U 6,5 T 6 x 50 x 3

- Batang profil lain yang setaraf

Baja berdiameter 15 mm dilapisi tembaga setebal 250 m

3. Elektrode Pelat

Pelat besi tebal 3 mm luas 0,5 m2 sampai 1 m2

Pelat tembaga tebal 2 mm luas 0,5 m2 sampai 1 m2

Jika elektrode yang akan dipasang hanya dimaksudkan untuk mengatur

gradient tegangan, luas penampang minimum yang boleh digunakan

adalah:

Untuk baja berlapis seng : minimum 16 mm2

Untuk baja berlapis tembaga : minimum 16 mm2

Untuk tembaga : minimum 10 mm2

Ukuran-ukuran elektroda yang diperlukan untuk mencapai suatu

tahanan pembumian tertentu dapat dilihat pada tabel 3.1 Tabel ini

berlaku untuk tahanan jenis tanah = 100 m. Jika tahanan jenis tanah

Page 15: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 15 dari 33

yang sebenarnya berbeda misalnya sama dengan 1 m nilai-nilai yang

diberikan pada tabel 3.1 harus dikalikan dengan 1/100.

Misalnya jika tahanan jenis yang sebenarnya sama dengan 200 m,

yaitu untuk tanah pasir basah (lihat tabel 3.3), dan digunakan elektrode

pita yang panjangnya 100 m maka akan diperoleh tahanan pembumian:

(200/100) x 3 = 6

dari tabel 3.2 dapat dilihat, untuk memperoleh tahanan pembumian 5

dalam tanah liat ( = 100 m lihat tabel 3.3), diperlukan elektrode pita

yang panjangnya 50 m. Bisa juga digunakan misalnya 4 elektrode

batang yang masing-masing panjangnya 5 m dan dipasang pada suatu

lingkaran dengan garis tengah kira-kira 15 m.

Nilai-nilai yang diberikan pada tabel 3.2 untuk elektrode pita dan

hantaran pilin, berlaku untuk elektrode yang diletakkan lurus. Kalau

elektrode-elektrode ini misalnya dipasang zig-zag atau bergelombang,

tahanan pembumiannya akan lebih besar walaupun panjang

elektrodenya sama.

Tanahan pembumian dari elektrode pita dan batang, terutama

ditentukan oleh panjangnya. Pengaruh luas penampangnya sangat kecil.

Untuk memperoleh hasil yang baik, elektrode yang dipasang harus

membuat kontak yang sangat baik dengan tanah. Batu dan kerikil yang

langsung mengenai elektrode akan memperbesar tahanan pembumian

dari elektrode tersebut.

Tabel 3.2 memberikan tahanan jenis dari beberapa jenis tanah. Nilai-nilai yang tercantum dalam tabel ini adalah rata-rata kasar.

Jenis elektrode

Pita atau penghantar pilin Batang atau pipa Pelat vertikal dengan

sisi atas 1 m

dibawah permukaan

tanah

Panjang (m) Panjang (m) Ukuran (m2)

10 25 50 100 1 2 3 5 0,5 x 1 1 x 1

Tahanan pembumian

()

20

10

5

3

70

40

30

20

35

25

Page 16: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 16 dari 33

Tabel 3.3 Tahanan Jenis Tanah Jenis tanah

Tanah rawa

Tanah liat & tanah

ladang

Pasir basah Kerikil basah

Pasir & kerikil

kering

Tanah berbatu

Tahanan jenis

(m)

30

100

200

500

1000

3000

Untuk memasang hantaran pembumian pada rangkaian instalasi atau

mesin yang harus ditanahkan, harus digunakan sekerup pembumian, rel

pembumian atau klem pembumian tersendiri. Hantaran pembumian

tidak boleh dipasang di bawah baut atau mur yang digunakan untuk

mengikat rangkaian instalasi atau mesin yang harus ditanahkan.

3.2. Hantaran Pembumian

Pengertian hantaran pembumian sesuai PUIL 2000 adalah: penghantar

dengan impedans rendah, yang secara listrik menghubungkan titik yang

tertentu pada suatu perlengkapan instalasi atau sistem) dengan elektrode

bumi. Fungsi dari hantaran bumi sesuai dengan pengertiannya adalah untuk

menghubungkan rangkaian badan instalasi yang akan dibumikan dengan

elektrode buminya.

Bahan hantaran pembumian ini adalah tembaga dengan ukuran minimal

sama penampangnya dengan saluran pelayanan atau 6 mm2 minimal untuk

PHB utama tetapi tidak perlu sampai 50 mm2 untuk pembumian lainnya.

Titik netral trafo, tiang akhir, PHB utama, tiang-tiang jaringan tegangan

menengah perlu dilengkapi dengan terminal pembumian di mana terminal

tersebut dilengkapi dengan mur dan baut yang baik atau sepatu kabel, ini

dimaksudkan agar pentanahan sewaktu-waktu dapat dilepas untuk

pemeriksaan tahanan pembumian.

Gambar 3.3 Pipa Tanah Galvaniseerd

Page 17: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 17 dari 33

4. Cara memeriksa kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan.

Setelah pekerjaan perakitan selesai dikerjakan selanjutnya dilakukan

pemeriksaan kebenaran pengawatan instalasi. Hal ini dilaksanakan dengan cara

memeriksa setiap sambungan kabel pada peralatan dan mencocokannya dengan

gambar diagram instalasi yang telah disiapkan. Pengecekan sambungan kabel

dan peralatan dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti Multimeter dan

testpen.

Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus

menerus sesuai prosedur. Dengan cara memeriksa rangkaian listrik sesuai

dengan penjadwalan ; setiap bulan sekali, setiap tiga bulan sekali atau setiap

tahun sekali.

5. Cara mengukur setiap rangkaian listrik untuk memastikan tahanan pembumian,

tahanan isolasi, dan polaritas sesuai persyaratan

Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan

isolasi dan polaritas sesuai persyaratan. Untuk mengetahui hal tersebut

digunakan alat ukur listrik

Alat ukur listrik dalam instalasi digunakan untuk mengatahui: ada tidaknya aliran

listrik dalam suatu penghantar; baik tidaknya hubungan/sambungan pada

penghantar; kebocoran yang terjadi pada pengahantar maupun isolator; dan

adanya hubungan singkat yang terjadi pada suatu instalasi. Alat yang digunakan

untuk mengukur tahanan pembumian adalah earth tester. Alat untuk mengukur

tahanan isolasi kabel adalah meger/insulation tester. Alat untuk mengukur

polaritas adalah volt meter.

5.1 Earth tester

Adalah alat yang digunakan untuk mengukur tahanan pembumian. Dimana

tahanan pembumian menurut PUIL adalah 5 ohm.

Gambar 3.4 Earth Tester

Page 18: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 18 dari 33

Cara mengukur tahanan pembumian :

Tahanan pembumian diukur dengan menggunakan alat ukur earth

tester/grounding tester. Alat ukur grounding Earth tester atau grounding

tester ini, dilengkapi 3 (tiga) buah lubang konektor dan 3(tiga) kabel ukur

yang akan digunakan. Ketiga kabel tersebut yaitu:

Kabel berwarna merah (C), dihubungkan ke lubang konektor berwarna

merah pada alat ukur, dan ujung satunya dihubungkan ke stick/tongkat besi

yang tersedia dan sudah ditancapkan ke bumi/tanah.

Usahakan jarak antara stick atau tongkat besi yang satu dengan yang

lainnya sekitar 5m – 10 m.

Kabel berwarna kuning (P), dihubungkan ke lubang konektor berwarna

kuning pada alat ukur, dan ujung satunya dihubungkan ke stick/tongkat

besi yang tersedia dan sudah ditancapkan ke bumi/tanah. Usahakan jarak

antara stick atau tongkat besi yang satu dengan yang lainnya sekitar 5m –

10 m.

Begitu juga jarak antara masing-masing stick / tongkat besi dengan titik

grounding atau pentanahan yang diukur juga harus memiliki jarak antara

5m – 10 m.

Kabel berwarna hijau (E), Kabel berwarna Hijau (E), dihubungkan ke lubang

konektor berwarna Hijau pada alat ukur (Earth Tester), dan ujung satunya

dihubungkan ke kabel penghantar pada titik Grounding atau pentanahan

yang sudah kita pasang.

Gambar 3.5 Hubungan probe Earth Tester

Setelah itu putar selektor pada alat ukur (Earth Tester) untuk kita arahkan

pada pengukuran dengan nilai tertinggi (skala 100 Ω) terlebih dahulu, lalu

tekan tombol test.

Page 19: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 19 dari 33

Jika jarum ukur belum bergerak atau bergerak namun sangat kecil, putar

selektor untuk mengubah satuan skala yang lebih kecil (10 Ω).

Jika jarum ukur masih bergerak hanya sedikit juga, maka bisa kita coba lagi

dengan skala ukur yang lebih kecil (1 Ω), untuk mendapatkan hasil

pengukuran yang lebih akurat.

Menghitung hasil pengukuran:

Jika pada skala ukur 1 Ω, jarum ukur bergerak pada angka 2, maka hasil

pengukuran adalah :

2 x 1 Ω = 2 Ω. (Tahanan grounding baik dan benar memenuhi nilai standar)

Jika skala ukur yang kita gunakan pada pilihan selektor 10 Ω, dan jarum

ukur bergerak menunjuk angka 2, maka hasil pengukuran adalah :

2 x 10 Ω = 20 Ω. (Tahanan Grounding buruk).

Jika skala ukur yang kita gunakan pada pilihan selektor 100 Ω, dan jarum

ukur bergerak menunjuk angka 2, maka hasil pengukuran adalah :

2 x 100 Ω = 200 Ω. (Tahanan Grounding sangat Buruk, bahkan mungkin

tidak terpasang)

5.2 Insulation Tester

Alat untuk mengukur tahanan isolasi adalah insulation tester (Mega Ohm

Meter/Meger). Insulation tester termasuk alat ukur yang presisi yang dapat

digunakan untuk mengukur tahanan dalam batas tidak terhingga (~).

Dengan menggunakan insulation tester pengukuran suatu instalasi hasilnya

akan lebih baik daripada menggunakan multimeter, karena selain dapat

mengetahui adanya hubungan singkat juga dapat mengetahui adanya suatu

kebocoran yang terjadi pada penghantar ataupun pipa pelindung.

Gambar 3.6 Insulation Tester

Page 20: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 20 dari 33

Cara mengukur tahanan isolasi

Cara pemakaian insulation tester adalah salah satu ujung probe

dihubungkan dengan salah satu penghantar dan ujung yang lainnya ke

ujung penghantar yang berbeda. Apabila akan digunakan untuk pengukuran

dengan beban terpasang maka beban dan sumber listrik dalam keadaan

tidak tersambung

Gambar 3.7 Hubungan Insulation Tester

5.3 Multimeter

Alat ini digunakan untuk mengetahui baik tidaknya hubungan-hubungan

atau sambungan penghantar dalam suatu instalasi. Dengan menggunakan

multimeter dapat diketahui pemasangan instalasi yang meliputi:

pemasangan kabel, penyambungan kabel dan pekerjaan lainya dalam

instalasi, multimeter juga dapat dipakai untuk mengukur besarnya tegangan

listrik yang mengalir di dalam suatu penghantar misalnya tegangan fasa

dengan nol atau antara fasa dengan fasa.

Gambar 3.7 Multimeter

Page 21: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 21 dari 33

Cara mengukur Polaritas:

Cara mengukur polaritas, dapat menggunakan alat ukur volt meter.

Pemasangan volt meter dipasang secara paralel dengan bebannya.

Gambar 3.8 Hubungan Pengukuran Tegangan dengan Multimeter

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Merakit PHB Penerangan

1. Menerapkan Peraturan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja selama

pelaksanaan pekerjaan.

2. Memasang Peralatan/material Pembumian sesuai dengan spesifikasi rancangan,

standar dan persyaratan yang berlaku.

3. Memasang Peralatan/material Pembumian sedemikian rupa sehingga tidak

mengurangi tingkat pengamanan (IP).

4. Memeriksa kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan secara terus menerus

sesuai prosedur .

5. Menguji setiap rangkaian listrik untuk memastikan tahanan pembumian, tahanan

isolasi, dan polaritas sesuai persyaratan.

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Merakit PHB Penerangan

Harus bersikap secara:

1. Cermat dan teliti dalam menerapkan, memasang, memeriksa dan menguji

perkaitan PHB penerangan.

2. Taat SOP dalam mengaplikasikan cara, langkah-langkah, panduan, dan

pedoman perakitan PHB penerangan.

Page 22: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 22 dari 33

BAB IV

MEMERIKSA PEKERJAAN

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memeriksa Pekerjaan

1. Cara Mengidentifikasi Penyimpangan yang Berkaitan Dengan Kondisi Lapangan

Untuk mengetahui penyimpangan yang berkaian dengan kondisi lapangan

ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara melakukan

pengidentifikasian. Jika ada penyimpangan yang terjadi harus segera ditetapkan

alternatif pemecahannya. Alternatif pemecahan yang dipilih diterapkan sesuai

persyaratan

Pemeriksaan pekerjaan dengan cara membandingkan dengan standar yang

berlaku dan gambar shop drawing untuk mengetahui penyimpangan yang

berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya. Hasil pengujian

perakitan pembumian juga harus dibandingkan dengan standar untuk

memastikan bahwa instalasi yang terpasang sudah sesuai.

2. Cara Menetapkan Alternatif Pemecahan Dari Penyimpangan Yang Terjadi Sesuai

Prosedur

Setelah mengetahui penyimpangan yang terjadi, selanjutnya harus ditetapkan

cara-cara perbaikan pekerjaan, yang sesuai dengan prosedur.

a. Pengujian Penghantar

Penghantar yang baik mempunyai tahanan isolasi yang besar dan tidak

kurang dari standard minimum yang diijinkan. Isolasi penghantar dapat

mengalami kerusakan/tergores karena dalam pemasangan yang kurang hati-

hati terutama pada pengerjaan penarikan kabel dalam pipa, dan kerusakan

ini akan memperkecil nilai hambatan isolasinya. Selain kerusakan isolasi

kabel juga dapat mengalami putusnya inti penghantar. Untuk mengetahui

baik/tidak nya isolasi penghnatar pada suatu instalasi dapat dilakukan

dengan mengukur besarnya tahanan isolasi memakai Insulation tester

Sesuai dengan peraturan yang berlaku tahanan isolasi pada instalasi paling

rendah sebesar 1000 ohm per volt tegangan kerja.

Page 23: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 23 dari 33

b. Pembumian dan Perlindungan Terhadap Kebocoran

Peraturan keselamatan listrik adalah untuk mencegah bahaya-bahaya yang

mungkin dapat terjadi pada pekerjaan kelistrikan seperti kebakaran pada

pembangkitan, pengalihan tegangan (transformasi), distribusi dan

pemakaian bahaya dari pemakaian energi listrik lainnya.

Pembumian bagi logam terbuka merupakan cara utama yang umum dipakai

di Indonesia terhadap efek kebocoran arus ke tanah. Terdapat tiga jenis

proteksi untuk peralatan dan penghantar :

- Isolasi Menyeluruh

Membungkus peralatan dengan bahan isolasi yang dapat bertahan lama

dan kuat sehingga peralatan tersebut terlindung sedemikian hingga tidak

dapat tersentuh dan tidak dapat mengalami kontak dengan logam

telanjang

- Isolasi Dobel

Alat-alat listrik atau fitting peneraangan memiliki isolasi dobel sesuai

dengan Standar Inggris yang tepat. Secara sederhana berhubungan

dengan lapisan isolasi primer dan sekunder

- Isolasi

Mengisoler logam agar tidak dapat mengadakan kontak dengan

penghantar beraliran listrik atau logam yang ditanahkan.

3. Cara Menerapkan Alternatif Yang Dipilih Sesuai Dengan Persyaratan

Alternatif pemecahannya yang dipilih diterapkan sesuai prosedur dan

persyaratan, dengan cara memperbaiki pekerjaan yang terdapat penyimpangan.

Pembumian instalasi harus dilakukan agar tidak ada kesalahan karena impedansi

yang diabaikan bagi logam yang ditanahkan akan dipertahankan; sehingga dapat

menyebabkan bahaya.

Pada gambar 4.1 memperlihatkan suatu sumber listrik dan instalasi yang lebih

disederhanakan. Pada titik suplai, netral dihubungkan ke tanah sehingga jika

sebuah penghantar berlistrik terhubung karena kurang hati-hati ke selubung

logam yang ditanahkan, tersedia suatu lintasan pengganti untuk arus gangguan

tersebut. Untuk memutus sekering, impedansi rangkaian pembumian harus

cukup rendah untuk melewati arus yang diperlukan.

Page 24: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 24 dari 33

Gambar 4.1 Pembumian dan Perlindungan Terhadap Kebocoran

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memeriksa Pekerjaan

1. Mengidentifikasi penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun

hal lainnya

2. Menetapkan alternatif pemecahan dari penyimpangan yang terjadi sesuai

prosedur

3. Menerapkan alternatif yang dipilih sesuai dengan persyaratan

C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Memeriksa Pekerjaan

Harus bersikap secara:

1. Cermat, teliti dalam mengidentifikasi, menetapkan dan menerapkan alternatif

pemecahan penyimpangan.

2. Taat asas dalam mengaplikasikan cara, langkah-langkah, panduan, dan

pedoman yang dilakukan

Page 25: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 25 dari 33

BAB V

MEMBUAT LAPORAN

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Membuat Laporan

1. Prosedur Membuat Laporan Pemeriksaan Sesuai Dengan Prosedur Dan Format

Yang Berlaku

Laporan dipergunakan untuk mempresentasikan / menyajikan informasi-

informasi faktual secara ringkas (concise) dan akurat, tanpa rincian-rincian yang

tidak relevan. Tujuannya untuk membantu dalam pengambilan keputusan,

menetapkan perubahan dan atau peningkatan (improvement) serta pemecahan

masalah. Laporan memuat fakta logis yang berurutan, yang dinyatakan tanpa

keterlibatan personal dan dipengaruhi oleh subjektivitas penulisnya.

a. Susunan suatu laporan

Jika membuat laporan, maka maka harus jelas dalam pikiran anda, apa yang

akan disampaikan dan bagaimana susunannya. Susunan suatu laporan dapat

terdiri atas:

1) Heading

Laporan hendaknya mempunyai heading, yang menjelaskan sementara

kepada pembaca, tentang apa laporan tersebut. Dengan heading juga ada

catatan kecil yang menyatakan kepada siapa laporan tersebut ditujukan.

2) Pendahuluan

Meskipun tidak terlalu panjang, pendahuluan suatu laporan adalah sangat

penting, karena akan memberikan “over view” tentang isi laporan, dan

pembaca akan mengetahui apakah laporan tersebut berkenaan dan

berkepentingan dengannya. Rangkuman harus akurat dan tidak boleh

menyimpang, dan menyatakan secara singkat isi dan maksud laporan

3) Isi laporan

Isi laporan biasanya merupakan bagian terbesar dari suatu laporan, yang

secara jelas menyatakan masalah dan segala sapek yang berkaitan dan

juga berisinkan analisis masalah, sifat masalah dan penyebabnya. Karena

masalah yang dilaporkan berbeda-beda, maka tidak ada ketentuan yang

baku untuk menulis isi laporan.

Page 26: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 26 dari 33

Masing-masing laporan mempunyai kepentingan yang berbeda, jika perlu

dibagi kedalam judul dan sub-judul. Laporan mungkin berkenaan dengan:

» Suatu test/pemeriksaan yang telah dilakukan

» Suatu dimensi yang telah diambil berkenaan dengan produk

» Mungkin sketch untuk menglklarifikasi atau menjelaskan

» Jumlah komponen atau memerlukan komponen dari supplier

Isi laporan memuat semua informasi yang penting. Jika memuat banyak

hal, jangan ragu-ragu untuk membuat judul-judul dan sub judul, sehingga

jelas bagi yang membuatnya maupun yang harus membaca dan

memahaminya.

4) Kesimpulan

Kesimpulan akan menyimpulkan semua informasi yang telah dikumpulkan

di dalam isi laporan. Kadang-kadang kesimpulan dapat diitemasi, sehingga

pembaca dapat lebih mudan menemukan dan mengikutinya serta

memahaminya. Yang penting adalah bahwa kesimpulan harus konsisten

dengan apa yang telah ditulis dalam laporan. Jika tidak, laporan akan

kehilangan kredibilatasnya. Jika laporan cukup singkat dan hanya

berkenaan dengan satu masalah yang sederhana, maka kesimpulannya

mungkin termasuk rekomendasi dan saran-saran. Tetapi jika laporan

cukup panjang, dan berkaitan dengan sejumlah masalah dan

kemungkinan, maka rekomendasi dapat ditempatkan pada judul lain yang

terpisah.

Jika ada saran-saran berkenaan dengan sejumlah point dan digabungkan

dengan kesimpulan, laporan akan nampak kacau balau dan pembaca tidak

akan memperoleh gambaran yang jelas tentang apa yang ingin anda

sampaikan.

5) Rekomendasi

Rekomendasi adalah suatu saran. Rekomendasi yang anda buat haruslah

menyuarakan dan berdasarkan pada fakta yang ada pada isi laporan.

Rekomendasi dapat diitemasi . Saran yang anda ajukan harus didefinisikan

dengan baik, ringkas dan menyampaikan ide secara tepat.

Page 27: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 27 dari 33

6) Penutup laporan

Penutup laporan adalah penanda tanganan. Anda harus menuliskan nama

dan seksi/bagian dari mana anda berasal, kemudian tanda tangan atas

nama anda sendiri. Jika laporan telah selesai dibuat/ditulis, baca kembali

untuk memeriksa kesalahan ejaan, dan ketidak tepatan tata bahasa.

Adalah hal yang baik jika orang lain suruh membaca dan memeriksa. Orang

lain biasanya lebih objektif dari pada penulisnya sendiri.

Jika anda tidak puas dengan tulisan laporan anda, tulislah ulang dan

yakinkan tulisan anda bersih dan rapih. Anda dapat mengeditnya sendiri

pada komputer atau menyuruh orang lain. Jika laporan lebih dari satu

lember, berilah halaman untuk setiap halamannya dan distaple bersama-

sama. Sebelum menyampaikan laporan kepada orang yang dituju, buatlah

salinan/copi untuk arsip anda sendiri.

2. Cara Membuat Berita Acara Pemasangan Sesuai Dengan Prosedur Dan Format

Yang Berlaku

Berita acara kegiatan adalah laporan suatu kegiatan yang memuat keterangan

meliputi; nama kegiatan, orang yang melaksanakannya, waktu pelaksanaan, dan

tahap tahap kegiatan yang dilakukan dari awal hingga selesainya pelaksanaan

pekerjaan tersebut.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Membuat Laporan

1. Mampu membuat laporan pemeriksaan sesuai dengan prosedur dan format yang

berlaku

2. Membuat Berita acara pemasangan sesuai prosedur dan format yang berlaku

C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Membuat Laporan

Harus bersikap secara:

1. Cermat, teliti dalam membuat laporan dan berita acara

2. Taat asas dalam mengaplikasikan cara, langkah-langkah, panduan, dan pedoman

yang dilakukan

Page 28: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 28 dari 33

DAFTAR PUSTAKA

A. Dasar Perundang-undangan

-

B. Buku referensi

1. Kementerian Tenaga Kerja dan Transimgrasi RI, Memasang Sistem

Pembumian, Modul KTL, Versi 2007, Jakarta, 2007

2. Materi Kursus Uji Keahlian Bidang Tenaga Listrik, APEI, 2004

3. Badan Standarisasi Nasional, Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL

2011), Yayasan PUIL, 2011

4. F. Suryatmo, Teknik Listrik Instalasi Penerangan, Rineka Cipta, 2002

5. Dedy Rusmadi, Belajar Instalasi Listrik, Pionir Jaya, 2006

C. Majalah atau Buletin

-

D. Referensi Lainnya

-

Page 29: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 29 dari 33

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN MATERIAL

A. Daftar Peralatan/Mesin

Alat yang digunakan :

1. Alat Ukur Resistans / Earth Ground Tester

Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui hasil dari resistans atau tahanan

grounding system pada sebuah instalasi penangkal petir yang telah terpasang.

Alat ukur ini digital, sehingga hasil yang ditunjukan memiliki tingkat akurasi yang

cukup tinggi. Diketahui bahwa pihak Dinas Tenaga Kerja (disnaker) juga

menggunakan alat ini untuk mengukur resistans, sehingga pengukuran oleh pihak

kontraktor sama dengan hasil pengukuran pihak disnaker.

2. Bus Bar Grounding

Alat ini digunakan sebagai titik temu antara kabel penyalur petir dengan kabel

grounding. Biasanya terbuat dari plat tembaga atau logam yang berfungsi sebagai

konduktor, sehingga kualitas dan fungsi instalasi penangkal petir yang terpasang

dapat terjamin.

3. Copper Butter Connector

Alat ini digunakan untuk menyambung kabel, dan biasanya kabel yang disambung

pada instalasi penangkal petir adalah kabel grounding system, karena kabel

penyalur pada penangkal petir tidak boleh terputus atau tidak boleh ada

sambungan. Setelah kabel tersambung oleh alat ini tentunya harus diperkuat

dengan isolasi sehingga daya rekat dan kualitas sambungannya dapat terjaga

dengan baik. Penyambungan kabel instalasi penyalur petir konvensional umumnya

menggunakan alat ini, karena pada penangkal petir konvensional jalur kabel

terbuka hanya dilindungi oleh tingkah laku (conduct) dari PVC.

4. Ground Rod Drilling Head

Alat ini berfungsi untuk membantu mempercepat pembuatan grounding suatu

instalasi penangkal petir, yaitu dengan cara memasang di bagian bawah copper

rod atau ground rod yang akan dimasukkan ke dalam tanah, sehingga copper rod

atau ground rod tersebut: ketika didorong ke dalam tanah akan cepat masuk

karena bagian ujung alat ini runcing. Selain itu, alat ini juga dapat menghindari

kerusakan copper rod ketika dipukul ke dalam tanah.

Page 30: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 30 dari 33

5. Ground Rod Drive Head

Alat ini dipasang di bagian atas copper rod atau ground rod dan berfungsi untuk

menghindari kerusakan copper rod atau ground rod bagian atas yang akan

dimasukkan ke dalam tanah. Hal tersebut karena: pada saat copper rod didorong

ke dalam tanah dengan cara dipukul, alat pemukul tersebut tidak mengenai

copper rod, akan tetapi mengenai alat ini.

6. Bentonit

Dalam aplikasi grounding system, bentonit digunakan untuk membantu

menurunkan nilai resistans atau tahanan tanah. Bentonit digunakan saat

pembuatan grounding (jika sudah tidak ada cara lain untuk menurunkan nilai

resistans). Pada umumnya, para kontraktor cenderung memilih menggunakan

cara pararel grounding rod atau multi grounding system untuk menurunkan

resistans.

7. Ground Rod Coupler

Alat ini digunakan ketika kita akan menyambung beberapa segmen copper rod

atau ground rod yang dimasukkan ke dalam tanah, sehingga copper rod atau

ground rod yang masuk ke dalam tanah akan lebih panjang. Misalnya, ketika kita

akan membuat grounding penangkal petir sedalam 12 meter dengan

menggunakan copper rod, maka alat ini sangat diperlukan karena copper rod

yang umumnya ada dipasaran paling panjang hanya 4 meter.

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan

1. Laptop, infocus, laserpointer Untuk di ruang teori

2. Printer

3. Alat Ukur Resistans / Earth Ground Tester

4. Bus Bar Grounding

5. Copper Butter Connector

6. Ground Rod Drilling Head

7. Bentonit

8. Ground Rod Coupler

Page 31: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 31 dari 33

B. Daftar Bahan

Bahan yang dibutuhkan

a. Elektrode pembumian

No. Nama Bahan Keterangan

1. Elektrode pembumian Setiap peserta

Page 32: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 32 dari 33

LAMPIRAN

Page 33: BUKU INFORMASI MEMASANG SISTEM PEMBUMIAN KTL.IK02.108

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Kode Modul KTL.IK02.108.01

Judul Modul: Memasang Sistem Pembumian Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 33 dari 33

DAFTAR PENYUSUN MODUL

NO. NAMA PROFESI

1. Tri Winahyu Hariyadi Instruktur Kej. Listrik BBPLK Serang

Asesor Kompetensi Bidang Kelistrikan

Trainer Asean Skill Competitian (Electrical Installation)