02 Pembumian Sistem
-
Upload
supriyanto-suhono -
Category
Documents
-
view
338 -
download
34
Transcript of 02 Pembumian Sistem
09/06/2012
1
PEMBUMIAN SISTEM
OLEH:
SUPRIYANTO, MT.
LABORATORIUM INSTALASI DAN DISTRIBUSI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2009
PEMBUMIAN PENGAMAN
• PEMBUMIAN PENGAMAN (PEMBUMIAN PERALATAN )
ADALAH MENGHUBUNGKAN KE BUMI BKT (BAGIAN
KONDUKTIF TERBUKA) ATAU BAGIAN DARI PERALATAN
KONDUKTIF (LOGAM) YANG PADA KERJA NORMAL TIDAK
DILALUI ARUS.
• PEMBUMIAN PENGAMAN BERBEDA DENGAN PEMBUMIAN
SISTEM.
09/06/2012
2
TUJUAN PEMBUMIAN
– Melindungi manusia dari tegangan sentuh yang
membahayakan
– Melindungi sistem / peralatan dengan mentrip pengaman
melalui arus balik dari arus lingkar gangguan
– Untuk memperbaiki penampilan dari system
FUNGSI PEMBUMIAN PENGAMAN
• Membatasi beda tegangan antara bagian-bagian
peralatan yang tidak dilalui arus dan antara
bagian-bagian ini dengan tanah sampai pada suatu
harga yang aman (tidak membahayakan ). Untuk
semua kondisi operasi normal atau tidak normal.
09/06/2012
3
PEMBUMIAN SISTEM
• Sistem pembumian yang diterapkan di Indonesia adalah model
TN, dalam implementasi ada yang menggunakan sitem dengan
tahanan pada pentanahan system dan ada yang tidak
menggunakan tahanan pentanahan sistem.
PEMBUMIAN PADA KONSUMEN
09/06/2012
4
PEMBUMIAN PADA APP DAN INSTALASI RUMAH 1 FASA
SISTEM TT
• Pembumian Sistem TT disebut juga sistem PP (Pembumian
pengaman), menurut Puil 2000 : 3.5.5 Sistem tenaga listrik TT
mempunyai satu titik yang dibumikan langsung. BKT instalasi
dihubungkan ke elektroda bumi yang secara listrik terpisah dari
elektroda bumi sistem tenaga listrik.
09/06/2012
5
SISTEM TN
• Sistem TN dibedakan atas dasar susunan penghantar netral dan
penghantar pengaman. Pada Sistem TN-S mempunyai
penghantar netral (N) dan penghantar pengaman (PE) terpisah
diseluruh sistem. Sedangkan pada sistem TN-C semua bagian
konduktif terbuka dihubungkan ke sistem netral melaui
gabungan konduktor netral dan pengaman (PEN). Sementara
sistem TN-C-S merupakan gabungan sistem TN-C dan TN-S.
SISTEM TN-S
• Menurut puil 2000: 3.5.4 a). Sistem TN-S menggunakan penghantarproteksi terpisah di seluruh sistem.
• Dibawah ini gambar sistem TN-S dimana:
Gambar :saluran netral dan tanah dipisah (TN-S)
09/06/2012
6
SISTEM TN-C-S
• Pembumian sistem TN-C-S dilakukan dengan cara
menggabungkan , fungsi netral dan fungsi proteksi dalam
penghantar tunggal disebagian system (PUIL 2000: 354)
TN-C
.
09/06/2012
7
Grounding and bonding
• Grounding – Koneksi BKT ( Bagian KonduktifTerbuka) ke langsung bumi (elektrodapentanahan) atau melalui hantaran proteksi (PE).
• Bonding - Koneksi antar BKT ( Bagian KonduktifTerbuka) untuk membentuk jalur konduktif secaraelektrik untuk tujuan pengamanan, denganmenjadikan impedansi lingkar gangguan menjadirendah.
09/06/2012
8
Bagaimana skema kerja bonding pada rangkaian arus
gangguan tipikal ?
LOAD
Arus Mengalir ke Beban dan Kembali
Setelah Melalui Beban
Dan Kembali Ke Transformator
09/06/2012
9
LOAD
Total resistansi atau impedansi
pada sirkit akan menentukan jumlah
arus yang mengalir pada sisrkit
Proteksi Arus Lebih Memproteksi Sirkit
dari Hubung Pendek dan Beban Lebih
15A Circuit Breaker
LOAD
Kondisi Hubung Pendek dan Beban Lebih
09/06/2012
10
Kondisi Gangguan Tanah
Bagaimana Grounding mengembangkan skema proteksi terhadap manusia dan peralatan.
Kondisi Gangguan Tanah
Apa yang terjadi ketika hubung pendek antara hantaran
aktif dengan BKT (Bagian Konduktif Terbuka)?
LOAD
Kondisi Gangguan Tanah
09/06/2012
11
Apa yang terjadi ketika hubung pendek antara hantaran
aktif dengan BKT (Bagian Konduktif Terbuka)?
LOAD
Kondisi Gangguan Tanah
LOAD
Kondisi Gangguan Tanah
Tidak Ada Grounding
Pada Transformator
Aman karena tidak ada jalur
arus lingkar gangguan
09/06/2012
12
• No circuit – No current
• Arus tidak akan mengalir bila tidak ada loop tertutup.
• Arus tidak akan mengalir ke bumi untuk kembali ke
transformator apabila tidak dilakukan pembumian pada
transformator.
LOAD
Kondisi Gangguan Tanah
Aman karena tidak ada jalur
arus lingkar gangguan
09/06/2012
13
Pembumian Sistem Kita di Ground sehingga
menjadi Bahaya
LOAD
Kondisi Gangguan Tanah
Karena Transformator Daya di Ground maka perlu
perlindungan terhadap terhadap manusia dan peralatan.
LOAD
Kondisi Gangguan Tanah
09/06/2012
14
Maka kita membutuhkan grounding pada BKT kita.
LOAD
Kondisi Gangguan Tanah
Grounding pada peralatan
mengembangkan jalur kedua pada
arus lingkar gangguan.
LOAD
Kondisi Gangguan Tanah
09/06/2012
15
LOAD
Jalur gangguan pertama melalui tubuh
ke tanah dan balik ke transformator.
Ground Fault Condition
LOAD
Jalur baru kedua melalui BKT Peralatan ke tanah
dan kembali ke transformator.
Ground Fault Condition
09/06/2012
16
Arus Lingkar Gangguan
• Untuk membuka Circuit Breaker 25A secara cepat, kita membutuhkan arus 100A to 125A
(4 sampai 5 kali rating dari breaker)
Pada Tegangan Sistem 220V. Untuk menghitung besar arus kita
membutuhkan nilai resistansi.
LOAD
Ground Fault Condition
09/06/2012
17
Arus Lingkar Gangguan
• Dengan asumsi tahanan elektroda 5 ohmuntuk resistansi masing-masing grounding elektrode, Kita dapatkan setidaknya/ minimal 10 ohm resistansi lingkar gangguan yang terdapat pada grounding dan peralatan.
Arus Lingkar Gangguan
– I = E / R
– I = 220 / 10 = 22A
09/06/2012
18
Arus Lingkar Gangguan
Hanya 22 Amp …
• Apakah arus 22 Amp akan membuat trip circuit breaker 25A ?
Absolutely not!
LOAD
Overcurrent Device (GPAL) Tidak akan mengamankan/ membuka dan membahayakan.
Dengan Grounding BKT ?
09/06/2012
19
Kesimpulan
• Grounding semata tidak mampu memberikan
perlindungan terhadap manusia dan peralatan dari
gangguan tanah.
Koneksi vital bonding antara BKT
dengan hantaran netral saluran masuk.
LOAD
Koneksi Bonding
09/06/2012
20
Koneksi Bonding
• Setiap BKT Peralatan adalah bagian dari sistem yang akan dienergise.
• Setiap BKT Peralatan harus terkoneksi satu dengan lainnya mengMust be connected together by an electrically continuous metal-to-metal contact or by an equiunakan hantaran proteksi (PE).
Koneksi Bonding
• Koneksi yang terbentuk secara konduktif ini akan menghasilkan resistansi/impedansi lingkar gangguan yang rendah.
• Pada sambungan masuk saluran disambung pada terminal busbar dengan hantaran netral. Yang akan menghasilkan : “Effective Ground Fault Current Path”
09/06/2012
21
Koneksi bonding juga menggunakan netral
untuk jalur balik arus gangguan.
LOAD
Koneksi Bonding
Bonding mengembangkan jalur ketiga arus
balik gangguan ke catu daya.
LOAD
Koneksi Bonding
09/06/2012
22
Arus Lingkar Gangguan
• Untuk membuka Circuit Breaker 25A secara cepat, kita membutuhkan arus 100A to 125A
(4 sampai 5 kali rating dari breaker)
Arus Lingkar Gangguan
Resistansi masing
• AL OH Distribution .032
• AL Service Drop .013
• CU Service Entrance .005
• CU Branch Circuit .307
Resistansi sampai ke Titik Gangguan .357 ohms
09/06/2012
23
LOAD
.357 ohms
The resistance from the point of fault through our metal equipment
back to the neutral is assumed to be the same as the branch circuit
wiring and 100’ of #14 cu has a resistance of .3 ohms.
.3 ohms
Koneksi Bonding
LOAD
.357 ohms
.3 ohms
.57 ohms
The total resistance in this path
created by bonding is .714 ohms.
Koneksi Bonding
09/06/2012
24
Fault Current Path
• I = E / R
• I = 220 / .714 = 308 A
Arus lingkar gangguan menjadi efektif karena arus yang
mengalir akan menjadi 308 A yang akan membuka CB
secara cepat.
LOAD
The Bonding Connection
09/06/2012
25
Koneksi Bonding