Budidaya Tanaman Selada - Copy

download Budidaya Tanaman Selada - Copy

of 9

description

Budidaya Tanaman Selada - Copy

Transcript of Budidaya Tanaman Selada - Copy

PENDAHULUAN

Latar BelakangSelada ( Lactuca Sativa L) termasuk dalam kelompok tanaman sayuran daun yang dikenal di masyarakat. Jenis sayuran ini mengandung zat-zat gizi khususnya vitamin dan mineral yang lengkap untuk memenuhi syarat kebutuhan gizi masyarakat. Selada sebagai bahan makanan sayuran bisa dikonsumsi dalam bentuk mentah sebagai lalapan bersama-sama dengan bahan makanan lain. Selain berguana untuk bahan makanan, selada juga berguna untuk pengobatan (terapi) berbagai macam penyakit. Sehingga dengan demikian, selada memiliki peranan yang sangat penting didalam menunjang kesehatan masyarakat.Mengingat akan pentingnya sayuran ini bagi kesehatan, baik kandungan gizi maupun seratnya, mendorong masyarakat makin menggemari sayuran khususnya daun selada. Mengingat permintaan yang terus meningkat sesuai dengan pertambahan penduduk maka perlu adanya usaha- usaha pengembangan teknologi dalam budidaya selada.Memperhatikan kegunaannya yang beragam didalam kehidupan sehari- hari, maka selada dangat mudah dipasarkan (di usahakan) dengan baik dapat memberikan keuntungan yang besar. Berusaha tani selada dapat memberikan keuntungan yang besar. Berusaha tani selada dapat berhasil dengan baik apabila petani memiliki pengetahuan yang luas mengenai semua aspek yang berkaitan dengan tanaman selada, yaitu mulai dari manfaat dan kegunaannya, varietas, mutu benih, teknik budidaya, kondisi lingkungan bertanam, penanganan hama dan penyakit, serta panen.

Tujuan PercobaanBerdasarkan latar belakang di atas, maka ada beberapa tujuan yang akan diperoleh dari penyusunan laporan ini. Tujuan-tujuan tersebut antara lain :1. Untuk mengetahui cara budidaya tanaman selada2. Untuk mengetahui syarat tumbuh, iklim, dan kebutuhan nitrogen3. Untuk mengetahui bagaimana persiapaan lahan, bahan tanam, pemupukan, pemeliharaan, panenHipotesis PercobaanAdapun hipotesis dari percobaan ini adalah mengamati pertumbuhan tanaman selada.

Kegunaan PercobaanUntuk mengetahui bagaimana perlakuan yang baik untuk pertumbuhan tanaman selada. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan lapangan dalam menanam tanaman selada dan sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikum Dasar Agronomi Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Dalam ilmu tumbuhan, tanaman selada di klasifikasikan sebagai berikut.Divisi: SpermatophytaSub divisi: AngiospermaeKelas: DicotyledonaeOrdo: AsteralesFamili : AsteraceaeGenus: LactucaSpesies: Lactuca Sativa L.

Syarat TumbuhSelada tumbuh baik didataran tinggi (pegunungan). Didataran rendah kropnya kecil-kecil dan cepat berbunga. Pertumbuhan optimal pada tanah yang subur banyak mengandung humus, mengandung pasir atau lumpur. Suhu yang optimal untuk tumbuhnya antara 15-20 , Ph tanah antara 5-6,5. Waktu tanam terbaik adalah pad akhir musim hujan. Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau dengan pengairan atau penyiraman yang cukup.

IklimDaerah yang cocok untuk penanaman selada sekitar ketinggian 500-2.000 m dpl dan suhu rata-rata 15-20 C. Daerah penghasil selada antara lain Batu dan Tengger (Jawa Timur), Tawangmangu, Bandungan, dan Dieng (Jawa Tengah), Pacet, Cipanas, dan Lembang (Jawa Barat), serta Tomohon (Sulawesi Utara). Di dataran rendah selada juga bisa tumbuh, tetapi krop yang terbentuk kurang baik. Tanaman selada tidak tahan bila terlalu banyak hujan, kelembaban terlalu tinggi, dan tergenang air. Dalam kondisi seperti itu, tanaman akan mudah terserang penyakit. Waktu tanaman yang paling cocok pada waktu musim kemarau dengan penyiraman yang cukup. Selada memerlukan sinar matahari yang cukup (tidak banyak awan) dan tempat yang terbuka.

TanahTanaman selada dapat ditanam pada berbagai macam tanah, namun pertumbuhan yang baik akan diperoleh bila ditanam pada tanah liat berpasir yang cukup mengandung bahan organik, gembur, remah, dan tidak mudah tergenang oleh air. Selada tumbuh baik dengan pH 5,0 - 6,5. Bila pH terlalu rendah perlu dilakukan pengapuran. (Sunarjono, H. 2008)

Pupuk NitrogenPupuk Nitrogen mempunyai efek yang paling menonjol pada tanaman karena N cenderung meningkatkan pertumbuhan di atas tanah dan memberikan warna hijau pada daun.

BAHAN DAN METOE PRAKTIKUM

Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian mengenai budidaya tanaman selada ini dilaksanakan di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari hingga Juni 2015.

Bahan dan AlatAdapun bahan yang digunakan adalah bibit selada dan poly bag. Adapun alat yang digunakan adalah sebuah cangkul untuk mencampur tanah dengan pupuk dan timbangan untuk menimbang pupuk.

Metode Penelitian Adapun metode dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut.1. Penyiapan Lahan, dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2015.2. Penyiapan Bahan Tanam dengan polibex3. Penanaman, dilakukan pada tanggal 18 Maret 2015. . 4. Pemeliharaan, terdiri dari penyiraman, penyulaman, penyiangan dan pengendalian hama dan penyakit.Panen.5. Pengamatan Parameter, meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai).

PELAKSANAAN PENELITIAN

Penyiapan Persiapan lahan dapat dilakukan selama satu minggu sampai satu bulan tergantung luas lahan yang petani miliki. Lahan tersebut perlu dibersihkan untuk dijadikan tempat budidaya selada organik. Persiapan lahan ini mencakup pengolahan lahan hingga pembuatan rak sebagai tempat polibag. Media tanam polibag terdiri dari campuran tanah dan pupuk. Media tanam juga dapat berupa campuran dari jerami dan media bekas jamur. Media tanam dibiarkan selama tiga hari sampai satu bulan untuk ditanami bibit selada organik tergantung dari kematangan pupuk yang digunakan. Petani perlu membeli bambu dan plastic untuk membuat greenhouse sebagai tempat untuk membudidayakan selada organik. Penyiapan Bahan Tanam Media tanam semai dapat berupa pasir, tanah bekas polibag yang telah dikeringkan, dan pupuk. Benih disebar secukupnya pada kotak pesemaian yang berjumlah dua kotak. Lalu disiram dan ditutup selama dua sampai tiga hari agar benih cepat berkecambah. Penyiraman dilakukan selama dua sampai tiga hari sekali, jangan terlalu sering. Apabila terlalu sering disiram, benih tergenang air dan tidak tumbuh. Benih di pesemaian selama 7 sampai 20 hari tergantung daya kecambah benih yang disemai. Benih yang telah berdaun dua sampai empat helai kemudian dipindahkan ke polybag

Penanaman Benih dipindahkan setelah berdaun dua sampai empat helai dari kotak pesemaian ke polibag yang telah disiapkan. Benih yang dipindahkan ditaruh di bawah rak terlebih dahulu untuk penyesuaian terhadap lingkungan selama tiga hari. Apabila telah melewati tiga hari, tanaman ditaruh di atas rak selama 25 sampai 40 hari. Penyiraman dilakukan satu sampai dua kali sehari, apabila saat umur benih sudah lebih dari dua minggu dilakukan sebanyak dua kali secara teratur. Jarak tanam yang digunakan yaitu 10 sampai 20 centimeter, karena dengan jarak tanam tersebut pertumbuhan tanaman menjadi bagus.PemupukanPupuk yang digunakan dalam pertanian dibagi kedalam dua jenis, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari bahan alami atau disediakan oleh alam. Contoh pupuk organic diantaranya kotoran hewan, tumbuhan yang telah mati dan terurai, dan lain sebagainya. Bahan aktif dan berbagai mineral yang terdapat dalam pupuk organic ini sangatlah banyak namun kandungan bahan aktifnya sedikit, tidak seperti kandungan pada pupuk anorganik. Pupuk aorganik adalah pupuk sintesis atau pupuk yang dibuat oleh manusia dan bahan dasar yang digunakan adalah bahan kimia. Jenis pupuk anorganik dapat kita lihat dan cari sendiri di toko-toko pertanian. Contoh pupuk anorganik diantaranya NPK, TSP, Urea, SP36, KCL, dan masih banyak lagi. Kandungan dalam pupuk anorganik biasanya lebih spesifik.

Pemeliharaan Pemeliharaan Ketika tanaman berumur 2 minggu sudah harus dilakukan penyiangan. Hal ini karena perakaran selada dangkal sehingga kurang mampu bersaing dengan tanaman lain dalam menyerap hara. Penyiangan juga berfungsi untuk menekan serangan hama-penyakit. Interval pengerjaannya adalah seminggu sekali. Pengairan pada tanaman selada patut mendapat perhatian. Apalagi di dataran rendah di mana udara lebih panas dan sering kekurangan air. Kebutuhan air mutlak dipenuhi pada awal pcnanaman, saat penyiangan pertama (umur 2 minggu), dan ketika tanaman berumur sebulan. Bila hujan tidak turun, lakukan penyiraman dengan gcmbor atau melewatkan air melalui parit pengairan. Jaga pula agar parit pengairan mampu melewatkan kelebihan air di saat turun hujan lebat. Pemupukan Kebutuhan pupuk kandang untuk tanaman selada adalah 10 ton/ha. Pupuk ini dicampurkan di permukaan areal tanam. Pupuk diberikan dalam aluran di kiri-kanan tanaman. Pemberiannya dilakukan saat penanaman.

PenyiramanCara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan air adalah dengan membuat saluran air pada sekeliling lahan.Cara penyiraman lahan yang baik adalah penyiraman dilakukan dengan cara menyalurkan air pada saluran air antara barisan tanaman selada, tunggu sampai 3 jam,bila air masih sisa dalam saluran tadi, maka air harus dibuang yang bertujuan agar akar jagung tidak terendam air, karena jika akar terlalu sering terendam air akan mengakibatkankematian pada tanaman jagung tersebut.Hal yang perlu diperhatikan dalam penyiraman adalah: Jangan menyiram jika hari sudah hujan. Karena jika terlalu banyak air tanaman jagung bisa membusuk dan akhirnya mati,penyiraman hanya dilakukan jika lahan kering saja.

Penyulaman Penyulaman dilakukan antara 1 2 minggu pada tanaman yang rusak atau mati dengan menggunakan tanaman cadangan yang ditanam seedpag atau media persemaian selada.

PenyianganPenyiangan dilakukan dua kali selama masa pertumbuhan tanaman selada. Penyiangan pertama pada umur 1 minggu dengan cara mencabut rumput yang ada di sekitar tanaman.

Hama dan Penyakit Hama yang selalu ditemui petani yaitu ulat daun, belalang, dan nyamuk kecil bila keadaan teduh atau lembab. Hama dapat dihilangkan secara mekanik, yaitu dibuang atau dihilangkan. Penyakit yang sering menyerang tanaman selada yaitu bercak hitam daun dan cacar daun. Penyakit yang menyerang tanaman selada masih sulit diatasi oleh petani. Pemeliharaan dilakukan mulai dari pesemaian hingga panen. Pascapanen pun masih perlu dilakukan pemeliharaan agar produk selada yang dihasilkan tidak cepat rusak.

PanenPanen dilakukan setelah tanaman ditanam selama maksimal 40 hari. Petanimelakukan panen secara bergantian. Petani menggunakan kantong panen yang berjumlah dua buah sebagai tempat produknya. Cara panen petani yaitu dengan cara memotong menggunakan gunting atau pisau bagian bonggol batang sampai akarnya. Petani melakukan panen saat sore hari. Media tanam yang telah digunakan diistirahatkan selama tiga hari sampai dua minggu. Media tanam dibuang sebagian, lalu ditambah lagi pupuk kandang yang baru.