BUDIDAYA TANAMAN LIDAH BUAYA

download BUDIDAYA TANAMAN LIDAH BUAYA

of 14

Transcript of BUDIDAYA TANAMAN LIDAH BUAYA

BUDIDAYA TANAMAN LIDAH BUAYAA. BUDIDAYA TANAMAN LIDAH BUAYA 1. Nilai Komunikasi a. Sumber informasi Pengetahuan tentang budidaya tanaman lidah buaya ini didapat dari internet pada tanggal 18 Mei 2005. b. Pesan yang disampaikan Pesan yang ingin disampaikan dalam leaflet ini adalah bagaimana cara membudidayakan secara khusus tanaman lidah buaya pada lahan gambut. Pembudidayaan tersebut meliputi proses-proses yang harus dilakukan oleh pembudidaya mulai dari awal yaitu dari penyiapan lahan hingga proses terakhir yaitu proses produksi sehingga didapat suatu hasil yang memuaskan. Disini juga dibahas tentang bagaimana cara mengatasi masalah yang timbul akibat kesalahan dalam proses budidaya. c. Sasaran yang dituju Sasaran yang dituju adalah para petani di seluruh Indonesia yang tertarik untuk mengembangkan tanaman lidah buaya pada umumnya dan para petani pada lahan gambut yang sering kesulitan dalam usahanya meggarap lahan pada khususnya. Selain itu leaflet ini juga ditujukan kepada siapa saja yang ingin menambah pengetahuannya tentang pertanian khususnya budidaya tanaman lidah buaya. d. Efek yang diharapkan Efek yang diharapkan dari dibuatnya leaflet ini adalah bertambahnya pengetahuan para petani dalam usahanya mengembangkan usahanya di bidang budidaya tanaman lidah buaya pada lahan gambut . Petani dapat menerapkan seluruh proses-proses yang harus dilakukan oleh pembudidaya mulai dari awal yaitu dari penyiapan lahan hingga proses terakhir yaitu proses produksi sehingga didapat suatu hasil yang memuaskan serta petani dapat mengatasi masalah yang timbul akibat kesalahan dalam proses budidaya. Usaha budidaya yang tadinya sudah baik diharapkan menjadi lebih baik lagi dan petani tidak melakukan kesalahan-kesalahan lagi dalam proses pembudidayaan karena telah mendapat suatu referensi yang lebih akurat dari sebelumnya. Selain semakin bertambahnya pengetahuan bagi petani leaflet ini juga diharapkan mampu menambah pengetahuan kepada siapa saja yang membacanya dan mungkin dengan semakin bertambahnya ilmu tentang budidaya tanaman lidah buaya membuatnya semakin tertarik untuk mengembangkan budidaya tanaman lidah buaya ini menjadi lebih baik lagi. 2. Efektifitas a. Kemampuan daya menerangkan Kemampuan leaflet dalam menerangkan dapat dikatakan baik karena dalam upaya menyampaikan pesan leaflet telah menerankan dengan detail seluruh proses yang harus dilakukan. Tak hanya

proses yang diterangkan secara detail namun juga ukuran baik berat maupun panjang,waktu mulai hari sampai bulan, serta ciri-ciri yang dibutuhkan oleh para petani sehingga tidak membuat suatu hal yang membingungkan yang dapat berakibat kesalahan dalam pelaksaaan budidaya. Selain itu kata-kata/istilah yang digunakan dalam leaflet ini merupakan kata-kata/istilah yang mudah dipahami oleh para petani sehingga petani tidak perlu bingung apa yang dimaksudkan oleh kata/istilah dalam leaflet. Kelebihan leaflet ini adalah dapat diaplikasikan kepada siapa saja yang ingin membudidayakan tanaman lidah buaya pada lahan gambut karena semua yang dibutuhkan telah dijelaskan dalam leaflet ini. Selain itu dengan adanya leaflet ini para petani di daerah lahan gambut yang tidak bisa menggarap lahannya karena kurangnya pengetahuan tentang lahn gambut dapat memulai usaha baru yang lebih menjanjikan dari pada usaha yang dahulu. Sedangkan kekurangan leaflet ini adalah kurang begitu efektif apabila disebarkan didaerah yang tidak berlahan gambut karena informasi yang terkandung dalam leaflet ini hanya akan efektif bila diterapkan di daerah lahan gambut. Sedangkan sebagian besar wilayah Indonesia tidak berlahan gambut, hanya sedikit daerah yang berlahan gambut. b. Pembahasan masalah Dalam pembahasan maasalah akan dijelaskan mengenai mengapa memilih budidaya tanaman lidah buaya untuk dijadikan sebuah leaflet. Pemilihan budidaya tanaman lidah buaya sebagai topik dalam leaflet adalah karena belum banyak masyarakat yang tahu mengenai masalah budidaya tanaman ini, kalaupun tahu mereka hanya sebatas pengetahuan ringan belaka. Untuk itu dengan dibuatnya leaflet ini diharapakan para petani dapat meningkatkan produksi pertaniannya. B. Budidaya Tanaman Lidah Buaya Lidah buaya tumbuh Iiar di tempat berudara panas tapi sering juga ditanam di pot dan pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Daunnya meruncing berbentuk taji. Tebalnya kira-kira 1 cm. Dalamnya bening. Daun ini getas dan tepinya bergerigi. Panjangnya bisa sampai 30 cm. Yang biasa digunakan adalah daun dan akarnya. Sebagaimana diketahui bahwa gambut merupakan salah satu jenis tanah yang bermasalah dalam penyediaan unsur hara bagi tanaman, karena sifatnya dari mulai ekstrim masam sampai masam, maka dalam pemanfaatannya untuk dijadikan lahan pertanian terlebih dalulu lahan gambut ini harus dikondisikan sehingga sesuai dengan syarat tumbuh tanaman lidah buaya. Tanaman lidah buaya tidak menghendaki lahan yang basah atau terdapat genangan air yang cukup lama, sedangkan pada lahan gambut umumnya mengandung air relatif banyak karena kemampuannya dalam mengikatkan air. Teknik budidaya tanaman lidah buaya pada lahan gambut dapat dijelaskan, sebagai berikut: 1. Penyiapan Lahan Lahan gambut yang telah ditetapkan sebagai lokasi untuk budidaya tanaman lidah buaya, terlebih dahulu harus dibuat parit keliling yang berfungsi untuk membuang air tanah yang berlebihan (drainase). Saat awal pembibitan merupakan tahap dimana kebutuhan air harus diperhatikan. Bibit mungkin akan berwarna kemerah-merahan karena belum beradaptasi dengan lingkungan. Dengan pengairan yang cukup, seminggu setelah pembibitan, bibit akan menunjukkan pertumbuhan normal/pulih dari stres lingkungan akibat pemisahan dari induk. Pengairan yang berlebihan harus dicegah karena bibit mudah busuk akibat serangan cendawan pada keadaan lembab.

Parit/saluran air dibuat disekeliling lahan dan pada arah memotong tengah areal lahan dengan ukuran parit: lebar atas 50 cm, lebar bawah : 35 cm dan kedalaman berkisar 50-60 cm (tergantung tebal lapisan gambut dan kondisi genangan air tanahnya). Ukuran Parit Keliling dan Parit Tengah Memotong Lahan 2. Pembersihan Lahan Pembersihan lahan yang dimaksud adalah membersihkan lahan dari semua vegetasi yang ada dengan cara menebas dan menebang pohon semak belukar sampai semua vegetasi/tumbuhan terpotong. Selanjutnya tebasan dibiarkan hingga kering, untuk batang kayu yang bisa diangkut dan dikumpulkan menjadi satu ditempat pembakaran, untuk semak belukar yang kering dikumpulkan dan dibakar ditempat, setelah lahan bersih pekerjaan berikutnya adalah pembuatan bedengan/guludan. 3. Pembuatan Bedengan/Guludan Pembuatan bedengan/guludan sekaligus merupakan pengolahan tanah atau pecangkulan, bedengan/guludan dibuat dengan ukuran disesuaikan dengan jarak tanam yang akan digunakan, antara lain : a. Jarak tanam : 1,25 m x 1,00 m (Populasi : 8. 000 Pohon/Ha) b. Jarak tanam : 1,25 m x 1,25 m (Populasi : 6. 000 Pohon/Ha) Bedengan untuk jarak tanam (a) dan (b) dibuat dengan ukuran lebar 75 cm dan tinggi 20-30 cm, dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan atau tergantung selera/keinginan, tapi ada juga yang membuat bedengan dengan panjang 25 meter. Ukuran Bedengan (Jarak antar tanaman = 1,00 m atau 1,25 m) Apabila bedengan untuk tanaman lidah buaya dibuat belakangan maka lahan yang sudah bersih langsung diberi tanda untuk pembuatan lubang tanam (ajir), dengan demikian bedengan tanaman akan terbentuk setelah bibit tanaman lidah buaya sudah ditanam sekaligus merupakan pembumbunan tanaman. 4. Penyiapan Sarana Produksi Sarana produksi yang harus dipersiapkan adalah bibit, pupuk (organik dan anorganik), abu, kulit udang atau busukan ikan (bila mudah diperoleh) dan fungisida. Pada penyiapan bibit tanaman lidah buaya harus dipersiapkan dengan baik sejak pengolahan lahan dimulai yaitu bibit tanaman lidah buaya, sudah berumur 3 atau 4 bulan dan telah didederkan selama minimal 1 bulan, bibit dapat diambil dari anakan langsung yang telah mencapai ukuran sebesar ibu jari dengan tinggi 10 cm 15 cm, selanjutnya dipisahkan dari induk tanaman dan ditanam pada tempat pendederan yang telah disiapkan (jarak tanam pendederan 15 cm x 20 cm atau 15 cm x 15 cm), selama pendederan bibit tanaman diberikan perlakuan pemupukan (pupuk kandang, abu dan pupuk urea). 5. Persiapan Tanaman Lahan yang sudah dibuat bedengan selanjutnya diberikan ajir sebagai tanda jarak tanam dan tempat penanaman bibit. Minimal 1 minggu (7 hari) sebelum tanam, pada ajir/tanda tanam tadi

dibuat lubang tanam dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 20 cm. Setelah lubang tanam dipersiapkan, selanjutnya masukkan/tempatkan campuran pupuk urea, TSP, KCL, abu, pupuk kandang dan kulit udang ke dalam lubang tanam dan tutup lagi dengan tanah dan letakkan lagi ajir tepat ditengah lubang, sebagai tanda untuk menanamkan bibit lidah buaya. 6. Bibit Lidah Buaya Bibit yang akan ditanam, harus diseleksi bersamaan dengan saat pencabutan bibit dari tempat pendederan. Bibit lidah buaya umumnya berukuran tinggi 20 30 cm dengan minimal 6 (enam) daun pelepah. Anakan yang telah cukup besar, berusia sekitar 1-2 bulan, dipisahkan dari tanaman induk (ditangkarkan). Anakan akan muncul dari tanaman induk pada usia 5-6 bulan. Penjarangan anakan ini sangat penting dilakukan agar tanaman lidah buaya dapat tumbuh besar. Pembiakan dapat dilakukan melalui anakan (umum dilakukan), benih, maupun setek batang. Pembibitan dari anakan dapat dilakukan di bedengan atau di polibag. Pembibitan di bedengan dapat dilakukan dengan membuat bedengan berukuran 1-1.5 m x 10 m atau menurut kebutuhan dengan jarak tanam 10 cm x 10 cm. Bedengan harus benar-benar remah agar pertumbuhan akar bibit tidak terganggu. Bibit yang terganggu perkembangan akarnya akibat tanah yang keras tidak akan tumbuh berkembang. Sebelum ditanami bibit, bedengan ditaburi pupuk kandang sebanyak 20 40 kg (1-2 karung) per bedeng dan diaduk secara merata. Penaburan kapur pertanian dianjurkan untuk mengurangi serangan cendawan. Penambahan urea sebanyak 7,5 kg per bedeng bisa dilakukan untuk merangsang pertumbuhan bibit. Sedangkan pembibitan di polibag, bisa dilakukan dengan media tanah dicampur pupuk kandang 1 : 1 atau 1 : 2 dan ditambahkan NPK 5 gram per polibag tiap dua minggu. Setelah itu polibag ditaruh di tempat yang cukup teduh namun masih terkena sinar matahari. 7. Penanaman Bibit yang sudah diseleksi (terpilih) harus benar-benar sehat, tidak terdapat luka pada daun pelepah. Pencabutan bibit dapat dilakukan bersamaan dengan saat hari tanam (tidak dimalamkan atau terlalu lama terkena sinar matahari langsung/berjemur). Daun-daun bagian bawah yang telah berwarna kekuningan dan daun yang terserang penyakit perlu dibuang. Daun dijaga agar tidak sampai tertimbun tanah yang akan menyebabkan busuk akibat serangan cendawan. Pengairan perlu dilakukan ketika lahan terlihat kering (lama tidak turun hujan). Pengairan yang telat akan menyebabkan tanaman layu dan daun berubah warna kuning kemerahan yang memerlukan waktu agar pulih kembali. Setelah 3-4 hari dari pemberian pupuk, bibit tanaman dicabut dan dipindah tanamkan di lapangan yakni pada lubang yang sudah diberikan campuran pupuk. Penanaman bibit dengan cara dibenamkan sedalam 4 cm 6 cm dan tanah disekitar bibit dipadatkan agar bibit tidak mudah tumbang. Penanaman hendaknya dilakukan pada pagi hari (jam 07.00 10.00) atau sore (jam 16.00). Setelah 10 14 hari setelah tanam, dilakukan pengamatan terhadap bibit, apabila terdapat bibit yang mati segera dilakukan penyulaman. Penyulaman di lahan dilakukan setelah tanaman berumur 1-2 MST (minggu setelah tanam), yakni dengan cara mengganti tanaman yang mati atau kurang baik pertumbuhannya dengan tanaman baru. Jumlah bibit yang diperlukan tergantung jarak tanam yang digunakan dan umumnya berjumlah 8.000 tanaman/hektar (jarak tanam 1,00 x 1,25 m). 8. Pengendalian Penyakit Tanaman

Penyakit pada tanaman lidah buaya umumnya sedikit dan tidak serius, namun bila terdapat luka pada daun pelepah kemungkinan akan terserang penyakit busuk yang disebabkan oleh fungi (cendawan) atau bila pada penggunaan pupuk kandang dari kotoran ayam sering terlihat serangan penyakit busuk pangkal akar yang disebabkan oleh Erwinia chrysanthemi. Pada tanaman lidah buaya yang kekurangan unsur kalium sangat mudah terserang penyakit spot daun (ujung pelepah menjadi kering atau terdapat bercak-bercak hitam) yang disebabkan oleh fusarium solani atau alternaria alternata. Hama yang menyerang lidah buaya relatif sedikit. Terkadang ulat atau belalang menyerang daun lidah buaya. Pada keadaan lembab sering juga ditemui hama yang menyerang akar dan batang lidah buaya, terutama saat pembibitan. Sedangkan penyakit yang menyerang terutama busuk basah akibat cendawan/bakteri pada daun. Penyemprotan pestisida hanya dilakukan bila serangan hama dan penyakit cukup mengganggu. Pada tanaman lidah buaya yang dirawat secara intensif (pupuk berimbang) jarang sekali bahkan tidak pernah terlihat gejala serangan penyakit. Namun pada tanaman lidah buaya yang penyediaan unsur haranya tidak seimbang terutama apabila kelebihan unsur nitrogen (N) akan terlihat pada daun pelepah yang sekulen berlebihan mudah terserang penyakit yang disebabkan oleh fungi, karena serat yang terdapat dalam daun pelepah tidak kuat. Tanaman lidah buaya yang terserang penyakit cendawan baik di akar atau di daun pelepahnya segera harus dimusnahkan dan tanaman yang belum terserang di semprot dengan fungisida. 9. Pemupukan Tanaman Tanaman lidah buaya sangat diharapkan pertumbuhan vegetatifnya yang subur karena daun pelepahnya yang akan di panen. Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman lidah buaya yang baik harus dilakukan penambahan unsur hara melalui pemupukan. Pemupukan dilakukan dengan dosis berdasarkan umur tanaman dan diberikan dengan kontinyu pada waktu yang telah ditentukan. Secara rinci pelaksanaan pemupukan tanaman lidah buaya sebagai berikut : a). Pupuk Dasar : diberikan 3-4 hari sebelum tanam terdiri dari : Pupuk Pupuk Pupuk Pupuk Abu Kulit Kandang Urea TSP KCL Tanaman Udang = = = = = = 200 20 10 10 25 25 gram/pohon gram/pohon gram/pohon gram/pohon gram/pohon gram/pohon

Ketujuh jenis sarana produksi (pupuk) ini dicampur merata dan masukan ke dalam lubang tanaman untuk selanjutnya ditutup lagi dengan tanah yang diambil dari sekitar lubang. b). Pupuk Susulan tahun 1 : pupuk ini mulai diberikan pada umur tanaman 1,5-2 bulan setelah tanam, terdiri dari : Pupuk Urea = 20 gram/tanaman Pupuk TSP = 10 gram/tanaman Pupuk KCL = 10 gram/tanaman (selanjutnya diberikan setiap 2 bulan sekali) Sedangkan untuk pupuk kandang, abu dan kulit udang diberikan setiap 24 minggu sekali (6 bulan sekali) dengan dosis :

Pupuk Kandang Abu Tanaman Kulit Udang

= = =

250 30 25

gram gram gram

-

300 50 40

gram/tanaman gram/tanaman gram/tanaman

Pada pemberian pupuk susulan tahun II, dosis pupuk anorganik ditingkatkan lagi, begitu juga dengan tahun III dan Ke IV dan seterusnya pemupukan dilakukan dengan cara dibenamkan ditengah-tengah antara tanaman dalam bedengan. 10. Penyiangan (Pengendalian Gulma) Penyiangan dilakukan pada saat sebelum dilakukan pemupukan susulan, namun demikian penyiangan dapat saja dilakukan secepatnya bila gulma disekitar tanaman lidah buaya sudah terlihat banyak yang tumbuh. Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma dengan tangan atau kored, bersamaan dengan penyiangan dilakukan pembersihan alur antar bedengan dan menaikkan tanah-tanah yang turun dari bedengan karena curah hujan.. Penyiangan pada tanaman lidah buaya sangat penting dilakukan karena peertumbuhan gulma yang cenderung pesat dan menganggu tanaman. Disamping pekerjaan yang bersamaan dengan penyiangan, bagi tanaman yang sudah berumur 1 tahun keatas akan terlihat anakan lidah buaya yang harus dibuang atau dipisahkan untuk didederkan dan ditanam kembali atau untuk di jual. 11. Panen dan Pasca Panen Panen daun pelepah lidah buaya umumnya baru dapat dilakukan memasuki umur tanaman 10-12 bulan atau melihat perkembangan dan pertumbuhan tanaman, apabila sudah sesuai ukuran permintaan pasar dapat dilakukan pemanenan. Lidah buaya yang tumbuh dengan subur ukuran pelepah pertama (bagian bawah) berkisar 40-70 cm dengan tebal daging pelepah antara 2 3 cm dan berat mencapai 0,60 kg sampai 1,40 kg. Pada hamparan tanaman yang sama panen dapat dilakukan sebulan sekali sebanyak 1-2 daun pelepah. Namun petani biasanya melakukan panen pada hamparan yang sama tidak sekaligus (1 kali) mengingat tingkat pertumbuhan tanaman yang berbeda, sehingga panen dapat dilakukan beberapa kali dalam hamparan yang sama tetapi lain tanaman. Panen dilakukan untuk daun pelepah pertama (terbawah) dengan cara menyobek bagian bawah daun pelepah yang menempel pada batang tanaman dan penyobekan dapat dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam serta tidak melukai daging pelepah maupun batang tanaman. Setelah daun pelepah dipanen selanjutnya dibersihkan atau dicuci dalam rendaman air untuk menghilangkan kotoran atau tanah yang menempel. Daun pelepah yang sudah bersih selanjutnya disusun rapi pada rak sampai tidak terlihat lagi bintik-bintik air bekas pencucian pada daun pelepah, setelah kering daun pelepah lidah buaya siap untuk di packing/dikemas dan dikirim untuk memenuhi permintaan pasar. Untuk memenuhi permintaan pasar terhadap daun pelepah lidah buaya segar dari luar Kota Pontianak baik itu untuk dikirim ke Jakarta atau ekspor, umumnya lidah buaya yang sudah bersih dan memebuhi standart permintaan sebelum dikemas terlebih dahulu satu persatu pelepah lidah buaya dibungkus dengan kertas koran dan dikemas dalam peti kayu. Satu buah peti kayu berisi 40 50 daun pelepah lidah buaya segar. 12. Peremajaan Tanaman

Peremajaan pada tanaman lidah buaya dilakukan dengan cara memotong batang untuk memperpendek jarak antara pelepah dengan pangkal akar (bukan penggantian tanaman). Untuk menghindari stagnasi pertumbuhan, sebelumnya batang tanaman lidah buaya yang akan dipotong, dibumbun dahulu beberapa hari sampai tumbuh akar pada batang yang akan dipotong. 13. Produksi Produksi lidah buaya berupa daun pelepah, pada satu pohon tanaman lidah buaya dapat dipanen 1 sampai 2 pelepah setiap bulannya. Untuk tanaman yang berumur 10-12 bulan berat pelepah mencapai 0,6 kg, apabila populasi tanaman mencapai 8.000 (jarak tanaman 1,00 m x 1,25 m) dan yang dapat dipanen diperkirakan mencapai 80 % dari populasi tanaman/ha, masing-masing tanaman Dipanen sebanyak satu pelepah,maka : Produksi/ha/bulan = 80 % x 8.000 x 0,6 kg = 3.840 Produksi/ha/tahun = 12 x 3.840 kg = 46.080 c. Kemampuan menjangkau sasaran Kemampuan daya menerangkan leaflet sudah cukup baik karena kalimat yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang merupakan bahasa yang sudah umum dikalangan petani. Istilah-istilah yang dipergunakanpun tidak begitu banyak. Istilah yang dipergunakan merupakan istilah umum bidang pertanian dan dibelakang istilah tersebut telah dibubuhkan artinya dalah bahasa yang mudah dipahami oleh petani. Dengan demikian leaflet ini dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia, khususnya petani.

kg. kg

Lidah Buaya, Herbal Multi Khasiat dan Nikmat

Lidah Buaya (Aloe vera; Latin: Aloe barbadensis Milleer) adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan kering di Afrika. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan tanaman Lidah Buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan. Secara umum, Lidah Buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebgai tanaman obat dan bahan baku industri. Berdasarkan hasil penelitian tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Lidah Buaya dipercaya berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Di samping menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS. Lidah buaya atau Aloevera adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM. Bangsa Mesir kuno sudah mengenal khasiat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun 1500 SM. Berkat khasiatnya, masyarakat Mesir kuno menyebutnya sebagai tanaman keabadian. Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai penyakit. Misalnya bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan. Seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga. Makanan Kesehatan

Dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik. Mengingat kandungan yang lengkap itu, lidah buaya menurut Dr. Freddy bukan cuma berguna menjaga kesehatan, tapi juga mengatasi berbagai penyakit. Misalnya lidah buaya juga mampu menurunkan gula darah pada diabetesi yang tidak tergantung insulin. Dalam waktu sepuluh hari gula darah bisa normal. Mengandung Antioksidan Beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc. Bahkan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa dalam Aloevera barbadensis miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif. Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda. Selain wasir, lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya juga membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena lendirnya bersifat pahit dan mengandung laktasit, sehingga merupakan pencahar yang baik. Sampai saat ini belum ada penelitian yang menemukan efek samping penggunaan lidah buaya. Jika ada masalah, itu hanya berupa alergi pada penderita alergi yang sangat berat. Sifat tanaman lidah buaya hampir mirip dengan buah apel yang bila habis digigit langsung berwarna cokelat. Hal itu bisa menjadi tanda lidah buaya telah teroksidasi, sehingga beberapa zat yang dikandungnya rusak. Memang tidak semua unsurnya rusak, tapi siapa yang mau hanya mendapat ampas? Karena itu, sebaiknya segera konsumsi ramuan lidah buaya, baik yang diracik atau yang sudah diolah, agar lebih terasa manfaatnya.

Ramuan Lidah Buaya

Radang tenggorokan Cara Meramu: 1 daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong-potong atau diblender. Tambahkan 1 sendok makan madu murni. Minum 3 kali sehari.

Ambeien Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dibuang durinya, dicuci, lalu diparut. Beri setengah (1/2) gelas air panas, kemudian peras. Tambahkan 2 sendok makan madu. Dalam keadaan hangat, minum 3 kali sehari.

Sembelit Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong kecil-kecil. Seduh dengan setengah (1/2) gelas air. Beri 1 sendok makan madu. Hangat-hangat dimakan 2 kali sehari.

Diabetes melitus Cara Meramu: 2 batang daun lidah buaya, dicuci, dibuang durinya, dipotong-potong. Rebus dengan 3 gelas air, lalu saring. Minum 3 kali sehari sesudah makan, masing-masing setengah gelas.

Penurun kadar gula darah Cara Meramu: 1 pelepah lidah buaya ukuran besar (kira-kira seukuran telapak tangan) dibersihkan dengan mengupas kulit dan durinya. Rendam sekitar 30 menit dalam air garam. Remas sebentar lalu bilas di bawah air yang mengalir (air kran). Rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih. Dinginkan. Minum sebanyak 1/2 gelas, 2 sampai 3 kali sehari.

Penyubur rambut Cara Meramu: 2 pelepah lidah buaya dicuci lalu kupas. Isinya digosokkan pada kulit kepala yang

telah dikeramas pada sore hari. Bungkus dengan kain. Keesokan harinya rambut dibilas. Lakukan setiap hari selama 3 bulan.

Batuk (yang membandel) Cara Meramu: 20 g daun lidah buaya dicuci, dikupas, dipotong-potong. Beri 2 sendok makan madu murni. Minum 2 kali sehari. Ulangi selama 10 hari.

Untuk Perawatan kesehatan kulit. Lidah buaya dapat memperkaya persediaan material pembangun untuk memproduksi dan memperbaiki kesehatan kulit. Secara alami kulit kita memperbaiki diri dalam setiap 21 hingga 28 hari. Nutrisi pembentuk yang dikandung lidah buaya ini dapat digunakan oleh kulit kita untuk melawan efek penuaan.

Lidah Buaya Bermanfaat Untuk Perawatan Jerawat Dan Kulit Berminyak. Sepanjang hari kulit kita diterpa dengan polusi, kotoran dan elemen lain dari lingkungan. Jika Anda bermasalah dengan jerawat atau memiliki kulit berminyak sangat penting untuk membersihkan wajah setelah keluar rumah. Dan lidah buaya bisa jadi pilihan bagus untuk perawatan wajah. Berbagai kandungan mengganggu yang melayang di udara biasanya menempel pada kulit berminyak dan dapat menyebabkan noda yang memperburuk keadaan kulit bermasalah. Ph pada lidah buaya mengembalikan keseimbangan kulit sekaligus membersihkan kulit yang bernoda. Anda bisa membasuh bekas olesan lidah buaya di wajah ini dengan air bersih.

Lidah Buaya dan Kecantikan

Lidah buaya ini ternyata punya manfaat yang banyak sekali, baik untuk kecantikan maupun kesehatan. Ada lebih dari 200 jenis tumbuhan lidah buaya (aloe vera), tapi sebenarnya hanya lima jenis yang dipertimbangkan memiliki manfaat untuk kesehatan atau digunakan untuk produk-produk kecantikan, yakni Aloe Barbadensis Miller, Aloe Perryi Baker,Aloe Ferox, Aloe Arborescens dan Aloe Saponaria. Semakin tua tumbuhan lidah buaya semakin memberi manfaat untuk nutrisi maupun pengobatan. Gel lidah buaya seringkali digunakan untuk mengobati luka gores, tersayat, gigitan serangga dan ruam. Manfaat lidah buaya untuk kesehatan sebenarnya sudah dikenal sejak dahulu kala. Menurut catatan sejarah mengindikasikan penggunaan lidah buaya untuk bahan pengobatan telah digunakan sejak 1.500 SM. Lidah buaya diduga juga jadi bahan rahasia kecantikan Cloepatra dan disebutkan dalam al kitab beberapa kali.

Lidah buaya terkenal untuk membuat rambut menjadi lembut sehingga rambut menjadi indah. Mungkin manfaat ini sudah kita dengar sejak kecil, kita sering dianjurkan menggunakan lidah buaya agar rambut indah. Itulah sebabnya banyak shampo yang menggunakan ekstrak lidah buaya dalam produknya. Manfaat ini didapat dari kandungan glyco protein. Bila Anda memiliki tanaman ini di rumah, Anda dapat memanfaatkannya dengan cara mengupas kulitnya kemudian menggosokkan bagian dagingnya ke kulit kepala dan rambut agar rambut menjadi subur dan indah. Lignin merupakan kandungan yang terdapat di dalam daun lidah buaya yang berguna untuk menjaga kelembapan kulit sehingga kulit tidak menjadi kering dan terjaga elastisitasnya, juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya alergi kulit pada pemakainya. Ditambah dengan kandungan antrakuinon dan asam amino yang akan sangat berguna bagi kulit karena membantu kulit untuk segera memperbarui diri untuk menghasilkan sel-sel baru dan dapat menghilangkan sel kulit mati. Daging dari daun lidah buaya ini juga memiliki tingkat keasaman yang sama dengan yang dimiliki manusia dan mampu meresap dengan baik ke dalam tubuh juga memiliki kandungan saponin yang dapat berfungsi sebagai anti bakteri dan anti jamur. Penggunaan secara teratur dapat membuat kulit Anda sehat dan tampak cantik berseri. Anda juga dapat memanfaatkan aloe vera sebagai masker wajah, karena juga mengandung antioksidan yang mencegah penuaan dini. Efek dingin dari jelly lidah buaya dapat menjadi pertolongan pertama saat Anda menderita luka bakar atau tersiram air panas. Dapat pula dimanfaatkan untuk kulit yang perih akibat sengatan matahari yang berlebih. Cukup tempelkan daging lidah buaya pada daerah yang terluka. Rasa dingin yang dihasilkan dari lidah buaya akan membantu proses penyembuhan.

Nikmatnya Minum Jus Lidah Buaya Es dari Lidah buaya yang memang tidak hanya bagus untuk kecantikan, baik untuk Rambut ataupun untuk wajah. Tetapi lidah buaya juga enak untuk dikonsumsi yang memang tidak hanyak menghilangkan dahaga tetapi juga baik untuk kesehatan jika benar pengolahannya. Cara pembuatan minuman segar dari daging lidah buaya. Bahan: -Daun lidah buaya (Aloe vera) -Jeruk nipis atau asam sitrat -Garam dapur -Gula pasir Cara membuat : 1. Ambil daun lidah buaya segar. 2. Pilih daun yang cukup umur dan tebal. Daun cukup umur berwarna hijau tua, bagian tepi daun berduri lunak dan pucat. 3. Cuci bersih daun lidah buaya, kupas kulit daun hijaunya sehingga nampak daging daun lidah buaya yang bening. 4. Potong daging daun lidah buaya menjadi ukuran kubus, sesuai selera 5. Cuci dengan air hingga lendirnya hilang, kemudian dibilas dengan air bersih. 6. Didihkan air, masukkan potongan daging lidah buaya, diamkan selama 10 menit (matikan api kompor agar daging lidah buaya tidak lembek). 7. Rendam daging lidah buaya dalam larutan asam yang terbuat dari satu liter air matang, kemudian tambahkan satu sendok makan perasan jeruk nipis atau 1/4 sendok teh asam sitrat 8. Bilas potongan daging daun lidah buaya dengan air matang, tambahkan larutan gula sesuai selera 9. Dikemas

Cara pembuatan Es Lidah Buaya: 1. Siapkan Lidah buaya yang sudah besar besar 2. Kupas semua kulit luarnya. 3. Potong kecil kecil atau sesuai selera 4. Masukkan kedalan air dan dicuci hingga 3 kali, sampai bersih. 5. Siapkan panci untuk memasak air, biarkan air hingga mendidih dan beri gula sesuai selera

6. Setelah gula larut dalam air masukkan lidah buaya yang sudah dicuci tadi. 7. Masak sekitar 15 menit.bisa diminum hangat hangat atupun di beri es ( dimasukkan lemari es) 8. Bisa ditambahkan Rosella Basah untuk pewarna dan perasa asam ( kira-kira dimasak 5 menit saja rosellanya ) Lidah buaya untuk perawatan kulit berminyak bisa juga dijadikan sebagai masker wajah. Berikut resepnya:

1 sendok makan masker lumpur 1 sendok makan jus lidah buaya 1 sendok makan tepung hazel air secukupnya untuk membuat bahan-bahan ini jadi pasta tambahkan 1 tetes essential tea tree oil 1 tetes essential oil lavender 1 tetes essential oil peppermintCampurkan semua bahan, oleskan dan didiamkan selama 15 menit dan basuh dengan air hangat lalu percikkan air dingin. Jika ingin cara alami perawatan kulit dengan lidah buaya untuk kulit berminyak atau mengatasi kulit bernoda, campurkan jus lidah biaya dengan air ditambah essential oil yang menenangkan dan gunakan untuk mist sepanjang hari.