BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2

21
PEMBIBITAN atau REHABILITASI/PEREMAJAAN

Transcript of BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2

Page 1: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2

PEMBIBITAN atau

REHABILITASI/PEREMAJAAN

Page 2: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2

MENYAMBUNG LEBIH BERHASIL DAN LEBIH CEPATUNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KAKAO Memperhatikan animo petani di Lampung yang cukup besar

untuk membudidayakan tanaman kakao bisa dimaklumi karena harga komoditi ini pada saat ini cukup menjanjikan. Namun sangat disayangkan jika menanam kakao dengan benih asalan karena akan mengalami kerugian 3--4 tahun kemudian. Tetapi jika ada petani yang akan membuka lahan baru untuk menanam kakao, maka benih atau bibit tanaman kakao yang ditanam harus merupakan jenis kakao hibrida F-1.

Namun bagi petani kakao yang kebunnya bermasalah (produktifitasnya rendah, tanaman sudah tua, banyak tanaman yang tidak berbuah) atau calon petani kakao yang akan berbudidaya kakao, maka salah satu teknologi budidaya yang dapat ditempuh dengan jaminan keberhasilan dan cepat menghasilkan adalah dengan teknologi pengembangan kakao secara vegetatif dengan cara penyambungan

Page 3: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2

BIBIT KAKAO SAMBUNG PUCUK Pembibitan kakao unggul dengan cara sambung pucuk, dapat

diperoleh dari tanaman kakao bermutu.

Cara sambung pucuk sama halnya dengan melakukan penyambungan pada tanaman kopi / tanaman buah-buahan, atau tanaman hias.

APAKAH…. BIBIT KAKAO INI UNGGUL

…???

Page 4: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2

Langkah-langkah pembibitan kakao unggul dengan cara sambung pucuk adalah:

1. Memilih benih/biji kakao yang akan digunakan sebagai batang bawah, batang bawah diperlukan agar tanaman memiliki sistem perakaran yang kuat, tahan terhadap nematoda atau hama/penyakit perakaran.

2. Menanam benih/biji kakao pada polybag sampai berumur 3--4 bulan, sampai batang telah membentuk kambium.

3. Memilih pucuk dari tanaman induk unggul yang diinginkan, dipilih yang memiliki ranting besar dan umur kira-kira sama dengan batang bawah yang akan disambungkan.

4. Sambungkan pucuk dengan batang bawah dengan metode sambung celah, dan lakukan secara hati-hati, serta bersih.

5. Sambungan pucuk dengan batang bawah diikat dengan tali rafia, lalu bungkus sambungan tersebut dengan plastik dan biarkan sampai umur sekitar 3 bulan.

6. Bibit kakao sambung dinyatakan berhasil, jika sambungan pucuk dan batang bawahnya tetap segar dan tunas tumbuh dengan baik. Artinya proses penyambungan berhasil dan bibit dapat digunakan.

Page 5: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2

PERBAIKAN PRODUKTIVITAS KAKAO DENGAN CARA PENYAMBUNGAN

Peningkatkan produktivitas tanaman kakao yang optimal dapat dilakukan dengan penyambungan tunas dengan klon-klon kakao yang produktif (unggul).

Keuntungan metode penyambungan: persentase keberhasilan tinggi, cepat tumbuh, lebih kuat, dan cepat berproduksi.

Tanaman kakao yang dikembangkan secara vegetatif melalui penyambungan memiliki kelebihan, yaitu tanaman lebih cepat berbuah yaitu pada umur 8--12 bulan setelah penyambungan, produksi tinggi, dan mutu hasil lebih baik.

Untuk melaksanakan penyambungan tunas perlu dipersiapkan tunas (wiwilan) sebagai calon batang bawah (understum) dan tunas (plagiotrop atau othotrop) sebagai calon batang atas (entres).

Page 6: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2

Persyaratan tunas wiwilan sebagai calon batang bawah adalah:

(a) tunas tumbuh pada pohon masih baik; (b) sehat, dan bebas hama-penyakit; (c) tunas telah berumur lebih dari tiga bulan; (d) posisi tumbuh tunas wiwilan baik & kuat.

Persyaratan tunas sebagai batang atas adalah: (a) tunas berasal dari pohon induk yang telah diketahui keunggulannya, seperti produksi tinggi, buah besar, biji berat; dan (b) bebas hama-penyakit.

Page 7: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2

Pelaksanaan teknik sambung tunas 1. Menumbuhkan/memilih tunas wiwilan sebagai calon

batang bawah pada pohon indukan yang akan direhabilitasi.

2. Understum (batang bawah) yang telah dipilih dipotong mendatar, lalu dibuat celah (membelah) dengan pisau tajam anti karat (pisau okulasi) sedalam 3--4 cm berbentuk V.

3. Menyiapkan entres (tunas batang atas) dari pohon induk yang keunggulannya telah diketahui, lalu tunas sepanjang 2--3 ruas di bagian bawah disayat meruncing kanan kiri sepanjang 3--4 cm.

4. Memasukan entres ke dalam celah batang bawah, lalu diikat dengan tali pelastik (Gambar 1), dan sambungan disungkup kantong plastik (Gambar 2).

Page 8: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2

Entres

Batang Bawah

Pengikatan

A B

Gambar 1. A. Memasukan entres ke dalam celah batang bawah B. Pengikatan sambungan dengan tali pelastik

Page 9: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2

Gambar 2. Penutupan sambungan dengan kantong pelastik

Gambar 3. Hasil sambungan tunas kakao

Sungkup plastik dan pembalut plastik dibuka setelah umur sambungan 3-4 ming, entres akan tumbuh sesuai yang harapkan.Selama 3--4 minggu setelah sambungan berhasil, maka entres akan mengalamipertumbuhan (Gambar 3).

Page 10: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2

Hasil Sambung

Tunas Othotrop

Hasil Sambung

Tunas Plagiotrop

Dengan pengetahuan dan keterampilan atau pengalaman menyambung, maka mampu menghasilkan sambung tunas tanaman kakao unggul.Keberhasilan penyambungan tunas tanaman kakao yang diremajakan danatau diganti dengan tunas kakao dari klon unggul, telah berproduksi pada umur 8—12 bulan.

Page 11: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2
Page 12: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2
Page 13: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2
Page 14: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2
Page 15: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2
Page 16: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2

Bagan Pemangkasan Bentuk

Page 17: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2
Page 18: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2
Page 19: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2
Page 20: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2
Page 21: BUDIDAYA TANAMAN KAKAO 2