Budidaya HMT_2

download Budidaya HMT_2

of 2

description

Peternakan

Transcript of Budidaya HMT_2

  • c. Pupuk P (TSP) dan pupuk K (KCL) hanya diberikan kalau diperlukan.

    d. Pupuk urea diulang setiap tanaman selesai dipanen.

    5. Penyiangan

    a. Penyiangan diperlukan terutama pada saat tanaman masih muda, penyiangan bisa dilakukan dengan tangan (hand weeding), atau dibantu dengan alat penyiang (landak).

    b. Pada saat tanaman belum begitu tinggi, kurang lebih tiga minggu setelah panen (pemangkasan), gulma biasanya sudah banyak terdapat, pada saat itulah penyiangan perlu dilakukan

    6. Panen

    a. Panen pertama dilakukan pada saat rumput berumur 3-4 bulan, tergantung pada kesuburan tanah. Pada saat ini rumput sudah cukup tinggi untuk dipanen, tetapi belum keluar bunga (malai).

    b. Panen selanjutnya dilakukan pada interval 30- 60 hari tergantung pada musim. Tinggi pemotongan dari atas tanah sebaiknya tidak kurang dari 15 cm.

    b. Setelah tanah rata dibuat lubang tanam dengan ukuran 20 cm x 20 cm (biasanya selebar mata cangkul), dalamnya sekitar 20-25 cm, pupuk kandang dimasukkan ke dalam lubang. Banyaknya pupuk kandang setiap lubang kurang lebih setengah isi lubang, campur dengan tanah sehingga lubang tanam terisi penuh.

    c. Jarak tanam (jarak antar lubang tanam) berkisar antara 0,7 m x 0,7 m sampai 1 m x 1 m.

    d. Pada tanah masam (pH 4 5,5) perlu pengapuran dengan menggunakan kapur pertanian.

    3. PenanamanPenanaman dengan stek

    a. Pilih batang yang tidak terlalu muda, potong-potong sepanjang 20 30 cm, sehingga terdapat 2 sampai 3 buku pada setiap potongannya.

    b. Stek batang ditanam miring dengan posisi 30-o40 dengan 1-2 buku masuk ke dalam tanah dan

    satu buku ada di atas permukaan tanah. Satu lubang tanam ditanami dua stek dan setelah penanaman diusahakan agar rumput yang baru ditanam mendapat pengairan Penanaman dengan anakan

    a. Pilih anakan yang tidak terlalu tua, juga tidak terlalu muda dari rumpun yang pertumbuhannya bagus, untuk setiap lubang tanam, sebaiknya anakan terdiri atas 2-3 batang.

    b. Potong bagian atas anakan sehingga tersisa kurang lebih 30 cm.

    c. Anakan ditanam pada lubang yang sudah diberi pupuk kandang, kemudian tanah agak dipadatkan agar tanaman tidak goyah.

    4. Pemupukan

    a. Selain diberi pupuk kandang, sebagai pupuk dasar, dan kapur (apabila perlu), rumput juga perlu dipupukdengan pupuk N (urea). Takaran yang dianjurkan adalah 100 sampai 200 kg urea per hektare.

    b. Sebaiknya pupuk urea diberikan apabila akar tanaman sudah tumbuh.

    Seri : PeternakanNomor : 01/Leaflet/APBN/2010/Sumarno S.

    PSDS BPTP JAWA BARATJl. Kayuambon No. 80 Lembang 40391

    Telp./Fax. : 022-2786238/2789846Wesite : http://jabar.litbang.deptan.go.idE-mail : [email protected]

    BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN(BPTP) JAWA BARAT

    2010

  • gajah, setaria. Selain jenis rumput dapat juga ditanam jenis leguminosa seperti flemingia, dan gamal.

    Tanam Lorong/Alley CroppingSistem Pertanaman lorong adalah suatu teknik

    konservasi tanah secara vegetatif melalui metode penanaman tanaman pangan diantara tanaman pagar yang ditanam searah garis ketinggian (kontur) menurut jalur dalam barisan. Teknologi pengembangan hijauan pakan ternak dengan Sistem pertanaman lorong sudah lama diterapkan terutama pada lahan kering. Sistem pertanaman lorong cocok diterapkan pada lahan berkemiringan 30 60 %.

    Sistem Tiga Strata

    Sistem tiga strata diperkenalkan oleh Nitis di Bali. Tanaman rumput dan Leguminosa yang menjalar digolongkan strata I, leguminosa semak dan perdu digolongkan strata II, dan leguminosa pohon digolongkan strata III. Penataan setiap strata adalah sebagai berikut :1. Strata I, yang berupa pohon ditanam paling luar

    dengan jarak sekitar 5 m2. Strata II, yang berupa leguminosa semak perdu

    ditanama diantaranya, dan 3. Strata III, berupa rumput ditanam dibawahnya

    berdekatan dengan bidang oleh untuk tanaman pangan.

    alah satu faktor pembatas dalam pengembangan usaha ternak ruminansia adalah ketersediaan hijauan S

    makanan ternak (HMT), terutama pada musim kemarau karena selama ini kebanyakan petani masih bergantung pada alam. Kebanyakan petani/peternak memenuhi kebutuhan hijauan pakan ternaknya dari rumput liar yang tumbuh disekitar kebun, pinggir jalan dan pinggir saluran air. Jenis hijauan pakan yang dikumpulkan petani untuk pakan ternak pada umumnya berasal dari golongan rumput, dan leguminosa (kacang-kacangan). Sampai sejauh ini, sebagian besar HMT yang diberikan kepada ternak di Indonesia berupa rumput lokal atau rumput asli, yang sering juga disebut sebagai rumput alam, baik yang berasal dari padang pengembalaan umum, maupun dari tempat-tempat lain seperti pematang sawah, pinggir jalan, pinggir hutan, saluran irigasi atau perkebunan.

    PENDAHULUAN

    eberapa model sistem tanam yang telah mampu Bmengakomodasi tanaman utama, pakan ternak, dan konservasi diantaranya adalah : Strip Rumput, Penguat teras, Tanaman lorong/Alley cropping, Sistem tiga strata dan pagar hidupStrip Rumput

    Strip Rumput: cara budidaya pakan ternak yang dilakukan secara simultan pada lahan pertanian yang berlereng yang belum berteras. Rumput ditanam mengikuti garis kontur dan memotong lereng, dengan tujuan agar terbentuk teras secara bertahap hingga teras menjadi stabil dan mampu mengurangi erosi. Jenis rumput yang dapat dibudidayakan dengan cara strip rumput adalah rumput gajah dan setaria, selain jenis rumput dapat juga ditanam jenis leguminosa seperti flemingia, dan glirisidia.Penguat Teras

    Budidaya pakan ternak yang dilakukan di bibir teras sebetulnya mempunyai tujuan utama untuk menguatkan dan menstabilkan teras agar erosi dapat dikendalikan. Hijauan pakan ditanam pada bibir teras mengikuti teras yang terbentuk. Beberapa jenis rumput yang dapat dibudidayakan dengan pada bibir teras adalah, rumput

    SISTEM PRODUKSI HIJAUAN

    dan menghasilkan hijauan pakan yang berkualitas diantaranya gamal (Glirisidia sepium), Kaliandra (Caliandra calotirsus)

    TANAM LORONG PAGAR HIDUP

    STRIP RUMPUT PENGUAT TERAS

    BUDIDAYA RUMPUT

    1.

    enanaman hijauan pakan bisa dilakukan dengan menanam bahan tanaman vegetative, seperti stek P

    batang, anakan, pois akar, yang biasa disebut bibit, atau dengan bahan tanam generatif (biji) yang biasa disebut benih.Penanaman dengan bibita. Tanaman rumput yang besar seperti rumput gajah,

    rumput raja dan rumput meksiko bisa ditanam dengan jarak tanam 1 m x 1 m, jumlah bibit yang diperlukan per

    2 1000 m adalah 1000 bibit. Apabila ditanam dengan jarak tanam 80 cm x 80 cm, maka jumlah bibit yang diperlukan lebih banyak yaitu (1000/0,8x0,8) = 1562

    2atau dibulatkan 1600 bibit per 1000 mb. Untuk rumput yang relative lebih kecil seperti setaria

    yang bisa ditanam dengan jarak tanam 0,5 m x 0,5 mkebutuhan bibitnya adalah (1000/0,5x0,5)= 4000

    2bibit per 1000 m .2. Pengolahan tanah

    a. Pengolahan tanah untuk menanam rumput sebaiknya dilakukan sudah bersih/bebas dari tumbuhan liar, khususnya semak-semak berkayu dibajak/dicangkul untuk membalikkan tanah.

    Kebutuhan Benih

    Pagar Hidup

    Pagar hidup: Pembuatan pagar biasanya bertujuan untuk melindungi tanaman, ternak, atau memberi batas antar pemilikan lahan. Pagar biasanya terbuat dari bambu atau kayu, namun alangkah lebih baiknya jika hjauanpakan dibudidayakan dalam bentuk pagar hidup. Beberapa jenis tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai pagar hidup