budaya organisasi tvri

6

Click here to load reader

Transcript of budaya organisasi tvri

Page 1: budaya organisasi tvri

Kelompok :

Lucky Parama Putra (170110130017)

Fajri Saputra (170110130049)

Firas Muhammad H (170110130057)

Felix Ezekiel S(170110130073)

Mugihandoyo (170110130085)

Organisasi merupakan suatu wadah bagi para individu-indvidu atau sekumpulan manusia

dimana para individu tersebut saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang tidak dapat

dilakukan secara perorangan karena hal tersebut maka terbentuklah suatu wadah yang

dinamaakan Organisasi. Organisasi adalah unit sosial, terdiri dari sekelompok orang yang

berinteraksi untuk mencapai rasionalitas tertentu. Sebagai unti sosial, organisasi terdiri dari

orang-orang dengan latar belakang sosial ekonomi, budaya, dan motivasi yang berbeda.

Pertemuan budaya dan motivasi orang-orang dari berbagai latar belakang yang berbeda

mempengaruhi perilaku individual dan menimbulkan problem dalam proses keorganisasian

kerena menyebabkan terjadinya benturan nilai-nilai individual yang dapat menjadi faktor

pengganggu dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu setiap organisasi perlu

menciptakan nilai-nilai yang dianut bersama untuk membangun sistem keorganisasian guna

menyeragamkan pemikiran dan tindakan serta mengubah perilaku individual ke perilaku

organisasional.

Organisasi sebagai wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional

dan sistematis, dalam memanfaatkan sumber daya organisasi secara efisien dan efektif untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kerjasama yang terarah tersebut dilakukan dengan

mengikuti pola interaksi antar setiap individu atau kelompok dalam berinteraksi ke dalam

maupun ke luar organisasi. Pola interaksi tersebut diselaraskan dengan berbagai aturan, norma,

keyakinan, nilai-nilai tertentu sebagaimana ditetapkan organisasi pola interaksi tersebut dalam

waktu tertentu akan membentuk suatu kebiasaan bersama atau membentuk budaya organisasi

yang senantiasa mengontrol anggota organisasi, dengan demikian budaya organisasi yang kuat

merupakan pembentuk kinerja organisasi yang tinggi.

Page 2: budaya organisasi tvri

Budaya organisasi kerap kali digunakan sebagai salah satu determinan alat dan kunci

untuk keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian strategi usaha organisasi. “Corporate

culture will probably be an even more important factor in determining the success or failure of

firms in the next decade”. Dengan kata lain, terdapat kecenderungan pada budaya organisasi

sebagai suatu pondasi yang harus dimiliki organisasi, karena budaya organisasi sangat

mendukung sukses atau gagalnya organisasi. Upaya peningkatan kinerja organisasi memerlukan

adanya acuan baku yang diberlakukan oleh organisasi yang secara sistematis menuntun

anggotanya untuk meningkatkan komitmen kerja pada organisasi. “created a widely spread

belief of corporate cultures being perhaps the significant factor behind the performance of

companies”. Asumsinya sederhana, bahwa sebuah kelompok manusia yang hidup dalam

kebersamaan akan mempunyai nilai dan dilaksanakan bersama. Dengan nilai bersama tersebut,

di dalam organisasi masing masing anggota yakin dan rasa saling percaya satu sama lain, bahwa

masing-masing bekerja di dalam kultur organisasi yang sama dan bergerak seirama.

Budaya dalam organisasi adalah dimana anggota organisasi dapat terfokuskan dan

tercurahkan segala perhatian pada sistem nilai yang berlaku di dalam organisasi. Budaya

organisasi pemandu dan membentuk sikap serta perilaku individu ke perilaku organisasi. Hal

senada diungkapkan Deal dan Kennedy (1982:126) budaya organisasi berperan dalam hal

mengarahkan perilaku, member pengertian akan tujuan organisasi, dan membuat mereka

berpikiran positif terhadap organisasi. Selain itu Luthans (2006:126) melihat budaya organisasi

memberikan arah dan memperkuat standar perilaku untuk mengendalikan pelaku organisasi agar

melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka secara efektif dan efisien untuk mencapai

tujuan dan sasaran organisasi yang telah disepakati bersama. Dengan kata lain, budaya organisasi

merupakan sekumpulan system nilai yang dijadikan sebagai panduan atau pedoman bagaimana

seharusnya bersikap dan perilaku, dan membuat mereka mengerti apa yang ingin dicapai

organisasi dan bagaimana cara membantu organisasi mencapai sasaran tersebut. Budaya

organisasi yang kuat adalah budaya yang mampu mengikat seluruh warganya. Budaya organisasi

merupakan system nilai yang diyakini semua anggota organisasi, dipelajari, diterapkan dan

dikembangkan, dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam organisasi untuk mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan. Budaya organisasi kuat dicirikan oleh nilai inti dari organisasi

yang dianut dengan kuat, diatur dengan baik, dan dirasakan bersama secara luas. Budaya

organisasi ibarat sebuah cermin yang dapat memotret gambaran suatu organisasi, karena budaya

Page 3: budaya organisasi tvri

tercermin dalam perilaku keseharian anggota organisasi ditempat kerja. Selama ini lazimnya,

budaya organisasi yang baik dapat menimbulkan pengaruh positif bagi peningkatan efektivitas

suatu organisasi.

Melihat dari pentingnya budaya yang berada di dalam suatu organisasi yang

mempengaruhi kepada orang-orang yang berada di dalam organisasi tersebut baik organisasi

tersebut berupa organisasi publik atau swasta. Budaya pada Organisasi Publik yang umumnya

terlihat dan terdapat disana bersifat rigid atau kaku di karenakan organisasi publik terikat dengan

berbagai peraturan yang ketat yang diterapkan oleh pemerintah dan dipayungi oleh hokum yagn

berlaku pada Negara tersebut. Hal inilah yang mempengaruhi kepada orang yang berada pada

organisasi publik yang kerap kali sulit untuk dapat mengembangkan potensi dan kreatifitas orang

yang berada di dalam organisasi publik itu, dikarenakan dengan dibatasi oleh aturan-aturan ketat

yang berlaku inilah kerap kali organisasi publik tidak dapat berkembang secara baik. Selain

karena faktor tersebut juga budaya organisasi publik yang terdapat disana cenderung membuat

budaya yang malas dan tidak memiliki motivasi lebih untuk berkembang di karenakan organisasi

publik tidak memiliki persaingan seperti pada organisasi swasta dimana umumnya mereka

berorientasi pada bisnis sehingga di butuhkan kreatifitas dan inovasi-inovasi yang perulu di

terapkan di dalam pelaksanaaanya agar dapat tetap bertahan pada dunia bisnis, berbeda pada

kondisi di organisasi publik yang tidak memiliki persaingan seperti pada swasta. Budaya

Organisasi yang terdapat pada organisasi Publik juga terlihat pada TVRI yang merupakan satu-

satunya organisasi pertelevisian Nasional yang dimiliki oleh Pemerintahan Indonesia.

Seperti yang sudah diketahui bahwa TVRI ini merupakan organisasi pertelevisian yang

dimiliki oleh pemerintah Indonesia yang merupakan stasiun Televisi pertama yang ada di

Indonesia yang siarannya ditujukan untuk kepentingan negara. Sebelum menjadi Lembaga

Penyiaran Publik, pada awalnya TVRI merupakan Lembaga Penyiaran Pemerintah sehingga

acara atau program yang ditayangkan oleh TVRI masih ada campur tangan dari pemerintah.

Setelah menjadi Lembaga Penyiaran Publik bukan berarti , pemerintah tidak ada campur tangan

dalam acara atau program yang ditayangkan oleh TVRI karena sebagian biaya operasional TVRI

masih ditanggung oleh pemerintah. Campur tangan pemerintah mempengaruhi budaya

perusahaan yang ada di TVRI. Hal tersebut menjadikan TVRi menjadi kurang bisa bersaing

dengan stasiun televisi swasta yang ada di Indonesia. Sebagian karyawan TVRI merupakan

Page 4: budaya organisasi tvri

pegawai negeri sipil, sehingga upah tiap bulan pegawai TVRI masih ditanggung negara. Hal

tersebut berakibat pada kinerja karyawan TVRI sendiri dalam membuat sebuah program acara.

Mereka beranggapan bagaimanapun kualitas program acara yang mereka buat tidak akan

mempengaruhi gaji yang mereka terima sehinggga dapat di bilang bahwa TVRI memiliki budaya

organisasi yang cenderung kaku. Di TVRI juga tidak ada budaya yang lebih mengedepankan

atau meprioritaskan karyawan yang mempunyai kemampuan atau skill lebih dibandingkan

dengan karyawan yang lainnya. Berbeda dengan stasiun swasta, di beberapa stasiun TV Swasta

jika ada karyawan yang mempunya kemampuan lebih atau berhasil membuat program acara

yang kreatif dan berkualitas akan lebih diprioritaskan dan mendapat beberapa keuntungan. Hal

tersebut membuat karyawan stasiun TV swasta menjadi akan berlomba-lomba membuat program

acara yang berkualitas sehingga berpengaruh kepada citra Stasiun Televisi itu sendiri.Di TVRI,

pimpinan perusahaan masih dianggap mempunyai peran utama bagi perusahaan, jadi berhasil

atau tidaknya perusahaan tersebut ditentukan oleh pemimpin perusahaan.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti

masalah budaya organisasi dengan memilih judul : “ANALISIS BUDAYA ORGANISASI PADA

STASIUN TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI)”.