Bu ocoh
-
Upload
kania-adhytia -
Category
Documents
-
view
215 -
download
2
description
Transcript of Bu ocoh
![Page 1: Bu ocoh](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/563dbb83550346aa9aadd021/html5/thumbnails/1.jpg)
Status Poliklinik
Bagian/SMF Psikiatri
RSUD CIAMIS Kelas C
IKHTISAR UMUM
Nomor Med Rec : 389890 Tanggal Masuk : 18 Juni 2015
DATA PASIEN :
Nama Pasien : Ny. Ocoh Umur : 43 tahun
Nama Kecil : Ocoh Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat
- RT/RW : 01/05 - Kp/Desa : Jelat
- Kecamatan : Baregbeg - Kab/Kodya : Ciamis
Agama : Islam
Status Marital : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Penanggung Jawab Pasien :
Nama : Tn. Hamid
Hubungan : Suami
Alamat
o RT/RW : 01/05 - Kp/Desa : Jelat
o Kecamatan : Barebeg - Kab/Kodya : Ciamis
Keterangan diperoleh dari :
Nama : Tn. Hamid
Hubungan : Suami
Alamat
o RT/RW : 01/05 - Kp/Desa : Jelat
o Kecamatan : Barebeg - Kab/Kodya : Ciamis
Kebenaran Anamnesa : Dapat dipercaya
1
![Page 2: Bu ocoh](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/563dbb83550346aa9aadd021/html5/thumbnails/2.jpg)
A. ANAMNESA
Keluhan Utama
Sakit kepala sejak 3 bulan yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak 3 bulan terakhir pasien mempunyai keluhan sakit kepala (gangguan
somatoform). Sakit kepala dirasakan terus-menerus. Sakit kepala dirasakan berputar dan
seperti ditusuk-tusuk. Sakit kepala dirasakan oleh pasien secara tiba-tiba dan sering
terjadi di siang hari. Pasien juga merasakan nyeri dada sebelah kiri dan menjalar ke bahu
kiri atas. Selain itu, pasien juga merasakan jantung berdebar-debar, sesak nafas, gampang
cemas, keringat dingin, telinga berdengung, tangan gemeteran (tremor), ada rasa
mengganjal saat menelan dan nyeri perut yang dirasa menjalar ke punggung. Pasien
mengeluhkan bahwa sakit kepala mengganggu aktivitas pasien sehari-hari seperti
menyapu rumah, mencuci pakaian, dan menjemur pakaian sehingga pasien sering
berhenti untuk mengerjakan aktivitas kegiatan rumah tangga. Sejak seminggu terakhir
pasien sulit untuk tidur (insomnia) dan sering terbangun pada malam hari (mid-insomnia)
sehingga membuat pasien mudah lelah keesokan harinya.
Pasien pernah berobat ke dokter umum untuk mendapatkan pengobatan, akan tetapi
pasien merasakan keluhannya tidak menghilang. Karena keluhan disertai dengan nyeri
dada sebelah kiri, jantung berdebar-debar, tangan gemeteran (tremor), nyeri perut yang
menjalar ke punggung dan sakit kepala, pasien berobat ke dokter spesialis penyakit
dalam kemudian dilakukan pemeriksaan Foto Thorax dan pemeriksaan USG. Hasil
pemeriksaan fisik, pemeriksaan Foto Thorax dan pemeriksaan USG tidak ditemukan
kelainan . Kemudian dilakukan pemeriksaan EKG, juga tidak ditemukan kelainan. Pasien
juga mengaku bahwa pernah diperiksa hormon tiroidnya seperti T3, T4 dan TSH oleh
dokter umum tetapi hasil pemeriksaan laboratorium untuk kadar T3, T4, dan TSH dalam
keadaan normal. Oleh dokter penyakit dalam, pasien dikonsulkan ke dokter jiwa.
Satu tahun yang lalu sepupu dekat pasien meninggal dunia. Pasien merasa sedih dan
dihantui rasa takut mati. Sehingga membuat keseharian pasien terganggu dan dibayangi
kapan dirinya akan meninggal (faktor presipitasi).
2
![Page 3: Bu ocoh](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/563dbb83550346aa9aadd021/html5/thumbnails/3.jpg)
C . Riwayat Penyakit Dahulu :
1. Riwayat Gangguan Psikiatri Sebelumnya
Pasien tidak ada riwayat gangguan psikiatrik.
2. Riwayat Gangguan Medis
Pasien mempunyai riwayat penyakit asma sejak kecil, ketika suhu mulai dingin
pasien merasakan sesak dan harus minum obat.
Pasien mengalami cacat mata kanan bawaan dari lahir.
3. Riwayat Gangguan Zat Psikoaktif dan Penggunaan Alkohol
Pasien tidak ada riwayat menggunakan zat-zat psikoaktif dan alkohol.
D. Riwayat Keluarga :
Tidak ada keluhan yang sama di keluarga.
E. Riwayat Hidup Penderita :
1. Riwayat Perkembangan Kepribadian
a. Masa Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir normal dibantu oleh paraji. Pada saat hamil usia ibunya 25 tahun.
Tidak pernah terganggu kesehatannya. Ibu pasien tidak merokok dan
meminum alkohol. Pasien mengalami cacat mata kanan bawaan dari lahir
(faktor predisposisi). Pasien lahir cukup bulan dan mendapat imunisasi
lengkap. Pasien mendapatkan ASI eksklusif sampai umur 2 tahun. Pasien
juga disusui langsung dari puting ibu. Pasien lebih sering ditidurkan saat
disusui ibunya (faktor predisposisi).
b. Masa kanak awal (usia 0-3 tahun)
Pertumbuhan dan perkembangan masa kanak awal sesuai dengan usianya.
Pasien tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarganya. Pasien tinggal
bersama ayah, ibu dan adiknya. Pasien sering dilarang berlama-lama di kamar
mandi karena ibu pasien sering tidak sabar menunggui pasien.( kegagalan
fase anal / faktor predisposisi)
3
![Page 4: Bu ocoh](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/563dbb83550346aa9aadd021/html5/thumbnails/4.jpg)
c. Masa kanak pertengahan (usia 3-7 tahun)
Pasien tumbuh dan berkembang dengan normal. Pada saat umur pasien
berusia 4 tahun orang tua pasien bercerai. Pasien dibesarkan oleh ibunya dan
tidak pernah mendapat perhatian dari ayahnya (kegagalan fase phalik/faktor
predisposisi).
d. Masa kanak akhir dan remaja
Setelah lulus sekolah pasien ikut membantu bekerja dengan kedua orang
tuanya, ikut bertani di kampungnya. Pasien kurang bisa beradaptasi dengan
teman-temannya karena merasa minder dengan keadaan ekonomi orangtuanya
sehingga kepercayaan diri berkurang (kegagalan fase latensi/faktor
predisposisi).
Riwayat pendidikan
Pasien hanya menyelesaikan pendidikan sampai jenjang Sekolah Dasar
Riwayat pekerjaan
Saat ini pasien tidak berkerja hanya membantu suami dalam mengurus
pekerjaan rumah tangga, tetapi dahulu ketika belum menikah pasien
bekerja membantu kedua orangtuanya bertani.
Riwayat perkawinan
Pasien menikah dengan laki-laki yang dicintainya. Dari pernikahannya
pasien dikaruniai 2 orang anak. Anak pasien kedua-duanya sangat nakal
dan menjadi beban pikiran dari ibunya (faktor predisposisi).
Aktifitas sosial
Pasien hidup sederhana dan taat beragama. Pasien dikenal baik oleh
tetangga maupun orang-orang di lingkungan sekitar.
Riwayat pelanggaran hukum.
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum.
Situasi kehidupan sekarang
Pasien tinggal bersama suami dan kedua anaknya.
Riwayat keluarga
Pasien anak pertama dari dua bersaudara dengan jarak kelahiran 3 tahun
dengan saudara laki-lakinya.
4
![Page 5: Bu ocoh](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/563dbb83550346aa9aadd021/html5/thumbnails/5.jpg)
GENOGRAM
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien (Ny. O)
F. KEPRIBADIAN SEBELUM SAKIT
5
![Page 6: Bu ocoh](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/563dbb83550346aa9aadd021/html5/thumbnails/6.jpg)
Pasien hidup sederhana dan taat beragama. Pasien dikenal baik oleh tetangga
maupun orang-orang di lingkungan sekitar. Pasien dikenal sebagai anak pendiam,
gampang dipengaruhi oleh orang atau oleh keadaan, mempunyai sifat yang dangkal
dan labil, terkadang suka membesar-besarkan keadaan emosi (gangguan kepribadian
histrionik).
Ketika sedang menghadapi masalah, pasien lebih memilih untuk diam dan
melupakan begitu saja tanpa pernah mencoba mengungkapkannya (mekanisme
pertahanan jiwa represi). Selain itu ketika sepupu pasien meninggal, pasien lebih
memilih untuk pergi dari rumah meskipun ketika ditanya pasien mengaku sedih,
namun pasien lebih memilih untuk pasrah saja (mekanisme pertahan jiwa isolasi).
G. STATUS FISIK
- Tanda Vital
Tensi : 130/90 mm Hg
Nadi : 84x/menit
Respirasi : 18x/menit
Suhu : 36,7°C
- Keadaan Gizi : Baik
- Keadaan Fisik Lain
a) Kepala
- Bentuk : Normochepali
- Rambut : Hitam
- Mata : Sklera ikterik (SD/-), Konjungtiva anemis (SD/-), pupil bulat
isokor (SD/-)
- Telinga : Nyeri tekan auricular (-/-), massa (-)
- Hidung : Septum deviasi (-)
- Mulut : Tidak ada kelainan, letak uvula medial, pembesaran tonsil
(T1/T1)
b) Leher
- JVP : Tidak meningkat
6
![Page 7: Bu ocoh](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/563dbb83550346aa9aadd021/html5/thumbnails/7.jpg)
- Tiroid : Tidak membesar
- KGB : Tidak teraba
c) Thorax
I. Dada (anterior)
- Inspeksi : Massa (-), bentuk dan gerak simetris, retraksi
intercostalis (-)
- Palpasi : Masa (-), nyeri tekan (-), ICS tidak melebar, Vokal
Fremitus Normal (dextra = sinistra)
- Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru (dextra = sinistra)
- Auskultasi : Vocal Breathing Sound normal (dextra = sinistra),
Ronki (-/-), Wheezing (-/-).
II. Jantung
- Inspeksi : Tidak tampak iktus cordis
- Palpasi : Tidak teraba iktus cordis
- Perkusi : Batas jantung kanan : linea sternalis dextra
Batas jantung kiri : ICS 4 linea midclavicula sinistra
- Auskultasi : Bunyi jantung murni dan regular, gallop (-), mur-mur
(-)
d) Abdomen
- Inspeksi : datar, tidak tampak benjolan
- Palpasi : lembut, datar, nyeri tekan (-), distensi otot perut /
defans muscular (-), hepar tidak teraba, lien tidak teraba
- Perkusi : Tympani seluruh lapang perut, pekak samping (-)
- Auskultasi : Bising usus normal
e) Genitalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
f) Ekstremitas
Dalam batas normal
H. STATUS NEUROLOGIS
Refleks Fisiologis : Dalam batas normal
7
![Page 8: Bu ocoh](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/563dbb83550346aa9aadd021/html5/thumbnails/8.jpg)
Refleks Patologis : Tidak ditemukan
I. STATUS PSIKIATRIKUS
Roman Muka : Sedih
Kesadaran : Composmentis
Kontak : Ada
Rapport : Inadekuat
Orientasi
- Tempat : Baik
- Waktu : Baik
- Orang : Baik
Perhatian : Baik
Ingatan
- Daya ingat remote : Normal
- Daya ingat recent past : Normal
- Daya ingat recent : Normal
- Daya ingat immediate : Normal
Intelegansia : Sesuai dengan pendidikan terakhir pasien
Persepsi : Tidak ada ilusi maupun halusinasi
Pikiran
- Bentuk pikir : Realistik
- Jalan pikiran : Koheren
- Isi pikiran : Tidak ada waham, terdapat preokupasi
Emosi
- Mood : Depresi
- Afek : Sesuai
- Keserasian : Serasi
Dekorum
- Penampilan : Baik
- Sopan santun : Baik
- Kebersihan : Baik
Sikap : Kooperatif
8
![Page 9: Bu ocoh](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/563dbb83550346aa9aadd021/html5/thumbnails/9.jpg)
Tingkah laku : Normoaktif
Penilaian : Menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun tidak
memahami penyebab sakitnya
J. PEMERIKSAAN TAMBAHAN :
Tes HARS : Skoring 16 (kecemasan ringan)
Tes HDRS : Skoring (depresi
K. PSIKODINAMIKA :
Pasien lahir normal dibantu oleh paraji. Pada saat hamil usia ibunya 25 tahun.
Tidak pernah terganggu kesehatannya. Ibu pasien tidak merokok dan meminum
alkohol. Pasien mengalami cacat mata bagian mata kanan bawaan dari lahir (faktor
predisposisi). Pasien lahir cukup bulan dan mendapat imunisasi lengkap. Pasien
mendapatkan ASI eksklusif sampai umur 2 tahun. Pasien juga disusui langsung dari
puting ibu. Pasien lebih sering ditidurkan saat disusui ibunya (faktor predisposisi).
Pertumbuhan dan perkembangan masa kanak awal sesuai dengan usia. Pasien
tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarganya. Pasien tinggal bersama ayah, ibu
dan adiknya. Pasien sering dilarang berlama-lama di kamar mandi karena ibu pasien
sering tidak sabar menunggui pasien (kegagalan fase anal / faktor predisposisi).
Pasien tumbuh dan berkembang dengan normal. Pada saat umur pasien berusia
4 tahun orang tua pasien bercerai. Pasien dibesarkan oleh ibunya dan tidak pernah
mendapat perhatian dari ayahnya (kegagalan fase phalik/faktor predisposisi).
Setelah lulus sekolah pasien ikut membantu bekerja dengan kedua
orangtuanya, ikut bertani di kampungnya. Pasien kurang bisa beradaptasi dengan
teman-temannya karena merasa minder dengan keadaan ekonomi orangtuanya
sehingga kepercayaan diri berkurang (kegagalan fase latensi, faktor predisposisi).
Pasien menikah dengan laki-laki yang dicintainya. Dari pernikahannya pasien
dikaruniai 2 orang anak. Anak pasien kedua-duanya sangat nakal dan menjadi beban
pikiran dari ibunya (faktor predisposisi).
Pasien hidup sederhana dan taat beragama. Pasien dikenal baik oleh tetangga
maupun orang-orang dilingkungan sekitar. Pasien dikenal sebagai anak pendiam,
gampang dipengaruhi oleh orang atau oleh keadaan, mempunyai sifat yang dangkal
9
![Page 10: Bu ocoh](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/563dbb83550346aa9aadd021/html5/thumbnails/10.jpg)
dan labil, terkadang suka membesar-besarkan keadaan emosi (gangguan kepribadian
histrionik).
Ketika sedang menghadapi masalah pasien lebih memilih untuk diam dan
melupakan begitu saja tanpa pernah mencoba mengungkapkannya (mekanisme
pertahanan jiwa represi). Selain itu ketika sepupu pasien meninggal, pasien lebih
memilih untuk pergi dari rumah meskipun ketika ditanya pasien mengaku sedih,
namun pasien lebih memilih untuk pasrah saja (mekanisme pertahan jiwa isolasi).
Hal ini terjadi ketika sepupu dekat pasien meninggal dunia. Pasien merasa
sedih dan dihantui rasa takut mati. Sehingga membuat keseharian pasien terganggu
dan dibayangi kapan dirinya meninggal (faktor presipitasi). Sehingga menyebabkan
gangguan psikiatri.
K. DIAGNOSA MULTIAKSIAL :
Aksis I : F45.1 Gangguan Somatoform Tak Terinci
DD : F45.3 Disfungsi Otonomik Somatoform
F32.00 Episode Depresif Ringan Tanpa Gejala Somatik
Aksis II : F60.4 Gangguan Kepribadian Histrionik
Aksis III : Q00-Q99 Malformasi Kongenital, Delformasi, Kel. Kr
Aksis IV : Masalah dengan “primary support group” (keluarga), (sepupu dekat
pasien meninggal dunia. Pasien merasa sedih dan dihantui rasa takut mati).
Aksis V : GAF SCALE 60-51 gejala sedang (moderate), disabilitas sedang
L. PENGOBATAN :
Psikofarmaka :
R/ Alprazolam 0,5 mg tab 2x1 oral
R/ Buspirone tab 10 mg tab 2x1 oral
R/ Klorpomazine 20 mg (diracik)
Psikoterapi :
Memberikan informasi dan penjelasan kondisi pasien serta
kesadaran akan kewajiban menjalankan pengobatan dan
pemeriksaan teratur demi kesembuhan pasien
10
![Page 11: Bu ocoh](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/563dbb83550346aa9aadd021/html5/thumbnails/11.jpg)
Memberikan dukungan kepada pasien
M. USULAN PEMERIKSAAN
Tes MMPI (Minnesota Multiphase Personality Inventory)
N. PROGNOSA :
Quo ad Vitam : ad bonam
Quo ad Functionam : Dubia ad bonam
Ke arah yang baik :
Pasien memiliki keinginan untuk sembuh
Pasien rajin minum obat
Pasien mendapatkan dukungan dari keluarga
Ke arah yang buruk :
Pasien selalu teringat sepupunya yang meninggal
Pasien terus mengkhawatirkan penyakitnya
11