bta lepra
-
Upload
nely-keybum -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of bta lepra
-
7/25/2019 bta lepra
1/3
2.3.5 Pelaporan Hasil PemeriksaanSeperti halnya dengan pemerikasaan mikroskopik M.tuberculosis , maka
pada pemeriksaan M.leprae juga ditentukan kepadatan kuman atau jumlah
kuman yang ditemuakn. Kepadatan kuman ini digunakan untuk menentukan tipe
penyakit kusta pada penderita. Penentuan tipe penyakit kusta ini penting artinya
bagi penatalaksanaan terapi dan untuk mngetahui komplikasi yang bakal terjadi.Sampai saat ini masih digunakan skala logaritmik dari ridley untuk
menentukan kepadatan kuman lepra. Dengan skala ini dapat ditentukan tipe
penyakit kusta seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Skala Ridley
Skal
a Jumlah BT yang ditemukan
!"
"#"$ kuman per "$$ lapangan
penglihatan
!%
"#"$ kuman per "$ lapangan
penglihatan
!&
"#"$ kuman per lapangan
penglihatan
!'
lebih dari "$ kuman per lapangan
penglihatan
!(lebih dari "$$ kuman per lapanganpenglihatan
!)
lebih dari "$$$ kuman per lapangan
penglihatan&.
Tabel 2. *ubungan antara skala Ridley dengan tipe penyakit
Tipe menurut Skala
Tipe menurut
+nternational
Ridley Jopling ongress o- eprologyTuber/uliod 0TT1 $ 2a/ular tuber/uloidBorderline
tuber/uloid$ # !%
2ajor32inor Tuber/uloidBorderline 0BB1 !& # !' +ndeterminateBorderline
lepromatus !( Borderlineepromatous 0 1 !( # !) epromatous
*asil pemeriksaan laboratorium kadang#kadang tidak sejalan dengan hasil
pemeriksaan klinis seperti ternyata pada tabel di atas dimana jika seseorang
-
7/25/2019 bta lepra
2/3
yang pada pemeriksaan mikroskopik dinyatakan tidak ditemukan kuman lepranya
bukan berarti bah4a yang bersangkutan tidak menderita kusta. Pada penderita
tipe tuberculoid dan borderline tuberculoid sering tidak ditemukan kuman lepra di
kulitnya. Jadi bila timbul keragu#raguan antara pemeriksaan laboratorium dan
pemeriksaan klinis sebaiknya dilakukan pemeriksaan histopatologi.
Selain penentuan kepadatan kuman menurut skala Ridley dikenal pula
penentuan lain yang dinamakan +ndeks Bakteri 0 Bacteriological Index , B+1 yaitu
rata#rata kepadatan kuman lepra pada seorang penderita. Seperti telah dikatakan
di atas bah4a untuk pemeriksaan mikroskopik kuman lepra sebaiknya dibuat
sediaan pulasan paling sedikit dari ) bagian tubuh. Dari setiap bagian tubuh tadi
ditentukan kepadatan kumannya menurut skala Ridley, kemudian dengan
membagi jumlah kepadatan kuman seluruh bagian tubuh yang diperiksa dengan
jumlah bagian tubuh yang diperiksa 0pada /ontoh ini )1, maka dapat ditentukanrata#rata kepadatan kuman dari penderita dan rata#rata inilah yang dinamakan
Indeks Bakteri .
Pada 4aktu pertama kali kuman lepra ditemukan oleh *ansen, ia
menemukan bah4a beberapa kuman ter4arna dengan baik sedangkan yang lain
berbentuk granuler atau terputus#putus. *ansen mengatakan bah4a kuman yang
terputus#putus dan tidak ter4arna sempurna adalah kuman yang mengalami
degenerasi. Pernyataan *ansen ini baru terbukti beberapa tahun kemudiandengan diketahui bah4a kuman hidup berbentuk utuh dan ter4arnai rata,
sedangkan kuman yang nampak terputus#putus dan tidak ter4arnai rata adalah
kuman yang telah mati. Pengetahuan ini kemudian digunakan untuk mengetahui
perkembangan penyakit seorang penderita. Penderita kusta yang telah diobati
dapat dinilai keberhasilan pengobatannya dengan menentukan perbandingan
antara jumlah kuman yang hidup dan yang telah mati sebelum dan sesudah
pengobatan. Prosentasi rata#rata dari kuman yang hidup pada seluruh sediaan
yang diperiksa dinamakan +ndeks 2or-ologi 0 Morphological Index , 2+1. Dengan
membandingkan 2+ seorang penderita pada 4aktu#4aktu tertentu selama
pengobatannya, dapatlah diikuti perkembangan dan keberhasilan pengobatan
penderita itu. Penurunan 2+ yang bermakna menunjukkan keberhasilan
pengobatan.
5ntuk menentukan 2+ sebaiknya paling sedikit diperiksa %$$ kuman.
*anya kuman yang ter4arnai se/ara reguler di seluruh bagian tubuhnya yang
dianggap sebagai kuman yang hidup.
-
7/25/2019 bta lepra
3/3