BronchoPneumonia

34
BRONCHOPNEUMONIA I. KONSEP PENYAKIT A.Pengertian Bronchopneumonia adalah suatu peradangan pada paru-paru yang dapat disebabkan oleh bermacam-macam penyebab seperti : virus, bakteri, jamur dan benda asing. Bronchopneumonia adalah radang dinding bronkus kecil disertai atelektasis daerah percabangannya. Bronchopneumonia adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu bentuk pneumonia dimana daerah konsolidasi terdistribusi luas disekitar bronkus dan bukan bercorak lobaris (Hinchliff, 1999). Bronchopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang memunyai pola penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam brokus dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan disekitarnya hingga ke alveoli (Smeltzer & Suzanne C, 2002). B.Epidemiologi/Insiden kasus Insiden ini pada negara berkembang hampir 30% pada anak-anak dibawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi, sedangkan di amerika menunjukkan angka 13% dari seluruh penyakit infeksi pada anak dibawah umur 2 tahun.

description

keperawatan medikal bedah

Transcript of BronchoPneumonia

Laporan Pendahuluan

BRONCHOPNEUMONIA

I. KONSEP PENYAKITA. PengertianBronchopneumonia adalah suatu peradangan pada paru-paru yang dapat disebabkan oleh bermacam-macam penyebab seperti : virus, bakteri, jamur dan benda asing. Bronchopneumonia adalah radang dinding bronkus kecil disertai atelektasis daerah percabangannya. Bronchopneumonia adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu bentuk pneumonia dimana daerah konsolidasi terdistribusi luas disekitar bronkus dan bukan bercorak lobaris (Hinchliff, 1999). Bronchopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang memunyai pola penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam brokus dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan disekitarnya hingga ke alveoli (Smeltzer & Suzanne C, 2002).B. Epidemiologi/Insiden kasusInsiden ini pada negara berkembang hampir 30% pada anak-anak dibawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi, sedangkan di amerika menunjukkan angka 13% dari seluruh penyakit infeksi pada anak dibawah umur 2 tahun. Dari data SEAMIC Health Statistic influenza dan pneumonia merupakan penyebab utama kematian nomor 6 di Indonesia. Laporan WHO menyebutkan bahwa penyebab kematian tertinggi akibat penyakit infeksi di dunia adalah infeksi saluran napas akut termasuk pneumonia dan influenza.C. Etiologi & KlasifikasiSebagian besar bronchopneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama bakteri piogenik yang membentuk pneumonia supuratif. Adenovirus, vfirus influenza, mycoplasca pneumoniae juga memainan peran penyebab penyakit ini. Bronchopneumonia sering terjadi karena daya tahan tubuh rendah dan fungsi pertahanan gangguan saluran pernafasan seperti anak-anak dan lansia. Namun pada umunya lebih sering terjadi pada anak-anak.Klasifikasi penyebab :1) Pembagian menurut dasar anatomi :a. Pneumonia Lobarisb. Pneumonia Lobularis (Bronchopneumonia)c. Pneumonia Interstisialis (Bronkiolitis)2) Pembagian menurut etiologi :a. Bakteri Diprococcus pneumonia Penumococcus Streptococcus aureus Hemofilus influenza Bacillus friedlander Mycobacterium tuberkulosisb. Virus Respiratory sitycal virus Virus influenza Adenovirus Virus sitomegalic. Myoplasma Pneumothoraksd. Jamur : aspergillus species dan candida albicanse. Pneumonia Hipostatik :Penumonia yang sering timbul pada daerah paru-paru dan disebabkan oleh nafas yang dangkal dan terus mnerus pada posisi yang sama. Terjadi karena kongesti paru-paru yang lama.f. Sindrom Loeffer :Pada foto torax menunjukkan gambaran infiltrat besar dan kecil yang tersebar menyerupai tuberculosis miliaris.D. Manifestasi Klinik1. Peningkatan suhu tubuh yang mendadak biasanya didahului oleh inspeksi traktus respiratorius bagian atas, kadang timbul kejang.2. Pernafasan cepat dan dangkal disekitar pernafasan cuping hidung.3. Sianosis disekitar hidung dan mulut.4. Kadang-kadang muntah dan diare.5. Batuk (pada permulaan penyakit tidak ditemukan, tapi setelah beberapa hari, mula-mula kering lalu berubah menjadi produktif).E. Patofisiologi dan Penyimpangan KDMBronchopneumnia merupakan infeksi pulmonal pada bagian bronkus dan alveoli. Proses penyakit dimulai ketika kuman patogen, virus, bakteri dan jamur menembus mukosa jalan napas sehingga merusak bagian alveolar yang juga disebabkan oleh masuknya benda asing atau aspirasi. Agen infeksius masuk ke mucus karena lolos dari sistem pertahanan tubuh yaitu bulu hidung, mucus silia dan antibodi lalu menetap dalam bronchus dan alveolus. Leukosit bermigrasi ke dalam alveoli sehingga timbul respon peradangan dan menyebabkan penebalan dinding alveoli sehingga mucus mengeluarkan cairan. Cairan yang mengisi alveoli menjadi perlindungan bagi organisme patogen terhadap proses pagositosis dari leukosit dan memfasilitasi organisme patogen menyebar ke alveoli lain. Infeksi menyebar ketika organisme patogen mencapai aliran darah dan menyebabkan septicemia sehingga menimbulkan 4 respon infeksi, yaitu :1. Kongesti (4-12 jam pertama) eksudat serosa masuk ke dalam alveoli melalui pembuluh darah yang berdilatas dan bocor.2. Hepatisasi merah (48 jam pertama) paru-paru tampak merah dan bergranulasi akibat sel darah merah, fibrin dan leukosit polimorfonuklear mengisi alveoli.3. Hepatisasi kelabu (3-8 hari) paru-paru tampak kelabu karena leukosit dan fibrin mengalami konsolidasi di dalam alveoli yang terserang.4. Resolusi (7-11 hari) eksudat mengalami lisis dan direabsorbsi oleh makrofag sehingga jaringan kembali pada struktur semula.F. Pemeriksaan Penunjang1. Foto thorax : bercak-bercak infiltrat pada satu atau beberapa lobus.

2. Laboratorium :a. Pada gambaran darah tepi : Leukositosis 15.000 40.000/mm2b. Urine : warna lebih tuac. Albuminamia (karena suhu tubuh naik dan sedikit thorax hialin).d. Analisa gas darah arteri asidosis metabolik dengan atau tanpa retensi CO2.G. Penatalaksanaan Medis1. Penicilin 50 mg u/kgBB/hari + kloromfenikol 50-70 mg/kg/BB atau ampicilin (AB spektrum luas) terus sampai dengan bebas demam 4-5 hari.2. Pemberian oksigen.3. Pemberian cairan intravena glukosa 5% dan NaCl 0,9% 3 : 1 + KCl 10 meq/500 mL/botol infuse jadi karena sebagian besar jatuh dalam asidosis metabolik akibat kurang makan dan hipoksia.H. Prognosis/Komplikasi1. EmpiemaPengumpulan pus/nanah dalam rongga tubuh.2. Otitis media akut Akumulasi cairan serosa/mukoid yang tidak nyeri di telinga tengah yang menyebabkan tuli kondusif.3. Atelektasis Pengembangan paru yang tidak lengkap pada anak-anak atau pengempisan paru-paru pada orang dewasa.4. Emfisema Berkumpulnya udara secara patologik dalam suatu jaringan atau organ.5. Meningitis

II. PENDEKATAN PROSES KEPERAWATANA. Pengkajian I. BiodataA. Identitas Klien 1. Nama/Nama panggilan: An. YK / Yuri2. Tempat Tgl Lahir/Usia: 05 Desember 2008 / 4 tahun 9 bulan3. Jenis kelamin: Perempuan4. A g a m a: Kristen Protestan5. Pendidikan: PAUD6. Alamat: Jln. Hasanudin 3 No.7, Manado7. Tgl masuk: 27 September 2013 (jam 09.00 wita)8. Tgl pengkajian: 27 September 20139. Diagnosa medik : BP (Bronchopneumonia)10. Rencana terapi: Penicilin 50 mg u/kgBB/hari + kloromfenikol 50-70 mg/kg/BB atau ampicilin (AB spektrum luas) terus sampai dengan bebas demam 4-5 hari.Pemberian oksigen. Pemberian cairan intravena glukosa 5% dan NaCl 0,9% 3 : 1 + KCl 10 meq/500 mL/botol infuse jadi karena sebagian besar jatuh dalam asidosis metabolik akibat kurang makan dan hipoksia.B. Identitas Orang tua1. Ayah a. N a m a : Tn. SHKb. U s i a: 33 tahunc. Pendidikan: S2d. Pekerjaan/sumber penghasilan : Wiraswastae. A g a m a : Kristen Protestanf. Alamat: Jln. Hasanudin 3 No.7, Manado2. Ibua. N a m a : Ny. HJWb. U s i a: 29 tahunc. Pendidikan: S1d. Pekerjaan/Sumber penghasilan: Karyawan Swastae. Agama: Kristen Protestanf. Alamat: Jln. Hasanudin 3 No.7, ManadoC. Identitas Saudara KandungNoN A M AU S I AHUBUNGANSTATUS KESEHATAN

1.

An. HYK

10 tahun 3 bulanSaudara KandungSehat

II. Riwayat KesehatanA. Riwayat Kesehatan Sekarang :a. Keluhan Utama: Batuk (produktif)b. Riwayat Keluhan Utama : Orang tua mengatakan bahwa klien demam disertai kejang, sesak napas, batuk produktif, anak rewel dan gelisah.

c. Keluhan Pada Saat Pengkajian :Orangtua klien menyampaikan bahwa anak demam selama 3 hari (disertai kejang), klien sulit bernapas, batuk, klien rewel, gelisah dan susah tidur dan tidak mau makan.B. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus untuk anak usia 0 5 tahun)1. Prenatal carea. Ibu memeriksakan kehamilannya setiap bulan di : dokter specialis kandungan.b. Keluhan selama hamil yang dirasakan oleh ibu, tapi oleh dokter dianjurkan untuk : menjaga kondisi kehamilan dengan banyak istirahat dan makan makanan yang bergizi.c. Riwayat terkena radiasi : tidak ada.d. Riwayat berat badan selama hamil : 66 kg.e. Riwayat Imunisasi TT : diberikan pada trimester pertama.f. Golongan darah ibu : O Golongan darah ayah : O2. Natala, Tempat melahirkan : Klinik Bersalinb. Jenis persalinan : Normal.c. Penolong persalinan : Dokter dan Bidan.d. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah melahirkan: Tidak ada. 3. Post natal a. Kondisi bayi : Sehat, BB : 2,7 Kg, PB : 28cm, APGAR : 10. b. Anak pada saat lahir tidak mengalami : kuning, kebiruan, kemerahan dan problem menyusui. (Untuk semua Usia)1. Klien pernah mengalami penyakit: Flu dan batuk, pada umur 3 tahun, diberikan obat oleh dokter di klinik.2. Riwayat kecelakaan : tidak ada.3. Riwayat mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa anjuran dokter dan menggunakan zat/subtansi kimia yang berbahaya : tidak ada.4. Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya : relatif sama.C. Riwayat Kesehatan KeluargaAdanya riwayat penyakit infeksi, TBC, Pneumonia dan penyakit infeksi salurang pernapasan lainnya.Genogram :

4/9

IV. Riwayat Immunisasi (imunisasi lengkap)NOJenis immunisasiWaktu pemberianFrekuensiReaksi setelah pemberianFrekuensi

1.BCG1 bulan1 kali

2.DPT (I,II,III)2 4 bulan3 kaliDemam 2 kali

3.Polio (I,II,III,IV)1 4 bulan4 kali

4.Campak9 bulan1 kali

5.Hepatitis2 4 bulan3 kali

6.HB 00 7 hari1 kali

V. Riwayat Tumbuh KembangA. Pertumbuhan Fisik1. Berat badan : 13 kg2. Tinggi badan : 110 cm.3. Waktu tumbuh gigi : 6 bulan. Gigi tanggal : 12 bulan. Jumlah gigi : 20 buah.B. Perkembangan Tiap tahapUsia anak saat1. Berguling : 3 bulan2. Duduk: 6 bulan3. Merangkak : 7 bulan4. Berdiri: 9 tahun5. Berjalan: 1 tahun6. Senyum kepada orang lain pertama kali : 1 tahun7. Bicara pertama kali : 1 tahun dengan menyebutkan : bubu8. Berpakaian tanpa bantuan : 2 tahun. VI. Riwayat NutrisiA. Pemberian ASI : sampai 18 bulan.B. Pemberian susu formula1. Alasan pemberian: sudah berhenti ASI2. Jumlah pemberian: 750 1000 ml/hari.3. Cara pemberian: dengan gelas atau botol susu saat menjelang tidur.Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat iniUsiaJenis NutrisiLama Pemberian

024 bulan6-9 bulan9-12 bulan12 bulanASIMakanan LumatMakanan LunakMakanan Keluarga2 tahun3 bulan3 bulanSampai sekarang

VII. Riwayat Psikososial Anak tinggal bersama : orangtua di : rumah. Lingkungan berada di : dalam kota. Rumah dekat dengan : jalan utama, tempat bermain : dirumah dan di PAUD. kamar klien : trpisah dari orangtua, sekamar dengan kakak klien. Rumah ada tangga : tidak. Hubungan antar anggota keluarga : hubungan baik, kakek-nenek rutin berkunjung setiap akhir pekan. Pengasuh anak : ibu klien sendiri.

VIII. Riwayat Spiritual Support sistem dalam keluarga : kolom tingkat jemaat. Kegiatan keagamaan : ibadah keluarga, sekolah minggu, dan gereja.IX. Reaksi Hospitalisasi A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap1. Ibu membawa anaknya ke RS karena : menghindari kondisi sakit anak semakin parah.2. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : Ya. Anak perlu dirawat.3. Perasaan orang tua saat ini : Khawatir dengan kondisi anak, namun merasa sedikit lega karena anak sudah berada di RS.4. Orang tua selalu berkunjung ke RS : Ya. Sampai anak sembuh dan bisa pulang.5. Yang akan tinggal dengan anak : Ibu, ayah atau nenek (bergantian). B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inapKlien mengatakan takuk pada petugas kesehatan dan alat-alat medis yang ada.Klien ingin pulang. Tidak mau tinggal di RS.X. Aktivitas sehari-hariA. NutrisiKondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Selera Makan2. Menu Makan dalam 24 jam3. Frekuensi makan dalam 24 jam4. Makanan yang disukai

5. Makanan yang dipantang6. Pembatasan pola makan

7. Cara makan

8. Ritual sebelum makanSangat baik.Nasi, Lauk, Sayuran dan buah.3 kali

Olahan ayam dan ikan, Buah-buahanJajanan/snack

Tidak ada

Bersama keluarga, bisa makan sendiri/tidak disuapi.Berdoa dan cuci tanganKurang nafsu makan.Bubur, lauk berupa perkedel, dan kuah/tim.3 kali, porsi setengah dari biasanya.Nasi dan kuah sayur, perkedel ikan/kentang.Snack, makanan keras.

Jenis makanan yang keras, asam dan terlalu manis.Disuapi ibu.

Berdoa.

B. CairanKondisi Sebelum SakitSaat Sakit

1. Jenis minuman2. Frekuensi minum3. Kebutuhan cairan dalam 24 jamSusu, air putih, teh dan es3-6 kali750-1000 mlSusu, air putih dan teh3-4 kali750 ml.

C. Eliminasi (BAB&BAK)KondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Tempat pembuangan2. Frekuensi dan waktu BAB3. 3. Frekuensi dan waktu BAK4. Konsistensi BAB5. Warna dan jumlah urine6. Kesulitan BAB/BAK7. Obat pencaharToilet2-3 kali, 1 jam setelah makan dan bangun pagi4-5 kali, relatif

NormalBeningTidak adaTidak adaToilet2-3 kali, setelah makan dan bangun pagi4-5 kali

NormalAgak keruh/ kuningTidak adaTidak ada

D. Istirahat tidurKondisi Sebelum SakitSaat Sakit

1. Jam tidur

2. Pola tidur3. Kebiasaan tidur

4. Kesulitan tidurMalam : 21.00 Siang : 14.00Teratur Mendongeng atau mendengar lagu favorit.Tidak adaMalam : 19.00Siang : 11.00Tidak teraturDitemani

Sering terbangun

E. Olah RagaKondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Program olah raga2. Jenis dan frekuensi3. Kondisi setelah olah ragaTidak ada

Tidak ada

F. Personal HygieneKondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. MandiCara

Frekuensi Alat mandi

2. Cuci rambutFrekuensiCara3. Gunting kukuFrekuensiCara4. Gosok gigiFrekuensiCaraDengan bantuan ibu.

2 kali sehariSampo, sabun, lotion.

1 x 2 hariDibantu ibu.

1 kali seminggguDibantu ibu

3 kali sehariDilakukan sendiriMelap dan mengganti pakaian. Dilakukan ibu.2 kaliWashlap, air hangat, sabun.

1 x 2 hariDibantu ibu.

1 kali semingguDibantu ibu

3 kali sehariDibantu ibu

G. Aktifitas/Mobilitas FisikKondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Kegiatan sehari-hari

2. Pengaturan jadwal harian3. Penggunaan alat Bantu aktifitas4. Kesulitan pergerakanKe sekolah PAUD, bermain dirumah.Diimbangi dengan tidur siangTidak ada

Tidak adaIstirahat dirumah

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

H. RekreasiKondisiSebelum SakitSaat Sakit

1. Perasaan saat sekolah2. Waktu luang3. Perasaan setelah rekreasi4. Waktu senggang klg5. Kegiatan hari liburSenang dan rajin ke sekolahSepulang sekolahSangat senang, bahkan terkadang tidak ingin pulangRekreasi/ jalan-jalanRekreasi/ istirahat dirumahTidak sekolah/ ijinTotalTidak ada rekreasi

Digunakan untuk istrhtDigunakan untuk istrht

XI. Pemeriksaan Fisik1. Keadaan umum: tampak lemah, sakit berat2. Kesadaran: menurun (somnolen)3. Tanda tanda vital :a. Tekanan darah: menurunb. Denyut nadi: takikardic. Suhu : meningkatd. Pernapasan: meningkat4. Berat Badan: 13 kg5. Tinggi Badan: 110 cm6. KepalaInspeksiKeadaan rambut & Hygiene kepala: bersih a. Warna rambut: hitamb. Penyebaran: meratac. Mudah rontok: tidakd. Kebersihan rambut: bersihPalpasiBenjolan : ada / tidak ada: tidak adaNyeri tekan : ada / tidak ada: adaTekstur rambut : kasar/halus: halus7. MukaInspeksia. Simetris / tidak: simetrisb. Bentuk wajah: bulatc. Gerakan abnormal: tidak adad. Ekspresi wajah: gelisahPalpasiNyeri tekan / tidak: adaData lain: sakit kepala saat bangun atau duduk8. MataInspeksia. Pelpebra: tidak ada edema tidak ada radangb. Sclera: Anichterusc. Conjungtiva: Merah mudad. Pupil: Isokor

Refleks pupil terhadap cahaya : mengecil/ada.e. Posisi mata : Simetris / tidak: simetrisf. Gerakan bola mata: simetrisg. Penutupan kelopak mata: normalh. Keadaan bulu mata: normali. Keadaan visus: menurunj. Penglihatan: normalPalpasiTekanan bola mata: -Data lain: -9. Hidung & SinusInspeksia. Posisi hidung: normalb. Bentuk hidung: normalc. Keadaan septum: normald. Secret / cairan: tidak adaData lain: nafas cuping hidung, sianosis10. TelingaInspeksia. Posisi telinga: simetrisb. Ukuran / bentuk telinga: normalc. Aurikel: normald. Lubang telinga: Bersih e. Pemakaian alat bantu: tidak adaPalpasiNyeri tekan / tidakPemeriksaan uji pendengarana. Rinne: Normalb. Weber: Normalc. Swabach: NormalPemeriksaan vestibuler: -Data lain: -

11. MulutInspeksi a. Gigi Keadaan gigi: bersih Karang gigi / karies: tidak ada Pemakaian gigi palsu: tidak adab. GusiMerah / radang / tidak: normalc. LidahKotor / tidak: bersih, normald. Bibir Cianosis / pucat / tidak: sianosis kering, membran mukosa kering Basah / kering / pecah: kering, membran mukosa kering Mulut berbau / tidak: tidak Kemampuan bicara: menurunData lain: suara klien pelan, hanya menjawab jika ditanya ibu.12. Tenggorokana. Warna mukosa: pucatb. Nyeri tekan: tidak adac. Nyeri menelan: tidak ada13. LeherInspeksiKelenjar thyroid: tidak ada pembesaranPalpasia. Kelenjar thyroid: tidak terabab. Kaku kuduk / tidak: -c. Kelenjar limfe: tidak ada pembesaranData lain: sulit menelan14. Thorax dan pernapasana. Bentuk dada: normalb. Irama pernafasan: tidak teraturc. Pengembangan di waktu bernapas: menurund. Tipe pernapasan: dadaData lain: -Palpasia. Vokal fremitus: tidak adab. Massa / nyeri: tidak adaAuskultasia. Suara nafas: Vesikulerb. Suara tambahan: Ronchi dan WheezingPerkusi: Redup / pekak Data lain: -15. JantungPalpasiIctus cordis: tidak terabaPerkusiPembesaran jantung: tidak adaAuskultasia. BJ I: -b. BJ II: -c. BJ III: -d. Bunyi jantung tambahan: ada (komplikasi endokarditis)Data lain: -16. AbdomenInspeksia. Membuncit: tidakb. Ada luka / tidak: tidakPalpasia. Hepar: tidak terabab. Lien: tidak terabac. Nyeri tekan: tidak adaAuskultasiPeristaltik: normalPerkusia. Tympanib. RedupData lain: -17. Genitalia dan Anus: normal18. EkstremitasEkstremitas atasa. Motorik Pergerakan kanan / kiri: melemah Pergerakan abnormal: tidak ada Kekuatan otot kanan / kiri: menurun Tonus otot kanan / kiri: normal Koordinasi gerak: normalb. Refleks Biceps kanan / kiri: normal Triceps kanan / kiri: normalc. Sensori Nyeri: - Rangsang suhu: - Rasa raba: -

Ekstremitas bawaha. Motorik Gaya berjalan: Kekuatan kanan / kiri: melemah Tonus otot kanan / kiri: normalb. Refleks KPR kanan / kiri: - APR kanan / kiri: - Babinsky kanan / kiri: -c. Sensori Nyeri: - Rangsang suhu: - Rasa raba: -Data lain: -19. Status Neurologi.Saraf saraf craniala. Nervus I (Olfactorius) : penghidu: normalb. Nervus II (Opticus) : Penglihatan: menurunc. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens) Konstriksi pupil: normal Gerakan kelopak mata: normal Pergerakan bola mata: normal Pergerakan mata ke bawah & dalam: d. Nervus V (Trigeminus) Sensibilitas / sensori: - Refleks dagu: - Refleks cornea: -e. Nervus VII (Facialis) Gerakan mimik: - Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan: normalf. Nervus VIII (Acusticus)Fungsi pendengaran: normalg. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus) Refleks menelan: ada kesulitan menelan Refleks muntah: normal Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : normal Suara: agak serakh. Nervus XI (Assesorius) Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : dapat dilakukan Mengangkat bahu: dapat dilakukani. Nervus XII (Hypoglossus) Deviasi lidah: normalTanda tanda perangsangan selaput otaka. Kaku kuduk: -b. Kernig Sign: -c. Refleks Brudzinski:- d. Refleks Lasegu:- Data lain:- XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0 6 Tahun )Dengan menggunakan DDST1. Motorik kasar2. Motorik halus3. Bahasa4. Personal socialXII. Test Diagnostik= LaboratoriumLeukositosis, AGD menurun, sputum,= Foto thoraks : terdapat infiltrat pada lapangan paru. XIII. Terapi saat ini : Pemberian O2 dan terapi parenteral.

B. Klasifikasi DataSubjektifObjektif

Orang tua mengatakan anak merasa sakit kepala saat bangunOrang tua menyatakan anak gelisah dan rewelMengeluh sesak napas dan bertambah berat saat beraktifitasOrangtua mengatakan nafsu makan anak menurunOrang tua mengatakan frekuensi dan porsi makan dan minum menurunOrang tua mengatakan anak mengalami kesulitan tidur sejak sakitOrangtua mengatakan jenis makanan anak sengaja dibatasi saat sakitOrangtua mengatakan personal hygiene anak dilakukan hanya untuk menjaga kebersihan tubuh selama sakit.Orangtua mengatakan anak tidak ingin terpisah dari orangtua saat sakit.Orangtua mengatakan merasa lebih lega ketika anak sudah dirawat di RS, orang tua berharap penyakiit anak dapat teratasi dan bisa segera pulang.Menyatakan batuk produktifOrangtua mengatakan bahwa suhu tubuh anak naik (demam) selama 3 hari dan banyak berkeringatOrangtua mengatakan bahwa anak melemah dan sering hausOrangtua mengeluhkan bahwa adanya muntahOrang tua mengatakan anak sesak napasOrangtua mengatakan anak merasa letihOrrangtua mengatakan merasa lemahTampak gelisahSianosis (daerah mulut dan hidung)TakikardiaKulit tampak pucat, turgor jelek.Pemeriksaan : gas darah Suara napas tambahan : Ronchi (+), Wheezing (+)Tampak gelisahBatuk tidak efektifSputum dalam jumlah banyak Perubahan status mental (somnolensia)Penurunana TDTakikardiPenurunan turgor kulitMembran mukosa keringPeningkatan HematokritDemamKelemahanPeningkatan konsentrasi urineTampak lemahTampak lesuTampak penurunan aktifitasBanyak berbaringTampak kurang tenagaPenampilan kusutAnak terus menangis dan rewel

C. Analisa dataDATAANALISA DATAMASALAH

DS :Mengeluh sesak napasMenyatakan sakit kepala saat bangunOrang tua menyatakan anak gelisah dan rewelDO :Tampak gelisahSianosis (daerah mulut dan hidung)TakikardiaKulit tampak pucat, turgor jelek.SomnolensiaPemeriksaan : gas darah

DS :Mengeluh sesak napas dan bertambah berat saat beraktifitasMenyatakan batuk produktisDO :SianosisSuara napas tambahan : Ronchi (+), Wheezing (+)Tampak gelisahBatuk tidak efektifSputum dalam jumlah banyak

DS :Mengeluh sesak napasMengatakan merasa letihMengatakan merasa lemahDO :TD menurunTampak lemahTampak lesuTampak penurunan aktifitasBanyak berbaringTampak kurang tenagaPenampilan kusut

DS :Orangtua mengatakan bahwa suhu tubuh anak naik dan banyak berkeringatOrangtua mengatakan bahwa anak melemah dan sering hausOrangtua mengeluhkan bahwa adanya muntahDO :Perubahan status mental (somnolensia)Penurunana TDTakikardiPenurunan turgor kulitMembran mukosa keringPeningkatan HematokritDemamKelemahanPeningkatan konsentrasi urine

Agen penyebabInfeksi parenkim paruReaksi inflamasiPerubahan membranGangguan pertukaran gas

Agen penyebabInfeksi parenkim paruReaksi inflamasiPeningkatan produksi eksudatKetidak efektifan kebersihan jalan nafas

Perubahan membranAmbilan O2menurunPenurunan energiIntoleransi Aktifitas

Reaksi InflamasiDemamDiaforesisKekurangan volume cairanGangguan pertukaran gas

Ketidakefektifan kebersihan jalan nafas

Intoleransi aktifitas

Kekurangan volume cairan

D. Diagnosa KeperawatanBerdasarkan NANDA 2012-2014 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler-alveolar, ditandai dengan :DS :Mengeluh sesak napasMenyatakan sakit kepala saat bangunOrang tua menyatakan anak gelisah dan rewelDO :Tampak gelisahSianosis (daerah mulut dan hidung)TakikardiaKulit tampak pucat, turgor jelek.SomnolensiaPemeriksaan : gas darah Ketidak efektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan eksudat dalam alveoli, ditandai dengan :DS :Mengeluh sesak napas dan bertambah berat saat beraktifitasMenyatakan batuk produktisDO :SianosisSuara napas tambahan : Ronchi (+), Wheezing (+)Tampak gelisahBatuk tidak efektifSputum dalam jumlah banyak Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan ciran aktif :DS :Orangtua mengatakan bahwa suhu tubuh anak naik dan banyak berkeringatOrangtua mengatakan bahwa anak melemah dan sering hausOrangtua mengeluhkan bahwa adanya muntahDO :Perubahan status mental (somnolensia)Penurunana TDTakikardiPenurunan turgor kulitMembran mukosa keringPeningkatan HematokritDemamKelemahanPeningkatan konsentrasi urine Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suply dan kebutuhan O2, ditandai dengan :DS :Mengeluh sesak napasMengatakan merasa letihMengatakan merasa lemahDO :TD menurunTampak lemahTampak lesuTampak penurunan aktifitasBanyak berbaringTampak kurang tenagaPenampilan kusutMasalah kolaboratif : Hipoksemia, asidosis respiratorik, insufisiensi pernapasan dan sepsis.E. Intervensi dan RasionalNo.Diagnosa KeperawatanRencana Tindakan

Tujuan/Kriteria HasilIntervensiRasional

1.

2.

3.

4.Gangguan pertukaran gas b/d perubahan membran kapiler-alveolar, ditandai dengan :DS :Mengeluh sesak napasMenyatakan sakit kepala saat bangunOrang tua menyatakan anak gelisah dan rewelDO :Tampak gelisahSianosis (daerah mulut dan hidung)TakikardiaKulit tampak pucat, turgor jelek.SomnolensiaPemeriksaan : gas darah

Ketidak efektifan bersihan jalan napas b/d eksudat dalam alveoli, ditandai dengan :DS :Mengeluh sesak napas dan bertambah berat saat beraktifitasMenyatakan batuk produktifDO :SianosisSuara napas tambahan : Ronchi (+), Wheezing (+)Tampak gelisahBatuk tidak efektifSputum dalam jumlah banyak

Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan ciran aktif :DS :Orangtua mengatakan bahwa suhu tubuh anak naik dan banyak berkeringatOrangtua mengatakan bahwa anak melemah dan sering hausOrangtua mengeluhkan bahwa adanya muntahDO :Perubahan status mental (somnolensia)Penurunana TDTakikardiPenurunan turgor kulitMembran mukosa keringPeningkatan HematokritDemamKelemahanPeningkatan konsentrasi urine

Intoleransi aktifitas b/d ketidakseimbangan antara suply dan kebutuhan O2, ditandai dengan :DS :Mengeluh sesak napasMengatakan merasa letihMengatakan merasa lemahDO :TD menurunTampak lemahTampak lesuTampak penurunan aktifitasBanyak berbaringTampak kurang tenagaPenampilan kusutSetelah dilakukan perawatan selama 3 hari, diharapkan Gangguan pertukaran gas akan berkurang yang dibuktikan oleh : Keseimbangan eletrolit an asam-basaIndikator :- turgor & warna kulit- gelisah & rewel- sianosis- sakit kepala Memiliki status pernapasan : pertukaran gas normalIndokator :- konsetrasi gas darah- sesak napas- gelisah- somnolen- sianosis Tanda-tanda vital dalam rentang normalIndikator :- Kondisi suhu tubuh- Nadi- Respirasi- Tekanan Darah

Setelah dilakukan perawatan selama 5 hari, diharapkan klien menunjukkan pembersihan jalan napas yang efektif, yang dibuktikan oleh : Pencegahan aspirasiIndikator :- batuk produktif- batuk tidak efektif- sputum dalam jumlah banyak Status pernapasan : kepatenan jalan napas. Indikator :- sianosis- suara napas tambahan- gelisah- sesak napas- sputum

Setelah dilakukan perawatan selama 5 hari, diharapkan kekurangan cairan dapat teratasi dengan kriteria hasil : Keseimbangan cairan. Indikator :- Nadi : Takikardi- Respirasi- Hematokrit- Konsentrasi urine- Tekanan darah- Demam, diaforesis- Status mental : somnolen Hidrasi. Indikator :- Turgor kulit- Membran mukosa Status nutrisi : Asupan makanan dan cairan. Indikator :- jumlah intake dalam 24 jam.

Setelah dilakukan perawatan selama 5 hari, diharapkan klien dapat mentoleransi aktifitas yang biasa dilakukan (meminimalkan kebutuhan tubuh terhadap O2) yang dibuktikan oleh : Toleransi terhadap aktifitas.Indikator :- keletihan- lemah Mendemonstrasikan penghematan energi.- sesak napas- Tanda-tanda vital1. Manajemen Asam-Basa :- Pantau status mental (tingkat kesadaran, gelisah & konfusi)- Berikan obat yang diresepkan untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa2. Manajemen Elektrolit- Pantau kadar elektrolit- Peningkatan frekeunsi pemantauan jika somnolen- Konsultasikan dengan dokter tentang pentingnya pemeriksaan gas darah arteri dan penggunaan alat bantu sesuai kondisi klien.3. Terapi Oksigen :- Pantau saturasi O2 - Obsevasi terhadap sianosis, terutama membran mukosa mulut- Jelaskan kepada orangtua/keluarga tentang penggunaan alat bantu yang diperlukan- Jelaskan kepada klien dan orangtua alasan pemberian O2 dan tindakan lainnya.4. Pemantauan Tanda-tanda vital :- Kaji Suhu tubuh, Nadi, Respirasi dan Tekanan darah- Kaji suara paru, frekuensi napas, kedalaman dan usaha napas dan produksi sputum sebagai indikator keefektifan alat penunjang- Laporkan perubahan pada data pengkajian terkait

1. Manajemen jalan napas :- kaji dan dokumentasikan keefektifan pemberian O2& terapi lain, keefektifan obat, gas darah arteri, frekuensi dan kedalaman napas, nyeri, batuk tidak efektif, mukus kental dan keletihan- Lakukan atau bantu dalam terapi aerosol, nebulizer dan perawatan paru sesuai kebijakan dan protokol institusi.- Beritahu dokter tentang hasil gas darah yzng abnormal.-Atur posisi klien yang memungkinkan untuk mengembangkan rongga dada.- Seimbangkan kebutuhan terhadap pembersihan jalan napas dengan kebutuhan untuk menghindari keletihan akibat batuk.- Biarkan anak memegang stetoskop dan mendengar bunyi napasnya sendiri.2. Kewaspadaan aspirasi- Jelaskan pada orangtua/keluarga tentang penggunaan yang benar peralatan pendukung.- informasikan kepada orangtua/keluarga tentang larangan merokok.- Beri penekanan kepada orangtua bahwa batuk sangat penting bagi anak dan batuk tidak selalu harus diredakan dengan obat.- Ajarkan orangtua/keluarga tentang makna perubahan sputum

1. Manajemen cairan :- Pantau status hidrasi- identifikasi faktor pengaruh terhadap bertambah buruknya dehidrasi- Laporkan dan catat haluranan jika kurang dari _____ml- Berikan terapi IV sesuai program.- Tingkatkan asupan oral.- Pasang kateter urine bila perlu.- Berikan cairan sesuai kebutuhan.2. Manajemen hipovolemia :- Observasi khususnya terhadap kehilangan cairan yang tinggi elektrolit- Pantau hasil laboratorium yang relevan dengan keseimbangan cairan- Kaji orientasi terhadap orang, tempat dan waktu.- Laporkan abnormalitas elektrolit.- Atur kesediaan produk darah untuk transfusi bila diperlukan.3. Manajemen Nutrisi :- Tentukan jumlah cairan yg masuk dalam 24 jam, hitung asupan yang diinginkan sepanjang sift siang, sore, malam.- Tawarkan cairan yang disukai anak (susu, jus, dll.)- Anjurkan orangtua untuk membuat permainan dengan minuman (pesta teh,dll.).- Buat bagan dan berikan anak gambar stempel atau stiker ketika asupan cairan adekuat.- sediakan sedotan atau anjurkan orangtua untuk membuat makanan dalam bentuk menarik.- Anjurkan anak untuk menginformasikan pada perawat atau orangtua bila haus.

1. Manajemen energi :- Tentukan penyebab keletihan- Pantau respon oksigen klien terhadap aktifitas keperawatan- Pantau asupan nutrisi- Pantau dan dokumentasikan pola tidur dan lama tidur- Ajarkan orangtua/keluarga tentang teknik perawatan diri yang meminimalkan konsumsi O2- Beri periode istirahat yang adekuat

2. Manajemen lingkungan :-Antisipasi kebutuhan terhadap makanan, air, rasa nyaman, gendongan dan stimulasi untuk mencegah tangisan yang tidak perlu.-Informasikan kepada orangtua/keluarga untuk membatasi rangsangan lingkungan /kebisingan.Meningkatkan keseimbangan asam-basa dan mencegah komplikasi akibat ketidak seimbangan asam-basa

Meningkatkan keseimbangan elektrolit dan mencegah komplikasi akibat kadar elektrolit serum yang tidak normal.

Memberikan oksigen dan memantau efektifitasnya.

Mengumpulkan dan menganalisa data kardiovaskuler, suhu tubuh dan pernapasan untuk menentukan dan mencegah komplikasi.

Memfasilitasi kepatenan jalan udara

Mencegah atau meminimalkan faktor resiko aspirasi

Meningkatkan keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi akibat kadar cairan yang abnormal tau tidak diharapkan.

Mengembangkan volume cairan intravaskuler pada penurunan volume cairan.

Membantu atau menyediakan asupan makanan dan cairan dalam diet seimbang.

Mengatur penggunaan energi untuk mengatasi atau mencegah keletihan.

Memanipulasi lingkungan untuk memperoleh efek terapeutik dan kenyamanan bagi klien.

DAFTAR PUSTAKA

Doengens, M., Moorhouse, M., dan Geissler,A. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.Herdman, T. Heather. (2013). Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.http://m2nkners.com/askep/full%20penyimpangan%20kdm/http://www.artikelkeperawatan.info/asuhan-keperawatan-bronchopneumonia-219.htmlKumala, P., (et.al.). (1998). Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.Wijaya, P. (2013). KMB 1 (Keperawatan Medikal Bedah). Nuha Medika. Yogyakarta.Wilkinson, J., dan Ahern, N. (2009). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

PENYIMPANGAN KDM BRONCHOPNEUMONIA

BakteriVirusJamurBenda Asing

UdaraAspirasiPerluasanPenyebaranInhalasi langsunghematogen

Infeksi Parenkim Paru

Reaksi Inflamasi

Peningkatan produksiPerubahan MembranEksudatDemam

Ketidak-efektifanAtelektasisEdema TrakeobronkialBersihan Jalan DiaforesisNapasSesak NapasSekret statis, kerja silia

Sukar MenelanBronkus Menyempit

Kekurangan volume cairan

KerusakanAmbilan O2Pertukaran Gas

ATPPusing,Sakit kepala

Lemah, LetihMual, Muntah

IntoleranResikoAktifitasAspirasi