BPH - Gagal Ginjal (FL)
-
Upload
diidupharmacy -
Category
Documents
-
view
25 -
download
4
Transcript of BPH - Gagal Ginjal (FL)
Rozana Fitriani (90713337)Yeni Suwita (90713346)
BPH – Gagal Ginjal
Definisi
BPHBPH
Patofisiologi
Etiologi
Cont etiologi- Umur >65 tahun- Keadaan hormonal- Kondisi kronis diabetes dan hipertensi- Merokok- Vasektomi- Obesitas- Konsumsi alkohol berlebihan
Tanda dan Gejala
Manifestasi KlinisPasien BPH dapat menunjukkan berbagai
macam tanda dan gejala. Gejala BPH berganti-ganti dari waktu ke waktu dan mungkin dapat semakin parah, menjadi stabil atau semakin buruk secara spontan.
Berbagai tanda dan gejala dapat dibagi ke dalam dua kategori:Obstruktif : terjadi ketika faktor dinamik dan
atau faktor statik mengurangi pengosongan kandung kemih.
Iritatif : hasil dari obstruksi yang sudah berjalan lama pada leher kandung kemih.
Pemeriksaan BPHTerdapat dua pemeriksaan yang penting
yaitu : 1. Darah
Pemeriksaan darah yang perlu dilakukan khusus untuk prostat adalah kreatinin serum, elektrolit (Natrium dan Kalium), dan PSA (Prostate Spesific Antigen).
2.UrinPemeriksaan urin yang perlu dilakukan adalah sedimen urin dan kultur.
cont Diagnosis BPH ditegakkan dengan perabaan melalui
anus (digital rectal examination/DRE). Karena
letak kelenjar prostat di antara kandung kemih dan rektum dan dapat dengan
mudah memeriksanya dengan memasukkan jari bersarung tangan dan berpelumas ke
dalam anus pasien. Kemudian meraba permukaan kelenjar
prostat untuk menilai ukuran, bentuk, dan teksturnya. Meskipun tidak nyaman,
prosedur ini hanya berlangsung satu menit atau
kurang dan tidak menyakitkan.
Diagnosa1. Symptom score- 0-7 mild- 8-19 moderate- 20-35 severe
2. Pengukuran kadar Prostate-specific antigen (PSA)Pengukuran Prostate-specific antigen (PSA) Dalam kasus di mana bentuk kelenjar prostat terganggu, PSA akan bocor ke dalam sirkulasi.
3. Pengukuran kadar kreatinin obstruksi kandung kemih karena BPH dapat menyebabkan hidronefrosis dan gagal ginjal Ketika disfungsi ginjal ditemukan, diabetes dan hipertensi adalah penyebab tingginya kadar kreatinin
4. Imaging of the prostate is performed to assess Radiologi-prostate size-prostate shape5. Endoscopy urethrocystoscopy.
Kategori Keparahan Penyakit BPH Berdasarkan Gejala dan Tanda
Keparahan Penyakit
Kekhasan Gejala dan Tanda
Ringan AsimtomatikKecepatan urinari puncak <10 mL/sVolume urin residual setelah pengosongan >25-50 mL
Sedang Semua tanda diatas ditambah obstruktif penghilangan gejala dan iritatif penghilangan gejala (tanda dari destrusor yang tidak stabil)
Parah Semua yang diatas ditambah satu atau lebih komplikasi BPH
Terapi farmakologi
Algoritma manajemen terapi BPH
Alpha-blockersNon selektif phenoxybenzaminealpha1-selective, alpha-blockers
tamsulosin, alfuzosin, doxazosin, indoramin, prazosin,terazosin
Jika pasien tidak mengalami perubahan pada 8 minggu pengobatan dapat dihentikan.
Alpha-blockersMekanisme kerja: Alpha-blocker yang berpikir
untuk bertindak dengan mengurangi unsur dinamis obstruksi prostat dengan antagonis reseptor adrenergik bertanggung jawab atas tonus otot polos dalam prostat dan bladder neck
Adverse effect : sakit kepala, dizziness, postural hypotension, asthenia, drowsiness, nasal congestion & retrograde ejaculation
Tamsulosin, alfuzosin, terazosin and doxazosin memiliki keuntungan sebagai sediaan long-acting, satu kali sehari.
5-alpha reductase inhibitorsFinasteride, dutasteride.Mekanisme kerja : menghambat enzim 5-alpha
reductase sehingga testosteron tidak diubah menjadi DHT yang akan merangsang pertumbuhan prostat.
Efek Dutasteride lebih baik daripada finasteridePenggunaan jangka panjang (sampai10 tahun)
efek dari 5- alpha reductase inhibitors adalah substansial.
Efek samping 5-alpha reductase inhibitors adalah minimal
Dosis 5-alpha reductase inhibitors
Dosis alpha blocker
Kombinasi inhibitor 5-alpha reductase dengan alpha-blocker (doxazosin) memiliki efek yang lebih menguntungkan daripada terapi tunggal.
Jika pasien menderita nyeri, maka diberikan analgetik untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien.
OperasiDipertimbangkan untuk pasien:yang terganggu oleh LUTS, namun yang tidak membaik setelah penanganan non-bedah (perngobatan).yang terganggu oleh LUTS, namun yang tidak ingin meminum obat.Retensi urin berulangInfeksi saluran kemih berulangHematuriaTanda penurunan fungsi ginjalAda batu di saluran kemih
LUTS ( Lower Urinary tract symptom) gejala pembesaran prostat jinak
Laser prostatektomi, direkomendasikan untuk pasien penerima antikoagulan
Terapi non farmakologiPerubahan gaya hidup- Pengurangan minum saat malam atau
berpergian- Hindari alkohol dan kafein yang berefek diuretik
dan iritasi- Teknik dikstraksi, seperti penile squeeze dan
breathing exercises mengontrol gejala iritasi.- meninjau obat yang dipakai dan
mengoptimalkan waktu pemberian atau mengganti obat untuk orang lain yang memiliki efek diuretik lebih sedikit
- Penanganan konstipasi
Monitoring terapiWatchful waiting 1. I-PPS
Alpha-blocker therapy 2. Uro-flowmetry & post- void residual urine vol.
5-alpha-reductase inhibitorsSurgical management
International Prostate Symptom Score (I-PSS)
Dengan memberi nilai (dengan bobot yang sama) pada pertanyaan-pertanyaan penyusunnya. Indeks skor yang dihasilkan menjadi refleksi akurat dari gejala keseluruhan.
Uroflowmetry direkomendasikan pada pasien dengan LUTS and menjadi tes utama untuk surgical intervention
Interaksi obat 5-alpha reductase
Interaksi obat alfa blocker
GAGAL GINJAL
PENDAHULUANFungsi Ginjal :a. Fungsi Ekskresib. Fungsi Metabolikc. Fungsi Endokrin
DEFINISI
Gagal Ginjal
Acute Kidney DiseaseGagal Ginjal Akut (GGA)
Chronic Kidney DiseaseGagal Ginjal Kronis (GGK)
a. Gagal Ginjal AkutGagal Ginjal Akut:
Penurunan GFR (glomerular filtration rate) yang terjadi selama beberapa jam, hari, atau minggu penumpukan produk buangan, seperti urea dan kreatinin.
b. Gagal Ginjal KronikMerupakan kehilangan fungsi organ ginjal
yang progresif dan terjadi selama lebih dari tiga bulan.
Perbedaan GGA dan GGKPada GGK:
Keberadaan protein/albumin dalam jangka waktu sekurang – kurangnya 3 bulan
Nilai GFR <90 mL/menit/1,73 m2 Adanya fibrosis interstitial.
Perbedaan GGA dan GGKPada GGK:
Keberadaan protein/albumin dalam jangka waktu sekurang – kurangnya 3 bulan
Nilai GFR <90 mL/menit/1,73 m2 Adanya fibrosis interstitial.
Prevalensi di IndonesiaBelum ada pendataan yang lengkap
mengenai prevalensi gagal ginjal.
Namun, lembaga – lembaga nefrologi memperkirakan
1 : 10.000orang Indonesia mengalami gagal ginjal.
Faktor Resiko, Etiologi dan PatologiA. Gagal Ginjal Akut
Faktor Resiko GGA
Etiologi GGA
Pra-Renal
Intrinsik
Pasca Renal
Hipovolemia Syok
anafilaktik Hipotensi Obat hipertensi Dehidrasi
EmboliPolyarteritis nodosassHipertensiSLEGlumerulonefritisNekrosis krn iskemik, toksin eksogen dan endogenNefritis karena obat nefrotoksik, infeksi bakteri/virus
Obstruksi ProstatTsraumaKateter yg tdk tepatObat antikolinergikBatu ginjal
Patofisiologi GGA
Fungsi : •menjaga homeostasis tubuh (organ ekskresi dan pengatur kesetimbangan cairan dan asam basa dalam tubuh)• sekresi renin, prostaglandin, kinin, dan EPO• aktivasi vitamin D3, glukoneogenesis, insulin, dan steroid
Patofisilogi GGA1. GGA Prarenal
Hipoperfusi renal parenkim
Dengan hipotensi sistemik
tanpa hipotensi sistemik
Penurunan volume darah efektif akibat hemorrhage,
dehidrasi
Homeostasis tubuh (saraf simpatik, RAA sistem, hormon antidiuretik)
Adanya blokade bilateral renal arteri, misal:aterosklerosis
2. GGA intrinsikKerusakan pada ginjal
Vaskularisasi renal : adanya tromboemboli atau ateroemboli pada bilateral renal arteri inflamasi disfungsi kapileri renal
Glomerular : (5% dari GGA intrinsik) Kerusakan vaskularisasi renal + inflamasi pada glomerulus
Tubular : 85% oleh ATN (50% renal iskemia dan 35% tubular toksin)ATN nekrosis sel epitelial tubulus respon inflamasi tekanan tubular, filtrasi glomerulus disregulasi cairan & elektrolit GFR
Interstisial :Medikasi, infeksi bakteri dan virus AIN respon imun disfungsi tubular
3. GGA pascarenal
Obstruksi aliran urin dari renal tubular sampai uretra/bladder
4. Pseudorenal dan Fungsional GGA Pseudorenal kenaikan BUN atau kreatinin serum disebabkan adanya
agen yang memblokade/inhibisi secara selektif sekresi kreatinin Fungsional penurunan GHP (glomerular hydrostatic pressure) karena
penurunan volume darah akibat gagal jantung, sirosis/renovaskular, dan penggunaan ACE dan ARB untuk meningkatkan kinerja ventrikel kiri jantung
infeksi/kanker prostat dan penempatan kateter tidak tepat uropati
menghalangi urinasi
Medikasi dengan antikolinergik
Blokade di ureter nefroliatiasis , blood clot
Renal tubul : blokade deposisi kristal seperti oksalat dan asam urat
Usia Lanjut
Inflamasi Sistemik
Genetik
↓Massa Ginjal
Diabetes MellitusHipertensi
Diabetes MellitusHipertensi
Merokok
Obesitas
Obat nefrotoksik
Proteinuria
HiperlipidemiaGlomerulonefritis
b. Gagal Ginjal Kronis
Faktor Resiko & Etiologi GGK
Patofisiologi GGK 1. Modifikasi Perkembangan penyakit
Loss of nephron mass
2. Komplikasi sekunder (CKD ESRD)
TANDA DAN GEJALAa.a. Gagal Ginjal AkutGagal Ginjal Akut Gejala pasien rawat inap : biasanya
gejala sudah diketahui oleh dokter sebelum pasien mengetahui
Gejala pasien rawat jalan : perubahan kebiasaan buang air kecil, kenaikkan berat badan mendadak, sakit pinggul
Tanda-tanda : edema, urinnya berbusa atau berwarna, ortosatatik hipotensi atau hipertensi
Pemeriksaan Secara FisikTanda vitalKulit JantungParu-paruAbdomenGynecologicGenitourinary
TANDA DAN GEJALAb. Gagal Ginjal Kronikb. Gagal Ginjal KronikTahap 1-2 tidak ada Tahap 3-4 edema, intoleransi dingin, nafas
pendek, palpitasi, keram dan sakit otot, depresi, gelisah, letih, dan disfungsi sexual
Tahap 5 gejala uremic (letih, lemah, nafas pendek, kekacauan mental, nausea dan muntah, pendarahan, hilang nafsu makan) gatal, intoleransi demam, kenaikkan berat badan, neurophati perifer
Tanda-tanda GGKKardiovaskular-pulmonariGastrointestinalEndokrinHematologiCairan & elektrolit
GEJALA DAN DIAGNOSIS
Urinalisis (pemeriksaan urin)Pemeriksaan yang dibutuhkan :pHGlukosaKetonLeukosit EsteraseHemeProtein atau AlbuminSpesific GrafityMikroskopik analisis
DIAGNOSISa. Gagal Ginjal a. Gagal Ginjal AkutAkut
DIAGNOSISb. Gagal Ginjal Kronik
TERAPI NON-FARMAKOLOGIa. Gagal Ginjal Akut Renal Replacement Therapy (RRT)
Transplantasi Ginjal
Indikasi yang Memerlukan RRT
AAbnormalitas asam-
basaMetabolik asidosis
E Electrolyte Imbalance Hiperkalemia, hipermagnesemia
I IntoxicationsSalisilat, litium, metanol, etilen glikol, fenobarbital
O Overload Fluid Kelebihan air
U Uremia Katabolisme tinggi
Renal Replacement Therapy Terapi penggantian ginjal, seperti hemodialisis dan
dialisis peritonial, berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit saat dilakukan ekskresi buangan untuk indikasi bagi RRT pada penderita GGA.
1. Hemodialysis - HemofiltrationPrinsip: mengeliminasi urea dan produk buangan serta menyeimbangkan elektrolit dan cairan tubuh
- Hemodialisis : difusi membran semipermeabel dari konsentrasi tinggi (darah) ke rendah (dialisat) dengan pengaliran dialisat.
- Hemofiltrasi : ultrafiltrasi membran semipermeabel.- Hemodialfiltrasi: kombinasi
Hemodialysis - HemofiltrationTipe Hemodialisis/Hemofiltrasi:
A. IntermittentKecepatan 200-400mL/menit, 3-5 jam
(+) Tersedia di berbagai fasilitas kesehatan dan lebih umum dikenal penggunaannya oleh tenaga kesehatan
B. ContinousKecepatan 100-200mL/menit, 8-12 jam
(+) Eliminasi produk buangan lebih efisien dan konsisten
Renal Replacement Therapy
2. Peritoneal Dialysis
(+) Lebih murah dari hemodialisis/hemofiltrasi(–) Rasa sakit permanen, resiko hipotensi >>
Pemasangan tube
permanen
Pengaliran dialisat
Difusi produk buangan & elektrolit dari pembuluh darah
ke rongga peitonial
Pengurasan isi peritoneal
Renal Replacement Therapy
Transplantasi Ginjal
Hanya pada ESRD (end-stage renal
disease)- Penolakan organ donor harus mirip secara genetik,
golongan darah harus sama penggunaan
imunosupresan
- Penyakit menular dari donor: HIV
- ES Infeksi (sepsis) dan inflamasi (inflamasi GI, ulceration)
- Jual beli organ ilegal
TERAPI NON-FARMAKOLOGIb. Gagal Ginjal Kronik Diet Cairan : kurangi minum
Diet Kalori : 15-30kkal/hari
Diet Garam : kalium
Diet Mineral : kalsium, fosfor, magnesium
Diet Protein : - 0,6g/kg/hari
- 0,75/kg/hari jika gizi buruk
Tambahan Vitamin B dan C
TERAPI FARMAKOLOGI
a. Gagal Ginjal Akut
Tatalaksana pada GGA
TERAPI FARMAKOLOGIb. Gagal Ginjal KronikTerapi Modifikasi Perkembangan Penyakit
Secara umum strategi terapi yang dapat digunakan dipilih berdasarkan ada atau tidaknya diabetes pada pasien.
Komplikasi Sekunder
Tujuan utama dari terapi adalah untuk optimalisasi durasi dan kualitas hidup pasien.
Secondary Complication
INTERAKSI OBATGol. Obat Interaksi Efek
Asam Etakrinat Insulin dan obat-obatan DM lainnya HipokalemiaObat-obatan antihipertensi Hipotensi ortostatikInhibitor karbonik anhidrase Natriuresis kaliuresisKortikosteroid Meningkatkan faktor resiko perdarahan lambung
Glikosida jantung Meningkatkan toksisitas glikosida jantungThiazida NSAID Antagonis efek
Kortikosteroid Meningkatkan resiko penurunan kadar kalium dan elektrolit lainnya dalam darah. Kadar elektrolit yang rendah dapat meningkatkan toksisitas digoksin.
Kolestiramin dan kolestipol Keduanya mengikat hidroklorothiazida dan menurunkan absorpsi pada saluran gastrointestinal hingga 43%-85%
Amilorida Diklofenak, fenoprofen, ibuprofen, indometasin, ketoprofen, asam mefenamat, meloxicam, naproksen, fenilbutazon, piroksikam, kinidin
Meningkatkan efek samping
Metolazon Alkohol, antihipertensi, barbiturat, opiat Hipotensi ortostatikAntikoagulan HipoprotombinemikGlikosida jantung AritmiaKortikosteroid, kortikotropin Hipokalemia, retensi air dan natriumLitium Menurunkan klirens renal dari litium dan
meningkatkan toksisitas litiumSpironolakton ACE inhibitor Hiperkalemia
Barbiturat, agonis opiat, Hipotensi ortostatikKortikosteroid Penurunan jumlah elektrolit dalam tubuh,
terutama kaliumDigoksin Meningkatkan konsentrasi digoksin plasma;
menyebabkan toksisitasLitium Menurunkan klirens renal dari litium dan
meningkatkan toksisitas litiumVasopressor (norepinefrin) Penurunan respon vaskular
Gol. Obat Interaksi Efek
Mannitol Litium Menurunkan efektivitas litiumFurosemide Aminoglikosida, cisplatin Meningkatkan ototoksisitas
Sefalosporin NefrotoksisitasSalisilat, teofilin, litium, dan relaksan otot tipe kurare
Gangguan ringan pada saluran cerna, kehabisan Ca, K, dan Na; nefrokalsinosis pada bayi prematur, memperparah alkalosis metabolik, diabetes
Probenesid Menurunkan efektivitas diuretikAlkohol, narkotik, barbiturat Peningkatan hipotensi ortostatikLitium Menurunkan klirens renal dari
litium dan meningkatkan toksisitas litium
Torasemide Glikosida jantung Meningkatkan efek yang merugikan dari glikosida jantung
NSAID, probenesid Menurunkan efektivitas torasemide
ACE inhibitor Hipotensi meningkatAminoglikosida, cisplatin, dan sefalosporin
Meningkatkan ototoksisitas dan nefrotoksis
Kortikosteroid Meningkatkan faktor resiko perdarahan lambung
Glikosida jantung Meningkatkan toksisitas glikosida jantung
Bumetanid Aminoglikosida Meningkatkan toksisitas auditoriCisplatin Meningkatkan ototoksisitasGlikosida jantung Gangguan elektrolit dapat menyebabkan
aritmia karena glikosida jantungLitium Meningkatkan litiu plasma dan
meningkatkan toksisitasnyaNSAID Menurunkan efek bumetanidSalisilat Efekenya berlawanan terhadap diuretik
pada pasien sirosisTiazida Abnormalitas elektrolit karena efeknya
sinergis dengan diuretik
Obstruksi infravesika akibat BPH menyebabkan gangguan pada traktus urinarius bawah ataupun bagian atas. Dikatakan bahwa gagal ginjal akibat BPH terjadi sebanyak 0,3-30% dengan rata-rata 13,6%. Gagal ginjal menyebabkan resiko terjadinya komplikasi pasca bedah (25%) lebih sering dibandingkan dengan tanpa disertai gagal ginjal (17%), dan mortalitas menjadi enam kali lebih banyak.
BPH-Gagal Ginjal
Rata-rata pasien dengan BPH dan gagal ginjal adalah sangat tinggi dikarenakan lelaki lansia kebanyakan menyangkal penyakitnya dan memeriksakannya setelah kronis
telah dilaporkan bahwa obstruksi kandung kemih dengan membesarnya prostat dapat menyebabkan gangguan ginjal. Hubungan diantara beratnya gejala dan peningkatan serum kreatinin pada lelaki dengan BPH tidak tergambarkan dengan jelas.
Data-data terbaru mengungkapkan semua faktor menyebabkan retensi urin kronis dan progresif, tingginya tekanan kandung kemih, ureterohydronephrosis secara bersamaan menyebabkan kerusakan ginjal secara cepat
Proses obstruksi seluler dan perubahan fisiologi pada otot kandung kemih dan kolagen menyebabkan tekanan kandung kemih tinggi dan memperburuk kemampuannya untuk mengosongkan dan menyebabkan lesi pada ginjal dan akhirnya menyebabkan gagal ginjal.
Resiko ke ginjal lainnya seperti DM, penyakit jantung, hipertensi, obesitas dan dislipidemia juga patut dipertimbangkan pada pasien BPH
Etiologi dari Gagal ginjal kronik seringnya berupa banyak faktor yang dapat mempercepat pertumbuhan dari gagal ginjal kronik.
Terapi farmakologi BPH-Gagal ginjalObat-obat seperti 5-alfa reduktase dan alfa
bloker aman digunakan untuk pasien gagal ginjal
Penyesuaian dosis obat 5-alpha reductase pada pasien gagal ginjal tidak diperlukan Pada pemakaian alfa blocker untuk pasien geriatri digunakan dosis terendah
Jika ingin meningkatkan dosis pada pemakaian alfa blocker , tingkatkan dosis perlahan pada pasien geriatri
(AHFS, 2011)
Kasus Tn. X usia 70tahun dengan berat badan 80 kg dan
tinggi badan 160 cm mengalami keluhan sulit untuk buang air kecil semenjak 1 bulan yang lalu. Urin tidak panas, dan buang air kecil tidak sering. Pasien harus menunggu padapermulaanbuangairkecil, mengedan pada saat buang air kecil,alirannyaterputus-putus, pancaran air kencing lemah dan menetes pada akhir kencing. Pasien juga merasa tidak puas setelah buang air kecil sehingga sering kencing terutama pada malam hari terbangun untuk kencing. Selain itu, pasien merasakan rasa nyeri pada ujung penis dan batang penis saat buang air kecil.
Terapipasien dapat diberikan alpha blocker
(tamsulosin 0,4 mg per hari) dan analgetik (parasetamol) yang aman untuk ginjal pasien.