Booklet Pnbp 2015
-
Upload
jokosutrisno -
Category
Documents
-
view
75 -
download
16
description
Transcript of Booklet Pnbp 2015
-
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PUSDIKLAT MINERBA
2015
Jl. Jend Sudirman No. 623 Bandung 40211
Telp. 022.607 6756 Ext.147 atau 129
Fax. 022.603 5506
www.pusdiklat-minerba.esdm.go.id
e-mail. [email protected]
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
-
Program Pendidikan Dan Pelatihan
PUSDIKLAT MINERBA
2015
-
Daftar Isi
Kata Pengantar
Pembukaan
Visi & Misi
Fasilitas Diklat
Informasi dan Pendaftaran
1. Diklat Pemenuhan dan Uji Kompetensi bagi Pengawas Operasional Pertama (POP) pada Pertambangan
(Angkatan I, II, III, IV, V dan VI)
2. Diklat Pemenuhan dan Uji Kompetensi bagi Pengawas Operasional Madya (POM) pada Pertambangan
(Angkatan I, II, III, dan IV)
3. Diklat Juru Ledak Untuk Kegiatan Penambangan Bahan Galian Kelas II (Angkatan I, II, III, dan IV)
4. Diklat Pengembangan Masyarakat (Community Development) di Wilayah Pertambangan (Angkatan I, dan II)
5. Diklat Pengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pertambangan
6. Diklat Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) Sosial di Wilayah Pertambangan
7. Diklat Perencanaan Penutupan Tambang
8. Diklat Corporate Social Responsibility (CSR)
9. Diklat Resolusi Konik di Kawasan Pertambangan
10. Diklat Pengelolaan K3 Kontraktor pada Perusahaan Pertambangan
11. Diklat Penanganan K3 Alat Berat
12. Diklat Pengenalan Teknik Pertambangan bagi Aparat Non Teknis
13. Diklat Perencanaan dan Desain Tambang Terbuka
14. Diklat Penyusunan RKAB Perusahaan Pertambangan (Angkatan I, dan II)
15. Diklat Pengelola Peledakan Pada Penambangan Bahan Galian (Juru Ledak Kelas I)
16. Diklat Manajemen Lingkungan Pertambangan
17. Diklat Audit Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan
18. Diklat Penanganan Batubara (Coal Handling)
19. Diklat Juru Ukur Tambang (Angkatan I, II, III dan IV)
20. Diklat Pemenuhan dan Uji Kompetensi Bagi Pengawas Operasional Utama (POU) pada Pertambangan
21. Diklat Audit Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara
22. Diklat Sistem Informasi Geogra (SIG)Pertambangan
23. Diklat Jaminan Reklamasi Tambang
24. Diklat Teknik Reklamasi Lahan Bekas Tambang
ii
iii
iv
v
vi
vii
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Halaman
Daftar Isi Kata Pengantar
ii iiii
uji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
Phidayahnya, dalam upaya menunjang pembangunan ESDM melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pertambangan umum, Pusdiklat Minerba sebagai salah satu Pusdiklat
dibawah Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber daya
Mineral. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyusun
kembali program Diklat Teknis dan Manajemen pertambangan umum
untuk tahun 2015.
Program Diklat yang tersedia dapat diikuti oleh Aparatur Pemerintah,
Industri, maupun yang berkepentingan di bidang Pertambangan Umum.
Program Diklat didukung dan melibatkan para pengajar, Instruktur yang
bepengalaman khususnya di sektor ESDM dan dari Perguruan Tinggi,
tenaga ahli pada industri pertambangan, dan para widyaiswara di
lingkungan Kementerian ESDM.
Kepala Pusdiklat Minerba
Ir. Hedi Hidayat, M.Si
-
Pembukaan
VISI
Menjadi Pusdiklat unggulan di bidang teknologi mineral dan batubara untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan
berdaya saing tinggi.
MISI
Mengembangkan sistem kediklatan untuk memenuhi kebutuhan stake holder dan sesuai dengan perkembangan industri
pertambangan khususnya dibidang teknologi mineral dan batubara.
Menyusun standar kurikulum dan standar uji berbasis kompetensi dalam rangka menunjang program sertikasi personel.
Melaksanakan program diklat berbasis kompetensi dan diklat lainnya yang dibutuhkan pegawai negeri sipil pemerintah pusat
dan pemerintah daerah.
Menawarkan dan melaksanakan pelayanan jasa diklat bagi industri / stakeholder yang membutuhkan.
iv v
ewasa ini laju perkembangan energi dan sumber daya mineral semakin
Dpesat. Dalam menghadapi laju perkembangan tersebut, maka kemampuan nasional dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pertambangan khususnya dalam pemanfaatan serta pengelolaannya
secara ekonomis dan efisien perlu makin dikembangkan. bertitikk tolak dari
pemikiran itu, maka penguasaan IPTEK serta manajemen pertambangan dalam
pemanfaatan serta pengelolaan sumber daya mineral perlu dikuasai. Upaya
peningkatan sumber daya manusia menuju tersedianya aparatur pertambangan
yang terampil dan profesional serta berwawasan pembangunan yang
berkelanjutan (sustainable development), maka dalam penerapannya memerlukan
program khusus pendidikan dan pelatihan yang sistimatis, terarah dan konsisten.
Sumber daya alam di sektor energi dan sumber daya mineral harus dikembangkan
semaksimal mungkin untuk tercapainya pembangunan. Dan untuk ini perlu adanya
pendidikan dan pelatihan yang terintergrasi. Dan harus tetap diingat bahwa
generasi mendatang harus tetap dapat menikmati hasil pembangunan
pertambangan ini.
Untuk mencapai upaya tersebut, Pusdiklat Mineral Batubara mempunyai Visi dan
Misi :
-
Fasilitas Alat Diklat Informasi dan
Pendaftaran
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
MINERAL DAN BATU BARA
Jl. Jend Sudirman No. 623 Bandung 40211
Telp. 022.607 6756 Ext.147 atau 129
Fax. 022.603 5506, 604 6384
www.pusdiklat-minerba.esdm.go.id
e-mail. [email protected]
vi viii
-
DIKLAT PEMENUHAN DAN UJI KOMPETENSI BAGI
PENGAWAS OPERASIONAL PERTAMA (POP) PADA
PERTAMBANGAN
Peran pengawas operasional pertama (POP) sebagai front line supervisor adalah
membawahi langsung para karyawan tingkat pelaksana dan bertanggung jawab
dalam pengelolaan K3 pertambangan, sesuai dengan Keputusan Dirjen Geologi dan
Sumber Daya Mineral No. 0228.K/40/DJG/2003 tentang Kompetensi Pengawas
Operasional pada perusahaan pertambangan mineral dan batubara. Untuk dapat
diangkat sebagai pengawas operasional tingkat pertama seseorang harus memiliki
sertikat kompetensi yang diperoleh melalui uji kompetensi.
Tujuan
Mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengawas operasional
pertama pada kegiatan pertambangan di area yang menjadi tanggung jawabnya.
Lingkup Bahasan
1. Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan
Batubara;
2. Dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Keselamatan Operasi
Pertambangan;
3. Tanggung Gugat Pengawas Operasional Pertama;
4. Pertemuan Keselamatan Kerja (Safety Meeting);
5. Inspeksi dan Pengamatan K3;
6. Teknik Pembuatan JSA;
7. Investigasi Kecelakaan dan Pelaporan;
8. Identikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko;
9. Dasar-dasar Lindungan Lingkungan Hidup Pertambangan.
Sasaran Peserta
Calon Pengawas Operasional Pertama yang diusulkan oleh perusahaan dan telah
memenuhi persyaratan dibidangnya sebagai berikut:
Bagi lulusan S1, S2, atau S3 berpengalaman 1 Tahun;
Bagi lulusan sarjana muda atau sederajat berpengalaman 3 Tahun;
Bagi lulusan SLTA atau sederajat berpengalaman 10 Tahun;
Front Line Supervisor Pertambangan.
Durasi : 6 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung,
Angkatan I, 9 - 14 Februari 2015
Angkatan II, 9 - 14 Februari 2015
Angkatan III, 20 - 25 April 2015
Angkatan IV, 20 - 25 April 2015
Angkatan V, 20 - 25 April 2015
Angkatan VI, 20 - 25 April 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli di bidang K3 pertambangan yang berasal
dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba.
Biaya: Rp 6.600.000,- / orang
3. Peraturan K3 Pertambangan;
4. Manajemen Keadaan Darurat;
5. Prinsip Manajemen K3 Pertambangan;
6. Pengelolaan Lingkungan Pertambangan;
7. Kebijakan Pengawasan Pertambangan;
8. Teknis Pertambangan dan Konservasi Bahan Galian.
Sasaran Peserta
Calon Pengawas Operasional madya yang telah memiliki sertikat kelulusan Uji
Kompetensi Pengawas Operasional Pertama;
Minimal telah bekerja sebagai Pengawas Operasional Pertama selama 1 (satu)
tahun.
Durasi : 6 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung,
Angkatan I, 16 21 Februari 2015
Angkatan II, 16 21 Februari 2015
Angkatan III, 11 16 Mei 2015
Angkatan IV, 11 16 Mei 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli di bidang K3 dan lingkungan pertambangan
yang berasal dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba.
Biaya : Rp 8.400.000,- / orang
1 2
DIKLAT PEMENUHAN DAN UJI KOMPETENSI BAGI
PENGAWAS OPERASIONAL MADYA (POM) PADA
PERTAMBANGAN
Peran pengawas operasional madya sebagai pengawas tingkat manajemen
menengah (middle management) adalah bertanggung jawab dalam pengelolaan K3
dan lingkungan pertambangan sehingga perlu diberikan pembekalan agar kompeten
dalam melakukan pengawasan tingkat manajemen menengah. Untuk dapat
diangkat sebagai pengawas operasional tingkat madya sesuai dengan Keputusan
Dirjen Geologi dan Sumber Daya Mineral No. 0228.K/40/DJG/2003 tentang
Kompetensi Pengawas Operasional pada perusahaan pertambangan mineral dan
batubara seseorang harus memiliki sertikat kompetensi yang diperoleh melalui uji
kompetensi.
Tujuan
Untuk memenuhi kompetensi Pengawas Operasional Madya (Middle Management)
yang bertugas dan bertanggung jawab membawahi Pengawas Operasional Pertama
(Lower Management) pada industri pertambangan.
Lingkup Bahasan
1. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan;
2. Peraturan Lindungan Lingkungan Pertambangan;
-
DIKLAT JURU LEDAK UNTUK KEGIATAN
PENAMBANGAN BAHAN GALIAN (KELAS II)
Penggunaan bahan peledak merupakan alternatif yang paling efektif dalam proses
pembongkaran pada penambangan bahan galian. Namun demikian, kegiatan ini
dapat menimbulkan bahaya bagi keselamatan manusia serta kerusakan peralatan
dan lingkungan apabila tidak ditangani oleh tenaga yang kompeten sesuai dengan
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 555 K/26/M.PE/1995.
Tujuan
Mampu melaksanakan peledakan pada kegiatan penambangan bahan galian.
Lingkup Bahasan
1. Pengenalan Bahan Peledak;
2. Perlengkapan Bahan Peledak;
3. Peralatan Peledakan;
4. Persiapan Peledakan;
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Peledakan;
6. Teknik Peledakan;
7. Keselamatan Kerja Peledakan;
8. Pelaporan Peledakan.
Sasaran Peserta
Tenaga yang secara langsung maupun tidak langsung akan menangani
peledakan;
Minimal SMA, dengan pengalaman 1 tahun dibidang peledakan;
Sehat jasmani dan Rohani;
Tidak buta warna;
Mendapatkan SKCK dari pihak berwenang.
Durasi: 10 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung
Angkatan I, 23 Februari 4 Maret 2015
Angkatan II, 23 Februari 4 Maret 2015
Angkatan III , 9 18 Maret 2015
Angkatan IV, 9 18 Maret 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang Penanganan Peledakan yang
berasal dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba.
Biaya : Rp 6.600.000,-/orang
DIKLAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT
(COMMUNITY DEVELOPMENT) DI WILAYAH
PERTAMBANGAN
Kehadiran perusahaan pertambangan harus dapat memberikan manfaat baik secara
langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat yang berada disekitar lokasi
kegiatan pertambangan. Upaya peningkatan perekonomian yang dapat dilakukan
oleh perusahaan pertambangan melalui melalui Program community development
yang disusun secara terencana, terarah, dan dapat diukur tingkat keberhasilannya.
Untuk itu diperlukan kesamaan persepsi antara pemerintah, perusahaan dan
masyarakat dalam menyusun dan melaksanakan pengembangan masyarakat di
wilayah pertambangan.
Tujuan
Memberikan pengetahuan dan menyamakan visi pelaku usaha industri
pertambangan dan aparatur pemerintah.
Lingkup Bahasan
1. Pendahuluan dan Filoso Pengembangan Masyarakat;
2. Aspek Legal Pengembangan Masyarakat;
3. Pengembangan Masyarakat di Sektor Pertambangan pada Era Otonomi
Daerah;
4. Metode PRA dalam Pengembangan Masyarakat;
5. Metode Partisipasi dalam Pengembangan Masyarakat;
6. Perancangan Peraturan Daerah dalam Pengembangan Masyarakat;
7. Inkubator Bisnis;
8. Studi Kasus Pengembangan Masyarakat pada Pertambangan.
Sasaran Peserta
Tenaga Industri yang menangani pengelolaan program pengembangan
masyarakat di industri pertambangan;
Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.
Durasi: 5 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung,
Angkatan I, 2 - 6 Maret 2015
Angkatan II, 2 - 6 Maret 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang Community Development yang
berasal dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Kalangan Akademisi / Praktisi Pertambangan.
Biaya : Rp 4.600.000,- / orang
3 4
-
DIKLAT PENGELOLA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (K3) PERTAMBANGAN
Kegiatan pertambangan memiliki potensi bahaya dan tingkat kecelakaan yang tinggi,
sehingga perlu dilakukan pengelolaan K3 yang mencakup pemahaman dan
penerapan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya. Pengelolaan K3
yang baik harus sistemik, mengikuti pola manajemen baku (plan, organizing,
leadership, controlling), berbasis risiko, bisa diaudit, dan mencakup semua kegiatan
pencegahan kecelakaan sebelum kejadian. Pengelolaan K3 menjadi tanggungjawab
seluruh komponen perusahan bukan hanya tertumpu pada manajer K3, sehingga
diperlukan pemahaman dan komitmen yang sama tentang pentingnya K3.
Tujuan
Memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada peserta mengenai pengenalan
pengetahuan K3 pertambangan.
Lingkup Bahasan
1. Pendahuluan dan Latar Belakang Sistem Manajemen K3;
2. Peraturan Perundangan K3 Pertambangan;
3. Tata Cara Penambangan;
DIKLAT ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)
SOSIAL DI WILAYAH PERTAMBANGAN
Analisis dampak lingkungan sosial pertambangan merupakan studi dampak dan
konsekuensi sosial dari kegiatan pertambangan yang direncanakan, baik perubahan
sik, sosial, maupun ekonomi pada kegiatan tersebut. Kegiatan ini merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan AMDAL. Hasil analisis ini diharapkan
dapat memberikan informasi teknis dan kebijakan mengenai dampak sosial
pembangunan sehingga memudahkan pengambilan keputusan yang tepat agar
dampak negatifnya dapat dikurangi.
Tujuan
Mampu menganalisis, mencegah, dan menanggulangi dampak sosial akibat kegiatan
pertambangan dengan menggunakan perspektif, metode dan teknik yang sesuai.
Lingkup Bahasan
1. Kebijakan dan Peraturan Perundang-undangan ANDAL di Indonesia;
2. Aspek Sosial dalam Dokumen ANDAL;
3. Variabel dan Indikator Dampak Sosial:
4. Model Analisis Dampak Sosial;
5. Metode Penyusunan ANDALSOS (Mikro);
6. Ruang Lingkup dan Landasan Logika Analisis Dampak Sosial;
7. Penyusunan Kerangka Acuan ANDALSOS;
8. Studi Kasus Dampak Sosial di Wilayah Pertambangan;
9. Pengenalan Perangkat Lunak;
10. Akuntabilitas Kinerja;
11. Evaluasi Program .
Sasaran Peserta
Tenaga Industri yang menangani perencanaan dan pengelolaan lingkungan
tambang;
Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.
Durasi: 6 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 6 11 April 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Kalangan Akademisi Pertambangan;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba.
Biaya: Rp 5.040.000,- / orang
4. Sistem Manajemen K3 Pertambangan;
5. Manajemen Risiko;
6. Kecelakaan Tambang;
7. Alat Pelindung Diri;
8. Ergonomi;
9. Inspeksi K3 Pertambangan;
10. Job Safety Analysis (JSA);
11. Manajemen Keadaan Darurat;
12. Evaluasi K3 Pertambangan.
Sasaran Peserta
Tenaga Industri yang bertanggungjawab menangani K3.
Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.
Durasi: 12 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 4 15 Maret 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang K3 Pertambangan yang berasal
dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba;
Tenaga Ahli / praktisi Industri Pertambangan.
Biaya: Rp 7.440.000,-/orang
5 6
-
DIKLAT PERENCANAAN PENUTUPAN TAMBANG
Perencanaan penutupan tambang adalah suatu kegiatan penyusunan rencana untuk
mengakhiri penambangan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
tahapan perencanaan tambang. Oleh karena itu, kegiatan ini harus dilaksanakan
sejak awal operasi penambangan yang disesuaikan dengan desain dan infrastruktur
tambang, rencana pengelolaan lingkungan dan program di wilayah pertambangan
(community development), serta asas manfaat lainnya.
Tujuan
Meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan tentang penataan,
pengelolaan dan pengendalian kegiatan penambangan sehingga mampu
mengantisipasi dampak eksternal pertambangan seperti implikasi sosial
ekonomi apabila kegiatan penutupan tambang mulai dilakukan;
Meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam menganalisa
segala kemungkinan yang terjadi sehingga tercipta stabilitas yang aman baik
terhadap pemerintahan maupun masyarakat di lingkungannya;
Memberikan wawasan kepada para ahli tambang/geologi yang menitikberatkan
pada aspek lingkungan dan sosial ekonomi.
DIKLAT CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY (CSR)
Industri pertambangan merupakan salah satu sektor industri utama dalam tatanan
ekonomi nasional yang memberikan kontribusi cukup, dominan dalam
pembangunan sosial-ekonomi negara. Sebagai bentuk perwujudan kontribusinya,
kalangan industri pertambangan diwajibkan menyelenggarakan Corporate Social
Responsibility (CSR) seperti yang diamanatkan didalam UUD No. 40 Tahun 2007.
Kegiatan sosial merupakan tanggung jawab semua pihak baik itu pemerintah,
perusahaan maupun masyarakat. Oleh karena itu baik aparatur maupun praktisi
pertambangan perlu menyamakan visi dan misi dalam pengelolaan CSR.
Tujuan
Memberikan pengetahuan dan menyamakan visi dalam pengelolaan Corporate
Social Responsibility (CSR).
Lingkup Bahasan
1. Masalah Sosial Seputar Lokasi Pertambangan;
2. Kebijakan dan Landasan Hukum CSR;
3. Pertimbangan Sosial dan Ekonomi;
4. Kendala dan Peluang CSR dalam Praktik.
Sasaran Peserta
Tenaga industri yang menangani kegiatan pengembangan masyarakat
pertambangan;
Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.
Durasi: 13 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 27 April 8 Mei 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli yang berasal dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba;
Akademisi / Praktisi Pertambangan.
Biaya: Rp 7.930.000,- / orang
87
Lingkup Bahasan
1. Peraturan dan Kebijakan Penutupan Tambang;
2. Dampak Penutupan Tambang;
3. Kriteria Keberhasilan Penutupan Tambang;
4. Prinsip Penutupan Tambang;
5. Jaminan Penutupan Tambang;
6. Perencanaan Penutupan Tambang;
7. Pelaksanaan Penutupan Tambang;
8. Perencanaan Sosial Ekonomi Pasca Tambang;
9. Pemantauan Penutupan Tambang;
10. Studi kasus Pelaksanaan Penutupan Tambang.
Sasaran Peserta
Tenaga Industri yang menangani pengelolaan tambang dan teknis perencanaan
penutupan tambang;
Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.
Durasi: 6 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 6 11 April 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang Pertambangan yang berasal dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba;
Kementerian Sosial RI;
Tenaga Ahli Industri / Praktisi Pertambangan.
Biaya: Rp 5.040.000,- / orang
-
DIKLAT RESOLUSI KONFLIK DI KAWASAN
PERTAMBANGAN
Konik merupakan hal yang inheren dengan kehidupan manusia. Dari beberapa
pengalaman konik, lahirlah suatu aturan yang berupa pranata sosial, mekanisme
adat, musyawarah, konvensi, hukum tertulis, yang semuanya ditujukan untuk
mengatur konik dalam kehidupan. Perubahan paradigma pemerintahan yang
sentralistik menuju desentralisasi saat ini akan menimbulkan benturan kepentingan
antar berbagai pihak yang disebabkan perbedaan nilai/perbedaan cara pandang,
kekuasaan dan perebutan sumber daya. Harus disadari oleh semua pihak bahwa
konik adalah pintu menuju perubahan. Apabila konik dikelola dengan baik, maka
perubahan positif yang akan terjadi, namun sebaliknya manajemen konik yang
tidak baik dapat menuju perubahan yang buruk bahkan bersifat destruktif.
Tujuan
Memberikan pengetahuan dan menyamakan visi dalam pengelolaan konik di
wilayah pertambangan.
Lingkup Bahasan
1. Mengenal Konik di Kawasan Pertambangan;
2. Konik dan Kerja Sama;
DIKLAT PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (K3) KONTRAKTOR PADA
PERUSAHAAN PERTAMBANGAN
Pemakaian jasa kontraktor di sektor pertambangan sudah merupakan suatu
kebutuhan, mengingat perusahaan induk cenderung untuk lebih fokus menangani
core-business nya. Dengan demikian tidak mengherankan bila jumlah karyawan
kontraktor lebih banyak dari jumlah karyawan perusahaan induknya sendiri.
Gambaran peningkatan kecelakaan yang menimpa kontraktor pertambangan
akhirakhir ini menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Sehingga diperlukan
perhatian khusus terhadap pengelolaan K3 bagi kontraktor. Pengelolaan K3
Kontraktor yang baik dan terintegrasi harus dimulai dari seleksi, pelaksanaan
kontrak, sampai dengan pengawasan di lapangan.
Tujuan
Untuk memenuhi kompetensi staf, petugas K3 dan level manajemen yang diberi
tanggung jawab menangani proses kontraktor atau melakukan pengawasan
terhadap kinerja kontraktor.
9 10
3. Jenis Konik;
4. Manajemen Konik;
5. Teknik Berkomunikasi dalam Mengatasi Konik;
6. Perencanaan Penanganan Konik;
7. Studi Kasus Konik.
Sasaran peserta
Diutamakan pejabat dan atau karyawan (aparatur atau tenaga industri) yang
mempunyai kepentingan menangani aspek-aspek sosial SDM dan kemasyarakatan
pertambangan.
Durasi : 3 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 28 30 April 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli di bidangnya yang berasal dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Kalangan Akademisi Pertambangan.
Biaya : Rp 3.750.000,-/orang
Lingkup Bahasan
1. Latar Belakang Kebutuhan dan Persyaratan Legal;
2. Sistem Manajemen K3 Menurut Kepmen 555 Serta Bagaimana Posisi
Kontraktor di dalamnya;
3. Penyusunan Kebijakan K3 Kontraktor yang Meliputi Pembagian Tanggungjawab,
Sistem Komunikasi, Pencatatan Angka Kecelakaan, Serta Sistem Kontrol;
4. Proses Seleksi Perusahaan Kontraktor;
5. Sistem Kontrol terhadap Perusahaan Kontraktor:
a. Penetapan Sistem Pelaporan K3;
b. Orientasi K3 untuk Karyawan Kontraktor;
c. Orientasi K3 dengan manajemen tertinggi kontraktor;
d. Sistem pencatatan kegiatan dan kecelakaan K3;
6. Evaluasi Kinerja Kontraktor
Sasaran Peserta
Pengelola, pelaksana dan pengawas kontraktor pada perusahaan pertambangan.
Durasi: 3 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 28 30 April 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang K3 Pertambangan yang berasal
dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Tenaga Ahli Industri / Praktisi Pertambangan;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba.
Biaya : Rp 3.750.000,- / orang
-
DIKLAT PENANGANAN K3 ALAT BERAT
Dengan semakin meningkatnya intensitas penggunaan alat berat (Excavator, Loader,
Buldozer, Dumptruck, Trailer, Side Boom, dll) di bidang industri dan jasa
pertambangan, maka karyawan perlu dibekali dengan pengetahuan tentang alat
berat dan aspek keselamatan kerja dalam pengoperasiannya karena alat berat
merupakan salah satu faktor penyebab kecelakaan yang dapat menimbulkan
kerugian baik terhadap karyawan maupun perusahaan, jika tidak dikelola dengan
baik. Keselamatan kerja merupakan bagian tanggung jawab yang tidak bisa
dipisahkan dari karyawan dan pengelola keselamatan agar selalu berusaha untuk
bertindak aman dalam bekerja.
Tujuan
Memberikan pemahaman tentang alat berat dan aplikasinya pada kegiatan
pertambangan serta aspek keselamatan kerja pengoperasian alat berat sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
DIKLAT PENGENALAN TEKNIK PERTAMBANGAN
BAGI APARAT NON TEKNIS
Kegiatan usaha pertambangan memerlukan teknologi tinggi, padat modal dan
beresiko tinggi, sehingga perlu didukung pemahaman dan keterampilan yang
memadai tentang aspek teknis dan karakteristik kegiatan pertambangan. Hal ini
secara umum belum dimiliki tenaga non teknis yang memiliki latar belakang
pendidikan non geologi dan tambang, sehingga perlu diberikan pembekalan
mengenai teknis pertambangan melaksanakan tugasnya dapat lebih efektif dan
esien.
Tujuan
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada tenaga non teknis dalam
pengenalan teknis pertambangan mineral dan batubara.
Lingkup Bahasan
1. Teknik Pertambangan;
2. Risiko Kegiatan Pertambangan;
3. Dasar-dasar Lingkungan Pertambangan;
4. Dasar-dasar K3 Pertambangan.
Sasaran Peserta
Tenaga non teknis yang berlatar belakang pendidikan non teknis yang berkaitan
dengan kegiatan pertambangan.
Durasi: 5 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 4 8 Mei 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang Teknis Pertambangan yang
berasal dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara.
Biaya : Rp 4.600.000,- / orang
11 12
Lingkup Bahasan
1. Peraturan keselamatan kerja pertambangan;
2. Pengenalan dan aplikasi alat berat penambangan;
3. Keselamatan pengelolaan alat berat;
4. Sistem perawatan alat berat;
5. Akuntabilitas dan tanggungjawab pengelolaan alat berat.
Sasaran Peserta
Tenaga industri yang menangani kegiatan operasional alat berat pada
pertambangan;
Aparatur pada instansi yang terkait dengan pengelolaan alat berat
pertambangan.
Durasi: 3 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 28 - 30 April 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli dibidangnya dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba;
Praktisi Pertambangan.
Biaya : Rp 3.750.000,- / orang
-
DIKLAT PERENCANAAN DAN DESAIN TAMBANG
TERBUKA
Perencanaan Tambang merupakan suatu proses penetapan suatu desain tambang
dan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan dalam menentukan kelayakan
rancangan tambang dan tahapan pelaksanaan operasi penambangan guna mencapai
hasil yang telah ditentukan. Suatu perencanaan yang baik harus ditunjang dengan
berbagai unsur yang saling terkait. Salah satu unsur perencanaan yang sangat
menentukan adalah sumber daya manusia (perencana) yang mampu
memperkirakan kemungkinan dan cara mengantisipasi masalah baik dari aspek
geoteknik, keekonomian, keselamatan dan kesehatan kerja, dan lingkungan.
Tujuan
Memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada peserta mengenai
perencanaan dan desain tambang terbuka.
Lingkup Bahasan
1. Pengantar perencanaan Tambang;
2. Aspek Geologi dalam Perencanaan Penambangan;
3. Model Blok dan Basis Data;
4. Metode Estimasi Cadangan;
DIKLAT PENYUSUNAN RKAB PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN
Peningkatan investasi di bidang pertambangan di masa mendatang sudah tentu akan
menimbulkan banyak permasalahan berkaitan dengan perencanaan anggaran biaya
pertambangan. Seperti kita ketahui bahwa dunia pertambangan mempunyai
karakteristik tersendiri, sehingga membutuhkan tenaga-tenaga yang handal dan
berdedikasi tinggi serta mempunyai pengetahuan yang luas. Pengetahuan di bidang
keekonomian yang harus dikuasai diantaranya adalah kemampuan pelaksanaan
manajemen keuangan.
Tujuan
Memberikan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam melakukan
Evaluasi Rencana Kerja Anggaran Biaya (RKAB) Perusahaan.
Lingkup Bahasan
1. Ruang lingkup RKAB dan Manajemen Lingkup Bahasan Keuangan Akuntansi;
2. Peranan Nilai Waktu dari Uang dalam Perusahaan;
3. Analisis Keputusan Investasi, Pendanaan dan Penentuan Biaya Pendanaan;
4. Analisis laporan Keuangan dan Rasio Keuangan;
5. Penyusunan Proyeksi Laporan Keuangan;
6. Masalah Permodalan dalam Perusahaan Pertambangan;
7. Penyusunan Anggaran Perusahaan.
Sasaran Peserta
Tenaga Industri yang bertanggungjawab menangani RKAB;
Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.
Durasi: 6 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung,
Angkatan I, 18 23 Mei 2015
Angkatan II, 18 23 Mei 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli yang berasal dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba;
Akademisi/Praktisi Industri Pertambangan.
Biaya : Rp 5.040.000,- / orang
5. Geoteknik Tambang Terbuka;
6. Pengelolaan dan Ekonomi Peledakan;
7. Desain Tambang Terbuka;
8. Perencanaan Produksi dan Penjadwalan;
9. Optimasi Peralatan dan Tenaga Kerja;
10. Software Perencanaan Tambang;
11. Optimasi Batas Penambangan;
12. Metode Tambang Terbuka;
13. Pengelolaan Lingkungan Pertambangan;
14. Penghitungan dan Analisis Biaya;
15. Pengelolaan K3 Pertambangan.
Sasaran Peserta
Tenaga industri yang menangani perencanaan dan desain tambang;
Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.
Durasi: 12 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 4 16 Mei 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang perencanaan tambang yang
berasal dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara;
Kalangan akademisi Pertambangan;
Tenaga Ahli / praktisi Industri Pertambangan.
Biaya : Rp 7.440.000,-/orang
13 14
-
DIKLAT PENGELOLA PELEDAKAN PADA
PENAMBANGAN BAHAN GALIAN (JURU LEDAK
KELAS I)
Penggunaan bahan peledak merupakan alternatif yang efektif dan esien dalam proses
pembongkaran pada penambangan bahan galian. Efektif dimaksudkan agar penentuan
jenis bahan peledak, sesuai dengan material yang akan diledakkan. Lebih lanjut karena
kegiatan peledakan dapat menimbulkan bahaya bagi keselamatan manusia, kerusakan
peralatan, dan lingkungan, maka perlu ditangani oleh tenaga yang kompeten sesuai
dengan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 555.K/26/M.PE/1995
dan tata cara perizinannya mengacu kepada peraturan Kapolri No. 2 tahun 2008
tentang pengawasan, pengendalian, dan pengamanan bahan peledak komersial.
Pengaturan yang lebih rinci untuk tenaga yang mempunyai kemampuan/keterampilan
untuk merencanakan, memimpin, dan menguasai teknik peledakan didasarkan kepada
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 832.K/45/MEM/2002.
Tujuan
Mampu mengelola peledakan pada penambangan bahan galian
DIKLAT MANAJEMEN LINGKUNGAN
PERTAMBANGAN
Kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan pelestarian lingkungan dapat
mengakibatkan ruang gerak yang semakin sempit bagi pembangunan sektor
pertambangan, apabila masalah dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan
pertambangan tidak dikelola dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Dampak lingkungan akibat kegiatan pertambangan
menurun jika tenaga industri dan aparatur pemerintah memiliki pemahaman yang
cukup akan pengelolaan/manajemen lingkungan pertambangan. Salah satu bentuk
perwujudan pemahamannya adalah perusahaan diwajibkan untuk menyusun RKL-
RPL sesuai dengan dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas perusahaan dengan
bertanggungjawab dalam pelaksanaannya serta diawasi oleh aparatur pemerintah
yang diberi tanggung jawab dalam pengawasan pengelolaan lingkungan
pertambangan.
Tujuan
Mampu mengidentikasi, merencanakan, melaksanakan, dan memantau program
pengelolaan lingkungan pada kegiatan pertambangan mineral dan batubara.
15 16
Lingkup Bahasan
1. Regulasi dan Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral dan
Batubara;
2. Perencanaan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara;
3. Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara;
4. Pemantauan Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara;
5. Reklamasi dan Pasca Tambang;
6. Pelaporan dan Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral dan
Batubara.
Sasaran Peserta
Diutamakan aparatur pemerintah dan tenaga industri yang bertanggungjawab atau
yang akan ditugasi mengelola lingkungan pertambangan.
Durasi: 6 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 25 30 Mei 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang Pengelolaan Lingkungan yang
berasal dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara.
Biaya : Rp 5.040.000,- / orang
Lingkup Bahasan
1. Peraturan Perundang-undangan Bahan Peledak dan Keselamatan Kerja Peledakan;
2. Peta Situasi Peledakan;
3. Struktur Geologi Peledakan;
4. Bahan Peledak Industri;
5. Perlengkapan dan Peralatan Peledakan;
6. Teori Peledakan;
7. Peledakan Tambang Terbuka;
8. Peledakan Tambang Bawah Tanah;
9. Peledakan Terowongan
10. Peledakan Khusus;
11. Dampak Peledakan;
12. Komputerisasi Peledakan;
13. Ekonomi Peledakan;
14. Penyusunan Laporan Peledakan.
Sasaran Peserta
Pendidikan SMA berpengalaman dibidang peledakan minimal 5 Tahun;
Pendidikan Sarjana / Diploma berlatar belakang pendidikan Teknik dan
berpengalaman dalam bidang pertambangan minimal 2 Tahun.
Durasi: 19 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 18 Mei 4 Juni 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang penanganan peledakan dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba;
Kalangan Akademisi Pertambangan;
Tenaga Ahli / Praktisi Industri Pertambangan;
Polisi Republik Indonesia (POLRI).
Biaya : Rp 10.260.000,-/orang
-
DIKLAT AUDIT SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
PERTAMBANGAN
Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) merupakan bagian dari
sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian
risiko keselamatan pertambangan yang berkaitan dengan kegiatan kerja, terciptanya
tenaga kerja selamat dan sehat, serta operasional tambang yang aman, esien dan
produktif. Agar penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP)
dapat berjalan efektif dan esien, maka perlu dilakukan audit baik internal maupun
eksternal secara periodik. Salah satu tujuan dari penerapan SMKP itu sendiri adalah
meningkatkan efektitas pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja
pertambangan serta keselamatan operasi pertambangan yang terencana, terukur,
terstruktur, dan terintegrasi. Untuk pembuktian penerapan SMKP di perusahaan
perlu dilakukan audit Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan. Audit SMKP
dilakukan terhadap elemen-elemen dan kriteria-kriteria audit SMKP yang ada. Oleh
karena itu diperlukan pemahaman mengenai SMKP di tempat kerja yang melibatkan
unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja untuk mencapai
tujuan penerapan SMKP itu sendiri.
17 18
Sasaran Peserta
Pendidikan minimal Diploma III Teknik, berpengalaman di bidang
pertambangan minimal 1 tahun;
PNS dengan pangkat / golongan minimal Pengatur (II/d).
Durasi: 6 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 7 12 Juni 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli dibidangnya dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Puslitbang Teknologi Mineral danBatubara.
Biaya : Rp 3.750.000,- / orang
DIKLAT PENANGANAN BATUBARA
(COAL HANDLING)
Batubara adalah bahan bakar padat yang mengandung abu dan dalam
pemanfaatannya memerlukan biaya tinggi untuk investasi alat yang diperlukan dalam
penanganan batubara tersebut (coal handling). Batubara juga memiliki sifat dapat
terbakar sendiri (spontaneous combustion), dapat menimbulkan ledakan, dan dapat
menimbulkan pencemaran. Dengan adanya kemungkinan tersebut maka
diperlukan penanganan batubara untuk meminimalisir bahaya yang mungkin timbul.
Tujuan
Mampu mempersiapkan dan melaksanakan penanganan batubara.
Lingkup Bahasan
1. Mempersiapkan contoh batubara;
2. Melaksanakan analisis dan pengujian kualitas batubara ;
3. Melaksanakan penimbunan batubara;
4. Melaksanakan proses pengecilan dan penyeragaman ukuran (kominusi);
5. Melaksanakan blending batubara (steam coal);
6. Memantau dan mengendalikan swabakar pada timbunan batubara;
7. Mengirimkan batubara ke pengguna (end user);
Tujuan
Memahami dasar-dasar audit, melaksanakan audit, mengevaluasi hasil audit, dan
menilai serta melaporkan hasil audit sistem manajemen keselamatan pertambangan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Lingkup Bahasan
1. Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan;
2. Dasar Dasar Audit Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan;
3. Pelaksanaan Audit Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan;
4. Evaluasi dan Penilaian Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan ;
5. Laporan Audit Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan.
Sasaran Peserta
Berpendidikan minimal Sarjana (S1);
Tenaga kerja pada industri pertambangan mineral dan batubara;
Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.
Durasi: 5 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 25 29 Mei 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli dibidangnya dari :
Pusdiklat Mineral dan Barybara;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba;
Praktisi Industri Pertambangan.
Biaya : Rp 4.600.000,- / orang
-
19 20
4. Kebijakan K3 Nasional;
5. Pengelolaan K3 Pertambangan Mineral dan Batubara;
6. Pengelolaan Lindungan Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara;
7. Loss Control;
8. Teknis Pertambangan;
9. Konservasi Bahan Galian;
Sasaran Peserta
Calon Pengawas Operasional Utama yang telah memiliki sertikat kelulusan Uji
Kompetensi Pengawas Operasional Madya;
Minimal telah bekerja sebagai Pengawas Operasional Madya selama 1 (satu)
tahun.
Durasi : 6 Hari
Tempat dan Waktu
Jakarta, 8 13 Juni 2015
Instruktur
Instruktur diklat ini merupakan para ahli di bidang K3 dan lingkungan pertambangan
yang berasal dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba;
Dewan K3 Nasional.
Biaya : Rp 10.320.000,- / orang
DIKLAT PEMENUHAN DAN UJI KOMPETENSI BAGI
PENGAWAS OPERASIONAL UTAMA (POU) PADA
PERTAMBANGAN
Peran pengawas operasional utama (top level management) bertanggungjawab
dalam melakukan pengawasan terhadap manajemen tingkat menengah (middle
Management) dalam pengelolaan K3 dan lingkungan pertambangan. Untuk itu
pengawas operasional utama perlu dibekali dan diuji kompetensinya, agar sesuai
dengan Keputusan Dirjen Geologi dan Sumber Daya Mineral No.
0228.K/40/DJG/2003 tentang Kompetensi Pengawas Operasional pada
Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara serta Panas Bumi.
Tujuan
Memenuhi Kompetensi Pengawas Operasional Utama (Top Management) yang
bertugas dan bertanggung jawab membawahi Pengawas Operasional Madya
(Middle Management) pada industri pertambangan.
Lingkup Bahasan
1. Kebijakan Pertambangan Mineral dan Batubara;
2. Kebijakan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara;
3. Kebijakan Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara;
DIKLAT JURU UKUR TAMBANG
Seorang juru ukur tambang merupakan tenaga teknis khusus pada perusahaan
pertambangan yang memiliki tanggung jawab atas peta, arah, dan batas rencana
penambangan. Selain teruji kemampuan substansinya, seorang juru ukur tambang
perlu dibekali pengetahuan dan pemahaman K3 serta lingkungan sebagai bagian
dari kompetensi yang harus dimiliki dan diakui. Pasal 17 Keputusan Menteri
Pertambangan dan Energi No.555.K/26/MPE/1995 menetapkan bahwa Hanya
orang yang memiliki Sertikat Juru Ukur Tambang yang diakui dan mendapat
persetujuan Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang yang dapat diangkat menjadi Juru
Ukur Tambang.
Tujuan
Memberikan pemahaman dan pengertian mengenai peranan dan tanggung jawab
sebagai juru ukur tambang sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga dapat
melaksanakan tugas dengan hasil yang memenuhi standar dan memiliki sertikat
juru ukur tambang
Lingkup Bahasan
1. Pengetahuan Dasar Geologi;
2. Pengetahuan Dasar K3;
3. Pengetahuan Dasar Lingkungan Pertambangan;
4. Pengenalan dan Penggunaan GPS untuk Pertambangan;
5. Peta-peta Pengelolaan Lingkungan Pertambangan;
6. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat Juru Ukur Tambang;
7. Potensi Bahaya pada Penambangan (Tambang Terbuka dan Tambang Bawah
Tanah);
8. Praktik Penggunaan GPS dalam Pertambangan.
Sasaran Peserta
Juru Ukur Tambang dengan pengalaman kerja minimal satu tahun serta diusulkan
oleh perusahaan / instansi yang bersangkutan.
Durasi: 12 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung
Angkatan I, 1 12 Juni 2015
Angkatan II, 1 12 Juni 2015
Angkatan III, 7 18 September 2015
Angkatan IV, 7 18 September 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidangnya dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba;
BAKOSURTANAL;
Sepatop TNI AD.
Biaya : Rp 7.440.000,-/orang
-
21 22
DIKLAT AUDIT LINGKUNGAN PERTAMBANGAN
Untuk meminimalisir terjadinya kerusakan lingkungan akibat kegiatan usaha
pertambangan minerba salah satu usaha yang perlu dilaksanakan adalah melakukan
audit lingkungan bidang secara menyeluruh mulai dari perizinan hingga pasca
tambang untuk menilai ketaatan penanggung jawab usaha pertambangan mineral
dan batubara terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Audit lingkungan pertambangan mineral dan batubara berfungsi sebagai alat dalam
memverikasi dan mencari bukti dalam upaya menemukan penyelesaian masalah
lingkungan hidup yang dihadapi suatu perusahaan pertambangan secara efektif.
Melalui diklat audit lingkungan pertambangan mineral dan batubara maka tenaga
pengelola lingkungan dibekali pengetahuan tentang bagaimana melakukan audit
lingkungan mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pelaporan dan tindak
lanjutnya untuk menentukan seberapa akurat data yang kita peroleh, dan sejauh
mana tingkat perbaikan kinerja lingkungan yang dapat dicapai.
Tujuan
Mampu mengevaluasi pengelolaan lingkungan dalam kegiatan usaha pertambangan
mineral dan batubara.
DIKLAT SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)
PERTAMBANGAN
Sejalan dengan perkembangan teknologi di bidang komputer dewasa ini, maka data
dan informasi tentang kebumian telah dapat disajikan dalam satu sistem berbasis
komputer yang dikenal dengan Sistem Informasi Geogra (SIG). Pemanfaatan SIG
di sektor pertambangan telah terbukti kehandalannya sebagai sarana yang dapat
menyajikan data dan informasi secara cepat, tepat dan akurat, seperti dalam
pencadangan dan tata ruang wilayah pertambangan, sehingga kemungkinan
terjadinya tumpang tindih lahan dapat dihindari. Manfaat lain adalah menunjang
terhadap peningkatan pelayanan perijinan usaha pertambangan.
Tujuan
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan para peserta tentang penyusunan
data informasi yang berbasis sumber daya mineral.
Menguasai teknologi perpetaan baik untuk pencadangan wilayah, tata
ruang/kewilayahan maupun pengelolaan data geogras.
Lingkup Bahasan
1. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara;
2. Dasar Dasar Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara;
3. Dasar Dasar Audit Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara;
4. Pelaporan Audit Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara;
5. Peninjauan Lapangan dan Seminar.
Sasaran Peserta
Berpendidikan minimal D-3 dengan pengalaman di bidang lingkungan
pertambangan mineral dan batubara minimal 5 tahun;
Berpendidikan Sarjana (S1) dengan pengalaman di bidang lingkungan
pertambangan mineral dan batubara minimal 2 tahun.
Durasi: 5 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 10 14 Agustus 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidangnya yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara;
Kalangan Akademisi Pertambangan;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba.
Biaya : Rp 4.600.000,- / orang
Lingkup Bahasan
1. Pengenalan SIG Pertambangan;
2. Sistem Koordinat Nasional;
3. Pengukuran dengan GPS;
4. Pengenalan Basis Data (Database);
5. Basis Data Tekstual dan Digital;
6. Pengenalan Peta Analog;
7. Pengeditan Data Tekstual;
8. Editing Data Spasial;
9. Editing Data Tekstual;
10. Aplikasi SIG, Pencadangan Wilayah;
11. Aplikasi SIG, Kewilayahan/Tata Ruang;
12. Kasus Aplikasi Pencadangan Wilayah;
13. Studi Kasus Kewilayahan;
14. Perancangan dan Pembuatan Tata Letak.
Sasaran Peserta
Aparatur dan Tenaga Industri yang menangani pemetaan/pencadangan wilayah
pertambangan.
Durasi: 12 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 10 21 Agustus 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli yang berasal dari:
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara;
BAKOSURTANAL;
SEPATOP TNI AD.
Biaya : Rp 7.440.000,- / orang
-
23 24
DIKLAT JAMINAN REKLAMASI TAMBANG
Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki dan menata kembali
kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan agar
dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya. Kegiatan reklamasi
dilaksanakan setelah kegiatan penambangan selesai dilaksanakan, sehingga
perusahaan wajib menyediakan dana sebelum kegiatan penambangan dilakukan
sebagai jaminan untuk melakukan reklamasi.
Penentuan besarnya jumlah dana jaminan reklamasi tambang seharusnya ditetapkan
berdasarkan rencana biaya reklamasi yang disusun sesuai dengan pedoman
penyusunan rencana reklamasi yang telah disetujui pemerintah untuk jangka waktu
lima tahun sesuai peraturan perundang undangan. Dengan adanya kebijakan
otonomi daerah, perlu adanya kesamaan persepsi antara pemerintah daerah dan
perusahaan dalam penentuan jumlah dana jaminan reklamasi maupun tata cara
penempatan dan pencairannya sesuai peraturan perundang-undangan.
Tujuan
Meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan tentang perencanaan
Reklamasi Tambang
Meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam mengevaluasi
rencana reklamasi tambang;
DIKLAT TEKNIK REKLAMASI LAHAN BEKAS
TAMBANG
Sorotan masyarakat terhadap dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan
pertambangan cukup besar, karena kegiatan ini merubah bentang alam yang akan
mengganggu ekosistem. Oleh karena itu, pengelola kegiatan pertambangan harus
memiliki rencana dan kesungguhan untuk melakukan reklamasi lahan bekas
tambang yang tepat, sehingga perubahan yang terjadi dapat berfungsi dan
berdayaguna sesuai peruntukannya agar pembangunan berkelanjutan secara
ekologi dan sosial ekonomi dapat terwujud.
Tujuan
Memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada peserta mengenai Teknik
Reklamasi Lahan Bekas Tambang.
Lingkup Bahasan
1. Dasar Hukum Reklamasi Lahan Bekas Tambang;
2. Karakteristik Pertambangan dan Dampak Lingkungan;
3. Kendala Pemulihan Lahan Bekas Tambang;
4. Aspek Teknik rehabilitasi Tambang;
5. Transformasi Fungsional Pasca Tambang;
Meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan tentang tata cara
perhitungan, penempatan dan pencairan jaminan reklamasi tambang.
Lingkup Bahasan
1. Peraturan Perundangan tentang Jaminan Reklamasi;
2. Rencana Reklamasi Tambang;
3. Evaluasi Rencana Reklamasi Tambang;
4. Perhitungan Dana Jaminan Reklamasi Tambang;
5. Tata cara Penempatan dan Pencairan Jaminan Reklamasi Tambang;
6. Studi Kasus dan Seminar.
Sasaran Peserta
Tenaga Industri yang menangani pengelolaan lingkungan pertambangan;
Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.
Durasi: 6 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 31 Agustus 5 September 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral Batubara.
Harga : Rp 5.040.000,- / orang
6. Perencanaan Reklamasi Lahan Bekas Tambang;
7. Toksikologi Umum;
8. Dampak Penambangan Terhadap Lingkungan dan Pemulihan Lingkungan
Hidup.
Sasaran Peserta
Tenaga Industri yang menangani kegiatan reklamasi / Pengelolaan Lingkungan
Pertambangan;
Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.
Durasi: 10 Hari
Tempat dan Waktu
Bandung, 14 23 September 2015
Instruktur
Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang pengelolaan lingkungan
pertambangan yang berasal dari :
Pusdiklat Mineral dan Batubara;
Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba.
Biaya : Rp 6.600.000,- / orang