BMJ edit

13
Kunjungan ke Pabrik BMJ (Bukit Muria Jaya) Perkenalan Packaging Packaging adalah ilmu, seni, dan teknologi untuk melindungi produk dalam pendistribusian, penyimpanan, penjualan, dan penggunaan. Fungsi dari packaging adalah proteksi, kenyamanan, informasi, keamanan dan marketing. Proses dalam packaging 1. Packaging development Material development : Pemilihan bahan, jenis, dan ketebalan kertas serta tinta yang akan digunakan Concept development : Pembuatan prototip Design Development : Pembuatan design di komputer 2. Pre Press Digital Preparation : Dalam komputer, digunakan sistem warna RGB (red, green blue) namun pada mesin cetak digunakan sistem warna CMYK (cyan, magenta, yellow, black) sehingga harus melalui proses konversi. Offset Pre Press : Terjadi proses sebgai berikut : polymer plate -> expose data on the plate -> developing 3. Printing Press Terdapat berbagai jenis teknologi printing, diantaranya sebagai berikut : Digital jangka pendek kualitas sedang

Transcript of BMJ edit

Page 1: BMJ edit

Kunjungan ke Pabrik BMJ (Bukit Muria Jaya)

Perkenalan PackagingPackaging adalah ilmu, seni, dan teknologi untuk melindungi produk dalam pendistribusian, penyimpanan, penjualan, dan penggunaan.Fungsi dari packaging adalah proteksi, kenyamanan, informasi, keamanan dan marketing.

Proses dalam packaging1. Packaging development

Material development : Pemilihan bahan, jenis, dan ketebalan kertas serta tinta yang akan digunakan

Concept development : Pembuatan prototip Design Development : Pembuatan design di komputer

2. Pre Press Digital Preparation : Dalam komputer, digunakan sistem

warna RGB (red, green blue) namun pada mesin cetak digunakan sistem warna CMYK (cyan, magenta, yellow, black) sehingga harus melalui proses konversi.

Offset Pre Press : Terjadi proses sebgai berikut : polymer plate -> expose data on the plate -> developing

3. Printing PressTerdapat berbagai jenis teknologi printing, diantaranya sebagai berikut :

Digital jangka pendek kualitas sedangScreen/sablon jangka menengah kualitas rendah

Offset jangka menengah kualitas sedangFlexo/stempel jangka panjang kualitas rendah-tinggiRotogravure jangka panjang kualitas tinggi

Namun, pada pabrik BMJ, hanya digunakan offset printing dan rotogravure printing karena disesuaikan dengan order yang diterima yaitu pembuatan bungkus suatu produk terutama bungkus rokok. Bungkus rokok biasanya diminta secara kontinu (jangka panjang) dan dengan detail yang baik (kualitas) sehingga digunakan jenis rotogravure. Selain bungkus rokok, pabrik ini juga membuat kemasan makanan dan boneka yang frekuensi pemesanannya tidak sesering bungkus rokok dan jumlahnya pun lebih sedikit sehingga digunakan offset printing.

Penjelasan jenis printing lainnya :

Page 2: BMJ edit

Digital printing biasanya digunakan untuk produksi dalam jumlah kecil dan dapat digunakan secara pribadi.

Flexo printing biasanya digunakan dalam stempel. Screen Printing adalah proses dimana tinta dipaksa untuk melalui suatu screen. Stensil

sablon berfungsi sebagai plat cetak. Screen yang sering digunakan berupa kain halus yang terbuat dari sutera alami. Tinta ditransfer ke gambar secara spesifik di bagian yang tidak tertutup oleh stensil.

4. Converting and Finishing

Digital Printing

Screen Printing

Offset Printing

Flexo Printing

Rotogravure Printing

Page 3: BMJ edit

Pada bagian akhir ini, terdapat beberapa jenis proses finishing tergantung permintaan pelanggan. Cutting Screen printing khusus untuk permintaan menggunakan tinta

khusus seperti glitter Embossing adalah wujud dari hasil sebuah tekanan yang

menyebabkan permukaan naik ke atas yang biasanya berhubungan dengan hiasan di atas kertas.

Hot foil sampling digunakan dalam pembuatan tulisan yang mengkilat dengan pemberian suatu lapisan pada kertas dengan menggunakan tekanan dan panas.

5. Delivery

Customer dari BMJ : Djarum Mattel Pharmacore labs Arnott’s Kraft Kalbe Nabisco Takeda Polycore

Penghargaan yang pernah diraih BMJ :Winning Packindo Star 2007 2 awardsWinning Asia Star 2007 1 awardWinning Packindo Star 2008 4 awardsWinning Packindo Star 2009 4 awardsWinning Asia Star 2007 4 awardWinning World Star 2007 1 awardWinning Packindo Star 2010 5 awardsWinning Asia Star 2010 5 awardsWinning Packindo Star 2011 4 awardsBlack Innovation Award 2011

SEJARAH & PROSES PEMBUATAN KERTAS

Page 4: BMJ edit

SEJARAH KERTAS

Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah serat alami yang mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk dapur, ruang makan, kantor ataupun toilet.

Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar, prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah-naskah Nusantara beberapa abad lampau.

Sekitar 5000 SM yang lalu, papyrus sebagai media tulis menulis sudah digunakan pada peradaban Mesir Kuno pada masa Firaun, kemudian menyebar keseluruh Timur Tengah sampai Romawi di laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papyrus masih dirasakan sangat mahal. Dari kata papyrus itulah dikenal kata paper dalam bahasa Inggris, papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis atau papel dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas. Namun demikian, papyrus memiliki karakter yang cukup berbeda dari kertas yang kita kenal sekarang karena bentuknya yang kaku lebih menyerupai tikar.

Tercatat dalam sejarah adalah peradaban China yang menyumbangkan kertas bagi dunia. Seorang yang bernama Tsai Lun yang kala itu menemukan cara pembuatan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea, seiring menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.

Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ke tangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah pada tahun 751 Masehi dimana para tawanan-tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab. Dari sini kemudian menyebar ke Italia dan India lalu Eropa, khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol serta ke seluruh dunia.

Pada permulaan pembuatan kertas, kain bekas atau serat lainnya dirubah menjadi pulp dengan sederhana sekali yaitu dibiarkan membusuk terus direbus dengan ubi kayu, lalu dicuci di atas saringan dan diletakan pada air mengalir, setelah itu ditumbuk pada lumpang

Dahulu,1. batang dikerat 2. dipotong tipis + air

sungai3. ditumbuk4. dijemur5. jadilah kertas

Page 5: BMJ edit

kayu. Setelah menyerupai pasta, diencerkan dalam suatu bak persegi empat lalu dibuat lembaran kertas dengan mencelupkan saringan segi empat yang dibuat dari bambu halus atau rambut ekor kuda. Lembaran kertas yang masih basah dipindahkan ke plat yang rata dan dikeringkan.

Pada umumnya sekarang kertas dibuat dari bahan baku pulp. Pulp sendiri adalah jalinan serat yang telah diolah sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah lembaran. Pulp ini berasal dari serat tumbuhan, bisa dari kayu, bambu, padi, bagas dan tumbuhan lain yang mengandung serat, tetapi pada umumnya serat yang digunakan untuk bahan baku kertas adalah kayu.

Setelah kayu ditebang kemudian diolah dan yang pertama dilakukan adalah memotong kayu tersebut dengan alat chipper hingga seukuran kubus berkisar 1 cm3. Kemudian kayu tersebut dimasak untuk tujuan memisahkan getah (lignin) dalam kayu dari serat selulosa. Adapun proses pemasakannya dengan menggunakan bahan kimia sulfat untuk melepas getah kayu.

Setelah mengalami proses pemasakan kemudian serat tersebut diputihkan (bleaching) dengan mengunakan chlorine, senyawa yang mengandung chlor atau bahan kimia lain selain chlor seperti peroksida dan setelah proses bleaching ini selesai kemudian dibentuk lembaran yang siap pakai untuk membuat kertas.

Di tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan proses untuk membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screen yang bergerak. Setelah melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal sebagai mesin Fourdrinier. Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson di tahun 1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai menggunakan mesin Fourdrinier.

Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin lama makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah. Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan

Page 6: BMJ edit

Hugh Burgess mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses soda. Tahun 1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman mendapatkan British Patent untuk proses sulfit.

Pulp yang dihasilkan dari proses sulfit ini bagus dan siap diputihkan. Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig.

PROSES PEMBUATAN KERTAS

Secara garis besar proses pembuatan kertas bisa dibagi ke dalam 3 tahapan yaitu Stock Preparation, Paper Making dan Converting Process. Stock preparation adalah tempat dimana pulp dalam bentuk bale di-repulping menjadi buburan pulp dengan consistency tertentu dan di-refined sesuai dengan target tingkat giling dan tingkat potong serat yang diinginkan. Penambahan bahan kimia sebagai bahan additive dilakukan untuk memperbaiki sifat - sifat tertentu pada kertas sesuai dengan bahan chemical yang ditambahkan. Paper formation adalah proses dimana pembentukan kertas terjadi, di dalam proses ini penghilangan kadar air mulai terjadi. Dimulai dengan proses gravitasi (drainase), vakum, mekanikal (press) dan pengeringan (evaporasi). Sedangkan pada Converting Process kertas akan dipotong menjadi dalam bentuk dan ukuran tertentu dan bilamana perlu ditambahkan corak emboss sesuai keinginan pelanggan.

STOCK PREPARATION

Sebelum ditransfer ke Paper Machine, stock harus bersih dari kotoran (impurities) dan ukuran yang tidak layak. Untuk mendapatkan stock yang bersih dari kotoran maka stock tersebut harus dilakukan proses cleaning. Proses cleaning stock dilakukan melalui Canister, dimana prosesnya adalah berdasarkan berat jenis (density), serat yang ringan akan lolos menjadi accept dan input untuk proses selanjutnya dan yang berat akan menjadi reject. Sedangkan untuk mendapatkan ukuran serat yang layak, stock dilewatkan melalui alat Pressure Screen, dimana proses screening dilakukan berdasarkan ukuran, serat yang lebih kecil akan lolos sebagai accept dan diipompakan menuju Head Box melalui Central Header.

Selain menyiapkan stock sebelum diproses di paper mesin, stock preparation juga menyiapkan bahan kimia yang akan ditambahkan pada proses pembuatan kertas. Bahan

Carl Dahl

Page 7: BMJ edit

bahan kimia utama yang dipakai adalah sebagai berikut:a) Calcium carbonate, digunakan untuk bahan pengisi (filler)b) Citrate/Acetate digunakan untuk burning additivec) Starch, digunakan untuk dry strength agentd) Guar gum, digunakan untuk formasi kertas dan menambah kekuatan tarik kertase) Pigment, digunakan bila memproduksi grade kertas berwarna

Pulp yang masih dalam bentuk padat di re-pulping menjadi buburan kertas dengan cara ditambahkan air dengan volume tertentu dan di agitasi di dalam hydropulper. Setelah pulp menjadi buburan (slurry) dengan consistency yang diinginkan kemudian ditransfer ke chest sesuai dengan jenis pulp. Setiap stock (pulp slurry) mengalami proses refining yaitu proses penggilingan stock dengan consistency tertentu, dimana serat mengalami proses fibrilasi dan cutting hingga mendapatkan nilai OR dan SR yang ditentukan. Proses tersebut dilakukan di DDR (Double Disc Refiner) kemudian disimpan di storage masing-masing untuk dilakukan pencampuran di mixing chest.

PAPER MAKINGStock yang telah disiapkan di stock preparation ditransfer Tahap ini terutama

untuk mengurangi kadungan air dalam

kertas.

Page 8: BMJ edit

ke paper machine untuk dibentuk menjadi lembaran kertas. Secara sederhana, paper making sendiri bisa dibagi menjadi 4 proses besar :1. Forming Section (Wet End), yaitu proses pembentukan lembaran.2. Press Section, untuk menstabilkan kondisi lembaran sebelum proses pengeringan.3. Drying Section, merupakan proses pengeringan lembaran sehingga menjadi kertas kering

dengan kadar air 4%.4. Pope Reel, di mana kertas yg sudah kering akan digulung dalam ukuran besar sebelum

nantinya akan dipotong-potong menjadi ukuran yang lebih kecil lagi di dalam converting process.

1. Forming SectionPada bagian ini pertama kali proses

pembentukan kertas dan penghilangan air terjadi. Equipment yang digunakan adalah fourdrinier wire. Pada tahap ini stock yang didistribusikan searah silang mesin menggunakan central header dan masuk ke dalam headbox, selanjutnya didistribusikan secara merata selebar mesin ke wire untuk dipaparkan menjadi lembaran kertas dan juga untuk dikurangi kadar airnya. Proses pengurangan kadar air yang terjadi di fourdrinier wire pertama kali terjadi secara gravitasi kemudian secara vacuum menggunakan vacuum foil dan vacuum suction box. Selain itu terdapat roll diatas wire (di antara vacuum foil dan vacuum suction box) yang disebut dandy roll yang berfungsi untuk meratakan formasi khususnya bagian atas serta untuk memampatkan web.2. Press Section

Pada tahap ini lembaran yang berasal dari fourdrinier wire di press menggunakan dua roll yang

Page 9: BMJ edit

berputar untuk mengurangi kandungan air di dalam lembaran kertas. Press section ini memiliki 3 tahap: 1st Press, 2nd Press dan 3rd Press. Untuk 3rd Press tidak terjadi pengurangan kadar air melainkan pemberian pola marking (watermark). Media untuk memindahkan lembaran kertas pada bagian ini menggunakan felt.

3. Drying SectionSetelah melewati proses press, selanjutnya

lembaran kertas dikeringkan menggunakan Dryer yang berupa drum-drum besar yang dipanaskan menggunakan uap air panas (steam), proses pengurangan kadar air terjadi secara evaporasi. Drying section sendiri dibagi 2 yaitu: Pre Dryer dan Post Dryer. Diantara pre dryer dan post dryer terdapat proses Size Press dimana penambahan bahan chemical citrate terjadi. Media untuk memindahkan lembaran kertas di bagian dryer menggunakan canvas.

4. Paper ReelLembaran kertas yang sudah kering digulung

menggunakan pape reel menjadi gulungan - gulungan besar yang disebut dengan reel.

CONVERTING PROCESSReel yang dihasilkan di paper reel di potong-potong

menjadi 2,3 atau 4 bagian dengan lebar dan panjang tertentu di main winder. Hasil dari main winder ini disebut jumbo roll. Jumbo roll ini selanjutnya disimpan di area Work in Process atau dikirim langsung ke Finishing untuk diproses menjadi produk dengan ukuran dan panjang tertentu yang dinamakan produk Bobbin atau produk Ream.

QUALITY CONTROLPengontrolan kualitas dari lembaran kertas yang dihasilkan selain dilakukan oleh

departemen Quality Control baik secara off-line di laboratorium serta secara on-line dengan menggunakan QCS (Quality Control System) dan WIS (Web Inspection System). QCS berfungsi untuk mendeteksi dan mengontrol spesifikasi kertas yang sedang diproses antara

Tahap ini untuk memotong kertas

sesuai bentuk yang diinginkan / diminta

Page 10: BMJ edit

lain: Gramature, Porositas, Opasitas, Moisture dan Ash. Sedangkan WIS berfungsi untuk mendeteksi appearance dan defect pada kertas.