Blok27-skenario8-D2
description
Transcript of Blok27-skenario8-D2
•Timothy Kurniawan 102011007•Viane Michelle 10201018•Eunike Dian Secapramana 102011039•Lia Angelina Simbolon 102011146•Togana Junisar 102011184•Tania Angela 102011234• Jessica Gabriana Kristianto 102011335•Doni Lukas Damari 102011353•Christine Merlinda Timotius 102011448
Skenario• Seorang perempuan berusia 41 tahun bekerja
sebagai manajer di perusahaan swasta datang berkonsultasi ke dokter spesialis gizi klinik untuk menurunkan berat badannya yang dirasakan sangat mengganggu aktifitas dan penampilan sehari-harinya. Pada pemeriksaan fisik diperoleh hasil tekanan darah 130/90 mmHg, tinggi badan 150 cm, berat badan 80 Kg, Lpe 95 cm, Lpa 105 cm. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil Hb 12 g%, gula darah puasa 100 mg/dL, kolesterol 130 mg/dL, trigliserida 180 mg/dL, HDL 30 mg/dL, LDL 100 mg/dL.
Mindmap
Perempuan 41 tahun datang
berkonsultasi untuk menurunkan berat
badan
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Kerja
Diagnosis BandingEtiologi
Patofisiologi
Epidemiologi
Tatalaksana
Prognosis
Anamnesis
•Identitas: Perempuan berusia 41 tahun•KU: Kelebihan berat badan•RPS: Tidak jelas•RPD: gejala DM, gangguan
kardiovaskular, hipertensi•RPK: DM, hipertensi, gangguan
kardiovaskular, dislipidemia•RP: pola makan, konsumsi alkohol, rokok,
aktifitas fisik
Pemeriksaan Fisik•TTV: TD 130/90 (target dibawah 130/80)• IMT: (BB/TB2 dalam meter)= 35,56 >> obes 2•WHR: (LPe/Lpa) = 0,91 (n: ≤80 cm)•Pasien resistensi insulin dan hiperglikemia/DM
mungkin memiliki nigricans acanthosis, hirsutisme, neuropati perifer, dan retinopati.
•Pasien dengan dislipidemia parah mungkin memiliki xanthomas atau xantelasma.
•Kehadiran bruit arteri dapat meramalkan risiko yang lebih tinggi komplikasi kardiovaskular
Pemeriksaan Penunjang
•Laboratorium Trigliserida: 180 mg/dL (n: kurang dari
sama dengan 150 mg/dL) HDL: 30 mg/dL (n: lebih dari 50 mg/dL) LDL: 100 mg/dL GDP: 100 mg/dL (n: kurang dari 125 mg/dL)•Radiologi Dilakukan jika terdapat kecurigaan
gangguan kardiovaskular saja.•Tes apneu saat tidur Terkait obesitas
Kriteria Diagnosis• Faktor Risiko (3 dari 5)• Lingkar perut besarLingkar Perut di atas 90 cm (pria) atau 80 cm (wanita)• Trigliserida di atas normal150 mg/dL atau lebih• HDL (kolesterol baik) rendahKurang dari 40 mg/dL (pria) atau 50 mg/dL (wanita)• Tekanan darah di atas normal
Salah satu atau keduanya:130mmHg atau lebih (angka atas)85 mmHg atau lebih (angka bawah)• Gula darah di atas normalGula darah puasa 100 mg/dL atau lebih
Epidemiologi
•AS: 2/3 populasi: obesitas, >1/4 populasi: memenuhi kriteria
diagnostik untuk sindrom metabolik.Sindrom metabolik antara orang dewasa
berusia 20 tahun atau lebih meningkat dari 27% (data 1988-1994) menjadi 32%.
Etiologi Obesitas
1. Internala. Genetikb. Endokrin (hipotiroidism,
sindr.cushing)2. Eksternal
a. Gaya hidup atau tingkah lakub. Lingkungan dan faktor lain
(emosi/stress)
WD : Obesitas tipe 2 dengan Sindroma metabolik
•Obesitas itu adalah akumulasi lemak berlebih, dimana obesitas tipe 2 itu sendiri nilainya ≥ 30,0.
•Sindroma metabolik (sindroma X) ini memiliki 4 komponen yaitu obesitas sentral, hipertensi, hiperglikemia dan dislipidemia.
•Orang-orang yang beresiko adalah mereka yang merokok, aktivitas fisik yang kurang, pola makan tidak sehat dan tentunya faktor usia.
Tipe Obesitasa. Obesitas Tipe Buah Apel (android) / obesitas sentral▫ Pria ▫ menyimpan lemak di bawah kulit dinding perut dan di rongga
perut sehingga gemuk diperut dan mempunyai bentuk tubuh seperti buah apel (apple type).
▫ obesitas sentral▫ Resiko penyakit degeneratif seperti jantung, sindrom metabolik
b. Obesitas Tipe Buah Pear (gynoid) / obesitas perifer- Wanita- Kelebihan lemak disimpan dibawah kulit bagian daerah pinggul
dan paha, sehingga tubuh berbentuk seperti buah pear (pear type). - Lemak biasanya berkumpul dipinggir tubuh yaitu dipinggul dan
paha- Resiko penyakit pada tipe gynoid seperti penyakit arthritis dan
varises vena (varicose veins).
Patofisiologi•Obesitas Sentral dan HipertensiJaringan adiposa merupakan suatu organ endokrin yang aktif mensekresi berbagai faktor pro dan anti inflamasi seperti leptin, adiponektin, Tumor Necrosis Factor α (TNF-α), Interleukin-6 (IL-6) dan resistin. Konsentrasi adiponektin plasma menurun pada kondisi DM tipe 2 dan obesitas. Senyawa ini dipercaya memiliki efek antiaterogenik (anti aterosklerosis) pada hewan coba dan manusia.
Diagnosis Banding
•Obesitas tipe 1 : kelebihan berat badan disebabkan akumulasi lemak tubuh, dimana IMT (Indeks Massa Tubuh) nilainya 25,0 – 29,9.
•Overweight (kelebihan berat badan): keadaan dimana berat badan (BB) seseorang melebihi BB normal (IMT : ≥ 23).
Komplikasi
•Beberapa komplikasi dari sindroma metabolik meliputi penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke.
Tatalaksana
•Obesitas Penurunan BB: Target penurunan berat
badan 5-10% dalam tempo 6-12 bulan, dapat dicapai dengan mengurangi asupan kalori sebesar 500-1000 kalori perhari ditunjang dengan aktifitas fisik yang sesuai.
Medikamentosa: orlistat dan sibutramin Bedah jika memiliki indikasi tertentu
Tatalaksana
•Hipertensi (target menurunkan tensi sampai < 130/80)
Peningkatan tekanan darah ringan dapat diatasi dulu dengan upaya penurunan berat badan, berolah raga, menghentikan rokok dan konsumsi alkohol serta banyaak mengkonsumsi serat.
Medikamentosa: ACE Inhibitor (Valsartan), ARB, diuretik.
Tatalaksana
•Toleransi Glukosa Terganggu (TGT)Perubahan gaya hidup dan aktifitas fisik.Medika mentosa: Tiazolindindion dan
metformin.•Dislipidemia Perubahan gaya hidup. Medikamentosa: Gemfibrozil, fenofibrat,
jika LDL juga tinggi boleh mengkombinasi fenofibrat dan statin.
Kesimpulan
Hipotesisnya diterima, perempuan 41 tahun tersebut menderita obesitas tipe 2 dengan sindroma metabolik.