Blok 17 Tamponade Jantung

download Blok 17 Tamponade Jantung

of 8

Transcript of Blok 17 Tamponade Jantung

  • 7/28/2019 Blok 17 Tamponade Jantung

    1/8

    Yarah Azzilzah

    TAMPONADE JANTUNG

    GOLDEN DIAGNOSIS

    Tanda: dispnea, Trias Beck (hipotensi, distensi vena, suara jantung menjauh), CVP >15

    DEFINISI

    Tamponade jantung merupakan sindroma klinis yang disebabkan oleh akumulasi

    cairan dalam ruang perikardium yang menyebabkan berkurangnya pengisian

    ventrikel (diastolik) yang berakibat terganggunya hemodinamik.

    Sering disebabkan oleh trauma tembus, tapi bisa juga trauma tumpul.

    EPIDEMIOLOGI

    Insidensi tamponade jantung di USA 2/10.000 populasi.

    Kira-kira 2 % luka tajam mengakibatkan tamponade jantung.

    Anak-anak : laki-laki > perempuan 7:3

    Dewasa : pria >wanita 1,25:1

    Tamponade jantung yang berkaitan dengan trauma lebih sering pada dewasa muda,

    sedangkan akibat keganasan atau gagal ginjal biasanya terjadi pada lansia.

    ETIOLOGI

    Neoplasma

    Infection - Viral, bacterial (tuberculosis), fungal

    Drugs - Hydralazine, procainamide, isoniazid, minoxidil

    Postcoronary intervention (ie, coronary dissection and perforation) Trauma seringnya trauma tembus

    Perikarditis

    Cardiovascular surgery (postoperative pericarditis)

    Postmyocardial infarction (free wall ventricular rupture, Dressler syndrome)

    Connective tissue diseases - Systemic lupus erythematosus, rheumatoid arthritis,

    dermatomyositis

    Radiation therapy

    Iatrogenic - After sternal biopsy, transvenous pacemaker lead implantation,

    pericardiocentesis, or central line insertion

    Uremia Complication of surgery at the esophagogastric junction such as antireflux surgery

    Pneumopericardium (due to mechanical ventilation or gastropericardial fistula)

    PATOFISIOLOGI

    Perikardium membran yang melapisi jantung, terdiri atas perikardium parietal

    (lapisan fibrosa) dan perikardium viseral (lapisan serosa

    Ruang perikardium normalnya mengandung 20-50 ml cairan.

    Efusi perikardial dapat berupa serosa, serosangiuineous, darah atau chylous.

    Reddy et al menjelasakan 3 fase perubahan hemodinamik pada tamponade jantung:

    http://emedicine.medscape.com/article/809378-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/331715-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1064945-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/163414-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/809378-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/331715-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1064945-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/163414-overview
  • 7/28/2019 Blok 17 Tamponade Jantung

    2/8

    Yarah Azzilzah

    Phase I: Akumulasi cairan perikardium peningkatan kekakuan ventrikel

    membutuhkan tekanan pengisian yang lebih besar. Selama fase ini, tekanan

    pengisian ventrikel kiri dan kanan lebih besar dibandingkan tekanan intraperikardial.

    Phase II: Dengan semakin bertambahnya akumulasi cairan, tekanan perikardial

    meningkat di atas tekanan pengisian ventrikular, mengakibatkan penurunan CO.

    Phase III: penurunan lanjut dari CO.

    Patofisiologi yang mendasari dari perkembangan tamponade ditandai dengan berkurangnya

    pengisian diastolik.

    Jumlah cairan perikardial yang dibutuhkan untuk mengganggu pengisian diastolik tergantung

    pada jumlah akumulasi dan compliance perikardium. Akumulasi cepat sedikitnya 150 mL

    cairan dapat berakibat pada peningkatan tekanan perikardial dan dapat menghambat CO

    berat. Sedangkan akumulasi cairan 1000 mL dalam periode waktu lama tidak memberikan

    efek signifikan pada pengisian diastolik jantung. Ini dikarenakan adaptasi strectching dari

    perikardium.

    MANIFESTASI KLINIS Diagnosis klasik Trias Beck

    Trauma tembus/tajam pada area prekordial (parasternal kanan,sela iga II kiri, grs mid-klavikula kiri, arkus kosta kiri) atau

    trauma tumpul dada

    Kerusakan stuktur & jaringan,termasuk pembuluh darah

    Perembesan darah ke ruang perikardium

    akumulasi darah progresif

    Menekan jantung terjadi peningkatankekakuan ventrikel

    Menghambat aktivitas jantung dan

    mengganggu pengisian ventrikel

    Distensi vena jugularis Gangguan kontraktilitasjantung

    Venous return

    CO

    Tekanan arteri

    Hipotensi

    perfusi ke jaringan

    Kulit pucat & dingin

    Kontraksi jantung

    Suara jantung menjauh

  • 7/28/2019 Blok 17 Tamponade Jantung

    3/8

    Yarah Azzilzah

    Peningkatan tekanan vena jugularis

    Penurunan tekanan arteri (hipotensi)

    Suara jantung menjauh

    Pulsus paradoksus keadaan fisiologis dimana terjadi penurunan dari tekanan

    darah sistolik selama inspirasi spontan.

    Bila penurunan > 10 mmHg tanda tamponade jantung.

    Pulsus paradoksus terjadi karena pembesaran ventrikel kanan akibat inspirasi

    menekan septum dan rongga ventrikel kiri mengurangi volume ventrikel kiri dan

    menurunkan curah jantung sekuncup

    Kussmaul sign peningkatan distensi dan tekanan vena secara paradoksal selama

    inspirasi.

    Ewart sign dikenal juga Pins sign, diobservasi pada pasien dengan efusi

    perikardial luas.Didapatkan area redup, dengan suara bronkial dan bronchophony di bawah sudut

    skapula kiri.

    (+) precardial friction rub

    Lihat kemungkinan ada jejas trauma di daerah perikardium atau yang diperkirakan

    menembus jantung.

    Gelisah, cemas

    Nyeri dada

    Menjalar ke leher, bahu, punggung atau abdomen

    Sharp, stabbing Memburuk jika bernafas dalam

    Dyspnea

    Takikardi, takipnea

    Kulit pucat, dingin, sianosis

    PENEGAKKAN DIAGNOSIS

    1. Anamnesis

    Gejala dan tanda

    Riwayat dan mekanisme trauma

    2. Pemeriksaan Fisik

    Airway perhatikan patensi jalan nafas

    look benda2 asing di jalan nafas, fraktur tulang wajah, fraktur laring,

    fraktur trakea

    listen Dapat bicara, ngorok, berkumur-kumur, stridor

    feel

    Breathing

    Look pergerakan dinding dada, warna kulit, memar

    Listen vesikular paru, suara jantung, suara tambahan

    Feel krepitasi, nyeri

    Ciculation

  • 7/28/2019 Blok 17 Tamponade Jantung

    4/8

    Yarah Azzilzah

    Tingkat kesadaran

    Warna kulit

    Tanda-tanda laserasi

    Perlukaan eksternal

    Disability

    Tingkat kesadaran

    Respon pupil

    Tanda-tanda lateralisasi

    Tingkat cedera spinal

    Exposure

    3. Pemeriksaan Penunjang

    Rontgen standar foto servikal, thorakal, dan pelvis

    Rontgen dada menunjukkan gambaran water bottle-shape heart, kalsifikasi

    perkardial.

    Ro toraks: pembesaran bayangan jantung, gambaran jantung membulat.

    Laboratoris

    Creatine kinase dan isoenzim pada MI dan trauma jantung.

    Profil renal dan CBC uremia dan penyakit infeksi yang berkaitan dengan

    perikarditis

    Protrombin time (PT) dan aPTT (activated partial thromboplastin time)

    menilai resiko perdarahan selama intervensi misalnya drainase perikardial.

    EKG

    Didapatkan PEA (Pulseless Electric Activity), sebelumnya dikenal sebagai

    Electromechanical Dissociation, merupakan dimana pada EKG didapatkanirama sedangkan pada perabaan nadi tidak ditemukan pulsasi.

    PEA Amplitude gelombang P dan QRS berkurang pada setiap gelombang

    berikut.

    PEA dapat ditemukan pada tamponade jantung, tension pneumothorax,

    hipovolemia, atau ruptur jantung.

    EKG juga digunakan untuk memonitor jantung ketika melakukan aspirasi

    perikardium.

    CVP (central venous pressure), normalnya 10-12

    Pulse-oximetry

    Echocardiografi menilai perikardium

    USG abdomen (FAST) mendeteksi cairan di rongga perikardium.

  • 7/28/2019 Blok 17 Tamponade Jantung

    5/8

    Yarah Azzilzah

    DIAGNOSIS BANDING

    Tension pneumothorax kiri

    Syok kardiogenik

    Emboli paru

    Perikarditis

    PENATALAKSANAAN

    a. Primary survey

    1) Airway dengan kontrol servikal

    Penilaian:

    Perhatikan patensi airway (inspeksi, auskultasi, palpasi)

    Penilaian akan adanya obstruksi

    Management: Lakukan chin liftdan ataujaw thrustdengan kontrol servikal in-line immobilisasi

    Bersihkan airway dari benda asing.

    2) Breathing dan ventilasi

    Penilaian

    Buka leher dan dada penderita, dengan tetap memperhatikan kontrol servikal in-

    line immobilisasi

    Tentukan laju dan dalamnya pernapasan

    Inspeksi dan palpasi leher dan thoraks untuk mengenali kemungkinan terdapat

    deviasi trakhea, ekspansi thoraks simetris atau tidak, pemakaian otot-otot

    tambahan dan tanda-tanda cedera lainnya.

    Perkusi thoraks untuk menentukan redup atau hipersonor

    Auskultasi thoraks bilateral

    Management:

    Oksigenasi

    Ventilasi mekanik tekanan positif sebaiknya dihindari karena dapat menurunkan

    venous return dan memperberat gejala tamponade.

    3) Circulation dengan kontol perdarahan

    Penilaian Mengetahui sumber perdarahan eksternal yang fatal

    Mengetahui sumber perdarahan internal

    Periksa nadi: kecepatan, kualitas, keteraturan, pulsus paradoksus. Tidak

    diketemukannya pulsasi dari arteri besar merupakan pertanda diperlukannya

    resusitasi masif segera.

    Periksa warna kulit, kenali tanda-tanda sianosis.

    Periksa tekanan darah

    Management:

    Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal Pasang kateter IV 2 jalur ukuran besar sekaligus mengambil sampel darah untuk

  • 7/28/2019 Blok 17 Tamponade Jantung

    6/8

    Yarah Azzilzah

    pemeriksaan rutin, kimia darah, golongan darah dan cross-match serta Analisis

    Gas Darah (BGA).

    Beri cairan kristaloid 1-2 liter yang sudah dihangatkan dengan tetesan cepat

    Transfusi darah jika perdarahan masif dan tidak ada respon os terhadap

    pemberian cairan awal.

    Pemasangan kateter urin untuk monitoring indeks perfusi jaringan.

    Perikardiosentesis

    Evakuasi cepat darah dari perikard merupakan indikasi bila os dengan syok

    hemoragik tidak memberikan respon pada resusitasi cairan dan

    kemungkinan tamponade jantung.

    Perikardiosentesis merupakan tindakan aspirasi efusi perikard atau

    pungsi perikard.

    Monitoring EKG untuk menunjukkan tertusuknya miokard ( voltase

    gelombang T atau terjadi disritmia).

    Lokasi : seringnya di subxyphoid

    Teknik:a) Pasien disandarkan pada sandaran dengan sudut 45

    memungkinkan jantung ke posterior menjauhi dinding thorax.

    b) Lakukan tindakan aseptik dan anestesi lokal dengan prokain 2%

    atau xilokain 2%.

    c) Jarum nomer 18-16 dihubungkan dengan spuit 20-50 ml

    dihubungkan dengan pemantau EKG melalui aligator atau

    hemostat.

    d) Arahkan jarum ke posterosepalad, membentuk sudut 450 dengan

    permukaan dinding dada.

    e) Tusukan jarum 2-4 cm sampai terasa tahanan lapisan perikard

    f) Bila jarum pungsi menembus perikard dan kontak dengan ototjantung, akan timbul elevasi segmen ST (injury) dan ekstrasistol

    ventrikel dengan amplitude tinggi. Bila hal ini terjadi, maka jarum

    pungsi harus ditarik sedikit dan di arahkan ketempat lain.

    g) Apabila cairan perikard kental, dapat dipakai trokar yang lebih

    besar.

    h) Apabila tidak diperoleh cairan yang mengalir, jarum ditarik

    perlahan-lahan dan ditusuk kembali ke arah lain atau lebih dalam

    sedikit.

    i) Hindarkan tusukan yang tiba-tiba, kasar atau pemindahan arah

    tusukan secara kasar. Perubahan arah tusukan harus dilakukan

    secara perlahan tepi konstan sambil diisap secara kontinyu.

    j) Kateter vena sentral dapat dipasangkan melalui jarum tersebut dan

    dibiarkan di tempat yang memungkinkan tindakan aspirasi

    periodik untuk mencegah pengumpulan cairan kembali.

    k) Setelah selesai, cabut jarum dan pasang perban di atas tempat

    pungsi.

  • 7/28/2019 Blok 17 Tamponade Jantung

    7/8

    Yarah Azzilzah

    4) Disability Menilai tingkat kesadaran memakai GCS

    Nilai pupil : besarnya, isokor atau tidak, refleks cahaya dan awasi tanda-tanda

    lateralisasi.

    5) Exposure/environment

    Buka pakaian penderita

    Cegah hipotermia : beri selimut hangat dan temapatkan pada ruangan yang

    cukup hangat.

    b. Tambahan primary survey Pasang monitor EKG

    Kateter urin dan lambung

    Monitor laju nafas, analisis gas darah

    Pulse oksimetri

    Pemeriksaan rontgen standar

    c. Resusitasi fungsi vital dan re-evaluasi

    Re-evaluasi penderita

    Penilaian respon penderita terhadap pemberian cairan awal

    Nilai perfusi organ (nadi, warna kulit, kesadaran, dan produksi urin) serta

    awasi tanda-tanda syok.

    d. Secondary survey

    1) Anamnesis AMPLE dan mekanisme trauma

    2) Pemeriksaan fisik

    Kepala dan

    maksilofasial

    Vertebra servikal

    dan leher

    Thorax

    Abdomen

    Perineum

    Musculoskeletal

    Neurologis

    Reevaluasi penderita

    e. Terapi definitif:

  • 7/28/2019 Blok 17 Tamponade Jantung

    8/8

    Yarah Azzilzah

    Torakotomi di ruang operasi

    f. Rujuk

    Pasien dirujuk apabila rumah sakit tidak mampu menangani pasien karena

    keterbatasan SDM maupun fasilitas serta keadaan pasien yang masih

    memungkinkan untuk dirujuk. Tentukan indikasi rujukan, prosedur rujukan, dan kebutuhan penderita selama

    perjalanan serta komunikasikan dnegan dokter pada pusat rujukan yang dituju.

    PROGNOSIS

    Tergantung pada managemen kondisi dan penyakit dasar penyebab tamponade.

    KOMPLIKASI

    Karena tindakan:

    Laserasi dinding ventrikel

    Laserasi a. Mamaria interna

    Pneumothorax

    Aritmia

    Perikarditis purulen

    Reaksi vasovagal

    Edema pulmonal

    Syok kardiogenik

    kematian