Blok 16 Taenia Saginata

17
Taenias Saginata Penyebab karena Seringnya Memakan Daging Setengah Matang Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) Jl.Arjuna Utara no.6, Jakarta 11510 Marco 10-2010-095 Kelompok C4 [email protected] Semester 4, Blok 16 14 May 2012 PENDAHULUAN Dalam tinjauan pustaka ini akan membahas skenario mengenai seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan dari anusnya keluar seperti daging bergerak-gerak dengan ukuran 1,5 cm x 0,5 cm. Perempuan ini sering makan steak setengah matang. Dari kasus tersebut akan dibahas secara mendetail mengenai Taeniasis sehingga diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis maupun pembaca tentang penyakit Taeniasis yang menjadi salah satu topik perkuliahan di blok 16. Taeniasis adalah infeksi oleh cacing pita genus Taenia di dalam usus. Tubuhnya terdiri dari rangkaian segmen-segmen yang masing-masing disebut Proglottid. Kepala disebut Skoleks dan memiliki alat isap (Sucker) yang memiliki kait (Rostelum) 1

description

Taenia Saignata

Transcript of Blok 16 Taenia Saginata

Page 1: Blok 16 Taenia Saginata

Taenias Saginata Penyebab karena Seringnya Memakan Daging

Setengah Matang

Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA)

Jl.Arjuna Utara no.6, Jakarta 11510

Marco

10-2010-095

Kelompok C4

[email protected]

Semester 4, Blok 16

14 May 2012

PENDAHULUAN

Dalam tinjauan pustaka ini akan membahas skenario mengenai seorang perempuan

berusia 25 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan dari anusnya keluar seperti daging

bergerak-gerak dengan ukuran 1,5 cm x 0,5 cm. Perempuan ini sering makan steak setengah

matang. Dari kasus tersebut akan dibahas secara mendetail mengenai Taeniasis sehingga

diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis maupun pembaca tentang penyakit

Taeniasis yang menjadi salah satu topik perkuliahan di blok 16.

Taeniasis adalah infeksi oleh cacing pita genus Taenia di dalam usus. Tubuhnya

terdiri dari rangkaian segmen-segmen yang masing-masing disebut Proglottid. Kepala disebut

Skoleks dan memiliki alat isap (Sucker) yang memiliki kait (Rostelum) terbuat dari kitin.

Pembentukan segmen (segmentasi) pada cacing pita disebut Strobilasi.Cara infeksinya

melalui oral karena memakan daging babi atau sapi yang mentah atau setengah matang dan

mengandung larva cycsticercus. Di dalam usus halus, larva itu menjadi dewasa dan dapat

menyebabkan gejala gastero-intestinal seperti rasa mual, nyeri di daerah epigastrium, napsu

makan menurun atau meningkat, diaere atau kadang-kadang konstipiasi. Selain itu, gizi

penederita bisa menjadi buruk sehingga terjadi anemia malnutiri. Pada pemeriksaan darah

tepi didapatkan eosinofilia. Semua gejala tersebut tdai spesifik bahkan sebagian besar kasus

taeniasis tidak menunjukkan gejala.

1

Page 2: Blok 16 Taenia Saginata

ANAMNESIS

Didefinisikan sebagai sesi wawancara yang seksama terhadap pasiennya atau keluarga

dekatnya mengenai masalah yang menyebabkan pasien mendatangi pusat pelayanan

kesehatan. Anamnesis dapat langsung dilakukan terhadap pasien (auto-anamnesis) atau

terhadap keluarganya atau pengantarnya (alo-anamnesis) bila keadaan pasien tidak

memungkinkan untuk diwawancarai.

Gejala utama adalah keluhan kencing nanah yang terasa nyeri sejak 3 hari yang lalu

sertai disertai dengan banyaknya sekret dan purulen. Anamnesis yang baik akan terdiri dari:

Identitas – nama lengkap pasien, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, nama orang

tua atau suami atau isteri atau penanggungjawab, alamat, pendidikan pekerjaan, suku

bangsa dan agama.

Keluhan utama – keluhan yang dirasakan pasien yang membawa pasien pergi ke

dokter atau mencari pertolongan. Riwayat penyakit sekarang – riwayat perjalanan

penyakit merupakan cerita yang kronologis, terinci dan jelas mengenai keadaan

kesehatan pasien sejak sebelum keluhan utama sampai pasien datang berobat.

Riwayat penyakit dahulu – mengetahui kemungkinan-kemungkinan adanya hubungan

antara penyakit yang pernah diderita dengan penyakitnya sekarang.

Riwayat penyakit dalam keluarga – penting untuk mencari kemungkinan penyakit

herediter, familial atau penyakit infeksi.

Riwayat pribadi dan sosial – meliputi data-data sosial, ekonomi, pendidikan dan

kebiasaan.

Anamnesis kasus :

Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan

dari anusnya keluar seperti daging bergerak-gerak dan perempuan ini sering

makan steak setengah matang.1

PEMERIKSAAN

● Fisik

1. Mengukur tanda vital seperti tekanan darah, suhu,denyut nadi,frekuensi napas.

2. Inspeksi : Pada inspeksi dapat ditemukan proglotid ( seperti daging ) keluar dari

anusnya.

2

Page 3: Blok 16 Taenia Saginata

Penunjang

Secara makroskopis, yang diperhatikan dalam hal ini adalah bentuk proglotidnya yang

keluar bersama tinja. Bentuknya cukup khas, yaitu segi empat panjang pipih dan berwarna

putih keabu-abuan.

Pemeriksaan secara mikroskopis untuk mendeteksi telurnya dapat dikerjakan dengan

preparat tinja langsung (direct smear) memakai larurtan eosin. Cara ini paling mudah dan

murah, tetapi derajat positivitasnya rendah. Untuk mendapatkan hasil postivitas yang lebih

tinggi, pemeriksaan dikerjakan engan metoda konsentras (centrifugal flotation) atau dengan

cara peranal swab memakai callophane tape.

Jika hanya menemukan telur dalam tinja, tidak bisa dibedakan taeniasis Taenia solium

dan Taeniasis saginata. Agar dapat membedakannya, perlu mengadakan pemeriksaan scoleks

dan proglotid gravidnya. Scoleks dan proglotid gravid dibuat preparat permanen diwarnai

dengan borax carmine atau trichome, kemudian dilihat di bawah mikroskop. Dengan

memperhatikan adanya kait-kait pada skoleks dan jumlah percabangan lateral uterusnya,

maka dapat dibedakan spesies kedua Taenia tersebut. Pada skoleks Taenia solium terdapat

rostellum dan hooklet, sedangkan pada Taenia saginata tidak terdapat. Percabangan lateral

uterus Taenia solium jumlahnya 7-12 buah pada satu sisi, dan Taenia saginata 15-30 buah.

Ada cara yang lebih sederhana untuk memeriksa proglotid gravid, yaitu dengan

memasukkan proglotid itu ke dalam larutan carbolxylol 75%. Dalam waktu satu jam,

proglotid menjadi jernih dan percabanngan uterusnya tampak jelas. Cara lainnya yang paling

sederhana dan gampang dikerjakan ialah dengan menjepitkan proglotid yang masih segar di

antara dua objek gelas secara pelan-pelan dan hati-hati. Proglotid akan tampak jernih dan

percabangan uterusnya yang penuh berisi telur tampak keruh. Pemeriksaan bisa gagal apabila

percabangan uterusnya robek dan semua telurnya keluar.2

DIAGNOSIS

Diagnosis Kerja

1) Taenia saginata

a. Penyakit : Taeniasis saginata

b. Hospes : Manusia

c. Hospes perantara : Sapi

d. Morfologi :

Cacing dewasa panjang 4-12 m terdiri atas 1000-2000 proglotid

Skoleks berdiameter 1-2 mm, bentuk piriform, batil isap empat buah, setengah

bulat atau menonjol, tanpa rostelum.

3

Page 4: Blok 16 Taenia Saginata

Proglotid gravis berukuran ±18 x 6 mm, panjang segmennya tiga kali lebar

segmennnya, uterus bercabang-cabang ± 15 – 30 pasang, lubang genitalia di sisi

lateral.

Telur berukuran ± 35 x 30 mikron, bulat, berdinding tebal dengan struktur

liniar, berisi onkosfer dan memiliki 6 buah kait-kait.

e. Patologi klinis :

Tidak enak di perut, anoreksia, eosinofilia, obstruksi usus.

Penderita pergi ke dokter dengan keluhan proglotid bergerak ke luar melalui

anus.

f. Diagnosis :

Proglotid dalam tinja atau yang secara aktif keluar dari anus. Menemukan telur

dalam tinja.

g. Penatalaksanaan :

Obat tradisional : Biji labu merah, biji pinang.

Obat lama : Kuinakrin ( Atabrine), Amodiakuin ( Camoprine), niklosamid

( yomesan ).

Obat baru : Mebendazol ( Vermox ), prazikuantel (Biltricide ), Bitionol

( Bitin).

Diagnosis Banding

1) Taenia solium

a. Penyakit: Taeniasis solium

b. Hospes : Manusia

c. Hospes perantara : Babi

d. Morfologi :

Cacing dewasa berukuran ± 2-4 m , terdiriri dari 1000 buah proglotid, terdiri dairi

1000 proglotid

Skoleks bulat runcing berdiameter ± 1mm, memiliki empat batil isap, roselumnya

mempuynyai dua baris berkait-kait.

Proglotid gravid ukuran panjang segmen 1,5 kali ukuran lebar segmen, uterus

bercabang-cabang 7-12 pasang.

Telur matang tidak dapat dibedakan dengan telur Taenia saginata.

e. Patologi klinis :

Nyeri ulu hati, diare, obstipasi, eosiniofilia, peritonitis.

4

Page 5: Blok 16 Taenia Saginata

Manusia dapat juga menderita sistiserkosis ( infestasi stadium larva ) pada

jaringan subkutis, mata, otot, otak, hati, dan limpa.

Bila mengeai jaringan otak atau medula spinalis dapat mengakibatkan

epilepsi, meningo-ensefalitis, hidrosefalus internus bila ada sumbatan aliran

cairan serebrospinal.

f. Diagnosis : Proglotid atau telur dalam tinja. Untuk sistiserkosis, menemukan

sistiserkus dalam benjolan di bawah kulit atau dengan reaksi imunologi.

g. Penatalaksanaan : Pengobatan sama dengan Taenia saginata. Untuk larvanya

( sistiserkus) dengan melakukan pembedahan.

2) Diphyllobothrium latum

a. Penyakit : Difilobotriasis

b. Hospes definitif : Manusia

c. Hospes reservoar : Anjing, kucing, beruang.

d. Hospes perantara :

Siklops, Diaptomus sebagai hospes perantara pertama.

Ikan air tawar (ikan salem) sebagai hospes perantara kedua.

e. Morfologi :

Cacing dewasa berwarna kuning keabu-abuan panjangnya 3-10 m, memiliki

lebih dari 3000 buah proglotid.

Proglotid matang dengan uterus berisis banyak telur terletak di tengah

menyerupai roset, lubang genitalia dan lubang uterus di tengah atas, kelenjar

vitelaria dan testis tersebar di bagian rektal.

Telur berukuran ± 65 x 45 mikron, operkulum besar, penebalan berupa

penojolan keci di bagian posterior , berisis morula.

f. Patologi klinis : Gangguan gastrointestinal seperti diare, tidak nafsu makan, aenmia

perinsiosa, obstruksi usus.

g. Diagnosis : Telur dalam tinja.

h. Terapi : Atebrin, kamokuin, yomeyosan.3

PATOFISIOLOGI

5

Page 6: Blok 16 Taenia Saginata

Sebuah proglotid gravid berisi kira-kira 100.000 buah telur. Pada saat proglotid terlepas

dari rangkaiannya dan menjadi koyak, terdapat cairan putih susu yang mengandung banyak

telur mengalir keluar dari sisi anterior proglotid tersebut, terutama jika proglotid berkontraksi

pada saat bergerak. Telur melekat di rumput bersama tinja, bila orang berdefekasi di padang

rumput atau karena tinja yang hanyut dari sungai di waktu bajir. Ternak yang makan rumput

yang terkontaminasi dihinggapi cacing gelembung, oleh karena telur yang tertelan dicerna

dan embrio heksakan menetas. Embrio heksakan di saluran pencernaan ternak menembus

dinding usus, masuk ke saluran getah bening atau darah dan ikut dengan aliran darah ke

jaringan ikat di sela-sela otot untuk tumbuh menhadi cacing gelembung yang disebut

sistiserkus bovis, yaitu larva Taenia saginata. Peristiwa ini terjadi setelah 12-15 minggu.

Bagian tubuh ternak yang sering dihinggapi larva tersebut adalah otot maseter, paha

belakang dan punggung. Otot-otot di bagian lain juga dapat dihinggapi. Setelah 1 tahun

cacing gelembung ini biasanya mengalami degenerasi, walaupun ada yang dapat hidup

sampai 3 tahun.

Bila cacing gelembung yang terdapat di daging sapi yang dimasak kurang matang

termakan oleh manusia, skoleksnya keluar dari cacing gelembung dengan cara evaginasi dan

melekat pada mukosa usushalus, biasanya yeyunum. Cacing gelembung tersebut dalam

wakutu 8-10 minggu menjadi dewasa. Biasanya di rongga usus hospes terdapat seekor

cacing.4

MANIFESTASI KLINIK

Gejala yang sering muncul pada penderita cacing pita Cestoda adalah perut mulas

tanpa sebab, nafsu makan menurun, mual, kekurangan gizi, berat badan menurun. Telur

cacing pita babi bisa menetas di usus halus, lalu memasuki tubuh atau struktur organ tubuh.,

sehingga muncul penyakit Cysticercosis, cacing pita cysticercus sering berdiam di jaringan

bawah kulit dan otot, gejalanya mungkin tidak begitu nyata ; tetapi kalau infeksi cacing pita

Cysticercus menjalar ke otak, mata atau ke sumsum tulang akan menimbulkan efek lanjutan

yang parah.Infeksi oleh cacing pita genus Taenia di dalam usus biasanya

disebut Taeniasis. Ada dua spesies yang sering sebagai penyebab-nya, yaitu Taenia

solium dan Taenia saginata. Menurut penelitian di beberapa desa di Indonesia, angka infeksi

taenia tercatat 0,8–23%., frekuensinya tidak begitu tinggi. Namun demikian, cara

penanganannya perlu mendapat perhatian, terutama kasus-kasus taeniasis Taenia solium yang

sering menyebabkan komplikasi sistiserkosis.Cara infeksinya melalui oral karena memakan

6

Page 7: Blok 16 Taenia Saginata

daging babi atau sapi yang mentah atau setengah matang dan me-ngandung larva cysticercus.

Di dalam usus halus, larva itu menjadi dewasa dan dapat menyebabkan gejala gastero-

intestinal seperti rasa mual, nyeri di daerah epigastrium, napsu makan menurun atau

meningkat, diare atau kadang-kadang konstipasi. Selain itu, gizi penderita bisa menjadi buruk

se-hingga terjadi anemia malnutrisi. Pada pemeriksaan darah tepi didapatkan eosinofilia.

Semua gejala tersebut tidak spesifik bahkan sebagian besar kasus taeniasis tidak

menunjukkan gejala (asimtomatik).

Cacing dewasa Taenia saginata biasanya menyebabkan gejala klinis yang ringan,

seperti sakit ulu hati, perut merasa tidak enak, mual, muntah, mencret, pusing atau gugup.

Gejala-gejala tersebut disertai dengan ditemukannya proglotid cacing yang bergerak-gerak

lewat dubur bersama dengan atau tanpa tinja. Gejala yang lebih berat dapat terjadi, yaitu

apabila proglotid menyasar masuk apendiks, atau terdapat ileus yang disebabkan obstruksi

usus oleh strobilla cacing. Berat badan tidak jelas menurun. Eosinofilia dapat ditemukan di

darah tepi. Meskipun infeksi ini biasanya tidak menimbulkan gejala, beberapa penderita

merasakan nyeri perut bagian atas, diare dan penurunan berat badan. Kadang-kadang

penderita bisa merasakan keluarnya cacing melalui duburnya.2

ETIOLOGI

Manusia merupakan host definitif Taeniasis saginata dewasa. Penyebab Taeniasis

saginata adalah Taenia saginata. Larva Taenia saginata jarang menyebabkan sistiserkosis.

Cacing pita Taenia sagianata merupakan cacing pita berukuran besar dan panjang,

panjangnya bisa mencapai 25 cm. Terdapat 3 komponen yaitu kepala atau skoleks, leher, dan

strobila. Tidak seperti T. Solium, skoleks Taenia saginata memiliki 4 batil isap tanpa kait,

berukuran 1-2 mm. Bagian leher lebih sempit tanpa ruas yang jelas. Strobila tersusun atas

beberapa ruas proglotid yang imatur, matur, dan proglotid gravid. Jumlah proglotid sekitar

1000-2000, proglotid matur lebih lebar daripada memanjang. Proglotid matur terdapat

struktur alat kelamin seperti folikel testis berjumlah 300-400 buah dengan vasa eferen

bergabung ke rongga kelamin dan berakhir di lubang kelamin. Pada bagian posterior lubang

kelamin terdapat tabung vagina berpangkal pada ootip. Ovarium tersusun atas 2 lobus,

berbentuk kipas. Uterus tumbuh dari bagian anteriorr ootip dan menjulur ke bagian anterior

proglotid.

Proglotid yang gravid berbentuk lebih memanjang dari pada melebar (20 mm dan 5 mm),

memiliki 15-25 cabang uterus lateral, berisi sekitar 100.000 telur akan terletak pada bagian

terminal dan mudah terlepas dari strobila. Proglotid ini bergerak aktif keluar bersama tinja

7

Page 8: Blok 16 Taenia Saginata

atau keluar sendiri spontan melalui lubang anus pada siang hari ketika hospes host sangat

aktif. Proglotid-proglotid ini dapat bergerak dalam feses ketika spesimen dikirim tanpa

pengawet.

Telur berbentuk bulat sedikit oval, ukuran 30-40 μm, ,mempunyai dinding yang tebal,

bergaris-garis radial, terbungus embriofor berisi embrio heksakan (berkait 6) atau onkosfer.

Telurnya tidak bisa dibedakan dengan telur Taenia solium. Telur-telur tersebyut melekat pada

tanaman, rumput atau tanah bersama feses dan dapat teteap hiudp da,a tanah untuk beberapa

hari sampai beberapa minggu.5

PENATALAKSANAAN

Medika mentosa

Obat yang dapat digunakan untuk mengobatai teniasis saginata :

1. Albendazol

Albendazol adalah derivat karbamat dari benzimidazol pula, berspektrum luas

terhadap Ascaris, Oxyuris, Taenia, Ancylostoma, Strongyloides dan Trichiuris.

Terutama dianjurkan pada echinococciosis ( cacing pita pada anjing ). Resorpsinya

dari usus buruk. Di dalam hati, zat ini segera diubah menjadi sulfoksidanya, yang

disekresikan melalui empedu dan urin.

Efek sampingnya berupa gangguan lambung usus, demam, rontok rambut

(selewat), dan exanthema.

Wanita hamil dan selama laktasi tidak boleh menggunakan albendazol, karena

ternyata teratogen pada binatang percobaan.

2. Praziquantel

Derivat-pirazino-isokinolin ini berkhasiat baik terhadap jenis Schistosoma dan

Taenia, sedangkan terhadap cacing hati Fasciola hepatica tidak efektif. Khasiatanya

berdasarkan pemicuan kontraksi cepat pada cacing dan desintegrasi kulitnya, untuk

kemudian dikeluarkan dari tubuh.

Efek sampingnya ringan dan berupa mual, sakit perut, dan kepala (selewat),

jarang demam dan urtikaria.

Dosis : 600 mg setelah makan malam. Untuk taeniasis dosis tunggal 10 mg/kg.

3. Niklosamid

8

Page 9: Blok 16 Taenia Saginata

Senyawa-nitrosalilanilidia ini sangat efektif sebagai vermisid terhadap cacing

pita manusia atau hewan tetapi terhadap telurnya tidak aktif. Khasiatnya diperkirakan

melalui peningkatan kepekaan cacing terhadap enzim protease dalam usus tuan

rumah, hingga cacing lebih mudah di cerna. Oleh karena itu sering kali scoleks tidak

ditemukan dalam tinja yang menyukarkan penilai berhasil atau tidaknya pengobatan.

Umumnya terapi dinilai efektif bila 3-4 bulan tidak ditemukan lagi segmen cacing

( proglottida) dan telurnya dalam tinja. Khususnya pada infeksi oleh Taenia solium

setelah segmen dicernakam, telurnya akan dibebaskan dalam rongga usus, sehingga

timbul kemungkinan cysticercosis bagi pasien. Dalam hal itu perlu diberikan laksan

garam 3-4 jam setelah pengobatan untuk mengeluarkan segmen mati sebelum

dicernakan. Laksans tidak diperlukan pada infeksi oleh Taenia saginata karena tidak

adanya risiko cysticercosis. Resorpsinya dari saluran cerna hanya ringan dan

sebagian besar dieksreksikan melalui urin dalam bentuk yang sudah direduksi,

sisanya melalui tinja dalam 1-2 hari. Plasma t 1/2nya 3 jam.

Efek sampingnya hampir idak ada, namun obat ini bersifat sangat toksis

sehingga penggunannya harus hati-hati sekali pada gangguan yang meningkatkan

resorpsi (colitis dan luka di usus).

Dosis: dewasa dan anak di atas 8 tahun pagi hari saat perut kosong 1 g ( 2

tablet ) dikunyah halus, disusul dengan 1 g lagi 1 jam kemudian. Setelah 2 jam baru

boleh makan. Anak-anak dari 2-8 tahun: dosis setengahnya dan di bawah 2 tahun

seperempat ( sebaiknya tablet ditumbuk menjadi serbuk halus)6

PROGNOSIS

Prognosis umumnya baik; kadang-kadang sulit untuk menemukan skoleksnya dalam

tinja setelah pengobatan.4

PENCEGAHAN

Cara untuk mencegah agar tidak menderita gangguan yang disebabkan oleh Taenia

saginata antara lain sebagai berikut :

1) Bila mengkonsumsi daging sapi sebaiknya dimasak secara sempurna dengan

pemansan pada suhu 56 derajat C selama 5 menit sehingga dapat memusnahkan

sistiserki. Pendinginan pada suhu minus 10 derajat selama 9 hari, dan pengawetan

dengan pemberian garam pada daging juga dapat memusnahkan sistiserki.

9

Page 10: Blok 16 Taenia Saginata

2) Jaga kebersihan hewan ternak. Jangan membiarkan sapi memakan rumput yang

tumbuh di tanah dan terkontaminasi dengan kotoran limbah . Viabilitas terlu sekitar

16 hari pada kotoram limbah dan 159 hari pada rumput.

3) Tidak boleh buang air kecil/besar di sembarang tempat, tidak menjadikan tinja segar

sebagai pupuk; tinja harus dikelola dengan tangki septik, agar tidak mencemari

sumber air.    

4) Di Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar harus secara rutin diadakan pemeriksaan

parasit, sedini mungkin menemukan anak yang terinfeksi parasit dan mengobatinya

dengan obat cacing. 

5) Bila muncul serupa gejala infeksi parasit usus, segera periksa dan berobat ke rumah

sakit. 

6)   Meski kebanyakan penderita parasit usus ringan tidak ada gejala sama sekali, tetapi

mereka tetap bisa menularkannya kepada orang lain, dan telur cacing akan secara

sporadik keluar dari tubuh bersama tinja, hanya diperiksa sekali mungkin tidak

ketahuan, maka sebaiknya secara teratur memeriksa dan mengobatinya.5

EPIDEMIOLOGI

Sejak identifikasi cacing dilakukan Goeze dan Leuckart tahun 1782, maka diketahui

adanya hubungan antara infeksi cacing dan Taenia saginata dengna larva sistiserkus bovis

dalam daging sapi. Bila anak sapi diberi makan proglotid gravid cacing Taenia saginata,

maka pada dagingnya ditemukan sisiserkus bovis.5 Penyebaran cacing adalah

kosmopolit, didapatkan di Eropa, Timur Tengah, Afrika, Asia, Amerika Utara, Amerika

Latin, Rusia dan juga Indonesia terutama di Bali, Jakarta, dan lain-lain.4Ternak yang

dilepas di padang rumput lebih mudah dihinggapi cacing gelembung daripada yang

dipelihara dan dirawat di kandang.5

KESIMPULAN

Perempuan berusia 25 tahun datang dengan keluhan keluar seperti daging bergerak-

gerak dari anusnya dan sering makan steak ½ matang tersebut terkena Taeniasis saginata.

DAFTAR PUSTAKA

10

Page 11: Blok 16 Taenia Saginata

1. Bickley S. Buku saku pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan Bates. 5th ed.

Jakarta: EGC; 2006.

2. Hadijajaj P. Beberapa kasus dan cara diagnosi taeniasis. Jakarta: Majalah

Kedokteran Indonesia; 2002. h. 174.

3. Prianto JLA, Tjahaya PU, Darwanto. Atlas parasitologi kedokteran. Edisi ke-8.

Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi; 2010. h. 70-7

4. Sutanto I, Ismis IS, Sjarifuddin PK, Sungkar S. Buku ajar parasitologi kedokteran.

Edisi ke-4. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;2008. h. 79-82

5. Bramantono EAT, Soewandojo E, Nasronudin. Penyakit infeksi di Indonesia

solusi kini dan mendatang. Edisi pertama. Surabaya: Airlangga Univesity

Press;2007. h. 472-5.

6. Thay TH, Rahardja K. Obat-obat penting. Edisi ke-6. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo;2007. h. 203-5.

11