blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan...

34
EKONOMI MANAJERIAL Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial Dosen Pengampu : Drs. Edy Yulianto, M.P. dan Dr. Heri Pratikto M.Si Oleh : Nama Anggota: 1. DEWI LELYANA HADI 115030201111098 2. NURIYANNA ROSMAWATI 115030200111087 3. FATMASARI ENDAYANI 115030200111011 4. LEZA OKTARIANA 115030201111101 Kelompok 12 Kelas – H

Transcript of blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan...

Page 1: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

EKONOMI MANAJERIAL

Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial

Dosen Pengampu : Drs. Edy Yulianto, M.P. dan Dr. Heri Pratikto M.Si

Oleh :

Nama Anggota:

1. DEWI LELYANA HADI 115030201111098

2. NURIYANNA ROSMAWATI 115030200111087

3. FATMASARI ENDAYANI 115030200111011

4. LEZA OKTARIANA 115030201111101

Kelompok 12

Kelas – H

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultar Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya

Malang

2013

Page 2: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

DAFTAR ISI

Cover

Daftar isi…………………………………………………………………………....

Bab I………………………………………………………………………………...

Pendahuluan……………………………………………………………………….3

1.1 Latar Belakang.............................................................................................31.2 Rumusan Masalah………………………………………………………....41.3 Tujuan……………………………………………………………………...

4

Bab II…………………………………………………………………………........5

Pembahasan………………………………………………………………………..5

2.1. Konsep risiko dalam analisa ekonomi……………………………………..52.1.1 Pengertian risiko…………………………………………………...52.1.2 Penggolongan risiko……………………………………………….62.1.3 Pengertian manajemen risiko……………………………………...82.1.4 Analisis Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan………11

2.2. Probabilitas dan nilai harapan dari suatu peristiwa...................................132.2.1 Probabilitas……………………………………………………….132.2.2 Sikap terhadap risiko tingkat ketidakpastian probabilitas dan nilai

harapan dari suatu peristiwa........................................................142.2.3 Penggunaan diagram pohon dalam pengambilan

keputusan..........142.3. Teknik pengambilan keputusan dalam

ketidakpastian...............................18a. Teknik Optimasi ……………………………………………………..18b. Teknik Analisis Resiko ……………………………………………...19c. Teknik Pendugaan/Peramalan ……………………………………….19

Bab III……………………………………………………………………………21

Penutup…………………………………………………………………………...21

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………21

Daftar Pustaka

Page 3: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Para pembuat keputusan dalam setiap permasalahan merupakan para

pembuatan keputusan yang menggenggam kepastian dalam dunia yang tidak

pasti. Mereka ingin tahu apa yang akan terjadi bukan apa yang mungkin

terjadi. Seperti pembuatan keputusan ini, kebanyakan dari kita gagal untuk

menerima bahwa banyak keputusan harus dibuat dalam menghadapi

ketidakpastian. Sebaliknya, kita cenderung ingin dan percaya bahwa jika kita

bekerja cukup keras, kita dapat mengontrol hasil. Dawes (1988) telah

mengamati bahwa cara yang umum untuk mengatasi ketidakpastian adalah

dengan mengabaikannya.

Langer (1975) telah mendokumentasikan bahwa kecenderungan ini sering

diterjemahkan ke dalam keyakinan yang tidak tepat yang kebetulan tidak

melibatkan ketrampilan dan dapat di kontrol. Penjudi cenderung melempar

dadu lebih keras ketika mereka mencoba untuk menggapai (roll) angka tinggi

(Dawes, 1998). Pembeli tiket undian percaya bahwa kemampuan mereka

untuk memilih jumlah akan meningkatkan kemungkinan mereka untuk

menang. Dowes berpendapat bahwa manusia memiliki kebutuhan patologis

untuk “tahu sekarang” dalam situasi yang mengandung ketidakpastian yang

melekat. Ia menegaskan bahwa kebutuhan untuk meniadakan ketidakpastian

sering menyebabkan orang mengambil kredibilitas terlalu banyak untuk

keberhasilan dan terlalu banyak disalahkan atas kegagalan.

Suatu tindakan atau kebijakan administrasi bisnis membutuhkan

pengambilan keputusan berdasarkan beberapa alternatif pemilihan keputusan.

Dalam pengambilan keputusan, harus disertai sasaran yang jelas yang ingin

dicapai. Dalam mencapai sasaran yang diinginkan, terdapat beberapa tindakan

yang harus dipilih sebagai keputusan tindakan. Masing-masing dari beberapa

Page 4: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

alternatif tindakan perlu diukur manfaat atau biaya yang dihasilkannya.

Tentunya dalam pengambilan keputusan, terdapat situasi ketidakpastian

mengenai hasil yang dicapai, di mana terdapat risiko yang akan selalu

mungkin terjadi. Oleh karena itu penulis tertarik mengambil bahasan tersebut

dalam makalah ini dengan judul “Pengambilan Keputusan dalam

Ketidakpastian”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah konsep risiko dalam analisa ekonomi ?

2. Bagaimanakah menghitung probabilitas dan nilai harapan dari suatu

peristiwa?

3. Bagaimna teknik pengambilan keputusan dalam ketidakpastian?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep risiko dalam analisa ekonomi.

2. Untuk mengetahui cara menghitung probabilitas dan nilai harapan dari

suatu peristiwa.

3. Untuk mengetahui teknik pengambilan keputusan dalam ketidakpastian.

Page 5: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Konsep risiko dalam analisa ekonomi

2.1.1 Pengertian risiko

Menurut Frank Knight yang dikutip dalam Robison dan Barry

(1987), risiko menunjukkan peluang terhadap suatu kejadian yang dapat

diketahui oleh pembuat keputusan yang didasarkan pada data historis dan

pengalaman selama mengelola kegiatan usaha. Risiko juga menunjukkan

peluang terjadinya peristiwa yang menghasilkan pendapatan di atas atau di

bawah rata-rata dari pendapatan yang diharapkan. Sementara itu, Debertin

(1986) menyatakan bahwa kejadian berisiko adalah kejadian dimana

peluang dan hasil dari kejadian tersebut dapat diketahui oleh pembuat

keputusan. Risiko dapat pula diartikan sebagai kemungkinan kejadian

yang merugikan. Menurut Basyib (2007), risiko merupakan peluang

terjadinya hasil yang tidak diinginkan sehingga risiko hanya terkait dengan

situasi yang memungkinkan munculnya hasil negatif serta berkaitan

dengan kemampuan memperkirakan terjadinya hasil negatif tersebut. Ada

tiga unsur penting dari suatu kegiatan yang dianggap masih sebagai risiko:

1) merupakan suatu kejadian, 2) kejadian tersebut masih merupakan

kemungkinan, dan 3) jika terjadi, maka akan menimbulkan kerugian

(Kountur 2004).

Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, akan tetapi terdapat

perbedaan mendasar antara risiko dan ketidakpastian. Menurut Robison

dan Barry (1987), risiko adalah peluang dari suatu kejadian yang dapat

diperhitungkan dan akan memberikan dampak negatif yang dapat

menimbulkan kerugian, sedangkan ketidakpastian adalah peluang dari

Page 6: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

suatu kejadian yang tidak dapat diperhitungkan oleh pebisnis selaku

pengambil keputusan. Djohanputro (2006) menyatakan risiko sebagai

ketidakpastian yang telah diketahui tingkat probabilitas kejadiannya.

Menurut Kountur (2004) ketidakpastian ini terjadi akibat kurangnya atau

tidak tersedianya informasi yang menyangkut apa yang akan terjadi.

Ketidakpastian yang dihadapi oleh perusahaan dapat berdampak

merugikan atau menguntungkan. Apabila ketidakpastian yang dihadapi

berdampak menguntungkan maka disebut dengan istilah kesempatan

(opportunity), sedangkan ketidakpastian yang berdampak merugikan

disebut sebagai risiko.

2.1.2 Penggolongan resiko

Risiko adalah buah dari ketidakpastian, dan tentunya ada banyak

sekali faktor – faktor ketidakpastian pada sebuah proyek yang tentunya

dapat menghasilkan berbagai macam risiko. Risiko dapat dikelompokkan

menjadi beberapa macam menurut karakteristiknya, yaitu lain:

1. Risiko berdasarkan sifat 

a) Risiko Spekulatif (Speculative Risk), yaitu risiko yang memang

sengaja diadakan, agar dilain pihak dapat diharapkan hal – hal yang

menguntungkan. Contoh: Risiko yang disebabkan dalam hutang

piutang, membangun proyek, menjual produk, dan sebagainya.

b) Risiko Murni (Pure Risk), yaitu risiko yang tidak disengaja, yang

jika terjadi dapat menimbulkan kerugian secara tiba – tiba. Contoh :

Risiko kebakaran, perampokan, pencurian, dan sebagainya.

2. Risiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan.

a) Risiko yang dapat dialihkan, yaitu risiko yang dapat

dipertanggungkan sebagai obyek yang terkena risiko kepada

perusahaan asuransi dengan membayar sejumlah premi. Dengan

demikian kerugian tersebut menjadi tanggungan (beban) perusahaan

asuransi.

Page 7: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

b) Risiko yang tidak dapat dialihkan, yaitu semua risiko yang

termasuk dalam risiko spekulatif yang tidak dapat dipertanggungkan

pada perusahaan asuransi.

3. Risiko berdasarkan asal timbulnya

a) Risiko Internal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu

sendiri. Misalnya risiko kerusakan peralatan kerja pada proyek karena

kesalahan operasi, risiko kecelakaan kerja, risiko mismanagement, dan

sebagainya.

b) Risiko Eksternal, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan

atau lingkungan luar perusahaan. Misalnya risiko pencurian, penipuan,

fluktuasi harga, perubahan politik, dan sebagainya.

Selain macam – macam risiko diatas, Trieschman, Gustavon, Hoyt,

(2001), juga mengemukakan beberapa macam risiko yang lain,

diantaranya :

1. Risiko Statis dan Risiko Dinamis (berdasarkan sejauh mana

ketidakpastian berubah karena perubahan waktu)

a) Risiko Statis. Yaitu risiko yang asalnya dari masyarakat yang tidak

berubah yang berada dalam keseimbangan stabil. Risiko statis dapat

bersifat murni ataupun spekulatif. Contoh risiko spekulasi statis :

Menjalankan bisnis dalam ekonomi stabil. Contoh risiko murni statis :

Ketidakpastian dari terjadinya sambaran petir, angin topan, dan

kematian secara acak (secara random).

b) Risiko Dinamis. Risiko yang timbul karena terjadi perubahan

dalam masyarakat. Risiko dinamis dapat bersifat murni ataupun

spekulatif. Contoh sumber risiko dinamis : urbanisasi, perkembangan

teknologi, dan perubahan undang – undang atau perubahan peraturan

pemerintah.

2. Risiko Subyektif dan Risiko Obyektif

a) Risiko Subyektif

Page 8: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

b) Risiko yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang yang

mengalami ragu – ragu atau cemas akan terjadinya kejadian tertentu.

c) Risiko Obyektif

d) Probabilita penyimpangan aktual dari yang diharapkan (dari rata -

rata) sesuai pengalaman.

2.1.3 Pengertian manajemen resiko

Manajemen risiko merupakan cara-cara yang digunakan

manajemen untuk menangani berbagai permasalahan yang disebabkan

oleh adanya risiko. Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh kemampuan

manajemen menggunakan berbagai sumberdaya yang ada untuk mencapai

tujuan perusahaan. Dengan adanya penanganan risiko yang baik segala

kemungkinan kerugian yang dapat menimpa perusahaan dapat

diminimalkan sehingga biaya lebih kecil dan pada akhirnya perusahaan

akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar (Kountur 2004).

Manajemen risiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas

tentang bagaimana suatu organisasi menempatkan berbagai permasalahan

yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara

komprehensif dan sistematis (Fahmi 2010). Selain itu, menurut AS/NZS

4360 Risk Management Standard dalam Soehatman Ramli (2010)

menyebutkan bahwa manajemen risiko menyangkut budaya, proses dan

struktur dalam mengelola suatu risiko secara efektif dan terencana dalam

suatu sistem manajemen yang baik. Terdapat beberapa cara untuk

mengatasi risiko yaitu dengan cara menghindari dengan tidak mengambil

risiko, mencegah timbulnya risiko, mengurangi kerugian akibat risiko

untuk meminimalkan akibatnya dan mengalihkan risiko ke pihak lain.

Suatu risiko yang kemungkinan terjadinya besar dan konsekuensinya juga

besar maka cara yang terbaik untuk menangani risiko tersebut adalah

menghindar. Jika tidak dapat menghindar dan harus menghadapi risiko

tersebut maka cara yang bisa dilakukan adalah mencegah, membuat

kemungkinan terjadinya sekecil mungkin. Selain mencegah kerugian,

Page 9: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

akibat dari kerugian itu harus dikurangi, pengurangan kerugian akibat

risiko dilakukan terutama jika konsekuensi dari risiko tersebut besar.

Sedangkan menurut Darmawi (2005), manajemen risiko

merupakan suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis serta

mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan

untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi yang lebih tinggi dalam

pengambilan keputusan. Secara khusus manajemen risiko diartikan

sebagai pengelolaan variabilitas pendapatan oleh seorang manajer dengan

menekan sekecil mungkin tingkat kerugian yang diakibatkan oleh

keputusan yang diambilnya dalam menggarap situasi yang tidak pasti.

Pemahaman manajemen risiko yang baik akan mengurangi kerugian atau

akan dapat menambah tingkat keyakinan bagi pembuat keputusan dalam

mengurangi risiko kerugian.

Menurut Kountur (2008), manajemen risiko perusahaan adalah

cara bagaimana menangani semua risiko yang ada dalam perusahaan tanpa

memilih risiko-risiko tertentu saja. Penanganan risiko dapat dianggap

sebagai salah satu. Setelah risiko – risiko yang mungkin terjadi

diidentifikasi dan dianalisa, akan mulai memformulasikan strategi

penanganan risiko yang tepat. Strategi ini didasarkan kepada sifat dan

dampak potensial / konsekuensi dari risiko itu sendiri. Adapun tujuan dari

strategi ini adalah untuk memindahkan dampak potensial risiko sebanyak

mungkin dan meningkatkan kontrol terhadap risiko.

1. Menghindari risiko 

Menghindari risiko merupakan strategi yang sangat penting,

strategi ini merupakan strategi yang umum digunakan untuk

menangani risiko. Dengan menghindari risiko, kontraktor dapat

mengetahui bahwa perusahaannya tidak akan mengalami kerugian

akibat risiko yang telah ditafsir. Di sisi lain, kontraktor juga akan

kehilangan sebuah peluang untuk mendapatkan keuntungan yang

mungkin didapatkan dari asumsi risiko tersebut.

Contohnya : seorang kontraktor yang ingin menghindari risiko politik

dan finansial berkaitan dengan proyek pada negara dengan kondisi

Page 10: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

politik yang tidak stabil, dapat menolak melakukan tender proyek pada

negara tersebut. Namun demikian, apabila kontraktor tersebut menolak

untuk melakukan tender, maka kemungkinan untuk mendapatkan

keuntungan dari proyek tersebut juga ikut menghilang.

2. Mencegah risiko dan mengurangi kerugian 

Alternatif strategi yang kedua adalah mencegah risiko dan

mengurangi kerugian. Strategi ini secara langsung mengurangi potensi

risiko kontraktor dengan 2 cara, yaitu :

1. Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko.

2. Mengurangi dampak finansial dari risiko, apabila risiko tersebut

benar – benar terjadi. Contohnya : pemasangan alarm atau alat anti –

maling pada peralatan di proyek, akan mengurangi kemungkinan

terjadinya pencurian. Sebuah gedung yang dilengkapi dengan sprinkler

system, akan mengurangi dampak finansial, apabila gedung tersebut

mengalami kebakaran.

3. Meretensi risiko 

Retensi risiko telah menjadi aspek penting dari manajemen risiko

ketika perusahaan menghadapi risiko proyek. Retensi risiko adalah

perkiraan secara internal, baik secara utuh maupun sebagian, dari

dampak finansial suatu risiko yang akan dialami oleh perusahaan.

Dalam mengadopsi strategi retensi risiko ini, perlu dibedakan antara 2

jenis retensi yang berbeda.

1. Retensi risiko yang terencana (planned) adalah asumsi yang secara

sadar dan sengaja dilakukan oleh kontraktor untuk mengenali atau

mengidentifikasi risiko. Dengan strategi seperti itu, risiko dapat

ditahan dengan berbagai cara, tergantung pada filosofi, kebutuhan

khusus, dan juga kapabilitas finansial dari kontraktor itu sendiri.

2. Retensi risiko yang tidak terencana (unplanned) terjadi ketika

kontraktor tidak mengenali atau mengidentifikasi kberadaan dari suatu

risiko dan secara tidak sadar mengasumsi kerugian yang akan muncul.

4. Mentransfer risiko 

Page 11: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

Pada dasarnya, transfer risiko dapat dilakukan, melalui negosiasi,

kapanpun kontraktor menjalani perencanaan kontraktual dengan

banyak pihak seperti pemilik, subkontraktor ataupun supplier material

dan peralatan. Transfer risiko bukanlah asuransi. Biasanya, transfer

risiko ini dilakukan melalui syarat atau pasal – pasal dalam kontrak

seperti : hold – harmless aggrement dan klausul jaminan atau

penyesuaian kontrak. Karakeristik esensial dari transfer risiko ini

adalah dampak dari suatu risiko, apabila risiko tersebut benar – benar

terjadi, ditanggung bersama atau ditanggung secara utuh oleh pihak

lain selain kontraktor. Contohnya : penyesuaian pada harga penawaran,

dimana kompensasi ekstra akan diberikan kepada kontraktor apabila

terjadi perbedaan kondisi tanah pada suatu proyek.

5. Asuransi

Asuransi menjadi bagian penting dari program manajemen risiko,

baik untuk sebuah organisasi ataupun untuk individu. Asuransi juga

termasuk di dalam strategi transfer risiko, dimana pihak asuransi setuju

untuk menerima beban finansial yang muncul dari adanya kerugian.

Secara formal, asuransi dapat didefinisikan sebagai kontrak

persetujuan antara 2 pihak yang terkait yaitu : pengasuransi (insured)

dan pihak asuransi (insurer). Dengan adanya persetujuan tersebut,

pihak asuransi (insurer) setuju untuk mengganti rugi kerugian yang

terjadi (seperti yang tercantum dalam kontrak) dengan balasan,

pengasuransi (insured) harus membayar sejumlah premi tiap

periodenya.

2.1.4 Analisis Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan:

1. Perumusan Masalah

Langkah ini sebagai awal menentukan batasan-batasan keputusan yang

akan dibuat yang mencakup penentuan alternative-alternatif yang akan

ditanyakan seperti:

- Masalah apa yang dihadapi

- Siapa yang memutuskan

- Bagaimana keadaan yang melatarbelakangi pengambilan keputusan

Page 12: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

- Bagaimana pengaruhnya terhadap tujuan-tujuan manajemen

Dalam langkah ini keputusan yang dibuat tidak dalam ruang hampa

udara melainkan dibuat berdasarkan fakta dan data yang akan dipakai

dalam pengambilan keputusan.

2. Penentuan Tujuan

Pada tahap ini pertanyaan yang diajukan untuk antara lain

- Apa tujuan pengambilan keputusan

- Bagaimana seharusnya pengambil keputusan tersebut menilai hasilnya

dibandingkan tujuannya

- Bagaimana jika pengambil keputusan tersebut ingin mencapai tujuan

yang bertentangan satu sama lain

3. Pencarian Alternatif

Pada tahap ini ada beberapa hal yang perlu diajukan yaitu:

- Apa alternative untuk pencapain tujuan

- Variabel apa saja yang dapat kita kendalikan

- Apa kendala yang kita hadapi dalam pencapaian tujuan

Seorang pengambil keputusan yang ideal, akan membuka semua

kemungkinan pilihan yang ada dan kemudian memilih satu diantaranya

yang akan memberikan hasil terbaik bagi pencapaian tujuannya.

4. Peramalan Dampak

Pada tahap ini yang perlu dipahami adalah:

- Bagaiman konsekuensi dari setiap pilihan

- Jika hasil yang diharapkan tidak pasti bagaimana sifatnya

- Dapatkan informasi yang lebih baik diperoleh untuk meramalkan suatu

hasil

Tugas peramalan konsekuensi ini tergantung pada keadaannya bisa

dilakukan secara langsung atau diabaikan sama sekali.

5. Penentuan Pilihan

Page 13: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

Seteleah semua analisis selesai dilakukan, kita dapat menentukan

pilihan yang paling dingiinkan yaitu:

- Seorang pengambil keputusan menetapkan konteks permasalahan

- Menetapkan tujuan

- Mengidentivikasi alternative yang tersedia

- Bagaimana caranya untuk memilih satu pilihan yang diinginkan

6. Analisis Sensitivitas

Pada tahap akhir ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

- Bagaimana sifat dari masalah yang menentukan pilihan tindakan yang

optimal

- Bagaiman pengaruh perubahan tertentu terhadap optimal yang diambil

- Apakah pilihan tersebut peka terhadap perubahan variabel-variabel

ekonomi utama yang terabaikan oleh pengambil keputusan

2.2. Probabilitas dan nilai harapan dari suatu peristiwa

2.2.1 Probabilitas

Probabilitas digunakan untuk mengukur secara kuantitatif dalam berbagai

kemungkinan yang tidak pasti. Konsep probabilitas dapat dibagi manjadi

2, yaitu :

a) Probabilitas obyektif

Adalah suatu konsep yang didasarkan pada frekuensi relative

dalam jangka panjang. Misalkan : sebuah kotak berisi 3 bbola putih

dan 6 bola merah dengan ukuran dan berat yang sama (kecuali

warna). Percobaan ini sebagai teori spekulasi yang menunjukkan

kepada ketidakpastiann, dan dalam ekonomi disebut Economic of

Uncertainty

b) Probabilitas Subjektif

Dapat dimisalkan apabila kita menyaksikan pertandingan

sepakbola antara dua kesbelasan. Variabel random merupakan

variabel yang memiliki nilai yang tidak pasti, tetapi mempunyai

distribusi probabilitas yang diketahui. Dalam contoh tersebut hasil

Page 14: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

pertandingan merupakan variabel random. Misalkan suatu

perusahaan tidak dapat meramalkan labanya, tetapi dapat

memperkirakan laba tersebut dalam probabilitas tertentu, disebut

variabel random.

2.2.2 Sikap terhadap risiko tingkat ketidakpastian probabilitas dan nilai

harapan dari suatu peristiwa

Perilaku individu dalam menghadapi risiko dapat diklasifikasikan menjadi

tiga kategori, yaitu :

1. Risk Averse merupakan perilaku individu yang takut terhadap risiko,

dan cenderung akan menghindari risiko. sikap ini mrnunjukkan bahwa

jika terjadi kenaikan ragam (income variance) merupakan ukuran tingkat

risiko akan diimbangi dengan dengan menaikkan expected income.

2. Pembuat keputusan yang netral terhadap risiko (Risk Neutral), yaitu

perilaku individu yang apabila terjadi kenaikan income variance (ukuran

tingkat risiko) tidak akan diimbangi dengan menaikkan expected

income. Artinya, jika income variance semakin tinggi, maka expected

income akan tetap.

3. Risk Preferer merupakan perilaku individu yang bersedia mengambil

risiko. Sikap ini menunjukkan bahwa adanya kenaikan income variance

akan diimbangi oleh pembuat keputusan dengan bersedia menerima

expexted income lebih rendah. Risk preferer cenderung menganggap

risiko sebagai sesuatu hal yang tidak perlu dikhawatirkan.

2.2.3 Penggunaan diagram pohon dalam pengambilan keputusan (Desicion

tree)

Apabila suatu perusahaan dalam situasi yang tidak menentu dan keputusan

yang harus diambil berkaitan dengan aliran kas untuk masa yang akan

datang maka diperlukan analisis present value (PV) dan analisis expented

present value (EPV). Untuk membantu analisis multiple periode EPV

Page 15: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

digunakan pohon keputusan yang menyajikan konsekuensi biaya dan

penerimaan setiap keputusan sehingga semua skenario dapat diperhitungkan

dari hasil keputusan yang diambil. Perlu diperhatikan bahwa selalu ada

resiko bagi setiap keputusan alternative dan juga cara pengukurannya.

Dalam hal ini perlu adanya analisis resiko dalam proses pengambilan

keputusan. Pohon deputusan dan analisis EPV diperlukan apabila keputusan

yang dibuat mempunyai implikasi terhadap biaya dan penerimaan pada

periode sekarang dan setidak-tidaknya satu periode yang akan datang.

Analisis akan menjadi kompleks apabila juga mengandung distribusi

probabilitas dari hasil setiap periode, sebab probabilitas hasil periode kedua

mempunyai joint probabilitas. Pohon keputusan akan memberikan fasilitas

untuk menganalisis EPV karena alat ini akan menyebarkan dari keputusan

seperti cabang pohon, dan mempermudah memperhtungkan joint

probabilitas dari keputusan yang telah diambil.

Pohon keputusan menunjukan hasil yang diharapkan pada tahun

pertama dan kedua setelah keputusan dibuat. Pada tabel diatas harga mesin

besar Rp. 100 juta dan harga mesin kecil Rp. 50 juta, untuk menentukan

mesin mana yang akan dibeli maka manajer harus mengevaluasi EPV

untuk setiap alternative . Untuk menganalisis EPV perlu diketahui

Page 16: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

probabilitas setiap alternative, yaitu probabilitas bahwa permintaan pasar

tinggi sebesar 0,6 dan terendah 0,4. Pada tahun kedua probabilitas

tertinggi 0,7 dan terendah 0,3.

Dihitung pada tabel diatas: Analisis Resiko Keputusan Alternative

Dengan mengetahui adanya tingkat resiko dari setiap keputusan alternative

maka kita akan selalu dapat memperhitungkan resiko dari keputusan yang

kita ambil. Tingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap

keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil. Secara sederhana

sebaran hasil dapat ditentukan dengan melihat hasil yang paling kecil

hingga yang paling besar. Jika jarak antara nilai hasil yang paing kecil

dengan yang paling besar cukup jauh maka hal itu memperlihatkan bahwa

keputusan yang diambil mempuyai resiko tinggi. Untuk mengukur resiko

dari keputusan alternative tersebut dilakukan dengan membandingkan

sebaran hasil yang ungkin terjadi. Standar deviasi distribusi probabilitas

Standar deviasi dari distribusi probabilitas adalah penyimpangan rata-rata

dari semua hasil yang mungkin diharapkan. Deviasi dari nilai yang

diharapkan dibobot dengan probabilitas terjadinya hasil terebut. Karena

yang dicari adalah standar deviasi maka tanda negatif maupun positif

diabaikan, oleh karena itu nilai yang kita cari adalah nilai absolutnya.

Untuk menghindari plus dan minus, selisih penyimpangan tersebut

dikuadratkan. Rumus yang digunakan adalah :

Dengan menggunakan rumus diatas maka sandar deviasi

merupakan akar dari varian. Risk averson, risk preference, dan risk

Page 17: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

neutrality Risk aversion Risk averion merupakan ketidakpuasan psikis

sebagai akibat adanya ketidakpastian, yang digambarkan dngan adanya

sebaran hasil yang mungkin terjadi dpandang sebagai ketidaknyamanan.

Risk averter, orang yang enggan terhadap resiko, karna resko adalah

sesuatu yang tidak baik, yang merugikan dan tidak memuaskan. Untuk

menggambarkan hubungan kombinasi antara resiko dan hasil yang

diharapkan maka digunakan kurva indeferen untuk mengetahui tingkat

kepuasan yang sama. Pada gambar diatas sumbu tegak mengambarkan

EPV dan sumbu datar menggambarkan resiko. Pada kombinasi A, EPV

sebesar E, dan resiko sebesar SDi.

Diantara I, yang paling baik adalah I1 karena untuk memperoleh E

maka resiko yang dihadapi adalah yang paling kecil yaitu SDi. Risk

preference Seseorang yang tergolong risk preference menganggap bahwa

resiko merupakan utility (kepuasan). Hal ini berbanding terbalik dengan

risk averter yang menganggap bahwa resiko adalah disutilities. Oleh

kerena itu, kemiringan kurva indeferen yang dihadapi mempunyai slope

negative. Pada gambar tersebut bahwa risk preference bersedia

mengorbankan EPV keuntungan untuk resiko yang tinggi. Risk neutrality

Risk neutrality adalah seseorang yang merasa sama saja atau tidak merasa

berbeda terhadap resiko, baik resiko merugikan maupun menguntungkan

tanpa memeperhatikannya, sehingga kurva indeferenya adalah horizontal.

Penyesuaian Resiko Dalam Pengambilan Keputusan Ada beberapa

metode dalam membandingkan keptusan alternative yaitu sebagai berikut:

Kriteria maksimum Kriteria ini digunakan untuk memilih alternative yang

mengandung hasil maksimum. Kriteria ini juga mendasar pada hasil yang

maksimum yang paling jekek, dengan kata lain Kriteria ini mencari nilai

yang paling besar dari nilai yang paling kecil. Kriteria koefisien variasi

Arti dari koefesien variasi adalah rasio standar deviasi dengan EPV. Rasio

koefesien variasi distribusi probabilitas SD/ EPV menunjukan sejumlah

rasio per rupiah hasil yang diharapkan. Pengambil keputusan yang

tergolomg risk averter akan memilih keputusan alternative dengan

Page 18: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

koefisien alternative yang paling rendah. Kriteria EPV dengan discount

rate yang berbeda.

Metode ini merupakan tingkat diskon yang tinggi untuk keputusan

alternative yang tinggi. Opportunity discount rate diartikan sebagai tingkat

bunga yang paling baik yang memberikan penerimaan dengan tingkat

resiko yang sama. Kriteria ekuivalen tertentu Ekuivalen tertentu suatu

keputusan alternative adalah sejumlah uang tertentu yang membuat

manajer indeferen antara mengambil keputusan dan menerima sejumlah

uang tertentu. Berdasarkan Kriteria ini maka manajer melakukan seleksi

atas keputusan alternative yang memiliki ekuivalen tertentu yang paling

tinggi. Untuk itu hal-hal yang perlu di pertimbangkan dalam memilih

kriteria tersebut yaitu : frekuensi keputusan dengan tipe yang sama yang

dihadapi besarnya taruhan perilaku pengambil keputusan biaya mencari

informasi kekurangan informasi yang dihadapi perusahaan memnyebabkan

keputusan alternative yang diambil menjadi tidak pasti. Kekurangan

informasi dapat diantisipasi dengan mencari informasi dan hal tersenut

memerlukan biaya serta waktu. Nilai informasi merupakan perbedaan apa

yang diperoleh dari adanya keputusan yang didasarkan pada informasi

disbanding dengan keputusan sebelumnnya. Apabila biaya yang

diperlukan untuk mencari informasi lebih besar dari nilai informasi maka

pembuat keputusan akan menggunakan dasar informasi yang telah ada dan

tidak mencari tambahan informasi.

2.3. Teknik pengambilan keputusan dalam ketidakpastian

a. Teknik Optimasi

Manusia terlahir sebagai mahluk yang tak pernah puas. Manusia memiliki

sejumlah besar kebutuhan dan lebih banyak lagi keinginan. Disisi lain,

sumber daya ekonomi sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan manusia

relatif langka. Dua hal ini memberikan latar belakang yang kontradiktif dan

mengharuskan manusia memilih. Maka manusia selaku homoekonomicus

akan senantiasa berupaya menetapkan pilihan yang terbaik sebagai solusi

optimal yang dapat dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

Page 19: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

yang nyaris tanpa batas itu. Lalu, apa dan bagaimanakah alternatif pilihan

yang optimal itu? Apakah konsep maksimalisasi sama dengan optimalisasi?.

Dari aspek Manajerial, pilihan yang optimal merupakan solusi yang efektif

dan efisien. Secara harpiah, kata efektif dapat dipadankan dengan kata

berdaya guna, sedangkan efisien lebih bersesuaian makna dengan kata

berhasil guna. Pilihan yang efektif merujuk pada alternatif proses produksi

untuk mencapai output maksimal pada level penggunaan input yang sudah

ditetapkan besarannya, sementara pilihan yang efisien merujuk kepada

alternatif proses produk untuk mencapai besaran out put tertentu dengan

penggunaan input minimal. Dari uraian ini, dapat disimpulkan bahwa

optimalisasi mencakup terminologi maksimalisasi output dan minimalisasi

input atau biaya. Pemahaman atas solusi optimal ini dapat diterapkan baik

pada kajian tentang perilaku produksi maupun prilaku konsumsi.

b. Teknik Analisis Resiko

Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada suatu

kegiatan / aktivitas yang dilakukan manusia, termasuk aktivitas proyek

pembangunan dan proyek konstyruksi. Karena dalam setiap kegiatan, seperti

kegiatan konstruksi, pasti ada berbagai ketidakpastian (uncertainty). Faktor

ketidakpastian inilah yang akhirnya menyebabkan timbulnya risiko pada

suatu kegiatan.

c. Teknik Pendugaan/Peramalan

Tujuan dari peramalan ekonomi adalah untuk mengurangi resiko atau

ketidak pastian yang dihadapi suatu perusahaan dalam pengambilan

keputusan operasional jangka pendeknya dan dalam merencanakan

pertumbuhan jangka panjangnya. Teknik peramalan bervariasi dari yang

sederhana dan tidak mahal hingga yang canggih tetapi mahal. Dengan

mempertimbangkan semua keuntungan dan batasan dari berbagai macam

teknik ramalan tersebut, manajer dapat memilih metode atau kombinasi dari

metode yang paling cocok dengan perusahaannya. Peramalan kualitatif

dalam didasari oleh survei terhadap rencana para eksekutif bisnis untuk

rencana pengeluaran pembangunan dan peralatan, perubahan inventori, dan

Page 20: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

harapan penjualan, serta survei terhadap rencana pengeluaran konsumen.

Ramalan penjualan dapat didasari oleh jajak pendapat terhadap eksekutif

perusahaan, tenaga penjual, dan konsumen perusahaan biasanya meminta

pandangan dari pejabat luar negeri atau orang-orang bisnis.

Salah satu metode peramalan yang paling sering digunakan adalah

analisis deret waktu. Data deret waktu biasanya berfluktuasi karena adanya

tren sekuler, fluktuasi siklis, variasi musiman, dan pengaruh acak atau tak

beraturan. Bentuk yang paling sederhana dari analisis deret waktu adalah

proyeksi tren. Suatu tren yang linear mengasumsikan perubahan absolut

yang konstan dalam jumlah tertentu setiap periodenya. Kadang eksponensial

(menunjukan persentasi perubahan yang konstan setiap periodenya) lebih

cocok dengan data yang ada dengan memperhatikan variasi musiman, kita

dapat meningkatkan ramalan tren secara lebih signifikan.

Peramalan secara meningkat dapat menggunakan metode

ekonometrik. Model ini bertujuan menerangkan hubungan yang akan

diramal dan penting untuk menentukan kebijakan yang optimal. Model

peramalan ekonometrik sering menggabungkan teknik peramalan yang lain

dan berkisar antara model persamaan tunggal dari penjualan perusahaan

hingga sesuatu yang lebih besar, model persamaan makro berganda tentang

keseluruhan perekonomian. Ramalan dengan model persamaan tunggal

dapat melibatkan pensubstitusian ke dalam persamaan permintaan, nilai-nilai

variabel penjelas atau bebas hasil prediksi untuk periode yang akan

diramalkan dan memecahkan nilai ramalan dari variabel terikat. Dalam

model persamaan berganda, nilai estimasi dari variabel eksogen (yang

ditentukan di luar sistem) harus di substitusikan ke dalam model yang

diestimasi untuk menghasilkan ramalan bagi variabel endogen.

Perusahaan dapat juga meramal penjualan dengan menggunakan

tabel input output. Tabel input output menguji ketergantungan diantara

berbagai industri dan sektor dalam perekonomian. Hal tersebut menunjukan

penggunaan output setiap industri dan input industri lainnya dan untuk

konsumsi akhir, dengan demikian kita dapat menggunakannya untuk

Page 21: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

meramal. Peramalan input output sekarang sudah tidak populer dan tidak

digunakan lagi oleh perusahaan saat ini.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam mencapai sasaran yang diinginkan, terdapat beberapa tindakan

yang harus dipilih sebagai keputusan tindakan. Masing-masing dari beberapa

alternatif tindakan perlu diukur manfaat atau biaya yang dihasilkannya. Tentunya

dalam pengambilan keputusan, terdapat situasi ketidakpastian mengenai hasil

yang dicapai, di mana terdapat risiko yang akan selalu mungkin terjadi.

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan

dalam ketidak pastiana adalah dengan menggunakan pohon keputusan. Pohon

keputusan akan memberikan fasilitas untuk menganalisis EPV karena alat ini akan

menyebarkan dari keputusan seperti cabang pohon, dan mempermudah

memperhtungkan joint probabilitas dari keputusan yang telah diambil. Ada tiga

teknik pengambilan keputusan dalam ketidak pastian, yaitu teknik optimasi,

teknik analisis resiko dan teknik pendugaan/peramalan. Dalam teknik peramalan

ada beberapa metode yang digunakan, salah satu metode peramalan yang paling

sering digunakan adalah analisis deret waktu. Peramalan secara meningkat dapat

menggunakan metode ekonometrik, dan selanjutnya adalah ramalan dengan model

persamaan tunggal.

Page 22: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/myjourneys/files/2013/02/paper.docx · Web viewTingkat resiko dan ketidakpastian Resiko untuk setiap keputusan tertentu diartikan sebagai sebaran hasil.

DAFTAR PUSTAKA

http://umbujoka.blogspot.com/2011/10/tugas-ekonomi-man ajerial-

analisis.html diakses pada 15 februari 2013 10:15 am.

http://gemgi.wordpress.com/2011/12/08/risiko-ketidakpastian-dan-

pengambilan-keputusan/ diakses pada 16 februari 2013 11:22 am.

http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/1954070619870

31-KARLI_SOEDIJATNO/Rangkuman_Buku_AKBI_CARTER-

USRY/BAB_24.pdf diakses pada 18 februari 2013 4:18 pm

http://kurnia-kudo.blogspot.com/2012/06/pengambilan-keputusan-

dalam.html. diakses pada 18 februari 2013 8:18 pm

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/53155/BAB%20III

%20Kerangka%20Pemikiran.pdf?sequence=3 diakses pada 18

februari 2013 9:18 pm

http://googleartikel.blogspot.com/2011/04/bab-i-pendahuluan-1.html

diakses pada 19 februari 8:30 pm