Bk di dalam negeri

17
PERKEMBANGAN DAN PRAKTIK BK DI DALAM NEGERI TUTY INDRIATI

Transcript of Bk di dalam negeri

Page 1: Bk di dalam negeri

PERKEMBANGAN DAN PRAKTIK BK DI DALAM

NEGERI

TUTY INDRIATI

Page 2: Bk di dalam negeri

Cikal bakal perkembangan BK di indonesia

TAMAN SISWA

1. Perguruan Nasional Taman siswa (1922)Meletakkan dasar kebebasan bagi setiap orang utk mengatur diri sendiri atas kekuatan sendiri

Page 3: Bk di dalam negeri

INS2. Sekolah kerja didirikan oleh Muhammad syafii (1926)Perlunya inisiatif perseorangan dalam mengembangkan kemampuan kerja yang cocok baginya

Page 4: Bk di dalam negeri

MASALAH PEKERJAAN•Awal kemerdekaan masalah bimbingan pekerjaan menjadi perhatian

•Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan banyak tempat kursus keterampilan

Page 5: Bk di dalam negeri

SGB•Kementerian P&K mendirikan Sekolah Guru Bawah (SGB) untuk mempersiapkan calon guru yang mendampingi siswa utk kelak memegang suatu pekerjaan

Page 6: Bk di dalam negeri

1. Tahun 1960-1974

•Wacana tentang Bimbingan dan penyuluhan (BP) di awali dengan orientasi penjurusan ke SMA gaya baru. Jur. A; B

Page 7: Bk di dalam negeri

PPSP•Berdirinya proyek perintis sekolah pembangunan (PPSP) ▫Melalui beberapa kali lokakarya tim

nasional menghasilkan Pola dasar rencana dan pengembangan bimbingan penyuluhan pd proyek perintis sekolah pembangunan

Page 8: Bk di dalam negeri

2. Tahun 1975-1990

a. Lahirnya kurikulum SMA 1975 yg mengintegrasikan layanan BP di dalamnya di sertai Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan.

b. Diadakannya konfensi Nasional Bimbingan I di Malang, terbentuknya IPBI; kode etik jabatan konselor sekolah.

Page 9: Bk di dalam negeri

c. Diselenggarakannya program PGSLA (BP) menghasilkan tenaga BP yg berkualifikasi D-3

d. Lahirnya SK MENPAN nuo 026/ 1989 ttg angka kredit Jabatan Guru

e. Lahirnya UU no 2 th 1989 ttg sisdiknas f. Dibukanya Progran pasca sarjana IKIP

Bandung , Malang . g. Dirumuskanya standar unjuk kerja

profesional konselor

Page 10: Bk di dalam negeri

Tahun 1991-1995

a. Terbentuknya divisi dalam IPBI

b. Di perjuangkan oleh IPBI jabatan fungsional tersendiri bagi petugas Bimbingan disekolah

c. SK. MENPAN No 84/1993 tentang jabatan profesional guru dan angka kreditnya ( BP jadi BK)

Page 11: Bk di dalam negeri

Tahun 1991-1995

d. Di selenggarakannya (1993) penataran guru pembimbing

e. Kerjasama antara IPBI dg Direktorat jenderal Pendidikan dasar dan menengah dengan IKIP Malang (program Sertifikasi Tes)

f. Dibukanya program pascasarjana BK IKIP Padang

Page 12: Bk di dalam negeri

Tahun 1996-2000a. Terbentuknya Pedoman MGPb. Penyusunan panduan oleh PB-IPBI

dalam pelaksaan BK.

c. Perubahan 10 IKIP negeri menjadi Universitas Negeri dan dua STKIP Negeri

d. Diselenggarakan program pendidikan profesi konselor (PPK-FIP

UNP 1999)

Page 13: Bk di dalam negeri

Tahun 2001-2005

a. Di selenggarakan kongres IX IPBI di lampung : IPBI menjadi ABKIN

b. Dimulainya upaya profesionalisasi tenaga kependidikan oleh DIRJEN PT

Menghasilkan naskah dasar standarisasi profesi konseling (DSPK)

c. Disusunnya Kompetensi guru pembimbing oleh Direktorat Dikdasmen

Page 14: Bk di dalam negeri

d. Diberlakukannya UU no 20 th 2003 ttg sistem pendidikan nasional Konselor merupakan tenaga pendidik sebagaimana guru, dosen dan tenaga pendidik

e. Disusun panduan BK di sekolah berbasis kompetensi

f. Dikeluarkannya surat izin praktik (lisensi) dari ketua umum ABKIN bagi para konselor lulusan PPK (2004)

Page 15: Bk di dalam negeri

Tahun 2006 sd Sekarang

Permendiknas No 22 Th 2006 menetapkan tiga komponen :

1. mata pelajaran 2. muatan lokal 3. pengembangan diri ( Layanan BK dan Ektrakurikuler)

Page 16: Bk di dalam negeri

Kesimpulan Perkembangan BK di indonesia dapat di

kelompokkan menjadi beberapa fase:1. Sebelum Tahun 1960 : Perjuangan dan

tantangan2. Tahun 60-an : Rintisan3. Tahun 70-an : Penataan4. Tahun 80-an : Pemantapan5. Tahun 90-an : Profesionalisasi6. Abad 21 dan selanjutnya

profesionalisasi,aktual, mandiri dan berkembang

Page 17: Bk di dalam negeri

Saran-saran• Dalam prakteknya program BK lebih

dimasyarakatkan sehingga tidak lagi menjadi asing bagi siswa, personil sekolah, orang tua/masyarakat.

• Peningkatan kemampuan Profesional guru pembimbing dalam pelaksanaan layanan BK lebih menjadi perhatian.

• Pelaksanaan kebijakkan pemerintah tentang Pelayan BK hendaknya mendapat dukungan dari berbagai pihak .