Latar belakang perlunya bk di sekolah

12
Latar Belakang Perlunya BK di Sekolah Presentasi ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling diampu oleh Wahidin, S.Pd.I, M.Pd Disusun Oleh Ikhsan Transiadi 11209043 Istiana Dwi Utami 11210002 Arif Munadi 11210010 Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga

Transcript of Latar belakang perlunya bk di sekolah

Page 1: Latar belakang perlunya bk di sekolah

Latar Belakang Perlunya BK di Sekolah

Presentasi ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling diampu oleh Wahidin, S.Pd.I, M.Pd

 

Disusun OlehIkhsan Transiadi 11209043Istiana Dwi Utami 11210002Arif Munadi 11210010

Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA)Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga

Page 2: Latar belakang perlunya bk di sekolah

Urgensi Pentingnya Bimbingan dan konseling

Perlunya BK Berdasarkan Aspek Psikologis

Bimbingan dan konseling sangat perlu sekali karena pada dasarnya dapat memberikan penjelasan bahwa individu merupakan pribadi yang unik, tidak sama dan pasti memiliki perbedaan, serta dapat memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu seiring perkembangannya selalu berubah naik turun sesuai dengan tugas perkembangannya, tingkah laku yang perlu diubah atau dikembangkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Serta dapat memberikan pemahaman tentang masalah-masalah psikologis.

Page 3: Latar belakang perlunya bk di sekolah

Masalah perkembangan individu

Hasil proses belajar tergantung pada tingkat kematangan yang telah dicapai Setiap individu memiliki tempo perkembangan masing-masing Faktor pembawaan dan lingkungan sama pengaruhnya terhadap proses

perkembangan individu.

Masalah perbedaan individu

Di sekolah siswa dibentuk oleh lingkungan guru dan materi pelajaran yang yang sama, akan tetapi hasilnya berbeda, ada siswa yang cepat, lambat, ada yang cerdas, dan malas dalam belajar, kenyataan ini menunjukkan pelayanan bimbingan dan konseling diperlukan, mengingat bahwa yang menjadi tujuan pendidikan adalah perkembangan yang optimal dari setiap murid, maka masalah perbedaan individu perlu mendapatkan perhatian dalam pelayanan pendidikan di sekolah.

Page 4: Latar belakang perlunya bk di sekolah

Masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku

Jika penyesuaian diri ini susah untuk di lakukan akan menimbulkan tingkah laku yang kurang wajar, seperti sikap yang agresif, rasa rendah diri, bandel,menentang, jika hal ini terus di lakukan oleh murid yang kelainan tingkah laku akan mengganggu murid yang lain, diri sendiri, bahkan sekolah. Maka peranan bimbingan dan konseling sangat di perlukan di sekolah.

Masalah belajar Secara psikologis belajar sebagai suatu proses

memperoleh perubahan tingkah laku untuk mendapatkan pola-pola respons yang baru yang di perlukan dalam interaksi dengan lingkungan secara efisien.

Page 5: Latar belakang perlunya bk di sekolah

Perlunya BK Berdasarkan Aspek Sosial kultural Perkembangan dan perubahan sosial budaya sangat cepat

terjadi dalam kehidupan manusia saat ini, terutama dengan adanya era globalisasi. Perkembangan dan perubahan tersebut akan mengakibatkan bertambahnya jenis pekerjaan, pendidikan, dan pola yang dituntut untuk mengisi kehidupan tersebut.

Sekolah yang di dalam fungsinya tidak dapat melepaskan diri dari situasi kehidupan masyarakat tentu saja harus membantu murid-muridnya sebagai calon anggota masyarakat. Mengenalkan dunia luar itu seperti apa, susahnya mencari pekerjaan, persaingan dalam bisnis, dalam pendidikan atau tingkat sekolah yang lebih tinggi.

Page 6: Latar belakang perlunya bk di sekolah

Perlunya BK Berdasarkan Aspek Agama

Setiap individu merupakan makhluk Tuhan yang pada dasarnya sama memiliki fitrah sebagai khalifah dan hamba-Nya. Dalam kategori ini pun, sangat diperlukan sekali bimbingan terhadap setiap tantangan dimensi spiritualitas individu, seperti: dekadensi moral, budaya hedonistik, dan penyakit hati. Bimbingan dalam hal ini diperuntukan agar setiap individu mampu memandang setiap tantangan ke arah positif bukan malah terjerumus ke arah negatif, sehingga kehidupan dapat dijalani sesuai dengan kaidah-kaidah agama. Alasan inilah yang mendorong adanya bimbingan di sekolah, khususnya bimbingan yang berkaitan dengan kehidupan moral.

Page 7: Latar belakang perlunya bk di sekolah

Perlunya BK Berdasarkan Pendidikan

Ada tiga hal pokok yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan dilihat dan segi pendidikan.

  Pertama adalah dilihat dan hakikat pendidikan sebagai suatu usaha

sadar dalam mengembangkan kepribadian. Hal ini mengandung implikasi bahwa proses pendidikan menuntut adanya pendekatan yang lebih luas dari pada sekedar pengajaran.

Kedua pendidikan senantiasa berkembang secara dinamis dan karenanya selalu terjadi perubahan perubahan dan penyesuaian dalam komponen-komponennya.

Ketiga pada hakikatnya guru mempunyai peranan yang tidak hanya sebagai pengajar, tetapi lebih luas dari itu, yaitu sebagai pendidik.

Page 8: Latar belakang perlunya bk di sekolah

Perlunya BK Berdasarkan Iptek

Di era ini ilmu pengetahuan, informasi dan teknologi berkembang sangat pesat. Oleh karena itu, diperlukannya Bimbingan dan Konseling, agar individu dapat mengetahui dampak positif dan negatifnya dari perkembangan tersebut. Lewat Bimbingan dan Konseling, individu diarahkan kepada dampak positif dari IPTEK yang lebih ditujukan pada penerapan teknologi yang harus dimilliki dan dikuasai karena semakin kompleksnya jenis-jenis dan syarat pekerjaan serta persaingan antar individu.

Page 9: Latar belakang perlunya bk di sekolah

Faktor-faktor yang Mendorong Terbentuknya BK di Sekolah

Perkembangan demokrasi dalam bidang pendidikan yang menyebabkan semakin terbuka luasnya peminat pendidikan pada jurusan dan bidang tertentu sesuai dengan kompetensinya.

Perluasan program pendidikan yang menyebabkan anak bingung dan tidak mengerti tentang perkembangan program pendidikan, sehingga membutuhkan bimbingan dalam menentukan pilihan sekolah maupun jurusan.

Semakin menyempitnya lapangan kerja dengan tenaga manusia, karena sedikit demi sedikit semua diganti dengan teknologi, sehingga siswa harus benar-benar mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan prestasi sekolah.

Page 10: Latar belakang perlunya bk di sekolah

Peranan Guru dalam Pelaksanaan BK di Sekolah

a. Mengenal dan memahami setiap siswa baik sebagai individu maupun kelompok.

b. Memberikan berbagai informasi yang diperlukan dalam proses pembelajaran

c. Memberikn kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapt belajar sesuai dengan karakteristik pribadinya

d. Membantu atau membimbing setiap siswa dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya

e. Menilai keberhasilan siswa

Page 11: Latar belakang perlunya bk di sekolah

Peran Guru Kelas dalam Kegiatan BK di Sekolah

a.Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi.

b.Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain.

c.Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa.

d. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

e. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar.

f. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. g. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi

anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya.

Page 12: Latar belakang perlunya bk di sekolah

Kesimpulan

• Perluasan program pendidikan yang menyebabkan anak bingung dan tidak mengerti tentang perkembangan program pendidikan, sehingga membutuhkan bimbingan dalam menentukan pilihan sekolah maupun jurusan.

• Semakin menyempitnya lapangan kerja dengan tenaga manusia, karena sedikit demi sedikit semua diganti dengan teknologi, sehingga siswa harus benar-benar mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan prestasi sekolah.

• Semakin berkembangnya masyarakat kapitalis materialistis yang menyurutkan kehidupan spiritualitas dan keagamaan siswa dan juga orang tua, sehingga orientasi keduniaan seringkali menjadikannya ambisius, lupa diri dan rentan dengan masalah psikis