DAMPAK SINGLE PARENT TERHADAP PRESTASI SISWA DI MTs...
Transcript of DAMPAK SINGLE PARENT TERHADAP PRESTASI SISWA DI MTs...
i
DAMPAK SINGLE PARENT TERHADAP PRESTASI SISWA DI MTs NEGERI 4 LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN
2016/2017
Oleh :
HAERATI
NIM. 15.1.10.6.201
JURUSAN PENDIDIKAN IPS (EKONOMI)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2017
ii
DAMPAK SINGLE PARENT TERHADAP PRESTASI SISWA DI MTs NEGERI 4 LOMBOK TENGAH TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram untuk
melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
HAERATI
NIM. 15.1.10.6.201
JURUSAN PENDIDIKAN IPS (EKONOMI)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2017
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsioleh: Haerati, NIM. 151.106.201dengan judul, “Dampak Single Parent Terhadap Prestasi Siswa di MTs Negeri 4 Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.
Disetujui pada : Kamis, 20 Juli 2017
iv
Nota Dinas Pembimbing
Mataram, Kamis, 20 Juli 2017
Hal : Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Rektor UIN Mataram
di Mataram
Assalamualaikum, Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama Mahasiswa : Haerati
Nim : 151.106.201
Jurusan/Prodi : IPS Ekonomi
Judul :Dampak Single Parent Terhadap Prestasi Siswa di MTs Negeri 4 Lombok TengahTahun Pelajaran2016/2017
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera dimunaqasahkan.
Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
v
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Haerati
NIM : 15.1.10.6.201
Jurusan : Pendidikan IPS (Ekonomi)
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul “Dampak Single ParentTerhadap Prestasi Siswa di MTs Negeri 4 Lombok Tengah Tahun Pelajaran2016/2017” ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian yang dirujuk sumbernya.Apabila di belakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap dianulir gelar kesarjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UINMataram.
Mataram, Kamis, 20 Juli 2017
vi
PENGESAHAN
Skripsi oleh: Haerati, NIM: 151.106.201 deengan judul: “Dampak Single Parent Terhadap Prestasi Siswa di MTs Negeri 4 Lombok Tengah Tahun Pelajaran2016/2017” telah dipertahankan di depan dewan penguji Jurusan IPS Ekonomi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram pada tanggal 20 Juli 2017
vii
Motto
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka.(Q.S. At-
Tahrim: 6)1
1Kementrian Agama Republi Indonesia,Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV
Mikhraj Khazanah Ilmu. 2011) h, 282
viii
Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
Ibunda tercinta Hadijah dan Ayahanda Sahiran
sebagai bukti tanda ananda atas segala jasa dan
perjuangannya untuk menanamkan nilai
pendidkan pada diriku...
Suamiku Tercinta M.Nurhadi,S.Pd dan
Anakku Tercinta QaLQiLia
Semua keluargaku, kakaQ, adiQ, keponakan,
misan serta semua teman-teman yang telah
membimbing dan memotivasiku dengan penuh
kasih sayang...
Almamaterku tercinta.
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI
Sistem transliterasi Arab-Indonesia yang dijadikan pedoman dalam
penulisan ini adalah sebagai berikut:
Arab Indonesia Arab Indonesia Dl ض ’ ء
Th ط B ب Zh ظ T ت a, ’i, ’u’ ع Ts ث Gh غ J ج f ف H ح Q ق Kh خ K ك D د L ل Dh ذ M م R ر N ن Z ز H ه S س W و Sy ش y ي Sh ص
1. Untuk menunjukkan bunyi hidup pendek menggunakan “a”, “i”, “u”
2. Untuk menunjukkan bunyi hidup panjang mengunakan ā, ī, ū.
ū = او ī =اي ā =أ
Contoh: Khalifāh, al-Shāfi‟ī, Abdullāh, Khulafā’ al-Rosyidūn.
3. Kata yang ditransliterasikan dan kata-kata dalam bahasa asing yang
belum terserap menjadi bahasa baku Indonesia harus dicetak miring.
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT. Yang tiada hentii peneliti panjatkan
sebagai ucapan terimakasih yang mendalam atas rahmat, taufik, hidayah dan
inayah-Nya yang telah diberikan kepada peneliti sehingga skripsi dengan judul
“Dampak Single Parent Terhadap Prestasi Siswa Di MTs Negeri 4 Lombok
Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017” dapat terselesaikan mestinya sebagai
prasyarat untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan.
Shollawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar
Muhammad SAW. Berkat perjuangan dan pengorbanan Beliau dalam
mendakwahkan agama islam kepada segenap penjuru dunia sehingga saat ini kita
berada pada jalan yang benar dan diridhoi oleh Allah SWT. dan sesungguhnya
Nabi Muhammad merupakan suritauladan yang baik untuk kita sampai akhir
zaman.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik
bantuan berupa bimbingan, informasi, tnaga, pikiran bahkan biaya. Maka dalam
kesempatan ini, peneliti mengucapkan banyak terimakasih, terutama kepada:
1. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram atas kesempatan yang telah
diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan studi di Universitas Islam
Negeri (UIN) Mataram;
2. Dekan FITK Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram yang telah
memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian;
xi
3. Ketua Jurusan dan Sekertaris Jurusan Pendidikan IPS Ekonomi FITK
Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram yang telah memberikan kemudahan
dalam segala urusan di jurusan pendidikan IPS Ekonomi;
4. Bapak H. Ibnu Hizam, M.Pd. Selaku dosen pembimbing I dan Bapak
Safroni Isrososiawan, MM selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama penyusunan
skripsi ini;
5. Ibu Yuli Wiliandari, SE,MM, selaku dosen wali yang telah memberikan
arahan dan saran serta motivasi kepada pennulis;
6. Bapak dab Ibu Dosen Jurusan IPS Ekonomi yang telah memberikan bekal
ilmu yang tak ternilai harganya selama penulis menempuh pendidikan di
Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram;
7. Bapak Sukana, M.Pd selaku Kepala MTs Negeri 4 Lombok Tengah, yang
telah memberikan ijin penelitian;
8. Bapak Syarifudin, S.Pd yang telah membantu terlaksnanya penelitian ini;
Semoga atas izin Allah Skripsi ini dapat berguna sebagaimkana mestinya.
Mataram, Kamis, 20 Juli 2017
Penulis
xii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul ........................................................................................ i
Halaman Judul ............................................................................................ ii
Persetujuan Pembimbing ........................................................................... iii
Nota Dinas Pembimbing ............................................................................. iv
Pernyataan Keaslian Skripsi ...................................................................... v
Pengesahan Dewan Penguji ........................................................................ vi
Halaman Motto ........................................................................................... vii
Halaman Persembahan ............................................................................... viii
Pedoman Transliterasi ................................................................................ ix
Kata Pengantar ........................................................................................... x
Daftar Isi ..................................................................................................... xii
Daftar Gambar ........................................................................................... xv
Daftar Tabel ................................................................................................ xvi
Abastrak ..................................................................................................... xvii
BAB IPENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Batasan Masalah ............................................................................ 4
C. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
D. Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 4
E. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian.......................................... 5
F. Telaah Pustaka ............................................................................... 7
G. Kerangka Teori .............................................................................. 8
xiii
1. Single Parent (Orang Tuan Tunggal) .......................................... 8
a. Pengertian single parent (Orang Tuan Tunggal) .................... 8
b. Bentuk Single Parent ............................................................ 9
c. Dampak single parent ........................................................... 11
2. Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak .................................. 19
a. Peran Orang Tua ................................................................... 19
b. Orangtua dan Sekolah ........................................................... 20
3. Prestasi Belajar ........................................................................... 21
a. Pengertian Prestasi Belajar .................................................... 21
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .............. 23
H. Metode Penelitian .......................................................................... 27
1. Pendekatan Penelitian ................................................................. 27
2. Kehadiran Peneliti ...................................................................... 27
3. Sumber Data ............................................................................... 28
4. Prosedur Pengumpulan Data ....................................................... 29
5. Teknis Analisis Data ................................................................... 32
6. Keabsahan Data .......................................................................... 33
I. Sistematika Pembahasan................................................................. 37
BAB IIPAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ....................... 39
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................. 39
1. Sejarah Berdirinya MTs Negeri 4 Lombok Tengah ...................... 39
2. Visi Misi MTs Negeri 4 Lombok Tengah .................................... 40
3. Keadaan Siswa MTs Negeri 4 Lombok Tengah ........................... 41
xiv
4. Keadaan Guru dan Pegawai MTs Negeri 4 Lombok Tengah ........ 41
5. Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Negeri 4 Lombok Tengah .... 43
6. Struktur Organisasi MTs Negeri 4 Lombok Tengah ..................... 45
B. Hasil Wawancara ............................................................................ 46
BAB IIIPEMBAHASAN............................................................................. 53
Dampak Single Parent Terhadap Prestasi Belajar ......................................... 56
BAB IVPENUTUP ...................................................................................... 57
A. Kesimpulan ....................................................................................... 57
B. Saran ................................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 59
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. 1. Wawancara dengan Guru BK...............................................
Gambar 1. 2. Wawancara dengan siswa ....................................................
Gambar 1. 3. Pengarahan oleh guru BK ....................................................
Gambar 2. 1. Struktur Organisasi MTs Negeri 4 Lombok Tengah ............. 46
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2. 1. Jumlah Rombel dan Jam Belajar ............................................... 42
Tabel 2. 2. Jumlah Murid dan Data Mutasi .................................................. 42
Tabel 2. 3. Daftar Guru dan Pegawai MTs Negeri 4 Lombok Tengah .......... 43
Tabel 2.4. Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Negeri 4 Lombok Tengah .. 44
xvii
DAMPAK SINGLE PARENT TERHADAP PRESTASI SISWA di MTs NEGERI 4 LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Dampak Single Parent Terhadap Prestasi Belajar Siswadi MTs Negeri 4 Lombok Tengah, jika memang kondisinya memungkinkan seperti tingkat pendidikan, cara berfikir, intraksi sosial yang baik serta kondisi ekonomi yang cukup, maka menjadi orang tua tunggal bukanlah suatu masalah. Banyak hal yang melatar belakangi seseorang lebih memilih menjadi orang tua tunggal atau single parent selain karena kematian.Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode observasi, wawavcara dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil wawancara dapat dideskripsikan pada umumnya orangtua menginginkan anaknya menjadi yang terbaik karena dengan kesibukan dan tuntutan ekonomi yang menyebabkan mereka kesulitan untuk meluangkan waktu kepada anaknya dalam kegiatan belajar dan setelah mengetahui prestasi anaknya rendah orang tua sangat peduli terhadap prestasi anaknya sehingga mereka mengawasi dan membimbing anaknya untuk belajar dan terus belajar agar dapat meningkatkan prestasi belajar yang baik.
Hasi deskripsi secara keseluruhan menunjukkan bahwa Dampak Single ParentTerhadap Prestasi Belajar Siswadi MTs Negeri 4 Lombok Tengah disebabkan karena faktor ekonomi yang rendah,siswa dari single parent harus membantu orang tuanya di rumah, waktu untuk belajar menjadi berkurang sehingga berdampak keprestasi belajar siswa menjadi menurun.
Kata Kunci : Single Parent dan Prestasi Belajar.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam bentuk sederhana, keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak.
Dua komponen pertama, ayah dan ibu dapat dikatakan sebagai komponen
yang sanga menentukan kehidupan anak.2 Dalam sebuah keluarga tentu
adakalanya mengalami keharmonisan dan adakalanya juga mengalami ketidak
harmonisa dalam rumah tangga. Dalam ketidak utuhan dalam rumah tangga
tersebut bisa disebabkan karena perceraian dalam keluarga dan kematian salah
satu orang tuanya sehingga berdampak kepada anak baik secara psikologis
terhadap prestasi belajar.
Keluarga merupakan unit terkecil yang memberikan fondasi primer
bagi perkembangan anak, sedang lingkungan sekitar dan sekolah ikut
memberikan nuansa pada perkembangan anak, karena itu baik buruknya
struktur keluarga dan masyarakat sekitar memberikan pengaruh baik atau
buruknya pertumbuhan kepribadian anak.3
Salah satu fenomena yang banyak dijumpai dalam masyarakat saat ini
adalah keberadaan orang tua tunggal atau lazim disebut dengan istilah “Single
Parent”. Sebuah keluarga yang hanya memiliki orang tua tunggal dampaknya
dapat memicu serangkaian masalah khusus. Hal ini disebabkan karena hanya
2Fuaduddin, Pengasuhan anak dalam keluarga Islam (Jakarta: Lembaga kajian Agama
dan Jender, 2009), h.7. 3Kartini Kartono,. Psikologi Sosial dari Kenakalan Remaja, (Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 1998), h. 57.
2
ada satu orang tua yang membesarkan anak mereka. Dalam keluarga tersebut
ada semacam kekhawatiran yang mana orang tua tunggal tersebut harus
bekerja sekaligus membesarkan anaknya, lebih-lebih yang menjadi
single parent tersebut.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu adanya suatu tindakan untuk
mengatasi persepsi negatif siswa terhadap siswa yang berstatus single parent,
karena prestasi suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh nilai-nilai akademik berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap
berkat pengalaman dan latihan yang telah dilalui oleh individu siswa.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan
prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi
belajar secara garis besar harus bertititk tolak kepada pengertian belajar itu
sendiri.4
Prestasi merupakan suatu hasil yang dapat dicapai seseorang dalam
berfikir dari apa yang telah dilaksanakan. Jadi prestasi dapat diatikan hasil
yang diperoleh karena aktifitas belajar yang telah dilakunkan, sedangkan
belajar dalam kegiatan pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan belajar,
karena belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu pembaharuan tingkah yang baru secara
4WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Nilai Pustaka, 1984),
h.786.
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Hasil observasi awal saya dapat informasi dari guru bimbingan knseling
(BK) jumlah siswa siswi yang termasuk kategori single parent di MTs Negeri
4 Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017 bejumlah 26 siswa di
antaranya, laki-laki 14 siswa dan perempuan 12 siswa.5
Jika melihat fenomena yang ada, berbagai masalah terkait dengan
penjelasan diatas yang terjadi di MTs Negeri 4 Lombok Tengah yaitu masalah
dalam keluarga diantara Ayah dan Ibu. Hal ini dikarenakan sebagai berikut:
1) Perceraian antara suami-istri yang disebabkan oleh ketidak cocokan
diantara mereka sehingga harus berpisah
2) Kematian salah satu pasangan sehingga pihak yang ditinggalkan menjadi
orang tua tunggal bagi anak-anaknya
3) Orang tua bekerja atau studi diluar daerah bahkan diluar negri.
Berawal dari paparan di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penggalian yang lebih dalam tentang siswa single parent terhadap prestasi
belajar, melalui karya skripsi yang berjudul “Dampak Single Parent Terhadap
Prestasi Belajar Siswa di MTs Negeri 4 Lombok Tengah Tahun Pelajaran
2016/2017”.
5Syarifuddin MTs Negeri 4 Lombok Tengah, senin, 03 Oktober 2016
4
B. Batasan Masalah
Dalam penulisan sikripsi ini penulis merasa perlu membatasi
permasalahan yang akan dibahas mengingat keterbatasan kemampuan, waktu
dan biaya, maka penulis batasi pada:
1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini di MTs Negeri 4 Lombok Tengah yang berada di Desa
Kelebuh
2. Subyek penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa yang termasuk single parent di Desa
Kelebuh yang anak-anaknya sekolah di MTs Negeri 4 Lombok Tengah.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam suatu penelitian merupakan suatu keharusan
karena merumuskan masalah, peneliti akan lebih terarah dalam pembahasan
selanjutnya. Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah dampak single
parent terhadap prestasi belajar siswa di MTs Negeri 4 Lombok Tengah.?”
D. Tujuan dan Manfaat
Penelitian ini bertujuan :
Untuk mengetahui dampak single parent terhadap prestasi belajar siswa di
MTs Negeri 4 Lombok Tengah.
`Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis.
5
1. Secara Teoritis
a. Sebagai tambahan bahan pustaka dan khasanah keilmuan mengenai
dunia pendidikan, khususnya mengenai dampak dalam keluarga single
parent.
b. Sebagai bahan bacaan praktisi pendidikan (mahasiswa, dosen, guru,
dan pihak-pihak lain, seperti single parent).
c. Sebagai bahan acuan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
2. Secara Praktis
a. Dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menerapkan cara
mengasuh single parent dalam prestasi siswa yang ada di MTs Negeri
4 Lombok Tengah.
b. Dapat memberikan wacana penerapan kemampuan dan pengetahuan
yang dimiliki oleh single parent
c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa bahan
pertimbangan dan masukan akan pentingnya peningkatan prestasi
dalam keluarga single parent.
E. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
1. Ruang Lingkup
Untuk memudahkan dan menghindari kemungkinan berbagai
penafsiran, terlebih dahulu penulis akan mengemukakan ruang lingkup
sebagai pengertian dari masing-masing istilah tersebut, yaitu:
6
a. Dampak
Dampak adalah pengaruh yang kuat dan dapat berakibat positif
(efek) atau negatif (ekes).6 Dampak yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah berbagai macam pengaruh yang mengakibatkan perubahan
pada tingkah laku seseorang.
b. Single parent
Single Parent yaitu sebuah keluarga yang terjadi di sebabkan
karena adanya suatu perceraian atau kematian, misalnya seorang duda
atau janda dengan siswa, atau pasang suami istri yang terpisah jarak
karena satu dan lain hal, ataupun seorang single tetapi dia mengadopsi
siswa.7 Disini difokuskan pada single parent karena perceraian dan
kematian suami atau istrinya dari pernikahan yang sah. Jadi single
parent yang penulis maksud adalah rumah tangga yang hanya
dikepalai oleh seorang kepala keluarga yaitu ayah atau ibu saja yang
bertanggung jawab mengurus, mengajar, membimbing terhadap
siswanya. Sehingga timbul dalam diri siswa semangat hidup dalam
pencapaian keselarasan di dunia setelah bercerai atau kematian salah
satunya.
6Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Moderen
English press, 1991), h. 141.
7Sujono Riyadi Sukarmin, Asuhan Keperawatan Pada Siswa (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 40.
7
c. Prestasi Belajar
Prestasi belajar ini bisa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai
atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh pendidik
terhadap tugas anak didik dan ulangan-ulangan atau ujian yang
ditempuhnya.8 Dengan demikian, prestasi belajar merupakan sebuah
produk atau hasil dari sebuah proses kegiatan belajar mengajar dimana
untuk menentukan kualitas produk atau hasil tersebut terdapat sistem
yang mengatur di dalamnya, dalam hal ini berupa teknik evaluasi
belajar. Untuk itu dalam menentukan prestasi belajar perlu adanya
acuan yang jelas dan rinci dalam rangka membantu pendidik dan anak
didik untuk mengerti tentang tujuan dan target pembelajaran yang
telah ditetapkan.
2. Setting penelitian
Setting penelitian merupakan tempat atau lokasi peneliti melakukan
penelitian. Adapun sasran penelitian dalam penelitian ini adalah di MTs
Negeri 4 Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017.
F. Telaah Pustaka
1. Nur Pratiwi Setyani yang berjudul “Hubungan Kepribadian Anak Dengan
Pola Asuh Permissive Ibu Single Parent (Studi Kasus 2 Keluarga di
Dusun Majangan Ungaran Semarang)” dalam skripsinya disimpulkan
bahwa terhadap hubungan kepribadian dengan tingkat pola asuh
permissive ibu single parent. Ini dibuktikan dengan hasil penelitiannya
8Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: Grasindo, 2004), h. 75.
8
yang menunjukan adanya 60% sebagai hasil adanya hubungan antara
peran ibu single parent dengan kepribadian anak. Anak yang diasuh oleh
ibu single parent dengan pola asuh permissive disini dikatakan bahwa ia
memiliki kepribadian yang pemberani dengan tingkat emosi yang tinggi. 9
2. Najwa Maulida tentang “Hubungan Antara Kepribadian Anak dalam
Asuhan Keluarga Single Parent dan Keluarga yang Utuh (Studi dua
Keluarga di Majangan Jawa Timur)”. Hasil penelitian yang diperoleh
dalam penelitian bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan
mengenai kepribadian anak yang diasuh oleh seorang single parent dengan
orangtua yang masih utuh. Ini dibuktikan dengan adanya perbedaan yang
cukup mendasar dimana anak yang diasuh seorang single parent
cenderung mempunyai kepribadian yang mandiri dan kuat dibandingkan
dengan anak yang diasuh oleh keluarga yang utuh yang cenderung lebih
manja. Kurang lengkapnya kehadiran orangtua menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi kepribadian anak.10
3. Mayya Shofiya. Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun
2008. Fokus pada penelitian ini adalah pelaksanaan pembiaan keagamaan
pada anak dalam keluarga single parent. Di sini single parent bersikap
kooperatif terhadap anak yaitu mengajak anak berdialog dan berusaha
menjadi orangtua yang baik bagi anak. Materi yang di gunakan untuk
membina keagamaan pada anak berupa aqidah, ibadah, dan akhlak.
9Nur Pratiwi Setyani, Hubungan Kepribadian Anak dengan Pola Asuh Permissive Ibu
Single Parent, Skripsi, (Universitas Ahmad Dahlan, 2000)
10Najwa Maulida, Hubungan Antara Kepribadian Anak Dalam Asuhan Single Parent dan Keluarga yang Utuh (Studi terhadap dua Keluarga di Dusun Majangan Jawa Timur)
9
Penelitian ini bersifat kualitatif dan pengumpulan datanya dilakukan
dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.11
G. Kerangka Teori
1. Single Parent (Orang Tuan Tunggal)
a. Pengertian single parent (Orang Tuan Tunggal)
Single parent secara etimologi berasal dari bahasa inggris. Single
berarti tunggal dan parent yang berarti orang tua,12 jadi single parent
adalah orang tua tunggal. Pada dasarnya kategori single parent
meliputi beberapa macam antara lain janda atau duda karena kematian
atau perceraian, seseorang yang memiliki anak tanpa ikatan pernikahan
yang sah.
Single parent yaitu orang yang mengasuh dan membesarkan
anak-anak mereka sendiri tanpa bantuan dari pasangannya.13
Sedangkan menurut Moh. Surya yang dimaksud orang tua tunggal atau
disebut “single parent” yaitu orang tua dalam satu keluarga yang
tinggal sendiri yaitu ayah atau ibu saja. Single parent dapat terjadi
karena perceraian, atau karena salah satu meninggal dunia. Kejadian
ini dapat menimpa siapa saja baik muda maupun tua dalam kondisi
ayah meninggal dunia. Sehingga ibu menyendiri bersama seluruh
11Mayya Shofiya, “Pembinaan Keagamaan Pada Anak Dalam Keluarga Single
Parent”,Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008
12Khairudin H, Sosiologi Keluarga, (Jakarta: Nur Cahaya, 1985), h. 10. 13http://www.telaga.org diakses pada Jam 19.00 Tanggal 08 Februari 2017.
10
anggota keluarganya, atau ibu meninggal dunia sehingga ayah
menyendiri bersama dengan keluarganya.14
Jadi keluarga single parent adalah suatu keluarga yang telah
dipimpin oleh seorang pemimpin saja misalnya ayah saja atau ibu saja
dan keluarga single parent disini adalah keluarga yang dikepalai
seorang janda/duda dan itu bisa disebabkan karena kematian atau
karena perceraian.
b. Bentuk Single Parent
Orang tua yang disebut sebagi single parent manakala orang tua
yang mengasuh dan membesarkan anaknya seorang diri baik itu ayah
saja atau ibu saja. Ada banyak penyebab yang mengakibatkan peran
orang tua yang lengkap dalam sebuah rumah tangga menjadi tidak
sempurna. Hal ini bisa disebabkan banyak faktor, dalam
penelitian Laksono di antaranya:
1) Jika pasangan hidup kita meninggal dunia, otomatis itu akan
meninggalkan kita sebagai orang tua tunggal.
2) Jika pasangan hidup kita meninggalkan kita atau untuk waktu yang
sementara namun dalam kurun yang panjang. Misalkan ada suami
yang harus pergi ke pulau lain atau ke kota lain guna mendapatkan
pekerjaan yang lebih layak.
3) Yang lebih umum yakni akibat perceraian.
4) Orang tua angkat.15
14Mohammad Surya, Bina Keluarga, Aneka Ilmu, Semarang, 2003, h. 230.
11
Disetiap kehidupan seseorang pasti memiliki kehidupan yang
selalu berhubungan dengan keluarga. Keluarga merupakan kelompok
yang mengidentifikasikan diri dengan anggotanya terdiri dari dua
individu atau lebih, asosiasinya dicirikan dengan oleh istilah-istilah
khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum,
tetapi berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri
mereka sebagai keluarga. Lain halnya dengan keluarga orang tua
tunggal. Keluarga orang tua tunggal (Single parent) adalah keluarga
yang mana hanya ada satu orang tua tunggal, hanya ayah saja atau ibu
saja
c. Dampak single parent
Masyarakat masih menganggap bahwa keluarga single parent
sebagai bentuk keluarga yang labil. Apalagi ketika memandang sebuah
keluarga yang tidak utuh dikarenakan sebab perceraian.
Peran orang tua sangat crucial dalam perkembangan psikososial
anak. Baik sosok ayah maupun sosok ibu, dua-duanya sama
pentingnya. Struktur keluarga single parent yang berbeda dari keluarga
pada umumnya, tentunya menimbulkan dampak-dampak baik yang
positif ataupun negatif bagi perkembangan anak.
1. Dampak Bagi Anak – Anak
Single parent dalam kehidupan anak dapat berdampak positif dan
negatif bagi anak diantaranya:
15www.telaga.orangtua tunggal karena hamil di luar nikah, 2009.
12
a. Dampak Positif
Beberapa dampak positif single parent bagi anak antara lain:
1) Anak terhindar dari komunikasi yang kontradiktif dari
orang tua, tidak akan terjadi komunikasi yang berlawanan
dari orang tua, misalnya ibunya mengijinkan tetapiayahnya
melarangnya, nilai yang diajarkan ole ibu atau ayah
diteriama penuh karena tidak terjadi pertentangan.
2) Anak lebih mandiri dan berkepriabadian kuat, karena
terbiasa tidak selalu hal didampingi, terbiasa menyelesaikan
berbagai masalah kehidupan.16
b. Dampak Negatif
Beberapa dampak negatif single parent bagi anak antara lain:
1) Perubahan peri laku anak, bagi seorang anak yang tidak
siap ditinggalkan orang tuanya bisa menjadi mengakibatkan
perubahan tingkah laku anak menjadi pemarah, berkata
kasar, suka melamun, agresif, suka memukul, menendang
dan menyakiti temannya.
Perilaku orang tua terhadap anak, tanpa disadari
akan membawa pengaruh kepada perubahan perilaku dan
sikap anak. Anak mencerna apa yang dilakukan orang tua
kepada dirinya, dengan sendirinya akan terjadi perubahan
sikap dari sang anak. Tak hanya pendidikan secara formal,
16Soejanto, Agoes, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h.135.
13
orang tua punya tanggung jawab penuh untuk berperilaku
sehari-hari yang dapat mencerminkan hal-hal baik kepada
dirinya sebagai pendidikan non formal.
2) Anak akan merasa terkucil, dari keluarga single parent di
masyarakat terkadang mendapat cemooh dan ejekan.
Penghayatan rasa kesepian yang bersumber dari dalam diri
pribadi anak akibat dari penilaian negatif anak terhadap
dirinya sendiri secara emosional, sebagai anak yang tidak
berharga atau memandang rendah diri sendiri. Akibat
memandang rendah dirinya sendiri ini membuat anak
menjadi tak nyaman berada di tengah-tengah lingkungan
sosialnya, sehingga anak cenderung menarik diri dari
lingkungan sosialnya atau melakukan isolasi diri.
Hal lain yang membuat anak menjaga jarak dengan
lingkungan sosialnya, akibat dari suatu masalah atau
kejadian yang telah berlalu. Namun anak dilanda
kecemasan yang berkelanjutan, akibat dari penghayatan
keadaan yang tidak mengenakkannya itu.
3) Pisikologi anak terganggu, kita mungkin tidak menyadari
melakukan beberapa tindakan yang berakibat buruk pada
psikologis anak. Lebih lengkap pelajari hal berikut agar
Anda tidak merugikan masa depan anak.
14
Hal yang terbaik untuk anak tentu sudah menjadi
keinginan bagi setiap orangtua. Tetapi, kadang-kadang
tindakan yang menurut Anda baik, ternyata tidak
berdampak baik bagi anak, terutama psikologisnya.
Perlakuan atau tindakan yang tidak baik tersebut akan
masuk ke dalam alam bawah sadar anak dan tertanam
dibenaknya. Hal ini bisa mengembangkan sifat negatif anak
kelak.
Contoh lain adalah anak enggan pergi ke sekolah
karena ada ujian dan anak belum siap menghadapinya.
Cobalah untuk memahami situasi dan bertanya dengan
lembut. Memahami apa yang terjadi pada anak kita akan
membantu meredakan emosi kita. Semakin reda emosi kita,
maka reaksi emosional kita pun akan berkurang pula.
Dengan demikian, kemungkinan amarah kita akan meledak
pun semakin kecil.
Adapun menurut Sunarto dalam buku perkembangan peserta didik
antara lain:
2. Dampak Single Parent bagi Perkembangan Anak
a. Tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik
sehingga anak kurang dapat berinteraksi dengan lingkungan,
menjadi minder dan menarik diri.
15
b. Pada anak single parent dengan ekonomi rendah, biasanya
nutrisi tidak seimbang sehingga menyebabkan pertumbuhan
dan perkembangan terganggu.
c. Single parent kurang dapat menanamkan adat istiadat dan
murung dalam keluarga, sehingga anak kurang dapat bersopan
santun dan tidak meneruskan budaya keluarga, serta
mengakibatkan kenakalan karena adanya ketidakselarasan
dalam keluarga.
d. Dibidang pendidikan, single parent sibuk untuk mencari nafkah
sehingga pendidikan anak kurang sempurna dan tidak optimal.
e. Dasar pendidikan agama pada anak single parent biasanya
kurang sehingga anak jauh dari nilai agama.
f. Single parent kurang bisa melindungi anaknya dari gangguan
orang lain, dan bila dalam jangka waktu lama, maka akan
menimbulkan kecemasan pada anak atau gangguan psikologis
yang sangat berpengaruh pada perkembangan anak.17
Dari uraian diatas dapat kita tangkap, dampak single parent
bagi anak-anak yang belum siap kehilangan salah satu orang
tuanya, tentu mereka akan merasa terpukul, bahkan kemungkina
akan berubah tingkah lakunya. Ada yang menjadi pemarah, ada
yang suka melamun, mudah tersinggung, suka menyendiri, dan
sebagainya.
17
Sunato, Perkembangan Peserta Didik (Jakarta Rineka Cipta, 2006), h. 132.
16
3. Dampak bagi Orang Tua (ayah atau ibu)
Single parent dalam kehidupan dapat berdampak positif dan
negatif bagi orang tua diantaranya:
a. Dampak Positif
Beberapa dampak positif single parent bagi orang tua antara
lain:
1) Ibu atau ayah berperan penuh dalam pengambilan
keputusan dan tegar. Sedikit kemauan dan dukungan dapat
mengubah cara hidup anak. Oleh karena itu, penekanan
diberikan pada penyediaan dukungan terbaik terhadap
anak-anak. Banyak orang tua tidak menyadari peran mereka
dalam fase perkembangan anak mereka.
2) Nilai yang diajarkan ole ibu atau ayah diteriama penuh
karena tidak terjadi pertentangan. Sebagai seorang teman,
orang tua harus mencoba untuk mengeksplorasi pikiran
anak-anak mereka. Mereka harus membuat anak-anak
mereka merasa nyaman sehingga mereka dapat
berkomunikasi dengan sukses tanpa hambatan. Orang tua
sebagai teman dengan mudah dapat menjelajahi proses
berpikir, cara berpikir dan perasaan internal anak-anak
mereka.18
b. Dampak negatif
18Djarmah, PolaKomunikasi Orang Tua Dan Anak Dalam Keluarga (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h.145.
17
Beberapa dampak negatif single parent bagi orang tua antara
lain:
1) Beban ekonomi, orang tua tunggal sering menghadapi
tantangan kauangan. Kematian pasangan dapat
meninggalkan pasangan yang masih hidup dengan tagihan
tak terduga dan pendapatan berkurang, ditambah tanggung
jawab membesarkan anak-anaknya sendirian.
Hal ini dapat dilihat pada besarnya biaya penyelenggaraan
pendidikan spp yang diwajibkan pada para siswa, dan
juga keharusan memenuhi sarana dan alat-alat pendidikan
terutama saran dalam alat-alat belajar anak. Hal-hal seperti
ini tersebut di atas membutuhkan tersedianya perekonomian
yang mencukupi dari rasa orang tua agar para siswa dapat
mengikuti pend idikan dan belajar dengan baik sesuai
dengan tuntutan yang ada.
2) Fungsi seksual dan reproduksi, Berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan seksual suami istri. Keluarga ialah
lembaga pokok yang secara sah memberikan uang bagi
pengaturan dan pengorganisasian kepuasan seksual.
Namun, ada pula masyarakat yang memberikan toleransi
yang berbeda-beda terhadap lembaga yang mengambil alih
fungsi pengaturan seksual ini, misalnya tempat-tempat
hiburan dan panti pijat. Kenyataan ini pada dasarnya
18
merupakan suatu kendala dan sekaligus suatu hal yang
sangat rumit untuk dipikirkan. kelangsungan sebuah
keluarga, banyak ditentukan oleh keberhasilan dalam
menjalani hubungan biologis. Apabila salah satu pasangan
kemudian tidak berhasil menjalankan fungsi biologisnya,
dimungkinkan akan terjadinya gangguan dalam keluarga
yang biasanya berujung pada perceraian
3) Hubungan dalam interaksi sosial, sosialisasi bagi manusia
berlangsung terus selama dia hidup, yaitu sejak ia
dilahirkan sampai ia meninggal dunia. proses dan bentuk
sosialisasi oleh setiap manusia sangatlah berbeda dan
tergantung pada masa seseorang itu berada. Contohnya
pada proses sosialisasi atau hubungan interaksi sosial yang
dialami orang dewasa pada saat mereka mendapatkan peran
yang baru, bentuk peran itu menuntut seseorang melakukan
pembelajaran. Semua peran ini menuntut orang dewasa
memulai lagi dari nol sebab ia belajar bersosialisasi
kembali.
Status sosial yang dimaksud disini adalah
kedudukan orang tua dalam jajaran interaksi pergaulan
sosial dalam masyarakat di mana orang tua itu hidup. Status
sosial orang tua ini dapat mempengaruhi pendidikan para
anak, antara lain dapat mempengaruhi bagaimana orang
19
memperlihatkan, memikirkan serta memberikan wawasan
kependidikan kepada anak-anaknya mengatakan sebagai
berikut:Status social orang tua pada suatu ketika dapat
menentukan sikap mereka terhadap pendidikan atau
peranan pendidikan dalam kehidupan manusia,19
Dari uraian tersebut dapat kita tangkap hubungan ketidak
lengkapan orang tua sebagai hubungan pertama, terdapat pula
hubungan penting lainnya yang mempengaruhi perkembangan
anak minsalanya status sosial, ekonomi dan pendidikn, masalah
utama bagi orang tua tunggal khususnya bagi wanita yaitu pada
masalah ekonomi, dan bagi pria mereka lebih cenderuung
mengalami kesulitan menjadi seorang ibu, yang tidak terbiasa
mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
2. Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak
a. Peran Orang Tua
Pendidikan merupakan hal terbesar yang selalu diutamakan
oleh para orang tua. Saat ini masyarakat semakin menyadari
pentingnya memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-anak
mereka sejak dini. Untuk itu orang tua memegang peranan yang sangat
penting dalam membimbing dan mendampingi anak dalam kehidupan
keseharian anak. Sudah merupakan kewajiban para orang tua untuk
menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga dapat memancing
19Ibid., h. 146.
20
keluar potensi anak, kecerdasan dan rasa percaya diri. Dan tidak lupa
memahami tahap perkembangan anak serta kebutuhan pengembangan
potensi kecerdasan dari setiap tahap.
Ada banyak cara untuk memberikan pendidikan kepada anak
baik formal maupun non formal. Adapun pendidikan formal tidak
sebatas dengan memberikan pengetahuan dan keahlian kepada anak-
anak mereka di sekolah. Selain itu pendidikan non formal
menanamkan tata nilai yang serba luhur atau ahlak mulia, norma-
norma, cita-cita, tingkah laku dan aspirasi dengan bimbingan orang tua
di rumah.20
Pendidikan anak dimulai dari pendidikan orang tua di rumah
dan orang tua yang mempunyai tanggung jawab utama terhadap masa
depan anak-anak mereka, sekolah hanya merupakan lembaga yang
membantu proses tersebut. Sehingga peran aktif dari orang tua sangat
diperlukan bagi keberhasilan anak-anak di sekolah.
Ada beberapa cara dalam meningkatkan peran orang tua
terhadap pendidikan anak-anak.
1) Mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak.
2) Memantau perkembangan kemampuan akademik anak.
3) Memantau perkembangan kepribadian yang mencakup sikap,
moral dan tingkah laku anak-anak.
20Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung : Remaja Karya,1988), h. 164.
21
4) Memantau efektifitas jam belajar di sekolah.21
b. Orangtua dan Sekolah
Harapan terbesar orang tua adalah ingin memiliki anak yang soleh,
sopan, pandai bergaul, pintar dan sukses , tetapi harapan besar ini
jangan sampai menjadi tinggal harapan saja. Bagaimana orang tua
untuk mewujudkan harapan tersebut, itulah yang paling penting.
Kedudukan dan fungsi suatu keluarga dalam kehidupan manusia
sangatlah penting dan fundamental, keluarga pada hakekatnya
merupakan wadah pembentukan masing-masing anggotanya, terutama
anak-anak yang masih berada dalam bimbingan tanggung jawab orang
tuanya.
Orang tua dan sekolah merupakan dua unsur yang saling berkaitan
dan memiliki keterkaitan yang kuat satu sama lain. Terlepas dari
beragamnya asumsi masyarakat, ungkapan “buah tak akan pernah jauh
jatuh dari pohonnya” adalah sebuah gambaran bahwa betapa
kuatnya pengaruh orang tua terhadap perkembangan anaknya.22
Supaya orang tua dan sekolah tidak salah dalam mendidik anak,
oleh karena itu harus terjalin kerjasama yang baik di antara kedua belah
pihak. Orang tua mendidik anaknya di rumah, dan di sekolah untuk
mendidik anak diserahkan kepada pihak sekolah atau guru, agar berjalan
dengan baik kerja sama di antara orang tua dan sekolah maka harus ada
21Ibid, h. 166.
22Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung : PT. Remaja Rosdikarya, 2005), h. 215.
22
dalam suatu rel yang sama supaya bisa seiring seirama dalam
memperlakukan anak, baik di rumah ataupun di sekolah, sesuai dengan
kesepahaman yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dalam
memperlakukan anak.
3. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hasil evaluasi belajar yang diperoleh
atau dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar
dalam kurun waktu tertentu. Bentuk konkrit dan prestasi belajar adalah
dalam bentuk sekor akhir dari evaluasi yang dimasukkan dalam nilai
raport. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dilakukan evaluasi.23
Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa prestasi belajar
adalah hasil yang dicapai siswa setelah melalui proses belajar yang
ditunjukkan dalam bentuk angka, huruf ataupun tindakan yang
mencerminkan prestasi anak dalam periode tertentu dalam belajar.
Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan
dua unsur, yaitu jiwa dan raga. Belajar adalah serangkaian kegiatan
jiwa dan raga untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang
menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Gerak raga yang
23Dimyati, Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran (Jakarta:Rineka Cipta,2002), h. 7.
23
ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan
perubahan.24
Belajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan individu secara
keseluruhan, baik fisik maupun psikis, untuk mencapai perubahan
dalam tingkah laku.
Sementara itu Slameto mendefinisikan belajar sebagai suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.25
Hampir senada dengan pendapat di atas, Winkel mendefinisikan
belajar sebagai suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap. Belajar
merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai
tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri.26
Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu
dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif,
afektif dan psikomotor.
24Syaiful Bahri Djamarah, 2000, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Jakarta
:PT Rineka Cipta, 2001), h. 32. 25Slameto, Evaluasi Pendidikan ( Jakarta: Bhumi Aksara,2003), h. 2. 26Winkel, Psikologi Pengajaran (Jakarta : PT. Grasindo,1991), h. 36.
24
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
yang berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya
(eksternal).27 Oleh karena itu, seorang guru haruslah kompeten
didalam memilih metode pembelajaran sesuai dengan materi yang
disampaikan. Salah satu metode yang cukup relevan terhadap
penyampaian materi khususnya yang dapat dipraktekkan oleh siswa
adalah metode demonstrasi dan pemberian tugas. Adapun faktor-faktor
yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)
a) Faktor jasmaniah (fisiologi).
b) Faktor psikologis.
c) Faktor kematangan fisik.28
2) Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal) menurut Singgih D.
Gunarsa terdiri dari:
a) Faktor Lingkungan.
b) Faktor Lingkungan Sekolah.
c) Faktor Lingkungan Masyarakat.29
Selain faktor-faktor tersebut, faktor eksternal lain yang juga
mempengaruhi prestasi belajar siswa diantaranya adalah:
27A. Mursal, H.M. Taker, Kamus Ilmu Jiwa dan Pendidikan (Jakarta: Al-Ma’arif, 1981),
h. 50.
28Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Jakarta: Gunung Agung, 1991), h. 131.
29Ibid., h. 132..
25
a) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,
tekhnologi, dan kesenian.
b) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas
belajar.
c) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.
Dari faktor internal dan eksternal di atas dapat kita uraikan sebagai
berikut:
Faktor Internal:
1. Faktor jasmaniah (fisiologi), baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini adalah panca indera
yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya seperti mengalami
sakit, cacat fisik/tubuh atau perkembangan yang tidak
sempurna serta adanya kelelahan. Kondisis kesehatan fisik
yang sehat, sangat mempengaruhi keberhasilan dalam belajar
terutama yang berkaitan dengan konsentrasi, sebagaimana
Hasbullah Thabrani berpendapat bahwa: kesekatan diri sangat
mempengaruhi segala aktifitas kita, baik aktifitas fisik maupun
mental. Jika anda menderita, anda kurang bisa berkonsentrasi
dengan baik, adakah anda sakit, ini juga dapat mengganggu
konsentrasi anda.30
Dengan demikian anak yang kurang sehat dapat pengaruh
pada daya tangkap dan kemampuan belajarnya menjadi kurang,
30Ibid., 133.
26
selain itu juga, adanya gangguan pada organ tubuh yang lemah,
seperti pusing kepala atau yang lainnya, maka hal ini akan
dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga
materi yang dipelajarinya akan kurang bahkan tidak berbekas.
2. Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh, terdiri atas:
a) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu
kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata,
yaitu prestasi yang dimiliki.
b) Faktor non-intelektif yaitu unusr-unsur kepribadian
tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan,
motivasi, emosi, dan penyesuaian diri.
3. Faktor kematangan fisik maupun psikis.31
Faktor Eksternal:
1. Faktor Lingkungan keluarga, kondisi lingkungan keluarga
sangat menentukan hasil belajar seseorang. Yaitu adanya
hubungan yang harmonis dalam keluarga, tersedianya fasilitas
belajar, keadaan ekonomi yang cukup, suasana yang
mendukung dan perhatian orang tua terhadap perkembangan
proses belajar anak.
2. Faktor lingkungan sekolah, mempunyai pengaruh yang sangat
besar pula, karena hampir sepertiga dari kehidupan anak sehari-
31Ibid, 134.
27
hari berada di sekolah. Faktor lingkungan sekolah yang dapat
menunjang keberhasilan belajar anak, disamping gedung, guru
dan anak, juga semua faktor lain yang ada di sekolah, seperi:
faktor cara penyampaian pelajaran, faktor antara guru dan
siswa, faktor asal sekolah, faktor kondisi gedung, serta kelas
harus memenuhi syarat belajar dan kedisiplinan yang
diterapkan oleh sekolah yang bersangkutan.32
Dari uraian diatas kondisi lingkungan sekolah yang dapat
mempengaruhi kondisi belajar antara lain: adanya guru yang
cukup memadai, peralatan belajar yang cukup lengkap serta
gedung yang cukup memenuhi syarat untuk belajar.
3. Faktor Lingkungan Masyarakat
Faktor masyarakat disebut juga sebagai faktor lingkungan
sekitar anak dimana dia berada, hal ini juga memberikan
pengaruh terhadap keberhasilan belajar anak.33
Jadi lingkungan dapat menunjang keberhasilan belajar siswa untuk
memperoleh kualitas prestasi belajar yang bisa juga diperoleh melalui
lembaga pendidikan non-formal, sanggar majlis taklim, organisasi
agama maupun karang taruna.
H. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
32Ibid, 135. 33Ibid, 135.
28
Pendekatan merupakan sifat suatu ilmu pengetahuan. Melaluinya,
objek diungkapkan secara lebih objektif. Dalam kaitannya dalam hal ini,
tampil pendekatan, sosiologis, historis, psikologis, literre, antropologis,
okonomis, politis, dan sebagainya.34 Penelitian ini dampak single parent
terhadap prestasi belajar siswa di MTs Negeri 4 Lombok Tengah Tahun
Pelajaran2016/2017 menggunakan pendekatan penelitian kualittatif ,
Fenomena didalam penelitian ini adalah siswa single parent terhadap
prestasi belajar siswa.
2. Kehadiran Peneliti
Bogdan dan Biklen memaparkan dengan jelas bahwa, “Qualitative
research has the natural setting as the direct source of data and the
researcher is the key instrument.” Artinya, manusia sebagai instumen
kunci adalah peneliti sebagai alat pengumpul data utama.35
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan
sebagai instrument aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di
lapangan. Sedangkan instrument pengumpulan data yang lain selain
manusia adalah berbagai bentuk alat-alat bantu, berupa dokumen-dokumen
yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian, namun
berfungsi sebagai instrument pendukung. Oleh karena itu, kehadiran
peneliti secara langsung di lapangan sebagai tolak ukur keberhasilan untuk
memahami yang diteliti, sehingga keterlibatan peneliti secara langsung
34Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
Penelitian (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), h. 180. 35M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif,
(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 95-96.
29
dan aktif dengan informan dan atau sumber data lainnya di sini mutlak
diperlukan.
3. Sumber Data
Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun
angka36, sedangkan yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian
adalah subjek darimana data dapat diperoleh.37 Maka dapat disimpulkan
bahwa data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan untuk
menyusun sebuah informasi.
Dapat dipahami bahwa penelitian ini menggunakan penelitian
lapangan maka sumbernya adalah subjek yang meberikan informasi
tentang fokus penelitian.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek
penelitian, dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi
langsung dengan menggunakan instrumen-instrumen yang telah
ditetapkan. Data primer dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian.38
Data utama yang akan diolah dan dianalisa yang bersumber dari
observasi dan wawancara langsung dengan guru Bimbingan Konsling,
kepala sekolah dan perangkat sekolah lainnya yang berkaitan dengan
dampak single parent terhadap prestasi belajar siswa.
36Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), h.161.
37Ibid., h. 172. 38Wahyu Purhantara, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis, (Yogyakarta: Graha
Ayu, 2010), h. 79.
30
b. Data Skunder
Data skunder merupakan data atau informasi yang diperoleh
secara tidak langsung dari obyek penelitian yang bersifat publik, yang
terdiri atas: struktur organisasi data kearsipan, dokumen, laporan-
laporan serta buku-buku dan lain sebagainya yang berkenaan dengan
penelitian ini.39
Data pelengkap yang masih ada hubungan dan kaitan dengan
penelitian yang dimaksud. Data sekunder ini diperoleh dari data yang
diambil dari sejarah berdiri dan berkembangnya, letak geografis, Visi
dan Misi, keadaan guru dan siswa MTs Negeri 4 Lombok Tengah .
4. Prosedur Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan berupa data
deskriptif, misalnya dokumen pribadi, catatan lapangan, tindakan
responden, dokumen dan lain-lain.40Penelitian data kualitatif bertujuan
untuk memberikan informasi tentang situasi yang sedang terjadi dan hal-
hal yang menyebabkan sesuatu dapat terjadi.41
Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa
metode agar saling melengkapi satu metode dengan metode lainnya dan
saling mendukung hal ini dilakukan untuk mendapatkan data secara
lengkap valid dan reliabel sesuai dengan pokok permasalahan yang akan
diteliti, adapun metode yang digunakan antara lain :
39Ibid,. 79. 40Adi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan
Penelitian, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2011), h. 43. 41Imam Robandi, Becoming The Winner Riset, Menulis Ilmiah, Publikasi Ilmiah, dan
Presentasi, (Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2008), h. 120.
31
a. Metode Observasi
Metode observasi (pengamatan) merupakan sebuah teknik
pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun lapangan
mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku,
kegiatan, benda-benda, waktu, pristiwa, tujuan, dan perasaan. Metode
observasi merupakan cara yang sangat baik untuk mengawasi perilaku
subjek penelitian seperti prilaku dalam lingkungan atau ruang, waktu
dan keadaan tertentu.42
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan peneliti melakukan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang
terjadi untuk mengetahui dampak single parent terhadap prestasi
belajar
Tujuan menggunakan metode ini untuk mencatat bagaimana
perilaku, perkembangan, kecerdasan balajar dan sebagainya tentang
Dampak Single Parent terhadap prestasi belajar di MTs Negeri 4
Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017
b. Metode Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,
melibatkan seorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang
lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan
tujuan tertentu.43
42M. Djunaidi Ghani & Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif,
(Jogyakarta: Ar-Ruzz Media), h. 165. 43Dedi Mulyana, Metodelogi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi
dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), h. 180.
32
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
kualitatif lebih menekankan pada teknik wawancara, khususnya
wawancara mendalam (depth interview). Teknik ini merupakan teknik
pengumpulan data yang khas penelitian kualitatif. Lebih lanjut
dinyatakan bahwa cara utama yang dilakukan pakar metodologi
kualitatif untuk memahami persepsi, perasaan, dan pengetahuan orang-
orang adalah wawancara mendalam dan intensif.44
Tujuan penulis menggunakan metode ini, untuk memperoleh
data secara jelas dan kongkret tentang Dampak Single Parent terhadap
prestasi belajar di MTs Negeri 4 Lombok Tengah Tahun Prlajaran
2016/2017 Dalam penelitian ini, peneliti akan mengadakan wawancara
guru bimbingan konsling.
Dalam metode wawancara ini saya sebagai bertanya jawab
dengan bagian kesiswaan, kepala sekolah, dan orang tua dari anak
yang termasuk single parent.
c. Metode Dokumentasi
Dokumen merupakan setiap bahan tertulis atau film yang tidak
dipersiapkan karena adanya permintaan seorang peneliti sedang record
ialah setiap pertnyaan tertulis yang disusun oleh seseorang atau
lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa.45
44Ghani & Fauzan, h. 175. 45Ghani & Fauzan, h. 199.
33
Metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.46
Dokumentasi merupakan salah satu metode yang digunakan
dalam penelitian ini, karena berkaitan dengan dokumen yang ada di
MTs Negeri 4 Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017 tempat
penelitian. Dalam metode dokumentasi ini digunakan untuk
mengambil data tentang:
1) Keadaan guru, pegawai dan siswa
2) Keadaan sarana dan prasarana
3) Struktur organisasi
4) Foto atau gambar
5. Teknis Analisis Data
Teknik analisis data merupakan analisis terhadap data yang berhasil
dikumpulkan oleh peneliti melalui perangkat metodologi tertentu.47
Langkah yang penting didalam menganalisis data adalah memverifikasi
data yang telah terkumpul didalam data yang telah masuk dengan
memeriksa kembali secara teliti yang relevansi dengan yang diteliti.
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlanya cukup banyak, untuk
itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan,
46Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta :
Rineka Cipta, 2010), h. 274 47Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis Ke Arah
Ragam Varian Kontemporer, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 196.
34
makin lama peneliti kelapangan, maka jumlah data akan makin
banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis
data melalui reduksi data.48
b. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kualitatif penyajian data
ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard, picatogram
dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan
semakin mudah difahami.49
c. Conclusion Drawig/Verification
Langkah ketiga dalam analisi data kualitatif menurut Miles and
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan
awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah
bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya.50
6. Keabsahan Data
Menurut Sugiono, Jadi uji keabsahan data dalam penelitian kuliataif
meliputi uji, credibility (validitas interbal), transferability (validitas
eksternal), dependability (reliabilitas), dan confirmability (obyektivitas).51
1. Uji Kredibilitas
48Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatf, dan R&D,
(Alfabeta: Bandung, 2013), h. 338 49Ibid, h. 341 50Ibid, h. 345 51Ibid, h. 366
35
Kepercayaan terhadap data hasil penelitian kulaitatif antara lain
dilakukan dengan :
a. Perpanjangan Pengamatan
Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih
dianggap orang asing, masih dicurigai, sehingga informasi yang
diberikan belum lengkap tidak mendalam, dan mungkin masih
banyak yang dirahasiakan.52 Sehingga peneliti perlu melakukan
pendekatan untuk mengamati data dan informasi yang sesuai
dengan data yang inngin diperoleh oleh peneliti.
Peneliti kembali ke lapangan melakukan pengamatan dan
wawancara dengan sumber data yang pernah ditemui maupun
sumber data yang baru tujuannya untuk menumbuhkan keakraban
antara peneliti dengan informan, singga data makin mudah
didapatkan.
b. Meningkatkan Ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan
secara lebiih cermat dan berkesinambungan, dengan cara tersebut
maka kepastian data dan urutan peritiwa akan dapat direkam secara
pasti dan sistematis.53
c. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
52Ibid, h. 369 53Ibid, h. 370
36
berbagai waktu. Terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik
pengumpulan data, dan waktu.54
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data
yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, triangulasi teknik
dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama
dengan teknik yang berbeda, dan triangulasi waktu dilakukan
dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi
atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.
Memaparkan triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara
mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas
melakukan pengumpulan data.55
d. Analisis Kasus Negatif
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda
dengan hasil penelitian. Melakukan analisis kasus negatif berarti
peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan
dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang
berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang
ditemukan sudah dapat dipercaya. Tetapi bila peneliti masih
mendapatkan data-data yang bertentangan dengan data yang
ditemukan, maka peneliti mungkin akan mengubah temuannya.
54Ibid, h. 372 55Ibid, h.373-374
37
Hal ini sangat bergantung dari seberapa besar kasus negatif yang
muncul tersebut.56
e. Menggunakan Bahan Referensi
Bahan referensi di sini adalah adanya pendukung untuk
membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Contoh,
data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman
wawancara. Data tentang interaksi manusia, atau gambaran suatu
keadaan perlu didukung oleh foto-foto. Alat-alat bantu perekam
data dalam penelitian kualitatif (kamera, handycam, alat rekam
suara) sangat diperlukan untuk mendukung kredibilitas data yang
telah ditemukan oleh peneliti.57
f. Mengadakan Member Check
Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh
peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk
mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa
yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan
disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid,
sehingga semakin kredibel/dipercaya. Tetapi apabila data yang
ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati
oleh pemberi data maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan
pemberi data, apabila perbedaannya tajam maka peneliti harus
mengubah temuannya dan menyesuaikan dengan apa yang
56Ibid, h. 374 57Ibid, h. 375
38
diberikan oleh pemberi data. Jadi tujuan member check adalah agar
informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan
laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau
informan.58
2. Pengujian Transferability
Pengujian Transferability dimaksudkan untuk menguji derajat
ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana
sampel itu diambil.
3. Pengujian Dependability
Dalam penelitian kualitatif uji dependability dilakukan dengan
melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.59 Jika proses
penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut
tidak reliabel atau dependable.
4. Pengujian Konfirmability
Peneltian dikatakan obyektif bila hasil penelitian telah sisepakati
banyak orang. Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip
dengan uji dependability, sehingga pengujianya dapat dilakukan secara
bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian,
dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian
merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka
penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability.60
I. Sistematika Pembahasan
58Ibid, h. 375-376 59Ibid, h. 377 60Ibid, h. 377-378
39
Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini, untuk memperoleh
pembahasan yang sistematik dan konsisten, maka perlu disusun sedemikian
rupa sehingga dapat menunjukkan totalitas yang utuh. Adapaun sistematika
penulisan ini Pada bagian awal terdapat beberapa halaman, yaitu Halaman
Judul, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Kata Pengantar, Ucapan
Terimakasih, Pedoman Transliterasi, Daftar Isi dan Daftar Tabel.
Pada bagian inti terdiri dari bab-bab, yaitu:
Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan
Masalah, Tujuan dan Manfaat , Ruang Lingkup dan Setting Penelitian,
Talaah Pustaka, Kerangka Teori, Metode Penelitian dan Sistematika
Penulisan.
Bab II Dampak single parent terhadap prestasi belajar siswa MTs
Negeri 4 Lombok Tengah, bagian pertama tentang Gambaran Umum Lokasi
Penelitian meliputi: Sejarah Berdirinya, Visi dan Misi, Keadaan Siswa ,
Keadaan Guru dan pegawai, Keadaan Sarana dan Prasarana, Struktur
Organisasi. Bagian kedua hasil wawancara Guru dan Orang Tua Single
Parent.
Bab III Analisis dampak single parent tehadap prestasi di MTs Negeri 4
Lombok Tengah
Bab IV Penutup berisi kesimpulan dan saran.
40
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya MTs Negeri 4 Lombok Tengah
MTs Negeri 4 Lombok Tengah merupakan salah satu lembaga
pendidikan formal tingkat menengah pertama yang dikelola kementrian
agama kabupaten Lombok tengah yang berdiri pada tahun 1997, SK Izin
Operasional No. 107 Tanggal Maret 1997, Dengan Nomor Statistik
Sekolah 121152020172 dan NPSN 50201660, MTs Negeri 4 Lombok
Tengah Terletak di Burika, Desa Kelebuh Kec. Praya Tengah Kabupaten
Lombok Tengah Propinsi Nusa Tenggara Barat. 61
Adapun keadaan fisik sekolah yang merupakan gambaran
mengenai keadaan yang sebenarnya dari MTs Negeri 4 Lombok Tengah
yang menyangkut identitas sekolah yaitu sebagai berikut:
Nama Sekolah : MTs Negeri 4 Lombok Tengah
Alamat :
Burika, Desa Kelebuh Kec. Praya Tengah
Kabupaten Lombok Tengak Propinsi Nusa
Tenggara Barat
Status Sekolah : Negeri
Nilai Akreditasi Sekolah : A
Kepemilikan Tanah : Milik Sendiri
Luas Lahan/Tanah : 6,721 m2
61Profil Madrasah Lingkup Kementrian Agama Kabupaten Lombok Tengah Tahun
2017
41
Luas Bangunan : 1.244 m2
2. Visi Misi MTs Negeri 4 Lombok Tengah
Visi merupakan sebuah idelisasi pemikiran yang berupa cita-cita
yang mengarahkan individu untuk meraihnya melalui berbagai upaya yang
dilakukan.
Adapun visi dan misi MTs Negeri 4 Lombok Tengah adalah
sebagai berikut:
Visi:
Terwujudnya Sekolah yang Unggul dan Berprestasi, berwawasan
imtek dan imtaq.
Misi:
a. Menyelanggarakan pendidikan yang berkualitas dalam suasana
belajar aktif dan menyenangka.
b. Menumbuhkembangkan suasana islami baik dalam berfikir
maupun bertindak.
c. Memberikan bimbingan kepada siswa agar berprestasi dalam
bidang olahraga dan seni.
d. Menumbuhkembangkan kesadaran tentang kebersuhan diri dan
lingkungan sekolah.
e. Menumbuhkembangkan semangat siswa agar selalu rajin dan
disiplin.
42
f. Memberikan bimbingan kepada siswa agar berprestasi dalam
STQ siswa.
g. Melatih dan mengembangkan kemampuan siswa dalam kegiatan
ekstrakulikuler.
Visi dan misi diatas merupakan bagian terpenting bagi MTsN
Kelebuh yang harus direalisasikan dalam proses belajar mengajar sehari-
hari. Keberadaan akan visi dan misi tersebut, sekolah ini mampu bersaing
dengan sekolah lainnya dalam hal perkembangan ilmu pengetahuan sains
dan teknologi.
3. Keadaan Siswa MTs Negeri 4 Lombok Tengah
Pada proses belajar mengajar siswa menduduki pernan yang penting
karena siswalah yang menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya proses
belajar mengajar. Data mengenai keadaan siswa MTs Negeri 4 Lombok
Tengah dapat dilihat pada table dibawah ini:
Table 2.1 Jumlah Rombel dan Jam Belajar62
No Jumlah Rombel Jumlah Belajar VII VIII IX Pagi Siang Pagi Siang
1 4 4 4 12 - 12 - Jml 4 4 4 12 - 12 -
Table 2.2 Banyak Murid dan Data Mutasi63
No Kelas Banyak Murid Jumlah Laki-laki Perempuan 1 VII 63 52 115 2 VIII 51 54 105 3 IX 50 36 86
Jumlah 164 142 306
62Ibid., h.- 63Ibid., h.-
43
4. Keadaan Guru dan pegawai MTs Negeri 4 Lombok Tengah
Guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam
melaksanakan proses belajar mengajar di dalam kelas. Guru
berkewajiban membimbing, mengajar, menjelaskan materi pelajaran,
dan mengarahkan siswa kearah pencapaian tujuan pengajaran yang
telah dirumuskan. Hal ini membutuhkan kemampuan dan
profesionalisme dalam pelaksanaan tugasnya, maka dari itu kapasitas
guru merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan.
Penembangan prifesionalisme guru dilakukan berdasarkan
kebutuhan lembaga penididikan, kelompok guru, maupun indivdu guru
sendiri. Pengembangan profesionalisme guru dimaksudkan untuk
merangsang, memelihara dan meningkatkan kualitas guru dalam
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Mengenai keadaan
guru dan pegawai di MTs Negeri 4 Lombok Tengah dapat dilihat pada
table di bawah:
Daftar Guru dan Pegawai MTs Negeri 4 Lombok Tengah
Table 2.3 Daftar Guru dan Pegawai MTs Negeri 4 Lombok Tengah64 No Nama Jabatan Pend Terahhir
1 Sukana, M.Pdi Kep Sek S2
2 Saparudin, S.Pdi Guru S1
3 Syarifudin, S.Pdi Guru S1
4 M. Ahyar, S.Pd Guru S1
5 Drs. H. Ahmad Ibrani Guru S1
64Ibid.h
44
6 Eka susila budiana, S.Pdi Guru S1
7 Tomi, S.Pdi Guru S1
8 Saepul fahmi, S.Pd Guru S1
9 BQ. Hanah, S.Pd Guru S1
10 Nasir, S.Ag Guru S1
11 Muh. Nasir, S.Pd Guru S1
12 Rki Suryana, S.Pd Guru S1
13 Nazilah, S.Pd Guru S1
14 Umar, S.Pd Guru S1
15 Mazhar, A.Md Guru S1
Guru Tidak Tetap 1 Masadah, S.Pd GTT S1
2 Zaidin, S.Pd GTT S1
3 Rohanah, SE GTT S1
4 Fachri paripurna, S.Hi GTT S1
5 Dian Rosita, S.Pd GTT S1
6 Kurniawan Hamadi, S.Pd GTT S1
7 Iswadi, S.Pd GTT S1
8 M. Nazri, S.Pd GTT S1
9 Maklum, S.Pd GTT S1
10 Temi Safitri, S.Pd GTT S1
11 Raudatul Asnaningsih, S.Pd GTT S1
12 Yaumul Atikah, S.Pd GTT S1
13 Erwin Saputra, S.Pd GTT S1
14 Samsul Fahmi, S.Pd GTT S1
15 Miming Avadian, S.Pd GTT S1
45
Tata Usaha 1 Fatimah, S.Sos KTU S1
2 Hj. Sri Hartini, S.Sos Pemb Plm S1
3 Ahmad Lutfi Pelaksana SMA
5. Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Negeri 4 Lombok Tengah
Mengenai keadaan Sarana dan prasarana di MTs Negeri 4 Lombok
Tengah dapat dilihat pada table di bawah ini:
Table 2.4 Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Negeri 4 Lombok Tengah65 No Sarana dan Prasarana Jumlah
1 Ruang Belajar 12 Ruang 2 Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang 3 Ruang Tata Usaha 1 Ruang 4 Ruang Guru 1 Ruang 5 Ruang Perpustakaan 1 Ruang 6 Ruang Laboraturium Komputer 1 Ruang 7 Ruang Multimedia 1 Ruang 8 Ruang Laboraturium IPA 1 Ruang 9 Ruang Laboraturium Bahasa 1 Ruang
10 KM/WC Guru 4 Ruang 11 KM/WC siswa 1 Ruang 12 Ruang BK 1 Ruang 13 Ruang UKS 1 Ruang 14 PMR/Pramuka 1 Ruang
65Ibid. h
46
15 Ruang Osis 1 Ruang 16 Musholla 1 Ruang 17 Lapangan Olah Raga 1 Ruang 18 Gudang 1 Ruang 19 Dapur 1 Ruang 20 Kantin 1 Ruang 21 Koprasi 1 Ruang 22 Pos Jaga 1 Ruang 23 Meja Siswa 137 Buah 24 Kursi Siswa 274 Buah 25 Meja Guru 41 Buah 26 Kursi Guru 30 Buah 27 Lemari 7 Buah
Demi menunjang proses belajar mengajar yang efektif dan memberikan
kenyamanan bagi semu guru yang ada di sekolah maupun para siswa, maka
pihak sekolah melengkapi sarana dan prasarana sekolah dengan sebaik-
baiknya.
Bedasarkan data di atas tentang data sarana dan prasarana MTs Negeri
4 Lombok Tengah, terlihat bahwa sarana dan prasarana di MTs Negeri 4
Lombok Tengah sangat baik atau dapat menunjang demi kelangsungan proses
belajarmengajar.
48
6. Struktur Organisasi MTs Negeri 4 Lombok Tengah
Adapun struktur organisasi MTs Negeri 4 Lombok Tengah disajikan pada gambar 2.1 berikut.
S I S W A
Wali Kelas Guru
Mata Pelajaran
Tata Usaha
Guru
Pembimbing
Wakasek
Kesiswaan
Syarifudin, S Pd.
Wakasek
Kurikulum
Saparudin, S.Pd
Wakasek
Sarana Prasarana
M. Ahyar, S.Pd
Wakasek
Humas
Drs. H. Ahmad Ibrani
Komite Sekolah Kepala Sekolah
Sukana, M.Pdi
Kantor Kementrian
Kabupaten Lombok Tengah
49
B. Hasil Wawancara
Pada bab ini peniliti akan menguraikan dan menjelaskan barebagai
hasil yang didapatkan peneliti di lapangan berkenaan dengan judul
Dampak Single Parent Terhadap Prestasi Siswa di MTs Negeri Lombok
Tengah Tahun Prlajaran 2016/2017. Peneliti melakukan wawancara dengan
12 informan pada akhir bulan tanggal 20 Mei 2017 s/d 20 Mei 2017 dengan
beberapa informan sebagai bentuk pencarian data secara langsung yang
diperoleh dilapangan yang kemudian dianalisis oleh peneliti.
Kegiatan wawancara dilakukan pada guru BK 1 orang dan orang tua
siswa single parent yang berjumlah 12 orang di MTs Negeri 4 Lombok
Tengah, yang berada di desa Kelebuh. Wawancara ini dilakukan untuk
memperoleh informasi atau mencari data tentang dampak single parent
terhadap prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil wawancara guru BK serta orang tua siswa yang
orang tuanya single parent, bahwa dampak single parent terhadap prestasi
belajar siswa di MTs Negeri 4 Lombok Tengah, dapat dilihat sebagai berikut :
Sebagaimana wawancara yang telah pemeliti lakukan kepada guru (BK)
di MTs Negeri 4 Lombok Tengah.
“Syarifuddin, (Guru BK) mengatakan, hal yang dilakukan untuk membantu siswa yang prestasinya rendah yakni memberikan motivasi kepad siswa bagaimana cara membagi waktu cara belajar yang baik dan memban untuk menyelesaikan masala yang menyebabkan prestasinya rendah. Saya memberikan layanan bimbingan belajar dan memberikan motivasi kepada siswa single parent yang bersangkutan. Kendala yang dihadapi sekarang ini tidak mendapat respon yang baik dari orang tua serta dari siswa single parent itu sendiri tidak punya kemauan untuk memotivasi dirinya seperti menuntaskan pelajaran yang belum memenuhi standar, karena menjadi single
50
parent kurangnya perhatian kepada anak dan disebabkan juga oleh keadaan ekonomi.”66
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK didapatkan informasi
bahwa guru BK telah berupaya membantu siswa Single Parent yang
prestasinya rendah. Namun untuk siswa sendiri tidak ada kemauan untuk
berubah, tidak ada dukungan dan ketegasan serta perhatian orang-tua terhadap
fasilitas yang dibutuhkan anak dalam kegiatan belajar karena tidak
mempunyai keluarga yang lengkap.
Berdasarkan wawancara dengan orang tua siswa diperoleh hasil sebagai Berikut:
“Buk Mukminah mengatakan, jika anak saya jarang masuk, sikap saya dengan hal ini sangat kecewa karena memikirkan masa depannya. Setiap mau berangkat tidak ada yang anak saya lakukan, tetapi bangunnya selalu telat sehingga terlambat sekolah. Aku sebagai ibu jarang mengulurkan waktu untuk anak, karena dari pagi sampe sore saya berada di pasar untuk jualan. Jika melihat nilai anak saya renda, saya sangat-sangat kecewa, yang saya lakukan untuk nilai prestasinya bagus adalah menyuruh dia untuk belajar dan menekankan supaya dia tidak telalu banyak main.”67
Menurut Buk Minah, sekolah sangatlah penting untuk anaknya krena demi
masa depannya, namun anak dari Buk Minah seringkali masuk telat, sehingga
Buk Minah merasa kecewa pada anaknya, Buk Minah juga jarang
mengulurkan waktu kepada anaknya, sehingga anaknya menjadi sering
bermain diluar.
“Buk Satrah mengatakan, saya marah jika anak saya tidak masuk sekolah, Sebelum berangkat sekolah anak saya menyapu dan mencuci piring dulu. Saya menyempatkan untuk bersama anak sambil menyuruhnya belajar, jika melihat prestasi anak saya rendah saya kecewa, upaya yang saya lakukan sebagai
66Observasi, Senin, 10.00 WIB, tanggal 22 Mei 2017 67Observasi, Rabo, 09.30 WIB, tanggal 24 Mei 2017
51
seorang ibu, menyuruh dia agar giat belajar dan jangan terlalu banyak bermain.”68
Menurut Buk Satrah, sekolah hal yang penting juga untuk anaknya, Buk
Satrah mengajarkan anaknya sebelum berangkat sekolah untuk mencuci piring
dan menyapu dan upaya yang dilakukan Buk Satrah sebagai seorang ibu
menyuruh anaknya untuk rajin belajar.
“Buk Amenah mengatakan, anak saya kadang-kadang tidak masuk sekolah karena disini kenderaan sangat sulit, dan saya merasa kecewa dengan hal ini. Sebelum berangkat sekolah anak saya menyapu. Saya jarang meluangkan waktu kepada anak, saya hanya untuk menyuruh dia belajar saja. Melihat hasil rapor saya kaget dan benar-benar kecewa. Upaya yang saya lakukan yakni menyuruh dia untuk belajar dan melarang dia bermain Hp.”69
Menurut Buk Amenah, kendaraan adalah sebagai kendala anaknya untuk
kesekolah, dan Buk amenah juga jarang meluangkan waktunya kepada
anaknya, jarang mengontrol anaknya belajar, yang hanya memainkan Hp
terus.
“Buk Supiah mengatakan, saya marah, jika dia tidak masuk sekolah, sebelum berangkat sekolah anak saya mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu dan mencuci piringsaya meluangkan waktu untuk anak. tetapi hanya menyuruh dia belajar, melihat prestasinya yang rendah, saya kecewa dan memarahi anak saya. Jelas saya menyuruh dia untuk belajar dan melarang dia berkumpul dengan teman-temannya.”70
Menurut Buk Supiah, sekolah sangatlah penting, karena jika anaknya tidak
masuk sekolah Buk Supiah memarahi anaknya, jika melihat prestasi anaknya
yang rendah Buk Supiah sangat kecewa, Buk Supiah lebih menekankana
anaknya untuk belajar dan jangan terlalu banyak bermain.
68Observasi, Rabo, 10.11 WIB, tanggal 24 Mei 2017 69Observasi, Jumat, 11.02 WIB, tanggal 26 Mei 2017 70Observasi, Jumat, 09.30 WIB, tanggal 26 Mei 2017
52
“Pak Siswandi mengatakan, saya sangat kecewa karena dari rumha saya lihat berangkat kesekolah, bahkan sebelum berangkat kesekolah dia membantu saya memberi makan sapi. Saya juga sering meluangkan waktu untuknya, setelah membantu bekerja terutama bertani, setelah itu saya menyuruh dia belajar dengan baik, jika nilainya rendah saya memakluminya, karena tidak ada perhatian dari ibu yang sudah wafat. Saya menyuruh dia lebih rajin belajar walupun keadaan ekonomi sangat sederhana.71
Menurut Pak Siswandi, sekolah sangatlah penting untuk anaknya, Pak
Siswandi sering meluangkan waktunya kepada anaknya, Pak Siswandi juga
sering menegaskan anaknya untuk belajar supaya anaknya menjadi orang yang
sukses, walaupun keadaan ekonomi yang sangat sederhana.
“Pak Saleh mengatakan, jika anak saya jarang masuk sekolah, saya marah dan menegurnya, karena dari rumah anak saya selalu sekolah, dan sebelum berangkat sekolah anak saya membantu saya dulu untuk bersih-bersih karena saya sudah cerai sejak anak masih kelas VI SD. Saya hanya meluangkan waktu untuk anak saya hanya pada malam hari saja, saya selalu memberikan motivasi kepada anak saya karena mengurus anak sendiri memang sulit, saya sering menyuruh anak saya bergaul atau bermain dengan teman-temannya yang pintar supaya bisa bertanya atau belajar bersama.”72
Menurut Pak Saleh, sekolah sangatlah penting bagi anaknya karena jika
anaknya tidak masuk tanpa alasan Pak Saleh memarahi anaknya, Pak Saleh
juga peduli dengan anaknya dia memberikan motivasi kepada anaknya dan
menyuruh anaknya bermain dengan teman-temannya yang lebih pintar agar
bisa belajar bersama.
“Buk Mahni mengatakan, saya kecewa kalu anak saya tidak masuk sekolah, sebelum berangkat sekolah anak saya membantu bekerja dirumah, saya meluangkan waktu kepada anak saya kalau lagi libur sekolah, melihat prestasi anak menurun saya kecewa karena saya berharap supaya lebih baik dari saya dulu, karena nilainya rendah saya tidak menyuruh bantu kerja bertani, dan menyuruh lebih banyak belajar.”73
71Observasi, Selasa, 10.00 WIB, tanggal 30 Mei 2017
72Observasi, Selasa, 12.15 WIB, tanggal 30 Mei 2017 73Observasi, Kamis, 08.30 WIB, tanggal 01 Juni 2017
53
Menurut Buk Mahni, sekolag sangatlah penting untuk anaknya, melihat
prestasi anaknya yang rendah Buk Mahni kecewa, karena maumelihat prestasi
anaknya lebih baik Buk Mahni menguarangi waktu kepada anaknya untuk
dibantu bertani.
“Nenek Mahile mengatakan, saya sangat marah, kalau cucu saya tidak masuk sekolah, sebelum kesekolah cucu saya membantu nenek di rumah, kalau ada waktu nenek seing bersama cucu dan menyuruh dia untuk belajar, kalu melihat raportnya jelek saya sering marahin dia, padahal ibu bapaknya kerja keras disaudi arabia demi masa depannya, saya sering mengingatkan dia, kalu ibu dan bapak kerja keras disana, supanya kamu menjadi anak yang berprestasi.”74
Menurut Nenek Mahile, sekolah sangatlah penting untuk cucunya, karena
orang tua dari cucunya telah menitipi anaknya kepada neneknya, nenek
Mahile sering menyuruh cucunya belajar agar mendapat nilai yang baik dan
demi masa depan cucunya juga.
“Buk Nursalah mengatakan, saya marah melihat anak saya tidak masuk sekolah, padahal itu untuk masa depannya, sebelum berangkat sekolah anak saya mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu dan mencuci piring. Kadang-kadang saya meluangkan waktu untuk anak saya dan menyuruh giat belajar, jika melihat nilainya jelek, saya memarahi anak saya dan menegaskan untuk lebih lebih giat belajar lagi.”
Menurut Buk Nur, sekolah sangatlah penting bagi anaknya semua itu
unutuk msa depannya, Buk Nur kadang-kadang menyempatkan diri untuk
bersama anaknya dan menyuruh anaknya belajar supaya mendapat nilai yang
baus atau berprestasi.
“Pak Parhan mengatakan, Sikap saya marah, jika anak saya tidak masuk sekolah, Sebelum berangkat sekolah anak saya mengerjakan pekerjaan rumah karena ibunya kerja di saudi arabia, saya menyempatkan diri dengen anak dan mengingatkan dia untuk belajar. Jika nilainya rendah, saya kecewa dan
74Observasi, Selasa, 11.20 WIB, tanggal 01 Juni 2017
54
menanykan kenapa nilainya rendah lalu memarahinya, saya memberikan peringatan untuk lebih rajin belajar supanya mendapatkan prestasi yang baik dan menjadi orang yang berguna.”75
Menurut Pak Parhan, sekolah iti penting untuk anak karena itu demi
masa depan mereka, walaupun tidak dengan dampingan istri Pak Parhan tetap
memberikan didikan yang baik kepa anaknya supaya mendapatkan prestasi
yang baik.
“Buk Elniwati mengatakan, saya marah, jika anak saya tidak masuk sekolah, sebelum berangkat sekolah anak saya membantu ibu untuk pekerjaan yang ada di rumah, saya meluangkan waktu sebentar kepada anak saya sepulang jualan di pasar dan tida lupa untuk menyuruh anak saya belajar, jika nilai anak saya rendah saya memarahinya dan menyuruh untuk sungguh-sungguh belajar dan kurangi bermain-main sama temannya.”76
Menurut Buk Elni, sama seperti dengan yang lainya, sekolah itu sangat
penting untuk masa depan anaknya, Buk Elni menyepatkan untuk bersama
anaknya walaupun hanya sebentar sepulang dari pasar, Buk Elni sring
menyuruh anaknya belajar supa anaknya mendapatkan prestasi yang baik.
“Buk Rusnah mengatakan, Sikap saya marah kepada anak saya karena tidak rajin sekolah, dia sering bantu saya di rumah untuk menyelesaikan pekerjaan rumah sebelum berangkat sekolah, saya meluangkan waktu kepada anak saya pada sore hari, jika niali anak saya rendah saya memarahinya dan menegaskan supaya lebih giat atau rajin belajar lagi.”77
Menrut Buk Rusnah, seloha penting bagi anaknya, karena jika anaknya
tidak rajin masuk Buk Rusnah memarahi anaknya, Buk Rusnah juga
mengajarkan anaknya untuk mandiri, dan Buk runah jiga tidak lupa menyuruh
anaknya untuk belajar yang rajin.
75Observasi, Minggu, 09.10 WIB, tanggal 11 Juni 2017
76Observasi, Senin, 10.15 WIB, tanggal 12 Juni 2017 77Observasi, Selasa, 12.15 WIB, tanggal 13 Juni 2017
55
Dari hasil Penelitian dengan guru BK dan 12 orang tua siswa single
parent yang berada didesa kelebuh yang anaknya bersekolah di MTs Negeri 4
Lombok Tengah, didapatkan informasi bahwa pada umumnya orang tua
menginginkan anaknya menjadi yang terbaik karena dengan kesibukan dan
tuntutan ekonomi menyebabkan mereka kesulitan meluangkan waktu kepada
anaknya dalam kegiatan belajar dan setelah mengetahui prestasi anaknya
rendah orang tua sangat peduli terhadap prestasi anaknya sehingga mereka
mengawasi dan membimbing anaknya untuk belajar dan terus belajar agar
dapat meningkatkan prestasi belajar yang baik.
56
BAB III
PEMBAHASAN
Dampak Single Parent Terhadap Prestasi Belajar
Orang tua tunggal atau biasa disebut dengan istilah single parent
adalah orang tua yang hanya terdiri dari satu orang saja, dimana didalam
rumah tangga ia berperan sebagai ibu dan juga berperan sebagai ayah. Saat ini
keluarga orang tua tunggal memiliki serangkaian masalah khusus. Hal ini
disebabkan karena hanya ada satu orang tua yang membesarkan anak. Bila
diukur dengan angka mungkin lebih sedikit sifat positif yang ada dalam diri
suatu keluarga dengan satu orang tua dibandingkan dengan keluarga dengan
orang tua tunggal. Orang tua tunggal ini menjadi lebih penting bagi anak dan
perkembangannya karena orang tua tunggal ini tidak mempunyai pasangan
untuk saling menopang.
Bagi orang tua, mengasuh anak merupakan proses yang kompleks.
Mengasuh anak membutuhkan beberapa macam kemampuan dan
keterampilan yang perlu diperhatikan, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
kemampuan orang tua dalam memberikan perlindungan, bimbingan dan
didikan serta kasih sayang. Pengasuhan orang tua terhadap anak berbeda satu
sama lain tergantung pada status sosial, kebiasaan dan budaya tempat keluarga
itu tinggal. Pengasuhan terhadap anak sangat berpengaruh pada hubungan
dalam keluarga, dan juga pada sikap dan perilaku anak. Kebanyakan anak
yang berhasil dalam proses belajarnya berasal dari keluarga dengan orang tua
bersikap positif dan hubungan diantara mereka terjalin dengan baik.
57
Para orang tua yang menjadi single parent di desa kelebuh
dikarenakan beberapa faktor diantaranya kematian, perceraian, dan ditinggal
suami atau istri keluar daerah atau negeri dalam waktu yang lama atau tanpa
ada kabar, tentu akan mengalami kesulitan dalam hidupnya, karena tidak
adanya pasangan untuk dijadikan penopang hidup.
Para orang tua single parent didesa kelebuh harus bekerja keras untuk
menafkahi keluarga sekaligus memenuhi kebutuhan akan kasih sayang,
kebutuhan emosional terhadap anak, serta menanggung beban materi dan
mengaturnya sendiri.
Peran oran tua, yaitu mengasuh membimbing, membantu mengarahkan
dan mengantarkan anak menjadi seorang yang berprestasi haruas dijalani
sendiri sebgai single parent. Meski sekolah sebagai lembaga pendidikan
formal berperan dalam memberikan kesempatan kepada anak untuk mencapai
prestasi belajar di sekolah, keluarga tetap merupakan pilar utama dan pertama
pada anak guna mencapai prestasi belajar yang baik.
Dari hasil penelitian dengan data hasil wawancara orang tua yang
termasuk single parent dengan guru BK di desa Kelebuh, terdapat kesesuaian
yang signifikan antara hasil wawancara guru BK dengan orang tua single
parent, bahwa rendahnya prestasi belajar siswa single parent yang berada di
desa kelebuh, diakibatkan beberapa dampak dari single parent, diantaranya:
1) Keluarga kurang harmonis, karena jarang bertemu dengan orang tuanya.
2) Kurangnya perhatian dari orang tua, karena orang tua lebih fokus ke
pekerjaanya.
58
3) Kesulitan ekonomi, karena tidak ada kepala keluarga yang bekerja.
4) Membantu orang tua untuk bekerja, sehingga peluang untuk belajar
menjadi berkurang.
Walaupun guru BK telah berupaya membantu siswa single parent
yang prestasinya rendah. Namun untuk siswa sendiri tidak ada kemauan
dari dirinya sendiri untuk berubah, tidak ada dukungan dan ketegasan
serta perhatian orang tua terhadap fasilitas yang dibutuhkan anak dalam
kegiatan belajar.
Bila ditelaah lebih jauh maka hal ini dapat dibenarkan
mengingat bahwa individu merupakan faktor penentu untuk dirinya sendiri,
baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat sehingga perlu
memahami dampak dari single parent penyebab rendahnya prestasi belajar
siswa single parent yang berada di desa kelebuh, dengan memahaminya
siswa single parent diharapkan agar dapat memotivasi diri sendiri supaya
dapat mengubah sikap orang tua single parent memberikan perhatian lebih
kepada anak.
Bagi guru di MTs Negeri 4 Lombok Tengah yang berada di desa
Kelebuh, agar lebih memperhatikan siswa di lingkungan sekolah sehingga
hal-hal yang tidak berkaitan dengan pelajaran seperti Hp dapat dihindari
supaya tidak menggangu kosentrasi belajar dan mengubah cara mengajar
guru supaya bervariasi, dan dapat mengendalikan faktor-faktor penyebab
rendahnya prestasi belajar terutama anak single parent yang sangat
membutuhkan layanan Bimbingan Konseling.
59
Jika memang kondisinya memungkinkan seperti tingkat pendidikan,
cara berfikir, intraksi sosial yang baik serta kondisi ekonomi yang cukup,
maka menjadi orang tua tunggal bukanlah suatu masalah. Banyak hal yang
melatar belakangi seseorang lebih memilih menjadi orang tua tunggal atau
single parent selain karena kematian. Pengalaman konflik dalam berumah
tangga baik ynag dialami pribadi atau melihat lingkungan juga menjadi
penyebab seseorang menjadi orang tua tunggal.
Desa kelebuh sebagian besar yang mempunyai ekonomi menengah
kebawah, bekerja ke luar negeri seperti ke malaysia dan saudi arabia sehingga
ini salah satu penyebab menjadi orang tua tunggal karena faktor ekonomi.
Peran keluarga yang dijalankan dan dibebani kepada satu orang saja akan
menjadi jauh lebih sulit jika dibandingkan oleh dua orang.78 Namun pada
umumnya orang tua agar dapat meluangkan waktu, mengawasi serta
membimbing anaknya agar lebih belajar dengan baik.
78Save M. Dagun, Psikologi Keluarga, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 116
60
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang penulis paparkan di atas maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
Peran orang tua sangat crucial dalam perkembangan psikososial anak.
Baik sosok ayah maupun sosok ibu, dua-duanya sama pentingnya. Struktur
keluarga single parent yang berbeda dari keluarga pada umumnya, tentunya
menimbulkan dampak-dampak baik yang positif ataupun negatif bagi
perkembangan anak.
Dampak single parent bagi anak-anak yang belum siap kehilangan salah
satu orang tuanya, tentu mereka akan merasa terpukul, bahkan kemungkina
akan berubah tin gkah lakunya. Ada yang menjadi pemarah, ada yang suka
melamun, mudah tersinggung, suka menyendiri, dan sebagainya.
Dari uraian tersebut dapat kita tangkap hubungan ketidak lengkapan
orang tua sebagai hubungan pertama, terdapat pula hubungan penting lainnya
yang mempengaruhi perkembangan anak minsalanya status sosial, ekonomi
dan pendidikn, masalah utama bagi orang tua tunggal khususnya bagi wanita
yaitu pada masalah ekonomi, dan bagi pria mereka lebih cenderuung
mengalami kesulitan menjadi seorang ibu, yang tidak terbiasa mengerjakan
pekerjaan rumah tangga.
61
Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang
berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Oleh
karena itu, seorang guru haruslah kompeten didalam memilih metode
pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan.
B. Saran-Saran
1. Orang tua hendaknya menjalin hubungan anta rpribadi yang baik dengan
anak yang ditunjukkan melalui kasih sayang dan perhatian selain itu orang
tua juga harus menciptakan suasana rumah yang harmonis dan bersahabat
agar anak dapat terbuka dalam menyampaikan keluh kesahnya tanpa ada
rasa takut dan tertekan.
2. Bersikap bijaksana, adil, dan sensitif terhadap permasalahan yang terjadi
pada anak seputar perkembangannya baik perkembangan fisik maupun
psikis, emosi, mental dan kepribadiannya.
3. Hendaknya orang tua lebih bijak membagi waktu antara pekerjaan dan
waktu untuk berinteraksi dengan anak di rumah agar anak merasa
diperhatikan dan tidak diabaikan.
4. Baik orang tua maupun anak hendaknya menyadari akan tugas dan
tanggung jawabnya masing-masing sehingga tercipta harmonisasi peran
dalam keluarga demi kepuasan dan kelangsungan hidup yang lebih baik..
5. Ketidak hadiran salah satu orang tua dijadikan referensi bagi orang tua
yang ditinggalkan untuk tidak melepaskan tanggungjawabnya sebagai
orang tua secara penuh dalam memenuhi kebutuhan anak baik secara
materi maupun psikologisnya.
62
6. Semua kebutuhan anak baik kebutuhan secara psikologis maupun psikis
harus terpenuhi agar tidak terjadi kesenjangan anak dalam menghadapi
setiap perkembangannya.
63
DAFTAR PUSTAKA
Adi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian, Cet. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2011.
Arikonto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. 2010. Jakarta : Rineka Cipta.
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis Ke Arah Ragam Varian Kontemporer, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.
Darsono, Max. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang Press.2001.
DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Dimyati, Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.2002.
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010.
Garungan W.A, Psikologi Sosial, Bandung : Eresco, 1996.
Imam Robandi, Becoming The Winner Riset, Menulis Ilmiah, Publikasi Ilmiah, dan Presentasi, Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2008.
Kartini Kartono,. Psikologi Sosial dari Kenakalan Remaja, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1 998.
Khairudin H, Sosiologi Keluarga, Jakarta: Nur Cahaya, 1985.
M. Djunaidi Ghony & Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.
Muhibbin Syah, Pisikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.
Norman K.Denzin Yvonna S.Lincoln, Handbook Of Qualitative Research, Celeban: Pustaka Pelajar, 2009.
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, “Sociology,” dalam Aminudin Ramdan dan Tita Sobari, Sosiologi, Jakarta: Erlangga, 1996.
Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Moderen English press, 1991.
Slameto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bhumi Aksara.2003.
64
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatf, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2015.
Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta, 2010.
Sujono Riyadi Sukarmin, Asuhan Keperawatan Pada Siswa, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
Syaiful Bahri Djamarah, 2000, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta :PT Rineka Cipta, 2001.
Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta: Grasindo, 2004.
Wahyu Purhantara, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis, Yogyakarta: Graha Ayu, 2010.
Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta : PT. Grasindo.1991.
http://www.telaga.orangtua tunggal karena hamil di luar nikah, 2009.
http://www.telaga.org diakses pada Jam 19.00 Tanggal 08 Februari 2017
M. Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1996, hlm. 110
Mohammad Surya, Bina Keluarga, Aneka Ilmu, Semarang, 2003, hlm. 230
Fuaduddin, Pengasuhan anak dalam keluarga Islam (Jakarta: Lembaga kajian Agama dan Jender, 2009), hlm.7.
Wawancara Dengan Guru Bimbingan Konseling (BK)
Hari/Watu/Tgl: Senin, 10.00 WIB, tanggal 22 Mei 2017
No Pertanyaan Jawaban
1 Sebagai guru BK hal apa saja yang bapak lakukan kepada siswa single parent yang prestasinya rendah?
Hal yang dilakukan untu membantu siswa yang prestasinya renda yakni memberikan motivasi kepad siswa bagaimana cara membagi waktu cara belajar yang baik dan memban untuk menyelesaikan masala yang menyebabkan prestasinya rendah.
2 Layanan apa yang bapak gunakan dalam menangani siswa single parent yang sering terlambat maupun yang meninggalkan proses pembelajaran berlangsung?
Layanan yang digunakan yakni layanan
informasi dan himpunan data.
3 Sejauh ini upaya apa saja yang bapak berikan kepada siswa single parent yang mengalami masalah belajar?
Memberikan layanan bimbingan belajar
dan memberikan motivasi kepada siswa single parent yang bersangkutan.
4 Kendala apa saja yang bapak hadapi dalam menangani siswa single parent yang prestasinya rendah?
Kendala yang dihadapi sekarang ini tidak
mendapat respon yang baik dari orang
tua serta dari siswa single parent itu sendiri tidak punya kemauan untuk memotivasi dirinya seperti menuntaskan pelajaran yang belum memenuhi standar.
5 Apakah menurut bapak single parent bisa berdampak kepada prestasi belajar siswa?
Ia, karena menjadi single parent kurangnya perhatian kepada anak dan disebabkan juga oleh keadaan ekonomi.
Wwancara Dengan Amenah
Hari/Watu/Tgl : Jumat, 11.02 WIB, tanggal 26 Mei 2017
No Pertanyaan Jawaban
1 Sebagi ibu single parent jika anak ibu jarang masuk sekolah apa sikap ibu terhadap anak?
Disini anak saya kadang-kadang tidak masuk sekolah karena disini kenderaan
sangat sulit, dan saya merasa kecewa dengan hal ini.
2 Apakah yang dilakukan anak ibu sebelum berangkat sekolah?
Sebelum berangkat sekolah anak saya menyapu.
3 Apakah ibu sebagai orang tua single parent sering meluangkan waktu untuk anak ibu?
Hanya untuk menyuruh dia belajar saja.
4 Bagaimana sikap ibu sebagai orang tua single parent jika melihat prestasi anak ibu rendah?
Sikap saya kaget dan benar-benar kecewa.
5 Sebagai ibu single parent upaya apa yang ibu lakukan jika prestasi anak ibu rendah?
Upaya yang saya lakukan yakni menyuruh dia untuk belajar dan melarang dia bermain Hp.
Wawancara Dengan Elniwati
Hari/Watu/Tgl : Senin, 10.15 WIB, tanggal 12 Juni 2017
No Pertanyaan Jawaban
1 Sebagi ibu single parent jika anak ibu jarang masuk sekolah apa sikap ibu terhadap anak?
Sikap saya marah, jika dia tidak masuk sekolah
2 Apakah yang dilakukan anak ibu sebelum
Bantu ibu untuk pekerjaan yang ada di rumah
berangkat sekolah?
3 Apakah ibu sebagai orang tua single parent sering meluangkan waktu untuk anak ibu?
Ia. Kalau ibu sudah pulang jualan di pasar
4 Bagaimana sikap ibu sebagai orang tua single parent jika melihat prestasi anak ibu rendah?
Memarahi anak karena nilainya rendah
5 Sebagai ibu single parent upaya apa yang ibu lakukan jika prestasi anak ibu rendah?
Menuruh untuk sungguh-sungguh belajar dan kurangi bermain-main sama temannya
Wawancara Dengan Mahile (Nenek)
Hari/Watu/Tgl : Selasa, 11.20 WIB, tanggal 01 Juni 2017
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana sikap Nenek ketika mengetahui cucu Nenek jarang masuk sekolah sedangkan Nenek mengetahui bahwa setiap hari sering
masuk sekolah?
Sikap saya marah, kalau tidak masuk sekolah
2 Apakah yang dilakukan anak Nenek sebelum berangkat sekolah?
Membantu nenek di rumah
3 Apakah Nenek sering meluangkan waktu
untuk cucu Nenek?
Ia. menyuruh dia belajar.
4 Bagaimana sikap Nenek ketika melihat prestasi cucu Nenek rendah?
Sikap saya kecewa padahal ibu dan bapaknya kerja keras di saudi arabia demi masa depannya
5 Apa saja upaya yang dilakukan Nenek ketika
Mengingatkan ibu dan bapak kerja keras supanya menjadi anak yang berprestasi
prestasi cucu Nenek rendah?
Wawancara Dengan Mahni
Hari/Watu/Tgl : Kamis, 08.30 WIB, tanggal 01 Juni 2017
No Pertanyaan Jawaban
1 Sebagi ibu single parent jika anak ibu jarang masuk sekolah apa sikap ibu terhadap anak?
Kecewa, karena tidak masuk sekolah
2 Apakah yang dilakukan anak ibu sebelum berangkat sekolah?
Membantu bekerja dirumah
3 Apakah ibu sebagai orang tua single parent sering meluangkan waktu untuk anak ibu?
Sering kalau lagi libur sekolah
4 Bagaimana sikap ibu sebagai orang tua single parent jika melihat prestasi anak ibu rendah?
Kecewa karena bapak berharap supaya lebih baik dari bapak
5 Sebagai ibu single parent upaya apa yang ibu lakukan jika prestasi anak ibu rendah?
Mngurangi suruh bantu kerja bertani, dan menuruh lebih banyak belajar
Wawancara Dengan Moh. Saleh
Hari/Watu/Tgl : Selasa, 12.15 WIB, tanggal 30 Mei 2017
No Pertanyaan Jawaban
1 Sebagi bapak single parent jika anak bapak jarang masuk sekolah apa sikap bapak terhadap anak?
Marah dan menegurnya, karena selalu melihat sekolah
2 Apakah yang dilakukan anak bapak sebelum berangkat sekolah?
Membantu bersih-bersih karena saya sudah cerai sejak anak masih kelas VI SD
3 Apakah bapak sebagai orang tua single parent sering meluangkan waktu untuk anak bapak?
Ia, pada waktu malam
4 Bagaimana sikap bapak sebagai orang tua single parent jika melihat prestasi anak bapak rendah?
Memberikan motivasi karena mngurus anak sendiri memang sulit
5 Sebagai bapak single parent upaya apa yang bapak lakukan jika prestasi anak bapak rendah?
Yang saya lakukan suruh bergaul denga teman yang pintar dan cerdas supaya belaja dengan temannya
Wawancara Dengan Mukminah
Hari/Watu/Tgl : Rabo, 09.30 WIB, tanggal 24 Mei 2017
No Pertanyaan Jawaban
1 Sebagi ibu single parent jika anak ibu jarang masuk sekolah apa sikap ibu terhadap anak?
Sikap saya dengan hal ini sangat kecewa karena memikirkan masa depannya.
2 Apakah yang dilakukan anak ibu sebelum berangkat sekolah?
Tidak ada, tetapi bangunnya telat sehingga terlambat sekolah.
3 Apakah ibu sebagai orang tua single parent sering meluangkan waktu untuk anak ibu?
Kadang-kadang, karena dari pagi sampe sore saya berada di pasar untuk jualan.
4 Bagaimana sikap ibu Sikap saya melihat hal ini saya sangat-
sebagai orang tua single parent jika melihat prestasi anak ibu rendah?
sangat kecewa.
5 Sebagai ibu single parent upaya apa yang ibu lakukan jika prestasi anak ibu rendah?
Yang saya lakukan adalah menyuruh dia untuk belajar dan menekankan supaya dia tidak telalu banyak main.
Wawancara Dengan Nursalah
Hari/Watu/Tgl : Sabtu, 09.30 WIB, tanggal 10 Juni 2017
No Pertanyaan Jawaban
1 Sebagi ibu single parent jika anak ibu jarang masuk sekolah apa sikap ibu terhadap anak?
Sikap saya marah
2 Apakah yang dilakukan anak ibu sebelum berangkat sekolah?
Sebelum berangkat sekolah anak saya mengerjakan pekerjaan rumah seperti
menyapu dan mencuci piring.
3 Apakah ibu sebagai orang tua single parent sering meluangkan waktu untuk anak ibu?
Ia, dan menyuruh giat belajar.
4 Bagaimana sikap ibu sebagai orang tua single parent jika melihat prestasi anak ibu rendah?
Saya memarahi anak
5 Sebagai ibu single parent upaya apa yang ibu lakukan jika prestasi anak ibu rendah?
Memaksa untuk lebih rajin belajar.
Wawancara Dengan Parhan
Hari/Watu/Tgl : Minggu, 09.10 WIB, tanggal 11 Juni 2017
No Pertanyaan Jawaban
1 Sebagi bapak single parent jika anak bapak jarang masuk sekolah apa sikap bapak terhadap anak?
Sikap saya marah, jika dia tidak masuk sekolah
2 Apakah yang dilakukan anak bapak sebelum berangkat sekolah?
Sebelum berangkat sekolah anak saya mengerjakan pekerjaan rumah karena ibunya kerja di saudi arabia
3 Apakah bapak sebagai orang tua single parent sering meluangkan waktu untuk anak bapak?
Ia. Dan mengingatkan dia belajar.
4 Bagaimana sikap bapak sebagai orang tua single parent jika melihat prestasi anak bapak rendah?
Sikap saya kecewa dan dan menanykan kenapa nilainya rendah lalu memarahinya
5 Sebagai bapak single parent upaya apa yang bapak lakukan jika prestasi anak bapak rendah?
Memberikan peringatan untuk lebih rajin belajar supanya menjadi orang yang berguna.
Wawancara Dengan Rusnah
Hari/Watu/Tgl : Selasa, 12.15 WIB, tanggal 13 Juni 2017
No Pertanyaan Jawaban
1 Sebagi ibu single parent jika anak ibu jarang masuk sekolah apa sikap ibu terhadap anak?
Sikap saya marah, karena tidak rajin sekolah
2 Apakah yang dilakukan anak ibu sebelum berangkat sekolah?
Bantu di rumah untuk menelesaikan pekerjaan rumah
3 Apakah ibu sebagai orang tua single parent sering meluangkan waktu untuk anak ibu?
Ia, terutama mulai sore hari.
4 Bagaimana sikap ibu sebagai orang tua single parent jika melihat prestasi anak ibu rendah?
Memarahi karena prestasi yang mengecewakan
5 Sebagai ibu single parent upaya apa yang ibu lakukan jika prestasi anak ibu rendah?
Selalu menyuruh untuk rajin belajar.
Wwancara Dengan Satrah
Hari/Watu/Tgl: Rabo, 10.11 WIB, tanggal 24 Mei 2017
No Jawaban
1 Sebagi ibu single parent jika anak ibu jarang masuk sekolah apa sikap ibu terhadap anak?
Sikap saya marah, jika dia tidak masuk sekolah
2 Apakah yang dilakukan anak ibu sebelum berangkat sekolah?
Sebelum berangkat sekolah anak saya mengerjakan pekerjaan rumah seperti
menyapu dan mencuci piring.
3 Apakah ibu sebagai orang tua single parent sering meluangkan waktu untuk anak ibu?
Ia. Tetapi hanya menyuruh dia belajar.
4 Bagaimana sikap ibu sebagai orang tua single parent jika melihat
Sikap saya kecewa dan memarahi anak saya.
prestasi anak ibu rendah?
5 Sebagai ibu single parent upaya apa yang ibu lakukan jika prestasi anak ibu rendah?
Jelas menyuruh dia untuk belajar dan melarang dia berkumpul dengan teman-temannya.
Wawancara Dengan Siswandi
Hari/Watu/Tgl : Selasa, 10.00 WIB, tanggal 30 Mei 2017
No Pertanyaan Jawaban
1 Sebagi bapak single parent jika anak bapak jarang masuk sekolah apa sikap bapak terhadap anak?
Sangat kecewa karena dari rumha saya lihat berangkat ke sekolah
2 Apakah yang dilakukan anak bapak sebelum berangkat sekolah?
Membantu saya memberi makan sapi.
3 Apakah bapak sebagai orang tua single parent sering meluangkan waktu untuk anak bapak?
Seing, setelah membantu bekerja terutama bertani, setelah itu menuruh belajar dengan baik
4 Bagaimana sikap bapak sebagai orang tua single parent jika melihat prestasi anak bapak rendah?
Saya memakluminya karena tidak ada perhatian dari ibu yang sudah wafat.
5 Sebagai bapak single parent upaya apa yang bapak lakukan jika prestasi anak bapak rendah?
Menuruh lebih rajin belajar walupun keadaan ekonomi sangat sederhana.
Wwancara Dengan Supiah
Hari/Watu/Tgl : Jumat, 09.30 WIB, tanggal 26 Mei 2017
No Pertanyaan Jawaban
1 Sebagi ibu single parent jika anak ibu jarang masuk sekolah apa sikap ibu terhadap anak?
Sikap saya marah, jika dia tidak masuk sekolah
2 Apakah yang dilakukan anak ibu sebelum berangkat sekolah?
Sebelum berangkat sekolah anak saya mengerjakan pekerjaan rumah seperti
menyapu dan mencuci piring.
3 Apakah ibu sebagai orang tua single parent sering meluangkan waktu untuk anak ibu?
Ia. Tetapi hanya menyuruh dia belajar.
4 Bagaimana sikap ibu sebagai orang tua single parent jika melihat prestasi anak ibu rendah?
Sikap saya kecewa dan memarahi anak saya.
5 Sebagai ibu single parent upaya apa yang ibu lakukan jika prestasi anak ibu rendah?
Jelas menyuruh dia untuk belajar dan melarang dia berkumpul dengan teman-temannya.
Wawancara Guru Bimbingan Konseling
Wawancara dengan siswa
Pengarahan oleh guru BK dan Kepala Sekolah