Bisnis Plan Kripik Buah
-
Upload
lutfi-kusuma-wardana -
Category
Documents
-
view
612 -
download
89
description
Transcript of Bisnis Plan Kripik Buah
PERENCANAAN KEGIATAN USAHA
ANALISA USAHA KERIPIK BUAH DAN SAYUR
ABSTRAK
Pembuatan Proposal usaha ini bertujuan untuk menganalisa keuntungan dan titik impas
dari usaha keripik buah dan sayur pada Usaha Kecil serta mengetahui permasalahan pengelolaan
usaha ditinjau dari aspek teknik dan ekonomi. Penelitin ini telah dilaksanakan pada bulan Mei-
Juni 2011 dengan periode data dianalisa adalah Oktober 2010 hingga Maret 2011. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan analisa data secara kuantitatif dan
deskriptif. Analisa kuantitatif digunakan untuk perhitungan biaya penyusutan, analisa laba rugi
dan analisa titik impas. Analisa deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan permasalahan
dalam pengelolaan usaha. Analisa permasalahan pengelolaan usaha ditinjau dari aspek teknik
dan ekonomi. Pada aspek teknik dilihat dari segi mesin/peralatan, tenaga kerja dan bahan baku.
Aspek ekonomi dilihat dari segi pembukuan, keuangan dan pemasaran hasil.
Pengelolaan usaha sebaiknya dilakukan pimpinan usaha dengan lebih memperhatikan
aspek teknik dan ekonomi agar usaha ini dapat berkembang dan bertahan dimasa yang akan
datang. Dari segi teknik sebaiknya pimpinan usaha mencari alternatif lain dalam persediaan
bahan baku, agar proses produksi lancer dan teratur serta membuat kesepakatan jaminan atas
kualitas dari bahan baku tersebut. Dari segi ekonomi, pimpinan usaha membuat catatan keuangan
yang lebih rinci, agar dapat dilihat secara jelas tingkat perkembangan usaha. Batas kadaluasa
produk perlu dicantumkan, agar konsumen mengetahui produk yang mereka beli masih bagus
dikonsumsi, dan mendistribusikan produk Usaha Kecil secara luas untuk menambah daerah
pemasaran serta menambah media periklanan untuk meningkatkan volume penjualan.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Dirjen Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (2002), dewasa ini
orientasi sektor pertanian telah berubah kepada orientasi pasar. Perubahan preferensi konsumen
yang makin menuntut atribut produk yang lebih rinci dan lengkap serta adanya preferensi
konsumen akan produk olahan, maka motor penggerak sektor pertanian harus berubah dari usaha
tani kepada agroindustri. Dalam hal ini, agroindustri harus menjadi lokomotif dan sekaligus
penentu kegiatan sub sektor usaha tani dan selanjutnya akan menentukan sub sektor agribisnis
hulu.
Sebagai motor penggerak pembangunan pertanian di Indonesia, upaya pengembangan
agroindustri sangat penting dilaksanakan. Hal ini mencakup beberapa tujuan, yaitu: (a) menarik
dan mendorong munculnya industri baru disektor pertanian, (b) menciptakan struktur
perekonomian yang tangguh, (c) menciptakan nilai tambah dan (d) menciptakan lapangan kerja
dan memperbaiki pembagian pendapatan (Soekartawi, 2000). Sektor industri, terutama industri
pengolahan hasil pertanian merupakan sektor yang memberikan nilai tambah pada produk
pertanian primer. Secara nasional sektor industri kecil adalah penyerap tenaga kerja terbesar
berdasarkan skala usaha dibandingkan dengan sektor industri menengah dan besar yaitu sebesar
78.994.872 orang tenaga kerja pada tahun 2008 dan 80.933.384 orang tenaga kerja pada tahun
2009 .
Keripik buah dan sayur adalah salah satu bentuk produk industri yang mengolah buah
dan sayur segar menjadi keripik. Keripik merupakan makanan ringan yang sangat digemari oleh
masyarakat, karena mengingat rasanya yang nikmat dan gurih. Keberadaan usaha kecil sangat
berpengaruh dalam meningkatkan ekonomi masyarakat lokal, karena dapat menyerap tenaga
kerja, memberikan nilai tambah pada buah-buahan dan dapat menjadi sumber pendapatan bagi
pemilik usaha kecil tersebut.
Keripik buah dan sayur adalah produk olahan buah yang diproses dengan penggoreng
vakum, sehingga bahan (daging buah) yang digoreng renyah dan berwarna cerah. Kondisi ini
tidak dapat diperoleh dengan penggorengan biasa. Selain itu keripik buah (nangka dan salak)
juga memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan.
Investasi dalam industri pengolahan mempunyai beberapa tujuan, tetapi yang menjadi
tujuan utama adalah untuk mencapai laba yang maksimum guna kelangsungan hidupnya. Laba
yang maksimum akan dapat diwujudkan apabila perusahaan mampu menekan biaya produksi
dan operasi serendah mungkin, menentukan harga jual sedemikian rupa, dan meningkatkan
volume penjualan sebesar mungkin (Supriyono, 1995).
1.2 Perumusan Masalah
Usaha Kripik Buah dan Sayur ini belum menerapkan pola pengelolaan keuangan dan
sistem akuntansi yang seharusnya diterapkan pada usaha kecil. Menurut Subanar (1994),
administrasi pembukuan pada usaha kecil memerlukan minimal tiga jenis buku, yaitu: buku
harian, buku jurnal, dan buku besar. Untuk itu pemilik hendaknya memperhatikan keadaan
usahanya, yaitu sampai sejauh mana usaha ini mampu menghasilkan keuntungan serta
mengetahui pada tingkat penjualan berapa usaha ini dapat menutupi biaya totalnya untuk
menghindari kerugian. Usaha Kecil ini belum mengetahui kondisi rugi laba dalam kegiatan
usaha yang dilakukannya. Berdasarkan keadaan ini, sehingga muncul pertanyaan yaitu seberapa
besar keuntungan yang diperoleh dari usaha keripik buah dan sayur ini dan bagaimana kondisi
usaha serta apa permasalahan yang dihadapi usaha ini. Untuk itu dilakukan penelitian dengan
judul “Analisa Usaha Keripik Buah dan Sayur”.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitan ini adalah:
1. Menganalisa keuntungan dan titik impas dari Usaha Keripik Buah.
2. Mendeskripsikan permasalahan usaha pengolahan Keripik Buah dan Sayur dari aspek teknik
dan ekonomi.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi pihak industri, diharapkan dapat memberikan masukan informasi dan saran yang
bermanfaat dalam hal pengambilan keputusan dan pengembangan usaha pada masa yang akan
datang.
2. Bagi pemerintah, dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dalam
membuat kebijakan pembinaan usaha kecil yang ada di Kabupaten Kuningan.
II. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
2.1 Produk yang Dihasilkan
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono, 2002:95). Pada bagian ini menjelaskan
keseluruhan produk yang dihasilkan. Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk
(output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:
A. Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk,
ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku buah dan sayur ini disajikan dalam
bentuk keripik yang disediakan dengan berbagai varian rasa dan harga. Berikut ini adalah
berbagai macam produk yang dihasilkan oleh keripik buah dan keripik sayur antara lain :
Keripik buah nangka
Keripik buah salak
Keripik buah mangga
Keripik buah nanas
Keripik buah pepaya
Keripik buah kentang
Keripik buah melon
Keripik sayur wortel
Keripik sayur bayam
Keripik sayur kacang panjang
Keripik sayur terung
B. Nilai/Manfaat Produk
Produk keripik buah dan keripik sayur yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif
bagi kesehatan konsumen yang merupakan manfaat inti dari produk keripik buah dan keripik
sayur. Buah dan sayur yang diolah memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat. Produk
keripik buah dan keripik sayur juga memiliki Potential Benefit (manfaat potensial) seperti
menjaga lingkungan dan memperdulikan kesehatan pelanggan.
C. Kegunaan/Fungsi Produk
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai
akhir). Keripik buah dan keripik sayur merupakan produk yang dapat dinikmati dengan berbagai
pilihan rasa dan harga. Selain itu kandungan gizi keripik buah dan keripik sayur yang diproses
dengan alat penggoreng sistem hampa tidak jauh berbeda dengan keadaan buah segar, karena
diproses dengan menggunakan suhu rendah.
2.2 Keunggulan Produk
Keunggulan kompetitif produk kami antara lain :
1. Rasa yang sangat renyah dan gurih.
2. Kemasan yang ramah lingkungan.
3. Kesegaran dari buah dan sayur yang masih terasa.
4. Harga terjangkau dan sesuai dengan kantong konsumen.
2.3 Gambaran Pasar
Pada tahap ini menceritakan gambaran pasar, mulai dari gambaran pasar bisnis secara ringkas
serta data penjualan beberapa tahun terakhir.
Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi penawaran
disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan proyeksi
permintaan
2.4 Target Pasar atau Segmen Pasar yang Dituju
Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang
membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama
belumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang
sama sebagai pembeli, maka barulah berarti mereka membentuk suatu pasar sasaran
(Situmorang, 2008).
Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang dituju
untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Target pasar memberikan
prospek yang bagus dimana penulis dapat memasarkan produk keripik buah dan keripik sayur ke
beberapa tempat misalnya saja di kedai/warung, di koperasi-koperasi, bahkan dapat dipasarkan
di supermarket-supermarket jika sudah memiliki izin usaha. Perusahaan yakin akan melangkah
ke bisnis ini karena telah melihat target pasar sebelumnya melalui berbagai media cetak dan
elektonik.
Disini penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang dituju yaitu penduduk
Kabupaten Kuningan dan sekitarnya. Usaha keripik buah dan keripik sayur ini berdekatan
dengan salah satu sekolah sehingga para pelajar menjadi salah satu target pasar. Dalam
segmentasi pasar, usaha ini tidak mengelompokkan siapa yang menjadi konsumen akan produk
yang dihasilkan. Perusahaan yakin dengan target atau segmentasi pasar yang dituju akan
membuat usaha ini menjadi lebih berkembang karena melihat dari usaha yang menjanjikan dan
demografi yang sangat baik untuk usaha ini
2.5 Trend Perkembangan Pasar
Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini, termasuk
keripik buah dan keripik sayur. Dengan demikian, perusahaan yakin ketika usaha ini telah
berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari
kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu
produk yang unik.
Dari analisis perkembangan pasar yang dilakukan, pertumbuhan ekonomi seperti inflasi
dan tingkat suku bunga mempengaruhi trend perkembangan pasar. Dari segi pertumbuhan
ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan
ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena dengan
tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu
produk. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat
masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari perusahaan.
Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan perusahaan.
Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini.
Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku penolong yang akan berimbas pada
harga produk usaha. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun
sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis.
Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan perkembangan usaha
ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan
mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha
ini merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh akan naik atau
turunnya tingkat suku bunga.
2.6 Proyeksi Penjualan
Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor
produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan
sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada
hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa
dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk
perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun
kedepan, sesuai dengan rencana produksinya.
2.7 Analisis Pesaing
Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P menurut Kotler (2000) yang
terdiri atas :
1. Price (harga)
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan
pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.
Pricing merupakan ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang
terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan
layanan yang menyertainya (Raymond Corey, 2001). Sehingga pricing bukan semata-mata biaya
produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan diambil, melainkan sebuah nilai yang
mencerminkan value proposition. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara
pembeli dan produsen. Harga produk tidak lebih murah daripada produk pesaing, karena harga
tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi.
2. Product (Produk)
Strategi mengenai bagaimana produk usaha dapat menarik hati konsumen untuk membelinya.
Produk yang ditawarkan merupakan produk keripik buah dan keripik sayur yang memiliki
kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan dan sekaligus berkhasiat obat.
3. Promotion (Promosi)
Strategi mengenai bagaimana produk dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling
yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan
mencoba produk langsung.
4. Place (Saluran Distribusi)
Place merupakan cara untuk mendistribusikan produk untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem
distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen.
5. People
People merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan
penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini
dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik
mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.
6. Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang
dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap
konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini
operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan,
langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.
7. Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat
dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari Keripik Buah dan Keripik Sayur terinspirasi
dari warna hijau yang menggambarkan pemanfaatan akan buah-buahan dan sayur-sayuran yang
ada di alam, kemudian tulisan keripik buah dan keripik sayur berwarna biru karena merupakan
warna kesukaan pemilik usaha. Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha. Kemasan
produk keripik buah dan keripik sayur terbuat dari plastic alumunium foil. Ini akan menghemat
ongkos produksi karena tidak menggunakan plastik-plastik yang tidak ramah lingkungan serta
menjadi indikator kepedulian terhadap lingkungan.
Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha keripik buah
dan keripik sayur ini merupakan produk yang sejenis yakni pesaing yang bersifat subtitusi.
2.2 ASPEK PRODUKSI
2.2.1 Bahan Baku dan Bahan Penolong
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk
perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas,
harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan
adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan):
No Nama Buah Kuantitas (Kg) Harga Satuan Jumlah Harga
1 Minyak goreng 50 10.000 500.000
2 Buah nangka 10 7.000 70.000
3 Buah salak 10 10.000 100.000
4 Buah manga 10 10.000 100.000
5 Buah nanas 10 5.000 50.000
6 Buah papaya 10 5.000 50.000
7 Buah kentang 10 6.000 60.000
8 Buah melon 10 7.000 70.000
9 Sayur wortel 10 5.000 50.000
10 Sayur bayam 10 2.000 20.000
11 Sayur kacang panjang 10 3.000 30.000
12 Sayur terung 10 3.000 30.000
13 Bumbu 20 5.000 100.000
TOTAL 1.230.000
2.2.2 Proses Produksi
Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang
diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses produk
keripik buah dan keripik sayur ini dibahas dalam bentuk resep.
Gambar mesin vaccum frying
Gambar hasil kripik yang telah dikemas
2.2.3 Peralatan yang Dibutuhkan
Baik untuk perencanaan pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus
dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas
dan kompetensi teknis wirausahawan.
Nama Mesin/Peralatan Merk Jumlah Unit
Harga Jumlah Harga
1. Kompor Gas Rinnai 1 300.000 300.000
2. Tabung Gas LPG 3kg 1 100.000 100.000
3. Mesin Vaccum Frying
Maksindo 1 24.000.000
24.000.000
4. Pisau Kiwi 2 16.000 32.000
5. Kuali Maxim 1 50.000 50.000
6. Baskom Kiramas 1 10.000 10.000
7. Timbangan Lion Star 1 30.000 30.000
8. Saringan Lion Star 1 8.000 8.000
9. Alat pres plastic 1 4.000.000 4.000.000
10. Alat pengupas 1 200.000 200.000
11. Wadah plastic 5 25.000 125.000
Total Pembelian Mesin/Peralatan 28.855.000
2.2.4 Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam
anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan
lain-lain.
2.3 ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seseorang sehingga dapat dicapai
performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan. Pada indikator kompetensi karyawan, kita
harus melihat tiga sisi, yaitu sisi pertumbuhan, efisiensi, dan stabilitas. Di sisi pertumbuhan, akan
memantau durasi bekerja, tingkat pendidikan, dan biaya pelatihan seorang karyawan.
Selain itu tingkat turnover karyawan dan kemampuan meraih pelanggan juga bisa
termonitor. Sementara itu, di sisi efisiensi, harus dilihat proporsi para professional (karyawan
dengan keahlian tertentu). Begitu juga dengan nilai tambah per karyawan dan professional serta
keuntungan yang dihasilkan oleh setiap karyawan atau professional. Adapun sisi stabilitas akan
terlihat dari turnover professional di sebuah perusahaan. Perencanaan tenaga kerja langsung
(TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang
dibutuhkan, dan persyaratan kerja.
Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga
menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik
melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha
pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha
ini.
2.4 RENCANA PENGEMBANGAN PASAR
2.4.1 Strategi Produksi
Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk
yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini
direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.
2.4.2 Strategi Organisasi dan SDM
Gambar struktur organisasi pada usaha kripik buah dan sayur
Dalam penerapan strategi organisasi dan sumber daya manusia (SDM) juga sangat
diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang
diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang
berprestasi. Dengan begitu usaha keripik buah dan keripik sayur kj dapat berkembang lebih
maju.
2.4.3 Strategi Marketing
Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang marketing yang
akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur, poster dan
flyer yang akan lebih dipasarkan kepada masyarakat umum.
2.4.4 Strategi Keuangan
Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan
usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan didapat.
2.5 PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat inI, informasi teknologi
memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah
bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi
sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan
serta pengkajian strategi bisnis. Pemanfaatan sistem teknologi informasi memberikan lima peran
utama di dalam organisasi :
Meningkatkan efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di proses produksi.
Meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer di organisasi untuk
mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif yang didasarkan dengan
informasi yang akurat, tepat waktu,
dan relevan sehingga mendapat hasil produksi yang akurat dan bebas dari cacat produksi sesuai
dengan sasaran produksi yang diinginkan.
Meningkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan sistem teknologi informasi
dengan menggunakan email dan chat.
Meningkatkan kolaborasi.
Meningkatkan kompetitif, yaitu system teknologi informasi digunakan untuk keunggulan
kompetisi.
Dalam pemanfaatan informasi teknologi, Keripik Buah dan Keripik Sayur menggunakan
jaringan internet untuk memasarkan usaha ini, yang memiliki alamat di internet dan dapat
dikunjungi oleh siapapun.
2.6 ANALISIS KEUANGAN
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya
lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya.
Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :
a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi
c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang
Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di
Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei
2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi
mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni
1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No.
Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program
Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk
saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebelumnya yang
merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan
perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta
lingkungan masyarakat sekitarnya.
Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan
dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya
pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota
masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi di beri kesempatan untuk melakukan
perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja / pinjaman lunak yang
berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis keripik buah dan keripik sayur ini,
kami menggunakan dana dari kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya
jauh lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan
yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami.
2.6.1 Proyeksi Keuangan
Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki,
kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa
laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format
sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:
Berikut analisa usaha bisnis makanan ringan keripik buah dan sayur :Investasi Rp 28.855.000Berikut ini adalah biaya operasionalnya :
Aneka buah-buahan / bahan baku Rp 7.000.000 Gaji 1 pegawai Rp 600.000 Bahan pelengkap untuk rasa dan aroma Rp 500.000 Penyusutan mesin pengering 1/48 x Rp 20.000.000 Rp 418.000 Penyusutan alat pengupas 1/48 x Rp 200.000 Rp 4.180 Penyusutan wadah plastic 1/48 x Rp 125.000 Rp 2.600 Penyusutan alat press plastic 1/48 x Rp 4.000.000 Rp 83.000 Biaya telpon Rp 100.000 Promosi Rp 200.000 Plastik kemasan Rp 500.000
Total Rp 8.707.780
PenghasilanJika perhari terjual 60 bungkus saja, maka omzet yang di peroleh adalah :60 bungkus @ Rp 7.000 = 60 x Rp 7000 x 30 hari= Rp 14.400.000
Keuntungan = Total penerimaan – total biaya operasional= Rp 14.400.000 – Rp 8.707.780= Rp 5.693.220
Nilai pengembalian modal (BEP) investasi : keuntungan x 1 bulan= Rp 28.855.000 : Rp 5.693.220 x 1 bulan= Rp 5.06 bulan
2.7 ANALISIS RESIKO USAHA
2.7.1 Analisis Resiko Usaha
Menggambarkan hal-hal yang mungkin mengganggu pelaksanaan investasi dan pengembalian
pinjaman.
Adanya perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.
Kenaikan harga bahan baku diatas 25%
Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.
Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya
produktivitas yang akan dihasilkan.
Adanya persaingan dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.
Kenaikan upah tenaga kerja sebesar 30%
Penurunan Daya Beli Masyarakat
Kerusakan mesin – mesin Peralatan
2.7.2 Antisipasi Resiko Usaha
Menggambarkan strategi / kegiatan yang dilakukan dalam mengantisipasi dan meminimalkan
resiko usaha.
Pembelian stock bahan baku dan bahan penolong.
Membuat kontrak kerja dengan tenaga kerja.
Menyediakan fasilitas pendukung untuk pekerja agar tetap loyal.
Memperluas saluran distribusi pemasaran.