Bisnis LAw Yanuar

9
Deputi Kepala BPKP Diperiksa KPK Terkait Korupsi e-KTP By Oscar Ferri on Nov 21, 2014 at 11:12 WIB http://news.liputan6.com/read/2137421/deputi-kepala-bpkp-diperiksa-kpk- terkait-korupsi-e-ktp KPK (Liputan6.com/Miftahul Hayat) Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK memeriksa Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Imam Bastari sebagai saksi. Imam diperiksa terkait kasus dugaan korupsi proyek e-KTP 2011-2012 di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dengan tersangka pejabat pembuat komitmen (PPK) Sugiharto. "Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka S," ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi, Jumat (21/11/2014). Selain Imam, KPK juga memeriksa Direktur Pengawasan PKD Wilayah II Eddy. Kemudian KPK juga memeriksa pihak lain, yakni Rachman S, Drajat Wisnu, Arif Safari, dan Mayus Bangun. "Sama, mereka juga diperiksa sebagai saksi," ujar Priharsa. Pada kasus dugaan korupsi proyek e-KTP di Kemendagri tahun anggaran 2011-2012, KPK telah menetapkan mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan pada Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri Sugiharto sebagai tersangka. Dalam proyek senilai Rp 6 triliun itu, Sugiharto menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen. Dia diduga melanggar Pasal 2 ayat 1 subsider Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ke-1 jo Pasal 64 ke-1 KUHPidana. (Tnt/Yus) 1

Transcript of Bisnis LAw Yanuar

Deputi Kepala BPKP Diperiksa KPK Terkait Korupsi e-KTPByOscar FerrionNov 21, 2014 at11:12 WIBhttp://news.liputan6.com/read/2137421/deputi-kepala-bpkp-diperiksa-kpk-terkait-korupsi-e-ktp

KPK (Liputan6.com/Miftahul Hayat)Liputan6.com, Jakarta -Komisi Pemberantasan Korupsi KPK memeriksa Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Imam Bastari sebagai saksi. Imam diperiksa terkait kasus dugaan korupsi proyek e-KTP 2011-2012 di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dengan tersangka pejabat pembuat komitmen (PPK) Sugiharto.

"Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka S," ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan PublikasiKPKPriharsa Nugraha saat dikonfirmasi, Jumat (21/11/2014).

Selain Imam, KPK juga memeriksa Direktur Pengawasan PKD Wilayah II Eddy. Kemudian KPK juga memeriksa pihak lain, yakni Rachman S, Drajat Wisnu, Arif Safari, dan Mayus Bangun.

"Sama, mereka juga diperiksa sebagai saksi," ujar Priharsa.

Pada kasus dugaan korupsi proyeke-KTP di Kemendagritahun anggaran 2011-2012, KPK telah menetapkan mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan pada Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri Sugiharto sebagai tersangka. Dalam proyek senilai Rp 6 triliun itu, Sugiharto menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen.

Dia diduga melanggar Pasal 2 ayat 1 subsider Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ke-1 jo Pasal 64 ke-1 KUHPidana. (Tnt/Yus)

Kasus E-KTP, KPK Dalami Dugaan Keterlibatan GamawanCahya Mulyana- 17 November 2014 18:39 wibhttp://news.metrotvnews.com/read/2014/11/17/319835/kasus-e-ktp-kpk-dalami-dugaan-keterlibatan-gamawan

Metrotvnews.com, Jakarta:Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menelisik nama-nama yang diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi proyek KTP Elektronik (E-KTP). Termasuk kemungkinan keterlibatan mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menuturkan saat ini penyidikan difokuskan kepada personal yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Namun dari penyidikan terhadap para tersangka dan pemeriksaan saksi, penyidik menelusuri dugaan keterlibatan petinggi di kementerian.

"Penyidikan terkait pihak lain tergantung dari sejauh mana sebenarnya saksi-saksi ini untuk tersangka ini bisa membuka peluang ke arah yang lebih tinggi. Jadi sejauh itu bisa dibuka seperti kasus korupsi pemadam kebakaran, dimana kita bisa sampai di topnya (mantan Mendagri Hari Sabarno) tetapi kalau tidak ya enggak bisa, papar Bambang di Gedung KPK, Jakarta, Senin (17/11/2014).

Penyidikan untuk menyentuh tingkat tertinggi, kata Bambang, bergantung kepada alat bukti yang didapat penyidik.

Di kasus ini, KPK telah menetapkan Sugiharto sebagai tersangka. Ia merupakan Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri.

Selaku pejabat pembuat komitmen (PPK), Sugiharto diduga melakukan perbuatan melawan hukum dan atau penyalahgunaan wewenang. Tindakan ini mengakibatkan negara merugi hingga sekitar Rp 1,12 triliun.KRI

Polisi Usut Peredaran e-KTP Palsu Buatan TiongkokByPutu Merta Surya PutraonNov 18, 2014 at17:31 WIBhttp://news.liputan6.com/read/2135898/polisi-usut-peredaran-e-ktp-palsu-buatan-tiongkok

Liputan6.com, Jakarta -Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolomengatakan, menemukan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP palsu beredar di masyarakat. Menurut Tjahjo, e-KTP palsu itu buatan Tiongkok dan Prancis. Guna menyelidiki kebenaran hal itu, Kemendagri akan melibatkan Polri.

Dikonfirmasi, Wakil Kepala Kepolisian RI Badrodin Haiti mengatakan, tengah mendalami kasus ini. "Sedang kita dalami kasus tersebut," ujar Badrodin di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (18/11/2014).

Terkait kemungkinan Polri akan mengirim tim ke luar negeri untuk mengusut e-KTP palsu, Badrodin menegaskan akan memastikan dulu apakah benar pembuatan e-KTP palsu di dua negara itu yakni Tiongkok dan Prancis.

"Kita kan pastikan dulu, dilakukan penyelidikan di dalam negeri. Setelah itu kalau jelas, nanti ke sana arahnya pasti ke sana. Kan kita ada lembaga perwakilan dan lembaga yang bisa bantu," jelas dia.Langkah Kemendagri untuk melibatkan polisi dalam mengusut e-KTP palsu telah diungkapkan sebelumnya oleh Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri (Kapuspen Kemendagri), Dodi Riatmaji. "Selain melaporkan, Dodi juga mengatakan akan membahas masalah tersebut dalam rapat tertutup dengan Polri, BIN, dan Lemsaneg.

"Kemendagri akan rapat lebih intensif membahas masalah ini," jelas Dodi. Dia beralasan, masalah ini perlu didalami sebab yang maksude-KTP palsu, dari segi fisik mirip, tapi apakah fisik kartu itu dapat terkoneksi dengan data perbankan, kesehatan, dan lain-lain, Dodi meragukannya. (Sun/Mut)

Server e-KTP di Dalam Negeri, Dirjen Dukcapil Lapor Mendagrihttp://news.liputan6.com/read/2139354/server-e-ktp-di-dalam-negeri-dirjen-dukcapil-lapor-mendagriByPutu Merta Surya PutraonNov 25, 2014 at17:39 WIB

Liputan6.com, Jakarta -Usai sidak ke Kementerian Dalam Negeri, Pimpinan DPR menemukan fakta bahwa server e-KTP ternyata tidak berada di luar negeri. Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Irman pun menegaskan, masalah server iutu sudah disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo.

"Saya sudah lapor menteri, dia (Mendagri) dapat informasi dari berbagai pihak lalu disampaikan ke wartawan. Tapi setelah disampaikan ke saya, saya selaku Dirjen berkomunikasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) dengan ITB dan kita bisa pastikan bahwa server tidak ada di luar negeri," ujar Irman di kantornya, Jakarta, Selasa (25/11/2014).

Saat ditanya soal komponen e-KTP yang berada di luar negeri, Irman juga telah membahasnya.

"Ya itu juga sudah kami bahas bersama tim tadi. Dan kalau untuk keamanan data yang lebih concern adalah Lemsaneg, oleh karena itu kita membahas di kantor Lemsaneg. Waktu kita rapat di sana ada jaminan server tidak di luar negeri. Data yang di sever kita tidak dapat di update oleh pihak yang tidak berwenang. Karena kuncinya dipegang oleh kita," jelas dia.

Dia pun menegaskan potensi dicuri memang ada, tapi pihaknya terus berupaya agar tidak terjadi.

"Soal ada kemungkinan-kemungkinan potensi ya itu kan di dunia pun ada potensi. Potensi ini yang kami hindari, kita bekerjasama dengan lembaga yang berkompten untuk itu. Kita berupaya supaya potensi itu jangan sampai terjadi. Sebenarnya tidak ada masalah," pungkas Irman.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mendatangi Direktorat Jenderal Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hasil kunjungan tersebut membuktikan server E-KTP berada di dalam negeri. Dia pun meminta agar Mendagri Tjahjo Kumolo mengklarifikasi soal data server di luar negeri.

Fadli Zon: Server e-KTP di Dalam NegeriByPutu Merta Surya PutraonNov 25, 2014 at15:38 WIBhttp://news.liputan6.com/read/2139236/fadli-zon-server-e-ktp-di-dalam-negeri

Liputan6.com, Jakarta -Wakil Ketua DPR Fadli Zon mendatangi Direktorat Jenderal Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hasil kunjungan tersebut membuktikan serverE-KTPberada di dalam negeri.

Dia pun meminta agar Mendagri Tjahjo Kumolo mengklarifikasi soal data server di luar negeri.

"Kami mau ke sini melihat langsung tentang e-KTP dan server. Berdasarkan keterangan dan lihat langsung, data server kita di dalam negeri. Di Kantor Merdeka Utara 600 tera byte, di Kalibata 35 tera byte, dan di Batam 200 tera byte. Karena itu saya meminta saudara Mendagri untuk melakukan klarifikasi yang membuat banyak pihak kebingungan," ujar Fadli di Ditjen Dukcapil, Jakarta, Selasa (25/11/2014).

Dia pun mempertanyakan langkahMendagri Tjahjoyang menghentikan pelayanan e-KTP. Karena semua data e-KTP tidak bermasalah.

"Kita sudah saksikan, kita praktikan, perekaman data akurat, sesuai dengan data yang direkam. Dari sidik jari sampai data biometrik, ini tidak ada masalah. Menurut data dari Dirjen sudah ada 172 juta data yang direkam. Karena itu saya mempertanyakan kepada Mendagri kenapa dihentikan," jelas dia.

Mendagri Tjahjo Kumolo sebelumnya mengatakan, Kemendagri menghentikan sementara pelayanan e-KTP untuk mengevaluasi pelayanan tersebut setelah ditemukan potensi ketidakakuratan dalam pendataan.

Menurut Tjahjo, ketidakakuratan data tersebut lantaran servernya berada di luar negeri. Bahkan juga terdapat KTP palsu yang berasal dari Tiongkok dan Perancis.

Untuk menindaklanjuti server yang berada di luar negeri, Tjahjo mengatakan pihaknya telah meminta kepada Mabes Polri agar menelusuri di mana saja server e-KTP itu berada.

Namun, Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri Dodi Riyadmadji membantah server berada di luar negeri. Dia menegaskan, server dan database berada di Indonesia.

"Server itu diKemendagrikok. Hal tersebut sudah didiskusikan tadi malam," ujar Dodi saat dihubungiLiputan6.com, Senin 17 November 2014. (Mut)

Periksa Server e-KTP, Pimpinan DPR Sidak ke KemendagriByPutu Merta Surya PutraonNov 25, 2014 at10:06 WIBhttp://news.liputan6.com/read/2139011/periksa-server-e-ktp-pimpinan-dpr-sidak-ke-kemendagri

Liputan6.com, Jakarta -Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendatangi Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri. Mereka melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap server e-KTP.

"Benar, rencananya pimpinan DPR akan sidak di Ditjen Dukcapil," kata Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri (Kapuspen Kemendagri) Dodi Riyatmadji saat dihubungi di Jakarta, Selasa (25/11/2014).

Berdasarkan informasi yang diterimaLiputan6.com, pimpinan DPR yang akan terlibat dalam sidak tersebut yakni Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Rencananya, politisi Gerindra itu akan memeriksa data server elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP).

Usai meninjau data server di Ditjen Dukcapil, Fadli Zon juga akan mengecek data server di Kementerian Dalam Negeri.

Berdasarkan pantauan, sejumlah petugas Kemendagri sudah bersiap menyambut kedatangan pimpinan DPR. Termasuk Dirjen Dukcapil Irman.

Sidak dilakukan setelah sebelumnya Mendagri Tjahjo Kumolo mengeluarkan kebijakan menghentikan sementara pelayanan e-KTP hingga akhir tahun ini. Langkah ini dilakukan untuk mengevaluasi pelayanan e-KTP setelah ditemukan potensi ketidakakuratan dalam pendataan.

Menurut Tjahjo, ketidak akuratan data tersebut lantaran servernya berada di luar negeri. Bahkan juga terdapat KTP palsu yang berasal dari Tiongkok dan Prancis.

Untuk menindaklanjuti server yang berada di luar negeri, Tjahjo mengatakan pihaknya telah meminta Mabes Polri agar menelusuri di mana saja server e-KTP itu berada. (Sun/Mut)

Carut Marut Program e-KTP Potensi Rugikan Negara Rp 24 Miliar

Liputan6.com, Jakarta -Badan Pemeriksa Keuangan(BPK)dalam laporan hasil pemeriksaan menyoroti program penerapan KTP elektronik aliase-KTP.Pasalnya lembaga ini menemukan kasus ketidakefektifan dan kasus yang merugikan negara dalam program e-KTP.

Ketua BPK, Harry Azhar mengatakan, program e-KTP bersifat nasional dengan lingkup pekerjaan menerbitkan e-KTP untuk 172 juta penduduk wajib KTP pada 2011 dan 2012. Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5,59 triliun.

"Program itu kami periksa kinerjanya untuk menilai efektivitas penerapan e-KTP 2013 pada Kementerian Dalam Negeri dan tujuh pemerintah provinsi," ungkap dia saat penyerahan ikhtisar hasil pemeriksaan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/12/2014).

Lebih jauh Harry menjelaskan, dari pemeriksaan tersebut, BPK menemukan 11 kasus ketidakefektifan senilai Rp 357,2 miliar dan kasus kerugian negara sebesar Rp 24,90 miliar.

"Dalam pendistribusian e-KTP, kami menemukan masalah nggak tercapainya target distribusi sampai dengan tanggal kontrak berakhir. Karena nggak tercapai, jadi terlambat sehingga kena denda. Itu penilaian potensi kerugiannya," jelas dia.

Diakui Harry, KTP elektronik yang disebar ke Kabupaten/Kota/Kecamatan baru sebanyak 120,11 juta keping dari jumlah yang ditetapkan sebanyak 145 juta keping.

"Akibatnya penduduk wajib KTP sebanyak 27 juta orang nggak memperoleh KTP elektronik. Dan minimal 24,89 juta penduduk terlambat punya e-KTP. Jadi ada ketidakefektifan dan belum terdistribusi sampai kontrak berakhir," tukas dia6