Birokrasi Pemerintahan.docx

13
Birokrasi Pemerintahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perkembangan kehidupan masyarakat semakin hari semakin bertambah. Hal ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia sebagai salah satu anggota dan komponen yang amat berpengaruh dalam suatu gugusan masyarakat tertentu. Kebutuhan yang bertambah itu akan membawa persoalan pemenuhannya. Kalau sumber-sumber itu tersedia tidak banyak menimbulkan masalah akan tetapi jika sumber itu mulai langka mulai timbul masalah bagi manusia dan masyarakat. Jika persoalan itu manusia mengakumulasi menumpuk terus menerus dan menjadi persoalan masyarakat dan kemudian jika mengkristal menjadi persoalan Negara atau pemerintah mulailah manusia menyadari ketertiban birokrasi dan administrasi Negara. Etziomi Amitai (1964) pernah berujur manusia hidup ini selalu membutuhkan organisasi atau birokrasi pemerintah. Begitu manusia lahir dia membubuhkan catatan keorganisasi pemerintah tentang akte kelahiran, masuk sekolah mendaftar keorganisasi pemerintah dibidang pendidikan, mau nikah butuh pekerjaan urusan agama, meninggal dunia pun masih membutuhkan upaya kantor pemerintah. Betapa hebat dan menyeluruhnya urusan organisasi pemerintah itu mengintervensi kehidupan dan kematian seseorang.

Transcript of Birokrasi Pemerintahan.docx

Page 1: Birokrasi Pemerintahan.docx

Birokrasi Pemerintahan

BAB IPENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Perkembangan kehidupan masyarakat semakin hari semakin bertambah. Hal ini sejalan

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia sebagai salah satu anggota dan

komponen yang amat berpengaruh dalam suatu gugusan masyarakat tertentu. Kebutuhan yang

bertambah itu akan membawa persoalan pemenuhannya. Kalau sumber-sumber itu tersedia tidak

banyak menimbulkan masalah akan tetapi jika sumber itu mulai langka mulai timbul masalah

bagi manusia dan masyarakat. Jika persoalan itu manusia mengakumulasi menumpuk terus

menerus dan menjadi persoalan masyarakat dan kemudian jika mengkristal menjadi persoalan

Negara atau pemerintah mulailah manusia menyadari ketertiban birokrasi dan administrasi

Negara.

Etziomi Amitai (1964) pernah berujur manusia hidup ini selalu membutuhkan organisasi

atau birokrasi pemerintah. Begitu manusia lahir dia membubuhkan catatan keorganisasi

pemerintah tentang akte kelahiran, masuk sekolah mendaftar keorganisasi pemerintah dibidang

pendidikan, mau nikah butuh pekerjaan urusan agama, meninggal dunia pun masih

membutuhkan upaya kantor pemerintah. Betapa hebat dan menyeluruhnya urusan organisasi

pemerintah itu mengintervensi kehidupan dan kematian seseorang.

Gerald Caiden (1982) pernah juga menyatakan bahwa pekerjaan organisasi pemerintah

itu tidak bisa dihindari oleh manusia ini. Ciri khas kegiatan organisasi atau birokrasi pemerintah

itu menelusuf melalui relung-relung kehidupan manusia. Ciri ini yang membedakan antara

organisasi birokrasi pemerintah dengan organisasi non pemerintah termasuk organisasi

perusahaan. Hanya saja ciri yang khas ini sekaligus menunjukan sifat monopoli yang menjadikan

mau tidak mau orang harus puas dengan pelayanan birokrasi pemerintah. Tidak peduli apakah

pelayanan cepat atau lambat, memuaskan atau menjengkelkan, menghargai manusia atau tidak

peduli kepada manusia yang dilayani. Perilaku system birokrasi itu memang sangat

memperdulikan sifat-sifat impersonal.

Page 2: Birokrasi Pemerintahan.docx

Max Weber (1947) system birokrasi itu tidak mengenal perilaku personal, sangat formal

dan sesuai dengan orde-prosedural. Perilaku birokrasi Webrian itu selalu berorientasi etatisme

legalistic. Karena pendekatan birokrasi yang dianut oleh banyak pemerintah itu orde-prosedural

yang didasarkan pada aturan atau peraturan menjadi sifat yang tidak bisa ditinggalkan.

Orde-prosedural merupakan yang mengatur masyarakat ini untuk patuh terhadap

ketentuan-ketentuan dan perilaku kerja para birokrat dalam hubungan dengan masyarakat. Di sini

masnusia yang ada didalam masyarakat kota maupun desa tidak bisa mengajukan alternative

yang memihak kepadanya. Sehingga tatanan orde ini yang bersifat mengatur dan menentukan

struktur social yang tidak imbang, atau tidak sinergik dengan keinginan dan aspirasi masyarakat

yang diatur.

Lembaga dan system birokrasi pemerintah orde baru ini terkenal dengan system yang

mempunyai monopoli kekuasaan yang besar diperkuat dengan mempunyai deskresi atau

kebebasan untuk memutus yang luar biasa. Akan tetapi tidak diikuti oleh adanya rasa

akontabilitas public dan diperkuat dengan tidak adanya sarana control yang dilaksanakan

masyarakat.

Birokrasi seperti ini menurut Kliitgaart (1988) jelas akan menyuburkan korupsi. Selain

itu selama pemerintah orde baru birokrasi kita sangat besar dan mudah memperoleh dana

anggaran. Ketika itu setiap tahunnya, anggaran belanja Negara untuk masing-masing departemen

naik paling sedikit 10% dari dana tahun yang lalu. Jadi dapat disimpulkan bahwa para

birokratnya “keceh duwit”. Lembaga birokrasi semacam itu perlu diperbaharui, jika kita ingin

mengurangi atau memberantas korupsi.

Kasus yang menimpa Komisi Pemilihan Umum (KPU), suap di Komisi Yudisial dan

Kejasaan Agung semakin menguatkan upaya untuk melakukan reformasi birokrasi pemerintah

secara mendasar dan menyeluruh. Setelah kita memasuki era reformasi upaya melakukan

perbaikan birokrasi kita belum bisa dikatakan mendasar masih bersifat parsialistik. Lembaga

birokrasi pemerintah semenjak pemerintahan Presiden Suharto berakhir, kondisi dan system

yang dipakai belum berubah. Kejadian yang menimpa KPU yang dipimpin Prof. Nazaruddin

Samsuddin walau organisasi ini baru saja dibentuk di jaman reformasi, namun karena organisasi

birokrasi pemerintah secara mendasar dan keseluruhan belum direformasi, maka seperti

organisasi baru seperti KPU ini terkontiminasi patologi birokrasi orde baru. Kalau KPK mau

Page 3: Birokrasi Pemerintahan.docx

jujur dan adil bukan hanya di KPU yang menjadi sasaran utama dan dibombardir, melainkan

semua lembaga birokrasi pemerintah melakukan hal yang sama yang dilakukan oleh KPU.

Sekarang masalah pengembalian dana yang dikemplang oleh konglomerat dengan model

korupsi, korupsi dipemerintahan daerah yang hampir melanda bupati-bupati dan gubernur baru

kurang pengetahuan dan pengalaman. Maka KPK jangan berhenti ditempat yang kecil-kecil

melainkan harus membongkar seluruh borok korupsi di departemen. Barang kali pejabat yang

sekarang memimpin KPK pernah juga merasakan bagaimana lembaga birokrasi pemerintah

tempat mereka bekerja dahulu juga bertindak seperti ditempat yang sekarang dilanda korupsi.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa itu birokrasi pemerintahan?

2.      Bagaimana gambaran umum birokrasi pemerintah di Indonesia?

3.      Bagaimana penampilann birokrasi pemerintah di Indonesia?

4.      Kelemahan birokrasi pemerintah di Indonesia!

5.      Harapan birokrasi model kedepan!

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Birokrasi Pemerintahan

Page 4: Birokrasi Pemerintahan.docx

Birokrasi berasal dari kata bureau yang bearti meja atau kantor, dan kata kratia yang

berarti pemerintah. Kantor disini bukan menunjukan sebuah tempat melainkan pada sebuah

system kerja yang berada dalam kantor tersebut.

Dalam kamus bahasa jerman arti kata birokrasi adalah kekuasaan dari berbagai

departemen pemerintahan dalam menentukan kebijakan system administrasi sipil dalam

kewarganegaraan. Dalam kamus besar bahasa Italia adalah kekuasaan pejabat dalam administrasi

pemerintah.

Blau dan Meyer bapak ahli sosiologi mendefinisikan birokrasi adalah satu system control

dalam sebuah organisasi yang dirancang berdasarkan aturan-aturan rasional dan sistematis yang

bertujuan untuk mengkoordinasi dan mengarahkan aktivitas-aktivitas kerja individu dalam

rangka menyelesaikan tugas administrasi

Birokrasi pemerintah merupakan system pemerintah yang dilaksanakan oleh petugas

pemerintah karena telah berlandaskan hierarki dan jenjang jabatan. Birokrasi juga dapat diartikan

sebagai susunan cara kerja yang sangat lambat, dan menurut pada tata aturan yang banyak

likunya.

Adapun fungsi dan peran birokrasi pemerintah yakni:

1.      Melaksanakan pelayanan public

2.      Pelaksana pembangunan yang profesional

3.      Perencana, pelaksanaan, dan pengawas kebijakan (manajemen pemerintah)

4.      Alat pemerintah untuk melayani kepentingan (abdi) masyarakat dan negara yang netral dan

bukan bukan merupakan bagian dari kekuatan atau mesin politik (netral)

Adapun tujuan birokrasi yakni:

1.      Sejalan dengan tujuan pemerintahan

2.      Melaksanakan kegiatan dan program demi tercapainya visi dan misi pemerintah dan negara

3.      Melayani masyarakat dan melaksanakan pembangunan dengan netral dan profesional

4.      Menjalankan manajemen pemerintahan, mulai dari perencanaan, pengawasan, evaluasi,

koordinasi, sinkronisasi dll.

B.     Gambaran Umum Birokrasi Pemerintah di Indonesia

Dalam makalah ini kami mencoba untuk memaparkan secara jelas kondisi birokrasi di

Indonesia. Di Negara-negara berkembang, tipe birokrasi yang diidealkan oleh Max Weber

Page 5: Birokrasi Pemerintahan.docx

Nampak belum dapat berkembang dan berjalan dengan baik. Sebagai salah satu Negara yang

berkembang Indonesia tidak terlepas dari realita di atas. Meski sudah mengenal birokrasi yang

modern, namun jauh sebelum itu, masyarakat Indonesia sudah mengenal dan menerapkan sejenis

birokrasi kerajaan, sehingga dalam upaya penerapan birokrasi yang modern, yang terjadi hanya

bentuk luarnya saja, belum tata nilainya. Sebagaimana yang telah ditetapkan di Indonesia lebih

mendekati pengertian Weber mengenai dominasi patrimonial, dimana jabatan dan perilaku di

dalam hirarki lebih didasarkan pada hubungan pribadi. Dalam model Weber , tentang dominasi

birokrasi patrimonial individu-individu dan golongan yang berkuasa dan mengontrol kekuasaaan

dan otoritas jabatan untuk kepentingan ekonomi politik mereka.

Cirri-ciri dominasi birokrasi patrimonial menurut Weber yang hampir secara keseluruhan

terjadi di Indonesia antara lain:

1.      Pejabat-pejabat disaring atas kineerja pribadi

2.      Jabatan dipandang sebagai sumber kekuasaan atau kekayaaan

3.      Pejabat-pejabat mengontrol, baik fungsi politik atau pun administrative

4.      Setiap tindakan diarahkan oleh hubungan pribadi dan politik

C.    Penampilann Birokrasi Pemerintah di Indonesia

Tidak mudah mengidentifikasi penampilan birokrasi pemerintah di Indonesia. Namun,

perlu dikemukakan lagi, bahwa organisasi pada prinsipnya berintikan rasionalitas dengan

criteria-kriteria umum seperti efektifitas, efesiensi, dan pelayanan yang sama kepada masyarakat.

Ada beberapa aspek pada penampilan birokrasi di Indonesia yakni:

1.      Sentralisasi yang cukup kuat.

Sentralisasi sebenarnya merupakan salah satu ciri umum yang melekat pada birokrasi

yang rasional. Di Indonesia, kecenderungan sentralisasi yang amat kuat merupakan slah satu

aspek yang menonjol dalam penampilan birokrasi pemerintahan. Hal ini disebabkan karena

birokrasi pemerintah bekerja dan berkembang dalam lingkungan yang kondusif terhadap hidup

dan berkembangnya nilai-nilai sentralisrik terssebut.

2.      Menilai tinggi keseragaman dan struktur birokrasi

Page 6: Birokrasi Pemerintahan.docx

Sama seperti sentralisasi, keseragaman dalam struktur juga merupakan salah satu cirri

umum yang sering melekat pada setiap organisasi birokrasi. Di Indonesia, keseragaman atau

kesamaan benetuk susunan, jumlah unit, dan nama tiap unit birokrasi demikian menonjol dalam

struktur birokrasi pemerintah.

3.      Pendelegasian wewenang yang kabur

Dalam birokrasi Indonesia, nampaknya pendelegasian wewenang masih menjadi

masalah. Meskipun struktur birokrasi pada pemerintah di Indonesian sudah hirarkis, dalam

praktek perincian wewenang menurut jenjang sangat sulit dilaksanakan. Dalam kenyataannya,

segala keputusan sangat bergantung pada pimpinan tertinggi dalam birokrasi. Sementara

hubungan antar jenjang dalam birokrasi diwarnai oleh pola hubungan pribadi.

4.      Kesulitan menyusun uraian tugas dan analisis jabatan

Meskipun perumusan uraian tugas dalam birokrasi merupakan kebutuhan yang sangat

nyata, jarang sekali birokrasi kita memilikinya secara lengkap. Kalaupun ada sering tidak

dijalankan secara konsisten. Disamping hambatan yang berkaitan dengan keterampilan teknis

dalam penyusunannya, hambatan yang dirasakan adalah adanya keengganan merumuskannya

dengan tuntas. Kesulitan lain yang dihadapi birokrasi di Indonesia adalah kesulitan dalam

merumuskan jabatan fungsional. Secara mendasar, jabatan fungsional akan berkembang dengan

baik jika didukung oleh rumusan tugas yang jelas serta spesialisasi dalam tugas dan pekerjaan

yang telah dirumuskan secara jelas pula. Selai itu masih banyak aspek-aspek lain yang menonjol

dalam birokrasi di Indonesia, diantarannya adalah perimbangan dalam pembagian penghasilan,

yaitu selisih yang amat besar antara penghasilan pegawai pada jenjang tertinggi dan terendah.

Hal lain yang cukup menarik dan dapat dijumpai dalam penampilan birokrasi pemerintah di

Indonesia adanya upacara-upacara yang bersifat formalitas dan hubungan yang bersifat

pribadi.hubungan yang bersifat pribadi sangat mendapat tempat dalam budaya birokrasi di

Indonesia, karena dengan adanya hubungan pribadi dengan para key person banyak persoalan

yang sulit menjadi mudah atau sebaliknya. Dapat dikatakan bahwa birokrasi di Negara kita

belum baik dan masih banyak yang perlu diperbaiki.

D.    Kelemahan Birokrasi Pemerintah di Indonesia

Indonesi umumnya bermuara pada penilaian bahwa birokrasi di Indonesia tidak netral.

Kenyataan tersebut tidak dapat dipungkiri, apalagi melihat praktek sehari-hari dimana birokrasi

Page 7: Birokrasi Pemerintahan.docx

terkait dengan lembaga lainnya. Oleh karena itu, birokrasi pemerintah tidak mungkin dipandang

sebagai lembaga yang berdiri sendiri, terlepas dari lembaga-lembaga lainnya. Dalam realitanya,

yang menggejala di Indonesia saat ini adalah praktek buruk yang menyimpang dari teori

idealismenya Weber. Dalam prakteknya, muncul kesan yang menunjukan seakan-akan para

pejabat dibiarkan menggunakan kedudukannya dibirokrasi untuk kepentingan diri dan kelompok.

Ini dapat dibuktikan dengan hadirnya bentuk praktek birokrasi yang tidak efesien dan bertele-

tele.

E.     Harapan Birokrasi Model Kedepan

Kebutuhan yang nyata saat ini dalam praktek birokrasi adalah bagaimana memenuhi

kebutuhan konkret dari masyarakat. Kebutuhan akan peningkatan kualitas kehidupan politik

menjadi suatu tuntutan yang tak terhindarkan. Kondisi birokrasi Indonesia yang masih mencorak

patrimonial, adalah merupakan benang sejarah yang perlu diperhatikan dengan seksama. Dalam

perkembangan kearah modernisasi menuntut adanya peningkatan kualitas administrasi dan

manajemen. Selain itu, dalam mengahadapi kondisi saat ini dan menjawab tantangan masa

sekarang, birokrasi Indonesia diharapkan mempunyai kharakteristik yang mampu bersifat netral,

berorientasi pada masyarakat, dan mengurangi budaya patrimonial dalam birokrasi tersebut.

BAB III

SIMPULAN

A.    Kesimpulan

Birokrasi adalah kekuasaan yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan dan

prinsip ideal bekerjanya suatu organinisasi. Pada umumnya birokrasi ini bersifat rigid dan kaku.

Namun, birokrasi memiliki fungsi dan peran yang amat penting didalam masyarakat salah

satunya adalah melaksanakan pelayanan public. Pelaksanaan birokrasi dalam hal pelayanan

public disetiap Negara tentunya berbeda, begitu juga diantara Negara berkembang dengan

Negara maju. Di Negara berkembang yaitu Indonesia, pelayanan public yang diberikan

pemerintah kepada masyarakat sepertinya belum bisa dikatakan baik atau maksimal karena tidak

sesui lapisan masyarakat yang belum menikmati pelayanan yang ada birokrasinya sangat

berbelit-belit.

Page 8: Birokrasi Pemerintahan.docx

Dilihat dari pelayanan transportasi public, Indonesia bias dikatakan kurang memadain,

seperti yang kita ketahui dalam penyediaan transportasi umum masih banyak angkutan umum

seperti bus atau angkutan perkotaan yang sebenarnya sudah tidak layak untuk digunakan namau

tetap digunakan karena alas an kekurangan biaya, maka yang terjadi adalah banyak angkutan

umum yang memaksakan muatan untuk mengangkut penumpang sementara keselamatan

keselamatan mereka cenderung diabaikan. Contoh lain dari buruknya pelayanan transportasi

adalah pelayanan kereta api, meskipun sekarang sudah tidak seluruhnya milik pemerintah tetap

saja pelayanan kereta api kelas ekonomi masih kurang memadai karena banyak masyarakat yang

naik keatap kereta api agar tetap bisa menggunakan kereta api sebagai transportasi umum.

Padahal sudah jelas, hal itu sangat membahayakan keselamatan para penumpang. Mereka nekat

melakukan ini karena harga karcis ekonomi sangat murah dibandingkan dengan kereta jenis lain

dan angkutan umum lain seperti bus.

B.        Saran

Kami dari kelompok empat (4) sangat mengharapkan saran, kritik, masukan dari rekan-

rekan Praja, Dosen maupun yang membaca isi makalah ini, yang bersifat membangun demi

kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR BACAAN

Thoha, Miftah, 2012, Birokrasi Pemerintah dan Kekuasaan di Indonesia, Cetakan I, Thafa Media, Dua Satria Offset, Yogyakarta

Amitai, Etziomi, 1964, Modern Organization, Emglewood Clifst, Prentice Hall New Jersey

Caiden, Gerald, E, 1982, Public Administratio, Edisi ke 2, Californian Pilisades Oublisher

Weber, Max, 1947, The Teory of Social and Economis

Santoso, Priyo Budi, 1993, Birokrasi Pemerintah Orde Baru, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

www.mediaindonesia.com