BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

7
BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL “KEJU” A. Deskripsi Keju Keju adalah produk yang dibuat dengan cara mengkoagulasikan kasein susu, susu krim atau susu yang kaya dengan krim. Koagulasi dapat dilakukan dengan koagulasi garam, asam atau enzim, pemekatan atau kombinasinya. Setelah dikoagulasi, curd (padatan yang sebagian besar kandungannya protein) yang dihasilkan diperam, ada juga jenis keju yang tidak melalui pemeraman. Keju merupakan suatu produk oangan yang berasal dari hasil penggumpalan (koagulasi) dari protein susu. Susu yang digunakan untuk pembuatan keju adalah susu sapi walaupun susu dari hewan lainnya juga dapat digunakan. Selain dari kasein (protein susu), komponen susu lainnya seperti lemak, mineral-mineral dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak juga terbawa dalam gumpalan partikel-partikel kasein. Sedangkan komponen-komponen susu yang larut dalam air tertinggal dalam larutan sisa dari hasil penggumpalan kasein yang disebut whey. Sebagian besar orang menduga bahwa keju pertama kali dibuat di daerah Timur Tengah. Menurut sebuah legenda Arab, seorang pengembara berkelana dengan kudanya sambil membawa susu dalam tempat minumnya. Setelah beberapa jam, ternyata susu itu telah terpisah menjadi gumpalan putih dan cairan

description

selamat membaca

Transcript of BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

Page 1: BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

“KEJU”

A. Deskripsi Keju

Keju adalah produk yang dibuat dengan cara mengkoagulasikan kasein susu, susu

krim atau susu yang kaya dengan krim. Koagulasi dapat dilakukan dengan koagulasi

garam, asam atau enzim, pemekatan atau kombinasinya. Setelah dikoagulasi, curd

(padatan yang sebagian besar kandungannya protein) yang dihasilkan diperam, ada juga

jenis keju yang tidak melalui pemeraman.

Keju merupakan suatu produk oangan yang berasal dari hasil penggumpalan

(koagulasi) dari protein susu. Susu yang digunakan untuk pembuatan keju adalah susu

sapi walaupun susu dari hewan lainnya juga dapat digunakan. Selain dari kasein (protein

susu), komponen susu lainnya seperti lemak, mineral-mineral dan vitamin-vitamin yang

larut dalam lemak juga terbawa dalam gumpalan partikel-partikel kasein. Sedangkan

komponen-komponen susu yang larut dalam air tertinggal dalam larutan sisa dari hasil

penggumpalan kasein yang disebut whey.

Sebagian besar orang menduga bahwa keju pertama kali dibuat di daerah Timur

Tengah. Menurut sebuah legenda Arab, seorang pengembara berkelana dengan kudanya

sambil membawa susu dalam tempat minumnya. Setelah beberapa jam, ternyata susu itu

telah terpisah menjadi gumpalan putih dan cairan berwarna pucat. Ternyata hal itu

disebabkan oleh tempat minum yang terbuat dari perut sapi muda itu mengandung enzim

yang dapat menggumpalkan susu, cahaya matahari yang terik dan gerakan kuda selama

berkelana. Tanpa mengetahui hal itu, si pengembara mencicipi cairan dan gumpalan itu,

dan menganggap rasanya enak. Ada juga yang meyakini bahwa keju telah dinikmati

bangsa Sumeria di Mesopotamia beberapa tahun sebelum Masehi. Sebuah gambar di

bangunan pemujaan dewi Ninchursag menunjukkan bahwa pada masa itu keju telah

diproduksi.

Sementara legenda Yunani mengatakan bahwa keju ditemukan oleh Aristaeus,

anak dari Dewa Apollo dan Cyrene. Pada masa kerajaan Romawi, pembuatan keju mulai

berkembang dengan keahlian dan pengetahuan yang tinggi. Mereka telah menemukan

berbagai cara pembuatan dan pematangan, sehingga jenis keju semakin banyak dan

Page 2: BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

bervariasi. Dalam Abad Pertengahan, keju banyak dikembangkan di biara. Banyak jenis

keju yang kita kenal sekarang berasal dari para biarawan

(HMJ Biologi UIN Malang, 2012).

Jenis keju yang dihasilkan tergantung dari bermacam-macam faktor. Menurut

Kordylas (1991), faktor penting dalam pembuatan keju adalah kandungan air dan

pemeraman. Berdasarkan pada kandungan airnya keju dibagi dua kelas yaitu keju lunak

yang mengandung 40-75% air yang mudah busuk dan keju keras yang mengandung 30-

40 % air yang dapat disimpan beberapa tahun di bawah kondisi penyimpanan yang baik.

B. Cara Pembuatan Keju

Prinsip pembuatan keju adalah bahwa protein dalam keju mengalami flokulasi

dan mengikutkan 90% lemak susu dalam pengolahan. Keju dapat dibuat dengan

mengendapkan protein menggunakan suatu asam. Asam tersebut dapat dihasilkan oleh

bakteri atau asam yang ditambahkan. Apabila menggunakan asam, dapat digunakan asam

asetat, asam laktat, asam sitrat dan dapat pula digunakan asam alami seperti sari buah

sitrun. Susu dipanaskan 70-90ºC dan asam ditambahkan berupa tetesan sambil dilakukan

pengadukan sampai massa terpisah, setelah curd ditiriskan, dapat diproses lebih lanjut

(Daulay, 1991).

Teknik dan variasi pembuatan keju dapat dilakukan/dikembangkan menurut

kreativitas yang tak terbatas. Misalnya dengan penambahan biji-bijian, herba, minuman

beralkohol, potongan buah-buahan dan pewarna ke dalam curd. Pewarna yang digunakan

biasanya adalah merah annatto. Penambahan garam ke dalam keju biasanya adalah untuk

menurunkan kadar air dan sebagai pengawet (Daulay, 1991).

Di dunia terdapat beragam jenis keju. Menurut Daulay (1991), seluruhnya

memiliki prinsip dasar yang sama dalam proses pembuatannya, yaitu:

1. Pasteurisasi susu: dilakukan pada susu 70°C, untuk membunuh seluruh bakteri

pathogen.

2. Pengasaman susu. Tujuannya adalah agar enzim rennet dapat bekerja optimal.

Pengasaman dapat dilakukan dengan penambahan lemon jus, asam tartrat, cuka,

bakteri Streptococcus lactis atau Lactobacillus. Proses fementasi oleh streptococcus

Page 3: BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

lactis akan mengubah laktosa (gula susu) menjadi asam laktat sehingga derajat

keasaman (pH) susu menjadi rendah dan rennet efektif bekerja.

3. Penambahan enzim rennet. Rennet memiliki daya kerja yang kuat, dapat digunakan

dalam konsentrasi yang kecil. Perbandingan antara rennet dan susu adalah 1:5.000.

Kurang lebih 30 menit setelah penambahan rennet ke dalam susu yang asam, maka

terbentuklah curd. Bila temperatur sistem dipertahankan 40 derajat celcius, akan

terbentuk curd yang padat. Kemudian dilakukan pemisahan curd dari whey.

4. Pematangan keju (ripening). Untuk menghasilkan keju yang berkualitas, dilakukan

proses pematangan dengan cara menyimpan keju ini selama periode tertentu. Dalam

proses ini, mikroba mengubah komposisi curd, sehingga menghasilkan keju dengan

rasa, aroma, dan tekstur yang spesifik. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi

penyimpangan seperti temperatur dan kelembaban udara di ruang tempat pematangan.

Dalam beberapa jenis keju, bakteri dapat mengeluarkan gelembung udara sehingga

dihasilkan keju yang berlubang-lubang.

C. Manfaat Keju

Selain rasanya yang enak dan gurih, keju juga menyimpan banyak kandungan gizi

yang bermanfaat bagi tubuh. Diantaranya adalah :

Page 4: BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

1. Profil asam amino dalam keju cukup lengkap untuk pembangun jaringan otot,

metabolisme sel-sel tubuh dan tulang.

2. Kaya riboflavin yang bermanfaat membantu metabolisme karbohidrat dan menjaga

kesehatan membran mukosa.

3. Kaya vitamin B12 dan asam folat dalam keju yang bermanfaat membantu sintesa

DNA, pematangan sel darah merah dan menjaga fungsi syaraf.

4. Kaya vitamin A yang penting bagi indra penglihatan, kesehatan kulit, jaringan

permukaan dan perlindungan terhadap infeksi.

5. Kaya selenium yang penting untuk sintesa suatu enzim antioksidan.

6. Kaya fosfor yang bermanfaat sebagai pembentuk ATP untuk produksi energi,

pembentuk tulang dan gigi dan keseimbangan asam basa.

7. Kaya kalsium yang penting untuk pembentukan tulang dan gigi, pembekuan darah,

menjaga fungsi saraf, otot dan irama jantung.

8. Keju juga mengandung tryptophan, sejenis asam amino yang mampu meredakan

setress, membantu tidur dan mengurangi sindrom pra menstruasi.

9. Kandungan kalori dan karbohidratnya juga sangat rendah sehingga cocok sebagai

makanan diet.

10. Mengandung banyak mineral sehingga sangat baik untuk melindungi gigi dari

kerusakan.

Page 5: BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

SUMBER :

http://supercheesestick.blogspot.com/2011/06/10-fakta-manfaat-keju-bagi-tubuh.html

http://lordbroken.wordpress.com/2010/07/23/proses-pembuatan-keju/

http://hmj-semutmerah.blogspot.com/2009/11/bioteknologi-proses-pemubuatan-keju.html