Biologi Dasar Teori

19
DAFTAR PUSTAKA 1. Saktiyono, 2004,Sains : Biologi SMP 3, Esis-Penerbit Erlangga, Jakarta 2. Tjitrosomo, Siti Sutarmi.1987.Botani Umum.Angkasa,Bandung 3. www.ariete.net/caffe/info.htm 4. www.en.wikipedia.org/wiki/Coffea 5. www.id.wikipedia.org/wiki/Teh 6. www.kapurpertanian.com 7. http://kampus.okezone.com/read/2011/10/18/372/517127/air- cucian-beras-bisa-suburkan-tanaman BAB II LANDASAN TEORI A. Pertumbuhan dan Faktornya Pertumbuhan ialah peningkatan ukuran (tinggi, volume) yang sifatnya tidak dapat balik (irreversible) serta dihasilkan dari pembelahan sel dan p embesaran sel . banyak factor alasan atau penyebab yang mempengaruhi perkembangan tumbuhan, tanaman, podon, dll. Apabila faktor tersebut kebutuhannya tidak terpenuhi maka tanaman tersebut bisa mengalami dormansi / dorman yaitu berhenti melakukan aktifitas hidup. Faktor pengaruh tersebut yakni : 1. Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga

Transcript of Biologi Dasar Teori

Page 1: Biologi Dasar Teori

DAFTAR PUSTAKA1. Saktiyono, 2004,Sains : Biologi SMP 3, Esis-Penerbit Erlangga, Jakarta 2. Tjitrosomo, Siti Sutarmi.1987.Botani Umum.Angkasa,Bandung3.  www.ariete.net/caffe/info.htm 4.  www.en.wikipedia.org/wiki/Coffea 5.  www.id.wikipedia.org/wiki/Teh 6. www.kapurpertanian.com

7. http://kampus.okezone.com/read/2011/10/18/372/517127/air-cucian-beras-bisa-suburkan-

tanaman

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pertumbuhan dan Faktornya

Pertumbuhan ialah peningkatan ukuran (tinggi, volume) yang sifatnya tidak dapat

balik (irreversible) serta dihasilkan dari pembelahan sel dan pembesaran sel . banyak

factor alasan atau penyebab yang mempengaruhi perkembangan tumbuhan, tanaman,

podon, dll. Apabila faktor tersebut kebutuhannya tidak terpenuhi maka tanaman

tersebut bisa mengalami dormansi / dorman yaitu berhenti melakukan aktifitas hidup.

Faktor pengaruh tersebut yakni :

1. Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan

Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang,

reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi

tumbuhan adalah antara 22C sampai dengan 37C. Temperatur yang lebih atau

kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat

atau berhenti

2. Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara

Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi  pertumbuhan serta perkembangan

tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan dimana

tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan

yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.

3. Faktor Cahaya Matahari

Page 2: Biologi Dasar Teori

Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan

fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya

matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-

kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat

proses pertumbuhan.

4. Faktor Hormon

Pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan tumbuhan dikendalikan beberapa

golongan zat yang secara umum dikenal sebagai hormon tumbuhan atau

fitohormon. Penggunaan istilah "hormon" sendiri menggunakan analogi fungsi

hormon pada hewan; dan, sebagaimana pada hewan, hormon juga dihasilkan

dalam jumlah yang sangat sedikit di dalam sel. Hormon tumbuhan merupakan

bagian dari proses regulasi genetik dan berfungsi sebagai prekursor. Rangsangan

lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan. Bila konsentrasi hormon

telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai

ekspresi. Dari sudut pandang evolusi, hormone tumbuhan merupakan bagian dari

proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan

kelangsungan hidup jenisnya. Sejauh ini dikenal sejumlah golongan zat yang

dianggap sebagai fitohormon, yaitu :

1. Auksin

Mempengaruhi pertambahan panjang batang, pertumbuhan, diferensiasi

dan percabangan akar; perkembangan buah; dominansi apikal;

fototropisme dan geotropisme. Tempat dihasilkannya pada jaringan

meristem apikal tunas ujung, daun muda, embriodalam biji.

2. Sitokinin

Mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar; mendorong

pembelahan sel dan pertumbuhan secara umum; mendorong

perkecambahan; dan menunda penuaan. Tempat dihasilkannya pada akar,

embrio dan buah, berpindah dari akar ke organ lain.

3. Giberelin atau asam giberelat (GA)

Page 3: Biologi Dasar Teori

Mendorong perkembangan biji, perkembangan kuncup, pemanjangan

batang dan pertumbuhan daun; mendorong pembungaan dan

perkembangan buah; mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi

akar. Tempat dihasilkannya pada jaringan meristem apikal tunas ujung dan

akar; daun muda; embrio.

4. Asam absisat (ABA)

Menghambat pertumbuhan; merangsang penutupan stomata pada

waktukekurangan air, memper-tahankan dormansi.Tempat dihasilkannya:

Daun; batang, akar, buah berwarna hijau.

5. Etilen

Mendorong pematangan; memberikan pengaruh yang berlawanan

dengan beberapa pengaruh auksin; mendorong atau menghambat

pertumbuhan dan perkembangan akar, daun, batang dan bunga.Tempat

dihasilkannya: Buah yang matang, buku pada batang, daun yang sudah

menua.

6. Kalin

a. Kaukalin yaitu berfungsi untuk merangsang pembentukan

batang

b. Rhizokalin yaitu berfungsi untuk merangsang

pembentukan akar 

c. Filokalin yaitu berfungsi untuk merangsang pembentukan

daun.

d. Anthokalin yaitu berfungsi untuk merangsang

pembentukan bunga

7. Asam jasmonat

8. Steroid (brasinosteroid)

9. Salisilat

10. Poliamina.

11. Asam traumalin

Page 4: Biologi Dasar Teori

5. Hara/Mineral

Tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara mineral. Hal ini

dilakukan dengan menggunakan bahan anorganik untuk mendapatkan energi

dan pertumbuhannya. Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme

tanaman dinamakan hara tanaman. Mekanisme perubahan unsur hara menjadi

senyawa organik atau energi disebut metabolisme. Unsur hara yang diperlukan

tanaman adalah Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen(O), Nitrogen (N), Fosfor (P),

Kalium (K), Sulfur (S), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Seng (Zn), Besi (Fe),

Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Molibden (Mo), Boron(B), Klor (Cl), Natrium

(Na), Kobal (Co), dan Silikon (Si). Unsur hara dalam tanah lebih banyak

diperlukan bagi tumbuhan dari pada hewan dan manusia. Unsur hara dapat

dibedakan menjadi :

1. Hara makro/makronutrien ialah mineral yang dibutuhkan tumbuhan dalam

jumlah banyak. Berikut adalah contoh, fungsi dan gambaran gejala jika

kekurangan unsur hara

a. Nitrogen ( N ) dapat berfungsi untuk merangsang

pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, merupakan bagian dari sel

( organ ) tanaman itu sendiri, berfungsi untuk sintesa asam amino dan

protein dalam tanaman, merangsang pertumbuhan vegetativ (warna hijau)

seperti daun, tanaman yang kekurangan unsur N gejalanya : pertumbuhan

lambat/ kerdil

daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua

cepat menguning dan mati.

b. Phospat ( P ) dapat berfungsi untuk pengangkutan energi hasil

metabolisme dalam tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan,

merangsang pembentukan akar, merangsang pembentukan, merangsang

pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel. Tanaman ynag

kekurangan usur P gejalanya : pembentukan buah/ dan biji berkurang,

kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan (kurang sehat).

Page 5: Biologi Dasar Teori

c. Kalium (K) berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil

asimilasi, enzim dan mineral termasuk air, meningkatkan daya tahan/

kekebalan tanaman terhadap penyakit. Tanaman yang kekurangan

unsur K gejalanya : batang dan daun menjadi lemas/ rebah,

daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung

daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.

2. Hara mikro/mikronutrien ialah mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan

dalam jumlah yang sedikit, misalnya:

a. Boron (B) fungsi boron dalam tanaman antara lain berpera

nan dalammetabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan

auksin. Di samping

itu boron juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi 

sel, permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari. Gejala

defisiensi hara mikro ini antara lain : pertumbuhan terhambat pada

jaringan meristematik (pucuk akar), mati pucuk (die back), mobilitas

rendah, buah yang sedang berkembang sangat rentan, mudah terserang

penyakit.

b. Klor (Cl) Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan

osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki

penyerapan ion lain, untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit dianggap hara

makro yang penting, juga berperan dalam fotosistem II dari proses

fotosintesis, khususnya dalam evolusi oksigen. Adapun defisiensi klor

antara lain: pola percabangan akar abnormal, gejala wilting (daun lemah

dan layu), warna keemasan (bronzing) pada daun, pada tanaman kol daun

berbentuk mangkuk.

c. Seng (Zn) berperan dalam biosintesis auksin, pemanjangan sel dan ruas

batang. Ketersediaan Zn menurun dengan naiknya pH, pengapuran yang

berlebihan sering menyebabkan ketersediaaan Zn menurun. Tanah yang

mempunyai pH tinggi sering menunjukkan adanya gejala defisiensi Zn,

terutama pada tanah berkapur. Adapun jala defisiensi Zn antara lain:

tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil dan

Page 6: Biologi Dasar Teori

mengumpul (resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan intermedier

serta adanya nekrosis.

d. Besi (Fe) berperan sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses

metabolisme. Kekurangan Fe menyebabkan terhambatnya pembentukan

klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak sempurna

e. Mangan (Mn ) berperan sebagai aktivator bagi sejumlah enzim utama

dalamsiklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal

dalamkloroplas, ada indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil. Defisiensi

unsur Mn antara lain : pada tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis

pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai

ke daun yang lebih tua, pada tanaman serealia bercak- bercak warna

keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan

pangkal daun muda. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Setio

Budi Wiharto (09417/PN) dari UGM Jogjakarta.c. Hara tambahan unsur

hara yang diperoleh dari pengelolaan hasil industri pertanian antara lain

limbah tebu, pabrik bumbu masak, serta hasil sisa sisa limbah industri. Hal

ini jika tidak ditangangani dengan baik akan menjadi suatu pencemaran.

Namun, dengan pemanfaatan dari limbah tersebut dapat dimanfaatkan

untuk sumber bahan organik dalam tanah menurut (Sutanto,2002)

Dengan menggunakan hara, tanaman dapat memenuhi siklus

hidupnya.Fungsi hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan

apabila tidak terdapat suatu hara tanaman, maka kegiatan metabolisme

akan terganggu atau berhenti sama sekali. Disamping itu umumnya

tanaman yang kekurangan atauketiadaan suatu unsur hara

akan menampakkan gejala pada suatu orrgan tertentuyang spesifik yang

biasa disebut gejala kekahatan.(www.kapurpertanian.com)

Teh Berdasar Keanekaragaman Macam, Kandungan, dan

Manfaatnyakeanekaragaman Macam The

 

Page 7: Biologi Dasar Teori

Teh merupakan tanaman asli daerah cina, India dan Tibet. Tanaman the hidup pada

ketinggian 1200-2400 meter diatas permukaan laut. Saat ini the telah menjadi minuman

favorit masyarakat Indonesia,  karena teh merupakan minuman berkasiat yang terbukti

dari jaman dulu hingga sekarang, berbagai manfaatnya telah dibuktikan secara empirik

dan riset. Berbagai macam jenis teh, mulai dari teh hijau, teh hitam, teh buatan, hingga

teh putih yang baru populer saat ini setelah khasiatnya berhasil disembunyikan selama

ratusan tahun.

1. Teh Hitam

Disebut juga sebagai teh merah oleh bangsa Cina, Jepang dan Korea. Merupakan

jenis teh yang paling populer dan sering dikonsumsi di Asia, termasuk Indonesia. Teh

hitam lebih lama mengalami proses oksidasi dibanding teh-teh lainnya. Jenis teh ini

memiliki aroma kuat dan bisa bertahan lama jika disimpan dg baik .

2.3.2 Jenis Teh menurut kemasannya

• Teh celup

Teh dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas dengan tali.

Teh celup sangat populer karena praktis untuk membuat teh,t api pencinta teh kelas

berat biasanya tidak menyukai rasa teh celup.

• Teh saring

Teh dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas tanpa tali. Teh

saring sangat populer karena praktis untuk membuat the dalam quantity banyak dan

menghasilkan lebih pekat dibandingkan tehcelup.

• Teh seduh

(daun teh) Teh dikemas dalam kaleng atau dibungkus dengan pembungkus

dari plastik atau kertas. Takaranteh dapat diatur sesuai dengan selera sering dianggap

tidak praktis. Saringan teh dipakai agar teh yang mengambang tidak ikut terminum.

Selain itu, teh juga bisa dimasukkan dalam kantong teh sebelum diseduh. Mangkuk teh

bertutup asal Tiongkok yang disebut gaiwan dapat digunakan untuk menyaring daun

teh sewaktumenuang teh ke mangkuk teh yang lain.

• Teh yang dipres

Page 8: Biologi Dasar Teori

Teh dipres agar padat untuk keperluan penyimpanan dan pematangan.Teh puerh dijual

dalam bentuk padat dan diambil sedikit demi sedikit sewaktu mau diminum. Teh yang

sudah dipres mempunyai masa simpanyang lebih lama dibandingkan daun teh biasa.

• Teh stik 

Teh dikemas di dalam stik dari lembaran aluminium tipis yang mempunyai lubang-

lubang  kecil yang berfungsi sebagai saringan teh.

• Teh instan

Teh berbentuk bubuk yang tinggal dilarutkan dalam air panas atau air dingin.

Pertama kali diciptakan pada tahun 1930-an tapi tidak diproduksi hingga akhir tahun

1950-an. Teh instan ada yang mempunyai rasa vanila, madu, buah-buahan atau

dicampur susu bubuk.

2.3.3 Kandungan Teh dan Manfaatnya

1. Pelifenol, berfungsi sebagai antioksidan yang mengkap radikal bebas didalam tubuh

kita yang diakibatkdan oleh lingkungan tercemar bahkan dari makanan yang kita

makan.

2. Vitamin B, dalam hal ini teh terkandung sepuluh kali lipat lebih banyak dibandingkan

dengan sayur-sayuran

3. Vitamin C, berfungsi sebagai kekebalan tubuh atau immunitas. VitaminC nya bisa

lebih tinggi dibanding dengan Jeruk.

4. Vitamin A, yang berfungsi juga untuk kesehatan mata

5. Vitamin E, dalam 1 cangkir teh bisa terkandung vitamin E yang dibutuhkan untuk

membuat jantung menjadi sehat dan membuat kulit menjadi halus yaitu sebanyak

100-200 UI

6. Cathecin, zat ini merupakan zat yang bersifat multifungsi. Bisa sebagai anti radang,

anti penggandaan sel, dan menurunkan kadar kolesterol.

7. Flouride

8. Asam amino L-theanine (memperkuat imune tubuh)

9. Antik oksidan (Polifenol – sepuluh kali lipat dibanding sayuran, flavonoid)

Page 9: Biologi Dasar Teori

10. Quercetin, kaempfrol, dan myricetin (mencegah pengapuran pembuluhdarah)

11.Kafein

2.4 Kopi Berdasar Keanekaragaman Macam, Kandungan, dan Manfaatnya

 

kopi merupakan tanaman benua afrika yang menyebar ke indonesia di bawa oleh

pedagang eropa, gujarat dan india. Tanaman kopi hidup di ketinggian400-1200 meter

diatas permukaan laut. Tanaman kopi memiliki berbagai jenis

diantaranya ialah kopi kolombia, colombia milds, kopi arabika, kopi robusta, kopi

liberika.

2.4.1 Varietas Kopi

Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya terdapat 2 jenis varietas

utama, yaitu kopi arabika (Coffea arabica) dan robusta (Coffea robusta). Masing-masing

jenis kopi ini memiliki keunikannya masing-masing dan pasarnya sendiri.

• Biji kopi arabika

Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian besar

kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini berasal dari

Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari

Amerika Latin ,   Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Secara umum, kopi

ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau subtropis . Kopi arabika tumbuh pada

ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh hingga

3 meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26oC.

Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau hingga merah

gelap.

• Biji kopi robusta

Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun1898. Kopi robusta dapat

dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan

Page 10: Biologi Dasar Teori

mengandung kafeind alam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan daerah

tumbuh kopi robusta lebih luas dari pada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada

ketinggian tertentu. Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di atas

permuakaan laut. Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan hama

dan penyakit. Hal ini menjadikan kopi robusta lebih murah. Kopi robusta banyak

ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah,Asia Tenggara, dan Amerika Selatan.

• Kopi luwak 

Jenis kopi yang lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopiarabika dan  robusta .

Biasanya disetiap daerah penghasil kopi memiliki keunikannya masing-masing dan

menjadikannya sebagai suatu subvarietas. Salah satu jenis lain yang terkenal adalah

kopi   luwak     asli Indonesia. Kopi luwak  merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di

dunia. Proses terbentuknya dan rasanya yang sangat unik menjadi alasan utama

tingginya harga jual kopi jenis ini. ada Pada dasarnya,  kopi ini merupakan kopi jenis

arabika. Biji kopi ini kemudian dimakan oleh luwak atau sejenis  musang . Akan tetapi,

tidak semua bagian biji kopi ini dapat dicerna oleh hewan ini. Bagian dalam biji ini

kemudian akan keluar bersama kotorannya. Karena telah bertahan lama didalam saluran

pencernaan luwak, biji kopi ini telah mengalami fermentasi singkat oleh bakteri

alami di dalam perutnya yang memberikan cita rasa tambahan yang unik.

2.4.2 Kandungan Kopi

Dalam penelitian ini kami menggunakan kopi instant yang banyak menggunakan

kopi robusta. Kopi robusta hidup di ketinggian 400-700 meter di atas permukaan laut.

Diantara jenis kopi yang ada kopi robusta memiliki kandungan kafein yang paling tinggi.

Kopi robusta banyak digunakan untuk kopiinstan karena dianggap lebih murah namun

dengan kadar kafein yang tinggi. Berikut kandugan yang di miliki oleh kopi:

1. mineral

2. kafein

3. asam amino

4. polisakarida

5. asam alifastis

6. acid

7. vanillin

Page 11: Biologi Dasar Teori

8. pirogallol

2.5 Kaitan Pemberian Air Teh dan Air Kopi pada Tanaman

Pertumbuhan tanaman dapat ditentukan dari faktor eksternal yaitu jenis larutan air yakni

larutan teh dan larutan kopi. Dalam hal ini larutan air erat hubungannya dengan

kandungan zat yang terlarut dalam larutan tersebut. Larutan teh mengandung banyak

sekali zat yang terlarut diantaranya sudah disebutkan diatas. Larutan teh terkenal akan

kadar theine yang tinggi sama dengan kadar kafein dalam larutan kopi. Larutan kopi

dalam hal ini tanaman kopi lebih tahan terhadap hama dikarenakan memiliki kafein yang

berfungsi sebagai peptisida alami. Dalam beberapa pendapat ada yang berpendapat

bahwa pemberian kopi dapat mempercepat pertumbuhan tanaman,

sedangkan ada pula yang menyebutkan bahwa pemberian kopi dapat menghambat

pertumbuhan tanaman. Hal itu menunjukkan bahwa pemberian kafein pada

tanaman ternyata berpengaruh pada tanaman itu sendiri, entah itu bersifat mempercepat

atau menghambat.

Kandungan. Vitamin B1 dalam air cucian beras mempunyai peranan didalam

metabolisme tanaman dalam hal mengkonversikan karbohidrat menjadi

energi untuk menggerakkan 

aktifitas di dalam tanaman. Sehingga dengan demikian tanaman yang mengalami stres

karena kondisi bare root (pengirimantanpa media) ataupun dikarenakan pemindahan

tanaman ke media baru, agar segera melakukan aktivitas metabolisme untuk adaptasi

dengan lingkungan ataupun media yang baru. Untuk tanaman yg sudah sehatpun akan

menjadi lebih tidak gampang stres.makanya kalo habis cuci beras, air bekas

cucinya jangan dibuang, lebih baik air bekas cucinya buat siram tanaman.

 

Air beras adalah air yang berasal dari hasil pencucian beras. Dalam air  beras banyak

mengandung zat-zat yang dapat membantu pertumbuhan tanaman . Air ini dalam

kehidupan sehari-hari .Jarang digunakan oleh orang-orang untuk menyiram tanaman

padahal air beras sangat baik untuk  pertumbuhan tanaman

Mahasiswa Fakultas Pertanian IPB (Yayu Siti Nurhasanah) ini mengungkapkan, air

Page 12: Biologi Dasar Teori

cucian beras merupakan media alternatif pembawa bakteri Pseudomonas

fluorescens. Bakteri tersebut adalah mikroba yang berperan dalam pengendalian petogen

penyebab penyakit karat dan memicu pertumbuhan tanaman. Air cucian beras memiliki

kandungan nutrisi yang melimpah di antaranya karbohidrat berupa pati sebesar 85-90

persen, protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin yang tinggi. Percepatan

pertumbuhan bakteri P. fluorescens pada formula air cucian beras dapat ditambahkan

ekstrak tempe dan gula. Untuk membuktikan penemuannya, Yayu melakukan pengujian

terhadap sejumlah bibit tanaman krisan yang ditanam pada media tanah steril. Secara

intensif salah satu bibit tersebut diberikan formulasi air cucian beras, sementara yang

lainnya tidak. Setelah diamati dalam jangka waktu tertentu, ternyata tanaman yang

diberikan formulasi air cucian beras memiliki pertumbuhan tanaman yang signifikan.

Namun, pertumbuhan pada tanaman tergantung pada intensitas penyemprotan formula.

Karena pertumbuhan tiap tanaman berbeda, tergantung pada intensitas penyemprotan

formulasi air cucian beras tersebut.