BIOLOGI danEKOLOGI KERANGBULU Anadara …oseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xxxvii_2_2012-1.pdf ·...

9
& KASTORO (1997), menyatakan bahwa pengetahuan mengenai biologi jenis kerang ini sangat terbatas, karena kerang ini kurang populer dibandingkan dengan A. granosa (LINNAEUS, 1758) yang sebelumnya telah dipelajarioleh PATHANSALI& SOONG (1958) dan BROOM(1982). Kerang A. pilula merupakan salah satu spesies penting di Indonesia dan di Asia Tenggara (POUTIERS, 1998; HUTOMO & MOOSA, 2005). A. pilula hidup berasosiasi dengan beberapa spesies kerang lainnya antara lain A. granosa (LINNAEUS, 1758), A. indica (GMELIN, 1791) dan A. inequiualuis (BRUGUIERE, 1784). A. pi/ula banyak ditemukan hampir di seluruh perairan Jndonesia yang mana habitat sedimen pasir berlumpur salah satunya pada perairan Utara Jawa (MUDllONO dan KASTORO 1997;POUTlERS, 1998} I) UPT Loka Konservasi Biota Laut-LIPI, Ambon Kerang merupakan salah satu jenis moluskayangmemiliki nilai ekonomis tinggi clan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber bahan pangan alternatif. Indonesia memiliki beraneka ragam jenis kerang, yaitu sekitar 143spesies dan baru sekitar 18spesies dari kelas Gastropoda dan Bivalvia yang sudah dirnanfaatkan sebagai surnber bahan pangan altematif(BENGEN,2009). Genus Anadara merupakan salah satu dari berbagai jenis kerang yang telah dikenal di Jndonesia. _Jumlahnya sekitar 60 spesies dan terse bar dari Australia di Selatan hingga ke Jepang serta Laut Mediterania di Utara (LIM dalam AFlATI, 2005). Salah satu spesies dalam genus tersebut yang dimanfaatkan sebagai surnber bahan pangan alternatif adalah Anadara (Cunearca)pilula (REEVE, 1843~ MUDnONO PENDARULUAN ABSTRACT BIOLOGY AND ECOLOGY OF THE COCKLE AnadaTa (Cunearca) pllula, A.pilula is one of important species in Indonesia and Southeast Asia. This species live associated with others species like A. granosa (LINNAEUS, 1758), A. indica (GMELIN, 1791) and A. inequiualuis (BRUGU1ERE, 1 784). The knowledge of this species is very limited because it is less famous than others species of genus Anadara. The characteristic of A. pilula are maximum shell length 4 cm, commonly to 3 em which nearly circular and many for. This paper aime at discusses about the biology, habitat and distribution of A. pilula. Widbya Nugrobo Satrioajie" Oleh BIOLOGI dan EKOLOGI KERANG BULU Anadara (Cunearca) pilula (REEVE, 1843) ISSN 0216-1877 Oseana, Volume XXXVD, Nomor 2, Tahun 2012: 1-9

Transcript of BIOLOGI danEKOLOGI KERANGBULU Anadara …oseanografi.lipi.go.id/dokumen/os_xxxvii_2_2012-1.pdf ·...

& KASTORO (1997), menyatakan bahwapengetahuan mengenai biologi jenis kerang inisangat terbatas, karena kerang ini kurangpopuler dibandingkan dengan A. granosa(LINNAEUS, 1758) yang sebelumnya telahdipelajari oleh PATHANSALI&SOONG (1958)dan BROOM(1982).

Kerang A. pilula merupakan salah satuspesies penting di Indonesia dan di AsiaTenggara (POUTIERS, 1998; HUTOMO &MOOSA, 2005). A. pilula hidup berasosiasidengan beberapa spesies kerang lainnya antaralain A. granosa (LINNAEUS, 1758), A. indica(GMELIN, 1791) dan A. inequiualuis(BRUGUIERE, 1784). A. pi/ula banyakditemukan hampir di seluruh perairan Jndonesiayang mana habitat sedimen pasir berlumpursalah satunya pada perairan Utara Jawa(MUDllONO danKASTORO 1997;POUTlERS,1998}

I) UPT Loka Konservasi Biota Laut-LIPI, Ambon

Kerang merupakan salah satu jenismoluska yangmemiliki nilai ekonomis tinggi clanbanyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagaisumber bahan pangan alternatif. Indonesiamemiliki beraneka ragam jenis kerang, yaitusekitar 143 spesies dan baru sekitar 18 spesiesdari kelas Gastropoda dan Bivalvia yang sudahdirnanfaatkan sebagai surnber bahan panganaltematif(BENGEN,2009).

Genus Anadara merupakan salah satudari berbagai jenis kerang yang telah dikenal diJndonesia. _Jumlahnya sekitar 60 spesies danterse bar dari Australia di Selatan hingga keJepang serta Laut Mediterania di Utara (LIMdalam AFlATI, 2005).

Salah satu spesies dalam genustersebut yang dimanfaatkan sebagai surnberbahan pangan alternatif adalah Anadara(Cunearca)pilula (REEVE, 1843~ MUDnONO

PENDARULUAN

ABSTRACT

BIOLOGY AND ECOLOGY OF THE COCKLE AnadaTa (Cunearca) pllula, A. pilula isone of important species in Indonesia and Southeast Asia. This species live associatedwith others species like A. granosa (LINNAEUS, 1758), A. indica (GMELIN, 1791) and A.inequiualuis (BRUGU1ERE, 1784). The knowledge of this species is very limited becauseit is less famous than others species of genus Anadara. The characteristic of A. pilula aremaximum shell length 4 cm, commonly to 3 em which nearly circular and many for. Thispaper aime at discusses about the biology, habitat and distribution of A. pilula.

Widbya Nugrobo Satrioajie"

Oleh

BIOLOGI dan EKOLOGI KERANG BULUAnadara (Cunearca) pilula (REEVE, 1843)

ISSN 0216-1877Oseana, Volume XXXVD, Nomor 2, Tahun 2012: 1-9

Gambar 1.A. pilula (www.seasbellhub.com)

2

lapisan tipis (Iembaran) protein di antaracangkang serta bagian tubuh (otot dan daging)(HUGHES da/am SETYONO,2006).

A. pilula termasuk ke da1amsalah satukelas dari Phylum Molusca, kelas Bivalvia.Secara umum bagian tubuh kekerangan dibagimenjadi lima, yaitu (1) kaki (foot, byssus), (2)kepala (head), (3) bagian alat pencemaan danreproduksi (visceral mass), (4) selaput (mantle),dan (5) cangkang (she/f). Pada bagian kepalaterdapat organ-organ syaraf sensorik dan mulut.Bagian kaki merupakan otot yang mudahberkontraksi, dan bagian inimerupakan bagianutama alat gerak. Warna dan bentuk cangkangsangat bervariasi, tergantung pada jenis, habitatdanmakanannya (SETYONO, 2006).

A. pilula memiliki tubuh pipih secaralateral dan seluruh tubuh tertutup dua kepingcangkang yang berbubungan di bagian dorsaldengan adanya hinge ligament yaitu semacampita elastik yang terdiri dari bahan organik sepertizat tanduk (conchiolin) sarna denganperiostrakum, bersambungan denganperiostrakurn cangkang (pOUTIERS, 1998)(Gambar1).

MORFOLOGI DAN KLASIFIKASIAnadorapi/uta

Secara umum kekerangan merupakankelompok hewan tidak bertulang belakang(invertebrata) dan bentuknya rnudah untukdikenali. Sebagian besar dicirikan denganadanya cangkang untuk melindungi tubuhnyadan hanya sebagian jenis saja yang tidakbercangkang. Cangkang merupakan alatpelinduog diri, terdiri atas lebih dari 98% lapisankarbonat (CaC, crystalline calcium carbonate)(AWANG et al., 2007) dan dipisahkan oleh

Kegiatan penangkapan kerang diIndonesia sudah banyak dilakukan, terutama eliPulau Jawa. Daerah penangkapan kerang diPulau Jawa meliputi perairan Utara Jawatermasuk perairan Kota Tegal. Usahapenangkapan kerang yang dilakukan masihmenggunakan cara tradisional yaitumenggunakan aJat garuk atau menggunakantangan (BALAI RISET PERIKANAN LAUT,2004).

3

Pada permukaao dalam lapisao luarcangkang kerang menghasiikan periostrakum,dan pennukaan luamya menghasilkan lapisankapur. Sedangkan epitel mantel dan pennukaancangkang bagian dalam terdapat rongga (kecualipada melekatnya otot palial), yang terisi cairanekstrapalial, yang kemudian mengendap menjadibutiran-butiran kapur (pOUTIERS, 1998).

Tempat melekatnya otot palial dekattepi cangkang dan meninggalkan bekas berupagaris palia!. Meskipun ada otot palial, adakalanya benda asing seperti butir pasir atauparasit yang masuk ke dalam tubuh kerangterperangkap di dalam rongga di antara manteldan cangkang. Benda asing dalam ronggatersebut berada dalam cairan ekstrapalial,sebingga terjadl pengendapan lapisan-lapisanmutiara di sekitar benda terse but, yang makinlamamakin tebal (poUTIERS, 1998).

Rongga mantel luas dan insangbiasanya besar sekali karena selain berfungsisebagai alat pernafasan, juga sebagaipengumpul makanan. Puncak cangkang disebutumbo menunjukkan bagian cangkang yangpaling tua. Garis-garis melingkar sekitar umbomenunjukkan garis pertumbuhan cangkang.Bentuk, ukuran dan warna cangkang sangatbervariasi, sehingga penting untuk identifikasi(POUTIERS, J998).

Pada dasarnya tepi mantel hanyamelekat pada bagian dorsal saja, sedangkan tepilainnya bebas. Namun dalam evolusinya terjadipenyatuan di beberapa tepi yang lain untukefisiensi aliran air melalui insang. Sifon kerangAnadara pendek, sebingga tidak dapat masukke dalam lumpur terlalu dalarn (BROOM, 1985).

A. pi/ula mempunyai bentuk cangkangyang hampir membulat dengan ukuran panjang3-4 cm. Jalur-jalur radial yang terpusat ke arahumbo terputus- putus. Lapisan cangkang padaumunya berwarna putih keruh (pOUTIERS,1998).

BivalviaMetabranchiaPteriomorpbaArcoideaArcidaeAnadarinaeAnadaraAnadara (Cunearca) pilula(REEVE, 1843)

KelasSub KelasOrdoSuper FamiliFamiliSubFarniliGenusSpesies

Kedua keping cangkang pada bagiandalam ditautkan oleh sebuah otot aduktoranterior dan sebuah otot aduktor posterior, yangbekerja secara antagonis dengan hinge ligament.Ketika otot aduktor rileks, ligament berkerut makakedua keping cangkang akan terbuka, demikiansebaliknya, Guna mempererat sambungan kepingcangkang, di bawah hinge ligament terdapat gigi atautonjolan pada keping yang satu (POUTlERS 1998).

Periostrakum merupakan Lapisanpalingluar yang menutupi dua lapisan kapur atau lebihdibawahnya (di daJam). Lapisan Kapur tersebutterdiri dari argon it dan cafcite, yang tersusunsebagai bentuk prisma, bilah-bilah (lath), ataulembaran-lembaran (mutiara), bentuk lensa ataubentuk lain yang lebih kompleks. Semuabentuk-bentuk tersebut tertanam dalam suatukerangka (seperti disemen) (poUTIERS, 1998).

Mantel pad a A. pi/ula berbentuksepertijaringan tipis dan lebar, menutup seluruhtubuh dan terletak di bawah cangkang. Padalipatan bagian tepi terdapat riga lipatan dalam,tengah dan luar. Lipatan dalam adalah yangpaling tebal berisi otot radial dan otot melingkar.Lapisao tengah mengandung alat indra. Lapisanluar sebagai pengbasil cangkang (BROOM,1985).

OBIS Indo-Pacific Molluscan SpeciesDatabase at The Academy of Natural Science(2006) menyatakan bahwa A. pilula yangtermasuk di dalam kelas bivalvia mempunyaiklasifikasi sebagai berikut:

Filum MoIluska

4

HABITAT AnadJlra pi/uta

Menurut SETYONO (2006) jenis-jeniskekerangan laut ada yang hidup di dasar perairan(benthic) maupun di permukaan (pelagic).Mayoritas kekerangan adalah bentik, baik hidupdiperairan dangkal (littoral) maupun perairandalam (deep zone). PATHANSALI & SOONG(1958); BROOM (1982); OEMARJATI &WARDHANA (1990) manyatakan bahwajenisbivalvia umumnya terdapat pada habitatperairan litoral sampai bertahan pada kedalamankuraog lebib 500 m. Hewan ini sebagian besarmembenamkan diri dalam pasir atau lumpur.

A. pi/ula dapat tumbuh dengan baikpada zona perairan Iitoral dan sublitoral dengantipe perairan yang tenang, terutama di dasar telukberpasir dan berlumpur sampai pada kedalaman30 m tetapi yang biasa dijadikan tempat hidupadalab daerah literal karena daerab tersebutmasih terkena pasang surut (POUTIERS, 1998).

A. pi/uLa di Teluk Miskam PanimbangBanten, Jawa Barat, mendapatkanjenis kerangterse but banyak terdapat daerab pasang surutrendah yang bersubstrat lumpur berpasirdengan kisaran kedalaman 0,75-3 m(MUDJIONO & KASTORO, 1997). Beberapaspesies A. pilula di pesisir Malakosa Parigi­Moutong, Sulawesi Tengah menemukan padawilayah pantai dan mangrove (MASAK et al.,2006).

menghindarkan telur dari ancamanpredator, dan upaya penyebaran zygotsecara luas melalui arus air pasang(HICKMAN da/am SETYONO, 2006).Semua tingkatan pada fase-fase reproduksikekerangan dikontrol oleh sistemhormonal, danpeningkatan kadar hormonaldi dalam tubuh kekerangan dipengaruhi olebfaktor lingkungan termasuk lama penyinaran(photopheriod), suhu air (temperature) dannutrisi (LASIAK, GRANGE dalam SETYONO,2006; SUWANJARAT et al., 2009).

Sistem Reproduksi dan Siklus HidupGABBOTI (1983) menyatakan bahwa

aktivitas reproduksi merupakan suatu siklus danmengikuti pola tahunan atau perubahan musim.Siklus gametogenesis terdiri atas akumulasinutrisi yang digunakan selama prosesgametogenesis, deferensiasi gamet, pemijahandan waktu istirahat reproduksi (reslingperiode).Gonad terbentuk pada tahap awaI, pembentukangamet, pembentukan sel kelamin dan berakhirdengan pemijahan. Proses ini pada dasamyaberkaitan dengan tahap pembentukan danpenyimpanan antara lain karbohidrat, lemakyang hasilnya akan dimanfaatkan oleh bivalviaselama proses perkembangan gonad (BAYNE,1976).

Gonad terletak diantara kelenjarpencemaan dan usus. Gonad jantan berwamaputih lembut dan semi transparan sedangkanpada betina Iebih bulat dan berwarna oranye(AFlATI, 2007). Kerang Anadara bersifathermaprodit, oleh itu gonad jantan dan betinaterdapat pad a individu yang sama, namundemikian pada stadia tertentu tidak dapatdibedakan antara jantan dan betina (BROOM,1985;AFlATl,2(07).

Pada penelitian di Teluk BlanakanKabupaten Subang diketahui bahwa pada sildusreproduksi Anadara sp. mencapai kematanganseksual pada ukuran panjang cangkang anteriorhingga posterior 18 sampai 20 mm ketikaumumya mencapai 6 bulan. Jumlah gonad yangdewasa dan matang gonad sangat banyak dalammusim breeding dan bertambah terus sampaimaksimum sesaat sebelum tercapai puncakspawning(MUBARAK, 1987). BARON (2006)menambahkan bahwa siklus hidup kerangAnadara dari kelompok juvenil lebih dominandi daerah pasir yang dangkal danjemih.

Kerang dan siput laut biasanyamelepaskan sperma dan telur ke air pada malamhari. Pembuahan atau fertilisasi terjadi di luartubuh atau di kolom air.Kebiasaan memijah padaMalam hari dan pada saat air laut pasang, adakaitannya dengan naluri keamanan, yaitu untuk

5

Secara ekologi, fi1trasi yang dilakukanoleh kerang laut bertujuan untuk menghindarikompetisi makanan sesama spesies (BACHOKet al., 2006). A. pilula tergolongfi/ter feederyaitu mengambil makanan dengan caramenyaring makanan melalui insang. Makanankerang adalah jasad renik terutama plankton,bahan-bahan organik dari sungai(PATHANSALI & SOONG, 1958). MenurutSOEMODIHARDJO et al. (1986) partikel­partikel makanan yang disaring dari dalam airdipilah sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

Adapun cara pengambilanmakanannya adaJah dengan membukacangkangnya sedikit dan pada bagian tepimantel diulurkan ke sisi cangkang. Mantelkemudian berkontraksi sehingga ruangan diantara kedua lobi terse but akan terbentuk eelah,melalui celah ini air mengalir masuk ke tubuhnyadengan membawa sejumlah makanan. Adapunpada sisi-sisi makanan yang tidak diinginkanakan dikeluarkan melalui celah excurrent. Caramakan yang demikian menyebabkan terjadinyaakumulasi polutan di dalam tubuh kerangtersebut (pATIIANSALI & SOONG, 1958).

BROOM(1985)danSOEMODll-IARDJOet al. (1986) menarnbahkan bahwa Anadaramemiliki kemampuan sebagai hewan pemakandeposit (depositefeeder) atau bahkan sebagaipemakan suspensi (suspention feeder) padaperairan yang memiliki padatan tersuspensi yangcukup tinggi. Anadara tidak pemah menggaJilumpur karena memilki siphon yang pendek.Detritus dan mikroaJga kemudian disipon darilapisan interface lumpur dan air selama pasangberlangsung, kemudian kerang menyaring airmelalui insang untuk bernafas sekaligusmenyaring makanan. BROOM (1985)menyatakan bahwa terdapat diatom dalamjumlah besar pada sampel air yang diambil padalapisan bentik dimanaAnadara hidup.

KEBIASAANMAKANDANCARAMAKAN

DEBENAY dalam NURDIN et al.(2008) menyatakan faktor biologi yangmempengaruhi kebidupan kerang laut adalahfitoplankton, zooplankton, zat organiktersuspensi dan makluk bidup di lingkungannya.Menurut SOEMODIHARDJO et al, .(1986) danCAPENBERG (2008) semua jenis kerang­kerangan mempunyai kebiasaan makan (feedinghabit) dengan memangsa partikel-partikel yangberupa mikroorganisme ataupun sisa-sisabahan organik (detritus). Hal ini dikarenakankerang memiliki pola makan yang bersifatjilterfeeder yaitu menyaring segala j enis makanan disekitarnya sebingga dapat mengakumulasi mikroorganisme (termasuk bakteri dan virus) danbahan asing lain termasuk logam berat yangterserap dan tersimpan di dalam peneemaannyatanpa meracuni kerang itu sendiri (NURJANAH& KUSTIYARlYAH., 2005; JALAL et al., 2009;REDDY et al., dan KRONKVIST, 2006SOEGIANfO danSUPRIYANTO, 2008;NANIK,2(08).

BROOM dalam GUILBERT (2007)menemukan beberapa hewan pemangsa kerangAnadara keeil di wilayah Asia Tenggara(sebagai predator alami) antara lain dari spesiesgastropod a Natica maculose dan Thaiscarinifera, bintang lautAsterias amurensis, danjenis ikan P/otosus anguil/aris serta beberapaspesies burung Greenshank sp. dan Tringanebularia.

Kerang A. pilu/a membutuhkankondisi aJami dengan air yang tenang dengansirkulasi air dan salinitas yang eukupmendukung berkisar 30-33%0. Beberapa faktorantara lain iklim, kedalaman perairan, salinitas,dan jenis substrat merupakan beberapa variabellingkungan yang dapat mendukung kehidupanmoluska dengan habitat yang ditempati. Hal initerkait dengan suplai makanan bagi moluska(DANCE, 1977).

6

Gambar2. DistribusiA.pilula(pOUTIERS, 1998)

..• I, ,\ ,

".. \.,"",",~.. ,...•.. ~.I.... '" 'J", I ....• ... '.. .... I "IV

• , ., f..

,.'.

,'.o

21

Kerang A. pi/ufa merupakan salahsatu spesies penting di Indonesia. Kerang inimemiliki em khas habitat yang tidak berbedajauh dengan kerang Anadara pada umumnya.Hal yangmembedakankerangA. pilula dengankerang Anadara lainnya adalah kerang inimemilikieukupbanyak bulu (fur) denganbentukcangkang yang tebal dan hampir membulat.Pengetahuan yang terbatas tentang kerang inimenjadikan kerang ini sebagai objek yangmenarikuntukditeLiti.

PENUI1JP

ekosistem terumbu karang, mangrove maupunestuarin (ROMIMOHTARTO & lUWANA,2001). Keadaan suatu ekosistem sangatmempengaruhi kelangsungan hidup Anadaraseperti perairan yang tenang dan subur,keadaan substrat yang sesuai, arus yang relatiflemah, suhu, eahaya dan oksigen terlarut yangmemadai. Ekosistem tersebut menjadi tempatberlindung dari pemangsa (predator). Untukmengidentifikasi spesies kerang dapat dilihatdan bentuk cangkangnya (Gambar 2).

t'.., ~.'"I ~: , ,t' \......\..I ,,': L_ .. '

DISTRmUSI Anadara pilula

A. pilula atau sering disebut kerang buluadalah jenis kerang yang termasuk ke dalamfamili Arcidae. Distribusi A. pilula tersebar diwiJayabpantaiIndo-Pasifik(LUTAENKO,2007)yaitu India, Srilangka, negara Asia Tenggara(Indonesia, Malaysia, Philipina dan Thailand)hingga SelatanQueensland (NEIL et al., 2002).Distribusi kerang ini bergantung pacta jenissedimen yang terdapat pada dasar dan zonaperairan (pOUTIERS,1998).

Habitat A. pilula terdapat pada sedimendasar perairanyang lembutsepertipasir, lumpurmaupun eampuran pasir dan lumpur. Sedimenmerupakantempatmembenamkandiri dan dapatdijadikanindikasi distribusikerang(pOUTlERS,1998). Sedimen yang berupa lumpurmengkarakteristikkan perairan yang beraruslemah dan bertemperatur tinggi. Kekeruhanpada perairantidakmempengaruhibivalviapadaumumnya, hal ini dikarenakan bivalviamampumenyeleksi, partikel sedimen yang rnasuk(Kl0RBOE&M0HLENBERq 1981).

Anadara banyak ditemukan padaperairan air tawar maupun air laut, baik di

.........,:,,..,.: \

• ..,.11 .. ,

.1 •• "'" " ~,"f'.'-•• li•• \.·.. -. .. \• • \ .' "."" ~\_ I ...~..• \ r· :t " I ••'. '.' ~__ •.• _. ... 1_,

\. \'--

7

BAYNE, B.L 1976. Marine Mussel. TheirEcology Zoology and Fisiology,Cambridge Univercity Press: 17-18.

BENGEN, D. G. 2009. Pentingnya SumberdayaMoluska Dalam Mendukung KetahananPangan dan Penghela EkonomiPerikanan. Makalah Seminar NasionalMoluska ke-2 Bogor, 11-12 Februari2009. 18hlm.

BROOM, M. J. 1982.Analysis of the Growth ofAnadara granosa (Bivalvia: Arcidae) inNatural, Artificially Seeded andExperimental Populations. MarineEcology - Progress Series (9): 69-79.

BROOM, M. J. 1985. Biology and Culture 0/Marine Bivalves Molluscs of The GenusAnadara. ICLARM Stud. Rev. 37p.

CAPPENBERG, H.A.W. 2008. BeberapaAspekBioJogi Kerang Hijau Perna vlridisLinnaeus 1758. Oseana33, (1): 33-40.

DANCE, S.P. 1977. The Encyclopedia o/Shells.Blanford Press. London. 288p.

GABBOTT, P.A.1983. Development andSeasonal Metabolic Activities inMarineMolluscs, In: The K.M. Wilbur (Eds)The Mollusca. Vol 2: EnvironmentalBiochermistry and Phycology. AcademicPress, Inc. 351--402 pp.

GUILBERT, A. 2007. State of The Anadaratuberculosa (Bivalvia: Archidae) FisheryIn Las Perlas Archipelago, Panama.(Thesis). Centre for Marine Biodiversityand Biotechnology School of LifeSciences Heriot-Watt UniversityEdinburgh. 72 p.

HUTOMO, M. dan M. K. MOOSA. 2005.Indonesian Marine and CoastalBiodiversity: Present Status. IndianJournal ofMarine Sciences 34, (1),pp.88-fTT.

JALAL, K.C.A., M. NAJIAH. M. FATIllYAH,Y.KAMARUZZAMAN. M. N. OMAR.,S.M.N. AMIN dan 1. JASWIR. 2009.Bacteria] PoUution in Molluscs Arch

AFIATI, N. 2005. Karakteristik PertumbuhanAlometri Cangkang Kerang DarahAnadara indica (L.) (Bivalvia: Arcidae).Jurnal Saintek Perikanan 1, (2): 45-52.

AFIATI, N. 2007. Gonad Maturation of TwoIntertidal Blood Clams Anadaragranosa (L.) andAnadara antiquata (L.)(Bivalvia: Arcidae) in Central java.Journal of Coastal Development 10, (2):10~1l3.

ANONIMOUS 2007. Anadara pilula (Reeve,1843)-100707 set of3 - Krabi, southernThailand-(online).http://www.seashellhub.comlArcidae.html.Accessed on 13May 2010.

AWANO,A.J. HAZMI., A.B.Z. ZUKl, M.M.NOORDIN, A. JALILA and Y.NORIMAH. 2007. Mineral Compositionof the Cockle (Anadara granosa} Shellsof West Coast of Peninsular Malaysiaand It's Potential asBiomaterial for Usein Bone Repair. Journal 0/Animal andVeterinaryAdvances 6, (5): 591-594.

BACHOK, Z., P. L. MFILINGE dan M.TSUCHIYA. 2006. Food Sources ofCoexisting Suspension-FeedingBivalves as Indicated by Fatty AcidBiomarkers, Subjected to The BivalvesAbundance on a Tidal Flat. Journal 0/Sust ainability Science andManagement. 1: 92-111.

BALAI RISET PERIKANAN LAUT, 2004Musim Penangkap an Ikan diIndonesia. Departemen Kelautan danPerikanan. Jakarta. 116hlm.

BARON, J. 2006. Reproductive Cycles of theBivalvia Molluscs Atactodea striata(Gmelin), Gafarium tumidum Rodingand Anadara scapha (L.) in NewCaledonia, Australian Journal 0/Marine and Freshwater Research, 43(2)393-401.

DAFfAR PUSfAKA

8

NANIK, S.H. 2008. Kandungan Chromium PadaPerairan, Sedimen dan Kerang Darah(Anadara granosa) di WiJayah PantaiSekitar Muara Sungai Sayung, DesaMorosari Kabupaten Demak, JawaTengah. Jurnal Bioma 10, (2): 53-56.

NEIL,K.M., J. SHEAVES,A. WJEBKIN.2002.Port Baseline Surveys for IntroducedMarine Pests: The Port of Cape FlatteryFinal Report Prepared for PortsCorporation Queensland. CRC ReefResearch School ofMarine Biology andAquaculture May 2002. James CookUniversity. Australia SOp.

NURDIN, J., J. SUPRIA1NA, M. P.PATRIA,A.BUDIMAN. 2008. Kepadatan danKeanekaragaman Kerang Intertidal(Mollusca: Bivalve) di Perairan PantaiSumatera barat. Prosiding SeminarNasional Sains dan Teknologi-Il 2008Universitas Lampung,

NURJANAH, Z. dan KUSTIYARIYAH. 2005.Kandungan Mineral dan ProksimatKerang Darah (Anadara granosa) yangDiambil dari Kabupaten Boalemo,Gorontalo. Bu/etin Teknologi HasilPerikanan YIn (2).

OBIS Indo-Pacific Molluscan Species Databaseat The Academy of Natural Science.http:// clade. ansp. org/ obis/search. php/19092 diakses pada tanggaJ 7 Desember2009

OBIS. 2006. Anadara (Cunearca) pilula(Reeve, J843) - Indo-Pacific MolluscanSpecies Database at The Academy ofNatural Science (online). http://clade.ansp. org/ obis/search. pho/ 19092.Accessed on 14 Agustus 2006.

OEMARDJATI, B. S dan W. WARDHANA.1990. Taksonomi Avertebrata. PenerbitUniversitas Indonesia. Jakarta. 177 hlm.

Clam, Orbiciliaria orbiculata and BloodCockle, Anadara granosa of PahangEstuary, Malaysia. Journal of BiologicalScience 9: 841-850 001: 10.3923/jbs2009.841.850

KI0RBOE, T. dan F. M0HLENBERG, 1981.Particle selection in suspension-feedingbivalves. Mar. Ecol. Prog. Ser. 5: 291-296.

LUTAENKO, K.A. 2007. A Preliminary Reviewof Species Richness of The AnadarineBivalves (Arcidae) in The Indo-WestPacific Region. Biodiversity of TheMarginal Seas of The NorthwesternPacific Ocean: Proceedings of theWorkshop, Institute of OceanologyCAS, Qingdao, China, November 21-23,2007:94-98

MASAK, PONG, P.RANI danA. M. PIRZAN.2006. Komunitas Makrozoobentos PadaKawasan Budidaya Tambak di PesisirMalakosa Parigi-Moutong, SulawesiTengah. Jumal Biodiversitas 7, (4): 354-360.

MUBARAK, H. 1987. Distribusi Anadara spp.(Pelecypoda: Arcidae) Dalam Hubungandengan Karakteristik LingkunganPerairan dan Asosiasinya dengan Jenis­jenis Moluska Bentuk Lainnya di TelukBlanakan, Kabupaten Subang, JawaBarat. Tesis. Institut Pertanian Bogor.156p.

MUDTIONO dan W. W. KASTORO. 1997.Density, Biomass and Distribution ofCockle, Potiarca Pilula (Reeve, 1844) inThe Bay of Miskam, West Java.Indonesia. Proceding of SeventhWorkshop of The Tropical MarineMollucs Progamme (TMMP). PhuketMarine Biological Center SpecialPublication 17(1): 193-197.

9

SOEGlANTO,A. andA. SUPRIYANTO. 2008.Concentration of Pathogenic Bacteriaand Trace Metals in Bivalve MolluskAnadara granosa (Bivalvia: Arcidae)Harvested from East Java Coast,Indonesia. Jurnal Cah. Biologi Marine(49):201-207.

SOEMODIHARDJO, S.,D. ROBERTS dan W.KASTORO. 1986.ShallowWaterMarineMolluscs of North-West Java. LembagaIImu Pengetahuan Indonesia. Jakarta.83p.

SUWANJARAT, J ., C. PlTUKSALEE and S.THAONGCHAII. 2009. ReproductiveCycle of Anadara granosa at PattaniBay and its Relationship with MetalConcentrations in The Sediments.Songklanakarin Jumal 0/ Science andTechnology 31 (5)471-479.

PATHANSALI dan M.K. SOONG. 1958. SomeAspeck of Cockle (Anadara granosa)Culture in Malaya. Proc. Indo PacificFish.Coun. 8 (2): 20-23.

POUTIERS, J. M. 1998. Bivalves. Acepbala,Lamellibranchia, Pelecypoda. In:Carpenter, K. E. and V.H. Niem (Eds).FAO Species Identification Guide forFishery Purposes. The Living MarineResources of The Western CentralPacific. Volume I. Seaweeds, Corals,Bivalves, and Gastropods. Rome, FAO:123-362.

ROMlMOHTARTO, K. dan S. JUWANA. 2001.Biologi Laut.llmu Pengetahuan TentangBiota Laut. Djambatan. Jakarta. 540p. .

SETYONO, D. E. D. 2006. Karakteristik Biologidan Produk Kekerangan Laut. Oseana31,(1): 1-7.