Biologi

24
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk mengetahui jenis, serta dampak pencemaran lingkungan. Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dewi selaku pengajar mata pelajaran biologi kelas X-6 yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan percobaan ini. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini. Dalam penyusunan laporan percobaan ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat. Medan, 10 Mei 2013 Halaman 1

description

:)

Transcript of Biologi

Page 1: Biologi

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia

yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk mengetahui jenis, serta dampak

pencemaran lingkungan. Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah penulis

alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena

kemampuan penulis semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-

pihak yang terkait.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan

terima kasih kepada Ibu Dewi selaku pengajar mata pelajaran biologi kelas X-6 yang telah

membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan percobaan ini. Penulis juga berterima

kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

membantu menyelesaikan laporan percobaan ini.

Dalam penyusunan laporan percobaan ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman

penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik

dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat.

Medan, 10 Mei 2013

Penulis

Halaman 1

Page 2: Biologi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung karena beberapa hal,

yaitu memiliki komponen penyusun yang lengkap, interaksi antarkomponen, masing-

masing komponen mengetahui fungsinya masig-masing, dsb.

Keseimbangan dapat terganggu jika terjadi berbagai perubahan, misanya berkurangnya

fungsi dari suatu komponen, atau hilangnya sebagian komponen sehingga memutuskan

rantai makanan dalam suatu ekosistem. Salah satu penyebab terganggunya suatu

ekosistem adalah pencemaran atau polusi.

Seiring dengan meningkatnya kapasitas populasi manusia dan kebutuhannya,

semakin besar pula pencemaran lingkungan. Pada dasarnya, alam mampu mendaur ulang

berbagai jenis limbah yang dihasilkan oleh makhluk hidup, namun apabila konsentrasi

dan jumlah limbah yang dihasilkan tidak sebanding dengan laju proses daur ulang limbah

maka akan terjadi pencemaran. Zat atau bahan yang menyebabkan pencemaran yaitu

polutan. Suatu zat yang disebut polutan apabila jumlah zat tersebut melebihi normal dan

berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat. Contoh: karbon dioksida (CO2) dengan

kadar 0,033% di udara bermanfaat bagi manusia, namun apabila melebihi dari 0,033%

dapat memberikan efek merusak bagi lingkungan.

Polutan dafat bersifat merusak untuk sementara, yaitu jika bereksai dengan suatu

zat di lingkungan menjdi tidak merusak lagi. Adapun polutan yang merusak dalam jangka

waktu yang panjang, misanya timbal (Pb) tidak akan merusak apabila konsentrasinya

rendah,. Akan tetapi, dalam jangka waktu yang lama, timbal(Pb) dapat terakumulasi di

dalam tubuh sampai ke tingkat yang merusak.

1.2. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui jenis pencemaran

lingkungan beserta contohnya.

1.3. Rumusan Masalah

- Macam-macam pencemaran lingkungan

- Bahaya pencemaran lingkungan

- Cara mengatasi pencemaran lingkungan

Halaman 2

Page 3: Biologi

BAB II

KAJIAN TEORITIK

2.1. Pengertian Pencemaran Lingkungan

Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup

No.02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,

energi, atau komponen lain ke dalam air atau udara, dan berubahnya tatanan

(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga

kualitas air atau udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai

dengan peruntukkannya.

Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai

aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap

pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.

Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau

bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan

terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.

Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana

dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan

sudah semakin berat dengan masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia

termasuk logam berat.

2.2. Macam-macam pencemaran lingkungan

- Pencemaran Air.

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat

penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas

manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi

dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini

Halaman 3

Page 4: Biologi

tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh

berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.

Eutrofikasi adalah situasi dimana jumlah dan intensitas tumbuhan meningkat

karena adanya unsur zat hara yang banyak di suatu tempat.

Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan

peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah

pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh

ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air

limbahnya seperti logam berat, toksinorganik, minyak, nutrien dan padatan.

Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh

pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

- Pencemaran Udara.

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik, kimia,

atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan

makhluk hidup baik manusia, hewan, dan tumbuhan serta mengganggu

estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam

Contoh :

- abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi

- gas-gas vulkanik

- debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin

- bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik

2. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas

manusia

Contoh :

- Hasil pembakaran bahan-bahan fosil darikendaraan bermotor

- Bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang

memakai zat kimia organik dan anorganik

Halaman 4

Page 5: Biologi

- Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara

- Pembakaran sampah rumah tangga

- Pembakaran hutan

Pencemar udara dibedakan menjadi:

1. Pencemar primer

Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan

langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah

sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil

dari pembakaran.

2. Pencemar sekunder

Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari

reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon

dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara

sekunder.

Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh.

Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara

dalam konteks global dan hubungannya denganpemanasan global, perubahan

iklim dan deplesi ozon di stratosfer semakin meningkat.

Zat-Zat Pencemaran Udara

Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara

lain: Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat,

Hidrokarbon, CFC, Timbal dan Karbondioksida.

1. Karbon monoksida (CO)

Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari

pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan

kendaraan bermotor.

2. Nitrogen dioksida (NO2)

Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaranbatu bara di pabrik,

pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.

3. Sulfur dioksida (SO2)

Halaman 5

Page 6: Biologi

Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi.

Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur

terutama batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar

pabrik dan pembangkittenaga listrik.

4. Partikulat (asap atau jelaga)

Polutan udara yang paling jelas terlihat dan palingberbahaya. Dihasilkan

dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal.

Macam-macam partikel, yaitu :

a) Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara

b) Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada

di udara

c) Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat

dancair dan melayang berhamburan di udara

d) Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-

layang di udara

5. Hidrokarbon (HC)

Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan

bakar yang tidak sempurna

6. Chlorofluorocarbon (CFC)

Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di

atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti

kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot

(aerosol) pada parfum dan hair spray.

7. Timbal (Pb)

Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran

pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal

oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh

manusia.

8. Karbon dioksida (CO2)

Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar

kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.

Halaman 6

Page 7: Biologi

Dampak zat zat tersebut bagi kehidupan manusia, antara lain:

1. Karbon monoksida (CO)

Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan

tubuh terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan

berupa; rasa sakit pada dada, nafas pendek, sakit kepala, mual,

menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu,

fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat

(70 – 80 % Hb dalam darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan

pingsan dan diikuti dengan kematian.

2. Nitrogen dioksida (SO2)

Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.

3. Hidrokarbon (HC)

Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.

4. Chlorofluorocarbon (CFC)

Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-

orang berkulit terang, katarak dan melemahnya sistem daya tahan

tubuh

5. Timbal (Pb)

Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan

mental serta mempengaruhi kecerdasan otak.

6. Ozon (O3)

Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan

memperkecil paru-paru.

7. NO2

Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.

- Pencemaran Tanah.

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia

masuk dan merubah lingkungan tanah alami.

Pencemaran ini biasanya terjadi karena:

1. Kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas

komersial

2. Penggunaan pestisida

Halaman 7

Page 8: Biologi

3. Masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-

permukaan

4. Kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah

5. Air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri

yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat

(illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan

tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam

tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat

kimia beracun di tanah.

Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia

ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

2.3. PENYEBAB TERJADINYA PENCEMARAN LINGKUNGAN

Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan

oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang

terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya.

Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di

kota maupun di desa.

Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah

tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan

pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam

sekitar kita.

Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat

alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi

kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah

dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah

lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian

hari kian bertambah parah.

Halaman 8

Page 9: Biologi

Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :

1. Erosi dan curah hujan yang tinggi.

2. Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.

3. Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.

4. Penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT.

DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir dan membunuh hama yang

menyerang lahan pertanian. DDT tidak hanya berdampak pada hama namun

juga binatang-binatang lain yang ada di sekitarnya dah bahkan di tempat yang

sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai makanan dari satu hewan ke

hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh

hewan yang ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada

manusia.

DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga

tubuh kita akan menjadi pusat polutan yang semakin hari akan terakumulasi

hingga mengakibatkan efek yang lebih menakutkan, yaitu:

a. Merusak jaringan tubuh makhluk hidup.

b. Menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhan Menghambat

proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya tidak

dapat menetas.

c. Lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.

Halaman 9

Page 10: Biologi

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

PENCEMARAN LINGKUNGAN atau polusi adalah proses masuknya polutan

ke dalam suatu lingkungan sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan

tersebut.

Pencemaran Lingkungan Terbagi atas:

1. Pencemaran Tanah

2. Pencemaran Air

3. Pencemaran Udara

Dampak Pencemaran Lingkungan:

1. Hujan Asam

2. Penipisan Lapisan Ozon

3. Banjir

4. Pemanasan Global, dsb.

Upaya Penanggulangan

Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan (preventif)

yang dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif yang

dilakukan sesudah terjadinya pencemaran

Upaya Preventif (Sebelum terjadi Pencemaran)

1. Tidak merokok di dalam ruangan.

2. Tidak membakar sampah di pekarangan rumah.

3. Mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah.

4. Mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan.

5. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan.

6. Mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC.

7. Mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4.

8. Tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara

sembarangan.

Halaman 10

Page 11: Biologi

Upaya Setelah Terjadi Pencemaran (Kuratif)

1. menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran

lingkungan.

2. kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansi-instansi untuk

membersihkan lingkungan dari polutan.

3. melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai

tempat/pabrik daur ulang.

4. menggunakan penyaring pada cerobongcerobong di kilang minyak atau

pabrik yang menghasilkan asap atau jelaga penyebab pencemaran udara.

5. mengidentifikasi dan menganalisa serta menemukan alat atau teknologi

tepat guna yang berwawasan lingkungan setelah adanya

musibah/kejadian akibat pencemaran udara, misalnya menemukan bahan

bakar dengan kandungan timbal yang rendah (BBG).

Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan

programprogram yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran,

khususnya pencemaran udara, yaitu:

1. PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak Agustus 1996.

Bertujuan untuk meningkatkan kembali kualitas udara yang telah

tercemar, misalnya dengan melakukan uji emisi kendaraan bermotor.

2. Keharusan membuat cerobong asap bagi industri/ pabrik.

3. Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan

menggantinya dengan energi alternatif lainnya.

4. Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua dan

tidak layak pakai.

5. Larangan menggunakan gas CFC.

6. Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti DDT (dikhloro difenil

trikhloro etana).

7. Melarang penggunaan CFC pada produksi kosmetika.

8. Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan

perlindungan lapisan ozon (secara nasional dan internasional).

Halaman 11

Page 12: Biologi

3.1.2. Saran

1. Jagalah kebersiahan air, dan buang sampah pda tempatnya agar tidak

menimbulkan banjir,

2. Jika mempunyai usaha industri, jangan membuang limbahnya dalam air

yang mengalir,

3. Selalu menjaga kebersihan air, dan menggunakannya sebaik-baiknya,

Halaman 12

Page 13: Biologi

LAMPIRAN

Gambar Pencemaran Air

1.

Gambar Pencemaran Udara

Halaman 13

Page 14: Biologi

Gambar Pencemaran Tanah

Halaman 14

Page 15: Biologi

Halaman 15

Page 16: Biologi

Halaman 16

Page 17: Biologi

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

http://adeputraselayar.wordpress.com/2012/06/12/makalah-pencemaran-lingkungan/

http://lingkarhayati.wordpress.com/pencemaran-lingkungan/

Pratiwi, D. A, dkk. 2007. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga

Halaman 17