BIOKIMIA

32
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN VITAMIN Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran sangat penting dalam metabolisme tubuh), karena vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Jika manusia, hewan dan ataupun makhluk hidup lain tanpa asupan vitamin tidak akan dapat melakukan aktivitas hidup dengan baik, kekurangan vitamin menyebabkan tubuh kita mudah terkena penyakit. Nama Vitamin sendiri berasal dari gabungan kata bahasa Latin yaitu vita yang artinya “hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Untuk bisa mendapatkan asupan vitamin tidaklah sulit, bisa dikatakan kebanyakan makanan yang kita konsumsi setiap hari telah mengandung vitamin hanya saja mungkin kita tidak 3

description

medic

Transcript of BIOKIMIA

BAB IILANDASAN TEORI2.1 PENGERTIAN VITAMINVitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran sangat penting dalam metabolisme tubuh), karena vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Jika manusia, hewan dan ataupun makhluk hidup lain tanpa asupan vitamin tidak akan dapat melakukan aktivitas hidup dengan baik, kekurangan vitamin menyebabkan tubuh kita mudah terkena penyakit.Nama Vitamin sendiri berasal dari gabungan kata bahasa Latin yaitu vita yang artinya hidup dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.Untuk bisa mendapatkan asupan vitamin tidaklah sulit, bisa dikatakan kebanyakan makanan yang kita konsumsi setiap hari telah mengandung vitamin hanya saja mungkin kita tidak menyadari besar kecilnya kandungan vitamin yang kita konsumsi setiap hari.2.2 JENIS JENIS VITAMINJenis vitamin berdasarkan kelarutannya ada dua macam, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air hanya ada dua yaitu Vitamin B dan C. Sedangkan vitamin A, D, E, dan K, mereka larut dalam lemak.Cara kerja vitamin yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air berbeda.Vitamin yang larut dalam lemak : Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.Vitamin yang larut dalam air berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.2.3 FUNGSI VITAMINBeberapa fungsi vitamin adalah sebagai berikut :1. Vitamin berperan dalam pertumbuhan dan pembentukan tulang,2. Vitamin berfungsi untuk pembentukan jaringan-jaringan tertentu dan daya tahan terhadap penyakit,3. Untuk pembentukan butir-butir darah merah,4. Untuk pembentukan darah,5. Vitamin sebagai komponen koenzim yang penting untuk berbagai proses metebolisme tubuh. Koenzim adalah substansi non protein yang dibutuhkan oleh protein untuk aktivitas biologi.

BAB IIIPEMBAHASAN3.1 VITAMIN A Terdapat sejumlah ikatan organik yang mempunyai aktivitas vitamin A, yang semuanya mengandung gelang beta ionon di dalam struktur molekulnya. Ikatan kimia yang mempunyai aktivitas vitamin ini disebut preformed vitamin A. Sebagai lawannya ialah provitamin A atau prekusor vitamin A, yang terdiri atas ikatan-ikatan karoten. Deretan homolog ikatan preformed vitamin A ialah vitamin Aalkohol, vitamin A aldehida dan vitamin A asam. Preformed vitamin A sekarang diberi nama retinol dan homolognya retinal dan retinoic acid. Ada dua jenis vitamin A yaitu vitamin A1 dan vitamin A2 yang disebut juga dehydro vitamin A. Perbedaan dalam stuktur keduanya ialah adanya dua ikatan tak jenuh dalam cincin beta ionon pada vitamin A2, sedangkan vitamin A1 hanya mengandung satu ikatan kembar ada cincin tersebut. Preformed vitamin A terdapat khusus di dalam bahan makanan hewani, sedangkan bahan makanan nabati hanya mengandung provitamin A, yang disebut ikatan karoten. Karoten alpha, beta dan gamma sebagai prekusor vitamin A, sedangkan karoten delta tidak bersifat provitamin A. Semua prekusor vitamin A mengandung gelang beta ionon, bahkan beta karoten mengandung dua gelang beta ionon.

Sumber vitamin A preformed ialah di hati, ginjal, minyak ikan merupakan sumber vitamin A preformed yang di pekatkan dan biasa dipergunakan sebagai obat sumber vitamin A dan D. Vitamin A bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).A. FUNGSI VITAMIN A Fungsi vitamin A dalam tubuh mencakup tiga golongan besar, yaitu:1. Fungsi Dalam Proses MelihatPada proses melihat vitamin A berperan sebagai retinal (retinene) yang merupakan komponen dari zat penglihat rhodopsin. Rhodopsin merupakan zat yang dapat menerima rangsang cahaya dan mengubah enersi cahaya menjadi enersi biolistrik yang merangsang indra penglihatan. Rhodopsin terdapat pada bagian batang (rods) dari sel-sel retina. Dalam cones (kerucut)terdapat zat sejenis yang komponen proteinnya berdeda dengan opsin, zat penglihat yang terdapat dalam cones disebut porphyropsin. 2. Fungsi Dalam Metabolisme Fungsi ini tampaknya erat kaitannya dengan metabolisme protein. Integritas Epitel Pada defisiensi vitamin A terjadi gangguan stuktur maupun fungsi epitelium, terutama yang berasal ectoderm. Epitel kulit menebal dan terjadi hyperkeratinosis. Pertumbuhan Pada defisiensi vitamin A terjadi hambatan pertumbuhan dikarenakan hambatan sintesa protein. Hal ini disebabkan karena sintesa protein memerlukan vitamin A. Gejala ini tampak pada balita yang sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Permeabilitas Membran Vitamin A mengatur permeabilitas membran sel. Vitamin A mengatur konsentrasi zat-zat gizi di dalam sel yang diperlukan untuk metabolisme sel. Pertumbuhan Gigi Ameoblast yang membentuk email gigi sangat dipengaruhi oleh vitamin A. Pada kondisi kekurangan vitamin A ketika bakal gigi sedang dibentuk, terjadi hambatan pada fungsi ameoblast, sehingga terbentuk email gigi yang defektif dan sangat peka terhadap pengaruh faktor-faktor cariogenik. Produksi Hormon SteroidVitamin A berperan dalam sintesa hormon-hormon steroid.terdapat sejumlah hormon steroid yang bersangkutan dengan proses kehamilan dan proses pengaturan keseimbangan garam dan cairan tubuh.3. Fungsi Dalam Proses ReproduksiDefisiensi vitamin dapat menimbulkan kemandulan baik pada laki-laki maupun perempuan. Hal ini disebabkan karena terjadi hambatan perkembangan sel-sel reproduksi. Sel ootid tidak dapat berkembang menjadi sel ovum dan sel spermatid juga tidak dapat berkembang menjad i spermatozoa. Sel-sel tersebut berhenti berkembang dan menunjukkan degenerasi, kemudian diresorpsi.

B. METABOLISME VITAMIN A Vitamin A adalah suatu Kristal alcohol berwarna kuning dan larut dalam lemak atau pelarut lemak. Dalam makanan Vitamim A biasanya terdapat dalam bentuk ester retinil, yaitu terikat pada asam lemak rantai panjang. Di dalam tubuh Vitamin A berfungsi dalam beberapa bentuk ikatan kimia aktif, yaitu: retinol (bentuk alcohol), retinal (aldehida), dan asam retinoat (bentuk asam). Retinal bila dioksidasi berubah menjadi retinal, dan retinal dapat kembali direduksi menjadi retinal, Selanjutnya, retinal dapat dioksidasi menjadi asam retinoat. Vitamin A tahan terhadap panas dan alkali, tetapi tidak akan tahan terhadap asam dan oksidasi. Pada cara memasak biasa tidak banyak vitamin A yang hilang. Suhu tinggi untuk menggoreng dapat merusak vitamin A, begitupun oksidasi yang terjadi pada minyak yang tengik. Pengeringan buah di matahari dan cara dehidrasi lain menyebabkan kehilangan sebagian dari vitamin A. Ketersedian biologik vitamin A meningkat dengan kehadiran vitamin E dan antioksidan lain.Bentuk aktif vitamin A hanya terdapat pada hewan hewani. Pangan nabati mengandung karotenoid yang merupakan prekursor ( provitamin ) vitamin A. Di antara ratusan karotenoid yang terdapat di alam, hanya bentuk alfa, beta dan gama serta kriptosantin yang berperan sebagai provitamin A. Beta- karotin adalah bentuk provitamin A paling aktif, yang terdiri atas dua melekul retinol yang saling berkaitan. Karotinoid terdapat di dalam kloroplas tanaman dan berperan sebagai katalisator dalam fotosintesis yang dilakukan oleh klorofil. Qleh karena itu, karotenoid paling banyak terdapat dalam sayuran berwarna hijau tua. Beta-karoten mempunyai warna yang sangat kuning dan pada tahun 1954 dapat di sentetis. Sekarang beta-karoten nerupakan pigmen kuning yang boleh digunakan dalam pemberian warna makanan, antara lain memberi warna kuning pada gelatin, margarin, minuman ringan, adonan cake dan produk serelia.Bila tubuh memerlukan, vitamin A dimobilasi dalam bentuk retinal yang diangkut oleh Retinol Binding-Protein (RBP) yang disentesis di dalam hati. Pengambilan retinol oleh berbagai sel tubuh tergantung pada reseptor pada permukaan membran yang spesifik untuk RBP. Retinol kemudian diangkut melalui ,membran sel untuk kemudian diikat pada Cellular Retinol Binding-Protein (CRBP) dan RBP kemudian dilepaskan. Di dalam sel mata retinol berfungsi sebagai retinal dan didalam sel epitel sebagai asam retinoat.Preformed vitamin A dalam bahan makanan hewani terdapat dalam bentuk ester dengan asam lemak, terutama asam stearat, asam palmitat dan asam oleat. Di dalam saluran pencernaan, ester vitamin A dihidroisa dan retinol yang terbebas diserap dengan proses penyerapan aktif melalui epitel dinding saluran usus halus. Provitamin A diserap sambil diubah menjadi vitamin A (retinol) di dalam sel epitel usus. 90% vitamin A disimpan dalam hepar, disekresikan dalam bentuk retinol yang diikat dengan retinol binding protein + transthyretin (ikatan ini mencegah efek toksik retinol, mencegah filtrasi glomerulus, berhubungan dengan reseptor permukaan sel). Di sel retinol diikat dengan seluler retinol binding protein dan berfungsi sebagai koenzim. Retinol juga memfasilitasi asam retinoid untuk masuk ke nukleus dan berikatan dengan reseptor retinoid yaitu RAR dan RXR yang mengatur transkripsi-> Mengatur pembelahan dan diferensiasi. Di mata retinol diubah menjadi retinaldehid.C. DEFISIENSI VITAMIN AKekurangan vitamin pada tubuh akan membuat banyaknya timbul gejala penyakit. Tubuh butuh asupan vitamin setiap hari sehingga jangan sampai makan makanan yang tidak banyak gizi menjadi kebiasaan. Tanda-tanda kekurangan vitamin A pada tubuh sangatlah banyak. Hal paling sering ditemui pada orang yang kekurangan vitamin A adalah dideritanya penyakit mata atau kelainan pada mata. Misalnya saja, rabun senja, katarak, dan daya pandang menurun. Ternyata kekurangan vitamin A tidak hanya berakibat pada organ mata. Memang secara umum, orang akan mengatakan dan menduga penyakit mata karena kekurangan vitamin A. Padahal masalah tubuh lain juga bisa timbul dari kekurangan vitamin A. Sebelumnya Anda harus tahu lebih dulu penyakit akibat kekurangan atau defisiensi vitamin A. Penyebab utama defisiensi vitamin A adalah karena kurangnya konsumsi vitamin ini. Tapi dapat pula disebut kekurangan disebabkan oleh gangguan penyerapan dan penggunaan vitamin A dalam tubuh, kebutuhan yang meningkat, atau karena gangguan pada konversi karoten menjadi vitamin A. Defisiensi cadangan dapat terjadi pada penderita KEP, penyakit hati, alfa dan beta lipoproteinemia, atau gangguan absorpsi karena kekurangan asam empedu.Tanda-tanda Kekurangan Vitamin Aa. Berat bayi lahir rendah dapat memunculkan adanya kekurangan vitamin A. Karena bayi dengan berat rendah, dimana berat badan bayi kurang dari 2,5 Kg lebih mudah terancam kekurangan vitamin A. Pada perkembangan umurnya jika sang bayi tidak segera ditangani mendapatkan asupan vitamin A, penyakit seperti rabun senja, xerosis kornea akan dideritanya.b. Penyakit lain seperti penyakit paru-paru autoimun dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Penyakit paru ini akibat kurangnya berbagai vitamin termasuk vitamin A. Biasanya penyakit autonium pada paru-paru ini menyerang orang dewasa yang punya kebiasaan merokok. Namun dapat juga menyerang bayi jika kekurangan asupan vitamin A. Karena menurut tabel defisiensi vitamin, bahwa vitamin A yang memberi pengaruh lebih besar terhadap sel T pada tubuh. Sel T inilah yang berpengaruh pada imunitas tubuh.Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin A Bukan Hanya Pada Mata dan Paru-paruKekurangan vitamin A bisa berdampak pada berbagai macam penyakit. Seperti usus dan saluran kemih dan otak dan sumsum tulang belakang. Selain itu penyakit yang menyerang kulit seperti kanker kulit, kulit kasar, kulit pecah-pecah dan juga campak juga akibat dari kekurangan vitamin A.Pada penyakit yang menyerang usus dan saluran kemih, dimana vitamin A sangat berpengaruh dalam menjaga dinding-dinding usus agar tetap dapat bekerja optimal sebagaimana fungsinya. Anda juga tahu bahwa usus menyerap berbagai macam nutrisi pada makanan dan juga air. Jika dinding usus saja terganggu akibatnya asupan vitamin A ini akan berkurang dan mempengaruhi penyerapan air dan nutrisi pun terganggu. Akibatnya terjadi infeksi saluran kemih karena kurangnya penyerapan air yang optimal setiap harinya. Sehingga penyakit pada usus harus segera diobati agar asupan vitamin A dapat terjaga serta tidak mengundang penyakit lainnya yang berkaitan dengan kekurangan vitamin A.kekurangan vitamin A juga menyerang pada kulit. Kekurangan vitamin A dapat menurunkan kemampuan sel-sel kelenjar memproduksi mukus dan akan digantikan oleh sel-sel epitel yang bersisik dan kering. Hal tersebut menyebabkan kulit menjadi kering dan kasar serta luka sukar sembuh. Membran mukosa yang tidak dapat mengeluarkan cairan mukus dengan sempurna akan mudah terserang bakteri (infeksi). Sehingga mukus ini sangat penting menjaga kelembapan kulit. Pada tingkat yang lebih akut, kulit bisa mengalami pecah-pecah hingga kanker kulit. Sebenarnya kulit sendiri memiliki Kemampuan retinoid dalam memengaruhi perkembangan sel epitel dan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan sehingga dapat mencegah kanker kulit ini.

3.2 VITAMIN DVitamin D mulai dikenal dan dibedakan dari vitamin A di dalam minyak ikan, yang sanggup menghindarkan penyakit rickets dan mendorong pertumbuhan, efek yang terakhir ini di anggap efek vitamin A. Diketahui bahwa vitamin A rusak oleh penyinaran ultraviolet dan oleh oksidasi. Ternyata bahwa minyak ikan yang telah disinari ultra violet dan oksidasi oleh oksigen udara, masih sanggup menghindarkan atau mengobati rachitis, tetapi sudah tidak menunjukan efek vitamin A. Mula-mula disangka hanya terdapat satu ikatan kimia dengan kegiatan vitamin D, ternyata terdapat beberapa ikatan organik yang mempunyai kegiatan .Berbagai jenis Vitamin D terdapat dari hasil penyinaran beberapa jenis kolesterol dengan sinar utraviolet: Vitamin D1 terdapat pada penyinaran Ergosterol dari bahan tumbuhan. Kemudian ditemukan bahwa Vitamin D1 adalah campuran dari dua jenis Vitamin, yang diberi nama Vitamin D2 dan Vitamin D3, sedangkan struktur molekuler Vitamin D1 sendiri sebenarnya tidak ada. Vitamin D3 didapat dari bahan hewani, 7-dehydro kholesterol, suatu minyak yang terdapat dibawah kulit. Pada manusia punVitamin D3 terbentuk dibawah kulit dari 7-dehydro kholesterol tersebut dengan penyinaran ultraviolet yang berasal dari sinar matahari Vitamin D3 disebut juga cholecalciferol. Vitamin D yang dihasilkan dari penyinaran ergosterol kemudian diberi nama Vitamin D2 atau calciferol. Calciferol yang dilarutkan di dalam minyak terdapat di pasaran dengan nama Viosterol. Ada lagi Vitamin D4 yang berasal dari minyak nabati yang mengandung 22-dehydro kolesterol, setelah disinari ultraviolet. Vitamin D berbentuk kristal putih yang tidak larut di dalam air, tetapi larut di dalam minyak dan zat-zat pelarut lemak. Vitamin ini tahan terhadap panas dan oksidasi. Penyinaran ultraviolet mula-mula menimbulkan aktivitas Vitamin D, tetapi bila terlalu kuat dan terlalu lama terjadi pengrusakan dari zat-zat yang aktif tersebut.A. Fungsi Vitamin D

Vitamin D merupakan satu-satunya Vitamin yang diketahui berfungsi sebagai Phormon. Vitamin D mengalami dua kali hydroksilasi untuk mendapat ativitasnya sebagai hormon. Pertama hydridoksilasi pada C25 yang terjadi didalam sel hati, kemudian disusul oleh hydroksilasi kedua pada C1 yang terjadi di ginjal. 1,25 hydroksi calciferol merupakan hormon yang mengatur sintesa protein yang menstransport calsium ke dalam sel, disbut calsium binding protein (CaBP). Jadi agar Vitamin D dapat melaksanakan tugasnya, diperlukan kondisi hati dan ginjal yang sehat.Efek kegiatan Vitamin D :(a) Meningkatkan absorpsi Ca dan Phospat di dalam usus. Untuk penyerapan Ca yang baik, diperlukan perbandingan yang sesuai dengan tersedianya phospat didalam hidangan. Perbandingan yang baik terletak disekitar 1Ca : 1, penyerapan Ca akan terganggu bila perbandingan tersebut di bawah Ca : 4 phospat. Perbandingan ini akan memberikan sifat rathitogenik kepada hidangan, yaitu hidangan yang akan mendukung terjadinya rakhitis. Pada perbandingan Ca dan phospat yang sesuai, Vitamin D meningkatkan penyerapan Ca ke dalam sel usus dilaksanakan melalui mekanisme Ca-binding protein (CaBP), yang sintesanya diatur oleh hormon 1,25 dihydroksi calciferol. (b) Mendorong pembentukan garam-garam Ca di dalam jaringan yang memerlukanya. Garam Ca diperlukan di beberapa jaringan untuk memperkuat struktur jaringan tersebut, misalnya pada tulang-tulang dan gigi-geligi. Terdapat didalam jaringan keras ini garam karbonat dan garam phospat, juga fluoride dari calsium. Garam Ca di dalam jaringan keras terdapat dalam suatu keseimbangan dinamis dengan kondisi cairan tubuh, artinya terjadi suatu fulkus yang sama antara Ca yang masuk ke jaringan keras dengan yang keluar dari jaringan tersebut,. Melalui pengaturan sintesa CaBP, Vitamin D menyediakan kondisi yang optimum bagi pembuatan garam Ca di dalam jaringan tersebut. Di samping hormon 1,25 hydroksi calciferol, hormon pharathyroid juga berpengaruh kadar Ca di dalam cairan tubuh dan di dalam jaringan.(c) Vitamin D juga berpengaruh meningkatkan responsi phospat di dalam tubuh ginjal, sehingga meningkatkan kondisi konsentrasi Ca dan phospat di dalam jaringan untuk sintesa garamm Ca phospat.

B. Metabolisme Vitamin D

Telah kita bicarakan bahwa Vitamin D ada yang khas terdapat di dalam bahan makanan hewani dan ada yang khas di dalam bahan makanan nabati. Di dalam jaringan di bawah kulit terdapat 7-dehydro kolesterol yang berubah menjadi Vitamin cholecalciferol (Vitamin D3) pada penyinaran ultra Violet yang terdapat di dalam sinar matahari. Jadi di daerah tropik dimana terdapat banyak sinar matahari, desifisiensi Vitamin D tidak perlu terjadi, asal saja kulit kita cukup terkena sinar matahari. Bahan makanan yang kaya akan Vitamin D ialah : susu, di negara barat susu difortifikasikan dengan Vitamin A dan Vitamin D. Untuk penyerapan Vitamin D yang baik di perlukan adanya garam empedu. Mengenai transport, katabolisma dan ekskresi Vitamin D belum banyak diketahui, sehingga masih memerlukan banyak penelitian lebih lanjut.

C. DEFISIENSI VITAMIN D

Defisiensi Vitamin D memberikan penyakit rakhitis (rickets) atau disebut pula penyakit inggeris, karena mula-mula banyak terdapat dan di ppelajari di negeri inggris. Sebelum diketahui adanya Vitamin sebagai gizi, penyakit ini merupakan problem gawat sekali di negeri inggris, dimana anak-anak tidak dapat dikenai cukup sinar matahari untuk jangka waktu sangat panjang, karena hidup di lorong-lorong, yang tidak pernah terkena sinar matahari karena terlindung oleh bayangan gedung-gedung yang tinggi.Secara umum di Indonesia penyakit ini tidak perlu di risaukan, tetapi kasus sporadis mungkin masih dijumpai pada anak-anak atau para wanita yang karena adat istiadat sedikit sekali terena sinar matahari.Konsumsi berlebihan Vitamin D dapat pula memberikan gejala hypervitaminosis D. Kondisi ini mungkin terjadi pada anak yang mendapat tetes konsentrat minyak ikan yang terlalu banyak untuk jangka waktu lama. Hypervitamynosis D menyebabkan perkapuran di dalam jaringan yang bukan biasanya, seperti di dalam organ-organ vital ginjal dan sebagainya. Kebutuhan akan Vitamin D belum diketahui dengan pasti, karena Vitamin ini dapat disintesa dari jenis kholesterol tertentu yang terdapat di dalam jaringan di bawah kulit. Namun demikian diperkirakan bahwa konsumsi 400 SI sehari sudah mencukupi untuk semua umur dan jenis kelamin. Di amerika mula-mula dianjurkan konsumsi sebanyak 800 SI seorang sehari, tetapi kemudian terdapat tanda-tanda bahwa dosis itu terlalu tinggi, sehingga kemudian diturunkan menjadi 400 SI.

3.3 VITAMIN EVitamin E adalah nama umum untuk dua kelas molekul (tocopherol dan tocotrienol). Vitamin E bukan nama untuk setiap satuan bahan kimia spesifik, namun untuk setiap campuran yang terjadi di alam yang menyediakan fungsi vitamin E dalam nutrisi.A. FUNGSI VITAMIN E Meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mengatasi stres, meningkatkan kesuburan, meminimalkan risiko kanker dan penyakit jantung koroner. Berperan sangat penting bagi kesehatan kulit, yaitu dengan menjaga, meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit, mencegah proses penuaan dini, melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet, serta mempercepat proses penyembuhan luka. Sebagai Antioksidan. Semua vitamin E adalah antioksidan dan terlibat dalam banyak proses tubuh dan beroperasi sebagai antioksidan alami yang membantu melindungi struktur sel yang penting terutama membran sel dari kerusakan akibat adanya radikal bebas. . Dalam melaksanakan fungsinya sebagai antioksidan dalam tubuh, vitamin E bekerja dengan cara mencari, bereaksi dan merusak rantai reaksi radikal bebas. Dalam reaksi tersebut, vitamin E sendiri diubah menjadi radikal. Namun radikal ini akan segera beregenerasi menjadi vitamin aktif melalui proses biokimia yang melibatkan senyawa lain. Melindungi sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh dari kerusakan. Selain bisa melindungi dari akibat kelebihan vitamin A dan melindungi vitamin A dari kerusakan, vitamin ini juga bisa melindungi hewan dari akibat berbagai obat, bahan kimia, dan logam yang mendukung pembentukan radikal bebas. B. DEFISIENSI VITAMIN EDefisiensi vitamin E / Kekurangan vitamin E akan menyebabkan sel darah merah terbelah. Proses ini disebut hemolisis eritrodit.Akibat lain kekurangan vitamin E adalah: Perubahan degeneratif pada sistem saraf dan otot. Kelemahan dan kesulitan berjalan. Nyeri pada otot betis. Gangguan penglihatan. Anemia. Retensi cairan (odem). Kelainan kulitPada bayi, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kelainan yang mengganggu penyerapan lemak dan kekurangan gizi. Namun kekurangan vitamin E sesungguhnya sangat jarang terjadi karena vitamin ini banyak terdapat dalam makanan, terutama dalam minyak sayur. Pada manusia kekurangan vitamin E bisa disebabkan karena diet yang sangat buruk dalam jangka waktu lama.C. KELEBIHAN JUMLAH VITAMIN EPada umumnya vitamin E dianggap sebagai bahan yang cukup aman. Dalam beberapa kasus, kelebihan vitamin E menimbulkan gangguan pada kinerja sistem imun terhadap infeksi. Gejala yang akan dirasakan adalah sakit kepala, lemah dan selalu lelah, serta pusing yang disertai gangguan penglihatan. Untuk itu, jumlah vitamin E dalam tubuh harus berada dalam batasan yang ketat. Laporan mengenai dampak dari kelebihan vitamin E jarang terjadi. Beberapa laporan dari studi klinis menyebutkan bahwa vitamin E dapat menurunkan konsentrasi beberapa jenis obat. Pada studi yang dilakukan dengan menggabungkan antioksidan (yang salah satunya adalah vitamin E) dengan simvastatin dan niacin menunjukkan bahwa efek peningkatan HDL yang diharapkan dari obat tersebut berkurang dengan digabungkannya terapi dengan suplemen antioksidan.

D. METABOLISME VITAMINEKomponen vitamin E dalam diit yang memiliki aktivitas antioksidan antara lain -, -, dan -tocopherol dan tocotrienol. Semua molekul tersebut memiliki cincin chromanol dengan beragam jumlah gugus methyl dan memiliki ujung phytyl atau ujungunsaturated. Di dalam tubuh, hati mensekresikan -tokoferol ke plasma dalam pengawasan -tokoferol transfer protein (-TTP). Tidak seperti vitamin larut lemak lainnya, vitamin E tidak disimpan di dalam tubuh dalam jaringan hati atau jaringan lainnya dalam jumlah lebih dari 2-3 kali konsentrasi normal individu yang tidak mengkonsumsi suplemen vitamin E. Di dalam tubuh, bentuk metabolit dari tokoferol adalah CEHC (carboxyethyl hydroxychroman) yang dimetabolisir seperti xenobiotik oleh cytochrome P450s. Hasil metabolisme tersebut dikonjugasikan lalu diekskresi melalui urin dan empedu.Metabolisme vitamin E merupakan kunci untuk menegah akumulasi bentuk-bentuk vitamin E selain -tokoferol. Pada pemberian sumplementasi -, dan -tocopherol pada manusia, diketahui bahwa -tokoferol lebih cepat dimetabolisme dan dikeluarkan dibandingkan dengan bentuk -nya. -tokoferol merangsang metabolisme dan ekskresi non--tokoferol dengan meningkatkan kadar CYP3A. Pengaturan ini penting untuk menjaga tubuh dari efek ekumulasi tokoferol yang berlebihan.Dalam kondisi tekanan oksidasi (oxidative stress) yang tinggi vitamin E pada manusia akan berkurang dengan cepat. Sebagai contoh, seorang perokok akan memiliki kecepatan kehilangan vitamin E setelah suplementasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang tidak mengkonsumsi rokok. Selain itu pemberian vitamin C mampu memperlambat kecepatan degradasi vitamin E di dalam tubuh ini. Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa proses oksidasi merupakan mekanisme yang penting dalam percepatan penghilangan vitamin E.Untuk menguji peran biomarker dalam menunjukkan efektivitas vitamin E beberapa penelitian telah mengembangkan biomarker tersebut dalam beberapa kasus. Biomarker seperti 5-nitro- -tocopherol, ascorbyl-4-hydroxy nonenal dan F2-isoprostanes merupakan biomarker yang sedang diteliti saat ini. F2-isoprostanes merupakan penanda yang efektif untuk stress oksidatif di seluruh tubuh yang merupakan produk dari asam arakidonat. Untuk menguji efektivitas vitamin E sebagai antioksidan, dilakukan penelitian dengan menggunakan individu dengan latihan tertentu yang akan mengakibatkan peningkatan stress oksidatif seperti lari. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa individu yang mengkonsumsi suplemen vitamin E dan C sebelum berolahraga mengalami peningkatan F2-isoprostanes yang lebih rendah dibandingkan kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa suplementasi vitamin E memiliki kemampuan untuk mencegah stress oksidatif dan penyakit yang terkait dengan stress oksidatif tersebut.Angka kecukupan gizi untuk vitamin E pada pria dan wanita telah ditetapkan yaitu 15 mg/hari. Hal ini sudah sesuai dengan kebutuhan tubuh berdasarkan analisis dengan deuterium-labeled vitamin E. Meskipun demikian karena vitamin larut lemak, maka sumbernya jarang ditemukan di buah dan sayuran. Sumber utama dari vitamin E adalah biji-bijian dan minyak nabati dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan vitamin E yang tinggi berhubungan dengan rendahnya risiko penyakit kardiovaskuler.

3.4 VITAMIN K

Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak. vitamin K diperlukan oleh tubuh dalam proses pembekuan darah secara normal. Vitamin K dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit dan biasanya sudah dapat terpenuhi dalam makanan yang kita makan sehingga tidak membutuhkan suplemen vitamin K. Vitamin K ditemukan dalam berbagai makanan termasuk sayur-sayuran berdaun hijau, daging, dan produk susu. Vitamin K juga dapat berasal dari bakteri di usus yang mensintesis vitamin K yang kemudian diserap dan disimpan dalam hati.Vitamin K (K dari "Koagulations-Vitamin" dalam Bahasa Jerman dan Bahasa Denmark) merujuk pada sekelompok vitamin lipofilik dan hidrofobik yang dibutuhkan untuk modifikasi pascatranslasi dari berbagai macam protein, seperti dalam proses pembekuan darah. Secara kimia vitamin ini adalah turunan 2-metil-1,4-naftokuinona. Vitamin K bersifat tahan panas, tetapi akan segera rusak apabila terpapar senyawa asam, basa, dan cahaya matahari.Pada manusia, vitamin K didapat dari nutrisi asupan makanan dan mikroflora pada saluran pencernaan. Di dalam hati, vitamin K dibutuhkan untuk mengaktivasi protrombin dengan reaksi karboksilasi gugus Glutamat pada residu protein prekursornya. Asam glutamat yang mengalami reaksi karboksilasi akan berubah menjadi asam karboksiglutamat gamma.Vitamin K2 (menakuinona, menatetrenona) secara normal diproduksi oleh bakteri dalam saluran pencernaan manusia, dan defisiensi gizi akibat diet yang sangat jarang terjadi kecuali saluran pencernaan mengalami kerusakan yang sangat parah sehingga tidak dapat menyerap molekul. Vitamin ini ditemukan dalam sayuran hijau, seperti bayam, katuk, kol, selada, dan brokoli.Vitamin K terdapat dalam tiga bentuk berbeda. Pertama adalah vitamin K1 atau phylloquinone, yaitu jenis yang ditemukan dan dihasilkan tumbuhan. Kedua adalah K2 atau disebut juga dengan menaquinone, yang dihasilan bakteri menguntungkan dalam sistem pencernaan. Dan yang ketiga adalah K3 atau menadione yang merupakan vitamin buatan bagi mereka yang tak mampu menyerap dari makanan.Seluruh vitamin K dalam tubuh Anda diproses dalam liver di mana nantinya akan digunakan untuk memproduksi zat yang membuat darah Anda bisa membeku. Selain berperan dalam pembekuan, vitamin ini juga penting untuk pembentukan tulang terutama jenis K1. Vitamin K1 diperlukan supaya penyerapan kalsium bagi tulang menjadi maksimal dan memastikan tidak salah sasaran.A. DEFISIENSI VITAMIN KDefisiensi vitamin K dapat menyebabkan penyakit hemoragik pada bayi baru lahir. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa bayi bisa mengalami kekurangan vitamin K karena sang ibu tidak mengkonsumsi makanan bergizi semasa hamil dan menyusui. Penyakit hemoragik yaitu darah yang sukar membeku terutama pada jaringan organ dalam si bayi. Bisa jadi di otak, atau pada saluran pencernaannya. Gejalanya timbul seperti adanya bercak darah pada lubang dubur si bayi yang biasanya diindikasikan adanya infeksi saluran cerna. Hal ini murni bisa disebabkan kekurangan vitamin K. Pada anak-anak, kekurangan vitamin K menyebabkan bentuk fisiknya seperti bentuk hidung datar, hidung pendek dan jari yang pendek. Hal ini terjadi karena kelainan pada usus sehingga vitamin K sukar diserap oleh tubuh. Menghambat proses pembekuan darah adalah salah satu akibat yang tentu juga dialami oleh penderita kekurangan vitamin K. Bahkan dalam kondisi khusus kekurangan parah vitamin K bisa menyebabkan anemia fatal. Vitamin K adalah suatu zat yang mampu memodifikasi protein dalam tubuh. Protein khusus ini mampu membuat sel-sel darah merah saling berlekatan dan membeku(pekat) tidak encer sehingga pembengkuan darah terjadi lebih cepat. Jika vitamin K ini sampai berkurang, akibatnya darah tetap encer sehingga pembekuan darah sulit terjadi.Kekurangan vitamin K juga bisa terjadi pada orang-orang yang mengkonsumsi obat antikoagulan untuk mencegah terbentuknya bekuan darah.Gejala utamanya adalah perdarahan (ke dalam kulit, dari hidung, dari sebuah luka atau dalam lambung), yang disertai dengan muntah. Darah dapat terlihat pada air kemih atau tinja.Yang paling serius adalah perdarahan ke dalam otak yang bisa terjadi pada bayi baru lahir.Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan menurunnya kepadatan tulang. Kepadatan tulang ada hubungannya dengan vitamin K. Diketahui osteocalcin, suatu senyawa protein yang berperan penting di dalam proses penyerapan kalsium, pengikatan kalsium, dan mineralisasi tulang sehingga kepadatan tulang tetap terjaga. Vitamin K membantu sistem sintesa zat tersebut. Dengan semakin terpenuhinya vitamin K ini maka kepadatan tulang pun bisa ditingkatkan.Bila dicurigai adanya kekurangan vitamin K, dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar protrombin. Kadar yang rendah (kurang dari 50% dari normal) menunjukkan adanya kekurangan vitamin K. Tetapi kadar protrombin yang rendah juga dapat disebabkan oleh obat antikoagulan/kerusakan hati.Biasanya diagnosa akan semakin kuat jika setelah penyuntikkan vitamin K, terdapat peningkatan kadar protrombin dalam beberapa jam dan perdarahan berhenti dalam 3-6 jam. Jika penderita memiliki penyakit hati yang berat, hati tidak mampu mensintesa faktor pembekuan walaupun telah disuntikkan vitamin K. Pada kasus seperti ini diperlukan tranfusi plasma untuk melengkapi faktor-faktor pembekuan.Penyebab Kekurangan Vitamin KSecara normal, seseorang akan sulit kekurangan vitamin K dalam tubuh karena memang vitamin K ini ada di banyak makanan sehari-hari. Karena sebenarnya vitamin K ini dibutuhkan dalam jumlah konsumsi yang sedikit. Tidak seperti vitamin C yang bisa sampai 500 miligram atau 1000 miligram sehari. Untuk itulah anda jangan sampai jumlah vitamin K yang tidak banyak ini sampai berhari-hari tidak dikonsumsi. Kekurangan vitamin K ini dialami oleh bayi yang baru lahir. Bayi memiliki fungsi asupan gizi dari sang ibu tentu vitamin K pun seharusnya ada dari ibu. Asupan gizi vitamin K ini seharusnya terpenuhi saat bayi dalam kandungan maupun saat menyusui. Hanya saja jika ibu tidak mengkonsumsi makanan yang bergizi atau pada saat mengandung ada masalah dengan transportasi makanan melewati ari-ari, maka akan menjadikan bayi mengalami defisiensi vitamin K.Pada orang dewasa baik pria maupun wanita, sebabnya kekurangan vitamin K tentu kurangnya asupan makanan yang mengandung vitamin K. Makanan itu seperti sayuran hijau. Karena masih banyak orang dewasa di Indonesia yang jarang sekali mengkonsumsi sayuran hijau. Untuk pria biasanya dianjurkan vitamin K harian yang dikonsumsi adalah 120 mikrogram. Sedangkan untuk wanita yang dianjurkan dalam konsumsi vitamin K harian adalah 90 mikogram. Walaupun hal ini jarang terjadi pada orang dewasa. Sehingga mengalami defisiensi vitamin K.B. METABOLISME VITAMIN K

Penyerapan dan transportasi Vitamin K, terutama sebagai phylloquinone, diserap kimia berubah dari usus proksimal, setelah pelarutan ke dalam campuran misel terdiri dari garam empedu dan pankreas produk lipolisis. Pada orang dewasa yang sehat efisiensi penyerapan phylloquinone dalam bentuk bebas adalah sekitar 80 persen. Dalam mukosa usus vitamin dimasukkan ke dalam kilomikron, disekresikan ke getah bening, dan memasuki darah melalui lakteal. Setelah dalam sirkulasi, phylloquinone dengan cepat dibersihkan pada tingkat yang konsisten dengan hubungan yang berkelanjutan dengan kilomikron dan sisa-sisa chylomicron yang diproduksi oleh lipoprotein lipase hidrolisis pada permukaan sel endotel kapiler.Setelah puasa semalam, lebih dari setengah dari phylloquinone beredar masih terkait dengan trigliserida yang kaya lipoprotein, dengan sisanya didistribusikan secara merata antara kepadatan rendah dan high-density lipoprotein. Phylloquinone adalah bentuk sirkulasi utama vitamin K tetapi MK-7 hadir dalam plasma pada konsentrasi yang lebih rendah dan memiliki distribusi lipoprotein mirip dengan phylloquinone. Meskipun phylloquinone dalam darah harus diturunkan secara eksklusif dari diet, tidak diketahui apakah beredar menaquinones seperti MK-7 berasal dari diet, flora usus, atau kombinasi dari sumber-sumber.

Jaringan dan distribusi Sampai tahun 1970-an, hati adalah satu-satunya dikenal tempat sintesis protein K-dependent vitamin dan karenanya dianggap menjadi satu-satunya tempat penyimpanan yang signifikan untuk vitamin. Namun, penemuan proses K-dependent vitamin dan protein dalam sejumlah jaringan ekstra-hati menunjukkan bahwa hal ini tidak mungkin terjadi.Hati manusia biasanya terdiri dari sekitar 90 persen dan 10 persen menaquinones phylloquinone. Ada bukti bahwa hati menyimpan phylloquinone sangat labil dalam kondisi menipisnya makanan berat, konsentrasi hati dikurangi menjadi sekitar 25 persen dari tingkat awal setelah hanya 3 hari. Ini omset tinggi cadangan hepatik phylloquinone adalah sesuai dengan kerugian yang tinggi vitamer ini melalui ekskresi. Pengetahuan tentang hepatik phylloquinone di berbagai kelompok penduduk terbatas. Toko hati dewasa dalam penelitian di Inggris sekitar 11 pmol / g sedangkan menurut pembelajaran di Jepang mereka sekitar dua kali lipat lebih tinggi. Cadangan tersebut adalah sekitar 20 000-40 000 kali lipat lebih rendah dibandingkan dengan retinol untuk asupan harian relatif phylloquinone yang hanya sekitar 10 kali lipat lebih rendah dibandingkan dengan vitamin A.Berbeda dengan dominan hepatik menaquinones rantai panjang, bentuk sirkulasi utama vitamin K adalah selalu phylloquinone. The menaquinones MK-7 dan mungkin MK-8 juga ada tapi bentuk hati yang umum MKS 9-13 tidak terdeteksi dalam plasma darah. Mungkin menjadi konsekuensi dari rute yang berbeda dari penyerapan, tapi mungkin mengatakan bahwa sekali dalam hati, lipofilik menaquinones rantai panjang tidak mudah dimobilisasi

PengeluaranVitamin K secara ekstensif dimetabolisme di hati dan diekskresikan dalam urin dan empedu. Dalam percobaan pelacak ditemukan bahwa sekitar 20 persen dari dosis disuntikkan phylloquinone itu ditemukan dalam urin sedangkan sekitar 40-50 persen diekskresikan dalam feses melalui empedu, proporsi diekskresikan adalah sama terlepas dari apakah disuntikkan Dosis adalah 1 mg atau 45 mg. Tampaknya, karena itu, bahwa sekitar 60-70 persen dari jumlah phylloquinone diserap dari setiap makan akhirnya akan hilang untuk tubuh dengan ekskresi. Hasil ini menunjukkan bahwa tubuh menyimpan dari phylloquinone sedang terus-menerus diisi ulang.Dua produk utama ekskresi manusia telah diidentifikasi: asam karboksilat dengan 5 dan 7-karbon sidechains yang diekskresikan dalam urin sebagai glukuronida konjugasi. Metabolit empedu belum jelas diidentifikasi tetapi awalnya diekskresikan sebagai konjugat yang larut dalam air dan menjadi lipid larut selama perjalanan mereka melalui usus, mungkin melalui deconjugation oleh flora usus. Tidak ada bukti untuk toko tubuh vitamin K yang dilestarikan oleh sirkulasi enterohepatik. Vitamin K sendiri terlalu lipofilik untuk dibuang dalam empedu dan Sidechain-dipersingkat metabolit asam karboksilat yang tidak aktif secara biologis.

BAB IVPENUTUP4.1 KESIMPULAN1. Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran sangat penting dalam metabolisme tubuh), karena vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.2. Kegunaan vitamin : Vitamin berperan dalam pertumbuhan dan pembentukan tulang Vitamin berfungsi untuk pembentukan jaringan-jaringan tertentu dan daya tahan terhadap penyakit Untuk pembentukan butir-butir darah merah Untuk pembentukan darah Vitamin sebagai komponen koenzim yang penting untuk berbagai proses metebolisme tubuh. Koenzim adalah substansi non protein yang dibutuhkan oleh protein untuk aktivitas biologi3. Vitamin yang larut dalam lemak : Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati.4. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K5. Defisiensi vitamin yang larut dalam lemak : Defisiensi vitamin A : rabun, kanker kulit, kulit kasar, kulit pecah-pecah dan juga campak juga akibat dari kekurangan vitamin A. Defisiensi vitamin D : penyakit rakhitis (rickets) atau disebut pula penyakit inggeris. Defisiensi vitamin E : sel darah merah terbelah (hemolisis eritrodit),perubahan degeneratif pada sistem saraf dan otot, kelemahan dan kesulitan berjalan, nyeri pada otot betis, gangguan penglihatan, anemia, retensi cairan (odem), kelainan kulit. Defisiensi vitamin K : penyakit hemoragik pada bayi baru lahir, pada anak-anak menyebabkan bentuk fisiknya seperti bentuk hidung datar, hidung pendek dan jari yang pendek.

DAFTAR PUSTAKA

Id.wikipedia.org/wiki/vitamin_E Freitagnutrion.wordpress.com/2009/06/25/metabolisme-vitamin-e/ Sediaoetomo, achmad djaeni. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid 1. 2000. Jakarta : Dian Rakyat. Adler,P. Flourides and human health. 1968. WHO : Geneva. Beaton, G.H. Nutrition a comprehensive trearise. 1964. Acad : Pressm New York.

22