Bimtek Kolam Pengendap.pdf

31
Pedoman Teknis Perhitungan Kolam Pengendap pada Tambang Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara 1

Transcript of Bimtek Kolam Pengendap.pdf

  • Pedoman TeknisPerhitungan Kolam Pengendap

    pada Tambang Batubara

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

    Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara

    1

  • Daftar Isi1. Tujuan Pedoman Teknis2. Manfaat Kolam Pengendap3. Definisi, Perbedaan dan Fungsi4. Kesalahan Teknis5. Tipe Pengendapan6. Strategi Pengolahan7. Prinsip Perancangan Kolam Pengendap8. Pengendalian Debit Air9. OM yang Efektif dan Efisien10.Tahapan Perancangan Kolam Pengendap11.Kriteria Desain Kolam Pengendap12.Desain Kolam Pengendap13.Pemeliharaan dan Pemantauan Kolam Pengendap

    2

  • Tujuan Pedoman Teknis

    Memberikan panduan pelaku usahapertambangan batubara dalam mendesainkolam pengendap

    Panduan untuk melakukan pengelolaan danpemeliharaan terhadap kolam pengendapsehingga kolam pengendap tersebut berfungsiefektif.

    3

  • Manfaat Kolam Pengendap

    Meminimalisasi dampak kegiatanpertambangan

    Mengolah air tambang dan aliran permukaanagar sesuai dengan Baku Mutu Lingkungan(BML)

    Memanfaatkan air tambang untuk kegiatanlain

    4

  • Definisi, Perbedaan dan Fungsi

    Kolam pengendap (sediment pond): tempat untukmenangkap runoff dan menahan air ketika tanah dankotoran lain dalam air mengendap menjadi sedimen.

    Kolam pengendap vs DAM : KPmenahan air mengendapkan material tersuspensi,

    setelah air jernih, air tersebut bisa dialirkan. DAM mengatur debit air untuk tujuan tertentu

    (irigasi, PLTA, mencegah banjir) Fungsi lain :

    penampungan air limbah tambang yang mengandunglogam berat (Fe dan Mn)

    air yang mengandung asam (pH < 6)

    5

  • Kesalahan Teknis

    Dinding kolam tidak diperkuat, menambah beban erosi padakompartemen pengolah

    Saluran inlet kompartemen melebar, merubah fungsi kompartemen

    6

  • Kesalahan Teknis (2)

    Lahan terganggu (hilir) tidak dilengkapi dengan material kendali erosi

    Dinding dan sekitar kolam tidak ada tanaman/material pengendali erosi

    7

  • Kesalahan Teknis (3)

    Pemisah kompartemen tidak sesuai dengan fungsi pemisah Dinding dan sekitar kolam tidak ada tanaman/material

    pengendali erosi

    8

  • Pengendalian Erosi

    9

  • Tipe Pengendapan

    a. Tipe 1: tidak mengalami perubahan bentuk, ukuran, maupun berat selama pertikeltersebut mengendap.

    b. Tipe 2: bersatunya beberapa partikel membentuk gumpalan sehingga berat partikelsemakin besar dan mempercepat pengendapannya.

    c. Tipe 3: pengendapan dimana gaya antar partikel saling menahan partikel lainnyauntuk mengendap.

    d. Tipe 4: pengendapan dimana terjadi pemampatan partikel yang telah mengendapkarena berat partikel.

    a. Tipe 1: pengendapan partikelTunggal (discrete particle settling)

    b. Tipe 2: pengendapan gumpalanpartikel (flocculant settling)

    c. Tipe 3: pengendapan secaraperintangan (hindered settling)

    d. Tipe 4: pengendapan secarapemampatan (compression settling)

    10

  • Strategi Pengolahan

    Pengaturan debit

    Pengendalian erosi dari hulu, menggunakantanaman penutup, mulsa, dll

    Kriteria desain sesuai dengan prinsip pengendapandan tipe sedimen

    Operasional dan pemeliharaan yang efektif danefisien

    Jalan akses yang mudah dan stabil

    Lokasi penempatan lumpur sedimen yang aman

    11

  • Prinsip Perancangan Kolam Pengendap

    Luas Tangkapan Hujan

    Debit Maksimum sebagai dasar perancangan

    Waktu Tinggal sesuai dengan tipe sedimen

    Kecepatan Reaksi flokulan dan

    Surface loading/Beban permukaan : Laju permukaanpada saat debit puncak sebaiknya 3x debit rata-rata untuk kapasitas kolam kecil & 1,5x untuk kapasitaskolam besar

    Aliran Laminer : untuk memastikan partikel terpidahdari fluida

    12

  • Pengendalian Debit Air

    1. Membagi debit pada hulu

    a. Untuk memperkecil beban pengolahan pada hilir

    b. Mempermudah distribusi alat berat

    c. Gangguan saat perawatan/pemeliharaan tidaksignifikan

    2. Membagi debit pada hilir

    a. Pertimbangkan kestabilan lereng

    b. Pertimbangkan penampang hidrolis

    13

  • OM Efektif dan Efisien Jangka Waktu Lama/Jangka Waktu pendek

    Lama : Konstruksi permanen, dirubah saluranpengalirannya

    Pendek : Konstruksi semi permanen

    Prosedur Kerja diletakkan di lokasi yang mudahdibaca operator

    Rencana pemeliharaan dan perawatan : mempertimbangkan ketersediaan alat, area penirisan, ruang gerak alat, jalan angkut sertabiaya pemeliharaan

    14

  • Tahapan Perancangan KolamPengendap Data Curah Hujan Lokal

    Data Curah Hujan Regional

    Identifikasi CurahHujan

    Luas area tangkapan, Tinggi hidrolis,

    Zonasi area, Area pretreatmentIdentifikasi Topografi

    Uji Kolom

    Jar test (bila menggunakan flokulan)Karakterisasi Material

    Asumsi * Debit diolah *Waktu T inggal *

    Kontrol aliran laminerPerhitungan

    Zona inlet * Zona Pengendapan *Ruang Lumpur

    Zona OutletDesain Kolam

    15

  • Kriteria Desain Kolam Pengendap Curah Hujan

    Area Tangkapan Hujan

    Debit air

    Waktu tinggal : 2-3 jam

    Surface Loading : 1,5 m3/m2 .s

    Laju Pengendapan Partikel

    Kecepatan gerusan (Scouring Velocity) : Kecepatan aliran hendaknya tidak melebihi kecepatan

    gerusan, agar partikel yang telah mengendap tidak tergerusdan melayang lagi.

    Besarnya kecepatan gerusan (scouring velocity) terutamadipengaruhi oleh specific gravity dan ukuran butir partikel.

    16

  • Desain Kolam Pengendap

    a. Zona masukan (inlet) tempat dimanaair masuk ke dalam kolampengendapan.

    b. Zona pengendapan, tempat dimana partikel padatan (solid) akan mengendap.

    c. Zona keluaran (outlet), tempat dimanakeluarnya buangan air yang telahmemenuhi baku mutu lingkungan.

    17

  • Pemeliharaan dan PemantauanKolam Pengendap

    1. Pemeliharaan Kolam : ada 2 alternatif pengerukan Excavator : ketersediaan alat, area penirisan, ruang gerak

    alat, jalan angkut serta biaya pemeliharaan. Pompa lumpur : persentase lumpur vs kemampuan

    pompa

    2. Perbaikan kolam pengendap fungsi mengendapkan sedimen agar optimal. optimal : apabila kondisi kolam sesuai dengan yang

    direncanakan. longsoran pada tanggul, tertutupnya inlet/outlet.

    3. Peningkatan kapasitas kolam pengendap Debit air inlet tidak sesuai dengan desain awal kolam

    pengendap18

  • Contoh Desain Kolam Pengendap

    Perkuatan dinding Tanpa Perkuatan Dinding

    19

  • Contoh Desain Kolam Pengendap (2)

    Perkuatan dinding Tanpa perkuatan dinding

    20

  • Contoh Desain Kolam Pengendap (3)

    Perkuatan dinding Tanpa Perkuatan dinding

    21

  • Contoh Perhitungan Kolam PengendapanDiketahui

    Intesitas Hujan =20 mm/jam

    Luas tangkapan =200 Ha

    Koefisien Limpasan = 0,2 Ukuran partikel padatan = 1 x 10-6 m

    Kerapatan partikel padatan (rs) = 2800 kg/m3

    Prosentase padatan (% solid) = 30 %

    Prosentase air (% cair) = 70 %

    Bagaimana desain kolam pengendap sesuaidengan data diatas, apabila hasil percobaan kolompengendapan sebagai berikut?

    22

  • 23

  • Tahapan Perhitungan

    1. Menentukan debit diolah :

    2. Menentukan Volume berdasarkan waktu tinggal

    3. Cek surface loading

    4. Cek aliran laminer

    5. Cek Kecepatan gerusan

    6. Bandingkan kecepatan gerusan saat debit puncak

    7. Hitung ruang pengendapan lumpur

    8. Desain kolam pengendap berdasarkan perhitungan

    24

  • 1 Menghitung debit diolah Q m3/jam 5560 5560 5560 5560

    a. Koefisien C desain 0.2 0.2 0.2 0.2

    b. Intensitas Hujan I mm/jam Perhitungan 50 50 50 50

    c. Luas tangkapan A Ha Survey 200 200 200 200

    2 Perhitungan Dimensi Kolam

    a. Waktu tinggal T jam 2 2 2 2

    b. Volume V m3

    V=Q.T 11,120.00 11,120.00 11,120.00 11,120.00

    c. Kedalaman d m desain 5 5 5 5

    d. Luas A m2

    A=V/d 2,224.00 2,224.00 2,224.00 2,224.00

    d. Panjang P m 100 100 100 50e. Lebar L m 22.24 22.24 22.24 44.48

    3 Cek Surface Loading ASL m3/m2.jam ASL=Q/A 2.50 2.50 2.50 2.50

    Tipikal desain ASL=28 m3/m2.hari

    Sehingga dilakukan iterasi

    4 Cek Laminaritas 1 sekat 3 sekat 3 sekat

    a. Luas penampang hidrolis Ah m2

    (L.d) 111.2 111.2 111.2 222.4

    b. Panjang Saluran L m desain 100 100 100 50

    c. Keliling Basah LB m desain 32.24 42.24 62.24 84.48d. Luas Penampang Basah Aw m

    2L*LB 3224 4224 6224 4224

    e. Diameter Hidrolik DH m 4A/Aw 0.138 0.105 0.071 0.211

    f. Kecepatan rata-rata fluida v m/s Q/Ah 0.014 0.014 0.014 0.007

    g. Viskositas kinematik (m/r) v desain 0.0010003 0.0010003 0.0010003 0.0010003

    Cek Bilangan Reynolds Re Re=v.DH/v 1.916 1.462 0.992 1.462 Bilangan Reynolds >1 Turbulen Turbulen Laminer Laminer

    Koefisien gesek CD 15.036 19.236 24.187 19.236

    Keterangan

    25

  • 5 Cek Kecepatan gerusan (Scour velocity)

    a.Konstanta kohesi b desain 0.05 0.05 0.05 0.05

    b. Specific gravity s desain 1.25 1.25 1.25 1.25

    c.percepatan gravitasi g m/s2

    desain 9.81 9.81 9.81 9.81

    d.diameter partikel dp m percobaan 0.000001 0.000001 0.000001 0.000001

    e. faktor friksi Darcy Weisbach f desain 0.025 0.025 0.025 0.025

    Scour Velocity VH m/s VH={(8b(s-1).g.d)/f} 0.00626 0.00626 0.00626 0.00626

    6 Bandingkan kecepatan saat debit puncak

    a. Debit Puncak Q m3/jam 5,560 2,780 1,390 5560

    b. Luas penampang Ah m2

    Ah=L.d 111.2 55.6 111.2 222.4

    Kecepatan V m/s V=Q/Ah 0.0139 0.0139 0.0035 0.0069

    Kesimpulan VHV

    (SS terangkat) (SS terangkat) (OK) (OK)

    5

    100

    22,4

    5

    100

    11,2

    11,2

    100

    5

    5,6

    5,65,6

    26

  • 7 Hitung ruang pengendapan (ruang lumpur)

    a. Kerapatan partikel C0 mg/L percobaan 2800 2800 2800

    b. Panjang kolom H0 mm percobaan 900 900 900

    c. Debit inflow Q m3/hari perhitungan 133,440 66,720 33,360

    d. Berat lumpur % berat percobaan 30 30 30

    e. Hitung konsentrasi lumpur Cu mg/L 30%*1000000 300,000 300,000 300,000

    f. kedalaman kolom Hu mm C0.H0/Cu 8.4 8.4 8.4

    g. waktu diperlukan untuk tu menit percobaan 41 41 41

    mengendap hari min : 1440 min/hari 0.0285 0.0285 0.0285

    h. Luas pengendapan A m2 A=Q.tu/H0 4,221.48 2,110.74 1,055.37

    8 Cek kecepatan pengendapan

    waktu pengendapan dalam tx menit grafik percobaan 10 15 15

    10 menit, Hx mm grafik percobaan 617 420 420

    maka kecepatan pengendapan v s mm/s V s=(H0-H10)/t10 0.472 0.533 0.533m/hari 40.752 46.08 46.08

    Luas Pengendapan A m2

    A=Q/v s 3,274.44 1,447.92 723.96 Kesimpulan ruang pengendapan lumpur yang dipakai adalah nilai yang paling besar, yaitu

    4221.48 m2

    27

  • 28

  • 29

  • 30

  • Terima Kasih

    [email protected]