bilangan kompleks
-
Upload
diaz-nurhafiz-firdaus -
Category
Documents
-
view
193 -
download
9
description
Transcript of bilangan kompleks
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd
fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklz
Bilangan Kompleks
Tugas Matematika Teknik
ISTN Desember 2012
Nurhafiz Firdaus (09310003)
Bilangan Kompleks ISTN 2012 (matematika teknik)
Nurhafiz Firdaus (09310003)
BILANGAN KOMPLEKS
13.1 Bilangan Kompleks dan Plan Kompleks
Fungsi kompleks (bersifat exponen, trigonometric, hiperbolic, dan fungsi
logaritmis). Ini menyamaratakan fungsi umum dari kalkulus. Solusi untuk persamaan x2
= -1
or x2
– l0x + 40 = 0. Kita dapat mengawali pengenalan bilangan kompleks dengan definisi ,
bahwa bilangan kompleks z adalah jika (x,y) dari bilangan real x dan y, dapat ditulis
z = (x,y)
dimana x adalah real dan y adalah imaginer dari z,
x = Re z, y = lm z
dari definisi dua bilangan kompleks adalah suatu persamaan jika dan hanya jika semua
persamaan real parts sama dengan imaginer part. (0,1) disebut unit imaginer dan dinotasikan
dengan i.
i = (0,1)
penjumlahan dari dua bilangan kompleks z1 = (x1,y1) dan z2 = (x2,y2) ialah
z1 + z2 = (x1,y1) + (x2,y2) = (x1 + x2, y1 + y2)
Perkaliannya ialah
z1 z2 = (x1,y1) (x2,y2) = (x1 x2 - y1 y2 , x1y2 + x2y1)
Dengan ketentuan, dua definisi
(x1, 0) + (x2, 0) – (x1 + x2, 0)
Dan
(x1, 0)(x2, 0) = (x1 x2, 0)
Untuk bilangan real x1 x2 . karena bilangan kompleks “luas” maka bilangan real dapat
ditulis
(x, 0) = x dengan cara yang sama, (0, y) = iy
Karena dari definisi dari multiplication maka kita dapatkan
Iy = (0,1)y = (0,1)(y,0) = (0. y – 1 . 0, 0 . 0 + 1.y) = (0,y)
Secara bersamaan kita dapatkan penjumlahan (x,y) = (x,0) + (0, y) = x+ iy;
Secara praktis bilangan kompleks z = (x,y) dapat ditulis
z = x+ iy
Bilangan Kompleks ISTN 2012 (matematika teknik)
Nurhafiz Firdaus (09310003)
Atau z = x +yi,
i2 = -1
Karena dari definisi perkalian, i2 = ii = (0,1)(0,1) = (-1,0) = -1.
Untuk penjumlahan standar didapat
(x1 + i,y1) + (x2 + i,y2) = (x1 + x2) + i(y1 + y2)
Untuk perkalian menggunakan notasi standar dan menggunakan i2 = -1
(x1+ iy1) (x2+ iy2) = x1x2 + ix1 y2+iy1y2+i2y1y2
= (x1x2 – y1y2) + i(x1y2 + x2y1)
Complex Plane
Ini adalah aljabar,penyajian geometris dari kompleks angka seperti titik pada naik pesawat
terbang. Ini dari kepentingan hebat praktis. Ide adalah sangat sederhana dan alami. Kita
memilih dua koordinate tegaklurus axes, poros-x horisontal. dipanggil poros nyata, dan
poros-y vertikal, dipanggil poros imajiner. Pada keduanya kampak kita pilih satuan panjang
yang sama (Ara. 315). Ini dipanggil satu sistem mengkoordinir Cartesian
Complex Conjugate Numbers
Kompleks conjugate ẑ bilangan kompleks z = x + iy di definisikan oleh
ẑ = x- iy
Ini diperoleh secara geometris dengan mencerminkan titik z pada poros nyata figure di bawah
ini untuk z = 5 + 2i dan conjugate ẑ = 5 – 2i
Bilangan Kompleks ISTN 2012 (matematika teknik)
Nurhafiz Firdaus (09310003)
Hubung kompleks adalah penting sebab ini mengijinkan kita untuk menukarkan dari
kompleks ke real.dari multiplication z ẑ = x2 + y
2 dan z + ẑ = 2x, z - ẑ = 2iy kita lihat dari real
part x dan maginary part y (not iy), z = x +iy
Re z = x = 1/2 (x + ẑ), im z = y = 1/2i (z- ẑ)
Jika z adalah real z = x maka z = ẑ dari deinisi of ẑ dan conversely dengan conjugate,kita
dapat
𝑧1 + 𝑧2 = 𝑧 1 + 𝑧 2 , 𝑧1 + 𝑧2 = 𝑧 1 + 𝑧 2
𝑧1𝑧2 = 𝑧 1𝑧 2 𝑧1
𝑧2 =
𝑧1
𝑧2
13.2 Polar Form dari Bilangan Kompleks. Powers and Roots
Kompleks plan menjadi lebih berguna dan memberikan pengertian yang mendalam
ke perhitungan operasi untuk bilangan kompleks di samping xy koordinat juga termasuk
dalam koordinat polar r, θ di definisi oleh
x= r cos θ , y= r sin θ
kita lihat z = x +iy disebut dengan polar form
z= r(cos θ + I sin θ)
r kita sebut dengan absolute value atau modulus z dan di notasikan
|z| = r = 𝑥2 + 𝑦2 = 𝑧ẑ
Geometri |z| adalah jarak dari titik z dari figure 320,sama dengan |z1- z2| adalah jarak diantara
z1 dan z2 figur 321.
Bilangan Kompleks ISTN 2012 (matematika teknik)
Nurhafiz Firdaus (09310003)
Θ adalah disebut argument z dan dinotasikan dengan arg z
θ = arg z = arctan y/x (z ≠ 0)
geometri, θ adalah sudut terarah dari positif x untuk OP d figure 320. Di sini. seperti
di kalkulus, semua sudut diukur di lingkaran dan positif yang berlawanan arah jarum jam.
Untuk z = 0 sudut θ tak tergambarkan
13.3 Multiplication and Division in Polar Form
ini membererikan”geometri”pemahaman multiplication and division ,lihat
z1= r1(cos θ1 + I sin θ1) and z2= r2(cos θ2 + I sin θ2)
multiplication dari produk ada di
z1z2 = r1r2[(cosθ1 cos θ2 - sinθ1 sin θ2) +i (sinθ1 cos θ2 - cosθ1 sin θ2)]
ketentuan penambahan untuk cosines dan sinus
z1z2 = r1r2[cos(θ1 + θ2) + i sin(θ1 + θ2)]
Mengambil nilai mutlak timbal balik ,kita melihat nilai mutlak dari satu produk
samakan produk dari nilai mutlak dari faktor,
| z1z2| =| z1||z2|
Mengambil argumen di perlihatkan tersebut argumen dari satu produk menyamakan
penjumlahan dari argumen dari factor
Arg(z1z2)= arg z1 + argz2
Division kita mempunyai z1= (z1/z2 )z2 karenanya| z2| = | (z1/z2 )z2| = | (z1/z2 )||z2| dan oleh
division |z2|
| z1/z2 | = | z1/z2 |
Bilangan Kompleks ISTN 2012 (matematika teknik)
Nurhafiz Firdaus (09310003)
Derivative. Analytic Function Pembahasan kita dari fungsi kompleks akan melibatkan setelan titik pada plan
kompleks. Paling penting akan sesuatu berikut
Circles and Disks. Half-Planes
Unit circle |z| = 1 bulatan umum dari jari-jari p dan pusat a. Penyamaan ini adalah
|z – a | = ρ
Complex Function
Analisa kompleks mempunyai kaitan dengan fungsi kompleks yang adalah differentiable di
beberapa daerah. Karenanya kita harus katakan pertama apa kita berarti satu kompleks
berfungsi kemudian mendefinisikan konsep dari pembatas dan terbitan di kompleks. Bahasan
ini akan serupa dengan itu di kalkulus. Meskipun demikian ini memerlukan perhatian hebat
karena ini akan memperlihatkan dasar penarik perhatian perbedaan di antara sebenarnya dan
kalkulus kompleks.
Daya ingat dari kalkulus sebenarnya berfungsi f didefinisikan pada satu set S nomor riil
(biasanya satu interval) apakah aturan yang mendapat hak itu ke tiap-tiap x pada s satu nomor
riil f ( x), dipanggil nilai dari f di x. Sekarang di kompleks, S adalah seperangkat kompleks
angka. Dan satu fungsi f didefinisikan pada s adalah aturan yang mendapat hak itu ke z pada
S satu nomor kompleks ,dipanggil vallie dari fat z Kita tulis
W = f(z)
Disini z variable S dan di sebut variable kompleks. Set S adalah di sebut domain yang
mendefinisikan f
Contoh :
W = f(z) = z2 + 3z adalah funfsi kompleks didefinisikan untuk semua z itu adalah
domain dari S adalah plan kompleks
Setelan dari semua nilai dari satu fungsi f dipanggil jangkauan f. w adalah kompleks, dan kita
tulis w = u + iv., dimana u dan v adalah nyata dan imajiner bagian, berturut-turut. Sekarang
w bergantung kepada z= x + iy. Karenanya u jadi satu fungsi kenyataan dari x dan y. dan
demikian demikian juga v. Kita tulis
W = f(z) = u(x,y) + iv(x,y)
Ini memperlihatkan kompleks berfungsi f ( z) pada satu pasangan dari sebenarnya berfungsi
u (x, v ) dan jengkelkan, y ), masing-masing menyesuaikan pada kedua kenyataan variabel x
dan y.
13.4 Persamaan Cauch – Riemann
Persamaan Laplace’s
Persamaan Cauch-Riemann adalah persamaan yang paling penting dalam bab ini karna
menjadi salah satu pilar dari analisis kompleks. Disini menyediakan criteria untuk analisis
fungsi kompleks.
W = f(z) = u(x,y) + iv(x,y)
Secara kasar f adalah analisis domain D jika dan hanya jika turunan pertama pada u dan v
keduanya disebut persamaan Cauch-Riemann.
Bilangan Kompleks ISTN 2012 (matematika teknik)
Nurhafiz Firdaus (09310003)
(1) ux = vy, uy = - vx
Dimana didalam D; ada ux = du/dx dan uy = du/dy (dan sama dengan v) dan biasa disebut
turunan parsial.
Theorm 1
Persamaan Cauch-Riemann
misalkan 𝑓 𝑧 = u(x,y) + iv(x,y) didefinisikan pada beberapa himpunan pada poin z= x+iy
dan didifferensial pada z. kemudian pada turunan parsial u dan v berada dan menjadi
persamaan Cauch-Riemann.
Karenanya jika f(z) adalah analisis pada a domain D,maka turunan parsial berada dan
masuk(1) pada semua D.
Poof dengan asumsi, turunan 𝑓 ′ 𝑧 pada z berada. Maka didapat
(2)
𝑓 ′ 𝑧 = lim∆𝑧→0
𝑓 𝑧 + ∆𝑧 − 𝑓(𝑧)
∆𝑧
Kita tulis ∆𝑧 = ∆𝑥 + 𝑖∆𝑦 kemudian 𝑧 + ∆𝑧 = 𝑥 + ∆𝑥 + 𝑖(𝑦 + ∆𝑦),dan pada kondisi turunan
u dan v pada (2) didapat
(3)
𝑓 ′ 𝑧 = lim∆𝑥→0
𝑢 𝑥 + ∆𝑥,𝑦 + ∆𝑦 + 𝑥 + ∆𝑥,𝑦 + ∆𝑦 − [𝑢 𝑥,𝑦 + 𝑖𝑣 𝑥, 𝑦 ]
∆𝑥 + 𝑖∆𝑦
// 𝑓 ′ 𝑧 = lim∆𝑥→0𝑢 𝑥+ ∆𝑥 ,𝑦 − 𝑢 𝑥 ,𝑦
∆𝑥 + ilim∆𝑥→0
𝑣 𝑥+ ∆𝑥 ,𝑦 − 𝑢(𝑥 ,𝑦)
∆𝑥
Sesuai definisi, turunan parsial u dan v terhadap x. karenanya turunan 𝑓 ′ 𝑧 pada 𝑓 𝑧 dapat ditulis
(4) 𝑓 ′ 𝑧 = 𝑢𝑥 + 𝑖𝑣𝑥
Dengan cara yang sama
Bilangan Kompleks ISTN 2012 (matematika teknik)
Nurhafiz Firdaus (09310003)
𝑓 ′ 𝑧 = lim∆𝑥→0𝑢 𝑥 ,𝑦+ ∆𝑦 − 𝑢(𝑥 ,𝑦)
𝑖∆𝑦 + ilim∆𝑥→0
𝑣 𝑥 ,𝑦+ ∆𝑦 − 𝑢(𝑥 ,𝑦)
𝑖∆𝑦
Sejak 𝑓 ′ 𝑧 berada, limit pada sisi kanan di berikan turunan parsial pada u dan v terhadap y;
1/i= -i demikian kita peroleh
(5) 𝑓 ′ 𝑧 = −𝑖𝑢𝑦 + 𝑣𝑦
Rumus (4) dan (5) sangat praktis untuk kalkulasi turunan 𝑓 ′ 𝑧 .
Theorm 2
Jika dua fungsi bilangan kontiu-real u (x,y) dan v(x,y) pada dua variable real xdan y kontinu
turunan parsial pertama pada persamaan Cauch-Riemann dibeberapa domain D, maka
fungsi kompleks 𝑓 𝑧 = 𝑢 𝑥,𝑦 + 𝑖𝑣(𝑥,𝑦) adalah analisis di D.
Theorem 1 dan 2 sangat penting, sejak menggunakan persamaan Cauch-Riemann sekarang
kita dapat lebih mudah menyelesaikan apakah menggunakan fungsi analitik kompleks atau
tidak.
(6) (a) 𝑢𝑢𝑥 − 𝑢𝑣𝑥 = 0 (b) 𝑢𝑢𝑦 + 𝑢𝑣𝑥 = 0
(7) 𝑢𝑟 = 1
𝑟 𝑣𝜃 ,
𝑣𝑟 = −1
𝑟 𝑢𝜃
Theorm 3
Persamaan laplace
Jika f(z) = u(x,y) + iv(x,y) adalah analitik pada a domain D, kemudian kedua u dan v
disebut persamaan laplace
(8) ∇2𝑢 = 𝑢𝑥𝑥 + 𝑢𝑦𝑦 = 0
(𝛻2 dibaca “nabla kuadrat”) dan
(9) ∇2𝑣 = 𝑣𝑥𝑥 + 𝑣𝑦𝑦 = 0
Pada D dan memiliki turunan kedua pada D.
Bilangan Kompleks ISTN 2012 (matematika teknik)
Nurhafiz Firdaus (09310003)
Proof Diferensial 𝑢𝑥 = 𝑣𝑦 terhadap x dan 𝑢𝑦 = −𝑣𝑥 terhadap y, maka kita dapat
(10) 𝑢𝑥𝑥 = 𝑣𝑦𝑥 . 𝑢𝑦𝑦 = −𝑣𝑥𝑦
13.5 Fungsi eksponensial
Kita awali dengan analisis fungsi paling penting, fungsi eksponensial kompleks
𝑒𝑧 , 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠 exp 𝑧.
Definisi dari 𝑒𝑧pada fungsi real 𝑒𝑥 , cos y, dan sin y adalah
(1)
𝑒𝑧 = 𝑒𝑥(cos 𝑦 + 𝑖 sin𝑦)
Definisi ini adalah fakta bahwa 𝑒𝑧extend fungsi eksponensial real 𝑒𝑧 pada kalkulus dan
biasanya dinamakan
(a) 𝑒𝑧= 𝑒𝑧 untuk rel z = x karena cos y =1 dan sin y = 0 pada saat y = 0
(b) 𝑒𝑧 adalah analiti untuk semua z
(c) Turunan dari 𝑒𝑧 adalah 𝑒𝑧
(2)
(𝑒𝑧)′ = 𝑒𝑧
𝑒𝑧 ′ = 𝑒𝑥 cos 𝑦 𝑥 + 𝑖 𝑒𝑥 sin 𝑦 𝑥 = 𝑒𝑥 cos𝑦 + 𝑖𝑒𝑥 sin𝑦 = 𝑒𝑧
Further Properties. Suatu fungsi f(z) yang analitik untuk semua z disebut fungsi
keseluruhan. Dengan demikian, ez adalah keseluruhan. Sama halnya di kalkulus fungsi
relasi.
(3)
𝑒𝑧1+𝑧2 = 𝑒𝑧1𝑒𝑧2
Berpegang pada 𝑧1 = 𝑥1 + 𝑖𝑦2. bahwasanya (1),
𝑒𝑧1𝑒𝑧2 = 𝑒𝑥1 cos𝑦1 + 𝑖 sin𝑦1 𝑒𝑥2 (cos𝑦2 + 𝑖 sin𝑦2).
Sejak 𝑒𝑥1𝑒𝑥2 = 𝑒𝑧1+𝑧2 untuk fungsi real, pada aplikasi rumus penjumlahan untuk fungsi
sinus dan cosines kita bisa lihat
𝑒𝑧1𝑒𝑧2 = 𝑒𝑥1+𝑥2 [cos 𝑦1 + 𝑦2 + 𝑖 sin 𝑦1 + 𝑦2 ] = 𝑒𝑧1+𝑧2
Seperti pernyataan. Satu kasus khusus dari (3 ) adalah z1 = x dan z2 = iy; maka
(4)
𝑒𝑧 = 𝑒𝑥𝑒𝑖𝑦
Untuk z =iy kita dapat dari (1) dapat disebut rumus Euler
Bilangan Kompleks ISTN 2012 (matematika teknik)
Nurhafiz Firdaus (09310003)
(5)
𝑒𝑖𝑦 = cos𝑦 + 𝑖 sin𝑦.
Karennya polar form dari bilangan kompleks, z = r(cos𝜃+ I sin 𝜃), sekarang dapat ditulis
(6)
𝑧 = 𝑟𝑒𝑖𝜃
Dari (5) kita dapatkan
(7)
𝑒2𝜋𝑖 = 1
Beberapa rumus penting
(8)
𝑒𝜋𝑖/2 = 𝑖, 𝑒𝜋𝑖 = −1, 𝑒−𝜋𝑖/2 = −𝑖, 𝑒−𝜋𝑖 = −1
Beberapa konsekuensi dari (5)
(9)
𝑒𝑖𝑦 = cos𝑦 + 𝑖 sin 𝑦 = 𝑐𝑜𝑠2𝑦 + 𝑠𝑖𝑛2𝑦 = 1.
Ialah untuk eksponen imaginer murni pada fungsi eksponensial adalah absolute nilai 1,
sebuah hasil disarankan mengingat (9) dan (1)
(10)
𝑒𝑥 = 𝑒𝑥 karenanya arg 𝑒𝑥 = 𝑦 ± 2𝜋𝑛 𝑛 = 0,1,2,… ,
Sejak 𝑒𝑥 = 𝑒𝑥 lihat persamaan (1) hasil 𝑒𝑥 pada polar form
Dari 𝑒𝑥 = 𝑒𝑥 ≠ 0 pada (10) didapatkan
(11) 𝑒𝑧 ≠ 0 untuk setiap z
Periodicity dari 𝒆𝒙dengan periode 2𝝅𝒊,
(12) 𝑒𝑧+2𝜋𝑖 = 𝑒𝑧 untuk setiap z
Karena semua nilai w = 𝑒𝑧 bisa diasumsikan dengan asumsi horizontal strip dengan 2𝜋
(13) -𝜋 < 𝑦 ≤ 𝜋
Lajur tanpa batas ini dikatakan wilayah fundamental dari ex
Bilangan Kompleks ISTN 2012 (matematika teknik)
Nurhafiz Firdaus (09310003)
13.6 Fungsi trigonometri dan hiperbolik
𝑒𝑖𝑥 = 𝑐𝑜𝑠 𝑥 + 𝑖 𝑠𝑖𝑛 𝑥, 𝑒−𝑖𝑥 = cos 𝑥 − 𝑖 sin 𝑥
Dengan penjumlahan dan pengurangan kita peroleh untuk cosines dan sinus real
cos 𝑥 = 1
2 𝑒𝑖𝑥 + 𝑒−𝑖𝑥 , sin 𝑥 =
1
2𝑖 𝑒𝑖𝑥 − 𝑒−𝑖𝑥 .
Disarankan menggunakan nilai kompleks z = x + iy;
(1)
cos 𝑧 = 1
2 𝑒𝑖𝑧 + 𝑒−𝑖𝑧 , sin 𝑧 =
1
2𝑖 𝑒𝑖𝑧 − 𝑒−𝑖𝑧 .
(2)
tan 𝑧 = sin 𝑧
cos 𝑧 , cot 𝑧 =
cos 𝑧
sin 𝑧
Dan
(3)
sec 𝑧 =1
cos 𝑧 , csc 𝑧 =
1
sin 𝑧 .
(4)
(cos 𝑧)′ = − sin 𝑧 . (sin 𝑧)′ = cos 𝑧 . (tan 𝑧)′ = 𝑠𝑒𝑐2𝑧,
Etc. persamaan (1) jugamenunjukan Euler’s formula is valid in complex:
(5)
𝑒𝑖𝑧 = cos 𝑧 + 𝑖 sin 𝑧
Real dan Imaginer parts. Nilai absolute, periodic
(6)
𝑎 cos 𝑧 = cos 𝑥 cosh𝑦 − 𝑖 sin 𝑥 sinh 𝑦 𝑏 sin 𝑧 = sin 𝑥 cosh𝑦 + 𝑖 cos 𝑥 sinh 𝑦
Dan
(7)
𝑎 cos 𝑧 2 = 𝑐𝑜𝑠2𝑥 + 𝑠𝑖𝑛2𝑦
𝑏 sin 𝑧 2 = 𝑠𝑖𝑛2𝑥 + 𝑠𝑖𝑛2𝑦
Dan diberikan beberapa aplikasi pada formula
Solusi dari (1)
Cos 𝑧 = 1
2 𝑒𝑖 𝑥+𝑖𝑦 + 𝑒−𝑖 𝑥+𝑖𝑦
= 1
2𝑒−𝑦(cos 𝑥 + 𝑖 sin 𝑥) +
1
2𝑒𝑦(cos 𝑥 + 𝑖 sin 𝑥)
=1
2(𝑒𝑦 + 𝑒−𝑦) cos 𝑥 −
1
2𝑖(𝑒𝑦 + 𝑒−𝑦) sin 𝑥)
Bilangan Kompleks ISTN 2012 (matematika teknik)
Nurhafiz Firdaus (09310003)
Hasil dari (6a) dapat diselesaikan denga n kalkulus
(8)
cosh𝑦 = 1
2(𝑒𝑦 + 𝑒−𝑦), sinh𝑦 =
1
2 𝑒𝑦 + 𝑒−𝑦 ;
(6b) diperoleh dengan cara yang sama dari (6a) dan cosh2
y = 1 + sinh2 y kita dapatkan
cos 𝑧 2 = 𝑐𝑜𝑠2𝑥 1 + 𝑠𝑖𝑛2𝑦 + 𝑠𝑖𝑛2𝑥 𝑠𝑖𝑛2𝑦
Formula umum untuk fungsi kontinu trignomrtri realuntuk bilangan kompleks.harus
mengikuti definisi. Yang telah Kita sebut pada ketentuan penjumlahan.
(9)
cos 𝑧1 ± 𝑧2 = cos 𝑧1 𝑐𝑜𝑠𝑧2 ± 𝑠𝑖𝑛 𝑧1 sin 𝑧2
𝑠𝑖𝑛 𝑧1 ± 𝑧2 = 𝑠𝑖𝑛𝑧1 𝑐𝑜𝑠 𝑧2 ± sin 𝑧2 𝑐𝑜𝑠𝑧1 Dan formula
(10)
𝑐𝑜𝑠2𝑧 + 𝑠𝑖𝑛2𝑧 = 1.
Fungsi hiperbolik
Sinus dan kosinus hiperbolik kompleks biasa didefinisikan sebagai
(11)
cosh 𝑧 =1
2(𝑒𝑧 + 𝑒−𝑧), sinh 𝑧 =
1
2(𝑒𝑧 + 𝑒−𝑧)
Dapat diartikan dengan familiar definisi sebagai variable real [lhat (8)]. Fungsi ini secara
keseluruhan merupakan turunan
(12)
(cosh 𝑧)′ = sinh 𝑧 , (sinh 𝑧)′ = cosh 𝑧,
Sama seperti kalkulus.fungsi hiperbolik lain dapat didefinisikan sebagai
(13)
tanh 𝑧 =sinh 𝑧
cosh 𝑧 , coth 𝑧 =
cosh 𝑧
𝑐𝑖𝑛 𝑧 .
sech 𝑧 =1
cosh 𝑧 , csch 𝑧 =
1
sinh 𝑧 .
Fungsi hiperbolik dan trigonometri kompleks saling berhubungan. Jika pada (11), kita
gantikan z dengan iz dan kita gunakan (1), maka kita dapatkan
Bilangan Kompleks ISTN 2012 (matematika teknik)
Nurhafiz Firdaus (09310003)
(14)
cosh 𝑖𝑧 = cos 𝑧 , sinh 𝑖𝑧 = 𝑖 sin 𝑧.
Dengan dara yang sama, jika pada (1) kita ganti z dengan iz dan menggunakan (11) kita bisa
melakukan kebalikannya.
(15)
cos 𝑖𝑧 = cosh 𝑧 , sin 𝑖𝑧 = 𝑖 sinh 𝑧.
13.7 Logaritma. General power
Logaritma natural dari z = x + iy dinotasikan dengan ln z dan didefinisikan sebagai inverse
dari fungsi eksponensial, yakni w = ln z didefinisikan untuk z ≠ 0 dengan hubungan
𝑒𝑤 = 𝑧
Jika kita set w = u + iv dan z = 𝑟𝑒𝑖𝜃 .menjadi
𝑒𝑤 = 𝑒𝑢+𝑖𝑣 = 𝑟𝑒𝑖𝜃
𝑒𝑢 = 𝑟 , 𝑣 = 𝜃
𝑒𝑢 = 𝑟 diberikan u = ln r, dimana ln r adalah familiar logaritma natural real dari nilai positif
𝑟 = 𝑧 , sehingga w = u +iv = ln z diberikan
(1)
ln 𝑧 = ln 𝑟 + 𝑖𝜃 (𝑟 = 𝑧 > 0,𝜃 = arg 𝑧)
Nilai dari ln z berkoresponden ke nilai principal arg z dinotasikan oleh Ln z (Ln dengan huruf
capital L) dan disebut nilai penting dari ln z
(2)
𝐿𝑛 𝑧 = ln 𝑧 + 𝑖 𝐴𝑟𝑔 𝑧
Sejak nilai lain dari arg z berbeda bengan perkalian integer dari 2𝜋 , nilai lain dari ln z ialah
(3)
ln 𝑧 = 𝐿𝑛 𝑧 ± 2𝑛𝜋𝑖 (𝑛 = 1,2,… )
𝐿𝑛 𝑧 = ln 𝑧 + 𝜋𝑖 (𝑧 𝑟𝑒𝑎𝑙 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓)
Dari (1) dan 𝑒ln 𝑟 = 𝑟 untuk bil real positif r kita dapatkan
(4a)
𝑒ln 𝑧 = 𝑧
Seperti ekspektasi, tapi seja arg 𝑒𝑥 = 𝑧 ± 2𝑛𝜋 adalah nilai multi dari
Bilangan Kompleks ISTN 2012 (matematika teknik)
Nurhafiz Firdaus (09310003)
(4b)
ln 𝑒𝑥 = 𝑧 ± 2𝑛𝜋𝑖,
Hubungan dari logaritma natural kontinu untuk nilai kompleks ialah
(5)
𝑎 ln 𝑧1𝑧2 = ln 𝑧1 + ln 𝑧2 , 𝑏 ln 𝑧1
𝑧2 = ln 𝑧1 − ln 𝑧2
Theorm 1
Analisa logaritma
Untuk setiap n = 0,±1, ±2, … formula (3) mendefinisikan sebuah fungsi, yang analitis,
kecuali pada 0 dan didepan bilangan real negative dan pada turunan
(6)
(ln 𝑧)′ =1
𝑧 (𝑧 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑏𝑖𝑙 𝑟𝑒𝑎𝑙 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓)
Proof kita lihat persamaan Cauch-Riemann , dari (1) – (3) kita dapatkan
ln 𝑧 = ln 𝑟 + 𝑖 𝜃 + 𝑐 = 1
2ln 𝑥2 + 𝑦2 + 𝑖 arctan
𝑦
𝑥+ 𝑐
Dimana constanta c adalah perkalian dari 2𝜋. Dengan definisi
𝑢𝑦 =𝑥
𝑥2 + 𝑦2= 𝑣𝑦 =
1
1 + (𝑦 𝑥) 2 .1
𝑥
𝑢𝑦 =𝑦
𝑥2 + 𝑦2= −𝑣𝑥 = −
1
1 + (𝑦 𝑥) 2 −𝑦
𝑥2 .
Karena berpegangan pada persamaan Cauch-Riemann maka didapat
ln 𝑧 ′ = 𝑢𝑥 + 𝑖𝑣𝑥 =𝑥
𝑥2 + 𝑦2+ 𝑖
1
1 + (𝑦 𝑥) 2 −𝑦
𝑥2 =
𝑥 − 𝑖𝑦
𝑥2 + 𝑦2=
1
𝑧
General Powers
general power dani nilai kompleks z = x + iy didefinisikan dengan rumus
(7)
𝑧𝑐 = 𝑒𝑐 ln 𝑧 (𝑐 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑙𝑒𝑘𝑠, 𝑧 ≠ 0)
Sejak ln z memiliki nilai tanpa batas, 𝑧𝑐akan berada pada nilai multi umum. Dengan nilai
tentu
Bilangan Kompleks ISTN 2012 (matematika teknik)
Nurhafiz Firdaus (09310003)
𝑧𝑐 = 𝑒𝑐 ln 𝑧
Disebut nilai tentu dari 𝑧𝑐 .
Jika c = n = 1, 2, … , kemudian 𝑧𝑛 adalah nilai tunggal dan identik dengan nth power dari z.
Jika c = -1, -2, … , situasi semula
Jika c = 1/n, dimana n = 2,3, … , maka
𝑧𝑐 = 𝑧𝑛
= 𝑒 1
𝑛 ln 𝑧
eksponen ialah determinan dari perkalian 2𝜋i / n dan kita memperoleh nilai n berbeda
dari nth pakukan, sesuai dengan hasil pada sec. 13.2. jika c = p / q, hasil bagi dari dua
bilangan bulat positif, keadaan adalah serupa, dan 𝑧𝑐 hanya memiliki nilai terbatas yang
berbeda.
Dari (7) kita lihat bahwa nilai kompleks a,
(8)
𝑎𝑧 = 𝑒𝑧 ln 𝑎
Kita sekarang memperkenalkan fungsi kompleks yang diperlukan pada pekerjaan praktis.
Diantaranya (ez, cos z, sin z. cosh z, sinh z ) semuanya di (sec. 13. 5 ), beberapa di
antaranya (tan z, cot z, tanh z. coth z ) analitik terkecuali pada titik tertentu, dan salah
satunya (ln z ) membagi ke dalam beberapa fungsi tanpa batas, masing-masing analitik
terkecuali pada 0 dan pada bil. negatif real.