Bila ada saran atau perbaikan cover silahkan tulis dibawah...
Transcript of Bila ada saran atau perbaikan cover silahkan tulis dibawah...
Bila ada saran atau perbaikan cover silahkan
tulis dibawah ini
MERAH MARUN, ingin bernuansa pegunungan
(Contoh Layout Buku)
TITIN HERNAWATI, S.Pd
ii Judul Buku
SYAWAL
Merenda Literasi Membangun Negeri
Penulis: Titin Hernawati, S.Pd
ISBN: …………………..
Penyunting: Oesep Kurniadi
Tata Sampul: Oesep Kurniadi
Tata Isi: Tim MGP
Pracetak: Tim MGP
Penerbit
MG PUBLISHER (Anggota IKAPI)
N A M A P E N U L I S iii
Margahayuraya, BANDUNG
Cetakan Pertama: November 2018
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang mengutip
atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa
seizin tertulis dari penerbit.
iv Judul Buku
PENGANTAR (PENULIS)
Bergulirnya kehidupan manusia tidak akan pernah
terlepas dari pertanggungjawab Kita sebagai makhluk
sempurna Sang Khalik.
Penulis membangun sejarah kehidupan pribadinya
diangkat dalam sebuah tulisan semata mata sebagai
cerminan kehidupan yang telah terlaksana Dan tidak
akan bisa kembali lagi. Buku ini menggambarkan
bagaimana Penulisendapatkan pelajaran yang berharga
dari fatwa fatwa kakeknya, yang selalu memberikan
inspirasi membuat perubahan pola berpikir penulis
sesuai dengan usianya waktu itu.
Penulis memberikan gambaran kejadian kejadian pada
lembar kehidupan yang penuh pesan moral.
Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi
seluruh pembaca,saran serta kritik yang membangun
akan membuat penulis lebih bijak Dan bajik dalam
menimba ilmu dikemudian hari. Terima Kasih.
N A M A P E N U L I S v
SAMBUTAN
KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG
Assalamu’alaikum Wr. Wb,
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Alloh SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita
semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada
junjunan kita semua, Nabi Muhammad SAW, beserta para
sahabat dan umatnya sekalian.
vi Judul Buku
Atas nama pribadi dan lembaga, saya menyambut baik
terbitnya kumpulan buku artikel, puisi, novel cerpen dan
review hasil karya guru dan siswa penulis Kota Bandung.
Buku-buku ini adalah buah karya peserta workshop
peningkatan kompetensi literasi guru dalam menulis buku
sebagai implementasi GLS di sekolah jenjang SMP yang
diselenggarakan dari tanggal 14 – 16 Agustus 2018 di
Garden Permata Hotel.
Terbitnya kumpulan buku ini menunjukkan salah satu
keberhasilan Implementasi Gerakan Literasi Sekolah di
sekolah Kota Bandung. Semoga bisa dibarengi dengan
inovasi lainnya dalam bidang literasi guna menumbuhkan
karakter literat pada peserta didik.
Kumpulan buku ini merupakan kumpulan ide, pengalaman,
pemahaman dan bukti kepedulian guru dan siswa terhadap
isu pendidikan, sosial, budaya bahkan teknologi yang
berkembang di masyarakat. Sehingga Gerakan Guru
Bandung Menulis bisa menjadi bagian solutif terhadap
berbagai pemecahan permasalahan yang ada di Kota
Bandung menurut kaca mata guru dan siswa.
Selamat untuk para guru dan siswa penulis Kota Bandung,
bersama kita wujudkan Bandung sebagai kota literasi dengan
mengembangkan berbagai program literasi yang inovatif
dengan berpartisipasi aktif dalam mendukung Gerakan Guru
N A M A P E N U L I S vii
Bandung Menulis Tahun 2018 serta mensukseskan Program
Bandung Lautan Buku Tahun 2020.
Mari membaca, segeralah menulis jadilah teladan bagi
peserta didik dalam mewujudkan pribadi yang literat.
Semoga buku ini dapat bermanfaat untuk pembaca, serta
dapat memperkaya khasanah pustaka di Indonesia,
khususnya di Kota Bandung.
Wassalamualaikum, Wr. Wb.
Bandung, Oktober 2018
Dr. H. Elih Sudiapermana, M.Pd.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung
viii Judul Buku
SAMBUTAN
KETUA POKJA LITERASI GELIATS
KOTA BANDUNG
Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meniggalkan
gading. Bagaimana dengan kita? Kita mati meninggalkan
apa? Itu adalah ungkapan yang sering kita dengar. Ungkapan
itu bukan hanya sekedar ungkapan tapi perlu kita renungkan
dan kita kaji. Apa yang dapat kita tinggalkan setelah kita
tidak ada. Sebagai orang yang berilmu tentu saja kita akan
meninggalkan sebuah karya yang dapat dijadikan kenangan
bahwa kita itu ada dengan hasil karyanya.
Karya apa yang dapat dijadikan kenangan? tentu saja
diantaranya yaitu tulisan. Karya abadi yang tidak akan habis
oleh masa dan hilang dengan waktu. Tulisan itu sebagai
bukti bahwa kita pernah berkarya. Tulisan yang kita
tuangkan akan jadi bahan bacaan yang sangat bermanfaat
bagi siapapun yang membacanya.
N A M A P E N U L I S ix
Bacaan yang bermakna dan bermanfaat yang dihasilkan oleh
para guru Kota Bandung berupa buku. Buku itulah yang
membuktikan kita sudah meninggalkan karya yang dapat
dijadikan kebanggaan terutama di tingkat sekolah.
Tulisan hasil karya para penulis Kota Bandung baik siswa
dan Guru menjadi bukti bahwa guru dan siswa Kota
Bandung hebat dan kreatif. Hasil tulisan dan buku ini adalah
hasil nyata dari Gerakan Guru Bandung Menulis (GBM).
Selamat saya ucapkan bagi guru dan siswa yang telah
menghasilkan buku hasil karyanya. Alhamdulilah saya
selaku Ketua Geliats sangat bangga dengan hasil karya yang
berupa buku ini.
Mari hidupkan literasi Kota Bandung dengan karya-karya
guru. “ Kita mati meninggalkan karya/buku”. InsyaAlloh ....
Bandung, Oktober 2018
Hj. Elia Suganda, M.Pd
Ketua Pokja Literasi GELIATS Kota Bandung
x Judul Buku
SAMBUTAN KETUA FORUM
GERAKAN GURU BANDUNG MENULIS
Menurut buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah di
Sekolah Menengah Pertama, literasi adalah kemampuan
mengakses, memahami, memahami dan menggunakan
sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain
membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara.
Kegiatan menulis dalam empat ranah keterampilan
berbahasa bisa disebut sebagai puncak kemampuan
berbahasa.
Di sisi lain, ada peran penting untuk
menginventarisasi sarana sekolah untuk gerakan literasi,
salah satunya adalah pengadaan buku. Buku-buku yang
dibutuhkan adalah yang berkaitan erat dengan kebutuhan
siswa dan pengembangan diri siswa. Untuk menyikapi hal
tersebut P3TK Dinas Pendidikan Kota Bandung
memprakarsai sebuah kegiatan workshop peningkatan
kompetensi literasi guru dalam menulis buku sebagai
implementasi Gerakan Literasi Sekolah Tingkat SMP se-
Kota Bandung. Kegiatan ini melibatkan guru-guru penggiat
literasi sekolah. Para guru mendapatkan pelatihan bagaimana
menulis buku dan menciptakan bahan bacaan bermutu yang
digawangi narasumber dari Tim Majalah Pendidikan Jawa
Barat GUNEMAN dan Pokja Literasi Kota Bandung
GELIATS.
Dalam kegiatan ini pula dibentuk Forum Komunitas
Guru Penulis Bandung yang akan menjadi motor penggerak
N A M A P E N U L I S xi
literasi di sekolah di Kota Bandung. Kami akan melakukan
sosialisasi GLS dan Program Bandung Menulis Buku secara
serentak dan akan bermuara pada Program Bandung Lautan
Buku Tahun 2020.
Selepas kegiatan workshop para guru penggerak
literasi ini mengumpulkan tulisan berupa puisi, cerpen, dan
artikel. Tulisan-tulisan tersebut dikumpulkan dan dicetak
menjadi buku. Selain menulis buku kumpulan karya peserta
workshop dan buku tunggal pribadi, para guru ini juga
menjadi penggerak menulis di sekolah masing-masing.
Alhamdulillah virus menulis yang kami tularkan
mendatangkan hasil. Secara bertahap terkumpul hasil karya
guru dan siswa dari masing-masing sekolah untuk
diterbitkan.
Buku yang Anda baca kali ini adalah salah satu hasil
dari Program Bandung Menulis Buku. Semoga karya tulis
yang menjadi puncak kegiatan literasi ini dapat menjadi
pemicu meningkatnya kualitas literasi di Kota Bandung dan
menjadi jawaban bagi kebutuhan bahan bacaan bermutu
untuk kegitan literasi di Kota Bandung maupun di daerah
lain di Indonesia. Aamiin.
Bandung, Oktober 2018
Ketua Komunitas Guru Penulis Bandung
IDHAM HAMDANI
xii Judul Buku
TESTIMONY
" Novel INI keren sekali, banyak pelajaran hidup yang dapat
dipetik.
Belajar dewasa Dan pendewasaan yang beradab".
Sri Haryati ( penggiat Baca RW 09 Cicendo)
N A M A P E N U L I S xiii
DAFTAR ISI
Pengantar iii
Sambutan Kepala Dinas Pendidikan Kota
Bandung v
Sambutan Ketua Pokja Litersi GELIATS Kota vii
Bandung
Smbutan Ketua Forum Gerakan Guru Bandung
Menulis ix
Testimoni xi
Daftar Isi xiii
1 Syawal sang Gadis menyusuri gunung 1
2 huru hara di balai Desa 20
3 Kau monster 26
xiv Judul Buku
4 Kebon Kalapa terminalku berlabuh 36
5 kampusku 40
6 Aki 55
7 Menjadi Guru 61
8
9
10
11
12
Daftar Pustaka
Foto Penunjang
Tentang Penulis
Sinopsis
N A M A P E N U L I S xv
N A M A P E N U L I S 1
SYAWAL,Sang Gadis menyusuri kaki gunung
Seorang gadis lahir di bumi priangan. Gadis tersebut
tinggal bersama kakek di daerah terpencil. Namanya
Syawal.Saat itu Syawal berusia 10 tahun, sekolah di
Sekolah Dasar.Neng Syawal selalu membantu kakek
dan nenek, karena sejak kecil dititipkan orang tua
kepada mereka.
Keseharian syawal nampaklah normal seperti
perkembangan anak sesuai pada umurnya. Kelincahan
Syawal membuat orang sekitar sangat mengagumi nya,
keaktifan di sekolahnya pun membuat para Guru
merasa bangga.
Pemikiran Syawal sangat kritis, sehingga tak sedikit
orang merasa kalah berdebat ketika berbicara
dengannya.Suatu hari Syawal diajak kakeknya
menjemur gabah di ladang. Setiap Hari Syawal selalu
memperhatikan pesawat terbang yang lewat diatas
mereka.
“ Aki, Kemanakah pesawat itu pergi? Tanya Syawal.
“ Ke Amerika yang ada dibelakang gunung”.
2 Judul Buku
“Bahasanya Apa Aki? “ tambah Syawal bertanya.
“ Bahasa Inggris” tegas kakeknya.
Syawal mempunyai mimpi yang tinggi yaitu ingin pergi
ke Amerika. Negara itu seperti Negeri Dongeng di balik
Gunung.Syawal selalu menceritakan kepada teman
temannya tentang mimpi pergi ke Amerika.
" Aku harus tahu apa itu Bahasa Inggris" tekad Syawal
dalam hatinya.
" Aki, kapan sy Belajar bahasa Inggris?" Tanya Syawal
kembali
" Nanti 2 tahun lagi jika kami Masuk SMP" jawabnya
Syawal bertekad menunggu 2 tahun lagi,menanti
pelajaran bahasa Inggris untuk bisa pergi ke Negeri di
balik gunung itu.
Waktu bergulir dengan cepat, Syawal telah
menyelesaikan S,Dan melanjutkan ke SMP. Inilah
waktu yang sangat dinantikan Syawal.
Dihari pertama Syawal memakai seragam putih
biru,Syawal bersemangat Belajar bahasa inggris.Dia
N A M A P E N U L I S 3
sangat menikmati waktu belajar terutama bahasa
Inggris.Syawal berkembang seperti anak remaja
lainnya, mulai menyukai lawan jenisnya. Tapi, Syawal
punya prinsip yang kuat mengejar cita cita setinggi
langit karena mau ke Amerika berbekal ilmu Bahasa
Inggris yang Syawal terima di bangku sekolah. Hingga
suatu hari, Syawal duduk termangu di pelataran
sekolah.Ada seorang teman sekelas Syawal yang
bernama Andi.Seelain menjadi teman sekelas,Andi juga
tetangga Syawal. Mereka berteman sejak kecil, Sampai
pada suatu ketika
Huru hara di Balai Desa
“ Syawal… Syawal” teriak Ai teman dekatnya.
“Ada apa?” kata Syawal Keheranan.
“itu Bu Popon fitnah kamu, katanya Andri anaknya
suka sama kamu karena guna guna kamu!” Ai
menjelaskan.
4 Judul Buku
Betapa kagetnya Syawal mendengar itu dan teringat
ucapan kakeknya yang selalu menjadi fatwa I kalau
fitnah lebih kejam dari pembunuhan, dan harus di
pertanggungjawabkan! " Gumam Syawal.
Selama 2 malam Syawal tak bisa tidur memikirkan
bagaimana menyelesaikan masalahnya. Fatwa 2 Kakek
yang menjelaskan setiap masalah pasti ada jalan
keluarnya. Hingga pada pagi hari Syawal fokus melihat
pintu rumah Bu Popon yang tepat di depan rumah
Syawal berharap pintunya terbuka, Syawal mempunyai
strategi jitu untuk melawan fitnah itu. Ketika Bu Popon
keluar rumah, Syawal mengikui kemana ibu itu pergi.
Setibanya di pinggir kolam Syawal tiba tiba mendorong
Bu popon ke dalam kolam dan
“ Byuuuuuurrrrrrr”
“ Ibu , kenapa Fitnah saya? “
Bu popon berteriak “ kamu anak kurang ajar, awas
kamu!”.
Pagi itu goncang ganjing, Syawal dan Bu popon dibawa
ke Desa untuk dimusyawarahkan. Syawal merasa tidak
salah, dan betapa marahnya Bu Popon saat itu.Malam
N A M A P E N U L I S 5
harinya Syawal dipanggil kakeknya di beranda rumah.
Kakeknya memberikan Fatwa3 menyuruh Syawal untuk
menganalisis SWOT kejadian yang terjadi. Ah kakek..
aku harus meminta maaf sama Bu Popon “,akhirnya
Syawal menutup perakapan malam itu.
Keesokan harinya Syawal memberanikan diri datang ke
rumah Bu Popon.sepnajang perjalanan, Syawal
bergumam dalam hati" berani berbuat berani
bertanggung jawab" kakeknya memberikan 2 pilihan
kepada Syawal,meminta maaf atau tidak diberi bekal
selama sebulan.
"Tok...tok...Tok..." Syawal mengetuk pintu rumahnya
Bu Popon. Tidak lama kemudian pintu it dibukakan
pemilik rumahnya. Dengan seketika Syawal melihat
muka Bu Popon yang sangat kecut.
" Ek naon kadieu?" kata bu Popon.
" Saha mAh?" Ada suara bertanya dari dalam rumah
" Oh neng Syawal,Masuk geulis" jawab suaminya But
Popon dengan Ramah
6 Judul Buku
" Eh...punten nuhun punten abdi bade nyuhunkeun
hapunten ka bu Popon," jawab Syawal dengan terbata
Bata
" Muhun atos dihapunten,hapunten oge bu Popon nya
tos lancang"" jawab suaminya
Muka bu Popon tetap penuh amarah,mata menyala
memandangi Syawal tajam. Syawal membuang muka
dan pamit kepada kedua orang itu
" Abdi pamit,Assalamualaikum" ucap Syawal
" Wa'alaikum Salam" jawab suaminya Bu Popon.
Syawal bergegas pulang menemui kakeknya
"Aki, tugas selesai" Syawal berkata pada kakeknya
yang sedang membersihkan sepeda kesayangannya.
" Good Job" kata kakek penuh kebanggaan.
Malam hari,Syawal merasa gelisah entah
kenapa?Syawal memutar kaset Lagu favorite
ibunya,menandakan Syawal merindukan ibunya.
Lagu Titiek Puspa itu didendangkan
“ke Gurun engkau ikut..
N A M A P E N U L I S 7
Ke kutub engkau turut...
Bersama sehidup semati
Demikian kau ucapkan janji
Terlelaplah Syawal dalam keheningan malam.
Keesokan harinya,hari Minggu Syawal bersama teman
teman sepermainan aktif di kegiatan Karang Taruna
kampungnyaMinggu itu akan diadakan pemeriksaan
gratis untuk masyarakat.Syawal diberdayakan dalam
kegiatan tersebut. Ketika pemeriksaan kesehatan
dimulai, Syawal bertugas memberikan obat.
" Pa Ocin, mangga kapayun bade diparios ku dokter".
Ai memangg satu persatu masyarakat dipanggil. Setelah
P Ocin diperiksa,akhirnya p ocin membawa obat yang
sudah direkomdasikan oleh dokter. Ketika pa ocin
megambil obat,Syawal memberikan obat darah tinggi
karena syawal mengenal Pa Ocin suka marah marah
kepada warga.maka atas dasar itu syawal memberikan
obat darah timggi,sedangkan diagnosa pa ucin adalah
tegang otot
8 Judul Buku
"Ah Syawal kau selalu saja buat masalah,kau selalu
berbeda,bagaimana kau kelak?" Gumam kakeknya
penuh kegalauan,kecemasan,kebanggaan
bercampuraduk.
Tak terasa Syawal beranjak Remaja- Dewasa, bangku
SMA dia lalui, suatu hari syawal sangat ingin aktif
disebuah organisasi karena Syawal yakin dengan ucapan
kakeknya Fatwa4 bahwa organisasi dapat membuat diri
lebih dewasa.
N A M A P E N U L I S 9
Kau Monster
Syawal aktif kegiatan ekstrakurikuler Paskibra selama 3
bulan, ketikan pelatikan Capas ( Calon Paskibra)
menjadi Pasukan Paskibra. Betapa bahagianya Syawal,
semua persiapan sudah disiapkan dengan baik dan
segudang Doa dari kakek tercinta ,”Siapkan
rencananya, laksanakan, dan evaluasi kekuranganmu
dalam pelantikan Paskibranya “ Fatwa 5 kata kakeknya
sambil melepas kepergian Syawal menimba ilmu.
Kegiatan berjalan 3 jalan, tiba tiba instruktur
memanggil Syawal dengan lantang
“ Syawal sebagai penjuruuuu “, Syawal tersentak dan
menjawab
“ Syawal siap sebagai penjuru,laksanakan!”
Instruktur datang menghampiri dan langsung berkata
" Kamu gagal, Karena kami pendek".
Betapa hancur hati Syawal mendengar itu, dengan
muka lusuh Dan penuh kecewa Syawal meninggalkan
barisan.
10 Judul Buku
" Kau monster, membunuhku" gumam Syawal
Menangislah Syawal di pangkuan kakeknya, berbagi
kesedihan. Kakeknya seperti biasanya mengeluarkan
fatwa 6
" Hidup itu tidak harus sesuai dengan apa yang
diharafkan,kami pendek tapi kami punya kelebihan.
Kami bisa diatas Paskibra, OSIS jadilah Ketua
OSIS,majulah Dan berkarya!".
Laksana Raja Dilaut, Syawal sedikit terobati. Syawal
merasa Ada energi yang besar yang menyemangati
untuk terus maju Dan Berkarya.
Akhirnya Syawal pun menjadi Ketua OSIS Dan mengisi
keseharian nya dengan kegiatan yang positif.
Majalah Dinding adalah program Syawal sebagai Ketua
Osis.Syawal selalu mengikuti jejak kakeknya yang selalu
menulis apa saja yang dialami. Tapi perjuangan menulis
Syawal sangat ingin menampilkan karya tulisan teman
temannya dan ternyata itu tidak mudah
Syawal ingin masuk kelas bahasa di sekolahnya.Tetapi
kelas bahasa itu tidak ada.Akhirmya Syawal masuk
N A M A P E N U L I S 11
kelas IPA. Kelas yang sangat tidak disukai,tetapi Syawal
bertahan di kelas itu dengan menonjolkan kemampuan
bahasanya,sesuai dengan saran kakeknya.
Syawal bersama teman temannya setiap Selasa
memampang pengumuman
" menulis ayo menulis,dunia aman" teriak Syawal.
Syawal merasa kesal dengan temannya Yati,dia sangat
pendiam sekali.se
Ketika dalam perjalanan pulang dari Sekolah Syawal
menghampiri Yati
" Yati,kamu kenapa tidak may menulis?" Tanya nyawal
dengan nada kesal.
" Aku malu Sya..." Yati menunduk malu
" Ah kamu mAh jangan malu,,,kalau kamu berani
menulis, Dunia akan mengenalmu,itu kata
kakekku.percayalah".Syawal meyakinkan sambil
menepuk banhu Yati yang lebar bahunya lebih Besar.
Malam itu,Yati memikirkan Apa yang Syawal bicarakan
12 Judul Buku
"Apa iya Dunia akan mengenalmu dengan
tulisan?"pikirnya dalam hati.Yati mencoba membuka
secarik kertas Dan mengambil pena Dan
" Tok...Tok... Tok...." Suara pintu yang diketok
seseorang dari luar
"Yati... Yati...ini Syawal,mau kerja kelompok fisika,aku
tidak mengerti". Teriak Syawal
" Ya tunggu.." jawab Yati sambil bergegas menuju
ruang tamu.
" Aku nggak ngerti fisika" dengan ketusnya Syawal
bicara
Yati tersenyum " kamu tuh malas aja...tapi...." Kalimat
itu terputus.
" Kenapa?" Tanya Syawal
" Aku Tak bisa menulis puisi,tidak seperti kamu Sya.."
jawab Yati dengan datar
"Hmmmm...bagaimana kalau Kita negosiasi? Kamu
mau tulisanmu di mading minggu ini? Nanti aku tulis
N A M A P E N U L I S 13
puisi terbaik minggu ini,tapi kerjakan PR fisika
ini,bagaimana?" Syawal menantang nya
Dengan sumringah Yati menjawab " ok!
Dengan penuh keyakinan Dan hasil negosiasi di meja
oval itu,Yati fokus menjawab Rumus Rumus sulit it Dan
Syawal menulis puisi dengan tanpa beban
“Ditengah rintikan hujan
Si hitam berpayung berdua
Tatap mataku,Manis senyummu
Mekar Dan bahagia
Pinggang ramping kau peluk erat
Detak jantungmu sesak Kan jiwa
Di dadamu aku sandarkan kepala dengan manja
Di gubuk kecil yang rindang
Kau sebut namaku
Janji setia Kita ucapan
Saling mencinta".
14 Judul Buku
"Beres" Syawal dengan senangnya
" Hah?bener sudah beres? Kok cepat?" Yati keheranan
" Puisi itu mudah Cari saja inspirasi,kata kakekku lirik
Lagu bisa jadi inspirasi,tenaang,puisimu aku jadikan
puisi terbaik." Syawal menyakinkan Yati.
Akhirnya mereka bahagia dengan negosiasi ya di malam
itu.
Keesokn harinya,setelah kegiatan Sekolah selesai,Syawal
Dan teman OSIS nya membuat majalah dinding yang
terbitan ketiga dengan tema 'cinta'
" Cucu,Mana Bahan madingnya? " Tanya Syawal
" Cuma 4 Sya,Anak anaknya pada tidak kumpulin"
Betapa kagetnya Syawal Dan sedikit kesal.Syawal
berlari keruang guru menemui pa Jajat guru pembina
majalah dinding Sekolah.
" Coba kamu Syawal Cari ide bagaimana teman
temanmu mau menulis,sekarang minggu ini Mading nya
jangan terbit dulu. Tunggu 3 harian sambil menunggu
bahannya." Saran Pa Jajat
N A M A P E N U L I S 15
Syawal berpikir keras Dan akhirnya berlarah Syawal
keruang piket,mengambil microphone Dan memberikan
pengumuman
" Teman teman mulai Hari ini sampai Hari rabu
depan,akan diadakan Lomba Menulis Surat Cinta,Surat
cintanya akan di pampang di majalah dinding".
Riuh pikuk sekolah itu terasa ketika Syawal
memberikan pengumuman.
Akhirnya banyak yang tertarik ikut lomba menulis
Surat Cinta.hampir 80 Surat cinta dikumpulkan Cucu.
Ketika Syawal Dan teman temannya mencoba membaca
Satu persatu Surat itu, Syawal tertarik pada satu surat
beramplop hijau. Syawal mengambil Surat itu dan
membacanya.
“Untuk Kakanda Nanang
Pertamaku melihatmu
Dan tahu siapa namamu
Mungkinkah ini terjadi
Kau sambut cintaku
16 Judul Buku
Bahagia Hati ini bila dapat
Berdua denganmu,kuterbuai angan angan
Lihatlah Bintang yang disana
Tersenyum melihat Kita..
Seandainya Kita....
Dari Adinda Pengagummu
No name"
Syawal heran siapa yang menulis Surat ini,Syawal tahu
itu Surat adalah sebagian lirik Lagu,Dan Syawal
tersadar pernah bilang pada seseorang,menulis bisa
terinspirasi dari lirik Lagu.. yaaaa Yati.
Syawal berlari ke kelas Yati,dengan terengah engah
" Yati... Eh kami ya eh yang menulis ini surat" sambil
menunjukan sepucuk Surat itu
Yati membaca Surat itu Dan " Sttttttt.. jangan teriak
bicaranya, aku malu."
Syawal mengangguk Dan memeluk Yati sambil berbisik
" Terima Kasih mau menulis"
N A M A P E N U L I S 17
Dengan Jalan gontai Syawal merasa bahagia ketika
dapat membuat tetangga sekaligus temannya itu dapat
menulis.goresan warna pelangi itu seakan akan berada
diatas kepala Syawal. Indah sekali Hari itu.
18 Judul Buku
Kebon Kelapa terminal Ku berlabuh
2 tahun kemudian,Syawal lulus SMA dengan nilai yang
baik.Mimpi Syawal ingin melanjutkan jenjang
pendidikan yang lebih tinggi sangat kuat. Berbekal
mimpi yang Besar,Syawal mengikuti UMPTN ( Ujian
Masuk Perguruan Tinggi Negeri ) di Kota Bandung.
Syawal,Taris,Dan Yati bertiga pergi ke Kota Bandung
untuk pertama kalinya,walaupun Syawal dilahirkan di
kota Bandung Syawal tidak mengenal Kota itu karena
tinggal bersama kakeknya di kaki pegunungan.kakenya
berpesankepa a Sywala kalau tersesat di Bandung
naiklah kendaraan ke kebon kalapa,itu
kuncinya.kakeknya selalu menegaskan kalimat itu.
Akhirnya mereka pergi bertiga ke Kota Paris Van Java
dengan kendaraan Elf.sepanjang perjalanan mereka
tidak bisa menikmati perjalanan karena pusing
kepalaku tidak tertahan Dan mereka ingin
muntah.namun mereka menahannya.
Setelah 4 jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di
stasiun Bandung, lapar yang mendera mereka harus
N A M A P E N U L I S 19
tahan,tujuan mereka adalah mereka adalah rumah Bibi
Taris yang Ada di daerah dago. Dari stasiun Bandung
mereka berjalan mecari angkutan umum ke kebon
kelapa, ya itu kuncinya harus lewat kebon kelapa
sebelum ke dago.
Rasa lapar tidak dapat tertahan,akhirnya perjalanan
mereka terhenti di depan Salah Satu hotel di Bandung,
disana Ada resepsi pernikahan atau apalah.Syawal
mempunyai ide.
" Taris, Yati hayu Kita makan di hotel
" Sya... Jangan malu" jawab Taris
" Nggak akan, hayu..." Syawal menarik kedua tangan
temannya.
Akhirnya mereka makan dengan lahapnya.
Setelah Syawal Dan teman teman sampai di kebon
kelapa,akhirnya mereka melanjutkan perjalanan ke
Dago.
Keesokan harinya mereka mendaftar UMPTN di ITB
Taman Sari,yang sebenarnya jarak dari Dago rumah
saudaranya Taris hanya sekitar 800 meter.tetapi karena
20 Judul Buku
Wasiat kakeknya kuat di ingatan Syawal,merka
akhirnya berangkat lagi ke kebon kelapa terus
melanjutakan ke ITB Taman sari.begitupun
sepulangnya mendaftar jarak pulangpum selalu
berpusat ke kebon kelapa.
Tempat ujian UMPTN mereka di SMA 1 Bandung
dijalan Ir. H Juanda.merka tidak Tau kalau Jalan Ir. H
Juanda adalah Dago. Jadi letika merka ujian selalu
menepuh 45 menit perjalanan dari kebon kelapa
padahal yang sebenarnya hanya 5 menit atau bahkan
dengan jalan kaki pun bisa karena di jalan yang sama.
Akhirnya Syawal kuliah di Salah Satu universitas di
Kota Bandung.Syawal mempunyai beberapa teman dari
luar daerah yang berbeda.Mereka saling mengenal satu
sama lain.Tapi sayangnya Syawal terpisah dengan Taris
dan Yati karena memilih universitas yang berbeda. Atas
izin orangtuanya Syawal hidup menjadi anak kos kosan
di daerah Dago Pojok
N A M A P E N U L I S 21
"Ya Alloh apakah aku bisa hidup sendiri?"Syawal
bertanya dalam hatinya.Harihari syawal dilalui dengan
mengenal Bandungdan lingkungan kampus.
22 Judul Buku
Kampusku kebanggaanku
Di kelas itu, mahasiswa sekelas Dengan Syawal terdiam
hening sepi,hnya mata yang saling memandang dengan
senyuman seolah olah mata itu mengajak berkenalan.
Dosen masuk kelas dan pembelajaran dimulai
Pa Dosen itu masih muda dan energik,beliau mengajak
kita membuat ice breaking perkenalan.
Seluruh mahasiswa di kelas itu saling menyapa dan
berkenalan. Syawal melihat pada sosok mahasiswa yang
masih duduk dan terdiam
" Hi... Perkenalkan namaku Syawal"
syawal.mengulurkan tangannya.
" hmm..." Jawabnya datar tanpa menerima jabat
tangannya.
" kamu siapa?" Tanya Syawal
" Syarbini" jawabnya
" oh...ok." Syawal membalikan badannya dengan penuh
kesal " orang sombong" ketus syawal.
N A M A P E N U L I S 23
Akhirnya saling mengenal dan Syawal sangat nyaman di
kampusnya. Tetapi tetap, Syarbini selallu menampilkan
wajah dingin dan sinis itu.
Suatu hari, Syawal melihat syarbini tertawa lepas
dengan temannya di kedai kopi.
" gimana sih suara lelaki sombog itu?" Gumam Syawal.
" Hi Aceh..." Tanya Syawal ke Syarbini
" hmm..." Jawabnya
" kamu teh suaranya mana? Kok hmm terua sudah 3
bulan,sebel aku" jawab Syawal dengan nada marah.
Betapa kesel Syawal, dia tuangkan kekesalan nya pada
puisi puisi yang akan diyerbitkan di kampus
tercintanya.
Syawal membuat cerpen' lelaki diam lelaki kuno' entah
dia membacanya atau tidak,Syawal tidak peduli Ada
yang membacanya atau tidak.
Syawal memendam kekesalan kepada Syarbini,karena
dia bisa berinteraksi dengan orang lain Dan tidak
dengan Syawal.
24 Judul Buku
Syawal akhirnya selalu jahil pada Syarbini. Suatu Hari,
Syawal melihat Syarbini datang terlambat.
"Aceh... Dosen nya tidak Ada,libur". Syawal
memberitahukan.
Langkah Syarbini terhenti Dan belok ke medai kopi
dengan menjawab" ok.makasih".
Betapa puasnya Syawal jahil sama teman yang super
Dingin itu.
Akhirnya,mahasiswa bubar dari kelas itu, betapa
kagetnya Syarbini ketika in lihat teman sekelasnya.
" Syawal...Syawal..." Teriak Syarbini dengan penuh
emosi
Syawal kaget Dan segera sembunyi di Base Camp Anak
Mapala,base camp Anak Anak yang suka mendaki
gunung.
Ada rasa ketakutan bercampuraduk bahagia melihat
Syarbini seperti itu
" Eko... Eko... Sttttttt". Syawal berbisik kepada Eko
yang sedang makan di Base camp.
N A M A P E N U L I S 25
" Aku jailin Syarbini." Jawab Syawal sambil tertawa.
" Dasar' lho...." Eko ketus
Keesokan harinya, Syawal pura purq lupa atas apa yang
terjadi, Syarbini melihat dengan tajam ke arqh Syawal.
" Hey kamu...apa maksud kamu kemarin" Syarbini
melihat menghalangi jalan Syawal
" Apa? Biasa aja lagi' jawab syawal tanpa merasa
berdosa sedikitpun.
Ada sedikit kebahagiaan terbesit dalam benak Syawal
melihat marahnya Syarbini.
Waktu bergulir dengan cepat,candaam Syawal ke
Syarbini terus di lakukan,ketika UTS,Syawal Dan
Syarbini duduk berdekatan.Syawal berharap dia
bertanya,tapi kenyataan malah sebaliknya.Syarbini
malah bertanya pada teman yang lain.
"Bu... Syarbini nyontek" ucap Syawal
Serentak sejuta mata memandang ke arah
Syarbini.Muka memerah Syarbini terlihat menyimpan
26 Judul Buku
amarah kepada Syawal.sedangkan Syawal? Dia sangat
senang.
Setelah ujian itu selesai,Syarbini menarik tangan
Syawal. Ditariklah sampai ujung ruangan.
" Kamu it maunya apa?" Tanya Syarbini dengan kesal
" Apa aceh..." Jawab Syawal penuh ketakutan
" Kamu selalu buat aku kesal,kamu cewek ngeselin
tahu.." Syarbini melepas tangan Syawal dengan kasar
" Biarin... Kamu juga menyebalkan! Sombong! Kami ke
yang lain ngobrol ketawa ketiwi, kenapa ke Aku kamu
tidak mau.menyapa?salah aku apa?jawab Syawal
dengan tegas
Syarbini terdiam Dan meninggalkan Syawal sendiri di
ujung ruangan itu.
Keesokan harinya,Ada pemandangan yang Tidak
biasanya, Syarbini ke kelas Dan langsung menghampiri
Syawal
" Selamat pagi neng." Salam sapa Syarbini
" Ehmm..." Syawal kaget
N A M A P E N U L I S 27
Syawal berpikir Ada yang salah dengan dia.Kenapa?
Kok aneh? Banyak pertanyaan di benak Syawal saat itu.
Syawal perhatikan setiap gerak gerik Syarbini yang
berubah 360° .Camera di tangan Syarbini selalu jadi
Bahan jepretan . Syarbini memang suka memotret.
Hari yang aneh bagi Syawal.
Malam hari, Syawal mencoba memejamkan mata dan
mengingat kejadian Hari tadi.
" Apakah ini yang namanya jatuh cinta?"gumam
Syawal
" Kenapa jantung ini berdetak lencang ketika
mendengar namanya." Ah gelisahlah Syawal untuk
pertama kalinya.
Syawal langsung menelepon kakeknya
" Aki... Neng jatuh cinta" teriak Syawal dengan bahagia
" Alhamdulillah... Jatih cintanya yang sehat ya, itu
fitrah" suara kakeknya
" Ok" jawab Syawal dengan tegas
28 Judul Buku
Akhirnya Syawal menulis sepucuk Surat
Bandung, malam jumat
Aceh,maaf ya selama ini aku suka jahil sama kamu,maaf
sekali.
Aku sebenarnya baik, tapi kami suka cuek sama
aku.makanya aku jahil.
Aceh, maaf aku lancang.tapi aku suka kamu marah.
Aceh ,maaf aku suka kamu.
Bandung. Malam jumat
Syawal.
Ditunggu jawabannya
Surat itu dibungkus Kain koran Dan diberikan kepada
Syawal
" Aceh,ini Surat,baca ya" ucap Syawal sambil bergegas
" Surat apa neng? " jawab Syarbini
Syawal tidak menjawab dan berlari menuju kantin
kampus.
N A M A P E N U L I S 29
Syarbini membuka Surat itu perlahan,Syarbini menutup
Surat itu dengan santainya. Bergegas mengejar Syawal
ke kantin
" Hey..." Syarbini menghampiri
" Apa..?" Syawal tersipu malu
" Sampai lubang semutpun kau Kan ku kejar,kalau Kita
berjodoh, makanya sekolah dulu saja yang benar"
jawab Syarbini
Syawal merasa bjngung dengan jawaban yang
mengambang itu.
" Mungkin dia tidak mencintaiku,ya sudahlah" Syawal
berbicara dalam Hati.Syawal menjalankan Hari Hari
nya dengan semangat Dan selalu memerhatikan Aceh
temannya.
3 tahun Tak terasa,Syawal nyaris menyelesaikan study
nya mahasiswa.Tiba Tina telepon berbunyi
"Kring...kring...kring"
" Ya Aki? Kumaha? " Jawabku
30 Judul Buku
" Besok pulang dulu pending, mamah Apa sudah
berkumpul mau syukuran".jawab Aki
2 jam kemudian Syawal mempersiapkan untuk pulang
kampung. Syawal meminta Syarbini mengantar ke
Stasiun. Sepannjang perjalann Syarbini menatap mata
Syawal penuh pengaguman.
" Hey, jangan begitu" syawal bicara dengan malu
" Kapan lagi lihat muka lucu Dan jahil kamu, 2 Minggu
tidak akan ketemu" kata Syarbini.
" Hmmm" jawab Syawal dengan tersenyum.
Mereka berpisah di stasiun Dan Syarbini berbisik "
ingat, sampai lubang semutpun kau ku kejar".
Dengan Hati ceria, Syawal menikmati perjalanan ke
kampung halamannya. Setelah 4 jam, Syawal berhenti
di depan rumahnya Dan di gerasi banyak Mobil
berjajar. Akhirnya Syawal masuk lewat Dapur. Terlihat
beberapa ibu in tetangga Aki sedang gotong royong
memasak menyambutku, mamah ku menghampiri Dan
memelukku.
" Mah, kangen" lirihku
N A M A P E N U L I S 31
" Mamah juga, sabar ya" jawab mama sambil
mengusap airmata.
Syawal peluk ayah, Dan adik adiknya meluapkan rasa
rindu yang yeramat sangat. Sywala sangat menegrti
kenapa dia tinggal sama kakeknya, karena adiknya
banyak.
Mereka bercengkrama melepas rindu satu sama lain.
" Neng, jangan keruang Tamu ya, banyak Tamu Uwa."
Mama memberitahukan in Syawal. Dan Syawal
mengangguk.
Tepat jam 02.30 Syawal dibangunkan mama nya untuk
sholat tahajud.dengan tasa ngantuk yang teramat
sangat, Syawal bangun Dan sholat dhuha,keesokan
harinya acara syukuran Dan meluapkan rasa rindu
keluarga Syawal terpuaskan sudah.
2 Minggu kemudian,
Syawal bergegas ke Bandung lagi untuk sekolah.
Kerinduan keluarga Syawal harus terhenti sejenak
karena sudah kembali beraktifitas lagi.
32 Judul Buku
Awal perkuliahan dimulai, Syawal mencari Syarbini
tapi Tak ketemu.
" Eko...Aceh kemana? " Tanya Syawal
" Nih... Dia titip Surat " jawab nya
Syawal membuka Surat itu
" Hey..tukang jahil. Aku pulang dulu aku cuti 1
semester.mamaku sakit. Jangan panik ya biasa aja,Tak
usah nangis Tak lucu tahu... Yang akan
mengejarmu.Syarbini"
Bulir air mata Syawal terkumpul cepat ibarat meteor
yang siap menghempas bumi, menahan amarah, kenapa
mendadak?sedih bercampur marahemutar diatas kepala
Syawal. Akhirnya Syawal berlari ke Base Camp
literasinya,menangislah Syawal.
Syawal bersegera mengambil secarik kertas Dan
meluapkan emosinya dengan membuat puisi,hanya itu
yang bisa Syawal lakukan
Kidungku
Senja tertawamu menghilang dalam kegelapan
N A M A P E N U L I S 33
Bayang dirimu Tak pernah hilang,
Senyummu menghilang di pelabuhan antar 2 pulau
Bayangan dirimu Tak pernah hilang,
Sabangmu,jawaku
Langit Sama,bumi sama,
Tapi jejak langkah berbeda
Kidungku...
Ku tunggu di dermaga mimpiku
Syawal berdiri Dan menarik nafas semua harua
berjalan.Syawal isi kegiatan kampusnya dengan teman
teman seperjuangannya.
Penantian itu selalu ada, Syawal pada akhirnya
menyelesaikan program DIII nya,tapi Syarbini Tak
penah hadir lagi.Cinta Tak harus memiliki,itu yang
Syawal pegang.
Melamar pekerjaan adalah langkah Syawal
selanjutnya.Bekerja adalah hal.asing lagi bagi Syawal,
salah Satu Dosennya menawarkan pekerjaaan di salah
Satu NGO bekerja sama dengan instansi pemerintah.
34 Judul Buku
Ternyata tidaka sulit mencari pekerjaaan itu.Syawal
sangat menikmati pekerjaan itu,karena pekerjaaan itu
sebuah pelajaran yang berharga,prose's pendewasaan
Syawal tumbuh Dan berkembang,apalgi Syawal.menjadi
traveler ,bekerja keluar provinsi.
Suatu Hari, Syawal bertugas di Nusa Tenggara Barat.
Syawal banyak Belajar dari penduduk disana terutama
perkembangan remaja.Syaw memberikan penyuluhan
tentang kesehatan reproduksi remaja.
N A M A P E N U L I S 35
Aki
" Kring...Kring...Kring" bunyi telepon genggam Syawal
berdering.
Ternyata mama Syawal menelpon
" Ya mah.." jawab Syawal
" Bisa pulang? Aki sakit" tanya mama lirih
Betapa kagetnya Syawal, Dan Syawal langsung
memesan tiket saat itu juga.
Perjalanan panjang melelahkan tak mempengaruhi
Syawal. Ada ketakutan terbesar dalam dirinya yang Tak
sanggup Syawal hadapi.
Sesampainya di kampung halamannya,Syawal segera
berlari kerumah, banyak orang disana. Lutut Syawal
Tak berdaya, air mattress Tak tertahankan.
" Aki... Aki.. " Syawal histeris memanggil
" Disini.." mama melambaikan tangan
36 Judul Buku
Syawal mendekati,dibalik tirai kamar terlihat sosok
yang Tak berdaya lemah berbaring diatas kasur.
Syawal langsung memeluk kakeknya yang tertisur.
" Aki... Aki... Bangun ini Syawal" lirih Syawal
Kakeknya membuka mata" neng..ini neng? "Jawab
kakeknya terbata Bata
" Muhun Aki" jawabnya lirih sambil.memandang 7
jahitan dipelipis kakeknya
syawal pandangi sosok tua yang terbating adalah sosok
yang mengajarinya tentang kehidupan, prinsip yang
tinggi. Syawal merasa takut malam itu, Ada ketakutan
yang besar.entah Apa
" neng. Aki mau pindah tidur ke tempat baca,aki mau
tidur disana dibawah dekat buku buku aki" Aki
berbicara lirih pada Syawal
Syawal mengangguk Dan Ayah serta sanak saudaranya
membopong Aki Dan tidur beralasan kasur lipat
kesayangannya.
N A M A P E N U L I S 37
Tangan Aki memegang kuat Syawal seolah olah tidak
mau terpisah.
"Ya Alloh berikan yang terbaik untuk Aki.." itu yang
selalu Syawal panjatkan.Hingga Hari itu, Aki
memanggil Syawal
"Neng, neng, kesini..." Tangan Aki yang gemetar
melambai ke Syawal. Syawal bergegas menghampiri
" ya Aki.. bagaimana?" Jawab Syawal
" Tolong ambilkan uang uang yang berada di saku Aki,
hitung".
Syawal beranjak berdiri mencari uang uang yang
tergantung pada saku celana Dan baju. Terkumpul
Rp.43.300
" Bagikan ke cucu cucu Aki yang Sekolah" Aki
melanjutkan
Syawal menghitung jumlah cucu yang bersekola
semuanya Ada 9orang.
Ya Alloh Apa maksud dari semua ini?Syawal bertanya
Tanya pada hatinya.
38 Judul Buku
" Syawal.. kesini mendekat" Aki nya melambaikan
tangan
Syawal segera mendekat
"Syawal... Waktu Aki tidak lama, sing sholehah
geulis..." Akinya tak.kuasa menahan air mata
Syawal pun sujud dekat kepala kakeknya dan menangis
tersedu sedu menahan kesedihan yang
mendalam.Syawal.mengusap kakeknya Dan
menenangkan kakeknya supaya istirahat.
Syawalpun akhirnya tidur terlelap disamping
kakeknya.Dan Syawal bermimpi berbincang sama
kakekya di pinggir sawah
" Neng, Aki bangga kalau neng jadi guru. Dulu Aki
ingin kadi guru tapi Tak kesampaian." Aki bicara
" Iya nanti neng jadi Guru" jawab Syawal
" Ya sudah, Aki doakan Neng sehat dan
Berkarya,jamgan bersedih sok bangun dulu neng nya"
Aki menasehati
N A M A P E N U L I S 39
Serentak Syawal terbangun, dan melihat kakeknya
sudah tiada.isak tangis mengiringi kepergian kakek,
Syawal merasa down karena salah Satu guru terbaiknya
telah meninggal.
Kesedihan Syawal semakin terasa, ketika pulasara
kakeknya masih basah. Hanya doa yang dapat
dipanjatkan. Dan Syawal harus terua menjalankan
kehidupannya Dan mengenang seluruh fatwa fatwa
kakeknya yang menjadikan Syawal menjadi manusia
yang terus Belajar untuk menjadi baik.
Kesedihan itu tidak akan pernah hilang, hanya kekuatan
until melanjutkan Hidup menggapai cita cita yang
tinggi.
Diambil selembar kertas, Dan Syawal mulai menarikan
pena
Aki, itulah panggilanku
Darahmu mengalir deras,bak singa Himalaya
Aki, itulah panggilanku
Nafasmu kuat menyeruak, bak kijang khatulistiwa
40 Judul Buku
Aku merindui fatwa fatwa pujanggamu
Aku merindui irama irama desa alammu
Aki, itulah panggilanku
Kini nafasmu menghilang bak debu tertiup angin
Tapi kesejukanmu Tak akan pernah padam!
Aki itulah panggilanku
Yang merinduimu
Cukup lama Syawal tinggal di kampung halaman
sepeninggal kakeknya.
Menjadi Guru
Hingga suatu Hari, Syawal meninggalkan kampung
halamannya untuk melamar menjadi seorang guru.
Episode baru Hidup Syawal,bertekad ingin memenuhi
impin almarhum kakeknya, Syawal melamar menjadi
guru ke beberapa sekolah.tak perlu cukup lama
menunggu, Syawal diterima mengajar di beberapa
Sekolah,dan Syawal memilih Sekolah yang terdekat dari
N A M A P E N U L I S 41
tempat tinggalnya.Revolusi kehidupan Syawal
berubah,langkah awal menjadi guru dimulai.
Senin pagi,Syawal melangkah pasti pergi mengajar ke
sekolah.Di depan gerbang, Syawal memandang
sekelililing sekolah dan sepi.Syawal masuk ke kantor
guru, Dan Ada 3 orang guru yang sedang duduk santai.
" Assalamualaikum" sapa Syawal.
"Waalaikum salam, eh Bu Syaw sudah siap mengajar
ya? Maaf sekolahnya kecil " jawab Pa Suryaman
dengan nada merendah.
Syawal hanya mengangguk dan mengamati sekeliling
sekolah yang terlihat sepi saat itu, hanya terlihat 2 atau
3 orang siswa yang berlarian. Ah belum pada datang
siswanya.
" tettttt...teeeettt..." Bel berbunyi.
Syawal bergegas siap siap membawa peralatan perang
seperti mau ke medan perang menaklukan rasa tak
berani,memberikan ilmu yang bermanfaat. Tak pelak,
keringat Syawal keluar dari seluruh pori pori tubuhnya,
rasa canggung yang teramat sangat.
42 Judul Buku
Langkah Syawal bergegas memasuki kelas itu.
" Assalamuailakum anak anak" dengan tersenyun lebar
Syaw menyapa siswa
" waalaikum salam bu guruuuuu" seluruh siswa
serentak menjawab dengan antusias.
" kok sedikit, mana temanmu yang lain?"
" siswa nya hanya 4 orang bu" jawab salah satu siswa
"Oh...." Syawal keheranan
Blank bingung, tak tahu harus darimana
memulai,Syawal kaget sekplah sebesar ini tetapi
mempunyai siswa yang sangat sedikit. Ada apa ini? "
Syawal tertegun. Seandainya aki masih ada,mungkin
bisa berDiskusi. Syawal menatap tajam ke empat
siswanya.Syawal yakin ada sejuta mimpi dalam benak
nya.
" Aku tidak tega meninggalkan mereka" gumam Syawal
dalam hatinya
" Ok, aku akan coba"
N A M A P E N U L I S 43
Akhirnya Syawal memberikan motivasi dan
membangun mimpi mereka.
Bel pun berbunyi tanda jam pelajaran berakhir. Syaw
keluar dari kelas serasa keluar dari penjara yang
mengungkung kebebasannya, ternyata menjadi guru
sangatlah tidak mudah.
Syawal beranjak pulang karena sudah tidak ada jam
mengajar lagi.Ketika pamit, Syawal melihat kelas 4
siswa itu dan mereka sedang melamun masal, akhirnya
langkah Syawal terhenti.Syawal mendekati mereka.
" Belajar mata pelajaran apa sekarang?" Tanya Syawal
"Pelajaran IPA bu,da tidak ada gurunya bu" jawab
siswa
" kok?" Tanya Syawal
" Disini gurunya berganti terus, sekarang ada ibu dan
pa Suryaman.
" jadi kalau tidak ada guru, kalian tidak belajar? Tanya
Syawal kembali
44 Judul Buku
" tidak bu" jawab Hadi satu satunya murid lelaki
dikelas itu
Akhirny detak jantung Syawal merasa melemah dan
darah mengalir dingin, pernyataan ke empat siswa tadi
sangat mengunci langkah Syawal, Syawal memutar
balik langkahya dan menemui Pa Suryaman
" Pa, maaf saya ingin bicara? Syawal membuak
percakapan
" ya bu... Silahkan" Jawab pa Suryaman dengan tenang.
" ini pa tadi saya mendengar dari siswa gurunya pada
tidak ada, sebenarnya bagaimana pa? Tanya Syawal
penuh keheranan.
" Sekolah ini sebenarnya nyaris di tutup bu, karena ada
permasalahanmanajemen. Kami hanya ingin anak anak
kami bersekolah dengan baik untuk masa depannya,
siswa kami berguguran dan hanya ini yamg tersisa, anak
4 itu adalah anak yang bertahan ingin tetap sekolah.
Walau tidak ada guru merka bertahan disekolah inj.
Syawal merasa terpukul mendengar penjelasan Pa
Suryaman.Syawal merasa sedih dan merasa berada
N A M A P E N U L I S 45
pada peradaban yang asing, karena selama ini, ada
kehidupan yang jauh dari dugaan Syaw.
Syawal tidak bisa berpikir jernih, dan tidak bisa
beristirahat dengan tenang. Apa yang sebenarnya
terjadi? Apa maksud semua ini? Syawal meras sedih.
Akhirnya Syawal akan membantu 4 petualang itu lulus
sekolah.
Keesokan harinya Syawal datang lebih pgi, Syawal
menanti para siswa ' bocah petualang' didepan
gerbang.merka datang dengan semagatnya melihat dua
guru yang sudah menantinya di pintu sekolah. Betapa
bahagia mereka.
Hari demi hari Syawal mengabdikan dirinya
,mencurahkan segala ide pemikiran nya mengantarkan
4 pertualang menggapai mimpinya.
Awal tahun ajaran baru, Alloh memberikan siswa baru
10 kali lipat dari jumah bocah petualang. Betapa
bahagianya, segala jerih payah berbuah manis.
Syawal memberikanhati, pemikiran dan ide demi
menajukan sekolah sehingga sekolah menjadi lebih baik
dari sebelumnya.
46 Judul Buku
Pa Suryaman memiliki tim pengajar yang hebat, yang
mempunyai jiwa totalitas yang pasti
Bel berbunyi...Seluruh siswa dan guru masuk kedalam
kelasnya masing masing. Syawal memasuki kelaa paling
unung.
Salam anak anak yang sopan menyambut kedatang
Syawal yang sudah ditunggu sejak pagi hari.
" Good morning class..." Syawal menyapa
" Good Morning Mz. Syawal" jawab siswa serentak.
Syawal melihat ke bangku ujung kanan yang sudah 2
hari tidak masuk sekolah, ya itu bangku Mayang
" Mayang, kemana?tanya Syawal kepada temannya
" tidak tahu bu" jawabnya
Mayang adalah siswi SMP aktif dan humble, dia tinggal
bersama ibu dan ayah tirinya. Mayang mempunyai
kecerdasan bahasa, maka Syawal selalu meminta
bantuan Mayang menjadi tutor sebaya dalam
pembelajaran bahasa Inggris.Sudah 4 hari Mayang
tidak masuk sekolah tanpa kabar.
N A M A P E N U L I S 47
Ada kecemasan dalam diri Syawal karena Mayang tidak
pernah absen sebelumnya walaupun rumah nya jauh
harus mengejar kereta setiap pagi buta dan petang.
Akhirnya Syawal ditemani 3 muridnya melakukan home
visit kedaerah Bandung Barat dengan kendaraan kereta
api.
Akhirnya sampai rumah Mayang di kaki gunung dan
sangat sejuk. Nampak rumah kecil itu sepi, Mayang
mencoba mengetuk pintu dan ada seorang ibu tua
membukakan pintu.
" Assalamualaikum ibu, Mayang ada?" Tanya Syawal
" Waalaikum salam, ada sedang tidur". Jawabnya
Ada rasa senang di hati Syawal perjalanannya tidak sia
sia.Masuklah Syawal dan diajak ibu tua langsung ke
dalam kamar Mayang.
Syawal melihat Mayang tidur telungkup,didekatilah
Mayang
"Ibu........" Tiba tiba Mayang memeluk Syawal dengat
erat,menangis tersedu sedu.
48 Judul Buku
" Kenapa?" tanya Syawal keheranan
"Mamah meninggal bu.." Mayang tak henti menangis
dan tidak melepaskan pelukan.
Semua terkejut,terutama Syawal.Syawal memeluk erat
Mayang dan akhirnya suasan hening, sepi, hanya ada
isakan tangis dan kicauan burung.
Ayah tirinya menjelaskan kalau Mayang akan dibawa
sama ayah kandungnya ke luar Jawa,karena ayah
tirinya sudah tidak sanggup membiayai
" bagaimana kelanjutan sekolahnya pa? Tanya Syawal
pada ayah tirinya
" kemungkinan terhenti bu, sy belum biacara sama ayah
kandungnya, besok ayahnya tiba." Jawab ayah tiri
Mayang. Beberapa bulan lagi Mayang akan Ujian
Nasional,bagaimana aku tega anak berpotensi ini tidak
melanjutkan sekolah,sepanjang perjalanan pulang
Syawal berpikir bagaimana menyelesaikan nya.
Keesokan harinya, setelah mengajar, Syawal kembali ke
rumah Mayang. Ayah kandung Mayang sudah datang
beberpa jam sebelum Syawal tiba
N A M A P E N U L I S 49
" Bapak Mayang,perkenalkan saya gurunya Mayang"
Syawal memperkenalkan diri
Ayahnya hanya mengangguk
"Iya Buk Guru, saya mau bawa anak saya saja.Biarkan
Mayang berhenti dulu sekolah ,nanti tahun depan akan
dilanjutkan lagi" ayahnya memulai percakapan.
"Duh pa...Mayang 3 bulan lagi akan Ujian
Nasional.Kasihan kalau harus berhenti" jawab Syawal
" ya...mau bagaimana lagi Buk Guru.Disini tak punya
saudara".Jawab ayahnya.
"Begini saja pa, bagaimana kalau Mayang tinggal
bersama saya,sampai beres ujian" Syawal
memberanikan diri
" Duh nanti merepotkan Buk.." Jawab ayahnya
" Mayang,kamu tinggal sama ibu ya, sayang perjuangan
mu nyaris tuntas. Kalau kamu berhenti dulu,akan
berbeda." Syawal menoleh ke Mayang
Mayang mengangguk,tanda setujua dengan apa yang
Syawal pikirkan.
50 Judul Buku
" Bapak, saya memohon izin supaya Mayang tinggal
dengan saya sampai ujiannya selesai" tegas Syawal pada
ayahnya
Ayahnya sedikit kebingungan,tapi semua diserahkan
kepada mayang. Dan bersepakat setelah ujian selesai,
Mayang akan dijemput ayahnya
Akhirnya Mayang pulang bersama Syawal, mereka
membuat komitmen yang jelas dan Syawal merasa
bahagia
Dalam perjalanan kereta, Syawal berbisik dalam
hatinya" aki,seandainya kau ada kau akan setuju
dengan keputusan ini,kau mengajarkanku bagaimana
membuat keputusan yang bijak dan bajik."Syawal
menatap ke jendela kereta yang melaju cepat,melaju
menggapai masa depan yang gemilang.
Pagi itu mendung sekali, Syawal dan Mayang bergegas
berangkat sekolah. Rasa malas mendera tapi harus
dilawan, karena ada kewajiban yang harus dituntaskan.
Bell berbunyi tanda masuk Sekolah diiiringi oleh
gerimis di pagi hari.Semua Siswa siswi masuk ke dalam
N A M A P E N U L I S 51
kelasnya masing masing.Syawal pun bergegas masuk
kelas.
"Good morning class" Syawal menyala siswanya dengan
antusias
" Good morning Ms.Sya" serentak Siswa menjawab
Ketika kegiatan Belajar mengajar sedang berlangsung,
hujan semakin deras, langit menghitam,Dingin menusuk
tulang tulang, serasa bukan pagi hari saat itu.
Air hujan bak air bah masuk kedalam kelas, Syawal
merasa kaget Dan takut air semakin meninggi karena
hujan terus mengguyur.
Akhirnya Syawal memerintahkan Siswa siswinya untuk
Naik ke atas meja.
Air sudah mencapai betis orang dewasa, Siswa merasa
panik.
'Apa yang harus aku lakukan?' Syawal berpikir
" Bu... Aku punya ide.Harun yakin banjir ini karena
saluran airnya tersumbat bu. Jadi Kita harus
membersihkannya" Harun tiba tiba berbicara
52 Judul Buku
" Tapi ini hujan Besar Harun" Syawal berkata penuh
kekhawatiran.
" Bu, kata kakek Harun hujan Besar adalah anugerah
Dan terapi". Harun menjelaskan seolah olah dia tahu.
" Ayoooooo... Kita bersihkan" Harun mengajak teman
temannya.
" Wait" Syawal menghentikan langkah mereka
" Kita bersama sama bersihkan, dengan syarat ingat 20
kata dalam bahasa Inggris tentang hujan ok? Syawal
memotivasi mereka
Akhirnya mereka bermain hujan membersihkan
sampah yang menyumbat sambil belajar. Harun adalah
provokator jitu bagi teman temannya until Belajar
bahasa Inggris.
" I am happy, I am wet,cold,heavy rain...." Semua para
Siswa bahagia menikmati hujan.
Ah...Syawal kau selalu memberikan cerita yang
bercerita.
N A M A P E N U L I S 53
Kebahagiaan terbesar Syawal adalah melihat anak
didiknya Lulus dan melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi.
Disuasana lain,ketika istirahat semua Siswa sibuk
dengan kegiatan,para guru pun begitu sibuk dengan
aktifitasnya. Syawal duduk termangu di meja kerjanya,
ada kejenuhan yang mendera. Syawal melihat ke jendela
dimana Siswa berlarian kesana kemari seakan akan
mereka sangat bahagia hadir disekolah.Seperti biasa
Syawal mengambil secarik kertas Dan mulai mengukir
Puisi kejenuhananya.
Kepalaku panas
Melihat keserakahan manusia
Mengangkat nafsu dengan bangganya
Kepalaku panas
Melihat ketidaktaatan manusia
Mengayun dosa dengan santainya
Penat
54 Judul Buku
Kadar manusia selalu dilihat dari egonya
Penat
Kadar manusia selalu dilihat dari buruknya
Coba lihat mereka dari titik cahaya yang Tak nampak
Buka cakrawala pikiranmu buang buang racun itu!
Enyah Kau keluar kau dari aliran darahku
Baktiku hancur karenamu
Baktiku hancur karenamu penatku
Enyah kau penat
Tiba Tiba Agung salah Satu muridnya datang
menghampiri Syawal di kantornya
" Assalamualaikum ibu, ibu maaf mengganggu. "Agung
mendekati Syawal.
" Waalaikum Salam, ya Agung kesini. "Jawab Syawal
yang sedikit kaget
" Agung mau curhat bu, setiap Jumat, Agung mau izin
terlambat Sekolah. Jam. 07.30 baru nyampe
Sekolah."Agung tertunda
N A M A P E N U L I S 55
" Kenapa Agung? " Syawal bertanya keheranan.
" Orangtua Agung sudah pindah jauh, Agung sekarang
tinggal di Mesjid sebagi marboth,Agung ingin
menyelesaikan sekolah bu. " Agung menjelaskan
Syawal merasa kaget mendengar itu,dan merasa
menyesal mengetahuinya Santa terlambat berbeda
dengan kasus Mayang saat itu.
Syawal hanya tertunda Dan mencoba menguatkan
Agung.
" Boleh ibu memberikan saran? " Syawal merangkul
Agung
Agung mengangguk Dan menahan bulir air mata yang
hampir jatuh.
" Agung, Kita mulai masuk jam 07.40 karena Ada
pembiasaan. Kalau Agung setia Jumat saja terlambat
datang jam 07.30 tak apa,masih belum terlambat
Agung pamit meninggalkan Syawal sendiri,keheningan
itu menjadi nyata.
56 Judul Buku
Betapa kerasnya kehiduan diluar sana, syawal hanya
mengenal mereka sebagai murid yang aktif ceria dan
niat kuat untuk belajar, tapai Syawal tidak mengetahui
sisi lain kehidupan murid muridnya. Syawal menghela
nafas panjang
"Hmmm... Ya Alloh kuatkan hati hamba dan murid
murid hamba dalam berjuang dijalanMu" Syawal
berbisik dalam hatinya.
Waktu bergulir dengan cepat,sudah 4 angkatan lulus
dari sekolah itu. Syawal masih tetap mengobarkan panji
panji mimpi yang besar. Sekolah itu menhan kaki
Syawal untuk beranjak jauh. Syawal lebih giat lag
mengeluarkan ide ide briliant untuk memajukan
sekolah.
Bel berbunyi, ada seorang siswa baru bernama Tesa. Dia
anak yang aktif dan dapat diandalkan teman
temannya.sudah sebulan setiap hari selasa Tesa tidak
masuk sekolah.Tesa menjemput Syawal di kantornya.
" Ibu...ayo kita belajar" ajak Tesa dengan
antusias.Kalimat itu merupakan energi besar untuk
Syawal berkarya membangun bangsa.
N A M A P E N U L I S 57
Setelah kegiatan belajar selesai,Tesa tiba tiba
menghampiri Syawal.
"Ibu,,,ini tugas cerpen minggu yang lalu" tesa
memberikan secarik kertas yang dilipat dalam amplop
biru.
"Terima kasih Tesa" Syawal menjawab
Syawal bergegas pulang karena merasa badannya
kurang sehat. Syawal berjalan menyusuri gang kecil
yang berkelok kelok.Tiba tiba Syawal melihat sepasang
anak remaja yang sedang memadu kasih, Syawal jalan
perlahan memastikan. Syawal melihat anak remaja
lelaki sedang memeluk pasangan itu. Darah Syawal naik
mendidih dan emosi memuncak
" hey.. Kalian! Lepaskan tangan itu!" Teriak Syawal
memekik penuh amarah.
" Kamu berdua,apa yang kalian lakukan? Rumah
kalian dimana? Mana orangtua kalian? Ibu antarkan
kalian kepada orang tua kalian!" Syawal marah besar
Kedua remaja itu berlarian,sedangkan Syawal masih
menahan amarah yang teramat besar.
58 Judul Buku
Syawal mencoba mengontrol diri dan melanjutkan
perjalanan pulang.Hari yamg menyesakan bagi Syawal
melihat kejadian 2 remaja yang tak patut dicontoh
Sesampainya di rumah, Syawal bergegas mandi dan
sholat.Setelah selesau, Syawal merebahkan dirinya ke
tempat tidur, ditatapnya langit langit rumah, hanya
suara jam dinding yang berdetak. Syawal merasa lelah
dan penuh amarah hari ini.
" Apa maksud dari semua ini? Kenapa harus melihat
pemandangan menjijikan ini? Aki... Seandainya masih
ada disini, kau pasti akan memberikan pandangan"
Syawal bergumam dalam hati.
Syawal teringat amplop biru itu, dirogoklah amplop
biru yang berada di dalam tas nya.Dibuka perlahan dan
seribu kata kata siap dibacakan
"Ibu, maaf Tesa lancang menulis surat ini. Sebenarnya
ini bukan tugas, tapi tesa ingin curhat. Ibu tesa tidak
masuk sekolah setiap hari selasa karena mamah Tesa
sakit dan tesa harus mengantar mamah ke rumah
sakit.Tesa sedih ibu,lihat mamah sakit tak kunjung
sembuh, bapak meninggalakn keluarga sudah
N A M A P E N U L I S 59
lama,sejak itu mamah tesa sakit.Tesa sedih bu, orang
lain suka menghina Tesa, ibu mamah tesa sakit jiwa,jadi
setiap Selasa harue mengantar mamah ke rumah sakit.
Maafkan Tesa ibu, tapi tesa selalu minta tugas ke
BapakIbu guru, maaf ya bu. Tesa."
Syawal tertegun,air matanya jatuh kepelipis.Tangisan
Syawal tak tertahankan,menagislah Syawal,daun daun
jatuh dihalamanan rumah seakan akan merasakan apa
yang Syawal rasakan.
"Kenapa harus mereka ?" Jerit Syawal. Semua ini
seperti mimpi buruk. Syawal tidak pernah merasakan
penderitaan mereka, betapa ibanya Syawal terhadap
murid muridnya. Mereka harus melawan ketirnya
kehidupan dan mereka berjuang keras untuk sekolah.
Keesokan harinya, Syawal melihat Tesa bercanda
dengan teman temannya, Tesa dapat menyembunyikan
kesedihan dihadapan teman temanya,tapi tidak pada
Syawal. Syawal memanggil Tesa
" Tesa...Kesini" Syawal memberi kode. Tesa masuk
kedalam kantor. Tangisan itu tak dapat dibendung
ketika mereka bertemu. Syawal merangkul erat Tesa
60 Judul Buku
yang nangis tersedu sedu.Syawal teringat ucapan
Almarhum Akinya
" Apa yang terjadi saat ini,itu yang terbaik dari Alloh"
Syawal menasehati
Tesa hanya mengangguk sambil terisak isak.Syawal
terus menguatkan Tesa dan tetap semangat sekolah.
Syawal memberikan solusi setiap Selasa Ada perawat
yang datang ke rumah Tesa, sehingga Tesa tetap
sekolah.
Tesa sangat bahagia,dan dapat dengan tenang sekolah.
Syawal mengambil secarik kertas dan mulai berpuisi
untuk Tesa
“Aku Anak Mamah
Mamah aku bangga padamu
Mamah aku sayang padamu
Kelak aku akan menjagamu
Kelak aku akan membahagikanmu
Mamah keriputmu adalah pengorbanan
N A M A P E N U L I S 61
Mamah tuamu adalah pengabdian
Aku akan menjagamu
Walau hidupmu sudah tanpa hisab lagi
Berbahagialah kamu Tesa.
3 bulan kemudian..
Rapat Kegiatan Sekolah dimulai, rapat ini dipimpin oleh
Ketua Yayasan.
" Bapak/ Ibu,,, hari ini kota akan kedatangan guru
baru.Beliau adalah guru bela diri yang akan membantu
kita melatih seluruh siswa siswi dalam pembentukan
karakter. Beliau akan hadir besok. Bu Syawal, tolong
besok dipersiapkan" ketua Yayasan menjelaskan.
Syawal hanya mengangguk.
" Guru bela diri? Tak penting! Yang dibutuhkan
psikologis anak " jawab Syawal ketus.
Keesokan harinya Syawal harus dinas luar, Syawal
bergegas ke tempat parkir karena takut terlambat
menghadiri seminar. Diluar dugaan motor Syawal
62 Judul Buku
terhalang mobil Jeep yang sembarang parkir. Syawal
merasa kesal bagaimana mengatasi nya.
Syawal bertanya kepada pemilik warung sekaligus
penjaga parkir.
"Pa, siapa yang punya Jeep ini?ini jeepnya
menghalangi".Syawal sedikit menggerutu.
" Oh itu tamunya pa Kepala Sekolah" jawabnya
Syawal bergegas kembali ke Sekolah, ke ruang Kepala
sekolah.
" Tok...tok... tok..." Syawal mengetuk pintu
Ketika Syawal mengetuk pintu, pa Kepala Sekolah
sedang berbincang dengan tamunya.
" Pa, maaf mengganggu. Sy Ada perlu Sama tamu
Bapak, itu jeepnya menghalangi motor saya,maaf bisa
dipindahkan jeepnya? Tanya Syawal
" Silahkan, sy akan pindahkan" jawabnya datar
" Bu Syawal perkenalkan ini Pa Dewa, guru Kung Fu
yang baru
N A M A P E N U L I S 63
Syawal mengangguk Tak peduli, yang dia pedulikan
bagaimana motor dapat jalan.
Tamu itu langsung ke tempat parkir dan memindahkan
Jeep nya tanpa ada permintaan maaf kepada Syawal
Guru Jutek memang pantas untuk Guru Ekskul itu,
Syawal tidak begitu menyukainya.
4 hari kemudian, Syawal bersama anak anak tim
Mading sedang mempersiapkan perdana Majalah
dinding di awal Agustus, banyak hasil kreatifitas siswa
yang akan ditampilkan termasuk hasil karya Guru
berbentuk puisi.
Syawal tertarik pada suatu puisi yang entah ditulis oleh
siapa, Syawal penuh penasaran.
Merdeka !
Merah amarah mengalir bagai darah
Putih… suci kekosongan kehampaan
Jiwa terlahir suci
Raga terjaga laksana mulia
Bawang merah berserat kasar
64 Judul Buku
Bawang putih berserat lembut
Merah api menyala nyala
Putih asap hilang diterpa angin
Puisi itu penuh energi dan makna, puisi yang
menggugah Syawal.Ketika sedang memajang hasil karya
anak anak dipapan pengumuman, entah bagaimana
mobil Jeep tiba tiba menyenggol papan pengumuman
itu. Betapa kagetnya Syawal, pandangan mata Syawal
sedikit tajam menoleh pada supir Jeep itu yang tak lain
Guru Ekskul yang jutek itu
“Maaf Bu, tadi saya menyenggol papan, tadi tanggung
mau belok karena ada parit disebelah “ Pa Dewa
meminta maaf
“Minta maaf saja sama anak anak, toh itu hasil karya
mereka” jawab Syawal dengan ketus.
Tesa membuyarkan suasana tegang,
“ Tak apa pa… tenang saja “ anak anak dengan
cerianya. Tetapi tetap Syawal masih ketus.
N A M A P E N U L I S 65
Ketika sedang didalam kantor guru, guru guru sedang
focus dengan pekerjaan masing masing, Ketua Yayasan
datang.
“Kita Briefing…” ketua yayasan mengajak semua guru
ke kantor yayasan untuk pertemuan.
Pertemuan itu membahas kegiatan Field Trip seluruh
siswa ke Gunung Sindoro. Dibentuklah kepanitiaan dan
terpilih Pa Dewa sebagai Ketua Pelaksana, dan Syawal
sebagai sekretaris.
“wah… bagaimana ini apakah aku bisa kerjasama
dengan guru jutek itu?” gumam Syawal dalam hatinya.
( H – 20 )
Rapat Panitia dimulai, Pa Dewa memimpin rapat
dengan gaya militernya, kaku jenuh dan tak
mengasyikan
Akhirnya SYAWAL berusaha untuk bekrrja sama
dengan panitia walau ketua nya sangat sulit untuk
bicara Dan tersenyum.
( H- 10)
66 Judul Buku
SYAWAL harus memberikan laporan persiapan
kegiatan kepada ketua yayasan.
" Pa Dewa" SYAWAL memanggilnya
" Ya..." Jawabnya dengan ketus.
" INI laporan persiapan kegiatan harus dilaporkan
kepada ketua Yayasan" jawab Syawal sambil
menyerahkan map yang rapih
" OK, sy ke subang sekarang" jawabnya sambil
bergegas membawa map ITU
" subang? Kok Subang pa? Emang Pa Ketua nya
dimana?Tanya SYAWAL penuh keheranan
"Ketua Yayasan ada d Subang, beliau memintaku
kesana" jawabnya
Ketika bergegas menyalakan mesin jeep nya. SYAWAL
berteriak " Aku ikut"
Pa Dewa menoleh ke belakang
" yakin?" Tanya nya
" hmmmm yakinn. Kan kan acaranya aku yang konsep"
jawab Syawal dengan terbata bata
N A M A P E N U L I S 67
" kok.. Gilaaaaaa kok aku berani gini,duh duh. " pikir
syawal mengoceh dalam pikirannya
Sepanjang perjalanan tidak ada sepatah katapun Dari
mereka fokus pada jalan yang dituju.
Syawal sejenak menikmati perjalanan Bandung Subang
yang indah akan keindahan alam Dan kebun teh. " tak
salah INI.... Aku jenuh selama INI.. Lihat jalan INI aku
secara hidup kembali, enyah kau pen at" gumam Syawal
dalam hatinya
" ternyata P aDewa tak seseram ITU," sedikit ujung
matanya mengerling memperhatikan pa guru jutek itu.
Perjalanan ITU sangat menyenangkan walau
melelahkan bersama Guru Jutek ITU tapi Syawal
merasakan kenyamanan.
Syawal menjadi sosok yang dewasa Dan mempunyai cita
cita menjadi manusia yang bahagia Dunia Dan akherat.
Syaw menjadi guru.Pengalaman mengajar Dan
menjalani Hidup Syawal selalu memegang teguh prinsip
yang diajarkan oleh kakeknya. Dan ternyata semua
prinsip atau fatwa kakek Syawal merupakan prinsip
yang Syawal pegang.
68 Judul Buku
Waktu bergulir sangat cepat, Syawal mengabdikan
dedikasi yang dimiliki untuk mengabdikan diri pada
Negeri sebagai Guru.
N A M A P E N U L I S 69
70 Judul Buku
Penulis bernama Titin Hernawati,S.Pd.Lahir di Kota
Bandung 21 Desember 1981 namun tumbuh
berkembang di pegunungan yang sangat Indah di
daerah Ciamis. Penulis terlahir dari keluarga yang
sangat sederhana. Penulis menggali dan mempotret
dirinya ketika sejak kecil banyak pengalaman yang
memacu adrenalin penulis Demi menggapai cita cita.
Dorongan seorang kakek,penulis dapat menyelesaikan
Belajar di tingkat sekolah dasar Dan menengah
Pengalaman penulis dapat menginspirasi pembaca
termotivasi menggapai cita cita yang mulia.
N A M A P E N U L I S 71
Penulis mempunyai pengalaman yang sangat berharga
ketika sang kakek diakhir hidup nya membagikan
tabungan pendidikan untuk dibagikan ke semua
cucunya yang sedang bersekola. Komunikasi sehat Dan
bajik akan terjalin, welcome to [email protected].
72 Judul Buku
Judul : SYAWAL
Penulis : Titin Hernawati, S.Pd
Instansi : SMP Pasundan 9 Kota Bandung
Sinopsis
" Aki, itu pesawat kemana?" Tanya Syawal penuh
keheranan. " Ke Amerika tuh dibalik Gunung" ,jawab
Aki dengan lantang. Syawal terus ingat Dan simpan
ribuan kalimat kakeknya.
Mimpi seorang gadis yang tinggal di kaki Gunung yang
sangat ingin pergi ke Amerika untuk membuktikan
kebenaran dongeng kakeknya.Gadis yang bernama
Syawal berambisi dan penuh perjuangan. Salah Satu
perjuangan yang dia hadapi ketika dia di fitnah Dan
mendorong seorang ibu yang memfitnah ke dalam
kolam,sampai balai desa riuh ricuh dipagi hari Demi
sebuah mimpi yang Syawal impikan.
Bagaimanakah kejadianya? Dan apa yang terjadi pada
Syawal dalam perjuangan ilmunya? Simak novel ini
dengan penuh pesan moral didalamnya
Salam Literasi!
N A M A P E N U L I S 73