Bt Pengeloaan Bmd Ui Yayat

download Bt Pengeloaan Bmd Ui Yayat

of 101

description

ASET PEMERINTAH

Transcript of Bt Pengeloaan Bmd Ui Yayat

RDK PENGELOLAAN WEBSITE DJPK TA 2014

BADIKLATDA PROV JAWA BARATPENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAHPERMENDAGRI NO.17/20071Drs.H.YAYAT SUPRIATNA MSi1

Yang manakah ekspresi anda hari ini ?2..

9/17/2015DEPDIKNAS RI, 20074

Learning is most effective when its fun(Belajar akan sangat efektif apabila dalam keadaan menyenangkan)Dr. Jeannette Vos The Learning RevolutionMenyenangkan, berarti:Seluruh komponen fisik dan non fisik kita bebas dari tekanan.Kita berada dalam keadaan yang sangat relaks, tidak ada sama sekali ketegangan yang mengancam dari diri kita dari hal-hal terkecil secara fisik maupun non fisik.Diri kita berada dalam keadaan yang benar benar lepas, bebas dan luas.

59/17/20156

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN BMDPERMENDAGRI NO 17 /2007 KEBIJAKAN PUBLIKPEMDA - SKPD Kepala DaerahPengelola dan PembantuPB- KPBPenyimpan dan Pengurus

Komptensi SDMASarana PrasanaAnggaran IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUBLIKPerencanaan Kebutuhan,Penganggaran, Pengadaan Penerimaan, Penyimpanan,Penyaluran Penggunaan,Pemeliharaan, PengamananPemanfaatan, Pemindahtanganan, Penghapusan,Pembiayaan, Pembinaan,TGR Lingkungan internal/eksternal Pendukung Penghambat TUJUANTerwujudnya efektivitas, efisien Tertib Pengelolaan BMD. data , jenis, jumlah, nilai, kondisi BMDFEED BACK WTP/WDP/DISCLAMER

Kinerja7DAFTAR ISI

Peserta :Mampu menjelaskan pengertian barang milik daerahMampu menjelaskan konsep pengelolaan barang milik daerahMampu menjelaskan kodefikasi dan penggolongan barang milik daerahMampu melakukan pengisian KIB dan KIR barang milik daerahMampu memahami proses pelaporan Barang

Tujuan Pembelajaran

PETA KONSEP BARANG MILIK DAERAHPENGERTIAN, KONSEP PENGELOLAANKODEFIKASI DAN PENGGOLONGANPENATAUSAHAAN BARANGPELAPORAN BARANGPENILAIAN BMDPENGHAPUSAN BARANG

KONDISI IDEAL PENGELOLAAN ASET NEGARA

- Transparansi & Akuntabilitas Profesionalitas, Proporsionalitas & Objektif- Pemeriksaan oleh Auditor Independen Konsisten & Acceptable bds. standar akuntansi sektor publik berlaku umum

TATA KELOLA YANG BAIKASET DAERAHBEST PRACTICEPELAYANAN PRIMA

Pengelolaan Aset Untuk Sebesar-besarnya Kemakmuran Rakyat11

TOPIK 1OVERVIEW PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

TOPIK 1DASAR HUKUM PENGELOLAAN BARANG

PENGERTIAN BARANG MILIK DAERAHSemua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD, dan atau yang berasal dari perolehan lainnya yang sah

PEROLEHAN LAINNYA YANG SAHKlasifikasi Barang Milik Daerah

Organisasi pengelola barang

PENGURUS BARANGMencatat seluruh barang milik daerah yang berada di masing masing SKPD yang berasal dari APBD maupun perolehan lain yang sah kedalam Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu Inventaris Ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI) dan Buku Induk Inventaris (BIl), sesuai kodefikasi dan penggolongan barang milik daerah.Melakukan pencatatan barang milik daerah yang dipelihara/diperbaiki kedalam kartu pemeliharaan.Menyiapkan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan yang berada di SKPD kepada pengelola.Menyiapkan usulan penghapusan barang milik daerah yang rusak atau tidak dipergunakan lagi.Tugas dan Fungsi

PENYIMPAN BARANGMenerima, menyimpan dan menyalurkan barang milik daerah.Meneliti dan menghimpun dokumen pengadaan barang yang diterima.Meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima sesuai dengan dokumen pengadaan.Mencatat barang milik daerah yang diterima ke dalam buku/kartu barang.Mengamankan barang milik daerah yang ada dalam persediaan.Membuat laporan penerimaan, penyaluran dan stock/persediaan barang milik daerah kepada Kepala SKPD.Tugas dan FungsiTOPIK 2KODEFIKASI BARANGMILIK DAERAHKODEFIKASI BARANG

Tujuan pemberian kodefikasi adalah untuk mengamankan, memberikan kejelasan status kepemilikan dan status penggunaan barang pada masing-masing pengguna.

Kode Lokasi dan Kode Barang ditetapkan dalam Permendagri 17 tahun 2007 dan Perda masing-masing.KODE LOKASI

Kepemilikan Barang(12) Kab//Kota; (11) Prop; (00) BMNKode Propinsi(10) Jabar; (09) DKI Jakarta; (28) BantenKode Kab/KotaDiatur dalam Permendagri /PerdaKode Bidang(22 bidang) Diatur dalam Permendagri /PerdaKode SKPDDiatur dalam Permendagri /PerdaKode tahun pembelianKode unit/sub unitKODE LOKASILaptop di kantor Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya

KODE BARANG

Kode Barang terkait dengan klasifikasi dan penggolongan barangGOLONGAN BARANG

Gol01TANAH02PERALATAN DAN MESIN03GEDUNG DAN BANGUNAN04JALAN IRIGASI DAN JARINGAN05ASET TETAP LAINNYA06KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

TOPIK 3PENATAUSAHAAN BARANGRangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi dan pelaporan barang milik daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

KEGIATAN PENATAUSAHAAN

DOKUMEN PENATAUSAHAAN BMD

TOPIK 4

PELAPORAN BARANG MILIK DAERAH

PELAPORAN BMD

PELAPORAN BMD

TOPIK 5

PENILAIAN BMD

DASAR HUKUM PENILAIANDASAR HUKUMPP 27/2014

DASAR HUKUMPERMENDAGRI 17/2007

PENGERTIAN PENILAIANSuatu proses kegiatan penelitian yang selektif didasarkan pada data/fakta yang obyektif dan relevan dengan menggunakan metode/ teknis tertentu untuk memperoleh nilai barang milik daerah.Penilaian

PENGERTIAN PENILAIANPenilaian merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan seorang penilai untuk mendapatkan estimasi nilai suatu aset tertentu.

Penilaian pada prinsipnya merupakan suatu proses indikasi, melalui suatu pengetahuan atau metode tertentu terhadap suatu obyek untuk suatu kepentingan atau tujuan tertentu.Penilaian

TUJUAN PENILAIAN BMD

38

NILAI WAJARPMK 179/PMK.06/2009 :

Nilai Pasar, selanjutnya sesuai ilmu akuntansi disebut sebagai Nilai Wajar, adalah perkiraan jumlah uang pada tanggal penilaian, yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli, hasil penukaran, atau penyewaan suatu properti, antara pembeli yang berminat membeli dan penjual yang berminat menjual atau penyewa yang berminat menyewakan dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang penawarannya dilakukan secara layak dalam waktu yang cukup, dimana kedua pihak masing-masing mengetahui kegunaan properti tersebut bertindak hati-hati, dan tanpa paksaan.39

PENILAIAN BMDPenilaian BMN/D berupa tanah dan/atau bangunan dilakukan oleh Penilai Pemerintah atau Penilai Publik yang ditetapkan oleh Pengelola Barang

Penilaian BMN/D selain tanah dan/atau bangunan dilakukan oleh tim yang ditetapkan oleh Pengguna Barang, dan dapat melibatkan penilai independen yang ditetapkan oleh pengguna barang. 40

PENILAI (VALUERS)41

PENILAIAN ASET DI NERACAPenilaian aset di neraca berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) PSAP 7

Penilaian didasarkan pada siklus hidup aset, yaitu :a. perolehan awalb. setelah perolehanc. pelepasan

Penilaian pada saat perolehan awal, diklasifikasikan berdasarkan cara perolehan aset.

PENILAIAN ASET DI NERACASIKLUS HIDUP ASET/BARANGPEMBELIANHarga PerolehanMEMBANGUN SENDIRIAkumulasi Biaya PembangunanDONASI DAN PERTUKARANPenilaian untuk mendapatkan Nilai WajarPENILAIAN ASET :NILAI BUKU AWAL

PENILAIAN ASET DI NERACASIKLUS HIDUP ASET/BARANGPenilaian :NILAI BUKU AWALPENYUSUTANNILAI BUKU PADA AKHIR TAHUN KE-n

PENILAIANPenilaian merupakan sebuah opini (an opinion not judgement)

Penilaian juga merupakan suatu estimasi (an estimated value)

Dilakukan pada hari yang ditentukan (as of specific date)

Berdasarkan hasil analisis atas data pasar yang relevan (based on analysis of relevant market information)45

KONSEPSI HARGA, BIAYA, PASAR DAN NILAI46

KONSEPSI HARGA, BIAYA, PASAR DAN NILAIHarga adalah istilah yang digunakan untuk sejumlah uang yang diminta, ditawarkan atau dibayarkan untuk suatu barang atau jasa.

Hubungannya dengan penilaian, harga merupakan fakta historis

Harga adalah sejumlah uang yang disepakati dalam suatu transaksi atau pertukaran suatu barang yang terjadi dalam pasar, dimana penjual dan pembeli mempunyai pengetahuan yang layak mengenai fakta-fakta yang relevan dan lepas sama sekali dari paksaan.47

KONSEPSI HARGA, BIAYA, PASAR DAN NILAISejumlah uang yang dikeluarkan atas barang atau jasa, atau jumlah yang dibutuhkan untuk menciptakan atau memproduksi barang atau jasa tersebut.48

KONSEPSI HARGA, BIAYA, PASAR DAN NILAILingkungan dimana barang dan jasa diperdagangkan antara pembeli dan penjual melalui mekanisme harga.

Konsep pasar menyiratkan bahwa barang dan atu jasa dapat diperdagangkan antara pembeli dan penjual tanpa adanya pembatasan atas kegiatannya.49

KONSEPSI HARGA, BIAYA, PASAR DAN NILAIKonsep ekonomi yang merujuk kepada harga yang sangat mungkin disepakati oleh pembeli dan penjual dari suatu barang atau jasa yang tersedia untuk dibeli.

Nilai bukan merupakan fakta, tetapi lebih merupakan harga yang sangat mungkin dibayarkan untuk barang atau jasa pada waktu tertentu sesuai dengan definisi tertentu dari nilai. 50

KONSEPSI HARGA, BIAYA, PASAR DAN NILAIDua kendaraan sedan dibuat dengan kesamaan bentuk, spesifikasi mesin, arsitektur interior dan karakteristik fisik lainnya. Perbedaannya yang sedan pertama sebagai taksi, sedan yang kedua dipakai sebagai kendaraan pribadi.

Kedua kendaraan tersebut menghabiskan biaya yang sama, tetapi nilai kendaraan yang digunakan sebagai kendaraan pribadi lebih tinggi.51

KONSEPSI HARGA, BIAYA, PASAR DAN NILAIMahmud Bahagia, bertugas di Kabupaten Tual. Selama bertugas di sana Mahmud membeli kendaraan dengan harga Rp200 juta. Setelah 4 tahun bertugas, Mahmud dimutasi ke Jakarta. Sehubungan dengan kepindahan ke Jakarta, Mahmud menjual kendaraannya tersebut dengan harga di bawah harga pasar.

Bagi Mahmud, kendaraan tersebut memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan harga transaksi penjualan tersebut. 52

Fungsi NilaiV = f (D, U, S T)V (Value) = NilaiD (Desire dan Demand) = keinginanU (Utility) = kegunaanS (Scarcity) = KelangkaanT (Transferability) = Dapat dipindahtangankan 53

KRITERIA PENILAIAN BMDPenilaian tanah menggunakan harga pasar dan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP)Penilaian bangunan dengan menggunakan umur ekonomis, faktor fisik, bahan material, konstruksi dan karakteristik bangunanPenilaian kendaraan dan mesin menggunakan faktor fisik, umur ekonomis, merk, jenis, tipe, tahun pembuatan, dan spesifikasi teknis dan harga pasarPenilaian perlengkapan alat kantor dan alat rumah tangga menggunakan faktor fisik, manfaat, kondisi peralatan dan umur ekonomisPenilaian hewan dan tanaman menggunakan faktor fisik, jenis, umur, manfaat, dan harga pasar.54

PROSES PENILAIANMengidentifikasi permohonan/penugasan penilaianMenentukan tujuan penilaianMengumpulkan data awalMelakukan survei lapanganMenganalisis dataMenentukan pendekatan penilaianMenyimpulkan nilai dan menyusun laporan penilaianPMK 179/2009

1. Identifikasi Permasalahan dan Tujuan PenilaianIdentifikasi pemberi kerja dan pihak-pihak yang memanfaatkan hasil penilaianIdentifikasi pemanfaatan hasil penilaianIdentifikasi tujuan penilaian dan definisi nilai yang dihasilkan.Penentuan tanggal penilaianIdentifikasi karakteristik properti yang akan dinilaiMenentukan asumsi pembatas dan kondisi hipotesis yang mempengaruhi nilai.

56

2. Pengumpulan Data AwalData dan informasi yang disampaikan dalam permohonan/penugasan penilaian.Data awal ini digunakan untuk merencanakan data apa saja yang perlu dikumpulkan dalam survey lapangan.

57

3. Survey LapanganPengumpulan Data LapanganPengumpulan data rinci mengenai obyek penilaian, terutama data yang tidak ada pada Data AwalMencari data transaksi properti yang sejenis dan sebanding Mencocokkan kebenaran data awal dengan kondisi obyek penilaian

58

4. Analisis DataData dan informasi yang diperoleh, baik dari berkas permohonan/penugasan maupun saat survey lapangan, digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis.Dalam melakukan analisis data dilakukan melalui 3 pendekatan yaitu :Pendekatan data pasarPendekatan biayaPendekatan pendapatan

59

Perbandingan 3 pendekatan

60

PENDEKATAN PENILAIAN61

PENDEKATAN DATA PASAR62

PENDEKATAN DATA PASARSuatu pendekatan dalam rangka penilaian BMD yang dilakukan untuk mengestimasi nilai obyek Penilaian dengan cara mempertimbangkan data penjualan dan atau data penawaran dari obyek pembanding sejenis atau pengganti dan data pasar yang terkait melalui proses pembandingan.Harga pasar Obyek PenilaianHarga pasar Obyek Pembanding IHarga pasar Obyek Pembanding II63

FAKTOR

PEMBANDING

PENDEKATAN DATA PASARPendekatan ini mempertimbangkan penjualan dari aset sejenis atau pengganti dari data pasar yang terkait, serta menghasilkan estimasi nilai proses perbandingan.Pada umumnya aset yang dinilai (obyek penilaian) dibandingkan dengan transaksi aset yang sebanding, baik yang telah terjadi transaksi maupun aset yang masih dalam tahap penawaran penjualan dari suatu proses jual beli.65

ASUMSI PENDEKATAN DATA PASARSering terjadi transaksi atas properti yang sejenis dan sebanding dengan properti yang akan dinilai;Pembeli dan penjual cukup pengetahuannya terhadap kondisi pasar dan properti yang akan dinilai;Properti yang akan dinilai tersebut mempunyai harga yang relatif konstan di pasaran unuk jangka waktu yang cukup panjang.

66

CARA PENDEKATAN DATA PASAR67

PROSEDUR PENERAPAN PENDEKATAN DATA PASARMeneliti pasar untuk mendapatkan informasi transaksi penjualan dan mendapatkan daftar aset sejenis dengan obyek penilaian yang sedang ditawarkan atau ditansferkan.

Melakukan verifikasi informasi dengan mengkonfirmasi data apakah memenuhi keakuratan dan sesuai kenyataan serta memastikan apakah data transaksi yang diperoleh mencerminkan keadaan sebagaimana disyaratkan oleh kriteria pasar wajar.

Memilih unit-unit perbandingan yang sesuai dan mengembangkan analisis perbandingan untuk tiap unit.

Membandingkan obyek penilaian dan aset pembanding dengan menggunakan elemen-elemen pembanding yang sesuai dan mengadakan penyesuaian terhadap harga penjualan dari aset pembanding.

Melakukan rekonsiliasi berbagai indikasi nilai yang dihasilkan dari analisis perbandingan ke dalam indikasi nilai tunggal (single value indication) atau dalam range nilai (untuk kondisi pasar yang kurang pasti).

68

ELEMEN PERBANDINGAN OBYEK PEMBANDINGJenis hak yang melekat pada asetMasalah keuangan/pendanaan (financing term)Kondisi penjualanKondisi pasarLokasi dan lingkungan, yaitu perbedaan letak, kondisi pengguna/pemakai aset/masyarakat sekitar;Karakteristik fisik, yaitu perbedaan bentuk, dimensi, elevasi, luas, kondisi, umur, disain, dan/atau spesifikasi.Karakteristik dalam menghasilkan pendapatan (income producing characteristics)Karakteristik-karakteristik lain seperti :waktu, yaitu perbedaan waktu transaksi obyek pembanding dengan tanggal penilaiansumber informasi harga, yaitu terkait informasi harga obyek pembanding berupa harga penawaran atau harga jual beliperuntukan, yaitu perbedaan terkait penggunaan aset dan/atau peruntukan penggunaan peralatan/kendaraan.

69

PENYESUAIAN ATAU ADJUSTMENTPerbandingan antara aset yang dinilai dengan aset pembanding yang telah diketahui karakteristiknya dan nilainya, selanjutnya dilakukan analisis untuk mengukur tingkat kesamaan dan perbedaannya untuk menentukan besarnya penyesuaian (adjustment) yang akan diberikan untuk menentukan nilai obyek penilaian.70

CONTOH ADJUSTMENT

71

CONTOH

Data BMD yang akan dinilai berupa kendaraan bermotor berupa mobil jenis Minibus merk Toyota Kijang , sebagai berikut rincian lainnya:72

OBYEK PEMBANDING

73

OBYEK PEMBANDING

74

PENDEKATAN BIAYA75

PENDEKATAN BIAYAPendekatan ini mempertimbangkan kemungkinan bahwa sebagai subtitusi dari pembelian suatu aset, seseorang dapat membuat aset yang lain berupa replika dari aset asli atau subtitusinya yang memberikan kegunaan yang sebanding.Mempertimbangkan estimasi penyusutan untuk aset yang lebih tua umurnya atau memiliki keusangan fungsional.

76

PENDEKATAN BIAYAPendekatan biaya digunakan dalam penilaian BMN/D berupa barang bergerak dilakukan dalam hal metode perbandingan data pasar tidak dapat digunakan, antara lain tidak adanya data pembanding, ataupun tidak adanya data pembanding, ataupun pertimbanga efisiensi dan efektifitas pelaksanaan penilaian.SE Dirjen KN No 14/KN/2008.77

REPRODUCTION/REPLACEMENT COST NEW (RCN)Pendekatan biaya, penilai membuat estimasi nilai dengan membandingkan biaya yang diperlukan untuk membangun aset baru untuk menggantikan aset yang ada.Nilai aset = RCN - penyusutan

78

REPRODUCTION/REPLACEMENT COST NEW (RCN)Biaya reproduksi adalah biaya yang dibutuhkan untuk membangun dengan menggunakan harga berlaku pada saat penilaian dilakukan, yang merupakan duplikat/replika dari aset yang dinilai, dengan menggunakan bahan-bahan, standar konstruksi, rancangan, spesifikasi dan kualitas pekerjaan yg sama dan menyatukan semua kekurangan , kelebihan dan kemunduran fisik aset.Biaya langsungBiaya tidak langsung

79

PENYUSUTAN

80

PENILAIAN DENGAN PENDEKATAN BIAYA81

ILUSTRASI PENDEKATAN BIAYA

82

ILUSTRASI PENDEKATAN BIAYA

83PENDEKATAN PENDAPATAN(INCOME APPROACH)

PENDEKATAN PENDAPATANSuatu teknik penilaian yang menghitung atau memperkirakan pendapatan bersih yang dianalisis berdasarkan jumlah modal investasi yang menghasilkan pendapatan dari jumlah modal tersebut.Prosedur penilaian yang ditempuh melalui metode pendekatan pendapatan adalah memproyeksikan pendapatan yang diperhitungkan dapat dihasilkan suatu obyek penilaian di masa mendatang ke saat ini.85

PENDEKATAN PENDAPATANKewajaran pendapatan untuk estimasi pendapatan bersih.Umur ekonomis untuk memproyeksikan pendapatan bersih.Tingkat kapitalisasi (%)Konversi pendapatan terhadap modal.86

LANGKAH-LANGKAH PENDEKATAN PENDAPATANMenentukan estimasi pendapatan kotor tahunan.

Estimasi penghasilan kotor efektif

87

PENDEKATAN PENDAPATAN

Lanjutan : 88

ILUSTRASI PENDEKATAN PENDAPATANSebuah Gedung Serbaguna seluas 2000 m2 berdiri di atas tanah seluas 3000 m2 disewakan untuk umum. Tingkat kapitalisasi disesuaikan dengan bunga Bank pada waktu itu sebesar 8% dan pembagian keuntungan untuk Manajer gedung 15% dari pendapatan bersih, maka berapakah Nilai gedung serbaguna tersebut?

PENDEKATAN PENDAPATAN

TOPIK 6

PENGHAPUSANBMD

PENGHAPUSAN BMDTindakan menghapus BMD dari daftar barang dengan menerbitkan keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan Pengguna Barang dan atau Kuasa Pengguna Barang dan atau Pengelola Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik barang yang berada dalam penguasaannya,Latar Belakang Penghapusan BarangBMD harus diserahkan kepada Pengelola BarangPengalihan Status PenggunaanPemindahtangananPemusnahanKeputusan Pengadilan yg berkekuatan tetapSebab-sebab LainAlasan Penghapusan BarangBarang Tidak BergerakRusak berat, terkena bencanaTidak dapat digunakan secara optimalTerkena planologi kotaKebutuhan organisasiPenyatuan lokasi dengan alasan efisiensiPertimbangan strategi hankam

Barang BergerakPertimbangan teknisRusak, tidak ekonomisModernisasiPerubahan dasar spesifikasiSelisih kurang akibat penggunaan/susut akibat penyimpananPertimbangan ekonomisOptimalisasi BMD idleDihapus secara ekonomisHilang/kekurangan/kerugianKesalahan penyimpan/pengurusMati (hewan/ternak, tanaman)Force majeureSeptember 17, 201594PERSYARATAN BARANG YANG DIHAPUSKANPersyaratan TeknisSecara fisik BMD tersebut tidak dapat digunakan karena rusak, dan tidak ekonomis apabila diperbaikiBMD juga tidak dapat digunakan karena modernisasiBarang telah melampaui batas waktu kegunaannya /kadaluarsaPersyaratan ekonomisLebih menguntungkan bagi Negara/Daerah jika barang dihapus, karena biaya operasional dan pemeliharaan barang lebih besar daripada manfaat yang diperoleh.PERSYARATAN BARANG YANG DIHAPUSKANPersyaratan TeknisBMD mengalami perubahan dalam spesifikasi karena penggunaan, seperti terkikis, aus dan lain-lainBerkurang barang dalam timbangan/ukuran disebabkan penggunaan/susut dalam penyimpanan/pengangkutan.Persyaratan ekonomisUntuk optimalisasi barang milik daerah yang berlebih atau iddle.PERSYARATAN PENGHAPUSAN BAGI KENDARAAN DINAS OPERASIONALKendaraan bermotor dinas operasional berusia sekurang-kurangnya 5 tahun terhitung mulai tanggal, bulan, tahun perolehannya, jika kondisi baru sejak diperoleh.Jika perolehan tidak baru, 5 tahun dihitung dari tanggal, bulan dan tahun pembuatannya.Penghapusan BMD tsb tidak mengganggu penyelenggaraan tusi kantorPenghapusan dapat dilakukan jika hilang/rusak berat akibat kecelakaan dg kondisi 30% berdasarkan keterangan instansi yg kompeten.PERSYARATAN PENGHAPUSAN BAGI TANAH DAN ATAU BANGUNANBarang dalam kondisi rusak berat karena bencana alam atau karena sebab lain di luar kemampuan manusia (force majeur)Lokasi barang jadi tidak sesuai dengan RUTR karena adanya perubahan tata ruang kota.Sudah tidak memenuhi kebutuhan organisasi karena perkembangan tugasPenyatuan lokasi barang dengan barang lain milik Daerah dalam rangka efisiensiKewenangan Penghapusanbarang tidak bergerak seperti tanah dan/atau bangunan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan DPRDbarang-barang inventaris lainnya selain tanah dan/atau bangunan sampai dengan Rp. 5.000.000.000,-00 (lima milyar rupiah) dilakukan oleh Pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah.99PROSES PENGHAPUSAN UNIT SATKERKDH (RO/BAG PERLENGKAPAN) PEMBENTUKAN PAN.PENGHPSDGN SK.KDHSK KDH TTG PENGHAPUSAN LELANG UMUM. LELANG TERBATAS SK KDH TTG PAN LELANG. DISUMBANGKAN / DIHIBAHKAN, DIMUSNAHKAN.B.A HSL PENELITIAN DGN LAMPIRAN : DATA KERUSAKAN, LAPORAN HILANG KEPOLS, SRT. KET SEBAB KEMATIAN, HSL PENGUJIAN DARI INSTANSI.TEKNIS, DLLANGGOTA PANITIA : ASISTEN YG MEMBIDANGI RO / BAG PERLENGKAPAN RO / BAG KEUANGAN RO / BAG HUKUM KADIS / INSTANSI TEKNIS KA UNIT / KARO / KABAG TERKAIT KA UNIT / PEMAKAI BARANG TERMASUK KEND. DINAS OPERASIONALTELITI BRG YG RUSAK, DLL BAIK DARI SEGI KEPMLK, ADM, PENGGUNAAN, PEMBIAYAAN, PEMELIHARAAN/PERBAIKAN, DLLKDH PERMOHONAN PERSTJ DPRD DILAMPIRI B.APERSTJN DPRD(KHUSUS KEND & BANGUNAN)KHUSUS ALAT KTR & RT100TERIMA KASIH