Bhp

14
M: Bagaimana rasanya menjadi koass? X : rasanya ya ada suka dan duka nya , tapi yah kebanyakan sukanya sih, dukanya tugas bejibun, Hidup menjadi koass itu seru banget banyak yang kamu pelajari, kamu sebentar lagi koass kan .. good luck ya. M :Selama di koas, kita belajar apa dan apa saja ? X : kita belajar tentang berbagai penyakit, pengobatannya, segala macam pemeriksaan untuk mendiagnosa suatu penyakit, cara-cara penanganan suatu penyakit, dan sebagainya. Tapi sebenarnya bukan itu saja yang kita pelajari, kita belajar untuk hidup Dulu, ketika masuk koas pertama kali, sekitar dua tahun yang lalu, bayangan nya itu belajar segala macam penyakit dan penatalaksanaannya. Akan tetapi, setelah beberapa lama menjalani , saya merasakan banyak hal yang terjadi yang sama sekali tak ada dalam bayangan saya sebelumnya. Bahkan, saya merasakan bahwa belajar tentang suatu penyakit hanyalah sebagian kecil dalam proses belajar M : selain belajar tentang penyakit dan pengobatannya, kita belajar apa? X: Ada begitu banyak aspek kehidupan yang dapat kita pelajari.contohnya Belajar dari Pasien Misalnya begini , apakah kamu pernah Bayangkan jika suatu saat kita sendiri yang sedang terkena musibah (mudah-mudahan tidak pernah). Suatu keadaan yang mengharuskan kita membawa orangtua kita ke rumah sakit yang isinya koas-koas . Kita tak dapat membawanya rumah sakit lain yang mewah. Apa yang kita harap dari koas-koas itu? Apa yang kamu rasain bila kita tahu bahwa orangtua kita tidak diperiksa dengan sungguh- sungguh dengankoass , Apa yang kita rasakan bila kita tahu bahwa koas yang menerima orangtua kita tidak melaporkan keadaan sesungguhnya kepada dokter konsulen, karena sang koas ketakutan kalau dimarahi oleh dokter konsulen itu? Apa yang kita rasakan bila tahu bahwa orangtua kita tidak diperiksa sungguh-sungguh (dan status hanya diisi dengan "nyanyian rutin" saja) karena sang koas sedang sibuk belajar untuk persiapan ujian? M: selain itu dokter pengajarnya bagaimana? X : Menurut saya, dosen di fakultas kedokteran, dalam masa kepaniteraan klinik sangat berbeda peranannya dibandingkan dalam masa pre-klinik. Dalam periode preklinik, rasanya dosen di fakultas kedokteran tidak berbeda dengan dosen di fakultas lain. Mereka mengajarkan suatu topik di kelas dan mahasiswa-mahasiswanya mendengarkan,Di periode klinik, para dosen tidak dituntut sekadar mengajar, tapi sadar atau tidak sadar, juga dituntut untuk mendidik koas menjadi seorang dokter . Sebagai konsekuensinya, segala tindak tanduk dosen akan menjadi "referensi" bagi para koas. setiap dosen punya gaya sendiri-sendiri, terlepas bahwa kita senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju..Ada dosen yang senang bila mahasiswanya aktif bertanya, tetapi ada juga dosen yang malah marah dan jengkel bila mahasiswanya banyak bertanya. Ada dokter yang gemar memarah-marahi koas di depan pasien, tapi ada juga dosen yang malah berusaha menjaga wibawa koas di depan pasiennya.

description

bhp

Transcript of Bhp

Page 1: Bhp

M: Bagaimana rasanya menjadi koass?X : rasanya ya ada suka dan duka nya , tapi yah kebanyakan sukanya sih, dukanya tugas bejibun,Hidup menjadi koass itu seru banget banyak yang kamu pelajari, kamu sebentar lagi koass kan .. good luck ya.M :Selama di koas, kita belajar apa dan apa saja ? X : kita belajar tentang berbagai penyakit, pengobatannya, segala macam pemeriksaan untuk mendiagnosa suatu penyakit, cara-cara penanganan suatu penyakit, dan sebagainya. Tapi sebenarnya bukan itu saja yang kita pelajari, kita belajar untuk hidup Dulu, ketika masuk koas pertama kali, sekitar dua tahun yang lalu, bayangan nya itu belajar segala macam penyakit dan penatalaksanaannya. Akan tetapi, setelah beberapa lama  menjalani , saya merasakan banyak hal yang terjadi yang sama sekali tak ada dalam bayangan saya sebelumnya. Bahkan, saya merasakan bahwa belajar tentang suatu penyakit hanyalah sebagian kecil dalam proses belajar M : selain belajar tentang penyakit dan pengobatannya, kita belajar apa? X: Ada begitu banyak aspek kehidupan yang dapat kita pelajari.contohnya Belajar dari Pasien Misalnya begini , apakah kamu pernah Bayangkan jika suatu saat kita sendiri yang sedang terkena musibah (mudah-mudahan tidak pernah). Suatu keadaan yang mengharuskan kita membawa orangtua kita ke rumah sakit yang isinya koas-koas . Kita tak dapat membawanya rumah sakit lain yang mewah. Apa yang kita harap dari koas-koas itu? Apa yang kamu rasain bila kita tahu bahwa orangtua kita tidak diperiksa dengan sungguh-sungguh dengankoass , Apa yang kita rasakan bila kita tahu bahwa koas yang menerima orangtua kita tidak melaporkan keadaan sesungguhnya kepada dokter konsulen, karena sang koas ketakutan kalau dimarahi oleh dokter konsulen itu? Apa yang kita rasakan bila tahu bahwa orangtua kita tidak diperiksa sungguh-sungguh (dan status hanya diisi

dengan "nyanyian rutin" saja) karena sang koas sedang sibuk belajar untuk persiapan ujian?

M: selain itu dokter pengajarnya bagaimana?

X : Menurut saya, dosen di fakultas kedokteran, dalam masa kepaniteraan klinik sangat berbeda peranannya dibandingkan dalam masa pre-klinik. Dalam periode preklinik, rasanya dosen di fakultas kedokteran tidak berbeda dengan dosen di fakultas lain. Mereka mengajarkan suatu topik di kelas dan mahasiswa-mahasiswanya mendengarkan,Di periode klinik, para dosen tidak dituntut sekadar mengajar, tapi sadar atau tidak sadar, juga dituntut untuk mendidik koas menjadi seorang dokter . Sebagai konsekuensinya, segala tindak tanduk dosen akan menjadi "referensi" bagi para koas. setiap dosen punya gaya sendiri-sendiri, terlepas bahwa kita senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju..Ada dosen yang senang bila mahasiswanya aktif bertanya, tetapi ada juga dosen yang malah marah dan jengkel bila mahasiswanya banyak bertanya. Ada dokter yang gemar memarah-marahi koas di depan pasien, tapi ada juga dosen yang malah berusaha menjaga wibawa koas di depan pasiennya.

Bagaimana kita akan membiarkan diri kita dibentuk dan dididik oleh lingkungan ini, agaknya tergantung dari bagaimana kita berusaha dapat meneladani sikap yang positif dari mereka dan menghindari kekurangan mereka. Kita dapat belajar dari pengalaman-pengalaman, pola analisa, dan pola berpikir mereka yang sudah terbentuk, dari keberhasilan dan dari kegagalan mereka, dari kelebihan dan kekurangan mereka, sehingga kita tak harus belajar dengan mata buta.

M: Saat masuk koass pertama kali seperti apa :

Saat masuk koas, biasanya kita tak dapat memilih siapa yang akan sekelompok dengan kita atau yang biasa disebut "teman seumur hidup". Kita akan terima saja kelompok itu, 3 atau 4 orang, tanpa bisa berbuat apa-apa untuk mengganti orang tersebut. Suka atau tidak, dialah yang akan bersama kita di koas melalui seluruh siklus, kecuali kalau akhirnya ada yang cuti, mungkin akan agak berubah. Kita sudah kenal orang itu, atau sudah dekat atau belum, tak bisa kita pilih. Ya sudah terima saja.

Page 2: Bhp

Tapi, pilihan terletak di tangan kita sendiri. Bila kita belum dekat dengan orang itu, kita punya pilihan untuk menjadi lebih dekat, atau tetap saja ngotot tidak mau dekat. Bila sudah dekat, tak terlalu masalah mungkin,Tapi, dari itu semua, satu hal yang pasti adalah kita akan bertemu bermacam-macam karakter, yang mau tidak mau kita akan selalu berkaitan dan berurusan. Entah itu bersama-sama menangani pasien, membuat presentasi kasus bersama, jaga malam bersama, buat referat bersama, ujian bersama, dll.

Saya pribadi punya pengalaman yang tidak bisa saya lupakan. Saat saya masuk bagian yang langsung berhadapan dengan pasien untuk pertama kalinya, saya bingung bagaimana menghadapi

mereka, seperti tidak mengerti apa2.Selain itu Kita juga belajar tentang bagaimana memberikan empati pada pasien? Atau, tentang bagaimana melihat pasien sebagai seorang manusia, bukan sebagai sebuah penyakit

 yang dialami setiap koass sebenarnya adalah hal yang biasa, cuma tergantung setiap

koass ini memanajemennya. Sejauh mana dirinya mampu mengatasinya atau tidak.

Beberapa tips berikut mungkin bisa dicoba seandainya koass sudah mulai suntuk.

1. Ingatlah pada tujuan awal

Kalau kalian merasa kehilangan arah, ingatlah kembali tujuan awal kalian. Kenapa

kalian ingin menjadi dokter? Berapa banyak uang yang sudah orang tua kalian

keluarkan untuk membiayai kuliah kalian? Berapa banyak waktu yang kalian keluarkan

selama kuliah? Haruskah semua pengorbanan menjadi sia-sia? Sanggupkah kalian

melihat orang tua kalian bersedih karena melihat anaknya rapuh dan menyerah karena

dimarahi atau tidak lulus ujian koass?. Keberhasilan kalian akan membuat orang tua

bangga. 

Perawat, Bidan,Cleaning Service, dan lain-lain

Selama di kepaniteraan, selama berurusan dengan pasien, sering kita melupakan orang lain yang terlibat pula. Padahal, masih ada perawat, bidan, kasir, administrator, cleaning service, petugas laboratorium atau radiologi, bahkan Satpam pun menjadi keseharian kita, selama ada di rumah sakit. Tanpa mereka semua, mungkinkah semua bisa berjalan? Bagaimana besarnya peran mereka dalam proses pelayanan para pasien sudah tidak perlu dibahas lagi. Rasanya kebangetan kalau tidak tahu bahwa mereka berperan besar. Akan tetapi, sadarkah kita bahwa mereka juga secara langsung dan tidak langsung mendidik kita menjadi dokter macam apa? Saya masih ingat yang mengajarkan saya memasang infus, memasang kateter urine, membersihkan luka, membuka ampul obat, membalut luka, dan sebagainya, bukanlah para dokter dosen saya yang pertama-tama, melainkan para perawat dan bidan. Atau proses pencucian film rontgen yang diajarkan oleh radiograph, cara menyiapkan berbagai jenis diet pasien yang diajarkan oleh karyawan dapur rumah sakit, dan masih banyak lagi rasanya

.......................................................

Half Cycle of KOAS : Excited, Memorable, Hectic!

Well, gak kerasa a half chapter as koas already finished! My first cycle was siklus medik. Such a memorable cycle. Kata senior,

Page 3: Bhp

siklus medik itu siklus belajarnya koas, karena tugas-tugasnya bejibun. Jadi koas, tentu ada suka dan dukanya tapi yah kebanyakan sukanya sih. Selama ini, thank you banget buat keluarga dan Ardi yang selalu dengerin keluh kesah tiap mau berangkat jaga malam atau ujian. Hahaha. Kocilan tiap stase juga, thanks banget buat pengertian dan kerja samanya! Can’t imagine being koas cuma sendiri! Buat yang mau masuk koas, good luck! Hidup jadi koas itu seru banget! Banyak banget yang bisa kamu pelajari disini beside medical practice. Well, here’s my story :1. RADIOLOGYThis was my first lab. Karena masih awal-awal jadi koas ya jadi sedikit gawat dan takut telat. Jam 7 kita udah pada kumpul di Radioterapi. Dan ternyata, pegawainya aja belum dateng dan ruangan masih di kunci. Normal lah ya, as first day of being koas. Disini asik dan santai banget. Kita dibagi jadi 3 stase :Radioterapi, UGD, Ruang Baca Sentral. And my favorite was of course Ruang Baca Sentral. Disana, kamu bakalan bantu residen buat ketik bacaan foto, ketika supervisor koreksi hasil bacaan residen, kita di tentir. Banyak banget ilmunya disini. Awal-awal, kita emang jadi spesialis ketik foto thorax normal, terus naik tingkat jadi foto abdomen, trus naik lagi jadi skull atau ekstremitas. Kalo di UGD, biasanya sih diajarin baca CT-Scan, tapi eyke gak ngudeng, susah lah yao. USG abdomen juga bisa dapet lah ilmunya disini setengah-setangah. Kalo radioterapi? Hahaha. Ini nih yang paling santai. Kamu tinggal nunggu pasien radioterapi datang, tapi sebelumnya kamu anamnesis dan pemeriksaan fisik lah, sambil belajar-belajar. Kalo perlu, kadang nulis resep juga disini, tapi cuma multivitamin lah. Kebanyakan pasien radioterapi paling banyak yang aku temui ya kanker nasofaring, terus ca mammae, dan ca cervix. Kalo tugasnya sendiri ada Journal Reading di minggu pertama, di minggu kedua awal kamu harus Mini-Cx dan minggu kedua akhir siap-siap Ujian Utama! Karena waktu yang singkat cuma 2 week, jangan deh nunda-nunda bikin tugas. Hari pertama/kedua biasanya langsung dikabarin kamu jurnal reading sama siapa dan langsung lapor dokter karena terkadang ada supervisor yang menentukan judulnya sendiri atau ada juga yang sudah menyediakan jurnalnya and kamu tinggal translate. Mini-cx sendiri juga tergantung supervisor. Well, mostly kamu bakal diminta ceritain ketika pasien datang pertama untuk di foto apa aja yang dilakukan dan sampai kamu disuruh menjelaskan

Page 4: Bhp

bagaimana syarat foto dapat dibaca dan gimana bacaan fotonya tuh. At last, ujian utama! Sehari sebelumnya, kamu bakal diundi dapat penguji siapa (waktu jamanku yah). Ujiannya tentu saja gak jauh-jauh dari baca foto. Dikasi 1 foto, kemudian kamu baca deh. Bervariasi mulai dari thorax, abdomen, pelvis, skull, bahkan ekstremitas! Semuanya foto polos ya. So, be ready!Tips for Ujian Utama : minta sama Ibu Dayu teaching photo yang ada di SMF tiap pagi untuk kalian pelajari. Karena ujian utama fotonya selalu dari sana! Sebelumnya, kalo supervisor kasi tentiran, yang dipake juga teaching photo ini, so kalo udah pelajari baik-baik ujian utama mah kecil. Semangat ya!2. FORENSIKYou will feel like an investigator here! Kayak di film CSI (walaupun alat-alatnya ga secanggih itu lah ya). Lama kematian, sebab kematian, kamu bisa tau dengan ilmu forensik. How cool is that. Satu hal yang paling aku suka di Forensik adalah tentu saja : Autopsy! Selain belajar banyak tentang anatomi, I’m also a big admirer of dr. Kunti, Sp.F, cause she’s really cool when bedah mayat. Beliau kecil tapi pas bedah mayat kuat dan keren! She will always ask for her small chair, supaya dia bisa jadi lebih tinggi.

Buku yang kamu pelajari disini sudah cukup Buku Forensik FK UI itu. Minggu pertama disini, kamu harus ikutin semuateaching dari keempat supervisor dan bikin PR-nya, supaya dapat tanda tangan di logbook. That’s your first week job. Kalo bisa sih seminggu udah selesai, tapi kalau supervisor sibuk ya apa mau dikata.Disini nih aku pertama kali ngerasain pakai baju PINK! Jaga disini enak karena ruang jaga koas disini nyaman banget! Ada 2 pembagian jaga : jaga depan dan jaga belakang. Jaga depan itu kamu harus foto tiap pasien yang kecelakaan atau kekerasan fisik/seksual. Karena biasanya mereka akan apply buat surat permintaan visum. Jaga belakang juga harus siap melakukan pemeriksaan luar. Biasanya case kecelakaan sih yang paling sering, mati tidak wajar harus dilakukan PL biasanya, kecuali keluarga menolak.Nah, keduanya hasil pemeriksaan luar atau pun surat permintaan visum harus kamu bikin draft-nya yang nanti akan di koreksi oleh supervisor. Disini enak banget, printer udah disediain jadi kamu ga usah repot nge-print di rumah.

Pemeriksaan luar ini ada ujiannya loh! Ada supervisor yang langsung ke mayat, ada juga yang lisan. Inget belajar

Page 5: Bhp

mendeskripsikan luka dengan baik yah! Ujian juga banyak tentang itu. Selain itu, bagaimana cara menawarkan pembuatan surat permintaan visum juga ada prakteknya dengan tiap supervisor. Jadi, minimal kamu langsung melakukannya, jadi pas ujian pasti bisa.

Nah, tugasnya sendiri, selain membuat draft di atas, juga ada Lapsus/Jurnal appraisal. Tergantung supervisornya. Baru-baru ini ada juga yang PBL (Problem Based Learning). Kebetulan waktu aku sama dr. Alit, SpF diminta untuk membuat lapsus autopsy mayat bule. Seru-seru aja tuh! Hehehehe.

Ujian utama disini memakai sistem OSCE. Susah loh ujiannya, bener deh. Karena waktunya cuma 5 menit + 1 menit buat baca, tapi deskripsi luka yang panjang, atau jawaban essay yang panjang juga. Pelajari aja tentang aspek mediko legal, kekerasan seksual, pemeriksaan luar, thanatologi. Banyak yah, sedangkan waktunya cuma 3 minggu. Disini aku pertama kali mengalami ujian tapi sehari sebelumnya jaga. Next time, harus terbiasa loh begini. Good luck!3. IKK/IKPMost koas said lab ini enak tergantung kelompok kamu siapa! That’s very true. Waktu itu aku bareng sama Githa dan Mirah. Seruuuuu banget! Everyday is like holiday here, walaupun tugasnya banyaaaaaaakkkkkkk banget! Tapi tetep fun karena bikinnya sama mereka. 

Minggu pertama, selama 3 hari kamu dapat pengayaan di kampus. Tips : langsung aja sebelumnya bikin PR OHP, jadi kamu bisa leha-leha, gak kecapekan nulis PR trus, karena nulis OHP-nya banyak banget! Setiap hari, 1 orang presentasi tentang PR OHP-mu itu. Bakal banyak kok ada PR OHP tiap minggunya, jadi kamu siapin aja ganti-gantian sapa yang bakal mau presentasi. Termasuk saat minggu kedua kamu harus presentasi proposal penelitianmu dan PKM. Minggu selanjutnya, hanya hari senin saja kamu datang ke kampus buat presentasi PR, pengayaan, atau revisi penelitian, PKM, atau kedokteran keluarga mu. Itu 3 besar tugas yang harus kamu selesaikan. Sisanya adalah tugas yang bisa lah di copy paste, cuma ya perlu di edit lagi sih.Waktu itu, aku dapat di Puskesmas Marga 2. Asik banget! Kita bertiga akrab loh sama dokter, bidan, dan perawatnya. Waktu itu, kita juga sempat ikut Yankes. Saat penelitian kita juga dibantu dan diantar ke rumah warga oleh pegawai disana. Ada

Page 6: Bhp

Pakde, Mbok Sukma, dan lain-lain. Oyah, jangan lupa ikutan Posyandu ya! Tiap imunisasi aku pasti suka walaupun belum sempet nyobain BCG. Ya lumayanlah dapat cobain imunisasi campak, DPT, atau Polio. Semuanya baik-baik mah disini. Oyah, kita bertiga suka banget makan pisang keju. Seruuuuu banget!

Nanti minggu ke-6, kamu harus presentasi penelitianmu, bukan dengan pembimbingmu yah. Setelah itu, baru deh kamu bisa ujian. Ujian utama juga ga jauh dari tugas-tugasmu yang bejibun itu. Pasti ditanya tentang tugas-tugas puskesmas, penelitian, PKM, dan kedokkelmu. Lumayan bikin galau lah ujiannya, habis gak jelas belajar apa, saking banyaknya. Good luck! Semoga dapat kocilan yang menyenangkan ya!

4. PSIKIATRIOne of my favourite lab. Disini, pertama kali mempelajari ilmu anamnesis yang super duper panjang! Tapi, pasiennya itu lah terkadang sangat menghibur terkadang super menjengkelkan, tapi kebanyakan mendatangkan rasa iba :( 

Hari pertama penerimaan dan diberikan jadwal yang sudah super jelas. Kamu stase mana, jejaring dimana, responsi dimana dan dengan siapa. Kalo stase, di bagi 2 : Poliklinik dan Ruangan (Lely). Karena aku Ruangan Pertama (biasanya sih yang absen dibawah), jadi harus follow up pasien ruang Lely atau rawat bersama di ruang lain untuk Morning Report paginya, jam setengah 8 ya! Yang perlu kamu sampaikan saat Morning Report adalah pasien jaga malam kemarin dan follow up. Untuk pasien baru harus lengkap yah, ada kok buku khususnya, jadi tiap jaga kamu harus tulis di buku jaga. Nah, kalo follow up, cukup tanyakan keluhan sekarang, makan/minum, BAB/BAK, status present dan status psikiatri-nya. Kalo di Poliklinik, kamu juga harus Morning Report jam setengah 8, kemudian kamu mendampingi residen anamnesis pasien sambil cek vital sign juga. Kalo ada pasien baru, kalian lah yang datang ke UGD (mirip saat jaga), anamnesis dan vital sign dulu, baru deh residen datang, ceritakan apa saja yang kamu temui. Kalo ada konsul di ruang lain, kalian juga loh yang ikut bareng sama chief residennya. Dua minggu awal, kalian harus menyelesaikan 3 tugas sekaligus : Jurnal Reading, Mini-Cx, dan PBL. Kalo gak bisa yah diundur sampai minggu ke-5, so usahain 2 minggu awal sudah rampung ya! Tips : Dari awal, cari langsung pasien untuk PBL di Poli (karena mereka pasti cepat pulangnya, tapi

Page 7: Bhp

tergantunya maunya supervisor juga sih) dan informed consent untuk kunjungan ke rumah. Kalo pasien Mini-Cx sebaiknya cari di Ruangan (karena pulangnya lebih lama kan, tapi ini juga tergantung supervisor pengujimu). Untuk jurnal, kamu cukup men-translate terus bikin deh presentasinya. Jangan ditunda-tunda ya!Empat minggu berikutnya adalah : JEJARING di 2 rumah sakit yaitu di RSJ Bangli + RSUD Tabanan/Gianyar/Wangaya. Kalian juga harus Responsi di salah satu tempat tersebut, kebetulan aku Responsi di Bangli, paling enak, nyaman dan tentram! (YAYYY!) Kalo di Tabanan, yah harus lebih bekerja keras sedikit karena bakal ada sesi tanya jawab sebelumnya selama seminggu dan tiap hari dinilai (glek). Kalo di Gianyar, responsi disana format PBL (kunjungan ke rumah). Kalo di Wangaya juga asik-asik aja. Hal yang kamu perdalami selama di jejaring adalah membuat status psikiatri, anamnesis, dan diagnosisnya. Buku yang cukup kamu pelajari adalah PPDGJ, buku terapi obat dan fotocopy cara menulis status psikiatri itu ya. Terutama saat kamu stase di RSJ, lengkap deh kamu ketemu pasiennya.Di RSJ kamu juga bakal ada MR tiap hari setelah upacara, terus langsung bantu-bantu di Poli/UGD. Kalo di Poli, kamu loh yang anamnesis, tulis status psikiatri, tulis obat, dan resepnya. Nah kalo salah, diperbaiki sama dokternya. Kalo di UGD juga gitu! Jadi benar-benar praktek deh, kamu bakalan banyak banget belajar disini. Dan ternyata aku baru sadar ternyata banyak yang Schizoprenia justru dari kalangan menengah ke bawah dan cenderung mereka di buang. Banyak pasien yang udah remisi tetap tinggal di RSJ karena gak dijemput keluarganya :( Kasian banget. Ada juga 1 pasien nenek-nenek yang dibuang sama anaknya, jadi Schizoprenia Paranoid setelah ditinggal suaminya meninggal, bikin nangis. That was my first time I cried because of my patient :(

Jangan lupa nonton film A Beautiful Mind yang menang Oscar loh! Tentang kehidupan pasien Schizophrenia Paranoid yang bisa dapetin Nobel.

Dua minggu selanjutnya adalah kembali ke Sanglah, rolling stase dan tentu saja siap-siap ujian yah! Di minggu ketujuh akhir, kamu bakal tau pengujimu siapa. Nah, setelah itu langsung cari pasien ya. Jangan tunda-tunda bikin status di double folio yang udah dibagiin, karena anamnesisnya itu loh gilaaaa panjang bener. Pertanyaan ujian ga jauh-jauh dari status, diagnosis, dan

Page 8: Bhp

differential diagnosis-mu. Karena di Psikiatri itu, susah untuk menegakkan diagnosis pasti, jadi harus ada diagnosis banding. Oyah, obat-obatan juga ditanyain pastinya. I love spending my time in this lab, one of my favourite!

5. OPTHALMOLOGYNah, disini nih aku pertama kali jadi kapten. Pertama kali juga masuk ke ruang operasi! Hehehe. Hari pertama datang jam 8, kamu lapor dan menunggu. Hari pertama sudah dilakukan pembagian stase. Waktu itu aku dapat RSUP Sanglah (Lapsus)-RS Indera (Responsi)-RSUD Gianyar (Ujian Utama), berganti tiap minggu, tapi tiap Sabtu harus balik ke Sanglah buat Weekly Report. Selain itu juga pembagian judulResponsi (Aku dapetnya Glaukoma Akut Sudut Terbuka)Dimana kamu stase Sanglah, disanalah bagian yang paling hectic. Why? Karena kamu harus menyelesaikan Lapsus, Weekly Report plus OSCE (kalo stase Sanglah minggu pertama). Tips Lapsus : Dari awal, kamu cari tau siapa supervisor yang pimpin weekly next Sabtu, dia lah pembimbingmu. Kamu harus lapor sebelumnya dan bilang dapet kebagian kasus apa. Kalo sudah oke, nanti tergantung deh disuruh revisi atau kagak hehe. Habis itu, langsung lapor sama Chief di Poli kalo kamu Lapsus next Sabtu (buat yang responsi dan ujian di Sanglah juga bakalan begini). Kalo sudah oke, langsung lah gercep bikin yah, karena waktunya memang hectic. Kalo OSCE biasanya hari Jumat deh. Pelajari aja OSCE-OSCE sebelumnya, dijamin bisa kok. Santaiiii. Nah, kalo weekly report disini harus di revisi sama residen, so jumat harus sudah selesai juga yah. Dan hari Sabtu akhirnya kehidupan hectic-ku berakhir juga. Oyah, pulang dari Poli Mata juga siang-siang loh, karena pasiennya banyak. Yang kamu lakukan disini adalah visus, tonometri, kalo bisa refraksi (tapi dikoreksi lagi sih) trus bawa deh rekam medis-nya ke bagian konsulnya.Kalo di RS Indera, pagi-pagi jam 8 datang dan lapor di RS depan GOR. Karena aku putaran kedua di kocilanku, aku gak perlu bawa surat lagi di RS Indera utama, so cukup bawa surat untuk ke RS Indera Opthalmology itu saja (jangan lupa bawa surat ya!) Di RS Indera yang bisa kamu lakukan hanyalah : Visus dan Tonometri. Yah, begitulah. Ada 2 stase disini : stase ruang operasi dan Poliklinik. Excited banget pas stase ruang operasi. Gilaaaa, pasien katarak itu super duper banyak (semenjak ada JKBM, thanks Pak Mangku!). Seruuu banget hari pertama, tapi lama-lama capek juga berdirinya haha. Operasi pasien katarak cuma sebentar banget udah selesai. Oyah, buat yang Responsi

Page 9: Bhp

disini pelajari teknik-teknik operasi karena biasanya supervisor disini sibuk dan siapa tau diajak ujian sambil operasi. Pasti deh ditanya langkah-langkahnya. Disini, pasiennya super banyak. Bisa muntah-muntah saking banyaknya visus (lebay).Nah, kalo di RSU Sanjiwani, Gianyar kamu bisa cobain refraksi lah. Bener-bener boleh koreksi minus/plus. Belajar bikin resep kacamata juga. Asik deh, seru banget disini. Banyak banget yang bisa dipelajari di jejaring. Ujian disini juga santai dan menyenangkan. Hohoho. 

Sabtu balik buat weekly report dan yudisium. Oya, terakhir ada tugas tambahan loh dari SMF biasanya. Kalo angkatanku diminta untuk fotocopy 1 buku. Habis itu, liburan deh! Happy holiday!

6. INTERNALab besar pertama! 10 weeks to go, wow! Tugasnya disini banyak loh, jangan salah. Tapi menyenangkan banget, my best lab ever! 

Hari pertama yang kamu lakukan adalah : menunggu sampai datang supervisor untuk penerimaan. Nanti bakal dijelaskan tugas-tugasnya. Biasanya sudah dilakukan pembagian stase, apakah kamu grup Endokrin atau Cardiology yang pertama (nanti bakalan bertukar kok). Kalo aku sih pertama kali masuk di Cardiology. Tiap bagian dapat jatah 4 hari, so belajarnya ngebut juga. Nah, di Cardio itu tempat absen stase beda di tempat Echo. Nanti dapat penjelasan kok kamu stase dimana aja, yang jelas nanti disini dapet tentiran khusus dari residen kardio. Bagian-bagian yang harus kamu ikuti adalah : Kardilogi, Endokrin, Hemato, Respirologi, Nefrologi, Gastro-Hepatologi, Infeksi Tropis, Rematologi/Immunologi, Stase terakhir kalo sudah habis semua bagian, langsung deh ke Poli Umum.

Nah, setelah itu bakalan ada pembagian ujian CBD (Case Based Discussion) dan Mini-Cx kamu di bagian mana. Kebetulan aku dapat di Endokrin dan Remato/Immunologi (stase awal dan akhir). Yang kamu lakukan disini adalah saat hari pertama masuk stase, langsung lapor dan memberikan surat pengantar kalo kamu CBD disana. Nanti akan diberitahu pengujinya siapa kemudian segera melapor, nanti pengujimu akan menentukan kasus apa atau terserah kamu yang penting pasien bagian itu. Kemudian, langsung tanyakan kamu maju kapan. Harus selalu diingatkan yah supervisornya (ini lah dilemanya, nah kalo dokternya sibuk terus, undur terus, bukan salah kita, tapi pasti jadi kita yang salah) Beruntung banget deh kalo dapet dokter

Page 10: Bhp

yang gak suka undur-undur maju CBDnya. Soalnya, kalo udah masuk bagian lain dan kamu belum maju CBD di bagian sebelumnya, terus doktermu bisa maju pas kamu lagi stase di tempat lain, bisa jadi masalah (super dilema, terutama kalo lagi di Nefro yah, jangan ijin mau maju CBD di bagian lain. Kalo di bagian lain yang agak santai, boleh lah). So, semangat yah membagi waktunya! Selain 2x CBD di Sanglah (plus Mini-Cx ya), kamu harus CBD di Jejaring juga. Waktu itu aku dapat di Gianyar. Nah, kalo yang terbaru, kalian harus 2x jejaring di rumah sakit yang berbeda (Ardi dapat di Gianyar dan Klungkung). Jadi total yang terbaru, kamu harus 4x CBD, 4x Mini-Cx. WOW! SEMANGAT! Tips : Kalo bisa, ambil kasus CBD di Jejaring jangan sama seperti di Sanglah. So, kalian bakalan dapat belajar kasus lebih banyak dan usahakan cari kasus sesuai core kita, sekalian belajar untuk ujian!Tugas lain selanjutnya adalah : Responsi dan PBL. Penguji untuk kedua tugas ini sudah dibagi saat minggu pertama. Jadi, secepatnya langsung melapor pada pengujimu. Berikan surat pengantar dan beri tahu kapan jadwal kalian maju (memang sudah terjadwal tapi bisa diundur sesuai kesediaan pembimbing). Biasanya sih jadwalnya sudah maju sebelum kita jejaring (minggu ke-6/7). Ada pembimbing yang memberikan kita hak memilih kasus pasien, ada juga yang ditentukan. Ingat! Tiap pembimbing memiliki keinginan yang berbeda-beda, so lebih baik kalian bertanya sama teman kalian sebelumnya bagaimana maju dengan beliau, jadi lebih tahu banyak lah apa maunya si penguji. Oke?Selanjutnya adalah tugas praktek : DOPS! Ada 3 yang diujikan yaitu : Ambil darah, pasang infus, dan pasang NGT. Kamu juga sudah tau di minggu pertama bakalan maju dengan chief residen yang mana. Begitu tau, kamu cari tau di papan pengumuman Angsoka Lantai 4, biasanya disana ditempel jadwal jaga chief residen dan nomer telfonnya. Kamu bisa tukeran jaga dan jaga bareng pas chief pengujimu jaga, atau sms, atau paling bagus sih ketemu langsung dia lagi stase mana dicari (kalau udah tau wajahnya, jangan salah orang ya!). Biasanya begitu melapor, nanti di minggu ketiga biasanya maju, atau kalo udah siap langsung aja lebih cepat lebih baik. Biasanya pasti akan ditanyakan mengenai indikasi dan kontraidikasi masing-masing prosedur.Selanjutnya adalah tugas follow up. Akhir minggu ke-9, kalian harus mengumpulkan status follow up (tergantung penerimaan disuruhnya berapa, kalo angkatanku 15 follow up) yang sudah ditanda-tangani chief residen ruangan. Well yeah, tiap hari

Page 11: Bhp

selama 6 minggu kalian harus follow up pasien ruangan, ada siklusnya, dan ada suratnya juga. Pembagiannya juga udah jelas dari minggu pertama kamu ruangan mana dulu, terus lapor sama kepala ruangan dan chief residennya. Tiap hari kalian harus setor muka buat absen, tapi kalo mereka sibuk ya bisalah di akhir minggu langsung minta tanda tangannya sekalian. Seharusnya sih follow up itu pagi-pagi sebelum MR (tapi karena semakin hari semakin malas, jadinya follow up siang-siang aja hoho). Yah, bisa lah itu tergantung situasi dan kondisi kalian ya. Ruangan tempat kamu follow ada 6 : Angsoka 1,2,3,Lely, Mawar, Nusa Indah.Setelah semua lengkap, akhirnya bisa juga ujian utama. Fyuuhhh, panjang banget perjalanan kalian disini loh. Tapi menyenangkan, hectic, seru, jadi gak kerasa. Anyway, menurutku lab interna adalah lab yang bener-bener truly belajar banyak. Mulai dari jaga malam atau Polikliniknya. Kalo nunggu lama kalian juga bisa belajar di Perpus yang nyaman banget dan gak bakalan kepanasan. Nyaman deh belajar disini. Kalo stase lagi gak ngapain, kamu bisa pilih pengen tidur atau diem belajar di Perpus. Semuanya nyaman. Cuma emang sih habis jaga malam kerasa banget capeknya karena pasien kamu banyak dan kamu repot. Kalo minggu/hari libur, jaganya dibagi 3 shift. Super asik kan? Tapi kalo sekarang pembagian jaga sudah dibagi sama kordik dan chief residennya udah punya daftarnya. Jadi kalau mau tuker jaga harus ada pengganti ya. 

Untuk ujian utama, hari Sabtu minggu ke-9 kalian harus lapor sama chief minggu depan ujian. Jadi kalian diajak visite deh kira-kira pasien mana yang bisa dipakai buat ujian. Senin baru bisa dapat pasien dan pastikan pasien kalian masih kooperatif ya, kemudian tinggal tulis status dan menunggu di panggil Bu Kadek buat ujian. Habis itu, Yudisium deh! Yudisiumnya di depan semua residen loh. Jadi kalo misalnya nilai kalian 79,3 gitu or nyaris-nyaris gitu, bisa dibantu deh sama residennya kalo kamu rajin. Kerasa banget happy-nya waktu selesai dari sini. Lama banget, pengen balik Interna lagi, belajar lebih banyak lagi. Masih banyak banget gak tau. Sangat menyenangkan!

Oya, disini juga pertama kali dapat pasien meninggal. Sedih rasanya. Kamu yang anamnesis, pasang EKG, infus, ambil darah, semuanya kamu yang ambil. Terus dia meninggal. Disini juga aku dapat nangis karena simpati (gak boleh sering-sering begini). Banyak banget macam penyakit di masyarakat walaupun yang sering datang, polanya gitu-gitu aja tapi gak boleh terlena.

Page 12: Bhp

Soalnya ilmu kedokteran cepet banget berkembangnya. I really love Interna! My best lab ever! :D

7. PEDIATRICSebelum masuk sini, pasti sudah denger deh angker-angkernya masuk lab sini. Ternyata cerita-cerita itu lebay. Gak gitu-gitu banget kok. Sekarang udah berubah. Disini yang buat aku senang adalah : BABIES! Lucu-lucu banget. Anak-anaknya juga lucu. Ada satu pasien responsiku, orang tuanya sampai inget sampai sekarang udah pindah siklus, saking seringnya aku samperin anaknya. Tiap jaga di Jempiring juga, salah satu orang tua pasien suka kasiin kue, di jejaring juga. Sebenarnya anak-anak ini kasihan banget, kecil-kecil sakitnya parah, I can’t imagine if I were them. Makanya, aku sebagai koas, cuma bisa bantu-bantu observasi sama sesekali ajak bercanda. Semoga semua anak-anak yang sakit bisa cepat sembuh :(

Hari pertama jam 8 sudah kumpul di lantai 2 yah, tempat KKR dulu. Nanti bli Rony akan datang membawakan undian dapat jejaring mana. Fortunately, I got Singaraja! Asik banget! Bareng sama Hana dan Githa juga. Setelah itu dilanjutkan dengan pembagian stase and I got Perinatology first. Lucky me sih, stase paling hectic sudah dapat di awal. Perina ini dibagi lagi NICU dan Cempaka di minggu pertama, trus Tumbuh Kembang, PICU, dan UGD selanjutnya. Kamu harus selalu datang jam 6 (kecuali pas stase Poli tumbuh kembang) buat gantiin yang jaga sebelumnya supaya mereka bisa gantian mandi. Hiks. That was my biggest problem. Oya, saat kamu stase Tumbuh Kembang, kamu harus selesain PBL mu yah dan maju di saat kamu lagi stase tumbuh kembang. Disini juga aku pertama kali yang namanya melakukan Bagging. Gaddd, capek.Oya, jaga disini 24 jam dan capek banget entah mengapa.Observasi dan jalan-jalan (ke DEPO, lab, ugd, mikro, dll) kerjaanmu saat jaga. Lols. Selamat menikmati jaganya yah!Oya, minggu kedua kamu bakalan dapat maju Responsi sama siapa. Responsinya berkelompok jadi asik. Waktu itu aku maju di Respirologi dan pakai pasien TB Milier. Responsi seharusnya maju sebelum kamu berangkat ke jejaring. Ada juga Mini-Cx Residen. Semuanya harus sebelum berangkat ke Jejaring ya.Yang kedua aku stase di Infeksi. Yang termasuk di Infeksi itu adalah Respirology, Neurology, Infeksi Tropis, dan Gastro-Hepatologi, ganti tiap 3 hari. Aku sih santai-santai aja disini hehe. Sempet pasang NGT dan OGT juga, liat Lumbal Puncture. Sebelum ke jejaring kamu harus uji kompetensi dulu (semacam

Page 13: Bhp

UKDI) tapi gak masuk nilai. Cuma sebagai pertimbangan kamu dapat penguji siapa aja.Minggu ke-5 sampai ke-6 kamu bakalan ke jejaring. Jejaring itu adalah surga. Gak perlu bangun pagi dan gak hectic. Memang dimana-mana jejaring pasti surga. Waktu weekend aku bahkan sempat main ke Pulau Menjangan loh, lumayan kan dekat dari sana. Happy happy joy joy deh disana. Selain itu, kamu juga bakalan dapat coba imunisasi. Finally, aku berhasil coba suntik vaksin BCG dan berhasil!!! Pasang NGT juga disini sering, injeksi vitamin K, resusitasi bayi dari SC, bahkan Bagging juga dapat disini. SERUUU!Balik ke Sanglah, balik lagi bangun pagi jam 7 harus udah MR, balik lagi ke jaganya yang super melelahkan dan OSCE (ga masuk nilai juga). Fyuhhh. Tapi yang menguatkan diri ini adalah bayi-bayi lucu dan ingatan sebentar lagi ujian dan selesai! (ga sabar ujian, beneran deh!) Di stase Non-Infeksijuga mirip-mirip kayak Infeksi santainya. Cuma di Gizi aja sih kamu datang lebih pagi dan harus nimbang semua pasien di Jempiring dan Pudak selama 3 hari, habis itu diem di Poliklinik Umum Anak (tapi waktu itu aku gak stase karena ujian).Cerita tentang ujiannya, yah mirip-mirip lah kayak di Interna cuma ini pasiennya anak/bayi. Asik lah ujiannya, seru. Seneng banget rasanya sudah selesai ujian. Hohohohoo. HAPPY!

Well, that’s all my tips and story about koas. Menyenangkan dan memang harus sabar menjalaninya, pasti selesai kok! Selalu tanamkan di diri kita kalau koas itu ya memang belajar, jadi jangan mau santai aja terus (boleh sih sekali-sekali). Temui pasien sebanyak-banyaknya, karena dari merekalah kita belajar. Selama di siklus medik, aku jarang banget ke ruang koas (dan memang kebanyakan di siklus medik begitu), karena stasenya harus banyak belajar dan banyak tugas juga. Semoga bermanfaat ya!