Bhn ajar bab i. metodeilmiah SMA PPT
-
Upload
lupita-pemba -
Category
Education
-
view
96 -
download
3
Transcript of Bhn ajar bab i. metodeilmiah SMA PPT
METODE ILMIAH DAN KESELAMATAN KERJA
METODE ILMIAH
Adalah proses berpikir untuk memecahkan
masalah secara sistematis, logis, empiris, dan
analitis.
STRUKTUR METODE ILMIAH
1. Perumumusan masalah.
2. Pembuatan kerangka berpikir.
3. Penarikan hipotesis.
4. Pengujian hipotesis.
5. Penarikan simpulan.
1. PERUMUSAN MASALAH
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan
kesadaran akan adanya masalah.
Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam
bentuk kalimat tanya.
2. PEMBUATAN KERANGKA BERPIKIR/ DASAR TEORI
• Penyusunan Kerangka berpikir merupakan argumentasi
yang menjelaskan hubungan antara berbagai faktor
yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab
permasalahan.
• Keterangan keterangan dalam menyusun suatu dasar
teori dapat diperoleh dari buku-buku laporan hasil
penelitian orang lain. Wawancara dengan pakar, atau
melalui pengamatan langsung (observasi) di lapangan.
Dasar teori berguna sebagai dasar menarik hipotesis.
3. PENARIKAN HIPOTESISHipotesis: jawaban sementara atau dugaan dari
rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian
berdasarkan data yang telah dianalisis.
Hipotesis ini baru mengandung kebenaran yang
bersifat logis dan teoritis. Kebenarannya belum bersifat
empiris, karena belum terbukti melalui eksperimen.
Ada 2 macam hipotesis , yaitu : o Hipotesis Nol ( Ho )
Dugaan yang menyatakan tidak ada pengaruh ,
Contoh : jenis pohon tempat hidup kepompong tidak
berpengaruh terhadap warna kupu kupu yang dihasilkano Hipotesis Alternatif ( Ha )
Dugaan yang menyatakan ada pengaruh , Contoh :
jenis pohon tempat hidup kepompong berpengaruh terhadap
warna kupu kupu yang dihasilkan
4. PENGUJIAN HIPOTESIS
Dapat dilakukan dengan melakukan observasi dan
eksperimen data dianalisis untuk
memudahkan penarikan kesimpulan.
Dalam melakukan eksperimen diperlukan beberapa
variabel penelitian
Variabel penelitian: faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu
eksperimen.
Jenis-jenis variabel penelitian:
• Variabel Bebas: variabel yang sengaja dibuat tidak sama
dalam eksperimen.
• Variabel Terikat: variabel yang muncul akibat perlakuan dari
variabel bebas.
• Variabel Kontrol: variabel yang dikendalikan atau dibuat
konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel
terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Data hasil eksperimen dapat dibedakan menjadi 2 jenis:
• Data kualitatif: data yang tidak disajikan dalam bentuk
angka tetapi dalam bentuk deskripsi. Contoh data ciri
morfologi.
• Data kuantitatif: data yang disajikan dalam bentuk angka.
Contoh data hasil pengukuran tinggi batang suatu
tanaman. Dta kuantitatif harus diolah dalam bentuk tabel,
grafik, atau diagram sehingga mudah dipahami orang lain
5. PENARIKAN SIMPULAN Penarikan simpulan harus mengacu padahasil
eksperimen. Ssimpulan harus memiliki hubungan yang
jelas dengan permasalahan dan hipotesis. Ada 2 kemungkinan kesimpulan , yaitu menerima
hipotesis nol atau menerima hipotesis alternatif Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat
deklaratif secara singkat tetapi jelas.
KESELAMATAN KERJA LABORATORIUMUntuk mencegah terjadinya bahaya dari alat dan bahan yang digunakan, maka perlu
diperhatikan hal-hal di bawah ini:
Biasakan membawa peralatan dari kaca dengan sikap vertikal dengan menggunakan
kedua tangan, dan jangan dijinjing.
Gunakan pipet isap atau tekan karet dengan pijitan.
Jangan menengok isi tabung reaksi dari arah lubang, terutama ketika atau selesai
dipanaskan.
Jangan menghadapkan mulut tabung reaksi yang sedang atau setelah dipanaskan ke
arah tubuh orang lain.
Perhatikan penggunaan alat yang terbuat dari kaca dalam kegiatan pemanasan. Kaca
yang tahan panas adalah pyrex.
Pahami secara betul dalam memperlakukan bahan-bahan terutama bahan kimia.
Jangan meletakkan botol yang berisi bahan kimia langsung terkena sinar matahari.
Alat yang berputar kuat letakkan pada tempat yang kokoh.
BAHAN KIMIA BERBAHAYAa. Aluminium sulfat (AlSO4)
Berbentuk kristal berwarna putih, larut dalam air. Aluminium sulfat
digunakan sebagai pengganti tawas.
b . Amoniak pekat (NH4OH)
Larutan pekat gas amoniak dalam air, jika terkena kulit dan mata dapat
menyebabkan iritasi. Dalam wujud uap dapat mengganggu alat
pernafasan. Amoniak pekat jika tertelan sangat berbahaya.
c . Asam sulfat (H2SO4)
Asam sulfat merupakan zat cair tak berwarna, beracun dan sangat korosif.
Asam sulfat dapat menimbulkan luka bakar pada kulit, mata, dan dapat
merusak pakaian.
d . Asam klorida (HCl)
Asam klorida merupakan zat cair, bersifat racun, korosif, dan dalam wujud
uap dapat merusak kulit, mata, dan alat pernafasan.
.
e . Etanol (C2H3OH)
Etanol sering disebut alkohol. Etanol mempunyai sifat mudah
terbakar dan digunakan sebagai pelarut.
f . Formalin 40% (HCHO)
Formalin bersifat racun, baik berwujud cair maupun gas.
Formalin digunakan untuk membunuh hama.
g . Klorofrom (CHCl3)
Kloroform merupakan zat cair tak berwarna dan bersifat beracun.
Kloroform digunakan sebagai obat bius dalam laboratorium.
h . Metilin Biru
Metilin berwujud zat padat berwarna biru tua. Bahan kimia ini
digunakan sebagai pewarnaan inti sel.
i . Natrium hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida merupakan zat padat berwarna putih, mudah
menyerap uap air, udara, bersifat racun dan korosif. Natrium
hidroksida termasuk bahan berbahaya yang dapat menyebabkan
luka bakar pada kulit dan mata.
j . Kobalt klorida (CoCl6H2O)
Kobalt klorida merupakan zat padat, kristal berwarna merah,
sangat mudah menyerap air, dan dapat mengikat uap air. Kobalt
klorida digunakan untuk menguji kelembaban udara.
k . Natrium Klorida (NaCl)
Natrium klorida merupakan zat padat berwarna putih, berbentuk
kristal. Natrium klorida disebut juga garam dapur
SIMBOL KESELAMATAN KERJA