betterlife - tanganpengharapan.org · kurang beruntung tidak sedikit jumlahnya. Dan mereka ini...

10
September 2017 magazine Inspiring Sharing Empowering Changing Life www.tanganpengharapan.org betterlife HARI AMAL SEDUNIA

Transcript of betterlife - tanganpengharapan.org · kurang beruntung tidak sedikit jumlahnya. Dan mereka ini...

Page 1: betterlife - tanganpengharapan.org · kurang beruntung tidak sedikit jumlahnya. Dan mereka ini tinggal di daerah-daerah ... dijangkau. Masih banyak orang yang buta aksara dan mengalami

September 2017 magazine

Inspiring Sharing Empowering Changing Life

www.tanganpengharapan.org

betterlife

HARIAMALSEDUNIA

Page 2: betterlife - tanganpengharapan.org · kurang beruntung tidak sedikit jumlahnya. Dan mereka ini tinggal di daerah-daerah ... dijangkau. Masih banyak orang yang buta aksara dan mengalami

Helping People Live a Better Life

OUR VISION“Membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi bangsa Indonesia”

OUR MISSION“Membantu setiap orang menemukan potensi diri mereka dan mengeluarkan mereka

dari kemiskinan dengan memberikan solusi praktis”

OUR PROGRAMMakan untuk Belajar (Feeding and Learning Centre) •

Sekolah Keterampilan (Life Skill Training) •Pelatihan Guru-guru Pedalaman (Training for Teacher) •

Rumah Perlindungan bagi Anak (Children Rescue Home) •Pemberian Modal Usaha Tanpa Bunga (Seed Money) •

• Pendidikan Anak Usia Dini (Early Age Education)• Sponsor Guru Pedalaman (Rural Teacher Sponsorship)• Fasilitas Pendidikan (Educational Support)• Klinik Berjalan (Mobile Clinic)• Sekolah Penjara (Prison School)

YAYASAN TANGAN PENGHARAPANTanda Daftar Yayasan: 014.31.75.1005.12185

NPWP: 02.676-070.2 - 003.000SK Nomor: AHU-2473.AH01.02 Tahun 2008

Dukung kami dengan menjadi volunteer atau melalui doa dan donasi a.n.

Yayasan Tangan Pengharapan

Banking Details:BCA Kelapa Gading 065 30 900 96BNI Kelapa Gading 030 900 96 06

Mandiri Kelapa Gading 125 0011 260924Commonwealth Bank (Australia Only) 06 2271 - 1011 4849

(+6221) 452 8511(+62) 813 143 333 41

Jl. Banyo Raya B1 / 28, Kelapa GadingJakarta Utara - 14250

@ytp_indonesia

@tangan_pengharapan

Yayasan Tangan Pengharapan

[email protected]

www.tanganpengharapan.org

About Us

2 betterlifeSeptember 2017 3betterlife

September 2017

EDIT

ORI

AL

CHIEF EDITORDenny LimEDITORMarcianusJOURNALISTCentre CoordinatorGRAPHIC DESIGNERTim Media YTPPHOTOGRAPHERCenter Coordinator

Contents

About YTP

Welcome Note 4

2 EDITORIAL5

Children Program 6

Live Training Center 8

News Update 10

Mobile Clinic

Project YTP

Kesaksian Anak

12

16

14

Field Hero 18

PartnerAppreciation

19

Page 3: betterlife - tanganpengharapan.org · kurang beruntung tidak sedikit jumlahnya. Dan mereka ini tinggal di daerah-daerah ... dijangkau. Masih banyak orang yang buta aksara dan mengalami

4 betterlifeSeptember 2017

WELCOME NOTEDear Partners,

Together we make Indonesia

a betterplace!

Many Bl ess ings .

Yoanes& Henny Kristianus

EN Some time ago, Tangan Pengharapan’s partners from PICCI visited and distributed shoes to three Tangan Pengharapan Feed-ing and Learning Centers in Cen-tral Java. Besides that, the visitors also distributed a gift package consisting of bags, towels, drink bottles, biscuits, stationery, books and pocket allowance of IDR 5,000 to children in Kaliceret.Mobile Clinic Team of Tangan Pengharapan once again held a free medical service in North Cen-tral Timor in August with a total of 750 patients. In addition to the elderlies, there were also many students who came for treatment.Still in August, Founder of Tangan Pengharapan visited the Feeding

IN Beberapa waktu silam partner Tangan Pengharapan dari PICCI mengunjungi 3 Feeding and Learning Center Tangan Pengharapan di Jawa Tengah dan membagikan sepatu. Selain itu para tamu juga membagikan satu paket hadiah yang terdiri dari tas, handuk, botol minum, biskuit, alat tulis, buku dan uang saku sebesar Rp. 5.000 untuk anak-anak di Kaliceret.

Tim Mobile Clinic Yayasan Tangan Pengharapan kembali melakukan kegiatan pengobatan gratis di wilayah Timor Tengah Utara pada bulan Agustus silam dengan total jumlah pasien sekitar 750 orang. Selain para lansia, juga ada banyak anak sekolah yang datang berobat.

Masih di bulan Agustus, Founder Tangan Pengharapan juga mengunjungi Feeding and Learning Center Napan Yaur dan Bawei (Nabire) dan Amamapare (Timika), Papua.

Tangan Pengharapan juga meresmikan SDN Filial Nopen dan SD Filial Lanaus sebagai Feeding and Learning Center Tangan Pengharapan terbaru dan Rumah Belajar Tangan Pengharapan untuk SDN Taenino, Timor Tengah Utara, NTT dan membagikan pasta gigi, cokelat dan sikat gigi. Selain itu beliau juga mengunjungi anak-anak binaan Tangan Pengharapan di Amanuban Timur, Timor Tengah Selatan, NTT, serta mengunjungi kebun masyarakat yang telah dilatih oleh Tim Life Training Center Tangan Pengharapan.

Pada 15 Agustus silam, Porsche Club Indonesia dalam acara GIIAS mengundang anak anak Children Rescue Home Jakarta dan sebagian anak-anak dari Feeding and Learning Center di Jawa Tengah untuk ikut serta dalam ‘roadshow’ menuju pameran mobil GIIAS di BSD, Tangerang.

Terima kasih atas dukungan para partners dalam memperbaiki taraf hidup masyarakat pedalaman Indonesia. Kiranya Tuhan membalas berlipat kali ganda apa yang telah para partners tabur melalui Tangan Pengharapan.

and Learning Center in Napan Yaur and Bawei (Nabire) and Am-amapare (Timika), Papua. Tangan Pengharapan also inaugurated SDN Filial Nopen and SD Filial Lanaus as Tangan Pengharapan’s newest Feeding and Learning Center and its Rumah Belajar (house of learning) for SDN Taenino, North Central Timor, NTT and distributed toothpaste, chocolate and toothbrush. Be-sides, she also visited children fostered by Tangan Pengharapan in East Amanuban, South Timor Tengah, NTT, and visited field of the locals that had been trained by Tangan Pengharapan’s Life Training Center team.On August 15th, Porsche Club

Indonesia during GIIAS event invited children of Children Rescue Home Jakarta and those from Feeding and Learning Cen-ters in Central Java to partici-pate in the ‘roadshow’ to GIIAS car show in BSD, Tangerang.Thank you for the support of our partners in raising the living standards of rural Indonesians. Many returns to our partners who have sown seeds through Tangan Pengharapan.

5betterlifeSeptember 2017

HARI

OF

INTERNATIONALAMALDAYSEDUNIA

CHARITY

EDITORIAL

IN Berbuat baik dan melakukan amal kebaikan ternyata tidak selalu menjadi komitmen setiap orang di banyak negara di dunia ini. Itulah yang menyebabkan Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB pada 5 September 2 tahun lalu, mendeklarasikan hari amal internasional.

Di Indonesia orang orang yang menderita, miskin, kurang beruntung tidak sedikit jumlahnya. Dan mereka ini tinggal di daerah-daerah terpencil yang memang sulit dijangkau. Masih banyak orang yang buta aksara dan mengalami gizi buruk akibat kemiskinan. Karena itu, melakukan perbuatan baik kepada sesama merupakan kewajiban. Di saat kondisi ekonomi menurun, ketika banyak orang yang kehilangan pekerjaan, dan semakin banyak orang yang menderita kesusahan dalam hidup, maka nurani kita untuk

EN Doing something good and doing good deeds aren’t always everyone’s commitment in many countries of the world. That’s why, two years ago, the United Nations declared September 5th as the International Day of Charity.

In Indonesia, the suffering, poor, less fortunate people are not few in number. Not to mention that they live in unreachable remote areas. The illiterate, malnourished poverty stricken people are still great in number. Therefore, doing good deeds to others is surely an obligation for us. In times of economic downturn, when many people lose their jobs and more people have difficulties in life, our conscience to do good deeds to others should be opened and sharpened.

Therefore, to help people get out of poverty, Tangan Pengharapan launches various programs and projects. The purpose of this all is to make people in Indonesia equally live a prosperous life and to

eradicate people’s ignorance that becomes the

root of various problems due to

poverty.

berbuat baik beramal kepada sesama semestinya dibuka dan dipertajam.

Maka untuk membantu masyarakat keluar dari jerat kemiskinan, Tangan Pengharapan meluncurkan berbagai program dan project. Tujuan dari semua ini adalah agar masyarakat di Indonesia dapat hidup sejahtera secara merata dan untuk mengentaskan kebodohan yang menjadi akar dari munculnya berbagai masalah akibat kemiskinan.

Page 4: betterlife - tanganpengharapan.org · kurang beruntung tidak sedikit jumlahnya. Dan mereka ini tinggal di daerah-daerah ... dijangkau. Masih banyak orang yang buta aksara dan mengalami

7betterlifeSeptember 2017

EN Some time ago, 9 guests from PICCI visited Tangan Pengharapan. Upon the arrival in Central Java, they visited FLC Kedung Udal. After driving through a difficult terrain, we arrived at Kedungudal hamlet. We had a warm welcome by the children. The schedule began by listening to opening speech from FLC coordinator, Mrs. Anni. The head of the hamlet, Mrs. Marni, and Mr. Albert, the representative of PICCI also delivered speeches. On that occasion, Mr. Albert encouraged 52 children to be more active in learning. Besides

that, he also distributed shoes and gift packages of bags, towels, drinking bottles, biscuits, stationery and books.Then we continued the journey to Pepe hamlet. Seventy FLC children had been waiting for us for almost an hour. Given the limited time, the guests immediately distributed shoes and gifts and took pictures with them. Not long after that, we soon went to Kaliceret village, the last place to visit. A total of 32 FLC children entertained the guests with a song. Besides distributing shoes, they also gave an allowance of Rp. 5,000

PICCI visit toCentral Java

to each child.No other words can be said besides being grateful to God for sending YTP to bless the children in FLC Central Java.

6 betterlifeSeptember 2017

Kunjungan PICCIke FLC Jawa Tengah

CHILDREN PROGRAM

IN Beberapa waktu silam, Tangan Pengharapan kedatangan 9 orang tamu dari PICCI. Setibanya di Jawa Tengah, para tamu mengunjungi FLC Kedung Udal. Setelah melewati medan yang cukup sulit, maka sampailah kami di dusun Kedungudal. Kami disambut anak-anak dengan penuh kegembiraan. Acarapun dimulai dengan kata pembukaan yang disampaikan oleh koordinator FLC, Ibu Anni, sambutan oleh kepala dusun, Ibu Marni, Bapak Albert, wakil dari PICCI. Beliau menyemangati anak-anak yang berjumlah 52 anak agar lebih giat belajar. Pada kesempatan itu beliau juga membagikan sepatu untuk anak-anak dan satu

paket hadiah yang terdiri dari tas, handuk, botol minum, biskuit, alat tulis dan buku.

Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke dusun Pepe. Di dusun tersebut 70 anak FLC sudah menanti kami hampir satu jam. Mengingat terbatasnya waktu, para tamu langsung membagikan sepatu serta hadiah serta foto bersama anak-anak. Tak lama setelah itu, kami langsung melanjutkan perjalan ke dusun Kaliceret yang merupakan tempat terakhir yang dikunjungi. Sebanyak 32 anak FLC menghibur tamu dengan nyanyian. Selain membagikan

sepatu, para tamu juga memberikan uang saku sebesar Rp. 5.000 untuk tiap anak.

Tiada kata yang bisa terucap selain terima kasih dan bersyukur kepada Tuhan karena sudah mengutus YTP untuk memberkati anak-anak di FLC Jawa Tengah.

Page 5: betterlife - tanganpengharapan.org · kurang beruntung tidak sedikit jumlahnya. Dan mereka ini tinggal di daerah-daerah ... dijangkau. Masih banyak orang yang buta aksara dan mengalami

8 betterlifeSeptember 2017

LIFE TRAINING CENTER

IN Keinginan untuk bisa hidup lebih baik membuat Bapak Dominggus Manu bertekad mengikuti pelatihan yang diadakan tim Life Training Center. Meskipun tidak memiliki ladang sendiri, ia tetap mengikuti pelatihan dengan tekun.Peserta dari Desa Nunukniti, Kecamatan Fautmolo, Timor Tengah Selatan, NTT ini seusai mengikuti pelatihan kembali ke desanya. Di sana ia mencoba menemui seorang tuan tanah yang

pun jadiAkar

memiliki tanah yang dekat dengan sumber air dan meminta ijin untuk menanam di tanah itu. Tuan tanah itu pun setuju, bahkan tuan tanah itu sendiri ikut menanam bibit yang didapat Bapak Dominggus dari LTC.

Bersama seorang tetangganya, Bapak Dominggus dan tuan tanah itu pun menggarap lahan yang ada. Kini dari hasil menanam, Bapak Dominggus bisa mendapatkan uang sebesar 500.000 rupiah perbulannya.

Tak ada Rotan,

Saya bersyukur sekali karena Tuhan sudah tolong saya dengan

ilmu yang bagusDominggus Manu

9betterlifeSeptember 2017

EN His desire to have a better life makes Mr. Dominggus Manu determined to attend the training held by the Life Training Center team. Though he did not have his own land, he kept attending the training sessions diligently.The trainee from Nunukniti Village, Fautmolo sub district, South Timor Tengah, NTT then returned to his village. There he tried to meet a landlord who owned a land close to the water source and asked for his permission to plant in the land. The landlord agreed, even the landlord himself joined Mr. Dominggus planting the seeds from LTC.Together with his neighbor, Mr. Dominggus and the landlord worked on the land. Now from the crops, Mr. Dominggus can make IDR 500,000 per month.

must be contentONEFalling crumb,

I am very grateful because God has helped me through applicable

knowledgeDominggus Manu

with crust

Page 6: betterlife - tanganpengharapan.org · kurang beruntung tidak sedikit jumlahnya. Dan mereka ini tinggal di daerah-daerah ... dijangkau. Masih banyak orang yang buta aksara dan mengalami

10 betterlifeSeptember 2017 11betterlife

September 2017

NEWS UPDATE

IN Setelah perjalanan 3.5 jam dengan speedboat dari Nabire ke kampung Napan Yaur, Ibu Henny Kristianus, pendiri Yayasan Tangan Pengharapan tiba. Beliau disambut secara tradisionil. Ibu Henny tidak diperbolehkan turun dari speedboat sebelum menginjak tanah dalam tampah rotan yang dibawa oleh anak-anak. 2 anak terdepan membawa tampah berisi tanah dan kalung yang

EN After a 3.5 hour journey on a speedboat from Nabire, Mrs. Henny Kristianus, the founder of Yayasan Tangan Pengharapan finally arrived at Napan Yaur village. She got a warm traditional welcome. She was not allowed to get off the speedboat before stepping on a rattan sieve put by the children on the ground. Two children in the front row carried a

rattan sieve containing soil and handmade necklaces of shells. Then Mrs. Henny was guided by one of the children, marching into the village.Still in August, Mrs. Henny Kristianus officially announced and inaugurated the SDN Filial Nopen in Nopen Village, North Central Timor. She also distributed uniforms, fed 48 children and took pictures

together. Besides that, she also visited children of PAUD in Taehue, Tuapene, Nasi, and Tliu Villages in East Amanuban, TTS, NTT. To say nothing of observing the the locals fields that had been trained by the LTC Team. During the visit, she gave some souvenirs from Jakarta.

terbuat dari kerang-kerang buatan tangan. Lalu Ibu Henny digandeng oleh salah satu anak, diarak berjalan masuk ke kampung.Masih di bulan Agustus, Ibu Henny Kristianus membuka dan meresmikan SDN Filial Nopen di Desa Nopen, Timor Tengah Utara dan membagikan seragam dan memberi makan kepada 48 orang anak dan foto bersama. Selain itu beliau juga

mengunjungi anak-anak PAUD di Dusun Taehue, Tuapene, Nasi, dan Desa Tliu di Amanuban Timur, TTS, NTT, termasuk kebun masyarakat yang telah dilatih oleh Tim LTC. Dalam kunjungan tersebut beliau membagi oleh-oleh yang dibawa dari Jakarta.

Kunjungan ke

A visit to

Papua, TTS dan TTU

Papua, TTS dan TTU

Page 7: betterlife - tanganpengharapan.org · kurang beruntung tidak sedikit jumlahnya. Dan mereka ini tinggal di daerah-daerah ... dijangkau. Masih banyak orang yang buta aksara dan mengalami

12 betterlifeSeptember 2017

PengobatanGratis ,

di Timor Tengah Utara

IN Tim Mobile Clinic Yayasan Tangan Pengharapan kembali melakukan kegiatan pengobatan gratis di wilayah Timor Tengah Utara pada bulan Agustus silam dengan total jumlah pasien sekitar 750 orang. Selain para lansia, juga ada banyak anak sekolah yang datang berobatAda anak yang sudah sejak satu bulan sakit panas dan

sering menggigil kedinginan. Orangtuanya sudah berupaya membawa anak itu ke puskesmas untuk berobat tetapi sepertinya sia-sia. Setelah diperiksa oleh Tim Dokter Tangan Pengharapan ia didiagnosa menderita malaria tropica yang sudah menyerang sampai ke otak sehingga anak itu sering mengigau setiap tidur. Dokter menyarankan agar

segera berobat lanjut ke rumah sakit agar cepat mendapat pertolongan yang cepat.Memasuki pergantian musim, anak sekolah lainnya banyak yang terkena batuk, pilek dan gatal di kulit, sedangkan pasien orang tua menderita sakit maag dan sakit pada tulang akibat tiap hari mereka harus berkebun.

13betterlifeSeptember 2017

EN Last August, Tangan Pengharapan Mobile Clinic Team once again held a free medical service in North Timor Tengah with total of 750 patients attending the event. Besides elderlies, there were also students who came to get a free medical treatment.There was a child who had been ill for a month and he often shivered. Though his parents had taken him to a health center but it was useless.

Free Medical Service ,

in North Central Timor After being examined by Tangan Pengharapan Doctor’s team, he was diagnosed with malaria tropical disease that attacked his brain so he often talked when sleeping. Doctors advised that he immediately be taken to a hospital to get immediate help. Entering the turning

of the season, many students from other schools had cough, runny nose and itchy skin while the elderlies suffered from heartburn and bone pain due to doing field work.

Page 8: betterlife - tanganpengharapan.org · kurang beruntung tidak sedikit jumlahnya. Dan mereka ini tinggal di daerah-daerah ... dijangkau. Masih banyak orang yang buta aksara dan mengalami

14 betterlifeSeptember 2017

KESAKSIAN ANAK

IN Memiliki kondisi tubuh yang tidak sempurna kerap menjadikan penderitanya dijauhi dan bahkan diejek dan dicemooh, terutama oleh teman-teman sebaya.Ia tidak hanya dianggap sebagai penghalang, bahkan sering dijauhi. Inilah yang harus dialami oleh Ismiati Tabun, seorang anak perempuan berusia 10 tahun. Teman-temannya di sekolah sering menghindarinya tanpa sebab. Yang pasti, Ismiati sering harus merasakan kesendirian di tengah keceriaan teman-teman sebayanya di sekolah.Sekalipun kakinya tidak sempurna dan tangannya kerap gemetar saat menulis, Ismiati memiliki semangat yang tak kalah dengan teman-temannya. Ia bahkan sangat bersemangat belajar sehingga para guru senang. Bahkan sering ia datang bersama teman-temannya saat kami mengajar di malam hari di bawah terang lampu senter. Ketiadaan listrik dan alat penerang tidak membuatnya lantas putus asa dalam belajar. Selain senter, lampu minyak tanah yang terbuat dari kalengpun ia gunakan sebagai alat penerang. Niatnya adalah untuk menjadi guru bagi desa tempat kelahirannya, Tliu, di Kabupaten Amanuban Timur, Timor Tengah Selatan, NTT.

Keadaan yang dialami Ismiati Tabun juga di alami oleh sebagian anak di pedalaman Indonesia yang sulit dijangkau. Tiadanya sarana dan prasarana belajar mengajar menjadikan mereka harus tersisih dalam persaingan di era modern ini. Kondisi yang mereka alami hanya akan membuat kehidupan mereka makin terpuruk. Mari bersama mengangkat harkat dan martabat mereka.

Lampu senter pun jadi

Demi Cita-cita,

15betterlifeSeptember 2017

EN Having disability often makes the person shunned, even ridiculed and derided, especially by his/her peers. Not only regarded as a barrier, he/she is even often shunned. This is what Ismiati Tabun, a 10-year-old girl has to experience. Her friends at school often avoid meeting her with no reasons. One thing for sure, Ismiati often has to feel loneliness amidst her cheerful peers at school.Although her legs are limp and her hands often tremble while writing, Ismiati doesn’t have less excitement compared to his friends. She is even so excited to learn that the teachers are happy with her. In fact, she often comes with his friends as we are teaching at night using a flashlight. The absence of electricity and lights do not make

For the sakeOf Dream,

Flash lightcan be used

her desperate to learn. Besides the flashlight, she uses a can made from kerosene lamp as a lighting device. She has a dream to become a teacher for his native village, Tliu, in East Amanuban District, South

Central Timor, NTT.The condition Ismiati Tabun is also experienced by some children in rural Indonesia that are difficult to reach. The absence of teaching and learning facilities forces them

to be excluded from the competition in this modern era. The condition they experience will make their life worse. Together we can help them raising their prestige and dignity.

Page 9: betterlife - tanganpengharapan.org · kurang beruntung tidak sedikit jumlahnya. Dan mereka ini tinggal di daerah-daerah ... dijangkau. Masih banyak orang yang buta aksara dan mengalami

17betterlifeSeptember 2017

EN The long awaited moment finally came. The people at Nonotbatan Village, Biboki Anleu Sub-district, North Central Timor felt happy because the village now has got a proper school building. The construction of the school building was com-pleted last August.Taenino Filial Primary School, located in Nonot-batan Village, Biboki Anleu Sub-district, North Timor Tengah District, has been running since 5 years ago with the number of students around 50 children per year. The school was founded on the initiative of local villagers because if their children wanted to go to school, they should take a 5 km walk every day, passing through the thick Gewang forest. That’s why even during the day the sky looks dark. Finally, the villagers worked together to build an emergency school building, with dry leaves as its roof, Gewang tree midrib as its walls, dirt floor and there are also no toilets found there.

YTP off i c i a l l y announ c edt h e Open i n g o f SDN Taenino

We’d like to thank our partners for the support and contribution, so that Yayasan Tangan Peng-harapan was able to build a more appropriate school building for the rural children in Taenino village, TTU, NTT. Let’s build the future of rural children in Indonesia.

16 betterlifeSeptember 2017

IN Saat yang dinanti-anntikan itu akhirnya tiba. Kini Desa Nonotbatan, Kecamatan Biboki Anleu, Timor Tengah Utara boleh berbahagia karena desa tersebut kini memiliki bangunan sekolah yang layak. Pembangunan gedung sekolah tersebut akhirnya rampung pada Agustus silam.

Sekolah Dasar Filial Taenino yang terletak di Desa Nonotbatan, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, sudah ada sejak 5 tahun lalu dengan jumlah murid berkisar 50 anak per tahunnya. Sekolah itu didirikan atas inisiatif warga setempat karena apabila anak-anaknya mau bersekolah harus menempuh jalan kaki sepanjang 5 kilometer tiap harinya dengan melewati Hutan Pohon Gewang sehingga biarpun siang hari tetapi langit terlihat gelap. Akhirnya warga bergotong royong membangun bangunan sekolah

PROJECT YTP

yang masih darurat, beratapkan daun, temboknya memakai pelepah dari Pohon Gewang, lantainya masih tanah dan juga tidak ada MCK.

Terimakasih atas dukungan dan kontribusi Partner, sehingga

Yayasan Tangan Pengharapan dapat membagun sekolah yang lebih layak bagi anak-anak pedalaman di Dusun Taenino, TTU, NTT. Bersama kita membangun masa depan anak-anak pedalaman Indonesia.

Y TP r e s m i m e m b u k aSDN Taenino

Page 10: betterlife - tanganpengharapan.org · kurang beruntung tidak sedikit jumlahnya. Dan mereka ini tinggal di daerah-daerah ... dijangkau. Masih banyak orang yang buta aksara dan mengalami

Thanks for the help and support :

LOGO YANG DICANTUMKAN ADALAH LOGO PARTNER RUTIN DAN TIDAK RUTIN

IN Porsche Club Indonesia mengadakan acara amal pada tanggal 15 Agustus 2017 yang lalu. Acara tahunan yang berlangsung di Jakarta ini semakin ramai karena kehadiran dari anak anak Tangan Pengharapan yang ada di CRH Jakarta dan sebahagian anak dari FLC di Jawa Tengah. Pada kesempatan ini, Tangan Pengharapan mendapatkan donasi sebesar Rp 115.000.000 untuk dipergunakan dalam pelaksanaan Program dan Project Tangan Pengharapan.

Terima kasih yang sedalam dalamnya kami ucapkan untuk Porsche Club Indonesia atas kepedulian terhadap masyarakat di pedalaman Indonesia. Semoga dengan semua dukungan yang diberikan melalui Tangan Pengharapan dapat membawa masyarakat pedalaman untuk hidup yang lebih baik.

EN On August 15th, Porsche Club Indonesia held a charity event. The annual event which took place in Jakarta was packed with people due to the presence of Tangan Pengharapan children from CRH Jakarta and some children from FLC in Central Java. On this occasion, Tangan Pengharapan received a donation of IDR 115,000,000 for Tangan Pengharapan’s programs and projects.Our deepest gratitude to Porsche Club Indonesia for its care to rural people in Indonesia. Hopefully, rural people in Indonesia can live a better life through the support given through Tangan Pengharapan.

18 betterlifeSeptember 2017

PEKERJAAN BARU

TANTANGAN BARU

FIELD HERO

IN Sepanjang perjalanannya ke tempatnya bekerja sebagai guru, hati kecilnya sempat bertanya-tanya, ‘orang-orang seperti apakah yang akan ia temui dan akan menjadi keluarga barunya di tempat tersebut.Pertanyaan ini selalu terngiang dalam benak Aster Regina, guru pedalaman Yayasan Tangan Pengharapan. “Saya sangat bersyukur ketika tiba di kantor Yayasan Tangan Pengharapan, saya dipercayakan untuk mengajar komputer kepada siswa – siswi SMP, SMA, dan masyarakat umum. Namun saya sangat terkejut ketika saya diminta untuk membantu mengajar kelas calistung untuk anak – anak sekolah dasar di FLC Taehue, karena mengajar anak – anak kecil yang belum bisa membaca dan menghitung adalah hal yang sangat baru bagi saya,” ujarnya.Pertengahan Mei silam ia mulai mengajar komputer untuk anak – anak SMP, SMA, dan masyarakat umum di Desa Teluk dan Desa Mnela’anen, Dusun Taehue. Lokasi yang berbeda menjadi suatu tantangn baru baginya. Sekalipun harus melewati melewati jalan – jalan yang licin dan rawan longsor, jalan berbatu, ia tak putus asa.“Saya sangat bahagia ketika bertemu dan melihat senyum dan semangat di wajah mereka. Ada beberapa peserta yang sudah lanjut usia namun mereka masih punya kemauan dan semangat untuk mengikuti kursus. Hal ini yang selalu memotivasi dan membuat saya terus bersemangat untuk mengajar kepada mereka,” jelasnya.

EN Along the journey to her place to work as a teacher, she kept wondering, ‘what kind of people she would meet and what kind of people would her new family be like in that new place.This question keeps ringing in the mind of Aster Regina, a rural teacher of Tangan Penghara-pan. “I was very grateful when I arrived at Tangan Pengharapan’s office. I was entrusted to teach computers to junior, senior high school students and public. But I was very surprised when asked to teach elementary students to read, write, and count at FLC Taehue. Personally, teaching chil-dren who can’t read and count is a new thing for me,” she said.

In the midst of May she started teaching junior, senior high school students, and public in Teluk, Mnela’anen villages, and Taehue villages. Different locations be-came a new challenge for her. Though she had to pass slippery, rocky, and prone to landslide road, she did not give up.“I am very happy to meet and see the smiles and passion in their faces. There are few participants who are old enough but they still have the willingness and spirit to take the course. This always moti-vates me and keeps me excited to teach them,” she explained.

Aster Regina

New JobNew Challenge