About Us betterlife - Tangan Pengharapan · this school prison is to ignite the ... mengurangi...

10
November 2017 magazine Inspiring Sharing Empowering Changing Life www.tanganpengharapan.org betterlife ANTI KEKERASAN SEDUNIA HARI Helping People Live a Better Life OUR VISION “Membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi bangsa Indonesia” OUR MISSION “Membantu seap orang menemukan potensi diri mereka dan mengeluarkan mereka dari kemiskinan dengan memberikan solusi praks” OUR PROGRAM Makan untuk Belajar (Feeding and Learning Centre) • Sekolah Keterampilan (Life Skill Training) • Pelahan Guru-guru Pedalaman (Training for Teacher) • Rumah Perlindungan bagi Anak (Children Rescue Home) • Pemberian Modal Usaha Tanpa Bunga (Seed Money) • • Pendidikan Anak Usia Dini (Early Age Educaon) • Sponsor Guru Pedalaman (Rural Teacher Sponsorship) • Fasilitas Pendidikan (Educaonal Support) • Klinik Berjalan (Mobile Clinic) • Sekolah Penjara (Prison School) YAYASAN TANGAN PENGHARAPAN Tanda Daſtar Yayasan: 014.31.75.1005.12185 NPWP: 02.676-070.2 - 003.000 SK Nomor: AHU-2473.AH01.02 Tahun 2008 Dukung kami dengan menjadi volunteer atau melalui doa dan donasi a.n. Yayasan Tangan Pengharapan Banking Details: BCA Kelapa Gading 065 30 900 96 BNI Kelapa Gading 030 900 96 06 Mandiri Kelapa Gading 125 0011 260924 AN. House of Blessing Commonwealth Bank (Australia Only) 06 2271 - 1011 4849 (+6221) 452 8511 (+62) 813 143 333 41 Jl. Banyo Raya B1 / 28, Kelapa Gading Jakarta Utara - 14250 @ytp_indonesia @tangan_pengharapan Yayasan Tangan Pengharapan [email protected] www.tanganpengharapan.org About Us 2 betterlife November 2017

Transcript of About Us betterlife - Tangan Pengharapan · this school prison is to ignite the ... mengurangi...

November 2017 magazine

Inspiring Sharing Empowering Changing Life

www.tanganpengharapan.org

betterlifeANTI KEKERASANSEDUNIA

HARI

Helping People Live a Better Life

OUR VISION“Membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi bangsa Indonesia”

OUR MISSION“Membantu setiap orang menemukan potensi diri mereka dan mengeluarkan mereka

dari kemiskinan dengan memberikan solusi praktis”

OUR PROGRAMMakan untuk Belajar (Feeding and Learning Centre) •

Sekolah Keterampilan (Life Skill Training) •Pelatihan Guru-guru Pedalaman (Training for Teacher) •

Rumah Perlindungan bagi Anak (Children Rescue Home) •Pemberian Modal Usaha Tanpa Bunga (Seed Money) •

• Pendidikan Anak Usia Dini (Early Age Education)• Sponsor Guru Pedalaman (Rural Teacher Sponsorship)• Fasilitas Pendidikan (Educational Support)• Klinik Berjalan (Mobile Clinic)• Sekolah Penjara (Prison School)

YAYASAN TANGAN PENGHARAPANTanda Daftar Yayasan: 014.31.75.1005.12185

NPWP: 02.676-070.2 - 003.000SK Nomor: AHU-2473.AH01.02 Tahun 2008

Dukung kami dengan menjadi volunteer atau melalui doa dan donasi a.n.

Yayasan Tangan Pengharapan

Banking Details:BCA Kelapa Gading 065 30 900 96BNI Kelapa Gading 030 900 96 06

Mandiri Kelapa Gading 125 0011 260924

AN. House of BlessingCommonwealth Bank (Australia Only) 06 2271 - 1011 4849

(+6221) 452 8511(+62) 813 143 333 41

Jl. Banyo Raya B1 / 28, Kelapa GadingJakarta Utara - 14250

@ytp_indonesia

@tangan_pengharapan

Yayasan Tangan Pengharapan

[email protected]

www.tanganpengharapan.org

About Us

2 betterlifeNovember 2017

3betterlifeNovember 2017

EDIT

ORI

AL

CHIEF EDITORDenny LimEDITORMarcianusJOURNALISTCentre CoordinatorGRAPHIC DESIGNERTim Media YTPPHOTOGRAPHERCenter Coordinator

Contents

About YTP

Welcome Note 4

2 EDITORIAL5

Children Program 6

Live Training Center 8

News Update 10

Mobile Clinic

Project YTP

Kesaksian Anak

12

16

14

Field Hero 18

PartnerAppreciation

19

4 betterlifeNovember 2017

WELCOME NOTEDear Partners Tangan Pengharapan yang terkasih

Dear Tangan Pengharapan's beloved partners

Together we make Indonesia

a betterplace!

Many Bl ess ings .

Yoanes& Henny Kristianus

EN We’d like to thank our partners for helping the people in Indonesia get out of poverty. May God pour His grace upon us.Next is the summary of what Tangan Pengharapan carried out in October 2017.Last October, once again Tangan Pengharapan held free medical service in villages in North Timor Tengah, East Nusa Tenggara. The event was held in rural school and villages in need. Four hun-dred thirty four patients con-sisting of students, adults and elderlies got medical service.Last October Tangan Penghara-pan also inaugurated a library at LPKA Salemba. The purpose of the procurement of a library in this school prison is to ignite the

IN Kami mengucapkan terima kasih atas kesetia an partners dalam menolong bangsa Indonesia keluar dari kemiskinan. Kiranya anugrah Tuhan senantiasa menghujani hidup kita semua. Berikut rangkuman kegiatan Tangan Pengharapan pada bulan Oktober 2017. Bulan Oktober silam, Tangan Pengharapan kembali mengadakan pengobatan gratis di desa-desa di Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Pengobatan dilangsungkan di sekolah dan di desa-desa pedalaman yang membutuhkan. Sebanyak 434 pasien yang

terdiri dari anak-anak sekolah, orang dewasa dan lansia yang dilayani. Tangan Pengharapan di bulan Oktober silam juga meresmikan perpustakaan di LAPAS Salemba. Tujuan dari pengadaan perpustakaan sekolah penjara ini adalah membangkitkan kembali minat baca seluruh warga binaan. Dalam kungkungan penjara, buku menjadi jendela dunia bagi mereka. Setelah pembangunan gedung sekolah SDN Taenino di Desa Nonotbatan, Timor Tengah Utara, NTT rampung, kini Yayasan Tangan Pengharapan membangun sekolah SDN

reading interest of all inmates. Behind the walls of prison, books become the window of the world for them.After finishing SDN Taenino school building, North Timor Tengah, NTT, now Yayasan Tan-gan Pengharapan is building SDN Gentari. The children here are still studying in a school building that is improper to use.

Gentari. Anak-anak di sini masih belajar di gedung sekolah yang sudah tak layak digunakan lagi.Kami juga mengunjungi center-center Tangan Pengharapan di Papua. Kami sedang berupaya membangunkan asrama (Children Rescue Home) di Sentani untuk anak-anak pedalaman Papua, supaya mereka dapat bersekolah.Kami mengharapkan dukungan dan doa partners dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Kiranya Tuhan senantiasa memberikan anugerah-Nya dalam hidup kita semua. Amin!

We also visited Tangan Peng-harapan’s Centers in Papua. We are now struggling to build a boarding house (Children Rescue Home) in Sentani for rural chil-dren in Papua so they can go to school.We are expecting your support and prayers in making Indonesia better. May God always give his grace in our lives. Amen!

5betterlifeNovember 2017

HARI

INTERNATIONAL

SEDUNIA

IN Dewasa ini angka kekerasan pada anak meningkat drastis. Dan untuk sebagian besar orang, faktor ekonomi keluarga adalah penyebabnya. Ironisnya, kekerasan pada anak tak dapat dihindari. Namun masih ada

EN Nowadays violence against

children has been drastically increasing. To many people, this happens due to economy condition. Ironically, violence against children is inevitable. Yet, still there is a possibility to break the cycle of violence against children.As an effort to decrease violence against children,

kemungkinan untuk memutuskan lingkaran kekerasan terhadap anak

Sebagai upaya untuk mengurangi angka kekerasan terhadap anak, Yayasan Tangan Pengharapan membangun

Yayasan Tangan Pengharapan builds shelter homes called Children Rescue Home in Jakarta, East Nusa Tenggara and Papua. Here they are sheltered and provided with fine education and restored from their past traumas.

EDITORIAL

ANTI KEKERASAN

ENDVIOLENCE

rumah penampungan anak atau Children Rescue Home di Jakarta, NTT, dan Papua. Di sini mereka ditampung dan diberi pendidikan serta dipulihkan dari trauma masa lalu.

DAY

6 betterlifeNovember 2017

KunjunganKe DesaLANAUS,NTT

CHILDREN PROGRAM

IN Timor Tengah Utara adalah salah satu wilayah di bagian timur Indonesia. Wilayah ini cukup gersang. Penduduk setempat bekerja sebagai petani musiman yang mengelola lahan kering. Sebagian lagi berusaha mencari pekerjaan di Malaysia, Kalimantan dan Papua. Akibat sering mengalami kekeringan, banyak anak di desa ini yang menderita gizi buruk.

Desa Lanaus, salah satu desa di Timor Tengah Utara, NTT ini tampak tak berbeda dengan desa-desa lainnya. Kekeringan terhampar sejauh mata memandang. Desa yang terletak di Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur ini tidak memiliki infrastruktur yang baik.

Bahkan fasilitas rumah sakit pun tidak ada. Gedung sekolah yang ada terbilang sudah tidak layak. Dulu karena tidak ada gedung sekolah, maka masyarakat berswadaya membangun bangunan sekolah seadanya untuk anak-anak mereka dengan lantai tanah, dinding ‘bebak’ dan beratap daun kering.

Anak-anak yang berjalan tanpa menggunakan alas kaki sudah menjadi pemandangan biasa di desa Lanaus. Di gedung sekolah yang lebih mirip gubug itulah mereka belajar demi masa depan yang lebih baik. Kompleksnya permasalahan yang mereka hadapi membuat banyak dari anak-anak tersebut terpaksa berhenti sekolah.

Di desa inilah Tangan Pengharapan hadir untuk membantu anak-anak setempat dalam pendidikan dan perbaikan gizi. Di Center Tangan Pengharapan inilah anak-anak dapat belajar dan membangun harapan mereka yang telah pupus.

FieldTrip toLANAUSVillage,NTT

7betterlifeNovember 2017

EN North Timor Tengah is one of the regions in eastern part of Indonesia. The region is barren enough. Local people work as seasonal farmers cultivating dry soil. Some of them normally try to seek job in Malaysia, Kalimantan, and Papua. Due to frequent draught many children in this village suffer from malnutrition.

Lanaus village, one of the villages in North Timor Tengah, NTT does not seem to be different from other local villages. As far as eyes can see, draught is the only thing we can see. The village that is located in Insania Tengah subdistrict, North Timor Tengah district, East nus Tenggara does not have good infrastructure. Even there is no medical facility. A school building that exists is improper to use. Once, since there was no school at all, local people independently built a patch-up building for their children with soil floor, ‘bebak’ walls and dry leaves as its roof.Children who go by foot wearing no footwear already becomes a common view in Lanaus village. In the school building that looks more like a hut, there they learn for a better future. Complex issues

they are facing makes the children drop out of school.Tangan Pengharapan is present in this village to help local children in education and nutrition improvement. At Tangan Pengharapan’s Center local children can study and build their hope that once was lost.

8 betterlifeNovember 2017

LIFE TRAINING CENTER

IN Di pulau Timor, masyarakat masih menerapkan pola pertanian yang nomaden. Hal ini menjadi pemicu terjadinya kerusakan hutan, longsor dan kekeringan yang berkepanjangan. Kecamatan Fautmolo yang terletak di bagian selatan pulau Timor berada di wilayah perbukitan sehingga masyarakat dituntut untuk mengembangkan cara bercocok tanam yang sesuai dengan kondisi wilayah. Bapak Marthen Ninef, penduduk desa Oeleon, Kecamatan Fautmolo adalah petani musiman yang hanya mengandalkan curah hujan. Menjadi petani merupakan satu-satunya mata pencarian. Ia biasa menebang pohon untuk kemudian dibakar sambil menunggu musim. Sekalipun lahan yang digarap seluas 3-4 hektar, kadang hasilnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam satu tahun. Untuk itu dia harus menanam singkong agar persediaan makanan tidak cepat

di atas Lahan KeringMencoba Berdiri

Marthen Ninef

saya bilang ke istri bahwa saya mau menanam sayuran. Tetapi istri tidak setuju karena sudah memasuki musim kemarau.

habis. “Saya dapat informasi pelatihan dari pak Anzel, penyuluh pertanian dari kecamatan. Beliau meminta saya untuk ikut pelatihan di Yayasan Tangan Pengharapan di Kupang,” jelas Bapak Marthen. Selama pelatihan, banyak hal baru yang ia dapatkan. “Waktu itu akhir bulan April dan tidak ada hujan lagi. Sumber air hanya tinggal sumur dan letaknya lumayan jauh dari kebun. Saat saya pulang, saya bilang ke istri bahwa saya mau menanam sayuran. Tetapi istri tidak setuju karena sudah memasuki musim kemarau. Tetapi saya tetap nekat untuk mencoba,” lanjutnya.Tangan Pengharapan sempat ragu karena letak sumur sekitar 800 meter dari kebun dan berada di lembah dan ia harus mendaki ketinggian sekitar 15 meter. Namun ternyata Tangan Pengharapan keliru. Lahan yang dulu gersang kini sudah mulai hijau dengan tanaman. Semangat yang beliau tunjukkan akhirnya bisa membawa dampak bagi lingkungan sekitar. Masyarakat yang lain mulai datang ke kebun serta melihat langsung hasilnya. Mereka tertarik sehingga minta beberapa anakan untuk ditanam di rumah masing-masing. Merekapun akhirnya bisa mendapatkan hasil untuk komsumsi sendiri. Berkat kenekatan itulah beliau akhirnya bisa panen dari kebun sendiri sekalipun untuk itu ia harus berjalan jauh untuk mendapatkan air. Richie Mboro

9betterlifeNovember 2017

EN In Timor Island, people still apply nomadic farming. It causes forest destruction, avalanche and long draught. Fautmolo subdistrict that is located in the southern part of Timor Island is on the hills, so people are supposed to develop a way to farm suitable with the land condition. Mr. Marthen Ninef, a villager of Oeleon, Fautmolo subdistrict is a seasonal farmer who depends on rainfall. Becoming a farmer is the only livelihood. He cuts trees and then burns them while waiting for planting season. Though the farm he works is 3-4 acre width, sometimes the crops are not

I told my wife that I wanted to plant vegetables. But she did not agree since at

that time we were entering dry seasonMarthen Ninef

Trying Dry Soil

to Standon

enough to meet their need for one year. For that reason he has to plant cassavas so they wouldn’t run out of stock. “I got the information on the training from Mr. Anzel, an agriculture counsellor from local subdistrict. He asked me to attend the training at Yayasan Tangan Pengharapan in Kupang,” Mr. Marthen explained.During the training he got many new things. “It was the end of April and the rain stopped falling. The only water source is a well and it is far enough from the farm. When I returned home, I told my wife that I wanted to plant vegetables. But she did not agree since at that time we were entering dry season. But I insisted on trying,” he continued.

Tangan Pengharapan was feeling skeptical because the well is about 800 meter from the farm and is located in the valley and he must climb about 15 meter. But Tangan Pengharapan was wrong. The soil that once was barren now turns green with plants. The spirit he showed finally brings an impact to the surroundings. Other villagers come to his farm to see the crops. They are interested so they ask for some seeds to be planted at their homes. They finally can get the crops to be consumed. Because of his determination he can reap the harvest from his farm, even though he must walk far to get some water. Richie Mboro

10 betterlifeNovember 2017

NEWS UPDATE

IN Gerakan literasi mulai banyak disosialisasikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai implementasi peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Memudarnya budaya membaca membuat Indonesia banyak mengalami ketertinggalan dari negara lain dalam hal pendidikan dan pengetahuan. Untuk itu pada tanggal 13 Oktober 2017, Yayasan Tangan Pengharapan dan LPKA Salemba meresmikan Perpustakaan di LPKA Salemba. Kegiatan peresmian perpustakaan sekolah penjara

Peresmian

ini dihadiri oleh perwakilan dari Yayasan Tangan Pengharapan dan tim LPKA Salemba. Tujuan dari pengadaan perpustakaan sekolah penjara ini adalah membangkitkan kembali minat baca seluruh warga binaan.Terima kasih kepada seluruh donatur yang telah turut ambil bagian dalam pendidikan dengan terus mendonasikan buku-buku bagi perpustakaan sekolah penjara untuk kemajuan anak bangsa. Bersama kita membangun Indonesia yang lebih baik lagi.

Perpustakaan LPKASalemba

Inauguration ofLPKA Salemba

library

11betterlifeNovember 2017

EN Ministry of education and culture begin to socialize the literacy movement as an implementation of education and culture minister regulation No. 23/2015. The fading reading culture makes Indonesia left behind in education and knowledge compared to other countries. Therefore on October 13th, 2017 Yayasan Tangan Pengharapan and LPKA Salemba inaugurated LPKA Salemba library.The inauguration of this prison school was attended by representatives of Yayasan

Tangan Pengharapan and LPKA Salemba team. The purpose of the procurement of a library in this school prison is to ignite the reading interest of all inmates.We’d like to thank all donors who have been participating in education by continuously donating books to the library of prison school for the sake of the children of this nation. Together we build a better Indonesia.

12 betterlifeNovember 2017

untuk MasyarakatPengobatan

IN Bulan Oktober silam, Tangan Pengharapan kembali mengadakan pengobatan gratis di desa-desa di Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Pengobatan dilangsungkan di sekolah dan di desa-desa pedalaman yang membutuhkan. Sebanyak 434 pasien yang terdiri dari anak-anak sekolah, orang dewasa dan lansia hadir. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, rata-rata pasien anak menderita kurang gizi, batuk, pilek dan cacingan. Di samping itu juga ada beberapa anak yang menderita koreng akibat sanitasi yang tidak baik.

kurang mampuSedangkan orang dewasa dan lansia menderita asam urat, maag, infeksi saluran pernafasan atas, tekanan darah tinggi dan sakit pinggang.Dokter menyarankan kepada penduduk setempat agar menjaga kebersihan dan menjalankan pola hidup sehat.

forthe underpivileged

13betterlifeNovember 2017

EN Last October, once again Tangan Pengharapan held free medical service in villages in North Timor Tengah, East Nusa Tenggara. The event was held in rural school and villages in need. Four hundred thirty four patients consisting of students, adults and elderlies attended the event.Based on doctor’s examination, average patients suffered from lack of nutrition, cough, cold and intestinal worms. Besides that, some children had scabies due to bad sanitation. Meanwhile adults and elderly people suffered from uric acid, gastric pain, upper respiratory tract infection, high blood pressure and lumbago.The doctor suggested that local people maintain cleaniness and live a healthy lifestyle.

Medica Service

14 betterlifeNovember 2017

KESAKSIAN ANAK

IN “Hidup ini sepertinya tidak adil. Tuhan sepertinya tak mau menolong saya. Dalam keadaanku yang sangat menyedihkan saat ini Tuhanpun tak kunjung menolong saya. Kenapa orang lain Ia hampiri? Kenapa Tuhan melihat kekurangan orang lain? Kenapa pribadi saya sepertinya Tuhan tak peduli?” Itulah yang dituturkan oleh Ibu Yohana Gole dan Bapak Lende Tanggela di rumah mereka yang hanya terbuat dari papan dan beratap seng karat itu. Mereka ini adalah ibu dan bapak kandung dari Ironsius Tanggela.Terkesan tertutup, keluarga ini enggan berbicara banyak. Mereka seolah sibuk menyiapkan sesuatunya untuk menyambut kedatangan Tangan Pengharapan. Dalam keheningan ibunya berkata, “Saya mau buatkan kopi atau teh, tapi gula ataupun kopi

Memicu SemangatKemiskinan Yang

tak ada.” Tangan Pengharapan pun dengan penuh belas kasihan menatap ibu itu yang dengan polos mengatakan yang sebenarnya. Ya, hidup keluarga ini memang memprihatinkan.Ironsius lahir di Tanakapu pada tanggal 08 September 2005 yang lalu. Meskipun baru berusia 12 tahun, Iron sudah sangat membantu. Dan lebih mengagetkan saya lagi bahwa Ironsius Tanggela dapat menyelesaikan pekerjaan laki-laki dewasa seperti mengambil dedaunan untuk diberi pada ternak kambing yang mereka

pelihara yang juga merupakan harta mereka yang sangat berharga.Ironsius Tanggela saat ini duduk di kelas VII Sekolah Menengah Pertama. Menurut pengakuan gurunya di SMP Kristen Wee Rame, Ironsius Tanggela adalah anak yang pandai di kelas dan bahkan ia selalu memperoleh peringkat terbaik di kelasnya. Semangat belajarnya begitu besar. Ia sangat senang belajar Matematika dan Bahasa Inggris dan mempunyai kerinduan untuk menggapai cita-cita dan dapat menjadi kebanggaan keluarga yang dicintainya.

Triggers the spiritProverty that

15betterlifeNovember 2017

EN “Life seems so unfair. It seems God doesn’t want to help me. When I was down, God doesn’t help me. Why does He help others? Why does He provides what others don’t have? Why doesn’t He take care of me?” That’s what Mrs. Yohana Gole and Mr. Lende Tanggela asked at their home that is made from boards and corrosive galvanized roof panels. They are biological parents of Ironsius Tanggela.Being introvert, this family doesn’t want to talk much. They seem to be busy preparing something to

welcome Tangan Pengharapan. In the silence, her mother said, “Actually I want to make some coffee or tea, but I have neither sugar nor coffee.” Feeling pity, Tangan Pengharapan stared at the woman who innocently told truth. Yes, this family life is pitiful.Ironsius was born in Tanakapu on September 08, 2005. Though she’s only 12 years old, Iron has been helpful. And to my surprise, Ironsius can do man’s job such as collecting leaves to feed the goats they breed that becomes their precisious treasure.Now, Ironsius Tangela is an 8th grader of a junior high school. According to his teacher at Christian Junior High School, Wee Rame, Ironsius Tangela is a smart student and he even always gets the best grade in his class. His enthusiasm in learning is so big. He loves to learn math and English and wants to reach his goal and can be the pride of the family he loves. Uluran tangan Anda sangat

berar t i bagi anak-anak bangsa in i .

16 betterlifeNovember 2017

IN Pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya merata, terutama di wilayah timur. Misalnya saja pendidikan di pulau Timor, Nusa Tenggara Timur.

Selain terbatasnya jumlah guru berkualitas, sarana pendidikan di Pulau Timor, NTT ini juga sangat minim. Bangunan sekolah yang seharusnya membuat anak-anak nyaman untuk belajar sangat jauh dari diharapkan. Tangan Pengharapan hadir di Gentari untuk membantu membangunkan gedung sekolah

PROJECT YTP

yang layak sebagai tempat anak-anak setempat menggali ilmu.

Setelah pembangunan gedung sekolah SDN Taenino di Desa Nonotbatan, Timor Tengah Utara, NTT rampung, kini Yayasan Tangan Pengharapan membangun sekolah SDN Gentari. Anak-anak di sini masih belajar di gedung sekolah yang sudah tak layak digunakan lagi. Proses pembangunan ini saat ini sedang berlangsung. Diharapkan pembangunan ini dapat selesai tepat waktu.

P e r k e m b a n g a n P e m b a n g u n a nSekolah SDN Gentar i

EN Education in Indonesia is not evenly spread, especially in east-ern part. For example, education in Timor Island, East Nusa Teng-gara.Besides of having limited quality teachers, educational facilities in Timor Island, NTT is very poor. School building that sould make student feel comfortable to study is far beyond expectation. Tangan Pengharapan is present at Gen-tari to help build proper school building as a place for local stu-dents to learn.After finishing SDN Taenino

Your helping handmeans so much to

the chi ldren of this nat ion17 betterlife

November 2017

T h e P r o g r e s s o f

SDN Gentar ithe Bui lding of

school building, North Timor Tengah, NTT, now Yayasan Tan-gan Pengharapan is building SDN Gentari. The children here are still studying in a school building that is improper to use.The build-ing process is in progress now. We hope that the building of the school will be able to be finished on time.

18 betterlifeNovember 2017

FIELD HERO

IN “Setiap orang tentu punya mimpi dan saya pun punya mimpi. Dokter adalah mimpi saya sejak kecil. Melayani orang sakit dan melihat mereka sembuh menjadi salah satu hal yang paling membahagiakan bagi saya,” demikian disampaikan Wulansari Naat, guru pedalaman Yayasan Tangan Pengharapan yang saat ini bertugas di Kedungudal, Jawa Tengah. Tidak main-main, ia berusaha mewujudkan mimpinya tersebut. Namun seperti pepatah yang mengatakan, ‘manusia merencanakan, namun Tuhan juga yang menentukan’, semua upaya yang dilakukan Wulan

EN 14 years is not a brief pe-riod of time. The obstacles and challenges that come along the way does not dampen Mrs. Anni Heru Purwanti, a coodinator of Tangan Pengharapan’s Feeding and Learning Centers (FLC) in Central Java spirit. She has been teaching at Tangan Penghara-pan since its establishment and continues to be enthusiastic as ever, on seeing the smiles and attention showered upon her by her students.

Sebuah Pelarian MenjadiCinta & Ketulusan

An Escape TurnsLOVE and SINCERITYto

The middle aged woman teach-ing at Pepe Hamlet, Prigi village, Kedungjati sub district and Kaliceret Hamlet, Central Java enjoys or children. “I even never make a menu. Happily I’ll ask the children about their favourite meal and cook accordingly,” said Mrs. Anni.Her desire to advance Pepe and Kaliceret Hamlets advance in all areas is reflected in her enthu-siasm in teaching skill to the el-ders. The people in thew hamlet

where Mrs. Anni lives are mainly firewood collectors and casual la-bourers. If there is a job available, they will accept it. If not, they will have nothing to do. Realizing this, Mrs. Anni took the initiative of starting classes in weaving, mak-ing chips and so on. “I just want to help empower and encourage women here to become self reli-ant,” she said smiling.

sepertinya tidak berhasil. Semuanya berubah. Ketiadaan dana membuatnya harus mengubur mimpinya dalam-dalam. Kebingungan sempat melanda dirinya. Ia tak tahu ingin menjadi apa kelak sampai akhirnya ia menjatuhkan pilihan untuk menjadi seorang guru. “Sebenarnya itu hanya menjadi pelarian karena saya tak bisa mewujudkan mimpi saya sebagai seorang dokter. Awalnya sulit. Saya harus bertemu anak-anak, menyusun rencana pembelajaran, memeriksa tugas serta menyiapkan bahan ujian untuk anak-anak. Semua terasa

sulit. Saya sempat berpikir untuk mundur, namun salah seorang teman saya mengatakan cintai apa yang kamu kerjakan maka kamu akan menemukan pengalaman-pengalaman baru,” lanjut Wulan.Akhirnya Wulan pun mencoba apa yang rekannya nasehatkan. Walau masih merasa tertekan, namun ia berusaha untuk menjalaninya. "’Mencintai apa yang saya kerjakan’, kalimat tersebut saya ulangi berkali-kali. Sampai akhirnya saya pun jatuh cinta dengan profesi saya sebagai seorang guru. Entah sejak kapan, tapi yang pasti saya menikmatinya,” jelasnya.

Thanks for the help and support :

LOGO YANG DICANTUMKAN ADALAH LOGO PARTNER RUTIN DAN TIDAK RUTIN

IN PPIA Macquarie adalah perkumpulan mahasiswa Indonesia di Macquarie University, Australia. Setiap tahun mereka mengadakan konser dengan mendatangkan penyanyi dari Indonesia dan menyumbangkan dana hasil konser untuk kegiatan sosial. Tahun 2017 Tangan Pengharapan berkesempatan menerima bantuan dana dari konser yang mereka adakan sebesar AUD 2.019,81. Seluruh dana ini dialokasikan untuk membantu kekurangan biaya pembangunan Rumah Belajar di Taenino, NTT.Terima kasih kepada PPIA Macquarie atas dukungan yang diberikan kepada pendidikan anak anak pedalaman melalui Project Pembangunan yang Tangan Pengharapan lakukan.

EN PPIA Macquarie is the Indonesian students association in Macquarie University, Australia. Every year they hold a musical concert by bringing Indonesian singers and donate the fund for social activities. In 2017 Tangan Pengharapan received the donation collected from the concert in the amount of AUD 2.019,81. They allocated the fund to help insufficient cost needed to build rumah belajar (informal school for underprivileged children) in Taenino, NTT.We’d like to thank PPIA Macquarie for the support given to rural children education through the building project that Tangan Pengharapan manages.