betterlife bulan Februari lalu, LPKA Salemba yang bekerja sama dengan Tangan Pengharapan menerima...

10
Maret 2018 magazine Inspiring Sharing Empowering Changing Life betterlife www.tanganpengharapan.org Women of Inspiration

Transcript of betterlife bulan Februari lalu, LPKA Salemba yang bekerja sama dengan Tangan Pengharapan menerima...

Page 1: betterlife bulan Februari lalu, LPKA Salemba yang bekerja sama dengan Tangan Pengharapan menerima donasi beberapa alat musik dari Sumber Suara Jakarta. Alat musik ini digunakan untuk

Maret 2018 magazine

Inspiring Sharing Empowering Changing Life

betterlife

www.tanganpengharapan.org

Womenof Inspiration

Page 2: betterlife bulan Februari lalu, LPKA Salemba yang bekerja sama dengan Tangan Pengharapan menerima donasi beberapa alat musik dari Sumber Suara Jakarta. Alat musik ini digunakan untuk

3betterlifeMaret 2018

EDIT

ORI

AL

CHIEF EDITORDenny LimEDITORLestariJOURNALISTCentre CoordinatorGRAPHIC DESIGNERTim Media YTPPHOTOGRAPHERCenter Coordinator

Contents

About YTP

Welcome Note 4

2 EDITORIAL5

Children Program 6

Live Training Center 8

News Update 10

Mobile Clinic

Project YTP

Kesaksian Anak

12

16

14

Field Hero 18

PartnerAppreciation

19

Helping People Live a Better Life

OUR VISION“Membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi bangsa Indonesia”

OUR MISSION“Membantu setiap orang menemukan potensi diri mereka dan mengeluarkan mereka

dari kemiskinan dengan memberikan solusi praktis”

OUR PROGRAMMakan untuk Belajar (Feeding and Learning Centre) •

Sekolah Keterampilan (Life Skill Training) •Pelatihan Guru-guru Pedalaman (Training for Teacher) •

Rumah Perlindungan bagi Anak (Children Rescue Home) •Pemberian Modal Usaha Tanpa Bunga (Seed Money) •

• Pendidikan Anak Usia Dini (Early Age Education)• Sponsor Guru Pedalaman (Rural Teacher Sponsorship)• Fasilitas Pendidikan (Educational Support)• Klinik Berjalan (Mobile Clinic)• Sekolah Penjara (Prison School)

YAYASAN TANGAN PENGHARAPANTanda Daftar Yayasan: 014.31.75.1005.12185

NPWP: 02.676-070.2 - 003.000SK Nomor: AHU-2473.AH01.02 Tahun 2008

Dukung kami dengan menjadi volunteer atau melalui doa dan donasi a.n.

Yayasan Tangan Pengharapan

Banking Details:BCA Kelapa Gading 065 30 900 96BNI Kelapa Gading 030 900 96 06

Mandiri Kelapa Gading 125 0011 260924

AN. House of BlessingCommonwealth Bank (Australia Only) 06 2271 - 1011 4849

(+6221) 452 8511(+62) 813 143 333 41

Jl. Banyo Raya B1 / 28, Kelapa GadingJakarta Utara - 14250

@ytp_indonesia

@tangan_pengharapan

Yayasan Tangan Pengharapan

[email protected]

www.tanganpengharapan.org

About Us

2 betterlifeMaret 2018

Page 3: betterlife bulan Februari lalu, LPKA Salemba yang bekerja sama dengan Tangan Pengharapan menerima donasi beberapa alat musik dari Sumber Suara Jakarta. Alat musik ini digunakan untuk

4 betterlifeMaret 2018

WELCOME NOTE

Dear PartnersTangan Pengharapan yang terkasih

Dear Tangan Pengharapan's beloved partners

Together we make Indonesia

a betterplace!

Many Bl ess ings .

Yoanes& Henny Kristianus

EN Time has flown so fast and now we are heading into March. We extend a heartfelt gratitude to all the members who have contributed to make our Indo-nesian outreach programs a success.In the month of February, “Sum-ber Suara” in Jakarta, donated a set of musical instruments for LPKA Salemba (Juvenile Prison). These instruments were used to teach the juvenile prisoners music lessons at LPKA Salemba, which is a good means of divert-ing their energy and encouraging them to use their talent in the field of music.From 20th- 28th February, in col-laboration with the local depart-ment of education and culture,

IN Tanpa terasa kita telah memasuki bulan Maret. Kami sangat mensyukuri untuk segala hal yang dapat kita kerjakan bersama untuk Indonesia sampai saat ini. Di bulan Februari lalu, LPKA Salemba yang bekerja sama dengan Tangan Pengharapan menerima donasi beberapa alat

musik dari Sumber Suara Jakarta. Alat musik ini digunakan untuk kelas musik anak-anak binaan LPKA Salemba, sebagai sarana menyalurkan bakat mereka di bidang musik. Pada tanggal 20 -28 Februari telah dilaksanakan Teacher Impact (Program Pelatihan Guru Pedalaman) yang berlokasi di Nias Selatan dan Nias Barat, Sumatera Utara, yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat. Pelatihan guru-guru pedalaman ini menghadirkan peserta sebanyak 480 orang dari 180 sekolah.

Kegiatan Mobile Clinic masih dilaksanakan di bulan Februari lalu meski dengan kondisi cuaca yang terkadang kurang bersahabat, namun Tim Mobile Clinic tetap berupaya

we conducted an outreach pro-gram for training rural teachers in South and West Nias, North Sumatra. This training session was attended by 480 teachers from 180 different schools.We continued to conduct the Mobile Clinic program in Febru-ary despite the inclement weath-er conditions. They persistently visited the village of Pantae and Lanaus in North Central Timor, NTT. They attended to 332 patients who had varied range of ailments. The villagers were grateful and hoped, we would visit them often.SOGO Indonesia helped to promote the program “Dream House”. They made an offer to their customers which was valid

untuk mengunjungi Desa Pantae dan Desa Lanaus di Timor Tengah Utara, NTT. Pasien yang dilayani sebanyak 563 orang dengan berbagai keluhan. Mereka berharap akan mendapatkan kunjungan kembali dari Tim Mobile Clinic Tangan Pengharapan.

Sogo Indonesia membantu mempromosikan program Sekolah Idaman (pencarian dana untuk pembangunan Rumah Belajar oleh Tangan Pengharapan), kepada para pelanggan Sogo selama bulan Februari sampai dengan Juli 2018.Terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan oleh para partners kepada Tangan Pengharapan untuk menolong masyarakat prasejahtera, khususnya anak-anak dari keluarga tidak mampu di berbagai pelosok tanah air.

Tuhan memberkati kita semua.

5betterlifeMaret 2018

IN Sejak tahun 1997, tanggal 8 Maret menjadi sebuah hari bersejarah yang ditetapkan oleh PBB sebagai hari Wanita Internasional. Berbicara tentang keberhasilan kaum Perempuan, sejarah sudah mencatat banyak nama wanita yang berhasil baik dalam ilmu pengetahuan, sosial, pendidikan, bahkan politik. Henny Kristianus, seorang mama dari 5035+3 anak di Indonesia,pendiri Yayasan Tangan Pengharapan merupakan seorang wanita yang mempunyai visi membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi bangsa. Sejak tahun 2007, Henny mengikuti kata hatinya untuk melayani masyarakat di Indonesia dalam bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi.

Dibalik pencapaian Yayasan Tangan Pengharapan, ada banyak wanita-wanita kuat yang memiliki visi yang sama. Guru-guru pedalaman ditambah koordinator wilayah yang dimiliki oleh Yayasan Tangan Pengharapan didominasi oleh wanita yakni sekitar 72%. Wanita-wanita ini semakin memberikan dampak yang luar biasa dan juga menjadi sumber inspirasi bagi keluarga, komunitas dan bahkan bangsa. Selamat Hari Wanita untuk wanita di seluruh dunia, jadilah wanita inspiratif!

EN Since 1997, March the 8th has become a historic day set by the United Nations as the International Women’ Day. Talking about the success stories of women, history has noted a lot of women's name who have successfully

EDITORIAL

WANITAINSPIRASI

from February to July 2018. The fund raised from this program would go towards the construc-tion of the House of learning led by Tangan Pengharapan.Our heartfelt thanks to all our parents for entrusting and sup-porting us in our endeavor to help the underprivileged people, particularly the children from poor families in different parts of our country.May God Almighty be with us and continue to bless us all richly. WOMEN

of

Inspiration

made achievements in the field of science, social welfare, education and even politics. Henny Kristianus, a mother of 5035 children in Indonesia, founder of Tangan Pengharapan, is a woman with a vision of building a brighter future for the future generation of the nation of Indonesia. Since 2007, Henny has followed her heart's calling to serve the people in Indonesia in

the field of health, education and economy. Behind Tangan Pengharapan’s achievements, many strong women who have the same vision are involved in this mission. Seventy two percent of Rural Teachers and regional coordinators of Tangan Pengharapan is dominated by women. These women have not only made a tremendous impact but have also become a source of inspiration for families, communities and even the nation. Happy International Woman’s Day to all women around the world. Be an inspiring women!

Page 4: betterlife bulan Februari lalu, LPKA Salemba yang bekerja sama dengan Tangan Pengharapan menerima donasi beberapa alat musik dari Sumber Suara Jakarta. Alat musik ini digunakan untuk

6 betterlifeMaret 2018

Teacher Impact

Teacher Impact in

Nias Selatan

West and South

Nias Barat

Nias

CHILDREN PROGRAM

IN Ketertinggalan pendidikan terutama di sekolah-sekolah yang berada di daerah pedalaman Indonesia salah satunya disebabkan oleh kurangnya kualitas SDM guru. Sebagai ujung tombak pendidikan, guru perlu diperlengkapi dengan kemampuan pedagogik (kemampuan mengajar), kepribadian, sosial dan profesional. Guru-guru di pedalaman Indonesia masih didominasi oleh lulusan SMA dan masih kekurangan dalam pengetahuan dan praktik kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki oleh guru tersebut. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi guru di Pulau Nias, Sumatera Utara.

Di tengah kondisi ini Tangan Pengharapan mengadakan Teacer Impact Training untuk memberikan pelatihan berisi kiat-kiat mengajar praktis bagi guru-guru pedalaman yang diselenggarakan di kabupaten Nias Barat pada tanggal 20-22 Februari 2018 dan di kabupaten Nias Selatan pada tanggal 26-28 Februari 2018. Selain menghadirkan Bapak Jean Christensen sebagai Manajer Program Pendidikan Tangan

7betterlifeMaret 2018

EN Education, especially, in rural areas of Indonesia is left far behind due of the lack qualified teachers. As the cutting edge of education, teachers need to be equipped with pedagogical (teaching ability), personal, social and professional skills. Teachers in the rural areas of Indonesia are dominated by high school graduates who lack knowledge and teaching experience that is essential for providing quality education. This condition is not much different from the condition of teachers in Nias, North Sumatra. Faced

with such conditions, Tangan Pengharapan held a Teacher Impact Training, providing training in practical teaching tips for rural teachers in the district of West Nias between 20-22 February 2018 and in the district of South Nias between 26-28 February 2018. Not only presenting Mr. Jean O. Christensen as the Educational Program Manajer of Tangan Pengharapan, but also Ms. Putu Evi Pinia, as the Educational Program Officer and Ms. Maurice Mauboy an Educational Trainer of Saya Suka Membaca and

&

Pengharapan dan Ibu Putu Evi Pinia, Staf Program Pendidikan Yayasan Tangan Pengharapan, hadir juga Ibu Nona Mauboy trainer pendidikan Saya Suka Membaca dan pendiri PAUD/TK EKKLESIA. Training ini diikuti oleh 230 peserta dari 108 sekolah yang ada di Nias Barat dan 250 peserta dari 72 sekolah di Nias Selatan.

founder of Ecclesia preschool/kindergarten. This training was attended by 230 participants from 103 schools in West Nias and 250 participants from 72 schools in South Nias.

Page 5: betterlife bulan Februari lalu, LPKA Salemba yang bekerja sama dengan Tangan Pengharapan menerima donasi beberapa alat musik dari Sumber Suara Jakarta. Alat musik ini digunakan untuk

8 betterlifeMaret 2018

LIFE TRAINING CENTER

IN Kekeringan yang melanda Pulau Timor bukanlah sebuah peristiwa asing lagi, memang begitulah keadaannya. Ketika musim hujan tiba maka kuantitas air begitu melimpah; sebaliknya ketika musim kemarau maka air termasuk barang langka karena sumber air warga hanya berasal dari mata air yang sangat terbatas jumlahnya. Apakah air yang melimpah jumlahnya di musim hujan tidak dapat ditampung sebagai air persediaan ketika musim kemarau tiba?Pertanyaan inilah yang kemudian dijawab oleh tim Life Training Center (LTC) Yayasan Tangan Pengharapan sebagai sebuah solusi bagi masyarakat yang kekurangan air ketika musim kemarau tiba. Tangan Pengharapan melalui program Sekolah Lapangan memperkenalkan watertank (di atas tanah dan di dalam tanah) dengan biaya yang sangat terjangkau. Desa Benahe di Kecamatan Kokbaun, Timor Tengah Selatan, NTT menjadi salah satu desa yang menerima pelatihan gratis tentang pembuatan watertank yang efektif dan efisien. Pelatihan ini mengawali pembuatan 24 watertank di seluruh desa Benahe dengan

Ragu,sudah tidak lagi

No more doubts

Yusuf

9betterlifeMaret 2018

EN Water shortage is a common issue faced in Timor. That's the way it is. During the monsoons, water is plentiful. On the other hand, in summer, water is scarce, and it’s difficult to find water due to limited water resources that is got mainly from springs. Can the abundance of water during the monsoons be stored to serve as water supplies to be used in summer? This is the question answered by the Life Training Centre (LTC) team of Tangan Pengharapan as a solution for people in areas faced with water shortage during the dry summers. Through the hands-on training programme, Tangan Pengharapan introduced the construction of a water tank (above and below ground level) at a very affordable cost. Benahe village in the district of Kokbaun, Central South Timor, NTT is one of

Now I strongly believe because I have participated in the process

of the tank makingYusuf

the villages that received free training on how to construct an cost effective and efficient water tank. This training was started by constructing 24 water tanks around the village of Benahe by using the land of Mr. Joseph as a place for making the first model of the water tank. The staff at the LTC explained in detail the process of constructing a water tank, right from digging holes in the ground to water filtration and Rus Pump performance. At first, I was not sure about the making of the water tank offered by Tangan Pengharapan due to the round shape. Usually, a tank is square shaped. It turned out that the price of constructing a round tank was far cheaper, with just one-fifth of the expected price and could still hold plenty of water. "Now I strongly believe because I have participated in the process

Saya sangat percaya karena saya sudah terjun langsung dalam

pembuatannya

menggunakan lahan pak Yusuf sebagai tempat pembuatan bak percontohan. Staf LTC menjelaskan secara rinci detail-detail pembuatan watertank, mulai dari pembuatan lubang hingga penyaringan air dan kinerja Rus Pump.“Awalnya saya tidak yakin dengan pembuatan bak yang ditawarkan oleh Yayasan Tangan Pengharapan karena bentuknya bulat bukan seperti bak biasa yang berbentuk persegi. Ternyata harga pembuatannya sangat murah, hanya seperlima dari harga yang kami perkirakan dan tetap masih bisa menampung banyak air. Sekarang saya sangat percaya karena saya

"Sonde "SondeRagu Ragu

Lai" Lai"

sudah terjun langsung dalam pembuatannya,” kata Pak Yusuf. Bak air ini tidak hanya menjadi sebuah solusi kebutuhan air rumah tangga ketika musim kemarau tetapi juga menjadi sarana pendukung program pemerintah desa seperti dapur hijau, WC sehat dan program lainnya. “Kami sangat berterima kasih kepada Yayasan Tangan Pengharapan karena sudah membagikan

ilmu dengan cuma-cuma untuk membantu kami membuat bak air. Kami berencana akan membuatkan satu bak air di masing-masing rumah yang ada di Desa Benahe. Kiranya Tangan Pengharapan tetap bekerja sama dalam mengontrol pembuatan bak-bak air ini,” kata salah seorang pegawai pemerintah desa setempat.

of the tank making." said Mr. Joseph. This water tank is not only built as a solution for the need of water in households during dry summers but also to support government programmes such as Green Kitchen, healthy toilets and other programmes."We're really grateful to Tangan Pengharapan for sharing this knowledge freely and helping us find a solution to our water problems. We plan to make one water tank for every household within the village of Benahe. We wish that Tangan Pengharapan will continue to work hand in hand with us by supervising the making of these water tanks," said one of government officials of the local village.

Page 6: betterlife bulan Februari lalu, LPKA Salemba yang bekerja sama dengan Tangan Pengharapan menerima donasi beberapa alat musik dari Sumber Suara Jakarta. Alat musik ini digunakan untuk

10 betterlifeMaret 2018

NEWS UPDATE

IN Pada November 2017 lalu, tim Yayasan Tangan Pengharapan mengadakan survei ke Pulau Nias, Sumatera Utara. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa mutu pendidikan di Pulau Nias masih jauh terbelakang dibanding dengan daerah-daerah di luar pulau Nias. Faktor-faktor ketertinggalan ini diantaranya: kurangnya sarana dan prasarana pendidikan, kurangnya buku-buku pelajaran, kurangnya motivasi anak dan kesadaran orangtua untuk pendidikan, serta kurangnya tenaga guru yang profesional. Setelah survei ke beberapa sekolah di Nias Selatan, pada bulan yang sama, Tangan Pengharapan membuka 5 center baru. Kelima center tersebut adalah SD Negeri Sukamaju Tasua, SMP 2 Somambawa, SD Lolomoyo Samari, SD Hilimbuasi, dan SD Hilisalo'o. Total 540 anak yang ada di kelima center tersebut akan diberikan makanan bergizi dan program belajar gratis. Pelaksanaan program makan

bergizi dan belajar gratis di masing-masing center yang ada di Nias Selatan resmi dilaksanakan bersamaan dengan pengiriman guru-guru Yayasan Tangan Pengharapan pada Januari 2018. Sementara kebanyakan guru-guru lokal disana merupakan lulusan SMA, Tangan Pengharapan mengirimkan guru lulusan sarjana kependidikan dan sarjana sains untuk membantu

Pengiriman

Sending off

Ke FLC di Nias

Feeding and LearningCenter in Nias

11betterlifeMaret 2018

EN In November 2017, Tangan Pengharapan conducted a survey in Nias, North Sumatra. The results of the survey showed that the quality of education in Nias was still left far behind compared with the areas outside Nias. The factors behind these are: lack of educational infrastructure, textbooks, children motivation and parents’ awareness on the importance of education along with the lack of teachers’ professionalism. After surveying some schools in South Nias, in the same month,

Tangan Pengharapan opened 5 new Feeding and Learning Centres. Elementary school of Sukamaju Tasua, Junior High school of Somambawa, Elementary School of Lolomoyo Samari, Elementary school of Hilimbuasi and Primary School, Hilisalo'o. A total number of 540 children in five centres will be provided with nutritious food and learning programs for free. The implementation of free nutritious food and learning program at each Centre in South Nias coincided with the dispatchment

of teachers by the Tangan Pengharapan Foundation in January 2018. Most local teachers in those schools are high school graduates without any teaching experience. Tangan Pengharapan has sent teachers with bachelor of education degrees and science teachers to enhance the quality of education in these areas. Tangan Pengharapan is determined to advance education in 'Tano Niha', improve the welfare of society and set its people free from ignorance and poverty.

Guru

Teachers to

mewujudkan pendidikan yang lebih baik di daerah tersebut. Tangan Pengharapan bertekad untuk memajukan pendidikan di ‘Tano Niha’ sehingga kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik lagi dan terbebaskan dari kebodohan dan kemiskinan.

Page 7: betterlife bulan Februari lalu, LPKA Salemba yang bekerja sama dengan Tangan Pengharapan menerima donasi beberapa alat musik dari Sumber Suara Jakarta. Alat musik ini digunakan untuk

12 betterlifeMaret 2018

Bukan Sekedar

Just anNOT

IN Tahun 2018, Tim Mobile Clinic Tangan Pengharapan berusaha menjangkau lebih banyak daerah-daerah pedalaman yang membutuhkan pertolongan dalam bidang kesehatan. Sehubungan dengan itu, Tim Mobile Clinic kembali mengadakan pengobatan gratis di Desa Pantae, Kecamatan Biboki Selatan dan Desa Lanaus, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT bersama tiga orang dokter dari RSUD TTU dan dua orang tenaga perawat desa setempat. Kedatangan tim Mobile Clinic ini disambut baik oleh masyarakat dengan total pasien dari ketiga desa sebanyak 563 orang. Pasien anak yang kebanyakan menderita kulit gatal, ISPA, sakit perut dan cacingan serta pasien dewasa yang kebanyakan mengalami sakit tulang, maag, sakit kepala dan hipertensi diberikan pengobatan dan pemahaman untuk memiliki pola hidup sehat. Penyakit-penyakit mereka disebabkan oleh minimnya air bersih ditambah curah hujan yang tinggi sehingga mempengaruhi kesehatan dan daya tahan tubuh warga. Tim dokter juga

Niat

Intention

13betterlifeMaret 2018

EN In 2018, the Mobile Clinic team of Tangan Pengharapan has been trying to reach more rural areas that need a helping hand towards health and hygiene. With this, in mind our Mobile Clinic team held yet another free medical service in Pantae Village, South Biboki sub-district and in Lanaus Village, Insana sub-district of North Central Timor (TTU) region, NTT along with three doctors from hospitals in TTU and two local nurses from the village. The arrival of the Mobile Clinic team was welcomed by the villagers with 563 patients from three villages. Paediatric patients suffer mainly from itchy skin, acute respiratory infection (ISPA),

mendapatkan beberapa pasien dewasa yang mengeluh sakit tulang tetapi tidak pernah berobat karena mereka harus menempuh perjalanan 8-10 km dari desa ke Puskesmas terdekat. Akibat penyakit tulang yang dideritanya pasien ini tidak dapat berjalan bahkan tidak dapat berdiri. Dokter juga menemukan beberapa pasien yang menderita penyakit TBC sehingga mereka diharuskan untuk rutin mengonsumsi obat yang sudah diberikan. Selain memberikan pengetahuan pola hidup sehat, dokter juga meminta pasien lansia untuk rutin memeriksa kesehatan melalui program Posyandu Lansia yang diadakan setiap bulan.

“Terima kasih untuk pengobatan yang diberikan Yayasan Tangan Pengharapan, kami berharap yayasan tetap peduli kepada kami khususnya dalam bidang kesehatan,” kata kepala Desa Pantae di akhir wawancara. Pelayanan Tim Mobile Klinik bisa terlaksana karena dukungan kita, sehingga niat Tangan Pengharapan untuk menyediakan pengobatan gratis bagi mereka yang membutuhkan tidak bertepuk sebelah tangan.

abdominal pain and worms. Most of the adult patients suffer from joint aches, ulcer, headache and hypertension. They were all given treatment and advised on the dos and don’ts of a healthy lifestyle. These diseases are caused by lack of clean water and heavy rainfall which affects the health and immunity of the people. Doctors treated some adult patients who complained of pain in the joints but could not avail of any treatment due to the distance they have to travel (around 8-10 km) from their village to the nearby Public Health Centre. Due to body aches and worn out joints, these patients are unable to walk or even stand. Doctors

also found some patients suffering from Tuberculosis. Upon observing this condition, patients were given medication to be taken daily for a certain period. In addition to providing advice on the importance of a healthy lifestyle, doctors asked elderly patients to have routine health check-ups through the government sponsored elderly Posyandu (Integrated Service Post) program which is held every month. "Thank you Tangan Pengharapan for the free medical service. We wish this foundation will continue to provide medical care for us, especially in the field of health," said the Head of the Pantae Village at the end of the interview. The services of the mobile clinic team can be carried out through our support, so that Tangan Pengharapan’s intentions of providing free medical treatment for the needy is not a one-sided effort.

Page 8: betterlife bulan Februari lalu, LPKA Salemba yang bekerja sama dengan Tangan Pengharapan menerima donasi beberapa alat musik dari Sumber Suara Jakarta. Alat musik ini digunakan untuk

14 betterlifeMaret 2018

KESAKSIAN ANAK

IN “Angka paling besar disini angka yang mana?” tanya Leoni. “9 kak.” “Nah, coba kamu cari angka yang lebih kecil dari 9.” “Enam” jawab Ria lantang. “Sekarang, tulis angka 6 disini,” kata Leoni seraya menunjuk di buku. Begitulah pemandangan suatu sore ketika Leoni sedang membantu ibu guru untuk mengajari adik-

IBU GURU

Little Teacher

15betterlifeMaret 2018

EN “Which is the biggest number?” asked Leoni. “Number nine,” answered a student “Now, try to find a number that is smaller than 9.” “Number six,” answered Ria confidently. “You may write the number 6 here,” said Leoni pointing towards the blank space in her notebook. This was a typical scene one afternoon when Leoni was helping her teacher teach her juniors. Leoni has been attending tutoring classes at the Feeding and Learning Centre in Pa Bulu, West Kalimantan conducted by Yayasan Tangan Pengharapan since the arrival of a new teacher, Maria Imakulata, appointed by Tangan Pengharapan six months ago.

An orphan since a toddler, Leoni is presently a grade 4 primary school student. This little short haired girl lives with her mother’s younger sister, Mama Herlina, whom she fondly calls ‘Lil Mama’. After school, Leoni’s daily chore is babysitting Mama Herlina’s two year old son Haikal. This little girl, born in Kejungkat, West Kalimantan has a great passion for learning. She attends the Feeding and Learning Centre along with two year old Haikal while mama Herlina tends to her farm. Leoni strives not to miss a day at the FLC. Six months ago, Leoni was a shy girl, lacking in self-confidence and with average academic performance at school. This ten year old girl’s handwriting was barely a scribble. She

Cilik

Theadik kelasnya. Leoni sudah mengikuti bimbingan belajar di FLC Pa Bulu, di Kalimantan Barat, sebuah program makan dan bimbingan belajar gratis atau sering disebut Feeding and Learning, sejak Maria Imakulata, guru baru dari Tangan Pengharapan tiba disana enam bulan yang lalu.Leoni yang kini duduk di kelas IV Sekolah Dasar merupakan seorang anak yatim piatu sejak dia masih balita. Gadis berambut pendek ini tinggal bersama adik ibunya, mama Herlina atau sering dia sebut ‘mama kecil’. Keseharian Leoni sepulang sekolah adalah menjaga anak mama kecilnya, Haikal yang berumur dua tahun. Anak kelahiran Kejungkat, Kalimantan Barat ini memiliki semangat yang besar untuk belajar. Ketika jam bimbingan belajar tiba, Leoni tetap datang bersama adik kecilnya sementara mama Herlina bekerja di sawah. Leoni berusaha untuk tidak ketinggalan belajar dari gurunya di FLC.

Enam bulan yang lalu, Leoni adalah seorang anak pemalu, kurang percaya diri dan memiliki kemampuan akademik yang pas-pasan. Tulisan gadis kecil umur 10 tahun ini masih belum rapi dan dia belum bisa membaca dengan lancar. Hari demi hari Leoni belajar dengan rajin dan semakin menunjukkan kepercayaan dirinya. Sambil tersenyum Leoni pasti tidak menolak untuk maju ke depan kelas dan tidak malu bertanya. Tulisan tangan Leoni semakin rapi dan dia sudah dapat membaca dengan baik, bahkan Leoni berhasil meraih peringkat ketiga di kelasnya pada semester satu yang lalu. Sikap Leoni di dalam bahkan di luar kelas selalu bisa menjadi teladan bagi adik-adik kelasnya.Terlepas dari ketiadaan sosok orangtua kandung dalam hidupnya, Leoni tetap berani bercita-cita. Katanya dia mau menjadi seorang guru. “Saya mau jadi seperti ibu guru yang datang jauh-jauh dari Kupang untuk membantu kami belajar,” kata Leoni.

lacked reading skills too. Day by day, Leoni studied diligently and gradually began to gain in self-confidence. With a smile on her face, Leoni is not afraid to walk up to the teacher to seek clarification if the lesson is not understood. She has made much progress in developing her handwriting, and is now able to read with clarity. During the first semester, she achieved third place in her class. Leoni’s attitude is an inspiration for her peers both inside and outside of the classroom. Despite the absence of her biological parents in her life, Leoni has the courage to aspire to become a teacher someday. “I want to be a teacher just like my teacher who has come all the way from Kupang to help us learn,” says Leoni.

Page 9: betterlife bulan Februari lalu, LPKA Salemba yang bekerja sama dengan Tangan Pengharapan menerima donasi beberapa alat musik dari Sumber Suara Jakarta. Alat musik ini digunakan untuk

EN While educational facilities in some urban areas are provided with the latest technology, there are still many schools in Indone-sia whose buildings are actually not worth being referred to as schools for students to study in. Such schools with poor condi-tions and infrastructure are often found in the remote areas of Indonesia. One of them is in the remote areas of Timor Island in East Nusa Tenggara. SD Gentari is a make-shift school built by the community for their chil-dren who have to walk 6 km and cross a 10m wide river in order to reach the local government school. Before Gentari Elementa-ry school was built, most par-

16 betterlifeMaret 2018 17 betterlife

Maret 2018

IN Ketika sarana pendidikan di beberapa daerah perkotaan sudah menerapkan beragam teknologi termutakhir, masih banyak sekolah di Indonesia yang tidak memiliki bangunan memadai sebagai tempat belajar siswa. Kondisi sekolah seperti ini sering ditemukan di pedalaman Indonesia, termasuk di pedalaman Timor, Nusa Tenggara Timur. SD Gentari sebuah sekolah filial yang dibangun sendiri oleh masyarakat bagi anak-anak mereka yang seharusnya menempuh perjalanan 6 km dan harus melintas sebuah sungai dengan lebar 10 m. Sebelum SD Gentari ada, kebanyakan orangtua memilih untuk tidak menyekolahkan anaknya karena khawatir tentang keselamatan sang buah hati. Untuk itulah SD Gentari dibangun walau sangat sederhana, berdinding bebak, beratapkan daun gewang dan beralaskan tanah.

PROJECT YTP

Setelah Tangan Pengharapan menyelesaikan pembangunan rumah belajar di SDN Taenino, kini Tangan Pengharapan kembali hadir membantu membangun sebuah rumah belajar bagi anak-anak di SD Gentari, di Dusun Kukiba, Desa Nifutasi, Timor Tengah Utara, NTT. Pembangunan ini sudah dimulai sejak November 2017 lalu dan masih berlangsung hingga hari ini. Musim hujan yang mengguyur daratan Timor mengakibatkan sungai Oemanu di Gentari meluap. Karena luapan sungai Oemanu yang cukup

P e r k e m b a n g a n P e m b a n g u n a n B u i l d i n g c o n s t r u c t i o n p r o g r e s s o fRumah Belajar Gentar i

Primary SchoolGentar ients preferred not to send their

children to school because they worry about the safety of their children. That's why the SD Gen-tari Elementary school was built although the school building is very simple. The walls made from the bark of Bebak trees, Gewang leaves roof and earthen flooring. After having completed the build-ing construction of the SD Primary School at Taenino, Tangan Peng-harapan has once again stepped in to help build a House of Learning for the children of Gentari Pri-mary School, in a village called Nifutasi, North Central Timor, NTT. The construction commenced in November 2017 and is still under construction. The monsoon that

tinggi, pengangkutan bahan bangunan menjadi terhambat. Berharap pembangunan rumah belajar ini selesai tepat waktu sehingga anak-anak segera mendapatkan ruang belajar yang nyaman.

Uluran tangan anda sangat berarti untuk membantu anak-anak di SD Gentari dan SD lainnya mendapatkan gedung belajar yang layak.

flushed the mainland of Timor has resulted in the overflowing of the Oemanu River in Gentari. It has become a major obstacle for delivering building materials across the Oemanu River. We hope the building of House of Learning can be completed as scheduled. Your helping hand means so much in helping the children of Gentari Primary School as well as other Elemen-tary schools that do not have a decent school building.

Page 10: betterlife bulan Februari lalu, LPKA Salemba yang bekerja sama dengan Tangan Pengharapan menerima donasi beberapa alat musik dari Sumber Suara Jakarta. Alat musik ini digunakan untuk

18 betterlifeMaret 2018

FIELD HERO

IN Banyak kaum hawa yang berhasil menunjukkan peran signifikan mereka dalam berbagai bidang. Salah satunya koordinator wilayah Yayasan Tangan Pengharapan di Timor Tengah Utara (TTU), NTT, yang memutuskan untuk mendedikasikan dirinya bagi kesejahteraan masyarakat di kampung halamannya sendiri. Fifi Ukat memilih datang dan melihat langsung kondisi masyarakat dan memikirkan apa yang perlu dikerjakan untuk membantu kesejahteraan warga disana melalui Yayasan Tangan Pengharapan. Ibu empat anak ini dulunya merupakan seorang anggota Legislatif dari salah satu partai politik dan menjabat sebagai anggota DPRD. “Meskipun memiliki tujuan yang sama untuk melayani

EN Many women are able to demonstrate their significant role in various fields. One of them is the Coordinator of Yayasan Tangan Pengharapan’s Feeding and Learning Cen-tres of the North Timor Utara Region (TTU), NTT, who has decided to dedicate herself to the welfare of the people in her own hometown. Fifi Ukat chose to come, visit and observe the conditions of the people and learn what needs to be done to help improve the welfare of the people there through Yayasan Tangan Pengharapan. This mother of four children was formerly a member of a political party and served as a member of the Regional House of Repre-sentatives. "Despite having a

Lebih Bermakna

Meaningful Life

Menjalani HIDUP yang

Walking a More

common goal to serve the com-munity, there are many binding rules of standards, especially the bureaucratic system that is so complicated, which is often the cause for delays in decision mak-ing related to the weaker section of society despite the urgent con-ditions. ‘Sometimes I wonder, if this position serves any purpose for others?’ says Fifi Ukat. Since having worked for two years now in serving the community through Tangan Pengharapan, Fifi Ukat has been increasingly con-cerned with social issues in the community. Being surrounded by people who share the same ideas and mission to build a better generation fills her with a sense

of gratitude. "Thinking about what I did with my friends at Tangan Pengharapan warms my heart. Life is not just the pursuit of matter, or doing something for the life of others, but of course life becomes more meaningful," added Fifi Ukat.

masyarakat, ada banyak aturan-aturan baku yang mengikat terutama sistem birokrasi yang begitu rumit, sehingga yang ada malah keterlambatan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan masyarakat lemah walaupun kondisi sudah mendesak. Kadang saya berpikir apakah jabatan ini sudah menunjukkan dampak bagi orang lain?” cerita Ibu Fifi. Selama kurang lebih dua tahun melayani masyarakat melalui Tangan Pengharapan, Ibu Fifi semakin peduli dengan isu-isu sosial di masyarakat. Dikelilingi oleh orang-orang yang mempunyai idealis dan misi yang sama untuk membangun generasi yang lebih baik membuatnya sangat bersyukur. “Dengan memikirkan apa yang saya kerjakan bersama

Thanks for the help and support :

LOGO YANG DICANTUMKAN ADALAH LOGO PARTNERS YANG MENGADOPSI SALAH SATU CENTER TANGAN PENGHARAPAN

IN Terima kasih kepada Sumber Suara yang telah mendonasikan 1 unit keyboard, 1 unit gitar listrik dan 1 unit gitar akustik, 1 unit cajon, 1 unit amplifier keyboard, dan 1 unit amplifier gitar listrik untuk LPKA Salemba dan CRH Merauke.

EN T We’d like to thank Sumber Suara for donating 1 unit keyboard, 1 unit electric guitar and 1 unit acoustic guitar, 1 unit Cajon, 1 unit amplifier keyboard, 1 unit amplifier electric guitar to LPKA Salemba and CRH Merauke.

teman-teman di Tangan Pengharapan membuat hati saya hangat. Hidup itu bukan hanya mengejar materi saja, dengan melakukan sesuatu bagi kehidupan orang lain, tentunya hidup akan lebih berarti,” tambah Ibu Fifi.