Best Practice
-
Upload
leonnardo-sijabat -
Category
Documents
-
view
288 -
download
9
description
Transcript of Best Practice
BEST PRACTICE (PENGALAMAN TERBAIK) DALAM
MELAKSANAKAN TUGAS SEBAGAI GURU
A. Latar Belakang
Sekolah berperan sebagai lembaga yang memproses lulusan untuk
bidang-bidang pekerjaan dalam kehidupan masyarakat secara luas. Inti
kegiatan sekolah adalah memberikan layanan belajar kepada peserta didiknya
sesuai dengan standar minimal yang dipersyaratkan mengenai bidang ilmu.
Layanan belajar tercipta ketika guru melakukan kegiatan pemelajaran di kelas
kepada peserta didik. Melalui kegiatan pemelajaran tercipta peningkatan dari
segi afektif, kognitf dan psikomotor yang tercermin pada kemampuan peserta
didik.
Meningkatkan kemampuan peserta didik diperlukan proses pemelajaran
yang terencana dari guru yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan
Pemelajaran (RPP). Membuat RPP guru terlebih dahulu menganalisis
kemungkinan yang akan terjadi dalam proses pemelajaran nantinya. Analisis
yang perlu dilakukan guru meliputi analisis waktu pemelajaran, keadaaan
peserta didik, model dan metode pemelajaran, fasilitas pemelajaran dan
kesulitan materi ajar. Melalui analisis yang dilakukan, guru dapat mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi ketika melaksanakan proses pemelajaran
sehingga guru dapat menciptakan Pemelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
Gembira dan Berbobot (PAIKEM GEMBROT).
Guru tentu menginginkan proses pemelajaran yang PAIKEM
GEMBROT supaya peserta didik tidak bosan mengikuti pemelajaran.
Mewujudkan proses pemelajaran yang PAIKEM GEMBROT, peserta didik
harus terlibat dalam proses pemelajaran tersebut. Peserta didik tidak hanya
dijadikan objek tetapi peserta didik juga berperan sebagai subyek yang terlibat
langsung. Bentuk keterlibatan peserta didik secara langsung pada proses
pemelajaran diantaranya bisa dalam bentuk keterlibatan mencari materi,
melakukan presentasi, aktif bertanya, berdikusi dan bertukar pendapat dengan
sesamanya.
1
Membuat proses pemelajaran yang PAIKEM GEMBROT dengan
kombinasi penggunaan e-learning dalam kegiatannya merupakan salah satu
kesulitan yang dialami oleh sebagian guru. Menggunakan e-learning pada
proses pemelajaran banyak membantu peserta didik dalam mengatasi masalah-
masalah yang dihadapi pada proses pemelajaran salah satu contohnya adalah
dalam mencari materi pelajaran melalui internet.
Penulis sebagai guru mata pelajaran produktif Program Keahlian
Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 4 Kabupaten Sarolangun Provinsi
Jambi juga pernah mengalami kesulitan dalam membuat proses pemelajaran
yang PAIKEM GEMBROT menggunakan e-learning. Pengalaman sulit
tersebut penulis berubah menjadi pengalaman terbaik (Best Practice).
Pengalaman terbaik yang penulis lakukan adalah membuat sebuah kegiatan
pemelajaran menggunakan model pemelajaran Problem Based Instruction
(PBI) dengan penggunaan e-learning serta melakukan presentasi. PBI adalah
model pemelajaran yang berlandaskan paham konstruktivistik yang
mengakomodasi keterlibatan peserta didik dalam belajar dan pemecahan
masalah. E-learning adalah pemanfaatan teknologi seperti komputer dan
internet dalam kegiatan pemelajaran. Sedangkan presentasi adalah penyajian
laporan kegiatan yang telah dilakukan oleh peserta didik kepada guru dan
teman-temannya di depan kelas, melalui presentasi ini terjadi tanya jawab dan
berpendapat.
Pengalaman terbaik kegiatan pemelajaran yang penulis lakukan
berdampak positif, hal itu terlihat ketika peserta didik terlibat secara langsung
melalui pemecahan masalah, mencari informasi melalui internet, membuat
laporan dalam bentuk power point, mengirimkan laporan melalui email kepada
guru, melakukan presentasi, dan saling bertanya sesama peserta didik.
Berdasarkan pengalaman terbaik tersebut penulis memberi judul tulisan
Best Practice ini dengan judul PAIKEM GEMBROT melalui PBI, E-
Learning dan Presentasi.
2
B. Masalah
Menciptakan proses pemelajaran yang PAIKEM GEMBROT yang
dikombinasikan dengan e-learning masih menjadi masalah oleh sebagian guru
termasuk juga penulis. Masalah yang penulis hadapi dalam melaksanakan tugas
sebagai guru mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di SMK Negeri
4 Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi adalah :
1. Peserta didik kurang terampil dalam berkomunikasi.
Salah satu keterampilan yang perlu dikuasai oleh peserta didik SMK
khususnya Program Keahlian Administrasi Perkantoran adalah keterampilan
berkomunikasi. Keterampilan berkomunikasi sangat diperlukan di dunia
kerja nantinya apabila peserta didik telah lulus dari sekolah. Peserta didik di
tempat sekolah penulis mengajar masih cenderung menggunakan bahasa
daerah dalam keseharian dan itu terbawa dalam kegiatan belajar.
2. Peserta didik kurang memanfaatkan fasilitas internet di sekolah untuk
kepentingan belajar.
Tersedianya jaringan internet di sekolah kurang dimanfaatkan oleh peserta
didik untuk belajar sehingga keberadaan internet di sekolah kurang
bermanfaat. Kebanyakan peserta didik hanya manfaatkan internet untuk ber-
media sosial seperti facebook.
3. Kurang tersedianya buku pegangan.
Buku pengangan untuk mata pelajaran produktif administrasi perkantoran
kurang tersedia. Hal ini menyulitkan guru dalam memberikan materi kepada
peserta didik. Selain dari buku materi pelajaran banyak bersumber dari
internet.
4. Kecenderungan menggunakan metode ceramah dalam kegiatan belajar.
Proses pemelajaran yang cenderung menggunakan metode ceramah
menimbulkan kebosanan kepada peserta didik karena komunikasi dalam
metode ceramah hanya terjadi satu arah. Metode ceramah jika terlalu sering
digunakan juga tidak efektif dalam proses pemelajaran karena peserta didik
tidak terlibat langsung dalam kegiatan belajar, peserta didik hanya sebagai
pendengar sedangkan guru sebagai pembicara sehingga peserta didik hanya
pasif.
3
C. Cara Menyelesaikan Masalah
Uraian masalah-masalah yang dihadapi di atas penulis (guru) atasi
dengan menciptakan Pemelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Gembira dan
Berbobot (PAIKEM GEMBROT). Menciptakan PAIKEM GEMBROT di kelas
pada proses pemelajaran dapat membuat peserta didik bersemangat untuk ke
sekolah. Penelitian terhadap beberapa anak-anak sekolah di dunia yang
diadakan UNESCO menunjukkan sebagian dari mereka menginginkan belajar
dengan situasi yang menyenangkan (Dedi Supriadi, 1999). Kegiatan-kegiatan
yang penulis terapkan untuk menciptakan PAIKEM GEMBROT adalah dengan
penggunaan model pemelajaran Problem Based Instruction (PBI), E-learning
dan Presentasi.
PBI adalah model pemelajaran yang berlandaskan paham konstruktivistik
yang mengakomodasi keterlibatan peserta didik dalam belajar dan pemecahan
masalah otentik (Arends et al., 2001). Dalam pemrolehan informasi dan
pengembangan pemahaman tentang topik-topik, peserta didik belajar
bagaimana mengkonstruksi kerangka masalah, mengorganisasikan dan
menginvestigasi masalah, mengumpulkan dan menganalisis data, menyusun
fakta, mengkonstruksi argumentasi mengenai pemecahan masalah, bekerja
secara individual atau kolaborasi dalam pemecahan masalah.
Anies (2003:1) mengemukakan bahwa model PBI merupakan suatu
metode instruksional yang mempunyai ciri-ciri penggunaan masalah nyata
sebagai sebagai konteks peserta didik yang mempelajari cara berpikir kritis
serta keterampilan dalam memecahkan masalah. Hamzah (2004:1) menjelaskan
bahwa PBI meletakkan asumsi dasar pada permasalahan yang berbentuk narasi,
kasus, atau dunia nyata yang membutuhkan keahlian. Masalah tersebut tidak
dapat didekati dengan solusi final sebagai suatu yang salah atau benar, tetapi
menekankan pada solusi bijak yang didasarkan pada pengetahuan dan
keterampilan tertentu. PBI dimaksudkan untuk membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan
intelektual.
4
1. Perlengkapan Penunjang
Perlengkapan penunjang yang dibuthkan untuk Menciptakan PAIKEM
GEMBROT melalui model pemelajaran PBI, E-Learning dan Presentasi
adalah :
a. Fasilitas internet di sekolah
b. Proyektor
c. Laptop
d. Alamat email guru dan peserta didik
e. Perlengkapan penunjang lainnya seperti spidol, papan tulis dan lain-lain
2. Langkah-langkah (Sintaks)
Langkah-langkah (sintaks) yang dilakukan untuk menciptakan PAIKEM
GEMBROT melalui model pemelajaran PBI, E-Learning dan Presentasi
adalah sebagai berikut :
a. Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dalam pemelajaran.
b. Guru membagi peserta didik menjadi 10 kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 3-4 orang peserta didik. Pembagian kelompok ini,
kemampuan setiap peserta didik menjadi pertimbangan. Peserta didik
yang memiliki kemampuan tinggi harus tersebar pada setiap kelompok.
c. Guru memberikan tema-tema permasalahan untuk setiap kelompok.
Setiap kelompok mendapatkan tema permasalahan yang menjadi
bahasan. Pembagian tema dilakukan secara acak kegiatan ini merupakan
kegiatan inti pertama (Model Pemelajaran PBI).
Gambar 1. Peserta didik berdiskusi secara berkelompok
5
d. Guru mengarahkan cara menyelesaikan masalah, pelaporan dan kegiatan
presentasi yang akan dilakukan oleh peserta didik. Setelah setiap
kelompok mendapatkan tema permasalahan, guru menjelaskan cara
mengerjakan tugas, sistematika pengerjaan tugas, waktu penyelesaian
tugas membuat laporan setelah tugas dikerjakan secara berkelompok dan
cara mengirimkan hasil pekerjaan kelompok kepada guru.
e. Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing
menyelesaikan tema permasalahan. Kegiatan ini merupakan kegiatan
inti kedua (E-Learning), pada kegiatan ini yang dilakukan peserta didik
dan guru adalah :
1) Mencari sumber informasi sebanyak-banyaknya melalui internet
2) Menyortir informasi yang telah didapatkan sehingga didapatkan
informasi yang berguna untuk menyelesaikan permasalahan yang
menjadi tugas kelompok.
3) Membuat laporan tugas kelompok kepada guru, laporan dibuat dalam
bentuk power point.
4) Mengirimkan laporan tugas kelompok kepada guru, laporan yang
telah diselesaikan oleh peserta didik diserahkan kepada guru dengan
cara mengirimkannya melalui email.
5) Guru mengkonfirmasi kepada peserta didik kalau laporan tugas
kelompok telah terkirim ke email guru. Di bawa ini bentuk laporan
tugas kelompok yang telah terkirim ke email guru.
Gambar 2. Tugas kelompok yang masuk ke email guru
f. Setelah semua laporan tugas kelompok terkirim ke email guru, yang
dilakukan berikutnya adalah kegiatan presentasi. Sebelum melakukan
6
presentasi setiap anggota kelompok diberikan peran masing-masing, ada
yang berperang sebagai moderator, presentor dan sebagai notulen.
Setelah mendapatkan peran maka setiap kelompok siap
mempresentasikan laporan tugas kelompoknya di hadapan kelompok
lain, kegiatan ini merupakan kegiatan inti ketiga (Melakukan
Presentasi). Melakukan presentasi peserta didik diwajibkan
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di bawah ini
contoh peserta didik melakukan presentasi dihadapan guru dan teman-
temannya.
Gambar 3. Peserta didik melakikan presentasi
Gambar 4. Peserta didik melakukan presentasi
g. Setelah kelompok mempresentasikan laporan tugas kelompok, guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik dari kelompok lain untuk
memberikan pertanyaan kepada kelompok yang melakukan presentasi.
pada kegiatan ini terjadi tanya jawab sesama peserta didik. Memberikan
7
pertanyaan dan jawaban peserta didik diwajibkan menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Gambar 5. Peserta didik antusias bertanya
Gambar 6. Peserta didik mengajukan pertanyaan
h. Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan laporan hasil
kelompok yang telah dipresentasikan oleh peserta didik.
Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan guru dalam proses pemelajaran
di atas terlihat bahwa peserta didik bersemangat dan tertarik untuk mengikuti
pemelajaran. Perubahan yang didapatkan dari proses pemelajaran adalah :
1. Melalui model pemelajaran PBI, peserta didik dapat bekerjasama dengan
teman sejawat dan bekerja secara tim/kelompok. Melalui pembagian tugas
peserta didik mengerti tanggung jawab terhadap tugas masing-masing
sebagai bagian dari tim/kelompok.
8
2. Melalui e-learning, peserta didik aktif mencari materi dan mencari referensi
solusi melalui fasilitas internet yang tersedia sekolah. Peserta didik
menyadari bahwa internet dapat digunakan untuk mencari referensi solusi
terhadap permasalahan yang dihadapi.
3. Melalui kegiatan presentasi, peserta didik dapat terampil berkomunikasi dan
dapat mempertanggung jawabkan hasil kerja kelompok. Selain itu melalui
kegiatan presentasi peserta didik dapat tukar menukar informasi yang
dimilikinya.
D. Simpulan dan Rekomendasi
1. Simpulan
Berdasarkan penyelesaian masalah yang diuraikan di atas, dapat ditarik
simpulan sebagai berikut :
a. Melalui model pemelajaran PBI, peserta didik dapat bekerjasama dengan
teman sejawat dan bekerja secara tim/kelompok.
b. Melalui e-learning, peserta didik aktif mencari materi dan mencari
referensi solusi melalui fasilitas internet yang tersedia sekolah.
c. Melalui kegiatan presentasi, peserta didik dapat terampil berkomunikasi
dan dapat mempertanggung jawabkan hasil kerja kelompok.
2. Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan melalui kegiatan pemelajaran PAIKEM
GEMBROT melalui kombinasi model pemelajaran PBI, e-learning dan
melakukan presentasi ini adalah :
a. Bagi pengawas sekolah, hendaknya dapat menjadi fasilitator kepada guru
untuk dapat menerapkan berbagai macam model pemelajaran.
b. Bagi kepala sekolah, hendaknya dapat memfasilitasi guru untuk dapat
menguasai dan menggunakan model-model pemelajaran pada kegiatan
pemelajaran di kelas.
c. Bagi guru, hendaknya dapat menciptakan pemelajaran yang PAIKEM
GEMBROT melalui kombinasi model pemelajaran PBI, e-learning dan
melakukan presentasi serta dimungkinkan untuk dapat
mengkombinasikan berbagai model pemelajaran di kelas.
9
E. Pelajaran yang Diperoleh (Lesson Learned)
Pelajaran yang diperoleh dari kegiatan yang dilakukan oleh guru (penulis) di
atas diperoleh pelajaran yaitu :
1. Menciptakan model pemelajaran PAIKEM GEMRROT perlu variasi model-
model pemelajaran. Dengan variasi model yang dilakukan oleh guru
(penulis) terlihat bahwa peserta didik lebih tertarik mengikuti kegiatan
pemelajaran. Kedepannya akan dilakukan variasi model pemelajaran lainnya
agar peserta didik lebih tertarik dan bersemangat untuk mengikuti
pemelajaran.
2. Refleksi yang dilakukan oleh guru diketahui bahwa peserta didik lebih
tertarik mengikuti kegiatan pemelajaran dengan menggunakan internet.
Contonya adalah ketika peserta didik diminta untuk mencari referensi
melalui internet dan mengirimkan tugas melalui email. Kedepannya guru
hendaknya lebih dapat menerapkan kegiatan pemelajaran yang
menggunakan pendekatan teknologi dan internet seperti penggunaan
software, media sosial dan lain-lain.
3. Fasilitas internet sangat penting perannya di sekolah, namun penggunaan
internet di sekolah belum dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk
kegiatan pemelajaran oleh peserta didik maupun pendidik. Menciptakan
pemelajaran PAIKEM GEMBROT melalui kombinasi model pemelajaran
PBI, e-learning dan melakukan presentasi, internet memiliki peran penting.
Namun fasilitas internet di sekolah perlu ditingkatkan kualitasnya agar dapat
digunakan lebih maksimal.
4. Melalui kegiatan presentasi guru mengetahui bahwa peserta didik sangat
tertarik melakukan presentasi menggunakan power point dengan bantuan
proyektor. Kedepannya akan dilakukan presentasi namun dalam kegiatan
presentasi tersebut dimoderatori oleh peserta didik, disini guru hanya
berperan sebagai pengawat.
10
DAFTAR BACAAN
Amin, Jamaluddin. 1969. Pendidikan dan Pengajaran. Jakarta: Pustaka Antara.
Anies. 2003. Problem-Based Learning. http://www.suara merdeka.com/harian/ 0304/28/kha2.html.(25 April 2015).
Dedi Supriyadi. 1999. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Adicita Karya Nusa, Yogyakarta.
Hamzah, Upu. 2004. Makalah Workshop Metode-Metode Pembelajaran Problem Based-Learning. Sulawesi Selatan: Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan. http://www.eudel.edu/pbl
11