Best Practice Nasional

90
MEMUTER 3G OTA BERBASIS KEARIFAN LOKAL STRATEGI MELEJITKAN PRESTASI TIADA HENTI DI SD MUHAMMADIYAH PLUS SALATIGA BEST PRACTICE disajikan dalam rangka Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Jenjang Sekolah Dasar Tingkat Nasional Tahun 2015 disusun oleh SUTOMO, M. Ag. Kepala Sekolah Dasar Muhammadiyah Plus Salatiga i

description

sfadsg

Transcript of Best Practice Nasional

Page 1: Best Practice Nasional

MEMUTER 3G OTA BERBASIS KEARIFAN LOKALSTRATEGI MELEJITKAN PRESTASI TIADA HENTI

DI SD MUHAMMADIYAH PLUS SALATIGA

BEST PRACTICE

disajikan dalam rangka Pemilihan Kepala Sekolah BerprestasiJenjang Sekolah Dasar Tingkat Nasional

Tahun 2015

disusun oleh

SUTOMO, M. Ag.Kepala Sekolah Dasar Muhammadiyah Plus Salatiga

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAHDINAS PENDIDIKAN

2015

i

Page 2: Best Practice Nasional

PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah dalam bentuk Best Practice dengan judul: “Memuter 3G OTA

Berbasis Kearifan Lokal Strategi Melejitkan Prestasi Tiada Henti di SD

Muhammadiyah Plus Salatiga”, disusun oleh:

Nama : Sutomo, M.Ag.

NUPTK : 6455755657200002

NIK : 3373042301770001

Instansi : SD Muhammadiyah Plus Salatiga

Jabatan : Kepala Sekolah

Kota : Salatiga

Provinsi : Jawa Tengah

diketahui dan disahkan pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 22 Juli 2015

a.n Kepala Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Tengah

Kepala Bidang PPTK

Imron Rosyadi, S.H., M.Pd.

Pembina Tk. I

NIP 19581227 197903 1 003

ii

Page 3: Best Practice Nasional

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan berkat, karunia, dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

best practice dengan judul “Memuter 3G OTA Berbasis Kearifan Lokal Strategi

Melejitkan Prestasi Tiada Henti di SD Muhammadiyah Plus Salatiga”. Best

practice ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam seleksi

pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Tingkat Nasional.

Penulis menyadari karya tulis ini tidak akan terwujud tanpa bantuan

bimbingan dan dorongan baik moral, material, maupun spiritual berbagai pihak.

Perkenankan penulis mengucapkan terima kasih dan menyampaikan rasa hormat

kepada

1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang telah mendukung dan

memfasilitasi penulis;

2. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Salatiga dan Kepala

UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Sidomukti Kota

Salatiga yang juga telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis

dalam menyusun karya tulis ini;

3. Bapak/ibu guru dan karyawan di SD Muhammadiyah Plus Salatiga yang

telah memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan

best practice ini;

4. siswa dan siswi SD Muhammadiyah Plus Salatiga yang menjadi semangat

dan pendorong bagi penulis; dan

5. semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis hingga

terselesaikannya tulisan ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat.

Menyadari keterbatasan penulis, kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca,

sangatlah penulis harapkan.

Salatiga, 2015

Penulis

iii

Page 4: Best Practice Nasional

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PRAKATA iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR DIAGRAM vi

DAFTAR BAGAN vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

ABSTRAK ix

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Permasalahan 2

C. Tujuan 3

D. Manfaat 3

BAB II METODOLOGI 4

A. Jenis Karya Tulis 4

B. Metode Pengumpulan Data 4

C. Teknik Analisis Data 5

BAB III PEMBAHASAN 7

A. Alasan Pemilihan Strategi Manajemen Berbasis Mutu 7

B. Konsep Memuter 3G OTA Berbasis Kearifan Lokal 7

C. Tahap Operasional/ Langkah-langkah Memuter dengan 3G OTA Berbasis

Kearifan Lokal 8

1. Komunikasi yang baik (good communication) 8

iv

Page 5: Best Practice Nasional

2. Kebiasaan yang baik (good habit) 9

3. Pembentukan akhlak mulia (good moral) 9

4. Pengkondisian iklim terbuka (opennes) 9

5. Pembimbingan dan pelatihan untuk guru (training) 9

6. Kegiatan pengembangan diri bagi siswa (activities) 9

D. Hasil penerapan Memuter 3G OTA Berbasis Kearifan Lokal 10

1. Terbangunnya good communication (komunikasi yang baik) dengan

berbagai pihak 10

2. Terbentuknya good habit (kegiatan pembiasaan) 11

3. Terbentuknya good moral (akhlak mulia) 12

4. Terbangunnya opennes (pengkondisian iklim terbuka) 12

5. Terlaksananya training (pembimbingan dan pelatihan untuk guru) 13

6. Terlaksananya activities (kegiatan pengembangan diri bagi siswa) 14

E. Dampak dari Strategi yang Dipilih 15

F. Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Strategi yang Dipilih

16

G. Faktor-faktor Pendukung 16

H. Alternatif Pengembangan 16

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI 17

A. Simpulan 17

B. Rekomendasi 17

DAFTAR PUSTAKA 18

LAMPIRAN 19

v

Page 6: Best Practice Nasional

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 1 Prestasi Siswa dari Tahun Ajaran 2012/2013 s.d. 2014/2015 SD

Muhammadiyah Plus Salatiga 15

vi

Page 7: Best Practice Nasional

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Prestasi sekolah pada tahun ajaran 2012/2013 s.d. 2014/2015 12

Tabel 2. Prestasi guru pada tahun ajaran 2012/2013 s.d. 2014/2015 13

Tabel 3. Jumlah input pada tahun ajaran 2012/2013 s.d. 2014/2015 15

vii

Page 8: Best Practice Nasional

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. KOMUNIKASI DAN KERJASAMA DALAM NEGERI 21

LAMPIRAN 2. KOMUNIKASI DAN KERJASAMA LUAR NEGERI 24

LAMPIRAN 3. KEGIATAN PEMBIASAAN RUTIN 26

LAMPIRAN 4. KEGIATAN PEMBIASAAN TERPROGRAM 27

LAMPIRAN 5. KEGIATAN NASIONALISME DAN PATRIOTISME 28

LAMPIRAN 6. KEGIATAN CINTA LINGKUNGAN 29

LAMPIRAN 7. KRGIATAN MEMBENTUK GOOG MORAL 30

LAMPIRAN 8. PENGKONDISIAN IKLIM KETERBUKAAN 31

LAMPIRAN 9. PRESTASI SEKOLAH 34

LAMPIRAN 10. TRAINING 36

LAMPIRAN 11. PRESTASI GURU 37

LAMPIRAN 12. EKSTRA KURIKULER SD MUHAMMADIYAH PLUS SALATIGA 38

LAMPIRAN 13. FIELD TRIP DAN OUTDOOR LEARNING SD MUHAMMADIYAH PLUS SALATIGA 40

LAMPIRAN 14. PRESTASI SISWA 43

LAMPIRAN 15. INPUT DAN OUTPUT SEKOLAH 44

LAMPIRAN 16. PEDOMAN WAWANCARA 47

LAMPIRAN 17. HASIL WAWANCARA 50

viii

Page 9: Best Practice Nasional

ABSTRAK

Sutomo. 2015. Memuter 3G OTA Berbasis Kearifan Lokal Strategi Melejitkan Prestasi Tiada Henti di SD Muhammadiyah Plus Salatiga. Best Practice. Disajikan dalam Rangka Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Jenjang Sekolah Dasar Tingkat Nasional Tahun 2015.

Karya tulis ini adalah best practice, yang merupakan hasil pengalaman terbaik penulis selama menjadi kepala sekolah di SD Muhammdiyah Plus Salatiga. Best practice ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang ditemui penulis pada saat diangkat menjadi kepala sekolah. Permasalahan tersebut antara lain adalah (1) prestasi akademik dan non akademik yang masih rendah, (2) kepercayaan masyarakat rendah, dan (3) hubungan antarguru, guru dengan yayasan, dan guru dengan masyarakat belum terjalin dengan baik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis mencoba menerapkan strategi “Memuter 3G OTA Berbasis Kearifan Lokal untuk Melejitkan Prestasi Tiada Henti di SD Muhammadiyah Plus Salatiga.”

Strategi “Memuter 3G OTA” adalah akronin dari manajemen mutu terpadu, good communication, good habit, good moral, openness, training, activities, di mana manajemen tersebut dilandaskan pada kearifan lokal untuk mewujudkan prestasi tiada henti di SD Muhammadiyah Plus Salatiga. Kearifan lokal yang dimaksud adalah penerapan budaya jawa seperti “teposliro”, penggunaan “krama inggil” dan “tata krama”.

Hasil implementasi strategi “Memuter 3G OTA Berbasis Kearifan Lokal” sejak tahun pelajaran 2012/2013 sampai dengan 2014/2015 adalah: (1) ada sebanyak 246 kejuaraan yang diraih siswa dari tingkat kecamatan sampai tingkat nasional, (2) ada 10 kejuaraan yang diraih guru dari tingkat kecamatan sampai tingkat provinsi, (3) untuk kelembagaan, sekolah memperoleh Piagam Bintang BP-POM kantin sehat tingkat Provinsi Jawa Tengah, juara satu perolehan UN rata-rata tertinggi dan nilai tertinggi se-Kota Salatiga, juara tiga sekolah berkarakter kebangsaan tingkat kota Salatiga, dan juara dua perpustakaan tingkat Kota Salatiga.

Rencana pengembangan ke depan dari strategi “Memuter 3G OTA Berbasis Kearifan Lokal” adalah (1) desiminasi model pada sekolah yang berminat menerapkan manajeman yang sama, (2) melejitkan prestasi pada tingkat internasional, (3) meningkatkan keprofesionalan guru dengan melanjutkan studi sesuai dengan kompetensinya, dan (4) pengembangan sarana prasarana berstandar internasional, seperti menyediakan sarana dengan tingkat keaamanan yang tinggi.

Kata kunci: Memuter, 3G OTA, Prestasi

ix

Page 10: Best Practice Nasional

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah sebagai salah satu lingkungan pendidikan formal, mempunyai

pemimpin yang dinamakan kepala sekolah. Sebagai pemimpin di sekolah,

kepala sekolah mempunyai peran yang besar dalam mengembangkan mutu

pendidikan sekolah yang dipimpinnya. Kepimpinan kepala sekolah akan

menentukan terwujud atau tidaknya visi dan misi sekolah sesuai dengan tujuan

pendidikan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) tujuan pendidikan

adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan nasional tersebut juga menjadi tujuan dari SD

Muhammadiyah Plus Salatiga Jawa Tengah. Pada awal berdirinya, tahun

2003/2004, SD Muhammadiyah Plus Salatiga merupakan salah satu sekolah

yang dirancang untuk menjadi sekolah yang unggul dan diharapkan menjadi

pilihan utama masyarakat di Salatiga dan sekitarnya. Namun demikian,

sampai dengan penulis diangkat menjadi kepala sekolah pada tahun 2012,

keunggulan yang dicita-citakan belum terwujud secara maksimal, seperti: (1)

prestasi akademik dan nonakademik yang masih belum banyak diraih, (2)

kepercayaan masyarakat rendah, dan (3) hubungan antarguru, guru dengan

yayasan, dan guru dengan masyarakat belum terjalin dengan baik, dan (4)

budaya mutu sekolah yaitu “Anak Cerdas Berakhlak Mulia” belum

sepenuhnya berhasil.

Berdasarkan identifikasi masalah di SD Muhammadiyah Plus Salatiga,

permasalahan tersebut antara lain prestasi siswa pada tahun ajaran 2009/2010

sampai dengan 2011/2012 tidak mengalami perkembangan yang

menggembirakan. Belum banyaknya prestasi disebabkan oleh masalah internal

Page 11: Best Practice Nasional

antara lain: 1) kegiatan pengembangan diri (ekstrakulikuler) belum maksimal,

2) belum ada kesadaran kedisiplinan (dilihat dari tinggi persentase

keterlambatan guru dan siswa karena belum ada program pengontrolan

kedisiplinan), 3) kurangnya etos kerja, terutama dalam hal pelaksanaan

tupoksi, 4) belum maksimalnya strategi pembelajaran yang digunakan guru,

dan kurangnya peran guru serta kepala sekolah dalam menjalin kerja sama

dengan pihak luar. Faktor eksternal adalah 1) belum adanya dukungan dari

lingkungan sekitar sekolah, 2) kurangnya pelatihan untuk meningkatkan

kualitas guru karena dalam satu tahun hanya ada dua kali pelatihan

peningkatan kinerja guru, 3) masih kurangnya kepercayaan pihak luar

terhadap kualitas SD Muhammadiyah Plus Salatiga, dan 4) belum

maksimalnya penggunaan bahasa jawa “krama inggil” dikarenakan

beragamnya latar belakang warga sekolah.

Beberapa masalah yang telah diuraikan sebelumnya, menjadi tugas

bagi sekolah untuk melestarikan penggunaan bahasa Jawa “krama inggil”,

meraih, dan melejitkan prestasi dan cita-cita sekolah. Salah satu solusi yang

ditawarkan adalah melalui strategi manajemen mutu terpadu (total quality

management), yang diterapkan secara kreatif dan konstruktif. Oleh karena itu,

penulis melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki sekolah tersebut yang

dituangkan dalam bentuk best practice. Karya tulis ini berjudul “Memuter 3G

OTA Berbasis Kearifan Lokal Strategi Melejitkan Prestasi Tiada Henti di SD

Muhammadiyah Plus Salatiga”.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah dideskripsikan, permasalahan

yang dapat disajikan dalam makalah best practice ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah penerapan strategi memuter 3G OTA berbasis kearifan lokal

strategi melejitkan prestasi tiada henti di SD Muhammadiyah Plus

Salatiga?

2

Page 12: Best Practice Nasional

2. Bagaimanakah hasil penerapan memuter 3G OTA berbasis kearifan lokal

strategi melejitkan prestasi tiada henti di SD Muhammadiyah Plus

Salatiga?

3. Bagaimanakah dampak penerapan memuter 3G OTA berbasis kearifan lokal

strategi melejitkan prestasi tiada henti di SD Muhammadiyah Plus

Salatiga?

4. Bagaimanakah kendala penerapan memuter 3G OTA berbasis kearifan lokal

strategi melejitkan prestasi tiada henti di SD Muhammadiyah Plus

Salatiga?

C. Tujuan

Tujuan dari memuter 3G OTA Berbasis kearifan lokal strategi

melejitkan prestasi tiada henti SD Muhammadiyah Plus Salatiga sebagai

berikut.

1. Mendeskripsikan penerapan memuter 3G OTA berbasis kearifan lokal strategi melejitkan prestasi tiada henti di SD Muhammadiyah Plus Salatiga

2. Mendeskripsikan hasil penerapan memuter 3G OTA berbasis kearifan lokal strategi melejitkan prestasi tiada henti di SD Muhammadiyah Plus Salatiga

3. Mengidendifikasi dampak memuter 3G OTA berbasis kearifan lokal strategi melejitkan prestasi tiada henti di SD Muhammadiyah Plus Salatiga

4. Mengidendifikasi kendala memuter 3G OTA berbasis kearifan lokal strategi melejitkan prestasi tiada henti di SD Muhammadiyah Plus Salatiga

D. ManfaatKarya tulis ini membuahkan manfaat teoritis, yaitu dapat memberi

sumbangan pemikiran dan tolak ukur kajian penelitian lebih lanjut, sehingga

dapat memperbaiki mutu pendidikan dan meningkatkan prestasi siswa, guru,

sekolah. Dengan memuter 3G OTA berbasis kearifan lokal diharapkan

menjadi sebuah solusi alternatif strategi melejitkan prestasi tiada henti di

sekolah.

3

Page 13: Best Practice Nasional

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Karya Tulis

Karya tulis ini merupakan best practice yang menggunakan

pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan

penelitian yang mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam

mengenai potret kondisi dalam suatu konteks, tentang apa yang sebenarnya

terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya (Sutopo, 2006: 137).

Penelitian ini lebih banyak bersifat uraian dari hasil wawancara,

observasi, dan dokumentasi. Prinsip pokok penelitian kualitatif adalah

menemukan teori dari data. Dalam konteks ini penulis melakukan analisis

mengenai penerapan memuter 3G OTA berbasis kearifan lokal yang terdiri

atas empat bagian, yakni pendahuluan, metodologi penelitian, pembahasan,

simpulan dan saran.

B. Metode Pengumpulan Data

Arikunto (2002: 136) berpendapat bahwa “metode penelitian adalah

berbagai cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data

penelitiannya”. Cara yang dimaksud adalah wawancara, dan studi

dokumentasi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi:

1. Wawancara

Wawancara adalah cara menghimpun bahan keterangan yang

dilakukan dengan tanya jawab secara lisan secara sepihak berhadapan

muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditetapkan. Wawancara

dilakukan terhadap pihak yang terkait, seperti siswa, guru,orang tua,

komite, dan yayasan.

2. Pengamatan atau Observasi

Pengamatan yang dilakukan adalah pengamat berperan serta secara

aktif. Pengamatan dilakukan terhadap kinerja guru, tenaga kependidikan,

4

Page 14: Best Practice Nasional

dan siswa. Selain itu pengamatan dilakukan dalam aktivitas yang terjadi di

dalam dan di luar sekolah

3. Dokumentasi

Arikunto (2002: 206) metode dokumentasi adalah mencari data

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini

dokumentasi diperoleh dari arsip dokumen sekolah dan foto atau video

kegiatan

C. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Bungin (2003:

70), yaitu sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data (Data Collection)

Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.

2. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data dimulai dengan

membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus,

menulis memo, dan sebagainya dengan maksud menyisihkan data atau

informasi yang tidak relevan.

3. Penyajian Data

Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif.

Penyajiannya juga dapat berbentuk matrik, diagram, tabel dan bagan.

4. Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan berupa kegiatan interpretasi, yaitu

menemukan makna data yang telah disajikan. Antara penyajian data dan

penarikan kesimpulan terdapat aktivitas analisis data yang ada. Masalah

reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi

menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian

kegiatan analisis yang terkait.

5

Page 15: Best Practice Nasional

Berdasarkan keterangan di atas, maka setiap tahap dalam proses

tersebut dilakukan untuk mendapatkan keabsahan data dengan menelaah

seluruh data yang ada dari berbagai sumber yang telah didapat dari lapangan

dan dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya melalui

metode wawancara yang didukung dengan dokumentasi.

6

Page 16: Best Practice Nasional

BAB III

PEMBAHASAN

A. Alasan Pemilihan Strategi Manajemen Berbasis Mutu

Alasan pemilihan Memuter 3G OTA berbasis kearifan lokal sebagai

pemecahan masalah strategi melejitkan prestasi tiada henti di SD

Muhammadiyah Plus Salatiga dilandasi pemikiran bahwa melejitkan prestasi

guru, siswa, maupun sekolah dapat terlaksana apabila (1) fokus terhadap

pelayanan pelanggan (orang tua dan siswa), (2) agar sekolah melakukan

inovasi secara konstan, melakukan perbaikan dan perubahan terarah dengan

melakukan perbaikan secara terus menerus, (3) melibatkan seluruh warga

sekolah memiliki culture serta habit yang menghantarkan untuk meraih

prestasi. Oleh karena itu, setiap kelompok kerja sebagai bagian warga sekolah

perlu memiliki mutu dan keterpaduan, baik secara kelompok atau individu.

Untuk itu, dibutuhkan 3G OTA, yaitu good communication, good habbit,

good moral, openness atau keterbukaan, training atau pelatihan guru dan

karyawan, dan cctivities atau pemenuhan aktivitas siswa sesuai dengan

potensi yang dimiliki siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga.

B. Konsep Memuter 3G OTA Berbasis Kearifan Lokal

Strategi Memuter 3G OTA berbasis kearifan lokal, diinspirasi dari

startegi manajemen mutu terpadu yang diterjemahkan dari Total Quality

Management (TQM) yang dipopulerkan oleh Peter dan Waterman (dalam

Usman, 2011). Menurut Sallis (2006), manajemen mutu terpadu sebagai

sebuah filosofi tentang perbaikan secara terus menerus, yang dapat

memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam

memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan para pelanggannya, saat ini dan

untuk masa yang akan datang. Sedangkan, Tjiptono dan Diana (1995)

menjelaskan manajemen mutu terpadu sebagai suatu pendekatan dalam usaha

memaksimalkan daya saing melalui perbaikan terus menerus atas jasa,

manusia, produk, dan lingkungan.

7

Page 17: Best Practice Nasional

Manajemen mutu terpadu, akan optimal jika memperhatikan budaya

lokal. Kearifan lokal akan tetap lestari jika terimplementasikan dalam

kehidupan sehari-hari sehingga mampu merespon dan menjawab perubahan

zaman (Fajarini 2014:123). Menurut Rahyono (2009:7), kearifan lokal adalah

hasil dari masyarakat tertentu melalui pengalaman mereka dan belum tentu

dialami oleh masyarakat yang lain. Nilai-nilai tersebut akan melekat kuat pada

masyarakat tertentu dan nilai itu sudah melalui perjalanan waktu yang

panjang, sepanjang keberadaan masyarakat tersebut.

Strategi yang dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan di SD

Muhammadiyah Plus Salatiga adalah mengimplementasikan manajemen mutu

terpadu terhadap peserta didik, guru, komite, karyawan, dan seluruh stake

holder. Strategi “Memuter 3G OTA” adalah akronin dari manajemen mutu

terpadu, good communication, good habit, good moral, openness, training,

dan activities, di mana manajemen tersebut dilandaskan pada kearifan lokal

untuk mewujudkan prestasi tiada henti di SD Muhammadiyah Plus Salatiga.

C. Tahap Operasional/ Langkah-langkah Memuter dengan 3G OTA

Berbasis Kearifan Lokal

Tahapan operasional/langkah-langkah pelaksanaan Memuter 3G OTA

berbasis kearifan lokal adalah sebagai berikut ini.

a. Komunikasi yang baik (good comunication)

1) Kerja sama dengan berbagai pihak dalam negeri

Kerja sama dengan berbagai pihak dalam negeri bertujuan untuk

meningkatkan pelayanan dan mutu sekolah. Kerja sama dilakukan

dengan pihak-pihak swasta maupun negeri.

2) Kerja sama dengan pihak luar negeri

Kerja sama dengan berbagai pihak luar negeri bertujuan untuk lebih

meningkatkan mutu sekolah untuk menjadi sekolah unggul atau

efektif. Beberapa kerja sama yang dilaksanakan yaitu dengan sekolah

swasta yang ada di Malaysia, Jepang, dan Australia.

8

Page 18: Best Practice Nasional

b). Kebiasaan yang baik (good habbit)

Kegiatan pembiasaan siswa dilaksanakan rutin dan terprogram

untuk membentuk sikap anak cerdas berakhlak mulia sesuai semboyan SD

Muhammadiyah Plus Kota Salatiga. Good habit yang akan dilakukan

adalah penggunaan bahasa jawa “krama inggil” di lingkungan sekolah dan

penanaman karakter islami Hal ini, dimaksudkan agar identitas dan

karakter sebagai orang jawa tetap dipertahankan dan sesuai budaya islami.

c). Pembentukan akhlak mulia (good moral)

Akhlak atau moral harus dibina sejak dini sebagai bekal dalam

bersosialisasi dengan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Motto

“Anak Cerdas Akhlak Mulia” ini dapat dilihat dari penerapan sikap

dengan 5S (senyum, salam, dan sapa, sopan, santun), prinsip saling

menghormati, jujur, serta peduli terhadap orang lain.

d). Pengkodisian iklim terbuka (openness)

Pengkodisian iklim terbuka adalah program sekolah yang

dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah untuk melakukan diskusi.

Diskusi dilakukan oleh kepala sekolah dengan kelompok kerja (guru,

karyawan, dan komite). Hasil dari diskusi tersebut dapat diterapkan dalam

proses peningkatan mutu dan prestasi sekolah secara berkelanjutan.

e). Pembimbingan dan pelatihan untuk guru (training)

Pembimbingan dan pelatihan guru diadakan untuk meningkatkan

kualitas guru. Beberapa pembimbingan yang rutin dilaksanakan di sekolah

yaitu IHT (In HouseTraining), pembinaan untuk peningkatan kualitas guru

seperti pelatihan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), pembuatan

kisi-kisi dan soal, silabus, RPP, dan pelatihan pembuatan media

pembelajaran serta fasilitasi guru yang mau mengikuti aktualisasi/lomba.

f). Kegiatan pengembangan diri bagi siswa (activities)

Kegiatan pengembangan diri bagi siswa bertujuan untuk

memfasilitasi dan mengembangkan bakat siswa. Kegiatan pengembangan

diri dimasukkan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu ada program

pengembangan bakat minat dengan layanan intensif atau khusus.

9

Page 19: Best Practice Nasional

D. Hasil Penerapan Memuter 3G OTA Berbasis Kearifan Lokal

Hasil penerapan Memuter 3G OTA berbasis kearifan lokal dalam

proses melejitkan prestasi dapat dideskripsikan sebagai berikut.

1. Terbangunnya good communication (komunikasi yang baik) dengan

berbagai pihak

SD Muhammadiyah Plus merupakan salah satu sekolah swasta

Islam yang berada di Kota Salatiga yang memiliki pluralisme atau

keragaman baik suku, adat-istiadat, dan agama. SD Muhammadiyah Plus

membangun good comunication dengan memperhatikan kondisi

pluralisme tersebut. Hal itu, menunjukkan adanya sikap tepo sliro. Berikut

contoh komunikasi dan kerja sama yang dilakukan SD Muhammadiyah

Plus Salatiga dengan berbagai pihak.

a. Komunikasi dan kerja sama dalam negeri

Komunikasi dan kerja sama yang telah terjalin untuk memajukan

kualitas pendidikan di SD Muhammadiyah Plus Salatiga antara lain

kerja sama dengan Sekolah Internasional Mountain View, studi

banding ke sekolah-sekolah di sekitar Jawa Tengah, Jawa Timur,

Yogyakarta, Jakarta seperti ke SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta,

SD Muhammadiyah Condong Catur Yogyakarta, SD Muhammadiyah

4 Pucang Surabaya, SD Muhammadiyah 26 Surabaya, SD

Muhammadiyah 5 Jakarta, SD Muhammadiyah Mutual Magelang, dan

Green School Denpasar

Komunikasi dan kerja sama juga dilakukan dengan lembaga-

lembaga negeri, swasta, dan masyarakat yang ada di sekitar Salatiga

dan Jawa Tengah. Contohnya, seperti kerja sama dengan Dealer Honda

dan Smartfren dalam acara takjil gembira pada bulan Ramadhan, Bank

BTN untuk memfasilitasi peserta didik dalam menabung, kerja sama

dengan DISDIKPORA, UPTD, K3S, PUSKESMAS, BAPERMAS,

DKK, KODIM, POLRES, STAIN, UKSW dan kerja sama-kerja sama

lain untuk menunjang peningkatan mutu sekolah (lihat lampiran 1 di

halaman 21 – 23).

10

Page 20: Best Practice Nasional

b. Komunikasi dan kerja sama luar negeri

Komunikasi dan kerja sama dengan pihak luar negeri

dikembangkan oleh SD Muhammadiyah Plus Salatiga seperti

Malaysia, Singapura, Jepang, dan Australia. Kerja sama dilaksanakan

dalam bidang manajemen sekolah, pengembangan mutu sekolah,

habbit, culture, dan dalam rangka peningkatan prestasi siswa (lihat

lampiran 2 di halaman 24 – 25).

2. Terbentuknya good habbit (kegiatan pembiasaan)

Kegiatan pembiasaan yang dilakukan di SD Muhammadiyah Plus

Salatiga diharapkan dapat membentuk karakter. Pembiasaan yang

diterapkan adalah membiasakan beribadah, menjaga kebersihan, cinta

tanah air, dan membiasakan antri. Kegiatan pembiasaan ada 4, yaitu:

a. Pembiasaan rutin meliputi: 1) mengucap salam dan berjabat tangan, 2)

salat dhuha, 3) tadarus Al Quran, 4) salat berjamaah dzuhur, 5) upacara

bendera, 6) berdoa sebelum dan sesudah makan, dan 7) berdoa

sebelum dan sesudah belajar (lihat lampiran 3 di halaman 26).

b. Pembiasaan terprogram meliputi: 1) pesantren ramadhan, 2) bakti

sosial, 3) pelaksanaan idul qurban, 4) zakat fitrah, dan 5) pelaksanaan

manasik haji, 6) pembagian takjil pada bulan ramadhan (lihat lampiran

4 di halaman 27).

c. Kegiatan nasionalisme dan patriotisme. Kegiatan ini memiliki tujuan

untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan mempraktikkan sikap

nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa

peringatan yang dilaksanakan yaitu peringatan hari Kemerdekaan RI,

hari Pahlawan, hari Kartini, dan hari Pendidikan Nasional (lihat

lampiran 5 di halaman 28).

d. Kegiatan cinta lingkungan. Kegiatan ini bertujuan agar siswa memiliki

kesadaran menjaga kebersihan dan melestarikan lingkungan agar

tercipta lingkungan sehat sehingga mendukung aktivitas belajar

mengajar dengan suasana yang nyaman (lihat lampiran 6 di halaman

29).

11

Page 21: Best Practice Nasional

3. Terbentuknya good moral (akhlak mulia)

Pembentukan akhlak mulia di SD Muhammadiyah Plus Salatiga

bertujuan untuk membentuk karakter yang dapat diterapkan dalam

berkomunikasi dan bersosialisasi di lingkungan masyarakat. Hal ini sesuai

dengan motto SD Muhammadiyah Plus Salatiga yaitu siswa tidak hanya

cerdas, tetapi juga memiliki akhlak mulia. Beberapa sikap yang dilakukan

untuk membentuk good moral, yaitu semboyan 5S, saling menghormati

dengan siapapun, peduli terhadap sesama, dan selalu mengutamakan

kejujuran. Proses pembentukan good moral ini secara tidak langsung

mengajarkan unggah-ungguh yang berbasis kearifan lokal dan agama

dalam berinteraksi dengan orang lain dan peka terhadap keadaan sekitar

(lihat lampiran 7 di halaman 30).

4. Terbangunnya opennes (pengkondisian iklim keterbukaan)

Iklim keterbukaan di SD Muhammadiyah Plus Salatiga

ditunjukkan dari beberapa pertemuan intensif dengan guru, wali murid,

komite, dan yayasan. Hal ini dilakukan agar warga sekolah

mengedepankan keterbukaan, menghargai pendapat orang lain, dan

membiasakan musyawarah. Proses ini secara tidak langsung melestarikan

kerifan lokal, yaitu musyawarah untuk mencapai mufakat dan budaya

prestasi (lihat lampiran 8 di halaman 31 – 33).

Penerapan good communication, good habbit, good moral, dan

opennes terbukti dapat meningkatkan prestasi sekolah. Berikut tabel data

prestasi sekolah yang telah dicapai (lihat lampiran 9 di halaman 34 – 35).

Tabel 1. Prestasi sekolah pada tahun ajaran 2012/2013 s.d. 2014/2015

12

No Bidang Penghargaan Nas/Prov/Kab TahunJuara 1,2,3

Bukti Fisik

1. “Piagam Bintang” Keamanan Pangan

Badan POM Provinsi Jawa Tengah

2012 1 Piagam

2. Kantin Sehat “Laik Hygiene”

DKK Kota Salatiga 2013 1 Piagam

3. Kantin Sehat Jenjang SD Kota Salatiga

Disdikpora Kota Salatiga

2013 1 Piagam

4.Sekolah Berkarakter Kota Salatiga

Disdikpora Kota Salatiga

2014 3 Tropy

5. Ujian Sekolah/M Kota Salatiga 2013/2014 1 SK

6. Perpustakaan Kota SalatigaDisdikpora Kota Salatiga

2014 2 Piagam

7. Ujian Sekolah/M Kota Salatiga 2014/2015 3 SK

Page 22: Best Practice Nasional

5. Perlaksananya training (pembimbingan dan pelatihan untuk Guru)

Pelatihan rutin untuk guru di SD Muhammadiyah Plus Salatiga

yaitu pembuatan media pembelajaran, pelatihan bimbingan konseling,

pelatihan pembuatan kisi-kisi, soal, silabus, pelatihan TIK, IHT pembinaan

dan pelatihan rutin di SD Muhammadiyah Plus Salatiga setiap awal tahun

pelajaran baru dan pelatihan-pelatihan lain yang menunjang ketercapaian

mutu sekolah. (lihat lampiran 10 di halaman 36)

Penerapan kegiatan training rutin untuk guru dan tenaga

kependidikan dilakukan agar selalu belajar, berusaha memperbaiki

kekurangan, dan memberikan prestasi yang terbaik untuk sekolah.

Penerapan tersebut terbukti dapat meningkatkan prestasi kepala sekolah

dan guru. Berikut tabel data prestasi kepala sekolah dan guru yang telah

dicapai (lihat lampiran 11 di halaman 37).

Tabel 2. Prestasi guru pada tahun ajaran 2012/2013 s.d. 2014/2015

6. Terlaksananya activities (kegiatan pengembangan diri bagi siswa)

13

No Nama Guru Bidang Tahun Nas/Prov/Kab/KecJuara 1,2,3

Bukti Fisik

1. SutomoGuru Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Tengah

2015 Prov. Jawa Tengah I Piagam

2. SutomoGuru Berprestasi Tingkat Kota Salatiga

2015 Kota Salatiga I Piagam

3. SutomoGuru Berprestasi Tingkat Kecamatan Sidomukti

2015 Kec. Sidomukti I Piagam

4. Buhtari Alat Peraga Edukatif 2015 Kota Salatiga I Piagam

5.Syafiah Isnaini

Alat Peraga Edukatif 2015 Kota Salatiga II Piagam

6. Ainul Huri Guru Berprestasi 2015 Kec. Sidomukti I Piagam

7.Endra Gunawan Hermanto

Pembelajaran Berbasis IT “Power Point”

2015 Kota Salatiga IPiagam dan FC modul

8. SutomoGuru Berprestasi Tingkat Kota Salatiga

2014 Kota Salatiga III Piagam

9. SutomoGuru Berprestasi Tingkat Kecamatan Sidomukti

2014 Kec. Sidomukti I Piagam

10. Ainul Huri Ustadz Terbaik se-Kota Salatiga

2014 Kota Salatiga I Tropy

Page 23: Best Practice Nasional

Pengembangan diri dilakukan melalui ekstrakurikuler yang ada di

SD Muhammadiyah Plus juga memperhatikan kearifan lokal antara lain.

a. Kegiatan ekstrakurikuler atau pengembangan diri

Ada 22 kegiatan ekstrakurikuler di SD Muhammadiyah Plus Salatiga,

diantaranya yaitu: pramuka (Hizbul Wathan), robotika, kids band, tari

tradisional, khitobah, klub bahasa, marching band, tilawah, mewarnai,

kaligrafi, seni peran, para siswa belajar berbagai macam cerita untuk

diperankan, termasuk cerita rakyat dan lain-lain (lampiran 12 di

halaman 38 – 39).

b. Kegiatan field trip dan outdoor learning

Beberapa kegiatan file trip dan outing class atau kunjungan belajar

telah dilaksanakan dalam pembelajaran di SD Muhammadiyah Plus

Salatiga di antaranya kunjungan belajar (study tour) ke Pabrik Nissin,

Jamu Jago, Nyonya Mener, Pabrik Batik Keris, dan Museum Danar

Hadi. Selain itu kegiatan ini disesuaikan dengan tema pelajaran dan

pengenalan model transportasi darat dan udara ke Jakarta naik pesawat

terbang (lihat lampiran 13 di halaman 40 – 42).

Penerapan activities dengan meningkatkan kegiatan

ekstrakulikuler, field trip, dan outdoor learning kepada para siswa terbukti

dapat meningkatkan prestasi siswa. Berikut diagram peningkatan hasil

prestasi siswa yang telah dicapai (lihat lampiran 14 di halaman 43).

14

Page 24: Best Practice Nasional

2012/2013 2013/2014 2014/20150

10

20

30

40

50

60

70

80

814

19

1215

2530

52

71

AkademikOlahragaSeni

Diagram 1. Prestasi Siswa dari Tahun Ajaran 2012/2013 s. d. 2014/2015 SD Muhammadiyah Plus Salatiga

E. Dampak dari Strategi yang Dipilih

Dampak dari penerapan Memuter 3G OTA berbasis kearifan lokal

salah satunya yaitu input siswa. Kuantitas dan kualitas input siswa setiap

tahun mengalami peningkatan karena adanya antusiasme dan kepercayaan

dari masyarakat.

Tabel 3. Jumlah input pada tahun ajaran 2012/2013 s.d. 2014/2015 No Keterangan 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah pendaftar calon siswa baru 119 154 163 171

2 Jumlah siswa baru 108 151 136 144

3 Jumlah siswa 461 557 630 702

Berdasarkan data di atas, jumlah pendaftar calon siswa baru selalu

mengalami peningkatan setiap tahunnya. Akan tetapi, jumlah yang diterima

mengalami penurunan karena faktor ruang kelas yang belum memadai. Saat

ini SD Muhammadiyah Plus Salatiga sedang dalam proses pembangunan

gedung baru yang lebih representatif seluas 6000 m2.

Selain kuantitas input siswa, berdampak pula pada kualitas output

siswa yang unggul. Hal ini terbukti dari diterimanya siswa lulusan SD

15

Page 25: Best Practice Nasional

Muhammadiyah Plus Salatiga di sekolah-sekolah negeri maupun swasta

terbaik di Salatiga maupun melanjutkan ke pondok pesantren, seperti Gontor,

As-Salam, MBS, Mualimin/Mualimat, dan lain-lain. Selanjutnya, dampak

yang dirasakan menjadi rujukkan studi banding bagi sekolah-sekolah di Jawa

Tengah dan provinsi yang lain di Indonesia (lihat lampiran 14 di halaman 44

– 46).

F. Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Strategi yang Dipilih.

Implemnetasi strategi Memuter 3G OTA berbasis kearifan lokal

menghadapi beberapa kendala, di antaranya sebagai berikut: (1) dana masih

belum mencukupi anggaran pendidikan, sehingga untuk mewujudkan fasilitas

pendidikan berstandar internasional, masih perlu diupayakan, (2) kemampuan

sumber daya manusia masih terbatas, misalnya penguasaan bahasa asing

sehingga menghambat hubungan internasional, dan (3) dukungan teknologi

inforomasi yang masih terbatas, sehingga masih bergantung pada pihak luar.

G. Faktor-faktor Pendukung

Beberapa faktor pendukung sebagai penguat penerapan Memuter 3G

OTA berbasis kearifan lokal, di antaranya (1) yayasan mendukung pendanaan

untuk program-program sekolah, (2) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga

mendukung peningkataan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, (3)

komite sekolah sangat mendukung setiap program yang dibuat sekolah dalam

mengembangkan sumber daya secara optimal, dan (4) stake holder memberi

dukungan dan kerjasama dalam pelaksaan program-program demi kemajuan

sekolah sesuai visi dan misi.

H. Alternatif Pengembangan

Pengembangan memuter dengan 3G OTA berbasis kearifan lokal

diterapkan secara simultan. Kepala sekolah selalu mengkondisikannya secara

konsisten, sehingga strategi ini dapat melejitkan prestasi tiada henti ke tahap

yang lebih tinggi sebagai berikut: (1) desiminasi model pada sekolah yang

16

Page 26: Best Practice Nasional

berminat menerapkan manajeman yang sama, (2) melejitkan prestasi pada

tingkat internasional, (3) meningkatkan keprofesionalan guru dengan

melanjutkan studi sesuai dengan kompetensinya, dan (4) pengembangan

sarana prasarana berstandar intenasional, seperti menyediakan sarana dengan

tingkat keaamanan yang tinggi.

17

Page 27: Best Practice Nasional

BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

1. Tahapan Memuter 3G OTA berbasis kearifan lokal strategi melejitkan

prestasi tiada henti di SD Muhammadiyah Plus Salatiga menjadi 6 tahap,

yaitu (a) membangun good comunication, (b) membentuk good habbit, (c)

membentuk good moral, (d) membangun opennes, (e) pelaksanaan

training, dan (f) pelaksanaan activities.

2. Hasil implementasi Memuter 3G OTA berbasis kearifan lokal strategi

melejitkan prestasi tiada henti di SD Muhammadiyah Plus Salatiga adalah

(a) terbangunnya komunikasi yang baik pada semua pihak (b)

terbentuknya pembiasaan pada warga sekolah, (c) terbentuknya akhlak

mulia/karakter (d) terlaksananya keterbukaan warga sekolah, (e)

terlaksanannya training, dan (f) terlaksananya activities.

3. Dampak implementasi Memuter 3G OTA berbasis kearifan lokal strategi

melejitkan prestasi tiada henti di SD Muhammadiyah Plus Salatiga adalah

meningkatnya: (a) kepercayaan masyarakat, (b) kuantitas input siswa, (c)

kualitas output, dan (d) dukungan stake holder.

4. Kendala penerapan Memuter 3G OTA berbasis kearifan lokal, meliputi

keterbatasan dana, kemampuan SDM, dan teknologi informasi.

B. Rekomendasi

Berdasarkan implementasi “Memuter 3G OTA Berbasis Kearifan

Lokal” direkomendasikan sebagai berikut: (1) Yayasan hendaknya

mengadakan pembinaan dan pelatihan kepada guru dan tenaga kependidikan,

(2) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Salatiga diharapkan selalu

melakukan pembinaan untuk meningkatkan profesionalitas pendidik dan

tenaga kependidikan, (3) komite memberikan dukungan program sekolah,

dan (4) stake holder memberikan dukungan dan kerja sama pengembangan

sekolah.

Page 28: Best Practice Nasional

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Citra.

Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Depdiknas. 2000. Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Fajarini, Ulfah. 2014. Peranan Kearifan Lokal dalam Pendidikan Karakter. Jurnal Sosio Didaktika Vol. 1 No. 2 Des 2014

Joseph, C.F. 1993. Total Quality Management. Kuala Lumpur: S.Abdul Majeed & Co.

Rahyono, F. X. 2009. Kearifan Budaya dalam Kata. Jakarta: Wedatama Widyasatra.

Sallis, E. Alih Bahasa Ali riyadi, Ahmad & Fahrurozi. 2006. Total Quality Management in Education: Manajemen Mutu Pendidikan. Yogyakarta: Irchisod.

Mohrman , Susan Albers, et.al. 1994. School Based Management: Organizing for High Performance. San Francisco: Jossey-Bass.

Sutopo, H. B. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Syafaruddin, 2002. Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grasindo.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional dan Penjelasannya. Yogyakarta: Media Wacana.

19

Page 29: Best Practice Nasional

20

Page 30: Best Practice Nasional

LAMPIRAN 1. KOMUNIKASI DAN KERJA SAMA DALAM NEGERI

Studi Banding di SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya

Studi Banding di SD Muhammadiya Sapen, Yogyakarta

Studi Banding di SD Muhammadiyah Studi Banding di SD Muhammadiyah 5

Condong Catur, Yogyakarta Jakarta

21

Page 31: Best Practice Nasional

Penyematan PIN Pelopor Keselamatan Lalu Lintas oleh Bapak Kasat Lantas Polres

Salatiga, dan penandatanganan surat kerjasama.

Penyuluhan Gosok Gigi dengan baik dan benar oleh Puskesmas Mangunsari

22

Page 32: Best Practice Nasional

23

Page 33: Best Practice Nasional

LAMPIRAN 2. KOMUNIKASI DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI

Kunjungan ke ADNI SCHOOL Malaysia

Kunjungan ke IMTIAS SCHOOL Malaysia

24

Page 34: Best Practice Nasional

Kepala Sekolah belajar management di negeri sakura (Jepang) 2013

Suasana teleconference dengan Northampton salah satu sekolah di Perth Australia

25

Page 35: Best Practice Nasional

LAMPIRAN 3. KEGIATAAN PEMBIASAAN RUTIN

Kegiatan Tadarus dan Sholat Dhuha

Membiasakan antri saat makan siang Membiasakan mencuci tangan

Kerjasama dalam penilaian memasak Kerjasama menghias kelas

26

Page 36: Best Practice Nasional

LAMPIRAN 4. KEGIATAN PEMBIASAAN TERPROGRAM

Kegiatan Manasik Haji

Pesantren Ramadan

27

Page 37: Best Practice Nasional

LAMPIRAN 5. KEGIATAN NASIONALISME DAN PATRIOTISME

Upacara Bendara

Peringatan hari Pahlawan (memberi santunan kepada veteran)

28

Page 38: Best Practice Nasional

LAMPIRAN 6. KEGIATAN CINTA LINGKUNGAN

Peringatan Hari Hak Asasi Binatang

Kegiatan program Tanam Seribu Pohon

29

Page 39: Best Practice Nasional

LAMPIRAN 7. KEGIATAN MEMBENTUK GOOD MORAL

Kegiatan Baksos Melatih kejujuran saat jajan di kantin

Bersalaman yang Menunjukkan Sikap Sopan Memberi Bantuan Air Bersih pada Warga

dan Menghormati Guru Tegalrejo Salatiga

Menyerahkan Bantuan kepada Korban Menggalang Dana untuk Korban Banjir

Longsor di Banjarnegara

<< Halal Bi Halal Guru dan Siswa

30

Page 40: Best Practice Nasional

LAMPIRAN 8. PENGKONDISIAN IKLIM KETERBUKAAN

Koordinasi rutin dengan karyawan SD Muhammadiyah Plus Salatiga.

Kordinasi rutin dengan guru SD Muhammadiyah Plus Salatiga.

Rapat rutin guru setiap hari Sabtu.

31

Page 41: Best Practice Nasional

Pengarahan terhadap wali murid yang akan mengikuti lomba.

Rapat koordinasi dengan wali murid setiap semester.

Pemberian pengarahan dan koordinasi dengan koprasi dan kantin sekolah.

32

Page 42: Best Practice Nasional

Koordinasi dengan IKWAM (ikatan wali murid)

33

Page 43: Best Practice Nasional

LAMPIRAN 9. PRESTASI SEKOLAH

Penilaian lomba perpustakaan SD Muhammadiyah Tingkat Kota Salatiga

Penilaian lomba kantin sehat SD Muhammadiyah Plus oleh Tim Bapermas,DKK, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Salatiga.

34

Page 44: Best Practice Nasional

Penilaian lomba sekolah berkarakter kebangsaan tingkat Kota Salatiga

Penerimaan Piagam Bintang oleh Badan POM Provinsi Jawa Tengah

35

Page 45: Best Practice Nasional

LAMPIRAN 10. TRAINING

Kegiatan IHT yang dilakukan setiap tahun

Pelatihan bercerita dan menyanyi untuk guru

36

Page 46: Best Practice Nasional

LAMPIRAN 11. PRESTASI GURU

37

Page 47: Best Practice Nasional

LAMPIRAN 12. EKSTRAKULIKULER SD MUHAMMADIYAH PLUS SALATIGA

Pramuka (Hisbul Wathon) ● Dokter Kecil

Seni Tari ● Kids Band

Robotika ● Olimpiade MIPA

Klub Bahasa ●Marching Band

Seni Bela Diri “Tapak Suci” ● TIK38

Page 48: Best Practice Nasional

Khitobah ● Menggambar

39

Page 49: Best Practice Nasional

LAMPIRAN 13. FIELD TRIP DAN OUTDOOR LEARNING SD MUHAMMADIYAH PLUS SALATIGA

Outing class siswa kelas 3 ke Kodim 07014 Salatiga

Outing class siswa kelas 4 ke Gedung DPRD Salatiga

Outing class siswa kelas 5 ke Gedung DPR/ MPR Jakarta

40

Page 50: Best Practice Nasional

Kunjungan ke Istana Bogor

Kunjungan ke kantor pos

Kunjungan ke perpustakaan daerah Salatiga

41

Page 51: Best Practice Nasional

Kunjungan ke Rumah Sakit Paru-paru (RSPAW) Salatiga.

Kunjungan ke pembibitan tanaman di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Pengenalan trasportasi udara dengan Field Trip naik pesawat dan kereta api

42

Page 52: Best Practice Nasional

LAMPIRAN 14. PRESTASI SISWA

43

Page 53: Best Practice Nasional

LAMPIRAN 15. INPUT DAN OUTPUT SEKOLAH

Pendaftaran Siswa Baru

MOS (Masa Orientasi Siswa)

44

Page 54: Best Practice Nasional

Akhirusanah dan Khotmil Qur’an

Penghargaan kepada Siswa Lulusan Terbaik

45

Page 55: Best Practice Nasional

Alumni SD Muhammadiyah Plus Kota Salatiga

46

Page 56: Best Practice Nasional

PEDOMAN WAWANCARA

WALI MURID DAN KOMITE

Nama :

Status :

1. Apakah menurut Anda kepemimpinan kepala sekolah sudah berjalan baik?

Jawab :................................................................................................

.................................................................................................

..................................................................................................

2. Apakah menurut Anda, sekolah sudah menjalin hubungan baik dengan pihak

dalam dan luar sekolah?

Jawab : .................................................................................................

.................................................................................................

.................................................................................................

3. Apakah penerapan manajemen mutu terpadu sudah dilaksnakan dengan baik?

Jawab: ................................................................................................

................................................................................................

................................................................................................

4. Apakah prestasi siswa, guru, dan sekolah meningkat setelah penerapan

manajemen mutu terpadu ?

Jawab: .................................................................................................

.................................................................................................

.................................................................................................

5. Menurut Anda, faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi peningkatan

prestasi siswa, guru, dan sekolah ?

Jawab: ................................................................................................

................................................................................................

................................................................................................

47

Page 57: Best Practice Nasional

PEDOMAN WAWANCARA SISWA

Nama :

Kelas :

1. Apa kesan kamu bersekolah di SD Muhammadiyah Plus Salatiga?

Jawab :................................................................................................

.................................................................................................

..................................................................................................

2. Apakah Bapak dan Ibu guru selalu memberikan pembimbingan yang baik?

Jawab : .................................................................................................

.................................................................................................

.................................................................................................

3. Apa saja prestasi yang sudah kamu capai?

Jawab: ................................................................................................

................................................................................................

................................................................................................

48

Page 58: Best Practice Nasional

PEDOMAN WAWANCARA

GURU DAN KARYAWAN

Nama :

Status :

1. Apakah kepemimpinan kepala sekolah sudah menerapkan manajemen yang

sesuai dengan kondisi sekolah?

Jawab :................................................................................................

.................................................................................................

..................................................................................................

2. Apakah penerepan manajemen tersebut dapat meningkatkan prestasi siswa,

guru, dan sekolah?

Jawab : .................................................................................................

.................................................................................................

.................................................................................................

3. Adakah perubahan culture dan habit di sekolah setelah penggunaan manajemen

tersebut?

Jawab: .................................................................................................

.................................................................................................

.................................................................................................

4. Menurut Anda, faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi peningkatan

prestasi siswa, guru, dan sekolah ?

Jawab: ................................................................................................

................................................................................................

................................................................................................

49

Page 59: Best Practice Nasional

HASIL WAWANCARA KOMITE

Nama : Benny Ridwan, M.Hum

Status : komite sekolah

1. Apakah menurut Anda kepemimpinan kepala sekolah sudah berjalan baik?

Jawab : Sampai sejauh ini sudah, karena kepala sekolah selalu berperan aktif

baik di dalam sekolah maupun luar sekoalah.

2. Apakah menurut Anda, sekolah sudah menjalin hubungan baik dengan pihak

dalam dan luar sekolah?

Jawab : Sudah, hal ini terbukti dari berbagai kegiatan yang melibatkan pihak

negeri maupun swasta baik di dalam maupun luar negeri.

3. Apakah penerapan manajemen mutu terpadu sudah dilaksanakan dengan baik?

Jawab: Alhamdulillah, sudah cukup baik. Sekolah selalu melibatkan berbagai

pihak dalam kegiatan sekolah.

4. Apakah prestasi siswa, guru, dan sekolah meningkat setelah penerapan

manajemen mutu terpadu ?

Jawab: Meningkat, hal ini dapat dilihat dari berbagai prestasi yang diraih. Baik

prestasi siswa, guru, dan sekolah.

5. Menurut Anda, faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi peningkatan

prestasi siswa, guru, dan sekolah ?

Jawab: Peningkatan prestasi dapat dipengaruhi oleh berbagai aspek contohnya

penerapan manajemen, ekstrakulikuler yang menunjang, guru dan

pembimbing lomba serta peran pihak dalam maupun luar sekolah.

50

Page 60: Best Practice Nasional

HASIL WAWANCARA WALI MURID

Nama : Agung

Status : wali murid

1. Apakah menurut Anda kepemimpinan kepala sekolah sudah berjalan baik?

Jawab : Sudah, Bapak Kepala Sekolah sangat profesional dalam menjalankan

tupoksinya.

2. Apakah menurut Anda, sekolah sudah menjalin hubungan baik dengan pihak

dalam dan luar sekolah?

Jawab : Sudah, hal ini terbukti dari berbagai kegiatan yang melibatkan

berbagai pihak.

4. Apakah penerapan manajemen mutu terpadu sudah dilaksanakan dengan baik?

Jawab: Sudah baik karena setahu saya dalam manajemen ini melibatkan

berbagai elemen di dalam maupun luar sekolah.

4. Apakah prestasi siswa, guru, dan sekolah meningkat setelah penerapan

manajemen mutu terpadu ?

Jawab: Meningkat, hal ini dapat dilihat dari berbagai prestasi yang diraih

setiap tahunnya.

5. Menurut Anda, faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi peningkatan

prestasi siswa, guru, dan sekolah ?

Jawab: Peningkatan prestasi dipengaruhi oleh berbagai hal. Seperti intensitas

pelatihan atau training untuk guru dan pelatihan khusus untuk siswa

yang berpotensi.

51

Page 61: Best Practice Nasional

HASIL WAWANCARA SISWA

Nama : Shafira Nurulita

Kelas : VI

1. Apa kesan kamu bersekolah di SD Muhammadiyah Plus Salatiga?

Jawab : Saya sangat senang bersekolah di SD Muhammadiyah Plus Kota

Salatiga karena di sini saya belajar berbagai tentang ilmu

pengetahuan dan agama.

2. Apakah Bapak dan Ibu guru selalu memberikan pembimbingan yang baik?

Jawab : Iya, semua guru di SD Muhammadiyah Plus Salatiaga selalu

memberikan bimbingan, arahan, dan nasihat kepada siswa.

5. Apa saja prestasi yang sudah kamu capai?

Jawab: Saya pernah mendapat juara I siswa berprestasi tingkat Kecamatan

Sidomukti, juara I siswa berprestasi tingkat Kota Salatiga, dan juara II

duta lingkungan sehat tingkat provinsi Jawa Tengah.

52

Page 62: Best Practice Nasional

HASIL WAWANCARA SISWA

Nama : Sabrina Aisya Rahma

Kelas : VI

1. Apa kesan kamu bersekolah di SD Muhammadiyah Plus Salatiga?

Jawab : saya sangat senang bersekolah di sini karena kami diajarkan untuk

berakhlak mulia dan juga berprestasi.

2. Apakah Bapak dan Ibu guru selalu memberikan pembimbingan yang baik?

Jawab : Iya, kami selalu dibimbing dan diarahkan oleh Bapak dan Ibu guru.

3. Apa saja prestasi yang sudah kamu capai?

Jawab: Saya pernah mendapat juara I cipta puisi FLS2N tingkat Kecamatan

Sidomukti, juara I cipta puisi FLSN tingkat Kota Salatiga, dan juara

IV menulis cerita pendek yang dimuat di KKPK, dan juara I cerita

islami tingkat Kota Salatiga.

53

Page 63: Best Practice Nasional

HASIL WAWANCARA GURU

Nama : Marijo, S.Pd.I

Status : Guru

1. Apakah kepemimpinan kepala sekolah sudah menerapkan manajemen yang

sesuai dengan kondisi sekolah?

Jawab : sudah, manajemen yang diterapkan adalah manajemen mutu terpadu

dengan memperhatikan kearifan lokal.

2. Apakah penerepan manajemen tersebut dapat meningkatkan prestasi siswa,

guru, dan sekolah?

Jawab : Iya bisa meningkat karena dalam manajemen mutu terpadu semua

berperan aktif dan

3. Adakah perubahan culture dan habit di sekolah setelah penggunaan manajemen

tersebut?

Jawab: Ada, kedisiplinan siswa dan guru meningkat, budaya senyum, salam,

sapa, dan budaya unggah - ungguh juga tercipta.

4. Menurut Anda, faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi peningkatan

prestasi siswa, guru, dan sekolah ?

Jawab: peningkatan prestasi siswa dipengaruhi dari siswa itu sendiri, guru,

sekolah, dan penyediaan bahan atau materi,fasilitas dan pelatihan

rutin.

54

Page 64: Best Practice Nasional

HASIL WAWANCARA KARYAWAN

Nama : Neni Maslikah, S.E.

Status : karyawan

1. Apakah kepemimpinan kepala sekolah sudah menerapkan manajemen yang

sesuai dengan kondisi sekolah?

Jawab : sudah, manajemen yang diterapkan adalah manajemen mutu terpadu.

2. Apakah penerepan manajemen tersebut dapat meningkatkan prestasi siswa,

guru, dan sekolah?

Jawab : Iya terbukti dari peningkatan prestasi setiap tahunnya. Banyak

kejuaraan yang sudah diraih.

3. Adakah perubahan culture dan habit di sekolah setelah penggunaan manajemen

tersebut?

Jawab: iya terjadi perubahan siswa dan guru semakin disiplin terutama

keterlambatan sudah banyak berkurang.

4. Menurut Anda, faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi peningkatan

prestasi siswa, guru, dan sekolah ?

Jawab: Prestasi dapat dipengaruhi dari berbagai faktor salah satunya adalah

adanya fasilitas pendukung seperti work shop dan berbagai pelatihan

untuk siswa dan guru.

55