Berkenalan Dengan Analisis Isi
-
Upload
abah-alysya -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Transcript of Berkenalan Dengan Analisis Isi
7/23/2019 Berkenalan Dengan Analisis Isi
http://slidepdf.com/reader/full/berkenalan-dengan-analisis-isi 1/14
BERKENALAN DENGAN ANALISIS ISI (CONTENT ANALYSIS) *
SEPTEMBER 2, 2009 ANDRE YURIS47 COMMENTS
Pengertian Analisis Isi
Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan
mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media
massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori
teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara
sistematis, kemudian diberi interpretasi.
Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk
komunikasi. Baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial
dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik/metode penelitian. Holsti
menunjukkan tiga bidang yang banyak mempergunakan analisis isi, yang
besarnya hampir 75% dari keseluruhan studi empirik, yaitu penelitian
sosioantropologis (27,7 persen), komunikasi umum (25,9%), dan ilmu politik
(21,5%).
Sejalan dengan kemajuan teknologi, selain secara manual kini telah tersediakomputer untuk mempermudah proses penelitian analisis isi, yang dapat
terdiri atas 2 macam, yaitu perhitungan kata-kata, dan “kamus” yang dapat
ditandai yang sering disebut General Inquirer Program.
Analisis isi tidak dapat diberlakukan pada semua penelitian sosial. Analisis
isi dapat dipergunakan jika memiliki syarat berikut.
1. Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang
terdokumentasi (buku, surat kabar, pita rekaman, naskah/manuscript).
2. Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang
menerangkan tentang dan sebagai metode pendekatan terhadap data
tersebut.
3. Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan-
bahan/data-data yang dikumpulkannya karena sebagian dokumentasi
tersebut bersifat sangat khas/spesifik.
Desain Analisis Isi
7/23/2019 Berkenalan Dengan Analisis Isi
http://slidepdf.com/reader/full/berkenalan-dengan-analisis-isi 2/14
Setidaknya dapat diidentifikasi tiga jenis penelitian komunikasi yang
menggunakan analisis isi. Ketiganya dapat dijelaskan dengan teori 5 unsur
komunikasi yang dibuat oleh Harold D. Lasswell, yaitu who, says what, to
whom, in what channel, with what effect. Ketiga jenis penelitian tersebut
dapat memuat satu atau lebih unsur “pertanyaan teoretik” Lasswelltersebut.
Pertama, bersifat deskriptif, yaitu deskripsi isi-isi komunikasi. Dalam
praktiknya, hal ini mudah dilakukan dengan cara melakukan
perbandingan. Perbandingan tersebut dapat meliputi hal-hal berikut ini.
1. Perbandingan pesan (message) dokumen yang sama pada waktu yang
berbeda. Dalam hal ini analisis dapat membuat kesimpulan mengenaikecenderungan isi komunikasi.
2. Perbandingan pesan (message) dari sumber yang sama/tunggal dalam
situasi-situasi yang berbeda. Dalam hal ini, studi tentang pengaruh situasi
terhadap isi komunikasi.
3. Perbandingan pesan (message) dari sumber yang sama terhadap
penerima yang berbeda. Dalam hal ini, studi tentang pengaruh ciri-ciri
audience terhadap isi dan gaya komunikasi.
4. Analisis antar-message, yaitu perbandingan isi komunikasi pada waktu,
situasi atau audience yang berbeda. Dalam hal ini, studi tentang hubungan
dua variabel dalam satu atau sekumpulan dokumen (sering disebut
kontingensi (contingency).
5. Pengujian hipotesis mengenai perbandingan message dari dua sumber
yang berbeda, yaitu perbedaan antarkomunikator. Kedua, penelitian
mengenai penyebab message yang berupa pengaruh dua message yang
dihasilkan dua sumber (A dan B) terhadap variabel perilaku sehingga
menimbulkan nilai, sikap, motif, dan masalah pada sumber B.
Ketiga, penelitian mengenai efek message A terhadap penerima B.
Pertanyaan yang diajukan adalah apakah efek atau akibat dari proses
komunikasi yang telah berlangsung terhadap penerima (with what effect)?
Tahapan Proses Penelitian Analisis Isi
Terdapat tiga langkah strategis penelitian analisis isi.
7/23/2019 Berkenalan Dengan Analisis Isi
http://slidepdf.com/reader/full/berkenalan-dengan-analisis-isi 3/14
Pertama, penetapan desain atau model penelitian. Di sini ditetapkan berapa
media, analisis perbandingan atau korelasi, objeknya banyak atau sedikit
dan sebagainya.
Kedua, pencarian data pokok atau data primer, yaitu teks itu sendiri.
Sebagai analisis isi maka teks merupakan objek yang pokok bahkan
terpokok. Pencarian dapat dilakukan dengan menggunakan lembar formulir
pengamatan tertentu yang sengaja dibuat untuk keperluan pencarian data
tersebut.
Ketiga, pencarian pengetahuan kontekstual agar penelitian yang dilakukan
tidak berada di ruang hampa, tetapi terlihat kait-mengait dengan faktor-
faktor lain.
METODE ANALISIS ISI
Dasar-dasar Rancangan Penelitian Analisis Isi
Prosedur dasar pembuatan rancangan penelitian dan pelaksanaan studi
analisis isi terdiri atas 6 tahapan langkah, yaitu (1) merumuskan
pertanyaan penelitian dan hipotesisnya, (2) melakukan sampling terhadap
sumber-sumber data yang telah dipilih, (3) pembuatan kategori yang
dipergunakan dalam analisis, (4) pendataan suatu sampel dokumen yang
telah dipilih dan melakukan pengkodean, (5) pembuatan skala dan item
berdasarkan kriteria tertentu untuk pengumpulan data, dan (6)
interpretasi/ penafsiran data yang diperoleh.
Urutan langkah tersebut harus tertib, tidak boleh dilompati atau dibalik.
Langkah sebelumnya merupakan prasyarat untuk menentukan langkah
berikutnya. Permulaan penelitian itu adalah adanya rumusan masalah atau
pertanyaan penelitian yang dinyatakan secara jelas, eksplisit, dan
mengarah, serta dapat diukur dan untuk dijawab dengan usaha penelitian.
Pada perumusan hipotesis, dugaan sementara yang akan dijawab melalui
penelitian, peneliti dapat memilih hipotesis nol, hipotesis penelitian atau
hipotesis statistik.
Penarikan sampel dilakukan melalui pertimbangan tertentu, disesuaikan
dengan rumusan masalah dan kemampuan peneliti.Pembuatan alat ukur
atau kategori yang akan digunakan untuk analisis didasarkan pada
rumusan masalah atau pertanyaan penelitian, dan acuan tertentu.Misalnya, kategori tinggi-sedang-rendah, dengan indikator-indikator yang
7/23/2019 Berkenalan Dengan Analisis Isi
http://slidepdf.com/reader/full/berkenalan-dengan-analisis-isi 4/14
bersifat terukur.Kemudian, pengumpulan atau coding data, dilakukan
dengan menggunakan lembar pengkodean (coding sheet) yang sudah
dipersiapkan. Setelah semua data diproses, kemudian diinterpretasikan
maknanya.
Teknik Pembuatan Skala pada Analisis Isi
Telah dijelaskan dua macam teknik penskalaan (scaling) yang bertujuan
khusus untuk mengukur intensitas. Pertama, metode Q-Sort, menyediakan
suatu cara penskalaan universe pernyataan-pernyataan mengenai variabel
tertentu. Skala Q-Sort mempergunakan distribusi skala 9 titik. Pada lajur
pertama, (Y) berisi 9 point nilai, yang menunjukkan tingkat terendah (1)
sampai tingkat tertinggi (9), dan lajur kedua (X) yang menunjukkanpersentase pernyataan dalam tiap kategori. Untuk menentukan item-item
masuk pada kategori tertentu pada skala yang telah tersedia, dipakai orang-
orang yang dianggap sebagai juri penilai. Dalam hal ini perlu ditetapkan
keterandalan (reliabilitas) alat ukur, dan kesahihan (validitas) pengukuran.
Kedua, metode skala perbandingan pasangan (pair comparison scaling),
yaitu teknik menentukan skala relatif item-item yang tidak melibatkan
distribusi nyata. Penggunaan metode ini adalah untuk mengetahuipernyataan-pernyataan yang paling intens di antara pasangan-pasangan
yang mungkin. Keseluruhan metode ini akan menghasilkan suatu skala
relatif antaritem.
Reliabilitas dan Validitas
Masalah reliabilitas (keterandalan) dan validitas pengukuran (kesahihan)
merupakan 2 hal pokok dalam penelitian yang tidak boleh ditinggalkan.Reliabilitas didefinisikan sebagai keterandalan alat ukur yang dipakai dalam
suatu penelitian. Apakah kita benar-benar dapat mengukur dengan tepat
sesuai dengan alat atau instrumen yang dimiliki.
Dikenal beberapa jenis reliabilitas, yaitu berikut ini.
1. Intercoder dan intracoder, yaitu pemberian kode dari luar dan dari
dalam.
2. Pretest, yaitu pengujian atau pengukuran perbedaan nilai antara juri-juri
pemberi nilai.
7/23/2019 Berkenalan Dengan Analisis Isi
http://slidepdf.com/reader/full/berkenalan-dengan-analisis-isi 5/14
3. Reliabilitas kategori, yaitu derajat kemampuan pengulangan penempatan
data dalam berbagi kategori.
Validitas adalah kesahihan pengukuran atau penilaian dalam penelitian.
Dalam analisis isi, validitas dilakukan dengan berbagai cara atau metode
sebagai berikut.
1. Pengukuran produktivitas (productivity), yaitu derajat di mana suatu
studi menunjukkan indikator yang tepat yang berhubungan dengan
variabel.
2. Predictive validity, yaitu derajat kemampuan pengukuran dengan
peristiwa yang akan datang.
3. Construct validity, yaitu derajat kesesuaian teori dan konsep yang dipakai
dengan alat pengukuran yang dipakai dalam penelitian tersebut.
ANALISIS ISI KUALITATIF
Analisis Wacana
Analisis wacana adalah analisis isi yang lebih bersifat kualitatif dan dapat
menjadi salah satu alternatif untuk melengkapi dan menutupi kelemahan
dari analisis isi kuantitatif yang selama ini banyak digunakan oleh para
peneliti. Jika pada analisis kuantitatif, pertanyaan lebih ditekankan untuk
menjawab “apa” (what) dari pesan atau teks komunikasi, pada analisis
wacana lebih difokuskan untuk melihat pada “bagaimana” (how), yaitu
bagaimana isi teks berita dan juga bagaimana pesan itu disampaikan.
Beberapa perbedaan mendasar antara analisis wacana dengan analisis isi
yang bersifat kuantitatif adalah sebagai berikut.
Analisis wacana lebih bersifat kualitatif daripada yang umum dilakukan
dalam analisis isi kuantitatif karena analisis wacana lebih menekankanpada pemaknaan teks daripada penjumlahan unit kategori, seperti dalam
analisis isi. Analisis isi kuantitatif digunakan untuk membedah muatan
teks komunikasi yang bersifat manifest (nyata), sedangkan analisis wacana
justru memfokuskan pada pesan yang bersifat latent (tersembunyi).Analisis
isi kuantitatif hanya dapat mempertimbangkan “apa yang dikatakan”
(what), tetapi tidak dapat menyelidiki bagaimana ia dikatakan (how).Analisis
wacana tidak berpretensi melakukan generalisasi, sedangkan analisis isi
kuantitatif memang diarahkan untuk membuat generalisasi.
7/23/2019 Berkenalan Dengan Analisis Isi
http://slidepdf.com/reader/full/berkenalan-dengan-analisis-isi 6/14
Model analisis wacana yang diperkenalkan oleh van Dijk sering kali disebut
sebagai “kognisi sosial”, yaitu suatu pendekatan yang diadopsi dari bidang
psikologi sosial. Menurut van Dijk, ada 3 dimensi yang membentuk suatu
wacana sehingga analisis yang dilakukan terhadap suatu wacana harus
meliputi ketiga dimensi tersebut, yaitu teks, kognisi sosial, dan kontekssosial.
Analisis Semiotik (Semiotic Analysis)
Pengertian semiotika secara terminologis adalah ilmu yang mempelajari
sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan
sebagai tanda. Menurut Eco, semiotik sebagai “ilmu tanda” (sign) dan segala
yang berhubungan dengannya cara berfungsinya, hubungannya dengankata lain, pengirimannya, dan penerimaannya oleh mereka yang
mempergunakannya.
Menurut Eco, ada sembilan belas bidang yang bisa dipertimbangkan
sebagai bahan kajian untuk semiotik, yaitu semiotik binatang, semiotik
tanda-tanda bauan, komunikasi rabaan, kode-kode cecapan, paralinguistik,
semiotik medis, kinesik dan proksemik, kode-kode musik, bahasa yang
diformalkan, bahasa tertulis, alfabet tak dikenal, kode rahasia, bahasaalam, komunikasi visual, sistem objek, dan sebagainya. Semiotika di bidang
komunikasi pun juga tidak terbatas, misalnya saja bisa mengambil objek
penelitian, seperti pemberitaan di media massa, komunikasi periklanan,
tanda-tanda nonverbal, film, komik kartun, dan sastra sampai kepada
musik.
Analisis Framing
Analisis Framing adalah bagian dari analisis isi yang melakukan penilaian
tentang wacana persaingan antarkelompok yang muncul atau tampak di
media. Dikenal konsep bingkai, yaitu gagasan sentral yang terorganisasi,
dan dapat dianalisis melalui dua turunannya, yaitu simbol berupa framing
device dan reasoning device. Framing device menunjuk pada penyebutan
istilah tertentu yang menunjukkan “julukan” pada satu wacana, sedangkan
reasoning device menunjuk pada analisis sebab-akibat. Di dalamnya
terdapat beberapa ‘turunan’, yaitu metafora, perumpamaan atau
pengandaian.
7/23/2019 Berkenalan Dengan Analisis Isi
http://slidepdf.com/reader/full/berkenalan-dengan-analisis-isi 7/14
*Andre Yuri-Nera Academia Surabaya, dari Berbagai Sumber
TEKNIK PEMBUATAN SKALA PADA ANALISIS ISI *
NOVEMBER 28, 2011 ANDRE YURIS LEAVE A COMMENT
ADA dua macam teknik penskalaan (scaling) yang bertujuan khusus untuk
mengukur intensitas pada AI . Pertama, metode Q-Sort, menyediakan suatu
cara penskalaan universe pernyataan-pernyataan mengenai variabel
tertentu. Skala Q-Sort mempergunakan distribusi skala 9 titik. Pada lajur
pertama, (Y) berisi 9 point nilai, yang menunjukkan tingkat terendah (1)
sampai tingkat tertinggi (9), dan lajur kedua (X) yang menunjukkanpersentase pernyataan dalam tiap kategori. Untuk menentukan item-item
masuk pada kategori tertentu pada skala yang telah tersedia, dipakai orang-
orang yang dianggap sebagai juri penilai.
Dalam hal ini perlu ditetapkan keterandalan (reliabilitas) alat ukur, dan
kesahihan (validitas) pengukuran. Kedua, metode skala perbandingan
pasangan (pair comparison scaling), yaitu teknik menentukan skala relatif
item-item yang tidak melibatkan distribusi nyata. Penggunaan metode iniadalah untuk mengetahui pernyataan-pernyataan yang paling intens di
antara pasangan-pasangan yang mungkin. Keseluruhan metode ini akan
menghasilkan suatu skala relatif antaritem. Reliabilitas dan Validitas
Masalah reliabilitas (keterandalan) dan validitas pengukuran (kesahihan)
merupakan 2 hal pokok dalam penelitian yang tidak boleh ditinggalkan.
Reliabilitas didefinisikan sebagai keterandalan alat ukur yang dipakai dalam
suatu penelitian. Apakah kita benar-benar dapat mengukur dengan tepat
sesuai dengan alat atau instrumen yang dimiliki.
Dikenal pula beberapa jenis reliabilitas, yaitu berikut ini. 1. Teknik
Pembuatan Skala pada Analisis Isi Telah dijelaskan dua macam teknik
penskalaan (scaling) yang bertujuan khusus untuk mengukur intensitas.
Pertama, metode Q-Sort, menyediakan suatu cara penskalaan universe
pernyataan-pernyataan mengenai variabel tertentu. Skala Q-Sort
mempergunakan distribusi skala 9 titik. Pada lajur pertama, (Y) berisi 9
point nilai, yang menunjukkan tingkat terendah (1) sampai tingkat tertinggi
7/23/2019 Berkenalan Dengan Analisis Isi
http://slidepdf.com/reader/full/berkenalan-dengan-analisis-isi 8/14
(9), dan lajur kedua (X) yang menunjukkan persentase pernyataan dalam
tiap kategori.
Untuk menentukan item-item masuk pada kategori tertentu pada skala yang telah tersedia, dipakai orang-orang yang dianggap sebagai juri penilai.
Dalam hal ini perlu ditetapkan keterandalan (reliabilitas) alat ukur, dan
kesahihan (validitas) pengukuran. Kedua, metode skala perbandingan
pasangan (pair comparison scaling), yaitu teknik menentukan skala relatif
item-item yang tidak melibatkan distribusi nyata. Penggunaan metode ini
adalah untuk mengetahui pernyataan-pernyataan yang paling intens di
antara pasangan-pasangan yang mungkin. Keseluruhan metode ini akan
menghasilkan suatu skala relatif antaritem. Reliabilitas dan Validitas
Masalah reliabilitas (keterandalan) dan validitas pengukuran (kesahihan)
merupakan 2 hal pokok dalam penelitian yang tidak boleh ditinggalkan.
Reliabilitas didefinisikan sebagai keterandalan alat ukur yang dipakai dalam
suatu penelitian. Apakah kita benar-benar dapat mengukur dengan tepat
sesuai dengan alat atau instrumen yang dimiliki. Dikenal beberapa jenis
reliabilitas, yaitu berikut ini. 1. Intercoder dan intracoder, yaitu pemberian
kode dari luar dan dari dalam. 2. Pretest, yaitu pengujian atau pengukuran
perbedaan nilai antara juri-juri pemberi nilai. 3. Reliabilitas kategori, yaitu
derajat kemampuan pengulangan penempatan data dalam berbagi kategori. Validitas adalah kesahihan pengukuran atau penilaian dalam penelitian.
Dalam analisis isi, validitas dilakukan dengan berbagai cara atau metode
sebagai berikut. 1. Pengukuran produktivitas (productivity), yaitu derajat di
mana suatu studi menunjukkan indikator yang tepat yang berhubungan
dengan variabel. 2. Predictive validity, yaitu derajat kemampuan
pengukuran dengan peristiwa yang akan datang. 3. Construct validity, yaitu
derajat kesesuaian teori dan konsep yang dipakai dengan alat pengukuran yang dipakai dalam penelitian tersebut.
Intercoder dan intracoder, yaitu pemberian kode dari luar dan dari dalam.
2. Pretest, yaitu pengujian atau pengukuran perbedaan nilai antara juri-juri
pemberi nilai. 3. Reliabilitas kategori, yaitu derajat kemampuan
pengulangan penempatan data dalam berbagi kategori. Validitas adalah
kesahihan pengukuran atau penilaian dalam penelitian. Dalam analisis isi,
validitas dilakukan dengan berbagai cara atau metode sebagai berikut. 1.
7/23/2019 Berkenalan Dengan Analisis Isi
http://slidepdf.com/reader/full/berkenalan-dengan-analisis-isi 9/14
Pengukuran produktivitas (productivity), yaitu derajat di mana suatu studi
menunjukkan indikator yang tepat yang berhubungan dengan variabel. 2.
Predictive validity, yaitu derajat kemampuan pengukuran dengan peristiwa
yang akan datang. 3. Construct validity, yaitu derajat kesesuaian teori dan
konsep yang dipakai dengan alat pengukuran yang dipakai dalam penelitiantersebut.
(andre yuris/doc/neraacademia)
7/23/2019 Berkenalan Dengan Analisis Isi
http://slidepdf.com/reader/full/berkenalan-dengan-analisis-isi 10/14
STUDI ANALISIS WACANA KRITIS
AUGUST 8, 2008 ANDRE YURIS 47 COMMENTS
ANALISIS WACANA KRITIS
Analisis wacana yang dimaksudkan dalam penelitian ini, adalah sebagai
upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari subyek (penulis) yang
mengemukakan suatu pernyataan. Pengungkapan dilakukan dengan
menempatkan diri pada posisi sang penulis dengan mengikuti struktur
makna dari sang penulis sehingga bentuk distribusi dan produksi ideologi
yang disamarkan dalam wacana dapat di ketahui. Jadi, wacana dilihat dari
bentuk hubungan kekuasaan terutama dalam pembentukan subyek dan
berbagai tindakan representasi.
Dalam studi analisis wacana (discourse analysis), pengungkapan seperti itu
dimaksudkan dalam kategori analisis wacana kritis (critical discourse
analysis-CDA). Pemahaman dasar CDA adalah wacana tidak dipahami
semata-mata sebagai obyek studi bahasa. Bahasa tentu digunakan untuk
menganalisis teks. Bahasa tidak dipandang dalam pengertian linguistik
tradisional. Bahasa dalam analisis wacana kritis selain pada teks juga pada
konteks bahasa sebagai alat yang dipakai untuk tujuan dan praktik
tertentu termasuk praktik ideologi.
Analisis Wacana Kritis (CDA) melihat pemakaian bahasa tutur dan tulisansebagai praktik sosial. Praktik sosial dalam CDA dipandang menyebabkan
hubungan dialektis antara peristiwa diskursif tertentu dengan situasi,
istitusi, dan struktur sosial.
Konsep ini di pertegas oleh Fairclough dan Wodak yang melihat praktik
wacana bias jadi menampilkan efek ideologis artinya wacana dapat
memproduksi hubungan kekuasaan yang tidak imbang antara kelas sosial,
laki-laki dan wanita, kelompok mayoritas dan minoritas dimana perbedaan
itu direpresentasikan dalam praktik sosial.
Lebih lanjut, Fairclough dan Wodak berpendapat bahwa analisis wacana
kritis adalah bagaimana bahasa menyebabkan kelompok sosial yang ada
bertarung dan mengajukan ideologinya masing-masing. Berikut disajikan
karakteristik penting dari analisis kritis menurut mereka11 above:
1). Tindakan. Wacana dapat dipahami sebagai tindakan (actions) yaitu
mengasosiasikan wacana sebagai bentuk interaksi. Sesorang berbicara,
menulis, menggunakan bahasa untuk berinteraksi dan berhubungan
dengan orang lain. Wacana dalam prinsip ini, dipandang sebagai sesuatu yang betujuan apakah untuk mendebat, mempengaruhi, membujuk,
7/23/2019 Berkenalan Dengan Analisis Isi
http://slidepdf.com/reader/full/berkenalan-dengan-analisis-isi 11/14
menyangga, bereaksi dan sebagainya. Selain itu wacana dipahami sebagai
sesuatu yang di ekspresikan secara sadar, terkontrol bukan sesuatu di luar
kendali atau diekspresikan secara sadar.
2). Konteks. Analisis wacana kritis mempertimbangkan konteks dari
wacana seperti latar, situasi, peristiwa dan kondisi. Wacana dipandang
diproduksi dan di mengerti dan di analisis dalam konteks tertentu. Guy
Cook menjelaskan bahwa analisis wacana memeriksa konteks dari
komunikasi: siapa yang mengkomunikasikan dengan siapa dan mengapa;
kahalayaknya, situasi apa, melalui medium apa, bagaimana, perbedaan tipe
dan perkembangan komunikasi dan hubungan masing-masing pihak. Tiga
hal sentaralnya adalah teks (semua bentuk bahasa, bukan hanya kata-kata
yang tercetak dilembar kertas, tetapi semua jenis ekspresi komunikasi).
Konteks (memasukan semua jenis situasi dan hal yang berada dilar teksdan mempengaruhi pemakaian bahasa, situsai dimana teks itu diproduksi
serta fungsi yang dimaksudkan). Wacana dimaknai sebagai konteks dan
teks secara bersama. Titik perhatianya adalah analisis wacana
menggambarkan teks dan konteks secara bersama-sama dalam proses
komunikasi.
3). Historis, menempatkan wacana dalam konteks sosial tertentu dan tidak
dapat dimengerti tanpa menyertakan konteks.
4). Kekuasaan. Analisis wacana kritis mempertimbangkan elemenkekuasaan. Wacana dalam bentuk teks, percakapan atau apa pun tidak di
pandang sebagai sesuatu yang alamiah wajar dan netral tetapi merupakan
bentuk pertarungan kekuasaan. Konsep kekuasaan yang dimaksudkan
adalah salah satu kunci hubungan anatara wacana dan masyarakat.
Ideologi adalah salah satu konsep sentral dalam analisis wacana kritis
karena setiap bentuk teks, percakapan dan sebaginya adalah paraktik
ideologi atau pancaran ideologi tertentu.
Wacana bagi ideologi adalah meduim melalui mana kelompok dominan
mempersuasai dan mengkomunikasikan kepada khalayak kekuasaan yang
mereka miliki sehingga absah dan benar.
Semua karakteristik penting dari analsis wacana kritis tentunya
membutuhkan pola pendekatan analisis. Hal ini diperlukan untuk memberi
penjelasan bagaimana wacana di kembangkan maupun mempengaruhi
khalayak. Michael Foucault adalah salah satu pemikir yangmengembangkan teori wacana. Dalam studinya, Ia memperlihatkan bahwa
7/23/2019 Berkenalan Dengan Analisis Isi
http://slidepdf.com/reader/full/berkenalan-dengan-analisis-isi 12/14
manusia muncul karena susunan kata-kata dan benda yang diubah-ubah2.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa, sepenggal masa yang disebut modernitas ini
menghasilkan susunan yang memberi tempat istimewa pada diri manusia
yang sadar diri. Susunan yang dimaksudkan Foucault adalah keretakan
hubungan subyek (kata-kata) dan obyek (benda-benda) yang karena suatuhal diutuhkan kembali. Suatu hal yang membuat keretakan hubungan
subyek dan obyek di utuhkan kembali adalah kekuasaan dan kekuasaan itu
diproduksi oleh wacana. Bagaimana wacana diproduksi, siapa yang
memproduksi dan apa efek produksi wacana?.
Yang bisa menjawab pertanyaan diatas adalah konsep wacana Michael
Foucaault. Dalam konsepnya Foucault tidak memandang wacana sebagai
serangkaian kata atau preposisi dalam teks tetapi memproduksi yang lain
(sebuah gagasan, konsep atau efek)3. Wacana secara sistematis dalam ide,opini, konsep dan pandangan hidup di bentuk dalam konteks tertentu
sehingga mempengaruhi cara berpikir dan bertindak.
Salah satu konsep radikal Foucault adalah tentang hubungan pengetahuan
dan kekuasaan. Tesis keras yang disampaikanya adalah bahwa ilmu-ilmu
kemanusiaan merupakan perpaduan yang tidak terpisahkan dari
pengtahuan dan kekuasaan. Dalam buku Dicipline and Punish (1976) “ dia
memperlihatkan bagaimana jaman klasik dan moderen. Kelahiran penjara
modern adalah penampilan kedaulatan negara memonopoli kekerasan atas warganya untuk melangengkan kekuasaan4.
Pengetahuan adalah mesin kekuasaan dan di sebutnya sebagai “bio power”
untuk membentuk individu-individu menjadi subyek-subyek yang
menghasilkan pengetahuan untuk memantau diri atau disebut “teknik
kehadiran” (techniques of self) dan manipulasi. Melalui wacana individu
bukan hanya memantau dirinya tetapi juga dibentuk, dikontrol dan
didisiplinkan. Misalnya pembagian kerja dalam rumah tangga.
Pertanyaan selanjutnya yang penting untuk di jawab dalam CDA adalah bagaimana terbentuknya bangunan wacana? Studi analisis wacana seperti
yang dijelaskan sebelumnya bukan sekedar mengenai pernyataan, tetapi
juga struktur dan tata aturan wacana. Struktur analisis wacana tentunya
tidak terlepas dari keterkaitan atau hubungan antara wacana dengan
kenyataan. Kenyataan atau realitas dipahami sebagai seperangkat
konstruksi sosial yang dibentuk melalui wacana. Dalam CDA, khususnya
teori wacana Foucault hal ini disebut struktur diskursif.
Struktur diskursif merupakan pandangan kita tentang suatu obyek yangdibentuk dalam batas-batas yang telah ditentukan. Batasan tersebut
7/23/2019 Berkenalan Dengan Analisis Isi
http://slidepdf.com/reader/full/berkenalan-dengan-analisis-isi 13/14
dicirikan oleh obyek, definisi dari prespektif yang paling dipercaya da
dianggap benar. Presepsi kita terhadap suatu obyek dibentuk dan dibatasi
oleh paraktik diskursif atau dibatasi oleh pandangan yang mendefinisikan
sesuatu yang ini benar dan yang lainya salah. Konsekuensinya adalah
bahwa pandangan tertentu membatasi pandangan khalayak danmengarahkan pada jalan pikiran tertentu dan menghayati itu sebagi
sesuatu yang benar5.
Ciri lain yang tidak kala penting dalam pembacaan wacana Foucault adalah
cirri utama wacana ialah kemampuanya untuk menjadi satu himpunan
yang berfungsi membentuk dan melestarikan hubungan-hubungan
kekuasaan dalam suatu masyarakat. Dalam suatu masyarakat biasanya
terdapat berbagai macam wacana yang berbeda satu sama lain, namun
kekuasaan memilih dan mendukung wacana tertentu sehingga wacanatersebut manjadi dominan , sedangkan wacana lain “terpinggirkan”
(marginalized) atau “terpendam” (submerged) 6.
Ada dua konsekuensi dari wacana dominant : pertama, wacana dominan
memberikan arahan bagaimana subyek harus dibaca dan dipahami.
Pandangan lebih luas menjadi terhalang karena yang diberikan adalah
pilihan yang sudah paten dan siap pakai. Kedua, struktur diskursif yang
tercipta atas suatu obyek tidak berarti kebenaran. Batasan yang tercipta
tersebut hanya membatasi pandangan kita, tetapi juga menyebabkan wacana lain menjadi tidak domianan dan terpinggirkan.
Proses terpingirkannya wacana membawa implikasi: pertama, khalayak
tidak diberi kesempatan untuk mendapatkan informasi yang beragam dan
berbagai sudut mengenai suatu peristiwa. Kedua, bisa jadi peminggiran
wacana menunjukan praktik ideologi. Acap kali sesorang, kelompok,
gagasan, tindakan, kegiatan terpinggirkan menjadi marjinal melalaui
penciptaan wacana-wacana tertentu7.
Teori wacana kritis yang kemukakan Foucault, secara metodologi analisis banyak di adopsi oleh Sara Mills. Mills menjadikan teori wacana Foucault
sebagai ground teori untuk analisis wacana kritis. P endekatan wacana
yang mengguanakan teori Foucault sebgai grounded disebut sebagai Analsis
Wacana Pendekatan Prancis ( French Discourse Analysis). Sara Mills
merupakan salah satu penganut dari teori ini. Walaupun lebih dikenal
sebagai seorang feminis, metode anlisisnya sangat cocok untuk
menggambarkan realasi kekuasaan dan ideologi yang dibahas dalam
penelitian ini.
7/23/2019 Berkenalan Dengan Analisis Isi
http://slidepdf.com/reader/full/berkenalan-dengan-analisis-isi 14/14
Konsep dasar pemikiran Mills lebih melihat pada bagaimana aktor
ditampilkan dalam teks. Posisi –posisi ini dalam arti siapa yang menjadi
subyek penceritaan dan siapa yang menjadi obyek penceritaan akan
manentukan bagaimana struktur teks dan bagaimana makna
diperlakuakan dalam teks secara keseluruhan. Selain itu juga diperhatikan bagaimana pembaca dan penulis ditampilkan dalam teks. Bagaimana
pembaca mengidentifikasikan dirinya dalam penceritaan teks.
Ada dua konsep dasar yang di perhatikan8:Posisi Subyek – Obyek,
menempatkan representasi sebagai bagian terpenting. Bagaimana satu
pihak, kelompok, orang, gagasan,dan peristiwa ditampilkan dengan cara
tertentu dalam wacana dan mempengaruhi pemaknaan khalayak.
Penekananya adalah bagaimana poisisi dari aktor sosial, posisi gagasan,
atau peristiwa ditempatkan dalam teks.
Posisi pembaca dalam teks, menurut Mills sangat penting dan
diperhitungkan karena pemabaca bukan semata-mata pihak yang hanya
menerima teks, tetapi juga ikut melaksanakan transaksi sebagaimana akan
terlibat dalam teks. ([email protected]/ www:
andreyuris.wordpress.com)
Oleh : Yulianus Andre Yuris, Jurnalis Majalah Keluarga Katholik HARMONIKeuskupan Surabaya, Volentir KOMKEP Surabaya