Analisis Isi Media(9)

25
ANALISIS ISI MEDIA Ada banyak metode dan analisis isi dalam penelitian komunikasi yang khususnya berkaitan dengan media. Beberapa definisi dalam menganalisis isi media antara lain, sebagai metode pembelajaran dan menganalisis komunikasi secara sistematis, secara objektif, dan bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

Transcript of Analisis Isi Media(9)

ANALISIS ISI MEDIA

Ada banyak metode dan analisis isi dalam penelitian komunikasi yang khususnya berkaitan dengan media. Beberapa definisi dalam menganalisis isi media antara lain, sebagai metode pembelajaran dan menganalisis komunikasi secara sistematis, secara objektif, dan bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

ANALISIS ISI MEDIA

ANALISIS ISI KUANTITATIFANALISIS ISI KUALITATIFANALISIS FRAMINGANALISIS WACANASEMIOTIK

ANALISIS ISI KUANTITATIF

Analisis isi merupakan suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, obyektif, dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak. (Berelson & Kerlinger)

Analisis isi adalah suatu teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih. (Budd)

PRINSIP ANALISIS ISI

1. Prinsip sistematik – ada perlakuan yg sama pada semua isi yg dianalisis

2. Prinsip obyektif – hasil analisis tergantung pada prosedur riset bukan pada orangnya.

3. Prinsip Kuantitatif – mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi untuk melukiskan berbagai jenis isi yang didefinisikan (metode deduktif).

4. Prinsip isi yang nyata – yang diriset dan dianalisis adalah isi yang tersurat (tampak) bukan makna yang dirasakan periset.

TAHAPAN ANALISIS ISI KUANTITATIF1. Merumuskan masalah

2. Menyusun kerangka konseptual untuk riset deskriptif (satu konsep) atau kerangka teori untuk riset eksplanasi (lebih dari satu konsep)

3. Menyusun perangkat metodologi:

a. Menentukan metode pengukuran

b. Menetukan unit analisis, kategorisasi dan uji reliabilitas

c. Menentukan populasi & sampel

d. Menentukan metode pengumpulan data

e. Menentukan metode analisis

f. Analisis dan interpretasi data

ANALISIS ISI KUALITATIF

Analisis isi kualitatif digunakan untuk mengetahui isi komunikasi yang bersifat latent (tersirat).

Analisis isi kualitatif disebut pula sebagai Ethnographic Content Analysis (ECA), yaitu perpaduan analisis isi obyektif dengan observasi partisipan. Artinya periset berinteraksi dengan material-material dokumentasi atau bahkan melakukan wawancara mendalam sehingga pernyataan-pernyataan yang spesifik dapat diletakkan pada konteks yang tepat untuk dianalisis. (Altheide)

PRINSIP ANALISIS ISI KUALITATIF1. Isi (content) atau situasi sosial seputar dokumen

(pesan/teks) yang diriset.

2. Proses atau bagaimana suatu produk media/isi pesannya dikreasi secara aktual dan diorganisasikan secara bersama

3. Emergence, yakni pembentukan secara gradual/bertahap dari makna sebuah pesan melalui pemahaman dan interpretasi. Disini periset menggunakan dokumen atau teks untuk membantu memahami proses dan makna dari aktivitas-aktivitas sosial dan mencoba mengetahui bagaimana si pembuat pesan dipengaruhi lingkungan sosialnya.

Analisis isi kualitatif bersifat sistematis, analitis tapi tidak kaku seperti dalam analisis isi kuantitatif.

Kategorisasi dipakai hanya sebagai guide, diperbolehkan konsep-konsep atau kategorisasi yang lain muncul selama proses riset.

Periset dalam melakukan analisis bersikap kritis terhadap realitas yang ada dalam teks yang dianalisis.

Pada dasarnya analisis isi kualitatif (kritis) memandang bahwa segala macam produksi pesan adalah teks, spt berita, iklan, sinetron, lagu, dan simbol-simbol lainnya tidak bisa lepas dari kepentingan sang pembuat pesan.

TAHAPAN ANALISIS ISI KUALITATIFa. Identifikasi masalah

b. Mulai mengenal dan terlibat dengan proses dan konteks dari sumber informasi.

c. Mulai terlibat dengan beberapa contoh dari dokumen yang relevan.

d. Membuat coding form dan membuat daftar kategori untuk mengguide pengumpulan data.

e. Melakukan pengujian dengan mengoleksi data beberapa dokumen

f. Melakukan reduksi data dan menyeleksi beberapa kasus tambahan.

g. Penentuan sampel. Biasanya bersifat theoretical sampling. h. Koleksi data berupa pengumpulan informasi dan banyak

contoh deskriptif. Biarkan data dalam bentuk aslinya, tapi masukkan juga dalam format computer-text-word processing untuk memudahkan menemukan dan mengkoding text.

i. Melakukan analisis data.j. Melakukan komparasi dan kontras hal-hal yang ekstrim dan

pemilihan kunci-kunci perbedaan yang muncul dalam setiap kategori atau item teks.

k. Melakukan kombinasi antar semua data yang ada. Dalam presentasi data ini sangat dimungkinkan mencantumkan kutipan-kutipan hasil interview atau narasi observasi serta membuat ilustrasi dari informasi untuk setiap kasus.

l. Mengintegrasikan semua temuan data dengan interpretasi periset.

ANALISIS FRAMING

Framing secara sederhana diartikan sebagai membingkai suatu peristiwa.

Analisis framing digunakan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. (Sobur)

Framing merupakan metode penyajian realitas dimana kebenaran tentang suatu kejadian tidak diingkari secara total, melainkan dibelokkan secara halus, dengan memberikan penonjolan terhadap aspek-aspek tertentu dengan menggunakan istilah-istilah yang punya konotasi tertentu, dan dengan bantuan foto, karikatur, dan alat ilustrasi lainnya (Sudibyo).

MODEL ANALISIS FRAMING ROBERT ENTMAN

a. Definisi Masalah (Defining Problems) Bagaimana suatu peristiwa

dilihat? Sebagai apa?

b. Memperkirakan sumber masalah (Diagnose Causes)

Apa yang dianggap sebagai penyebab masalah?

c. Membuat keputusan moral (Make moral judgement)

Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan masalah?

d. Menekankan penyelesaian (Treatment recommendation/Suggest remedies)

Penyelesaian apa yang ditawarkan media untuk mengatasi masalah itu?

MODEL FRAMING GAMSON & MODIGLIANIFrame (Media Package) adalah seperangkat gagasan atau ide sentral ketika seseorang atau media

memahami suatu isu.

Framing Devices (Perangkat framing): pemakaian kata, kalimat, grafik/gambar, dan metafora tertentu

Reasoning Devices (Perangkat penalaran): ada dasar pembenar dan penalaran alasan tertentu sehingga membuat gagasan yg disampaikan media tampak benar.

Methapors : perumpamaan atau pengandaian Roots : Analisis kausal atau sebab akibat

Catchphrases : Frase yang menarik, kontras, menonjol dalam suatu wacana. Umumnya berupa jargon atau slogan.

Appeals to principle: Premis dasar, klaim-klaim moral.

Exemplaar: mengaitkan bingkai dengan contoh uraian yg memperjelas bingkai

Consequences: Efek atau konsekuensi yg didapat dari bingkai

Depiction : penggambaran atau pelukisan suatu isu yg bersifat konotatif (biasanya berupa kosakata)

 

Visual Images: Gambar, grafik, citra yg mendukung bingkai secara keseluruhan  

ANALISIS WACANA (DISCOURSE ANALYSYS) Wacana sebagai bidang dari semua pernyataan (statement),

kadang sebagai sebuah individualisasi kelompok pernyataan, dan kadang sebagai praktek regulatif yang dilihat dari sejumlah pernyataan. (Foucault)

Analisis wacana sebagai suatu upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari sang subyek yang mengemukakan suatu pernyataan. Wacana merupakan praktek sosial (mengkonstruksi realitas) yang menyebabkan sebuah hubungan dialektis antara peristiwa yang diwacanakan dengan konteks sosial, budaya, ideologi tertentu. Di sini bahasa dipandang sebagai faktor penting untuk merepresentasikan maksud si pembuat wacana. (Eriyanto)

MODEL ANALISIS WACANA HALLIDAY

Medan wacana (field of discourse)

tindakan sosial yang sedang terjadi, aktivitas dimana para pelaku terlibat di dalamnya, serta praktek-praktek yg terlibat dalam teks.

Pelibat wacana (tenor of discourse)

pihak-pihak yg terlibat dalam pembicaraan serta kedudukan dan hubungan di antara mereka. Siapa saja yg dikutip dan bagaimana sumber itu digambarkan sifatnya.

Mode wacana (mode of discourse) pilihan bahasa masing-masing media,

termasuk gaya bahasa serta bagaimana pengaruhnya.

MODEL ANALISIS WACANA NORMAN FAIRCLOUGH

Teks

Teks bukan hanya menunjukkan bagaimana suatu obyek digambarkan, tp bagaimana hubungan antar obyek didefinisikan

Praktik wacana Merupakan dimensi yang berkaitan dengan

proses produksi dan konsumsi teks.

Praktik Sosial Budaya Melihat bangunan wacana yang

berkembang dalam masyarakat.

SEMIOTIK

Semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda

Studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungan dgn tanda-tanda lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya

Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.

TUJUAN ANALISIS SEMIOTIK Berupaya menemukan makna tanda termasuk hal-hal

yang tersembunyi di balik sebuah tanda (teks, iklan, berita). Karena sistem tanda sifatnya amat kontekstual dan bergantung pada pengguna tanda tersebut.

Pemikiran pengguna tanda merupakan hasil pengaruh dari berbagai konstruksi sosial dimana pengguna tanda tersebut berada.

TANDA DALAM ANALISIS SEMIOTIKa. Lambang : Suatu tanda dimana hubungan antara tanda dan

acuannya merupakan hubungan yang sudah terbentuk secara konvensional. Lambang adalah tanda yang dibentuk karena adanya konsensus dari pengguna tanda.

b. Ikon : Suatu tanda dimana hubungan antara tanda dan acuannya berupa hubungan berupa kemiripan.

c. Indeks : Suatu tanda dimana hubungan antara tanda dan acuannya timbul karena adanya kedekatan eksistensi. Jadi indeks adalah suatu tanda yang mempunyai hubungan langsung (kausalitas) dengan obyeknya.

MODEL ANALISIS SEMIOTIK CHARLES S. PEIRCE

Tanda (Sign)

Sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk hal lain di luar tanda itu sendiri.

Acuan tanda (Objek) Konteks sosial yang menjadi referensi dari

tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.

Pengguna tanda (Interpretant) Konsep pemikiran dari orang yang

menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu.

TRIANGLE OF MEANING

SIGN

INTERPRETANT OBJECT

MODEL ANALISIS SEMIOTIK FERDINAND SAUSSUREMenurut Saussure, tanda terdiri dari : Bunyi-bunyi dan gambar (Sound and images), disebut “Signifier” Konsep dari bunyi-bunyian dan gambar (the concept these sound

and images, disebut “Signified”, yang berasal dari kesepakatan.

Tanda (Sign) adalah sesuatu yang berbentuk fisik (any sound-image) yang dapat dilihat dan didengar yang biasanya merujuk pada sebuah obyek atau aspek dari realitas yang ingin dikomunikasikan. Objek tersebut dikenal dengan “referent”. Dalam berkomunikasi, seseorang menggunakan tanda untuk mengirim makna tentang obyek dan orang lain akan menginterpretasikan tanda tersebut, syaratnya komunikator dan komunikan harus mempunyai bahasa atau pengetahuan yang sama terhadap sistem tanda.

MODEL SEMIOTIK SAUSSURE

SIGN

Composed of

SignifierSignification

SignifiedReferent

(External Reality)Plus

TATANAN PERTANDAAN MENURUT ROLAND BARTHESa. Denotasi , makna kamus dari sebuah kata/terminologi/obyek

b. Konotasi , makna-makna kultural yang melekat pada sebuah terminologi

c. Metafora , mengkomunikasikan dengan analogi

d. Simile , berdasarkan kesamaan

e. Metonomi , mengkomunikasikan dengan asosiasi

f. Synecdoche , subkategori metonimi yang memberikan makna keseluruhan atau sebaliknya

g. Intertextual , hubungan antarteks (tanda) dan dipakai untuk memperlihatkan bagaimana teks saling bertukar satu dengan yang lain

MODEL ANALISIS SEMIOTIKROLLAND BARTHES

denotationSignifier

Signified

Connotation

Myth

First order Second order

Reality Signs Culture

SIGNIFIKASI DUA TAHAP BARTHES