Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. - vale.com · PTPM-Kemitraan Strategis Program Magang...

16
PTPM-Kemitraan Strategis Program Magang dan Studi Banding Guru PAUD Laporan Utama > Hal 6 Membangun Akses Pasar untuk Petani Event > Hal 14 Padi Luwu Timur Makin Produktif Wawasan > Hal 10 Perhatikan Sanitasi Tambak dan Teknik Panen Ikan Bandeng Scan code versi online Lebbi, guru TK Pembina Kecamatan Malili menjadi salah satu peserta Program Guru Magang yang didukung oleh Program Terpadu Pengembangan Mastarakat (PTPM) PT Vale. Kegiatan magang dilakukan di TK Sorowako dan TK YPS Lawewu, Kecamatan Nuha, selama lima bulan hingga Februari 2016. Informasi, Interaksi, Inspirasi DOKTER MENJAWAB > HAL 12 Kenali, Hadapi, dan Kelola Stres WAWASAN > HAL 9 Membuat MOL Nasi Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. EDISI 23 I 2016 I 16 HALAMAN Dipublikasikan oleh Divisi Komunikasi PT Vale Indonesia Tbk - Tidak Diperjualbelikan - SOSOK > HAL 8 Sujito: “Sekarang hidup saya sudah tidak susah”

Transcript of Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. - vale.com · PTPM-Kemitraan Strategis Program Magang...

Page 1: Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. - vale.com · PTPM-Kemitraan Strategis Program Magang dan Studi Banding Guru PAUD Laporan Utama > Hal 6 Membangun Akses Pasar untuk Petani

PTPM-Kemitraan StrategisProgram Magang dan Studi Banding Guru PAUD

Laporan Utama > Hal 6Membangun Akses Pasar untuk Petani

Event > Hal 14Padi Luwu Timur Makin

ProduktifWawasan > Hal 10Perhatikan Sanitasi Tambak dan Teknik Panen Ikan Bandeng

Scan code versi online

Lebbi, guru TK Pembina Kecamatan Malili menjadi salah satu peserta Program Guru Magang yang didukung oleh Program Terpadu Pengembangan Mastarakat (PTPM) PT Vale. Kegiatan magang dilakukan di TK Sorowako dan TK YPS Lawewu, Kecamatan Nuha, selama lima bulan hingga Februari 2016.

I n f o r m a s i , I n t e r a k s i , I n s p i r a s i

DOKTER MENJAWAB > HAL 12

Kenali, Hadapi, dan Kelola Stres

WAWASAN > HAL 9

Membuat MOL Nasi

Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru.

E D I S I 2 3 I 2 0 1 6 I 1 6 H A L A M A ND i p u b l i k a s i k a n o l e h D i v i s i K o m u n i k a s i P T V a l e I n d o n e s i a T b k

- T i d a k D i p e r j u a l b e l i k a n -

SOSOK > HAL 8

Sujito:“Sekarang hidup saya sudah tidak susah”

Page 2: Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. - vale.com · PTPM-Kemitraan Strategis Program Magang dan Studi Banding Guru PAUD Laporan Utama > Hal 6 Membangun Akses Pasar untuk Petani

Verbeek edisi 23 | 20162 EDITORIAL

Tabloid ini diterbitkan sebagai upaya mengampanyekan transparansi dari pelaksanaan Program Terpadu Pe-ngembangan Masyarakat (PTPM) PT Vale. Juga sebagai media alternatif masyarakat dalam memperoleh infor-masi dan wawasan. Kirimkan kritik dan saran Anda untuk tabloid Verbeek melalui email atau surat ke alamat redaksi.

Tabloid Verbeek@TabloidVerbeekTabloidVerbeekTabloid Verbeek08114056715 570946F9

Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Basrie Kamba (Direktur Komunikasi & Hubungan Luar), Busman Dahlan Shirat (Senior Manajer Program Pengembangan Sosial) | Penanggung Jawab dan Redaktur Pelaksana: Sihanto B. Bela | Editor: Bayu Aji Suparam (Senior Manajer Perencanaan Strategis), La Ode M. Ichman, Aswaddin, Iskandar Ismail, Andi Zulkarnain, Baso Haris, Misdar | Redaksi: Rohman Hidayat Yuliawan, Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati, Maman Ashari, Wahyudi | Fotografer: Doni Setiadi | Desain & Tata Letak: M.Dwi Setiawan, Azwar Marzuki | Alamat Redaksi: Kantor Departemen Komunikasi & Urusan Luar, Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan - 92984.

KETERWAKILAN DESASaya rutin membaca tabloid Verbeek

yang biasanya saya dapatkan di kantor desa atau kantor camat. Banyak infor-masi yang saya dapatkan dari Verbeek. Saya jadi tahu kegiatan-kegiatan PMDM yang dilakukan di desa lain dan menam-bah pengetahuan juga karena ada rub-rik-rubrik seperti kesehatan, keteram-pilan, dan tulisan pengetahuan untuk anak. Akan lebih bagus kalau di setiap edisi Verbeek ada berita atau foto-foto dari semua desa di wilayah pemberda-yaan PT Vale. Jadi semua terwakili dan kita semakin senang bacanya.

Syamsinar, KPMD Desa Balambano, Kecamatan Wasuponda.

Terima kasih atas apresiasi Ibu Syamsinar. Redaksi Verbeek menerima tulisan maupun foto dari pelaku PMDM dan masyarakat. Ibu bisa mengirimkan dokumentasi kegiatan PMDM di Desa Ba-lambano ke [email protected]. Tulisan dan foto yang menarik akan kami tayangkan di edisi cetak Verbeek atau di sosial media. Kami tunggu kontribusi Anda. Salam.

APRESIASI SOSIAL MEDIAMungkin karena desa saya lokasinya

jauh dari Sorowako, saya jarang men-dapat tabloid Verbeek. Hanya kadang-kadang saya membaca di kantor camat. Sebenarnya saya ingin mendapatkan Verbeek secara rutin. Tapi sejak Verbeek ada Facebook-nya, saya senang karena tidak terlalu ketinggalan berita. Saya bisa tahu kegiatan PMDM dan PTPM di tempat-tempat lain dari Facebook.

Eva Damayanti, KPMD Harapan, Kecamatan Malili.

Terima kasih atas apresiasi Ibu Eva. Kami berupaya agar Verbeek bisa men-jangkau seluruh pemangku kepentingan, salah satunya melalui aktivitas di sosial media. Selain Facebook fanpage yang sudah ada sejak Juli 2013, informasi di tabloid Verbeek juga bisa dibaca dalam versi online.

PEMBACA DI SEBERANG DANAUTabloid Verbeek sampai sekarang

belum pernah sampai ke kami yang tinggal di seberang Danau Towuti. Jadi jarang sekali kami baca Verbeek, paling sesekali kalau sedang pergi ke wilayah kota. Padahal kami mau juga dapat update tentang berita-berita PMDM dan senang kalau ada bahan bacaan. Semoga edisi-edisi mendatang daerah kami yang jauh ini bisa kebagian Verbeek dan syu-kur kalau ada tulisan atau foto-foto kami yang masuk di situ.

Leny Satria, KPMD Buangin, Keca-matan Towuti.

Kami memang belum bisa menjangkau seluruh sudut desa yang menjadi sasaran PMDM. Ibu Leny tetap bisa memantau be-rita melalui media sosial kami (Facebook, Twitter, Instagram) dan dapat mengirim-kan tulisan atau foto kegiatan PMDM di Desa Buangin melalui email atau Black-Berry Messenger (BBM).

SURAT PEMBACAPembaca yang budiman,Program Terpadu Pengembangan Ma-

syarakat (PTPM) dirancang bukan semata untuk kegiatan yang bersifat ekonomi dan fisik, melainkan juga mental dan kapasitas individu. Disadari, dua yang disebut tera-khir amat penting bagi terwujudnya peru-bahan cara berpikir.

Di bidang pendidikan, PTPM melihat bah-wa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) amat krusial bagi terbentuknya generasi penerus yang berkualitas. Hasil penelitian, sekitar 50% kapabilitas kecerdasan orang dewasa ketika anak berumur 4 tahun. Ketika anak mulai berumur 8 tahun, terjadi perkem-bangan yang pesat pada jaringan otaknya, dan mencapai puncaknya di usia 18 tahun. Ini berarti perkembangan pada kurun wak-tu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan pada kurun waktu 14 tahun berikutnya.

Karena itu, masa 4 tahun pertama dise-but sebagai masa emas yang datang sekali. Apabila terlewatkan, habislah peluang. Ka-rena itu pula, banyak negara menaruh per-hatian sangat besar pada pendidikan usia dini, karena dinilai sangat strategis dalam pembangunan sumber daya manusia.

Menyadari hal tersebut, PTPM beberapa waktu lalu mengadakan kegiatan magang dan studi banding bagi pendidik anak usia dini. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan karakter ideal tenaga pendidik PAUD—se-perti punya semangat tinggi, penuh dedikasi dan integritas, kreatif, menghargai perbe-daan, haus ilmu, dan kecintaan mendalam terhadap dunia anak—semakin terasah. Bagaimanapun, guru punya peran penting dalam menumbuhkan kualitas kognitif dan sosial seorang anak pada masa emas tum-buh kembang.

Masih terkait dengan peningkatan kapa-sitas, PTPM Program Pertanian Berkelanjut-an mengadakan training of trainers teknis budidaya tanaman lada ramah lingkungan bagi penyuluh pertanian lapangan dan pe-tani kader. Dilanjutkan dengan menggelar Sekolah Lapang bagi para petani lada. Gol-nya adalah mendorong budidaya lada ramah lingkungan yang mengoptimalkan produk-tivitas tanpa ekstensifikasi lahan.

Budidaya tanaman lada selama ini diha-dapkan pada masalah ketersediaan lahan. Sementara pengembangan area perkebun-an dengan pola lahan berpindah berpotensi mengancam kawasan hutan lindung. Maka diperlukan terobosan.

Ternyata, tanaman lada sangat mungkin dibudidayakan dengan prinsip ramah ling-kungan. Petani bahkan bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk dijadikan kebun lada. Hasilnya bisa sama dengan berkebun di lahan yang luas.

Pembaca, selain dua kegiatan tersebut, yang kami angkat sebagai laporan utama, Anda bisa menikmati tulisan-tulisan lain. Dalam edisi kali ini, kami menurunkan ba-nyak tulisan yang terkait dengan kegiatan pertanian dan pendidikan Semoga ber-manfaat.

Selamat membaca.

Page 3: Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. - vale.com · PTPM-Kemitraan Strategis Program Magang dan Studi Banding Guru PAUD Laporan Utama > Hal 6 Membangun Akses Pasar untuk Petani

Verbeek edisi 23 | 2016

LAPORAN UTAMA 3

Mari renungkan ini: Riset mem-buktikan, kesuksesan seseorang di masa depan banyak ditentu-

kan oleh delapan tahun pertama usianya. Sukses yang dimaksud tentu bukan kecu-kupan materi atau pangkat semata, me-lainkan tingkat kecerdasan, kemampuan menjalin relasi positif dengan orang lain, memiliki kepekaan sosial, dan perilaku terpuji dalam keseharian.

Jika benar apa yang disebutkan da-lam banyak riset yang telah dilakukan selama beberapa dekade tersebut, maka pembelajaran dan proses tumbuh kem-bang seorang anak pada usia dini—secara mental, emosional, dan sosial—menjadi sangat penting.

Hingga usia delapan tahun, fase tum-buh kembang mengalami percepatan. Da-sar-dasar kecakapan sosial, kepercayaan diri, cara anak memandang dunia, dan karakter moral dibentuk pada rentang usia tersebut, di samping kemampuan akademik yang melaju pesat.

Tidak ada yang meragukan pentingnya pendidikan tingkat sekolah dasar hingga sekolah lanjutan dan pendidikan tinggi. Namun pembelajaran usia dini yang ber-kualitas memberikan efek positif terha-dap kehidupan seseorang. Maka tidak heran jika para pendidik dan pakar pen-didikan dunia sangat menaruh perhatian pada pendidikan anak usia dini (PAUD).

Lalu apa yang menentukan kualitas PAUD? Kuncinya ada pada tenaga pendi-dik alias guru. Guru punya peran penting dalam menumbuhkan kualitas intelektual dan sosial seorang anak pada masa emas tumbuh kembang. Kualitas guru menjadi faktor penentu keberhasilan belajar, cit-ra sekolah di mata orangtua murid, dan performa siswa.

Program magang Program Terpadu Pengembangan Ma-

syarakat (PTPM) meluncurkan Program Peningkatan Kapasitas Pendidik PAUD se-

Kabupaten Luwu Timur pada September 2015. Program tersebut terbagi atas dua kegiatan, yaitu magang dan studi ban-ding, dan diikuti oleh 504 tenaga pendidik PAUD dari 187 sekolah di Luwu Timur.

“Guru Prasekolah dan TK sangat ber-peran untuk menyiapkan anak ke jenjang pendidikan selanjutnya. Sebagus apa-pun kurikulum, tidak akan berhasil ka-lau guru-guru tidak kompeten menang-kap gagasan yang tertuang dalam kuriku-lum,” kata Kadis Dikbudparmudora, Drs. Ismail MEd, yang meluncurkan Program Peningkatan Kapasitas Pendidik PAUD secara resmi.

Program tersebut merupakan kerja sama antara Ikatan Guru Taman-taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Luwu Ti-mur dan Komite PMDM Kecamatan. Ketua IGTKI Luwu Timur, Saidah Saleng, menga-takan, peningkatan kapasitas perlu dila-kukan untuk memperkaya wawasan dan pengalaman guru-guru PAUD. Diharapkan karakter ideal tenaga pendidik PAUD—seperti punya semangat tinggi, penuh dedikasi dan integritas, kreatif, menghar-gai perbedaan, haus ilmu, dan kecintaan mendalam terhadap dunia anak–-dapat semakin diasah melalui program tersebut.

Kegiatan magang dan studi banding di-laksanakan dari 14 September 2015 hing-ga 26 Februari 2016 di TK Yayasan Pen-didikan Sorowako (YPS) Lawewu dan TK Sorowako, Kecamatan Nuha. “Kedua se-kolah tersebut dipilih sebagai lokasi bel-ajar karena telah banyak meraih prestasi dan penghargaan sebagai TK berstandar nasional, sehingga sangat layak menjadi tempat belajar bagi guru-guru TK yang ada di Luwu Timur,” kata Saidah.

Belum lama ini TK Sorowako meraih juara II kategori Kinerja Terbaik pada Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional 2015. TK Sorowako bersaing dengan 24 sekolah terbaik dari seluruh Indonesia di ajang tersebut.

Belajar dan mengamatiSenior Manajer Program Pengembang-

an Sosial PT Vale, Busman Dahlan Shirat, menyampaikan bahwa PT Vale, melalui PTPM, akan memberikan dukungan ter-hadap peningkatan kualitas dan pengem-bangan PAUD. Sementara Direktur Seko-lah Umum YPS Dekker Rorie menyambut baik program magang dan studi banding yang dilakukan di sekolahnya.

“Di usia emas, anak-anak harus di-bangun karakternya, sehingga tumbuh energi positif untuk memahami masalah kognitif. Guru punya peran besar dalam pembangunan karakter seorang anak,” kata Dekker.

Selama mengikuti program magang satu minggu atau studi banding dua hari, guru-guru akan mengamati proses pem-belajaran, melihat administrasi kelas, mengikuti rapat pembahasan rencana kegiatan harian dan rencana kegiatan mingguan, praktik membuat alat pera-ga, sharing persiapan ujian kompetensi guru, dan melakukan evaluasi program.

Kegiatan magang diikuti oleh 150 guru dari empat wilayah terdampak opera-si PT Vale, sementara studi banding di-ikuti oleh 354 guru dari wilayah lain di Luwu Timur.

“Saya berharap kami bisa menggali cara-cara kreatif untuk mendidik siswa, terutama cara komunikasi dan pendekat-an ke anak didik. Apalagi sekolah kami masih baru berdiri dan letaknya terpen-cil. Kegiatan belajar seperti ini sangat perlu untuk menambah wawasan,” kata Setyowati, guru TK Tunas Harapan SP3 Mahalona, Kecamatan Towuti.[]

Program Magang dan Studi Banding Guru PAUDPTPM menggagas program peningkatan kapasitas pendidik anak usia dini.

Peserta Program Guru Magang diberi kesempatan untuk terlibat aktif dalam kegiatan belajar di TK Sorowako. Mereka mendapat pengalaman baru seputar teknik mengajar hingga kiat menanamkan budi pekerti. Program ini merupakan bagian dari PTPM-Kemitraan Strategis yang merupakan kerja sama PT Vale dan Pemerintah Daerah.

Page 4: Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. - vale.com · PTPM-Kemitraan Strategis Program Magang dan Studi Banding Guru PAUD Laporan Utama > Hal 6 Membangun Akses Pasar untuk Petani

Verbeek edisi 23 | 2016

LAPORAN UTAMA4

Suatu pagi di bulan Agustus, puluhan siswa-siswi TK Islam Terpadu Budi Utomo menghabiskan waktu untuk bermain di teras kelas bangunan baru semi-

permanen. Keceriaan tampak di wajah mereka ketika Verbeek datang berkunjung. Tidak sedikit yang menyo-dorkan wajah ke arah kamera, meminta untuk difoto dengan gaya dua jari membentuk huruf V. Dua guru dan kepala sekolah dengan sabar menemani mereka berma-in sambil sesekali membetulkan jilbab para siswi yang terlepas karena ditarik oleh teman-temannya.

Kebanyakan yang bersekolah di TK di Desa Nikkel, Ke-camatan Nuha, berasal dari keluarga tidak mampu. Orang-tua mereka umumnya bekerja sebagai tukang ojek dan buruh cuci dengan penghasilan per bulan tidak menen-tu. Dengan kondisi itu, TK Budi Utomo menjadi sasaran untuk menerima manfaat Program Mitra Desa Mandiri (PMDM), karena program ini memprioritaskan bantuan bagi kelompok miskin dan rentan.

Tahun ini, TK Islam Terpadu Budi Utomo mendapatkan bantuan berupa bangunan semi-permanen, WC, dan ane-ka alat permainan dalam dan luar ruang. Ruangan baru berukuran 7 x 10 meter itu untuk sementara dijadikan tempat bermain bagi 21 siswa TK A dan TK B. “Tahun depan, insya Allah kami akan membuka kelas playgroup, karena di Desa Nikkel kekurangan playgroup. Ruangan baru inilah yang nantinya akan kami jadikan ruang ke-las playgroup,” kata Kepala Sekolah Jumriani. Sejak TK Budi Utomo berdiri 15 tahun lalu, belum pernah dilaku-kan penambahan atau renovasi fasilitas belajar, sehingga bantuan PMDM mendapat apresiasi dari staf pengajar.

Selain bantuan infrastruktur dan sarana penunjang, musyawarah desa menyepakati subsidi uang pangkal bagi anak-anak kurang mampu yang pendanaannya di-alokasikan dari PMDM. “Kami sudah mengalokasikan sebagian dana PMDM bidang pendidikan supaya siswa kurang mampu bisa dibebaskan dari pembayaran uang seragam dan alat tulis. Soal kriteria keluarga tidak mam-pu, kami akan koordinasi dengan pemerintah desa,” kata Mashur Malaki, Ketua Komite Desa Nikkel.

Gedung baruMasih di Kecamatan Nuha, TK Robbani di Desa Soro-

wako juga mendapat bantuan dana dari PMDM untuk pembangunan gedung sekolah. Sejak berdiri 2009, TK Robbani belum memiliki fasilitas belajar. Mereka ber-pindah dari rumah ke rumah, meminjam bangunan yang tidak terpakai, dan saat ini memanfaatkan area Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Masjid Nurul Afiat.

Guru-guru harus bekerja keras menjaga 27 siswa agar tidak berlarian ke luar kelas, karena ruang belajar berada di lantai tiga. “Soal safety yang paling menyulitkan kami. Banyak orangtua sebenarnya ingin menyekolahkan anak-nya di sini, karena mereka suka dengan konsep TK Islam Terpadu, tapi ragu-ragu karena kelasnya di lantai tiga,” kata Fitriyani Harwin, kepala sekolah sekaligus pendiri TK Rabbani. PAUD yang berada di Jl. Andi Jemma itu meng-gabungkan kurikulum TK dengan pembelajaran agama Islam dan memberi penekanan pada hafalan Al-Qur’an.

Dana PMDM sektor pendidikan di Desa Sorowako sa-lah satunya dimanfaatkan untuk membangun prasarana belajar TK Robbani di area Lapangan Karebosi, bersebe-lahan dengan Posyandu Melati. Saat ini, pembangunan TK baru mencapai tahap pembuatan pondasi dan seba-gian pagar. Di tahun anggaran berikutnya, pembangunan dinding dan atap sekolah akan dirampungkan.

“Kalau sudah punya gedung sendiri, kami tidak kha-watir lagi soal keselamatan anak. Dan tentunya hal itu memudahkan kami untuk mengurus izin operasional ke Dinas Pendidikan, karena salah satu syaratnya adalah memiliki gedung sekolah,” kata Fitriyani.

Kondisi serupa juga terjadi di Desa Kalosi, Kecamat-an Towuti. Desa hasil pemekaran wilayah Mahalona itu belum memiliki fasilitas PAUD. Anak-anak usia TK bel-ajar di bangunan Unit Permukiman Transmigrasi tanpa kelengkapan penunjang. Di tahun anggaran 2014, dana PMDM sektor pendidikan sebesar Rp80 juta seluruh-nya dialokasikan untuk pembangunan TK Darmawani-ta, Desa Kalosi.

Gedung sekolah dilengkapi dua ruangan, satu ruang kelas dan satu ruang guru. Pembangunan awal berlang-

sung Juli-Agustus 2015, dan melibatkan warga setempat sebagai tenaga kerja. “Saat ini dana baru cukup untuk pembuatan pondasi, dinding, atap, pintu, dan jendela. Di tahun anggaran berikutnya, akan kami lakukan finishing pekerjaan, yaitu pengecatan dan pemasangan tegel. Kalau dananya cukup, akan ditambah pengadaan kelengkapan seperti mobiler dan alat permainan,” kata Sunarto, Ka-der Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Kalosi.[]

Membangun Fasilitas Belajar untuk Anak Usia Dini

Da na PMDM sektor pendid ikan d imanfaatkan masyarakat desa untuk mereal i sas ikan pembangunan dan pengem bangan gedung PAUD.

Proses pembangunan TK Robban i , Kecamatan Nuha . Sebe lum punya bangunan send i r i , s i swa-s i sw i seko lah i tu be la jar d i l anta i t iga sebuah mas j id . Pembangunan TK Robban i sepenuhnya memanfaatkan dana PMDM sektor pend id ikan .

TK I s lam Terpadu Bud i Utomo , Kecamatan Nuha , mendapat bantuan PMDM sektor pend id ikan berupa bangunan semi-permanen untuk area bermain da lam ruang , WC , dan a lat permainan .

Sen ior Mana jer Program Pengembangan Sos ia l PT Va le Busman Dah lan Sh i rat bersama Fas i l i tator PMDM Kabupaten And i Narwis dan KPMD Desa Ka los i Sunar to mengun jung i TK Darmawani ta da lam moni tor ing dan eva luas i keg iatan PMDM d i Kecamatan Towut i , akh i r Januar i 2016 s i lam. In f ras t ruktur pend id ikan tersebut mas ih da lam proses pembangunan .

Page 5: Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. - vale.com · PTPM-Kemitraan Strategis Program Magang dan Studi Banding Guru PAUD Laporan Utama > Hal 6 Membangun Akses Pasar untuk Petani

Verbeek edisi 23 | 2016

LAPORAN UTAMA 5

Selain PMDM, PT Vale menjalankan PTPM dalam kerangka Kemitraan Strategis. Salah satunya di-wujudkan melalui Program Pertanian Berkelan-

jutan yang telah berjalan sejak Maret 2015. Selain padi dan kakao, komoditas yang mendapat perhatian dalam program ini adalah lada.

Komoditas itu dihadapkan pada ketersediaan lahan, karena banyak di antaranya masuk dalam kawasan hu-tan lindung. Pengembangan area perkebunan lada yang dilakukan secara masif dengan pola lahan berpindah berpotensi mengancam kawasan hutan.

PTPM Program Pertanian Berkelanjutan mendorong budidaya lada ramah lingkungan yang mengoptimal-kan produktivitas tanpa ekstensifikasi lahan. Setelah mengadakan training of trainers (TOT) teknis budi-daya tanaman lada ramah lingkungan bagi penyuluh pertanian lapangan dan petani kader pada Juni lalu, Program Pertanian Berkelanjutan menggelar Sekolah Lapang (SL) bagi para petani lada pada awal Oktober 2015 di Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Model Kecamatan Nuha.

“Sekolah Lapang ini kami adakan untuk mencetak petani-petani kader yang bisa membagi ilmu kepada sesama petani. Tanaman lada sangat mungkin dibudi-dayakan dengan prinsip ramah lingkungan, sehingga petani tidak lagi merambah hutan tapi justru meman-faatkan ekosistem hutan sebagai pendukung sektor perkebunan,” kata Koordinator Senior PTPM-Bidang Ekonomi La Ode M. Ichman.

Dengan menerapkan prinsip pertanian ramah ling-kungan yang fokus pada peningkatan produktivitas, bukan mustahil hasil panen lada dari lahan satu hektar bisa setara dengan hasil panen pada lahan seluas tiga hektar. “Petani bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk dijadikan kebun lada. Hasilnya bisa sama de-ngan berkebun lada di lahan yang luas,” lanjut Ichman.

Mengamati dan praktikPetani dari Kelompok Tani Lada Berkarya dan Ke-

lompok Tani Kali Dingin, Kecamatan Wasuponda, meng-ikuti SL selama tiga hari. Di hari pertama, mereka mem-pelajari dasar-dasar budidaya lada ramah lingkungan, seperti pembuatan terasiring, polikultur, tumpang sari, penggunaan tanaman penutup tanah, dan pemakaian tajar hidup sebagai media tumbuh tanaman lada.

Di hari kedua, para petani melakukan observasi la-pangan. Mereka mengamati kondisi iklim dan lahan, kondisi tanaman, hama dan penyakit, kondisi hara dan fisiologi tanaman, pengamatan sulur untuk bibit, dan pengamatan perbanyakan tanaman.

Petani yang dibagi ke dalam dua kelompok menca-tat hasil pengamatan dengan rapi. Mereka berdiskusi di tengah kebun, mencari berbagai permasalahan, se-kaligus merumuskan solusi. Tak lupa, mengambil con-toh tanah, contoh tanaman yang terserang hama dan penyakit, serta mencari gulma dan hama. Di kelas, me-reka menuliskan hasil pengamatan untuk dipresenta-sikan kepada peserta lain.

Di hari terakhir, petani melakukan kegiatan praktik pengolahan lahan, penanaman bibit, pemupukan, dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) secara mekanik dan kuratif, kimia, secara kultur teknis, pengendalian lingkungan tumbuh, serta praktik peng-gemburan dan pembersihan area tanaman.

“Sekolah Lapang memang intinya observasi, prak-tik, dan diskusi. Tujuannya adalah membangun waha-na komunikasi, pembelajaran, dan rembuk tani yang mengarah ke perbaikan teknik budidaya dan mendo-rong peningkatan produktivitas,” kata Surapati M. Se-nin, instruktur Sekolah Lapang Lada dari konsultan pengembangan masyarakat A+ CSR Indonesia.

Motivasi dan targetAnthon, Ketua Kelompok Tani Lada Berkarya, men-

dapatkan wawasan dan motivasi dari SL yang baru per-tama kali dia ikuti. “Setelah ikut SL ini, saya mau mak-simalkan pohon gamal yang ada di kebun untuk saya jadikan tiang hidup. Terutama untuk musim kemarau seperti sekarang, tiang hidup lebih bagus karena bisa melindungi tanaman dari matahari,” kata Anthon yang saat ini masih berkebun lada menggunakan kayu nang-ka sebagai tajar mati.

Anthon semakin yakin menggunakan tajar hidup sebagai tiang lada setelah mendengar keberhasilan rekannya yang sukses memanen 11 karung besar lada kering dari hanya 80 tiang lada.

Selain menguntungkan di musim kemarau, ta-jar hidup juga memangkas biaya pembelian sebesar Rp40.000 per tiang. “Dan yang lebih penting, kita ti-dak ditangkap polisi gara-gara ambil kayu dari hutan.

Repot urusannya kalau dipenjara. Hutan juga tidak ru-sak kalau kita pakai tiang hidup,” lanjut Anthon yang mengikuti SL bersama lima anggota Kelompok Tani Lada Berkarya.

Sekolah Lapang juga diikuti calon petani lada. Asella Dadur dari Kelompok Tani Kali Dingin berencana me-nanam lada. Meskipun belum tahu berapa pohon lada yang akan ditanam, pada Oktober 2018, atau tiga ta-hun dari pelaksanaan SL, dia ingin menikmati panen yang memuaskan. Berbekal ilmu seputar teknik budi-daya lada ramah lingkungan dari Sekolah Lapang dan pengalamannya bertani buah naga, harapan Asella ra-sanya tidak mustahil.[]

Mendorong Pertanian Lada Ramah LingkunganPTPM mengadakan Sekolah Lapang guna mencetak petani kader pendorong praktik pertanian berkelanjutan.

Suasana Seko lah Lapang d i Kecamatan Wasuponda . Fas i l i tator dan peser ta turun langsung ke kebun untuk membahas tekn ik bud idaya lada ramah l ingkungan . Keg iatan tersebut men jad i bag ian dar i PTPM PT Va le Program Per tan ian Berke lan jutan .

Page 6: Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. - vale.com · PTPM-Kemitraan Strategis Program Magang dan Studi Banding Guru PAUD Laporan Utama > Hal 6 Membangun Akses Pasar untuk Petani

Verbeek edisi 23 | 2016

LAPORAN UTAMA6

Selain Sekolah Lapang budidaya lada ramah ling-kungan, PTPM menyelenggarakan pelatihan ber-tema “Membangun Akses Pasar dan Bisnis Ko-

munitas”. Pelatihan berlangsung di Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Model Ke-camatan Nuha, diikuti 30 petani lada dan kakao, serta Petugas Penyuluh Lapangan (PPL).

Pelatihan akses pasar dilakukan agar petani dapat melihat usahanya sebagai sebuah bisnis yang meng-untungkan, membangun jiwa bisnis dalam diri petani, serta melatih petani untuk melakukan analisis usaha tani dan melihat peluang pasar.

Di awal pelatihan, peserta diajak menggali alasan dan motivasi mereka untuk berbisnis. Jawaban mereka beragam, mulai dari ingin meningkatkan taraf hidup, mengamankan masa depan, hingga membuka lapang-an kerja dan ingin menjadi bos.

“Cita-cita itu harus besar supaya kita termotivasi untuk mengejar. Selain punya cita-cita besar, kita ha-rus menanamkan cara pandang positif terhadap diri sendiri. Selalu katakan, ‘Saya bisa!’ terhadap segala hal baik yang kita cita-citakan. Pengaruhnya sangat besar. Kalau belum apa-apa kita sudah pesimistis dan mengu-capkan kata gagal, maka besar kemungkinan kita akan gagal,” kata Agus Setiaji, fasilitator pelatihan dari A+ CSR Indonesia.

Diselingi aneka permainan yang mencairkan sua-sana, membangun kebersamaan, sekaligus mengasah naluri berbisnis, peserta antusias mengikuti pelatihan dua hari tersebut. Mereka mendapatkan wawasan baru seputar penjualan dan pemasaran, kiat menaikkan po-sisi tawar di mata pembeli, hingga tahapan membangun cap dagang atau merek.

KolaborasiAda dua poin penting untuk membuka akses pasar

dan memasarkan produk usaha yaitu pentingnya mem-bangun kepercayaan dan peran kelompok tani. Prinsip no trust, no business (tidak ada kepercayaan, tidak ada bisnis) harus dipegang teguh selama menjalani usaha.

“Kepercayaan dari pembeli tidak serta-merta dida-pat, melainkan sesuatu yang harus dibangun secara perlahan dan terus-menerus. Pembeli yang awalnya hanya membeli kakao 1-2 kg, tapi karena petani bisa konstan memasok dan menjaga kualitas kakao, besar ke-mungkinan akan ada pembelian jangka panjang dalam jumlah banyak,” kata Agus Setiaji yang biasa disapa Aji.

Kelompok tani juga memegang peran vital dalam ke-berhasilan usaha pertanian dan untuk menekan biaya produksi. Sebagai contoh, harga pupuk untuk tanaman kakao sekitar Rp120.000 per karung. Namun jika peta-ni membeli dalam partai besar, harga bisa lebih murah. Maka agar petani bisa membeli pupuk dalam jumlah banyak, perlu kelompok-kelompok tani, bahkan perlu mendirikan koperasi usaha tani. Keberadaan kelom-pok tani akan menaikkan posisi tawar di mata pembeli.

“Kalau petani menjual kakao dan lada secara priba-di, katakan paling banyak bisa 10 ton dalam satu kali panen, itu pun tidak rutin. Jika sesama petani berko-laborasi dalam sebuah kelompok tani, suplai 100 ton secara rutin tidaklah mustahil. Ketika petani sudah bisa mengendalikan suplai, maka petani tidak lagi dileceh-kan oleh pengepul,” kata Aji.

Di hari kedua pelatihan, petani dan PPL diajak me-nyusun rencana bisnis yang akan menjadi panduan mereka untuk menjual dan memasarkan hasil usaha pertanian.

Membangun Akses Pasar untuk PetaniPTPM P ertanian Berke lanjutan mendorong peran ke lompok tani untuk mel ihat pe luang pasar .

Jiwa bisnisSugianto, petani kakao dari Desa Manurung, Keca-

matan Malili, mendapatkan banyak wawasan baru un-tuk mengelola 400 pohon kakao miliknya. Meskipun sudah beberapa kali mengikuti Sekolah Lapang budi-daya kakao, dia baru pertama kali menjadi peserta pe-latihan bertema akses pasar.

“Ternyata banyak kebiasaan buruk yang dilakukan petani selama bertahun-tahun. Salah satunya adalah membeli keperluan tani secara sendiri-sendiri. Saya baru sadar kalau ternyata dengan membeli pupuk se-cara berkelompok, saya bisa hemat puluhan juta dalam setahun,” kata anggota Kelompok Tani Bersama itu.

Sementara Munandar, petani lada anggota Kelompok Tani Mekar dari Kelurahan Malili, merasakan manfaat pelatihan tersebut tidak terbatas pada usaha tani se-mata. “Materi pelatihan ini bisa diterapkan bagi kami yang ingin berwirausaha di berbagai bidang. Hal pa-ling penting yang saya dapatkan adalah membangun jiwa bisnis dalam diri setiap orang,” kata Munandar yang juga punya usaha percetakan dan toko alat tulis.

Membangun jiwa bisnis memang ditekankan dalam pelatihan. Salah satunya melalui praktik lapangan. Se-

luruh peserta diajak berkeliling kompleks BP3K Model dan mengamati aneka fasilitas yang ada, mulai dari area tanaman, kebun bibit, fasilitas pengolahan kompos, dan kolam ikan. Peserta diminta melontarkan ide-ide bisnis dari fasilitas yang mereka amati.

“Sudah ada mesin pencacah kompos. Kita bisa buat kompos, lalu kita kemas, dan jual kepada petani. Lom-bok dan tomat juga bisa kita buat bibit, lalu kita jual ke rumah-rumah. Tanaman serai juga bagus kalau kita olah menjadi herbisida, bisa dijual,” kata Andi Suher-man, petani kakao ketua Kelompok Tani Lembo Sejah-tera, Kecamatan Wasuponda.

Dengan kejelian melihat peluang bisnis, kepercaya-an dari pembeli, dan kebersamaan dalam kelompok, akses pasar bagi petani terbuka lebar.[]

Model be la jar in terakt i f d i te rapkan da lam pe lat ihan akses pasar . Para peser ta d iminta mengga l i ide seputar usaha per tan ian untuk d id i skus ikan secara berke lompok .

Sebanyak 30 petan i kakao dan lada ser ta penyu luh per tan ian meng ikut i pe lat ihan pen ingkatan akses pasar d i BP3K Mode l -Kecamatan Nuha , pada Oktober 2015 . Keg iatan tersebut merupakan bag ian dar i PTPM PT Va le Program Per tan ian Berke lan jutan .

Page 7: Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. - vale.com · PTPM-Kemitraan Strategis Program Magang dan Studi Banding Guru PAUD Laporan Utama > Hal 6 Membangun Akses Pasar untuk Petani

Verbeek edisi 23 | 20167LAPORAN UTAMA

Penerapan System of Rice Intensification (SRI) Or-ganik sebagai bagian dari PTPM Program Perta-nian Berlanjutan telah berjalan lebih dari satu ta-

hun. Dimulai dengan pembelajaran dasar ekologi dan prinsip sistem intensifikasi padi SRI Organik bagi para petani di Kecamatan Towuti dan Wasuponda di awal 2015. Selain petani, tenaga PPL se-Kabupaten Luwu Ti-mur juga mendapatkan pelatihan serupa pada Juni 2015.

Petani menerapkan pola tanam SRI Organik di per-sawahan masing-masing, dan Desa Libukang Mandiri di Towuti dan Desa Ledu-ledu di Wasuponda sebagai area percontohan. Mereka melakukan penyiapan lahan, tanam perdana, pengolahan, bahkan beberapa petani kini sudah menikmati panennya. Beras organik sebagian dijual di Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Ke-hutanan (BP3K) Model-Kecamatan Nuha dan beberapa toko kelontong dengan harga Rp15.000 per kilogram.

Setelah melewati berbagai tahapan, Pemerintah Ka-bupaten Luwu Timur melalui Badan Pelaksana Penyu-luh, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) meng-gelar kegiatan lokakarya hasil pembelajaran ekologi tanah dan penerapan SRI Organik. Lokakarya diikuti oleh PPL dan petani kader pada pertengahan Oktober 2015, dan dihadiri perwakilan PT Vale serta fasilitator dari SRI Organik dari Yayasan Aliksa Organik SRI. Lo-kakarya digelar untuk mendapat gambaran hasil dan

kendala yang dihadapi pada penerapan teknologi SRI musim tanam April-September 2015.

Rekomendasi

Manisnya hasil panen padi organik sudah dirasakan oleh petani di Desa Ledu-ledu. Produktivitas lahan padi organik sebesar 5,1 ton per hektar, sedangkan tanaman padi konvensional hanya mencapai 3,6 ton per hektar. Dengan metode SRI Organik, penanaman satu benih menghasilkan 27 hingga 36 anakan, sementara metode konvensional memerlukan 8 benih untuk menghasilkan 20 anakan. Pengamatan akar juga menunjukkan perbe-daan. Akar padi organik lebih panjang, tebal, dan kokoh.

Kepala BP4K Nursih Hariani menyatakan, pemerintah daerah sangat mendukung dan merekomendasikan pe-nerapan teknologi SRI Organik. “Metode ini menjawab masalah utama yang dihadapi petani, yakni krisis air, tanah yang tidak subur, kelangkaan pupuk, dan kondisi lingkungan yang saat ini mengalami degradasi fungsi tanah. Dengan pola SRI, dihasilkan konsumsi pangan yang sehat,” kata Nursih.

Lokakarya SRI Organik menghasilkan delapan re-komendasi. Rekomendasi tersebut dibuat untuk men-dukung keberlanjutan penerapan metode SRI Organik agar menjadi lebih sempurna dan menjangkau lebih luas petani di Kabupaten Luwu Timur.[]

Menyempurnakan Penerapan SRI OrganikBP4K m engeluarkan rekomendas i untuk mendukung PTPM Pertanian Berke lanjutan khususnya penerapan teknologi SRI Organik .

Lokakarya has i l penerapan SRI Organ ik d i Kecamatan Mal i l i yang d ige lar pada Oktober 2015 menghas i lkan se jumlah rekomendas i , mu la i dar i ke lembagaan tan i , penanganan pasca-panen , h ingga ser t i f ikas i . SRI Organ ik men jad i bag ian pent ing da lam PTPM Program Per tan ian Berke lan jutan yang merupakan kemit raan antara PT Va le dan Pemer intah Daerah .

1. Diperlukan kelembagaan petani yang me-nangani sarana produksi kompos, mikro-organisme lokal (MOL), serta alat pertani-an yang efektif.

2. Perlu pengkajian penggilingan beras pro-duk SRI untuk menghasilkan beras yang tidak patah dan penampilannya lebih me-narik.

3. Aspek pemasaran yang telah difasilitasi perlu dilanjutkan di seluruh wilayah Ka-bupaten Luwu Timur dalam bentuk ke-mitraan resmi.

4. Perlu penerbitan sertifikat organik dari instansi atau lembaga yang berkompeten.

5. Perlu seleksi penyuluh alumni pelatihan SRI Organik dan petani kader untuk di-lanjutkan dalam tahapan training of trai-ner (ToT).

6. Pendampingan program melalui PTPM ma-sih dibutuhkan.

7. Perlu difasilitasi pembentukan komuni-tas organik.

8. Untuk memotivasi dan memberikan reward bagi penyuluh dan petani alumni SRI, perlu dipikirkan untuk mengadakan SRI Award.

Berikut poin-poin rekomendasi yang dihasilkan dalam lokakarya hasil pembelajaran ekologi tanah dan penerapan SRI Organik:

Page 8: Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. - vale.com · PTPM-Kemitraan Strategis Program Magang dan Studi Banding Guru PAUD Laporan Utama > Hal 6 Membangun Akses Pasar untuk Petani

Verbeek edisi 23 | 20168 SOSOK

Di usianya yang sudah 55 tahun, Sujito tidak pernah putus harap-an. Puluhan tahun hidup serba

kekurangan tidak lantas menyurutkan semangat dan kreativitas kakek empat cucu itu untuk merintis usaha dan me-ngembangkannya. Begitu mendapat ban-tuan dari Program Mitra Desa Mandiri (PMDM), Sujito sama sekali tidak me-nyia-nyiakan kesempatan. Berawal dari tiga ekor kambing, kini dia bisa memba-hagiakan istri dan membangun rumah sedikit demi sedikit.

Kerja keras warga Dusun Cinta Da-mai, Desa Balambano, Kecamatan Wasu-ponda, itu diganjar penghargaan PMDM Award 2015. Ketika namanya dipanggil sebagai peraih Award kategori Penerima Manfaat Terbaik, kedua matanya tampak berkaca-kaca.

Selepas acara penganugerahan, Suji-to menghampiri Verbeek dan berkata, “Main ke rumah saya. Nanti saya tun-jukkan bantuan PMDM jadi apa saja,” kata dia sembari tersenyum dan menun-jukkan trofinya dengan bangga. Berbin-cang dengan Sujito, Verbeek mendapat banyak inspirasi yang sayang jika tidak kami bagikan kepada pembaca. Berikut petikan perbincangan kami.

Apa pekerjaan Anda saat ini?Saya peternak kambing. Sekarang

kambing saya ada 14 ekor. Saya juga petani sayur dan merica, dan sekarang sedang coba-coba beternak ikan mas.

Mengerjakan semua itu pasti perlu modal. Dari mana modal Anda dapatkan?

Saya ini bersyukur sekali mendapat bantuan kambing dari PMDM. Saya da-pat bantuan Rp7 juta untuk membeli

tiga kambing. Harga tiga ekor kambing waktu itu, tahun 2013, Rp8,3 juta. Jadi saya ada swadaya sedikit untuk menu-tupi kekurangan.

Alhamdulillah, setelah saya rawat dan saya tekuni usaha ternak ini, kambing-kambing itu sehat dan beranak-pinak. Dari kambing, tidak ada yang terbuang. Kotoran dan urinnya saya bikin jadi pu-puk. Pupuk itulah yang bikin seledri, te-rong, kacang panjang, dan tanaman lain yang saya pelihara bisa berkembang, se-hingga bisa dijual untuk tambah-tambah penghasilan. Dari situ, saya tabung sedi-kit-sedikit uangnya, dan sekarang mau mulai usaha kolam ikan. Bisa dibilang, bantuan kambing itulah modal awal saya untuk mengembangkan usaha.

Sebelum dapat bantuan kambing, apa pekerjaan Anda?

Sebelum 2013 saya buruh tani dan pemulung. Tidak ada modal sama sekali untuk memulai usaha apapun.

Apa yang paling berubah dalam hidup Anda sejak menjadi seorang peternak?

Dulu rumah saya atapnya rumbia, lan-tainya tanah. Sekarang, saya sudah bisa beli seng tebal untuk atap, bisa pasang lantai dan dinding dari papan. Istri saya bilang bahwa saya harus ganti atap ru-mah dari hasil jual kotoran kambing un-tuk kenang-kenangan bantuan PMDM. Kata dia, bantuan itu harus ada bekas-nya, ada buktinya. Jadi, ya, saya menu-rut, saya belikan seng supaya rumah saya agak bagus dan tidak bocor lagi. Nanti pelan-pelan, saya mau buat dinding batu supaya istri makin senang. Saya rasakan betul bahwa hidup saya sekarang sudah tidak susah.

Jadi hasil jual kotoran kambing yang Anda gunakan untuk membangun rumah?

Iya. Dari 1 kanduk kotoran padat, saya dapat Rp25.000. Per bulan, saya bisa dapat lebih dari 40 kanduk. Dari urin kambing saya bisa dapat Rp12.000 sam-pai Rp17.000 per liter. Manfaatnya be-sar sekali. Makanya saya rawat betul itu kambing-kambing saya. Saya buat-kan kandang ukuran 1x3 meter untuk tiap kambing, dan dalam satu minggu makanan kambing saya variasikan tiga kali. Itu mata pencaharian utama saya, jadi memang harus saya rawat.

Tanaman sayur Anda seluruhnya pakai pupuk kandang?

Iya. Karena itu dagangan saya dibilang sayuran organik. Saya jual di depan ru-mah, nanti pelanggan yang datang. Ka-lau beli pupuk, kan, mahal. Justru yang organik begini lebih sehat.

Karena kegigihan Anda mengembangkan usaha, Anda mendapat penghargaan PMDM Award. Apa arti penghargaan ini bagi Anda?

Sebenarnya saya tidak menyangka. Saya berterima kasih sekali atas bantu-an PMDM, dan saya bertekad memanfa-atkan bantuan ini semaksimal mungkin. Ternyata ada bonusnya, bonus penghar-gaan. Tentu saja saya senang dan merasa tersanjung. Ini artinya saya harus lebih giat lagi berusaha dan mengembangkan usaha saya, kalau perlu menciptakan la-pangan pekerjaan. Saya juga berharap teman-teman yang mendapat bantuan memanfaatkan sebaik mungkin. Semoga apa yang saya lakukan bisa dilihat orang, dan syukur kalau mereka mau mengikuti atau bahkan berbuat lebih.[]

Sujito, Peraih PMDM Award 2015 Kategori Penerima Manfaat Terbaik

“Sekarang Hidup Saya Sudah Tidak Susah”

Suj i to saat mener ima t ro f i PMDM Award 2015 dar i Pres iden D i rektur PT Va le N ico Kanter , Agustus 2015 .

Page 9: Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. - vale.com · PTPM-Kemitraan Strategis Program Magang dan Studi Banding Guru PAUD Laporan Utama > Hal 6 Membangun Akses Pasar untuk Petani

Verbeek edisi 23 | 20169WAWASAN

Bahan organik memiliki peranan penting sebagai sumber asupan dan sumber energi untuk mendukung kehidupan dan berkembangbiak-nya berbagai jenis mikroba tanah. Penurunan kandungan bahan

organik tanah menyebabkan mikroba dalam tanah mengalami defisiensi karbon sehingga populasi dan aktivitasnya terhambat. Hal itu mengaki-batkan proses mineralisasi hara menjadi unsur yang tersedia bagi tanam-an akan terhambat.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan menye-butkan bahwa limbah panen tanaman pangan dan hortikultura di Indonesia menghasilkan 165 juta ton bahan organik setiap tahun. Namun limbah yang sangat bermanfaat itu kebanyakan hanya dibuang atau dibakar percuma.

Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang berusaha mengem-balikan semua bahan organik ke dalam tanah, baik dalam bentuk residu, limbah pertanian, limbah ternak. Bahan organik itu yang akan memperba-iki status kesuburan dan struktur tanah. Limbah organik, seperti sisa-sisa tanaman dan kotoran ternak, tidak bisa langsung diberikan ke tanaman. Limbah organik harus dihancurkan (dikomposkan) terlebih dahulu oleh mikroba tanah menjadi unsur hara yang dapat diserap oleh tamanan. Pro-ses pengomposan secara alami memerlukan waktu yang lama sehingga diperlukan mikroba dekomposer yang mampu mempercepat proses de-komposisi bahan organik. MOL bisa mempercepat pengomposan pupuk kandang menjadi tiga minggu.

Mikroorganisme Lokal (MOL) sudah terbukti bermanfaat sebagai de-komposer, pupuk hayati, dan pestisida hayati.[]

Membuat MOL NasiBerguna sebagai dekomposer atau pengurai bahan organik dan memacu pertumbuhan tanaman.

Membuat MOL NasiSetiap hari kita makan nasi dan kadang nasi yang tidak habis dimakan dibuang begitu saja. Padahal nasi sisa masih bisa dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman ketika diolah menjadi MOL. Berikut bahan dan cara membuat MOL berbahan nasi.

Bahan:- Nasi- Air - Gula pasir

Alat:- Wadah kaleng/plastik- Botol bekas air mineral

Cara pembuatan:1. Kepal-kepal nasi basi sebesar bola pingpong. 2. Masukkan bola-bola nasi tersebut ke dalam wadah kaleng atau plastik, tutup rapat. Letakkan wadah berisi nasi basi

di tempat yang terkena sinar matahari langsung.3. Dalam 3 hari, akan tumbuh jamur berwarna kuning, jingga, dan merah.4. Buat larutan gula dengan cara mencampur dan mengocok gula dengan air dengan perbandingan 1,5 liter air berban-

ding lima sendok gula pasir. 5. Ambil bola-bola nasi yang telah ditumbuhi jamur, masukkan ke dalam wadah plastik dan campur dengan larutan se-

cukupnya.6. Biarkan selama 1 minggu. MOL sudah siap pakai apabila tercium bau asam seperti tape yang merupakan hasil fer-

mentasi nasi basi dan gula pasir.7. Sebelum digunakan, cairan MOL disaring terlebih dahulu dengan kain kasa. Kemudian masukkan cairan bebas am-

pas ke dalam botol.

Page 10: Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. - vale.com · PTPM-Kemitraan Strategis Program Magang dan Studi Banding Guru PAUD Laporan Utama > Hal 6 Membangun Akses Pasar untuk Petani

Verbeek edisi 23 | 201610 WAWASAN

Ikan bolu atau bandeng tidak hanya makanan favorit masyarakat Sulawesi Selatan. Bebera-pa kabupaten di provinsi ini juga dikenal se-

bagai penghasil bandeng terbesar di Indonesia. Sebut saja Sinjai, Jeneponto, Barru, dan Buluk-umba yang dikenal sebagai eksportir bandeng ke Taiwan dan China. Termasuk Kabupaten Luwu Timur yang memiliki hamparan tambak ban-deng yang produktif. Catatan Badan Koordina-si Investasi Indonesia wilayah Sulawesi Selatan produksi bandeng Luwu Timur mencapai 3.689 ton pada tahun 2013.

Produksi bandeng Sulawesi Selatan rata-rata naik 19-24% tiap tahunnya dengan total terakhir mencapai 120 ribu ton (2013). Angka ini cukup mendominasi total produksi bandeng Indonesia yang rata-rata sebesar 395–430 ribu ton per ta-hun. Bahkan angka tersebut lebih tinggi dari Fi-lipina, negara ASEAN yang juga dikenal sebagai produsen bandeng dunia.

Bandeng termasuk ikan budidaya yang telah dikenal sejak lama di Indonesia. Bahkan disebut-sebut telah ada sejak abad ke-12 di Pulau Jawa. Namun selama ini, praktik budidaya bandeng masih bersifat polikultur dengan komoditas bu-didaya lainnya seperti rumput laut Gracilaria dan udang windu.

Dalam tulisan kali ini, Verbeek merangkum kiat untuk menjawab persoalan yang paling sering dihadapi pembudidaya bandeng, yakni sanitasi tambak, penanggulangan hama, dan teknik me-manen bandeng agar tetap tidak mudah rusak ketika dikirim. Termasuk beberapa hal legalitas dan standar yang diatur pemerintah agar bandeng Anda bernilai tinggi dan sesuai standar nasional.

Kualitas airAir sebagai ekosistem bandeng perlu menjadi

perhatian utama dalam budidaya ikan ini. Kualitas air yang buruk dapat menyebabkan kematian dan gagal panen. Penumpukan bahan organik dari sisa kotoran bandeng menjadi media perkembangan parasit dan bakteri. Perubahan cuaca mendadak, khususnya hujan deras atau turunnya suhu air, dapat mengancam bandeng menderita penyakit pilek. Tanda-tandanya yaitu bandeng menjadi lemah, nafsu makan berkurang, dan warna kulit menjadi pudar. Bakteri yang menimbulkan penya-kit adalah vibrio yang menyebabkan ekor busuk. Ciri fisik air yang terkontaminasi limbah dapat dideteksi air yang terlalu berbusa dan plankton berwarna pekat. Hal ini dapat mengakibatkan bandeng lemas dan megap-megap, khususnya pada jam kritis 12 malam-5 pagi.

Maka itu, untuk menjamin terpeliharanya kon-disi perairan yang baik, kawasan pertambakan sebaiknya memiliki luas mangrove sebesar 50% untuk menjamin daya dukung lingkungan dan ke-berlanjutan budidaya bandeng. Untuk menjaga kualitas air tambak selama pemeliharaan seca-ra rutin dengan memanfaatkan pasang surut air.

Perhatikan Sanitasi Tambak dan Teknik Panen Ikan BandengMangrove di sekitar tambak dapat menjaga suplai udara dan kualitas air tambak yang baik untuk pertumbuhan bandeng

Jika pasang surut air tidak maksimal, pengisian air dapat dibantu dengan pompa air.

Mangrove dapat berfungsi meningkatkan ku-alitas air yang masuk ke tambak (biofilter) serta mengurangi/menetralisir limbah buangan tam-bak, menangkap partikel halus lumpur sehingga air lebih jernih dan penyediaan makanan alami untuk bandeng/udang yang dibudidayakan, men-jaga kepadatan dan kestabilan pematang tambak dan menghasilkan udara yang lebih segar karena mangrove menyerap kabondioksida.

Ketentuan penanaman mangrove tersebut juga sesuai dengan regulasi pemerintah. Disebutkan, bila tambak dibuka sebelum tahun 1999 dengan mengkonversi lahan mangrove, maka harus me-lakukan penanaman mangrove minimal 50% dari lahan kawasan tambak yang ada. Sedangkan tam-bak yang dibuka setelah tahun 1999 harus dapat membuktikan tambak tersebut tidak merusak hu-tan mangrove (Resolusi RAMSAR Tahun 1999).

Waspada eutrofikasiPersoalan air tambak merupakan tantangan

yang paling sering dihadapi petani. Salah satu-nya adalah soal tingkat eutrofikasi (masuknya bahan berbahaya, seperti limbah rumah tangga/pupuk pestisida) berlebih ke air di area tambak yang kemudian memunculkan penyakit-penya-kit yang membahayakan ikan bandeng dan me-nurunkan kualitasnya.

Langkah yang dapat ditempuh untuk menghin-dari hal adalah memilih lokasi tambak yang jauh dari saluran limbah rumah tangga atau lainnya. Termasuk memiliki radius yang cukup jauh dari tempat pembuangan sampah. Lakukanlah pem-bersihan sampah organik dan non-organik di se-kitar tambak. Bangkai-bangkai hama, seperti siput dan kepiting, sebaiknya jangan dibuang di dekat tambak. Pasalnya, ketika busuk dapat menimbul-kan bakteri yang dapat berbahaya bagi bandeng.

Tahapan yang tak kalah penting adalah cara memanen bandeng dengan benar. Hal ini pen-ting agar bandeng tetap segar dan tidak mudah busuk ketika diangkut dan dikirim. Lakukan pa-nen di pagi hari saat usus ikan sedang kosong. Hal ini berguna untuk menghindari kerusakan organ pencernaan bandeng. Panenlah bandeng dengan menggunakan jaring dan air tidak diku-rangi. Air yang berkurang dapat mengakibatkan bandeng mati di tambak dan sisiknya mudah le-pas. Hal ini akan mempercepat bandeng busuk. Usahakan bandeng dipanen dalam keadaan masih hidup, tidak mati di dalam tambak. Terakhir, cu-cilah bandeng dari lumpur yang melekat dengan menggunakan air bersuhu dingin, kemudian ma-sukkan ke dalam kotak es.[]

Aspek legalitas Usaha yang perlu di-perhatikan :

1. Sebaiknya lahan tambak memiliki Surat Tanda Buk-ti Penguasaan Lahan yang diakui oleh Pemerintah (misalnya; Sertifikat Hak Milik, Sertifikat Tanah Garapan, Serifikat Hak Guna Usaha, dsb).

2. Sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan PER 12/MEN/2007 tentang Perizinan Usaha Pem-budidayaan Ikan, pembudidaya ikan bandeng wa-jib memiliki SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), kecuali bagi kegiatan yang dilakukan dalam skala kecil dengan luas lahan tertentu. SIUP dapat diper-oleh melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) atau Kantor Pelayanan Terpadu setempat.

3. Luas lahan yang tidak diwajibkan untuk memiliki SIUP adalah usaha pembesaran non intensif de-ngan lahan tidak lebih dari 5 hektar. Namun usa-ha tersebut harus dilengkapi dengan Tanda Daftar Kegiatan Perikanan (TDKP) yang dikeluarkan oleh DKP setempat.

Standar nasional yang berkaitan dengan Bandeng :

1. Terapkan teknologi budidaya sesuai dengan an-juran budidaya ikan yang baik (CBIB) dari Dirjen Perikanan Budidaya serta sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai standar kualitas yang dia-kui secara nasional.

2. Anda dapat memperoleh informasi dan melakukan pengurusan Sertifikat CBIB untuk usaha budidaya ikan bandeng dengan menghubungi Dinas Kelaut-an dan Perikanan setempat.

Page 11: Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. - vale.com · PTPM-Kemitraan Strategis Program Magang dan Studi Banding Guru PAUD Laporan Utama > Hal 6 Membangun Akses Pasar untuk Petani

Verbeek edisi 23 | 201611KREASI

Kelapa memang banyak manfaatnya. Kayunya untuk konstruksi bangunan, daun kelapa dimanfaatkan untuk membuat janur dan kulit ketupat, tulang daun-nya bisa dijadikan lidi, sementara air dan daging buahnya menjadi bahan minuman yang menyegarkan. Usai menikmati kesegaran es kelapa, batok atau tempurung kelapa masih bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan tangan. Modal utamanya hanya dua: Satu butir batok kelapa yang dibelah dua

dan kreativitas. Kami sajikan kreasi batok kelapa sederhana untuk inspirasi bagi Anda. Selamat berkarya!

Daur Ulang Batok Kelapa

Alat dan bahan:- Batok kelapa, belah dua- Bor- Tali- Amplas jika suka

Cara membuat:1. Belah dua batok kelapa sama besar. Anda bisa mengamplas batok kelapa

jika suka.2. Gunakan bor untuk melubangi bagian samping, masukkan tali, simpulkan.3. Pot bunga gantung siap menghiasi rumah Anda.

Dengan alat, bahan, dan cara membuat yang sama dengan pot bunga, Anda bisa mengkreasikan alat musik sederhana untuk dijadikan mainan anak. Cara mema-inkannya pun sangat praktis. Dua batok kelapa bisa saling ditepukkan seperti sedang bertepuk tangan atau diketukkan ke lantai. Suara yang dihasilkan mirip tapak kuda. Kreatif dan seru!

Alat dan bahan:- Batok kelapa, belah dua- Amplas- Bor- Engsel- Engsel gembok- Gembok kecil- Sekrup dan obeng- Spidol- Vernis dan kuas, jika suka

Cara membuat:1. Setelah batok kelapa dibelah dua sama besar, gunakan amplas untuk mengha-

luskan permukaan. Jika suka, Anda bisa mengoleskan vernis pada batok kelapa.2. Ambil engsel, letak-

kan dalam posisi yang Anda inginkan lalu tandai lubang dengan spidol. Lakukan hal yang sama untuk eng-sel gembok. Kemudi-an lubangi bagian yang sudah ditandai meng-gunakan bor.

3. Pasang engsel dan eng-sel gembok mengguna-kan sekrup dan obeng.

POT BUNGA

WADAH PERHIASAN

ALAT MUSIK

Page 12: Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. - vale.com · PTPM-Kemitraan Strategis Program Magang dan Studi Banding Guru PAUD Laporan Utama > Hal 6 Membangun Akses Pasar untuk Petani

Verbeek edisi 23 | 201612 DOKTER

Penyakit jantung dan pembulu darah (kardiovaskular) ma-sih menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) 2012 menyebutkan, 31%

kematian di dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskular de-ngan jumlah 17,5 juta orang meninggal dunia. Bahkan pada 2030 diperkirakan jumlah kematian akibat penyakit kardiovaskular meningkat menjadi 23 juta.

Selain dipicu konsumsi makanan tidak sehat, risiko penyakit kardiovaskular disumbangkan oleh stres atau tekanan jiwa. Ben-tuknya beragam, misalnya depresi, suasana hati (mood) cepat ber-ubah, pikiran negatif, gangguan tidur, dan sebagainya.

Gejala fisiknya, antara lain, otot kaku dan nyeri, nyeri lambung, atau peradangan kronis pada kulit. Anda merasakan gejala-geja-la di atas? Hati-hati, barangkali stres tengah merundung Anda!

Normal asal dalam kadar wajar

Stres adalah reaksi psikologis dan fisik yang normal terhadap di-namika kehidupan. Proses stres terjadi ketika otak yang terprogram dengan sistem alarm pelindung tubuh mulai merasakan ancam-an. Saat itulah sinyal tubuh melepaskan ledakan hormon sebagai tanggapan atas tekanan yang dihadapi. Gejalanya seperti disebut di atas: depresi, otot kaku dan nyeri, nyeri lambung dan lainnya.

Tidak ada yang salah dengan stres. Mekanisme ini dibutuhkan agar kita tetap termotivasi dan antusias menjalani hidup. Tentu-nya dalam kadar yang wajar.

Stres yang berkepanjangan tentu akan merusak kesehatan. Sa-lah satunya memicu penyakit kardiovaskular. Saat kita berada di bawah tekanan, hormon adrenalin dan kortisol serta kandungan kimia di dalamnya dilepaskan ke dalam tubuh.

Lepasan itu memicu peningkatan tekanan darah dan mendorong pembekuan darah di arteri, yang dapat memicu serangan jantung. Terlebih jika kita sudah memiliki timbunan lemak di dinding arteri.

Ada berbagai cara individu ketika menghadapi stres. Tak sedi-kit yang melampiaskannya dengan merokok atau mengonsumsi alkohol. Ini tentu bukan cara yang sehat, karena rokok maupun alkohol juga meningkatkan risiko penyakit jantung.[]

Kenali, Hadapi, dan Kelola StresOleh dr Kr i s t iawan Basuk i Mkes , Occupat iona l Hea l th Spec ia l i s t RS PT Inco

1. Melakukan manajemen stres. Manajemen stres berfungsi sebagai alat untuk memasang kem-bali sistem alarm Anda. Dimulai dengan belajar mengidentifikasi masalah sekaligus menerapkan solusinya. Cari tahu penyebab stres yang Anda rasakan—misalnya tekanan pekerjaan, keluar-ga, atau keuangan. Setelah mengetahui apa yang menjadi pokok permasalahannya, susunlah stra-tegi untuk menghadapi dan menyelesaikannya. Memang mengubah kondisi tak semudah memba-lik telapak tangan, namun dimungkinkan dengan dukungan dari orang-orang terdekat (keluarga, sahabat) atau konseling dengan ahli psikologi.

2. Jangan lupa lakukan relaksasi. Praktikkan si-kap positif dan jangan ragu melakukan self-talk atau berdialog dengan diri sendiri. Ini akan meng-ingatkan kemampuan diri Anda dalam mengon-trol dan menangani kesulitan. Misalnya katakan pada diri sendiri, “Saya kuat dan bisa menangani permasalahan ini.”

3. Belajar untuk bersabar. Katakan pada diri sen-diri untuk tidak bereaksi pada isu-isu kecil yang

bisa diabaikan. Bergabunglah dalam kelompok atau organisasi sosial, menjadi relawan, dan ber-sosialisasi dengan orang lain, terutama yang bisa memperbaiki suasana hati dan meredakan stres.

4. Berolahraga. Beberapa jenis olahraga mampu melepaskan hormon serotonin, yakni hormon yang membuat seseorang merasa senang dan positif. Kadar serotonin muncul diawali pening-katan kadar triptofan yang akan bertahan setelah selesai berolahraga. Tritofan menjaga perasaan nyaman berlangsung selama beberapa jam sete-lah berolahraga. Olahraga juga bisa menambah kepercayaan diri dan membantu berpikir posi-tif. Penelitian di Inggris menemukan, pelepasan serotonin yang terus-menerus terkait dengan olahraga yang teratur dan nyaman, bukan olah-raga yang melelahkan.

5. Tekuni kembali hobi Anda. Hobi bisa memicu perasaan gembira dan meredakan stres.

6. Konsumsilah makanan sehat. Makan juga bisa menjadi aktivitas yang meredakan stres, tapi pi-

lihlah makanan yang sehat. Belajarlah mengem-bangkan pola makan seimbang dan sehat, se-hingga Anda akan mendapatkan tubuh maupun pikiran yang sehat.

7. Tertawalah. Tahukah Anda kalau tertawa itu obat stres yang paling mudah dan murah? Saat tertawa, tubuh akan melepaskan hormon anti-stres, yakni kortisol dan adrenalin. Pelepasan ini membantu menurunkan tekanan darah. Salah satu dampak positif tertawa adalah aktifnya sis-tem kardiovaskular tubuh berkat lancarnya aliran darah. Tertawa saat menanggapi lelucon, misal-nya, juga menyeimbangkan otak kanan dan kiri.

8. Carilah bantuan dokter atau psikolog. Bantuan yang bersifat profesional harus segera dilakukan jika stres semakin berat dan berkepanjangan, yang kerapkali berujung pada depresi atau penyakit jantung. Mari hadapi dan tangani stres dengan cerdas demi jantung yang sehat!

MENGELOLA STRES

Beberapa cara bisa dilakukan untuk menghadapi stres, antara lain:

Page 13: Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. - vale.com · PTPM-Kemitraan Strategis Program Magang dan Studi Banding Guru PAUD Laporan Utama > Hal 6 Membangun Akses Pasar untuk Petani

Verbeek edisi 23 | 201613GALERI FOTO

GALERI FOTO

Pelat ihan daur u lang ker tas yang d iadakan untuk pemuda Desa

Sorowako , Kecamatan Nuha , Oktober 2015 . Keg iatan tersebut

men jad i bag ian dar i PMDM 2015 d i sektor pen ingkatan kapas i tas .

Pengra j in anyaman teduhu d i Desa Nuha , Kecamatan Nuha . PMDM

member i dukungan berupa pe lat ihan dan promos i untuk produk

kera j inan khas berbahan baku perdu l i a r dan d igarap o leh ke lompok

wan i ta tersebut .

Seko lah Lapang (SL ) bud idaya lada ramah l ingkungan d i Desa Ledu-Ledu , Kecamatan Wasuponda , Oktober 2015 , d i se l ing i dengan mater i tentang pen ingkatan akses pasar . SL d i lakukan d i tengah kebun dengan suasana be la jar yang santa i dan in terakt i f .

Pe lat ihan dan sos ia l i sas i persa l inan aman bag i kader posyandu , b idan dan

dukun bay i dar i Desa Parumpana i , Kecamatan Wasuponda . Pe lat ihan yang

d idukung PMDM in i d iadakan d i Panta i Ide , Sorowako , akh i r Januar i 2016 .

T im SDP PT Va le bersama Fas i l i tator PMDM-Kabupaten mengun jung i

fas i l i tas genset untuk l i s t r ik rumah warga d i Desa To le , Kecamatan Towut i ,

akh i r Januar i 2016 s i lam.

Momen yang tertangkap kamera sepanjang pelaksanaan Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM). Jika Anda memiliki foto-foto yang terkait dengan pelaksanaan PTPM, silakan kirim ke Redaksi Tabloid Verbeek melalui email [email protected] (ukuran foto minimal 500KB). Foto yang dimuat akan mendapatkan suvenir menarik.

Page 14: Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. - vale.com · PTPM-Kemitraan Strategis Program Magang dan Studi Banding Guru PAUD Laporan Utama > Hal 6 Membangun Akses Pasar untuk Petani

Verbeek edisi 23 | 201614 EVENT

Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo dalam kunjungan ker-ja ke Kabupaten Luwu Timur me-

lakukan panen raya padi di Kecamatan Tomoni, 2 November 2015. Panen dila-kukan bersama Plt. Bupati Luwu Timur, Irman Yasin Limpo, anggota DPR, Markus Nari, Pelaksana tugas Kadis Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel, Fitriani, Ketua DPRD Luwu Timur, Am-ran Syam beserta unsur muspida Luwu Timur lainnya.

Padi yang dipanen jelang penghujung tahun itu merupakan hasil program swas-wembada pangan pemerintah melalui Upaya Khusus (Upsus) yang dilaksana-kan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perternakan Luwu Timur.

Syahrul Yasin Limpo menyampaikan rasa bahagia dan bangga bisa bertemu dan bertatap muka langsung dengan para petani yang merupakan pejuang ketahan-an pangan. Di depan para petani, Guber-nur menyampaikan bahwa pada 2015 Presiden Joko Widodo mencanangkan swasembada padi dalam kurun waktu tiga tahun. “Kita harus berbahagia karena mampu panen raya di tengah musim ke-marau panjang yang melanda Indonesia,” ujar Syahrul menyemangati para petani.

Dari data lahan jumlah keseluruhan la-han yang mengalami kekeringan di Sulsel yakni 16 ribu hektar. Tapi lahan yang bisa olah dalam pertanian seluas 27 ribu hek-tar. “Sejauh ini luas lahan panen yang ter-ganggu akibat kekeringan mencapai 16 ribu hektar. Namun, lahan kering terse-but mampu ditutupi dengan lahan basah

seluas 27 ribu hektare yang bisa diman-faatkan untuk lahan tani padi,” katanya.

Plt. Bupati Luwu Timur Irman Yasin Limpo menyebutkan bahwa produktivi-tas tanaman padi di Luwu Timur naik dari 7,12 ton per hektar tahun 2014 menjadi 7,24 ton per haktar pada 2015.

Pada kesempatan tersebut Gubernur Sulawesi Selatan menyerahkan bantuan alat alat pertanian berupa corn sealer, trans planter, hand tractor, mini combine harvester, traktor roda empat, pompa air, penggilingan padi, serta motor penyuluh.

Metode SRI OrganikSelain melakukan panen raya secara

simbolis dan berdialog dengan para peta-ni di Tomoni, Gubernur Sulsel juga men-dengarkan presentasi petani seputar bu-didaya padi dengan pola System of Rice Intensification (SRI) Organik. Budidaya padi ramah lingkungan merupakan bagi-an dari Program Pertanian Berkelanjutan, kegiatan unggulan kerja sama Pemerin-tah Daerah dan PT Vale dalam kerangka Program Terpadu Pengembangan Ma-syarakat (PTPM).

I Made Gubardika, Ketua Kelompok Tani (KT) Kembang Sari, mengatakan bahwa area sawahnya tahun ini bebas hama setelah menerapkan pola SRI Or-ganik. “Tanah dan ekosistem di dalamnya menjadi lebih sehat. Musuh-musuh alami datang lagi sehingga tidak ada hama. Ujung dari semua itu adalah peningkatan produksi,” kata Made. Dia menambahkan, padi organik bisa menghasilkan sekitar 30-50 anakan dari bibit tunggal. Lebih

banyak dibandingkan padi dengan pola tanam konvensional yang menghasilkan 15-20 anakan dari bibit jamak.

Di tahun pertama penanaman padi organik, petani menyadari bahwa bia-ya yang diperlukan besar. “Kami harus memperbaiki tanah sehingga perlu ba-nyak bahan organik dan tenaga kerja yang diperlukan juga banyak. Itu per-lu biaya besar. Tapi di tahun-tahun se-lanjutnya, kami berharap kondisi tanah semakin baik, semakin sehat, jadi tidak perlu keluar uang terlalu banyak untuk perbaikan tanah. Saat itulah kita bisa me-lihat perbedaan pola SRI dan konvensio-nal. Kalau konvensional, tanah semakin rusak, biaya makin lama justru semakin banyak,” kata Made.

Di musim tanam 2015, belum banyak petani di Tomoni yang menerapkan me-tode SRI Organik. Dari KT Kembang Sari, baru Made dan empat orang anggota yang bertani menggunakan pola ramah ling-kungan tersebut. Mereka adalah para pe-tani kader yang pernah mengikuti pem-belajaran dasar ekologi dan prinsip dasar SRI Organik yang digelar oleh Tim Ko-ordinasi PTPM pada Juni 2015. “Tahun 2016, ada beberapa anggota lain yang tertarik menanam padi organik. Semoga setiap tahun peminat SRI semakin ber-tambah,” kata Made.

Tumidi, anggota Kelompok Tani Sido Makmur, mengatakan bahwa kelebihan budidaya ramah lingkungan adalah tidak ada istilah sampah. “Semua yang ada di sekitar kita bisa dimanfaatkan, bahkan yang semula kita bilang sampah seka-

rang jadi bermanfaat. Jerami, air cuci-an beras, daun-daun, dulu dibuang atau dibakar. Sejak kami kenal SRI, tidak ada yang kami buang percuma. Bahkan am-pas MOL (mikro organisme lokal, red) saja masih terpakai,” kata Tumidi yang menggarap sawahnya seluas 1 hektar dengan metode SRI Organik.[]

Padi Luwu Timur Makin Produktif

Petan i dan PPL menun jukkan beras non-bahan k imia yang merupakan has i l o lahan tanaman

pad i po la SRI Organ ik . Mereka merasakan kena ikan produkt i v i tas dar i tekn ik bud idaya ramah

l ingkungan tersebut .

Panen raya di Tomoni dan kunjungan Gubernur ke demplot SRI Organik.

Anggota Ke lompok Tan i yang menerapkan po la tanam SRI Organ ik mempresentas ikan tekn ik bud idaya pad i ramah l ingkungan d i depan Gubernur Su lse l dan P l t . Bupat i Lut im .

Page 15: Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. - vale.com · PTPM-Kemitraan Strategis Program Magang dan Studi Banding Guru PAUD Laporan Utama > Hal 6 Membangun Akses Pasar untuk Petani

Verbeek edisi 23 | 201615JENDELA

Indonesia mendapat kabar gembira dari Namibia, Desember silam. Pasalnya, Komite Warisan Budaya Tak Benda United Nations Educational, Scientific

and Cultural Organization (UNESCO) ketika itu sedang menggelar sidang ke-10 penetapan daftar terbaru Wa-risan Budaya Tak Benda Dunia. Hasilnya, sembilan ta-rian Bali masuk dalam daftar yang juga disebut sebagai UNESCO Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity. Kesembilan tarian Bali yang dia-kui sebagai warisan dunia tersebut adalah Tari Rejang, Sanghyang Dadari, dan Baris Upacara (Kategori Tari-an Sakral); Topeng Sidhakarya, Sendratari Gambuh, dan Sendratari Wayang Wong (Kategori Tarian Semi-Sakral); dan tari Legong Kraton, Joged Bumbung, dan Barong Ket “Kuntisraya” (Kategori Tarian Hiburan). Dengan label tersebut, diharapkan inskipsi tersebut juga meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan nilai-nilai luhurnya serta semangat melestarikan budayanya di masa mendatang.

Di sidang penetapan tersebut, Delegasi Indonesia memaparkan dan mempresentasikan sejumlah doku-mentasi tertulis dan video sembilan tarian Bali di de-pan Komite. Termasuk menyiapkan penampilan tarian secara langsung. Namun pertunjukan tidak jadi digelar karena kondisi tidak memungkinkan.

Dari hasil tersebut, daftar Warisan Budaya Tak Ben-da Indonesia yang diakui dunia bertambah menjadi de-lapan. Daftar sebelumnya berupa wayang (2008), keris (2008), batik dan program Pendidikan dan Pelatihan Batik di Museum Batik, Pekalongan (2009), angklung (2010), tari Saman (2011), dan yang terakhir Noken Papua (2012).

Proses pengusulan tari Bali ke UNESCO tersebut me-rupakan jalan panjang Pemerintah Indonesia serta ma-syarakat Bali selama tiga tahun. Semula dimotori Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan didukung elemen masyara-kat, kelompok budaya, ahli dan pelaku seni tari di Bali untuk menghimpun berbagai informasi terkait sembi-lan tarian tersebut. Kemudian naik kelas mendapat du-kungan dari pemerintah pusat untuk menuju ke Komite Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.

“Untuk mengusulkan sesuatu sebagai Warisan Bu-daya Tak Benda di UNESCO tidak hanya menghimpun informasi lisan, namun juga tulisan, dokumentasi vi-sual dan dokumen lainnya seperti tanda tangan ele-men masyarakat yang terlibat. Jadi hal ini merupakan pekerjaan bersama pemerintah dan masyarakat,” ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Prof. Ka-cung Marijan. Bila hal itu telah terpenuhi, penilaian se-lanjutnya dilakukan Tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia melalui uji petik kelayakan bu-daya tersebut. Bila dinyatakan memenuhi persyaratan baru naik level untuk diajukan ke UNESCO.

Sedangkan pertimbangan UNESCO untuk menetapkan budaya suatu negara layak ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia, misalnya budaya tersebut memiliki mak-na universal, negara yang mengajukan punya program atau perencanaan untuk pelindungan budaya tersebut, program pengembangan dan pemanfaatan budaya ter-sebut dengan melibatkan masyarakat.

Potensi besarKriteria tersebut yang kemudian mengantarkan usul-

an Indonesia diterima sebagai Warisan Budaya Tak Ben-da seperti tarian Saman. “Meski tarian tersebut berasal dari Aceh. Namun siswa-siswa sekolah di seluruh Indo-nesia, mengetahui menyukai dan bisa memperagakan tarian tersebut. Itu artinya budaya tersebut memiliki arti universal dan ada program pemanfaatan budaya dengan melibatkan masyarakat,” tambah Kacung Ma-rijan. Dari sisi pihak negara yang mengajukan usulan, warisan budaya tak benda ini berfungsi sebagai peles-tarian budaya sekaligus melindungi budaya tersebut agar tidak diklaim negara lain.

UNESCO juga menetapkan kategori warisan budaya tak benda yang terdiri dari seni pertunjukan, perilaku so-sial, ritual, acara festival, kearifan lokal yang mendukung pelestarian alam, kearifan lokal yang berbasis keahlian tertentu dan kemampuan membuat kerajinan tangan.

Bagi Indonesia yang memiliki demografi sebanyak 1.128 suku yang tersebar di 17 ribu pulau lebih, po-

tensi warisan budayanya untuk mendapat pengakuan dunia tentulah sangat besar. Namun yang perlu dilaku-kan adalah membudayakan pendokumentasian, rege-nerasi dan program pelestarian yang sistematis terha-dap warisan budaya tersebut di kalangan masyarakat, termasuk pemerintah.

Dari catatan Kementerian Pendidikan dan Kebu-dayaan, pada tahun 2015, kementerian telah berhasil mencatatkan 121 karya budaya dari 34 provinsi di In-donesia. Hal ini menambah panjang daftar budaya In-donesia menjadi 4.970 warisan dari seluruh provinsi di Indonesia terhitung sejak 2009 hingga 2015. Tentunya dengan adanya pencatatan ini, juga membuka peluang warisan budaya Indonesia masuk dalam daftar UNES-CO kian besar nantinya. []

Budaya Lokal Berlabel GlobalA pa sa ja yang per lu d i lakukan pemer i ntah dan masyar akat agar war i san b udaya lokal b i sa mendapat pengakuan UNESCO?

Tar i Rejang ada lah sebuah tar ian kesen ian Ba l i yang d i tampi lkan secara khusus o leh perempuan dan untuk perempuan . B iasanya page laran tar i Rejang d i se lenggarakan d i Pura da lam sebuah upacara adat atau upacara keagamaan H indu Dharma .

Topeng S idakarya ada lah pe lengkap upacara dan ekspres i sen i kebudayaan H indu . Tar ian sakra l te rsebut d inobatkan sebaga i War i san Budaya Tak Benda UNESCO.

UNESCO menetapkan Warisan Budaya Dunia berdasarkan makna

universal, program pelindungan budaya yang dimiliki suatu negara, dan program pengembangan yang

melibatkan masyarakat.

Tari Baris Upacara identik sebagai tari kaum lelaki. Menurut catatan sejarah, tari baris diperkirakan telah ada pada pertengahan abad ke-16.

Page 16: Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru. - vale.com · PTPM-Kemitraan Strategis Program Magang dan Studi Banding Guru PAUD Laporan Utama > Hal 6 Membangun Akses Pasar untuk Petani

Verbeek edisi 23 | 201616 EVENT

8

14

10

16

18

19

17

1 2

11

7

1312

15

3

5 64

9

-T

Pelatihan bagi Perajin Rotan Desa Kawata

E K A I L A N GSMendatar

2. Suku yang tinggal di daerah Wakatobi, Sulawesi Tenggara5. System of Rice Intesification (disingkat)11. Alat komunikasi14. Jenis logam yang berfungsi sebagai konduktor listrik terbaik15. Pemberian vaksin16. Profesi hukum yang bertugas sebagai pembela18. Salah satu varietas bibit padi unggulan19. Material pondasi bangunan yang juga sebagai pere-kat pasir

Menurun

1. Alat transportasi udara3. Wisata pertanian dan perkebunan4. Jenis olahraga sepak bola yang dimainkan di lapang-an kecil6. Pungutan oleh pemerintah daerah sebagai balas jasa7. Pengairan sawah 8. Rumah makan9. Alat pengukur suhu10. Pupuk yang terbuat dari kotoran hewan12. Alat pencetus api di mesin kendaraan13. Gunung tertinggi di Sulawesi yang berada di Kabupa-ten Enrekang17. Kartu Tanda Penduduk (disingkat)

T E K I

Kirimkan jawaban melalui email [email protected] atau melalui surat ke alamatredaksi tabloid Verbeek, Kantor Communications & External Affairs PT Vale, Jl. Ternate44, Pontada, Kec. Nuha, Kab. Luwu Timur, 92984. Sepuluh pengirim yang beruntung akanmendapatkan suvenir dari redaksi.Nama-nama pemenang kuis diumumkan melalui Facebook Tabloid Verbeek.

Kuis

Indonesia merupakan negara penghasil rotan terbesar di dunia. Diperkirakan 80% bahan baku rotan yang didistri-

busikan ke seluruh dunia berasal dari In-donesia. Daerah penghasil rotan tersebar

di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Di Desa Kawata, Kecamatan Wasu-ponda, masih banyak tanaman rotan yang tumbuh di hutan dan area perkebunan mi-lik masyarakat. PMDM memberi dukung-

an terhadap perajin hasil hutan non-kayu tersebut melalui pelatihan peningkatan kapasitas yang dilaksanakan pada akhir Februari 2016 di bengkel Kelompok Usa-ha Meubel Ricak.

Pelatihan terebut bertujuan untuk me-nambah keterampilan warga Desa Kawata dalam mengolah tanaman rotan menjadi kursi, meja, dan perkakas lainnya. Rotan merupakan jenis bahan yang kuat dan ta-han lama sehingga cocok dijadikan bahan baku perkakas rumah tangga. Pelatihan diikuti 5 orang perajin dari Desa Kawata yang didampingi oleh Penyedia Layanan (PL), anggota Komite Desa, KPMD, dan Fa-silitator Kecamatan Wasuponda. Instruktur Niko dan Marthen Sule merupakan pera-jin senior yang telah lama berkecimpung dalam usaha kerajinan rotan. Diharapkan pasca-pelatihan itu peserta lebih terampil dalam membuat mebel berbahan rotan se-hingga dapat dijual dan dipasarkan sehing-ga dapat menopang perekonomian rumah tangga. (Laporan & foto: Adolfina Sambo)[]

PMDM memberi dukungan terhadap peajin hasil hutan non-kayu