Berikut Adalah Metode Analisis Kadar Air

5
Berikut adalah metode analisis kadar air. Analisis kadar air metode langsung dilakukan dengan cara mengeluarkan air dalam bahan pangan dengan bantuan pengeringan oven, desikasi, distilasi, ekstraksi, dan teknik fisikokimia lainnya. Metode analisis kadar air secara langsung sendiri terbagi menjadi 5 macam, yaitu sebagai berikut. 1) Metode gravimetri (pengeringan dengan oven) Dilakukan dengan cara mengeluarkan air dari bahan dengan proses pengeringan dalam oven (oven udara atau oven vakum, hal ini berdasarkan tekanan yang digunakan saat pengeringan). Ada dua macam metode gravimetri yaitu metode oven udara dan metode vakum. Berikut penjelasannya. i. Metode oven udara Paling banyak dan sering digunakan. Metode ini didasarkan atas berat yang hilang sehingga sampel seharusnya mempunyai kestabilan panas yang tinggi dan tidak mengandung komponen yang mudah menguap. Air dikeluarkan dari bahan pada tekanan udara (760 mmHg) sehingga air menguap pada suhu 100 0 C yaitu sesuai titik didihnya. Oven yang digunakan umumnya dipanaskan dengan listrik atau dengan pemanas inframerah yang dilengkapi dengan neraca analitik yang terpasang didalamnya. Analisa kadar air dengan oven berpemanas infrared dapat dilakukan dengan cepat (untuk analisis kadar air rutin), tidak mengakibatkan kenaikan suhu berlebihan pada sampel. Radiasi infrared mempunyai kekuatan penetrasi yang kuat sehingga air dalam bhan dapat diuapkan pada suhu tidak lebih dari 700C. Pada oven berpemanas listrik, air pada bahan dapat diuapkan pada suhu 1000C. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi analisa air dengan metode oven yaitu penimbangan contoh/bahan, kondisi oven, pengeringan contoh, dan perlakuan setelah pengeringan. Beberapa faktor yang mempengaruhi yang berkaitan dengan kondisi oven adalah fluktuasi suhu, kecepatan aliran, serta kelembaban udara dalam oven. ii. Metode oven vakum Kelemahan dari pengeringan dengan oven udara diperbaiki dengan metode oven vakum. Pada metode ini, sampel dikeringkan dalam kondisi tekanan rendah (vakum) sehingga air dapat menguap dibawah

description

I'm sorry

Transcript of Berikut Adalah Metode Analisis Kadar Air

Berikut adalah metode analisis kadar air.

Analisis kadar air metode langsung dilakukan dengan cara mengeluarkan air dalam bahan pangan dengan bantuan pengeringan oven, desikasi, distilasi, ekstraksi, dan teknik fisikokimia lainnya. Metode analisis kadar air secara langsung sendiri terbagi menjadi 5 macam, yaitu sebagai berikut.1)Metode gravimetri (pengeringan dengan oven)Dilakukan dengan cara mengeluarkan air dari bahan dengan proses pengeringan dalam oven (oven udara atau oven vakum, hal ini berdasarkan tekanan yang digunakan saat pengeringan).Ada dua macam metode gravimetri yaitu metode oven udara dan metode vakum. Berikut penjelasannya.i.Metode oven udaraPaling banyak dan sering digunakan. Metode ini didasarkan atas berat yang hilang sehingga sampel seharusnya mempunyai kestabilan panas yang tinggi dan tidak mengandung komponen yang mudah menguap. Air dikeluarkan dari bahan pada tekanan udara (760 mmHg) sehingga air menguap pada suhu 1000C yaitu sesuai titik didihnya.Oven yang digunakan umumnya dipanaskan dengan listrik atau dengan pemanas inframerah yang dilengkapi dengan neraca analitik yang terpasang didalamnya. Analisa kadar air dengan oven berpemanas infrared dapat dilakukan dengan cepat (untuk analisis kadar air rutin), tidak mengakibatkan kenaikan suhu berlebihan pada sampel.Radiasi infrared mempunyai kekuatan penetrasi yang kuat sehingga air dalam bhan dapat diuapkan pada suhu tidak lebih dari 700C. Pada oven berpemanas listrik, air pada bahan dapat diuapkan pada suhu 1000C.Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi analisa air dengan metode oven yaitu penimbangan contoh/bahan, kondisi oven, pengeringan contoh, dan perlakuan setelah pengeringan.Beberapa faktor yang mempengaruhi yang berkaitan dengan kondisi oven adalah fluktuasi suhu, kecepatan aliran, serta kelembaban udara dalam oven.ii.Metode oven vakumKelemahan dari pengeringan dengan oven udara diperbaiki dengan metode oven vakum. Pada metode ini, sampel dikeringkan dalam kondisi tekanan rendah (vakum) sehingga air dapat menguap dibawah titik didih normal (1000C), misal antara suhu 60-700C. Pada suhu 60-700C tidak terjadi penguraian senyawa dalam sampel selama pengeringan. Untuk analisis sampel bahan pangan yang mengandung gula, khususnya mengandung fruktosa, senyawa ini cenderung mengalami penguraian pada suhu yang lebih tinggi. Tekanan yang digunakan pada metode ini umumnya berkisar antara 25-100 mmHg.

Sebelum dilakukannya pengeringan perlu adanya beberapa persiapan yaitu sebagai berikut.i.Penimbangan sampelBerat sampel ditimbang dan disesuaikan jenis sampel dan kadar air. Sampel kering dengan kadar air kurang dari 10% menggunakan berat sampel 2 g. Sampel banyak mengandung air menggunakan berat sampel mencapai 20 g. Agar diperoleh berat residu kering 1-2 g sehingga kesalahan akibat penimbangan dapat dihindari.ii.Perlakuan pendahuluan sampelPerlakuan pendahuluan berbeda-beda tiap sampel sesuai jenis sampel. Bahan padat dihancurkan dahulu, dapat digiling mencapai kehalusan antara 20-40 mesh. Sampel cair (sari buah, kecap, dll) diuapkan hingga kental baru selanjutnya dikeringkan dalam oven. Produk bakery (cake, roti) dikeringkan dalam ruangan hangat sampai krispi, selanjutnya dihaluskan 20 mesh, lalu dikeringkan dalam oven.iii.CawanTerbuat dari nikel, baja tahan karat, alumunium, porselin. Diameter cawan 5-9 cm, kedalaman 2-3 cm.iv.Persilangan ovenSuhu oven dijaga konstan selama pengeringan dengan dilengkapi termostat yang dapat mempertahankan suhu sekitar 0,50C atau kurangPerbedaan perubahan suhu sekitar 10C memberikan perbedaan kadar air sampai 0,1%. Pengeringan oven vakum menggunakan tekanan 100 mmHg untuk buah-buahan, kacang-kacanagan, lemak, dan minyak. Tekanan 50 mmHg untuk sampel gula dan produk-produk dari gula. Tekanan 25 mmHg untuk biji-bijian, telur, dan produk-produk dari telur.Analisis kadar air metode oven udara (SNI 01-2891-1992) menggunakan prinsip pengeringan sampel dalam oven udara pada suhu 100-1050C sampai diperoleh berat konstan. Berikut prosedur kerja untuk analisis kadar air metode oven udara:i.Pengecekan suhu ovenSebelum oven digunakan untuk anailsa kadar air, dilakukan pengecekan suhu oven dengan cara memasukkan termometer yang dikalibrasi ke dalam oven. Tunggu hingga termometer mencapai suhu yang diinginkan (sekitar 5 menit). Lakukan pengecekan suhu oven sebanyak 5 kali. Catat data suhu yang terbaca pada termometer. Selanjutnya itung nilai rata-rata suhu, standar deviasi, dan RSD.ii.Tahapan analisisPada awal tahap analisis cawan kosong dikeringkan dalam oven selama 15 menit. Dinginkan cawan dalam desikator. Ambil cawan kering dengan penjepit. Timbang cawan kering yang sudah didinginkan. Timbang 1-2 g contoh pada cawan tersebut. Keringkan pada oven suhu 1050C selama 3 jam. Dinginkan dalam desikator. Akukan penimbangan. Ulangi penimbangan hingga diperoleh bobot tetap/konstan ( 0,0005 g).iii.PerhitunganKadar air dalam basis basah (bb)Kadar air (g/100 g bahan basah) =[(W-(W1-W2))/W] x 100Kadar air dalam basis kering (bk)Kadar air (g/100 g bahan kering) =[(W-(W1-W2))/W1-W2] x 100dimana:W= berat contoh sebelum dikeringkan (g)W1= berat cawan kosong dan contoh kering yang sudahkonstan beratnya (g)W2= berat cawan kosong

Analisis kadar air metode oven vakum (AOAC 925.45,1999) menggunakan prinsip pengeringan sampel dalam oven vakum pada suhu 25-1000C sehingga ir dapat menguap pada suhu lebih rendah dari 1000C, misalnya pada suhu 60-700C. Berikut prosedur kerja untuk analisis kadar air metode oven vakum:i.Prosedur kerjaCawan kosong dikeringkan dalam oven selama 15 menit kemudian didiinginkan dalam desikator. Ambil cawan kering dengan penjepit lalu timbang cawan kering yang sudah didinginkan. Lakukan penimbangan 1-2 g contoh pada cawan tersebut. Keringkan pada oven vakum suhu 700C, 25 mmHg selama 2 jam. Dinginkan dalam desikator lalu timbang. Ulangi penimbangan hingga diperoleh berat tetap/konstan (0,0005).ii.PerhitunganKadar air dalam basis basah (bb)Kadar air (g/100 g bahan basah) =[(W-(W1-W2))/W] x 100Kadar air dalam basis kering (bk)Kadar air (g/100 g bahan kering) =[(W-(W1-W2))/W1-W2] x 100dimana:W= berat contoh sebelum dikeringkan (g)W1= berat cawan kosong dan contoh kering yang sudahkonstan beratnya (g)W2= berat cawan kosong

2)Metode distilasi azeotropikMetode distilasi azeotropikyang dapat diterapkan ada dua, yaitudistilasi langsung dan distilasi azeotropik.i.Distilasi langsungAir diuapkan dari pelarut (menarl) yang imisibel atau tidak dapat bercampur dengan air yang mempunyai titik didih tinggi. Alat yang digunakan adalah alat distilasi. Selama pemanasan, air yang menguap dikondensasi, lalu ditampung dalam gelas ukur dan ditentukan volume airnya untuk mengukurkadar air.

3)Metode Karl FischerMetode ini digunakan untuk mengukur kadar air contoh dengan metode volumetri berdasarkan prinsip titrasi. Titran yang digunakan adalahpereaksi Karl Fischer (campuran iodin, sulfur dioksida, dan pridin dalam larutan metanol). Pereaksi karl fischer pada metode ini sangat tidak stabil dan peka terhadap uap air oleh karena itu sebelum digunakan pereaksi harus selalu distandarisasi.

4)Metode desikasi kimiaDengan bantuan bahan kimia yang mempunyai kemampuan menyerap air tinggi, seperti: fosfor pentaoksida (P2O5), barium monoksida (BaO), magnesium perklorat (MgCl3), kalsium klorida anhidrous (CaCl2), dan asam sulfat (H2SO4) pekat. Senyawa P2O5, BaO, dan MgClO3merupakan bahan kimia yang direkomendasi oleh AOAC (1999).Metode ini sangat sesuai untuk bahan yang mengandung senyawa volatil (mudah menguap) tinggi, seperti rempah-rempah. Penggunaan suhu kamar dapat mencegah hilangnya senyawa menguap selama pengeringan.

5)Metode TermogravimetriMetode ini dilakukan dengan cara mengeluarkan air dari bahan dengan bantuan panas.

http://mizuc.blogspot.com/2012/11/analisis-kadar-air.html