Kadar Gizi Ikan Air Tawar
-
Upload
indra-yusuf-pratama -
Category
Documents
-
view
1.631 -
download
19
Transcript of Kadar Gizi Ikan Air Tawar
Tugas Kuliah Hari/Tanggal : Selasa/29 Maret 2011
M.K. Pengetahuan Bahan Baku Industri Hasil Perairan
KOMPOSISI KIMIA IKAN AIR TAWAR DAN AIR
LAUT
Oleh:
Suhariyanto Mahardika C34090036
Muhammad Rafiq W. C34090044
Reza Dewantoro C34090048
Cholil Anwar C34090069
Indra Yusuf Pratama C34090089
DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah
pulau sebanyak 17.508 pulau. Wilayah Indonesia 70% berupa perairan dengan
biodiversitas hayati yang sangat besar. Perairan tersebut meliputi perairan umum
dan laut. Sumberdaya hayati yang paling besar termanfaatkan dari perairan ini
adalah ikan. Jumlah spesies ikan di dunia lebih dari 27.000 spesies, namun hanya
sebagian kecil saja yang termanfaatkan secara maksimal.
Pemanfaatan ikan sebagai sumber pangan adalah suatu hal yang menjadi
alasan komoditas perikanan tetap berjalan. Ikan sebagai sumber pangan memiliki
berbagai kelebihan diantaranya mengandung asam lemak tak jenuh sehingga baik
untuk kesehatan. Selain itu daging ikan mudah dicerna bila dibandingkan dengan
bahan pangan terrestrial seperti daging sapi atau sebagainya. Kelebihan yang
paling utama pada ikan adalah kandungan gizinya yang tidak kalah bersaing dan
memiliki keunggulan tersendiri. Contoh kelebihan pada ikan adalah terdapat
kandungan proteinnya yang tinggi mengandung omega-3 dan berbagai komposisi
kimia lainnya sehingga ikan sebagai bahan pangan perlu diketahui kandungan
gizinya, baik ikan air tawar maupun ikan air laut yang masing-masing memiliki
karakteristik tersendiri.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Air Laut
2.1.1 Ikan Parang-parang (Chirocentrus dorab)
Gambar 1 Ikan Parang-parang
Menurut Saanin (1981), ikan parang-parang dapat diklasifikasikan sebagai
berikut.
Nama Lokal : Parang parang
Nama Nasional : Golok-golok
Ordo : Malackopterygii
Famili : Chirocentridae
Genus : Chirocentrus
Spesies : Chirocentrus dorab (Forsskål 1775)
Ikan Parang-parang (Chirocentrus dorab) termasuk genus Chirocentridae
hidup di daerah pantai sampai kedalaman 200 m, termasuk ikan pelagis, ikan
buas, predator, penangkapan dengan jaring insang, trawl, sero, jermal. Dipasarkan
dalam bentuk segar, asin kering, termasuk murah. Daerah penyebaran terdapat
diseluruh perairan pantai Indonesia, melebar ke utara dan selatan sampai Utara
Australia, juga ke barat sampai pantai Afrika Timur (Reyes, 2010).
2.1.2 Ikan Sebelah (Psettodes erumei)
Gambar 2 Ikan Sebelah
Ikan sebelah yang diambil untuk dikoleksi dan diidentifikasi berasal dari
tempat pelelangan ikan Blanakan, Subang. Ikan sebelah yang didapat dari TPI
Blanakan Subang merupakan jenis Psettodes erumei. Menurut Saanin (1981), ikan
sebelah (Psettodes erumei) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Fillum : Chordata
Subfillum : Vertebrata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Pleuronectiformes
Subordo : Psettodoidei
Family : Psettodidae
Genus : Psettodes
Species : Psettodes erumei (Bloch & Schneider 1801)
Nama lokal/ daerah : Ikan Lamkau
Nama dagang : Ikan sebelah
Psettodes erumei merupakan salah satu jenis sumber daya perikanan
demersal yang masih mungkin untuk dikembangkan dan dapat dijadikan sumber
devisa negara. Ikan sebelah (Psettodes erumei) memiliki bentuk tubuh oval dan
datar, tetapi lebih tebal daripada flatfishes yang lain. Mulutnya besar dengan gigi
yang kuat. Rahang atas ikan tersebut memanjang ke luar tepi belakang mata
terlhat rendah. Kedua mata berada di sisi kiri atau kanan. Mata berbaring langsung
di bawah tepi punggung dan tulang saring insangnya tidak dikembangkan
(Sampang, 2010). Habitat ikan sebelah ini hidupnya di dasar perairan dengan
kedalaman 1-100 m dan biasanya sebagian besar hidup di kedalaman 20-50 m.
Ikan sebelah memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan dapat meningkatkan
devisa negara karena ikan sebelah kini menjadi komoditas unggulan sektor
perikanan dan kelautan yang menunjang ekspor ke negara lain serta menjadi
bahan olahan di dalam negeri. Kandungan nutrisi ikan ini cukup tinggi dan
rasanya juga enak Daging ikan sebelah memang tidak terlalu tebal tetapi rasanya
sangat gurih. Ikan ini juga dipercaya dapat meningkatkan stamina. Ikan Sebelah
biasanya dieksport dalam bentuk fillet dengan tujuan Uni Eropa. Biasanya dijual
segar, beku, dan diasapkan, juga diproses menjadi tepung ikan (Bailly, 2010).
2.1.3 Ikan Selar (Selaroides leptolepis)
Gambar 3 Ikan Selar
Menurut Fishbase 2011, ikan selar (Selaroides leptolepis) diklasifikasikan
sebagai berikut.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Carangidae
Genus : Selaroides
Spesies : Selaroides leptolepis (Cuvier 1933)
Ikan selar kuning termasuk ke dalam golongan ikan pelagis kecil. Bentuk
tubuh ikan selar kuning (Selaroides leptolepis) lebih kecil daripada ikan selar
yang lain. Panjangnya mencapai 16 cm. Ditandai dengan garis lebar berwarna
kuning dari mata sampai ekor. Sirip punggung ikan selar kuning terpisah dengan
jelas, bagian depan disokong oleh jari-jari keras dan banyak jari-jari lunak. Sirip
ekor bercagak dua dengan lekukan yang dalam.
2.1.4 Ikan Kembung
Gambar 4 Ikan Kembung
Menurut Fishbase 2011, ikan selar (Rastrelliger faughni) diklasifikasikan
sebagai berikut.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Scombridae
Genus : Rastrelliger
Spesies : Rastrelliger faughni (Matsui 1967)
Ikan Kembung merupakan jenis ikan pelagis. Bentuk tubuhnya membulat
panjang seperti cerutu, tetapi sedikit menggepeng. Mempunyai dua sirip
punggung, dan terdapat 5-6 sirip kecil di belakang sirip punggung.
2.1.5 Ikan Layaran
Gambar 5 Ikan Layaran
Menurut Fishbase 2011, ikan selar (Istiophorus platypterus)
diklasifikasikan sebagai berikut.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Istiophoridae
Genus : Istiophorus
Spesies : Istiophorus platypterus (Shaw 1792).
2.1.6 Ikan Manyung
Gambar 6 Ikan Manyung
Menurut Fishbase 2011, ikan selar (Istiophorus platypterus)
diklasifikasikan sebagai berikut.
Kerajaan : Animalia
Filum : Chrodata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Siluriformes
Famili : Ariidae
Genus : Netuma
Spesies : Netuma thalassina (Ruppell 1837)
Ikan Utik atau ikan Manyung memiliki nama latin Netuma thalassina. Ikan
ini memiliki ciri-ciri warna badan kebiruan hitam di atas kepala dan punggung,
abu-abu putih atau gelap di bawah dan panggul yang berwarna biru metalik.
Adipose fin hitam, setidaknya bagian distal sirip kehitaman. Ikan ini memiliki
ukuran 30-45 cm (Ridwan dan Brpjo 1985 dalam Suharna 2006).
2.1.7. Ikan Kakap
Gambar 7 Ikan Kakap
Menurut Fishbase 2011, ikan kakap (Lutjanus argentimaculatus)
diklasifikasikan sebagai berikut.
Kerajaan : Animalia
Filum : Chrodata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Lutjanidae
Genus : Lutjanus
Spesies : Lutjanus argentimaculatus (Forsskal 1775)
Ikan kakap mempunyai badan yang memanjang, gepeng, batang sirip ekor
lebar, mulut lebar, sedikit serong, dan gigi halus. Bagian punggung warnaya
mendekati keabuan, putih perak bagian bawah. Hidup di perairan pantai, muara-
maura sungai, teluk-teluk dan ikan payau.
II HASIL DAN PEMBAHASAN
Nama
LokalSpesies
Kadar
Air
(%)
Kadar
Protein
(%)
Kadar
Lemak
(%)
Kadar
Abu
(%)
Sumber
Guram
e
Osphronemus
gouramy
72.96
-
75.48
18.71 -
20.67
2.20-
2.79
0.95-
1.03
Nurjanah
et al.
2009
Ikan
masCyprinus carpio
76.7 ±
4.9
14.61 ±
0.00
0.2 ±
0.00
0.8 ±
0.2
Ernawati
2010
Kijing
Lokal
Pilsbryoconcha
exillis81.54 3.08 8.9 1.08
Anne
2009
Kijing
taiwanAnodanta sp. 81.31 10.57 3.37 0.42
Anne
2009
Lele
dumboClarias gariepinus 79.73 17.71 0.95 1.47
Nurimala
et al.
2009
Lele
localClarias batracus 76.8 19.0 3 1.4
Nurimala
et al.
2009
MolaAmblypharyngodo
n mola
76.38
± 2.52
18.46 ±
1.86
4.10 ±
0.98
1.64 ±
0.54
Santoso
et al.
1999
MujaerOreochromis
mossambicus80.94 16.47 2.65 0.95
Trilaksani
et al.
1999
Nila
merahOreochromis sp. 77.69 16.42 1.69 1.32
Santoso
et al.
1999
PatinPangasius
pangasius82.22 14.53 1.03 0.74
Trilaksani
et al.
1999
Sapu- Liposarcus 83.16 11.97 0.03 2.51 Nurjanah
sapu pardaliset al.
2005
Tabel 1. Komposisi kimia ikan air tawar
Tabel 2. Komposisi kimia ikan air tawar
Nama
LokalSpesies
Kadar
Air
(%)
Kadar
Protein
(%)
Kadar
Lemak
(%)
Kadar
Abu
(%)
Sumber
Bawal
hitam
Parastromateus
niger
77.72
± 0.91
19.55 ±
3.42
2.33 ±
0.11
1.37 ±
0.28
Nurnadia
2011
Bawal
putih
Pampus
argenteus
79.32
± 2.75
18.63 ±
0.75
2.09 ±
0.93
1.01 ±
0.26
Nurnadia
2011
Kakap Lutjanus sp. 80,51 17,82 0,55 1,33BBRP2B
2011
Kembung Rastrelliger sp. 73,91 22,01 0,22 3,22Desniar
2009
LayaranIstiophorus
gladius66,79 15,55 3,07 2,16
Murniyat
2009
Manyung Arius thalasinus 78,1 12,45 0,55 1,25BBRP2B
2011
ParangChirocentrus
dorab
80.32
± 6.10
20.83 ±
2.50
1.22 ±
0.22
1.39 ±
0.28
Nurnadia
2011
SebelahPsettodes
eurumei
80.27
± 1.13
18.49 ±
1.26
0.70 ±
0.10
1.42 ±
0.64
Nurnadia
2011
SelarCaranx
leptolepis76,04 15,76 2,92 2,38
Desniar
2007
Selar
kuningCaesio cuning
79.48
± 2.90
19.98 ±
2.03
2.12 ±
0.50
0.93 ±
0.08
Nurnadia
2011
TenggiriScomberomerus
commerson
82.12
± 5.19
19.77 ±
4.29
1.05 ±
0.06
1.24 ±
0.17
Nurnadia
2011
Tabel 3. Komposisi mineral pada beberapa ikan air tawar
Daftar Pustaka
[BBRP2B] Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi. 2011.
Database nilai gizi ikan [terhubung jaring berkala] www.bbrp2b.kkp.go.id
[27 Maret 2011]
Anne P. 2009. Karakteristik Asam Lemak dan Kolesterol Kijing Lokal
(Pilsbryoconcha exillis) dari situ gede bogor akibat proses pengukusan.
[Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut
Pertanian Bogor.
Desniar, Poernomo D, Wijatur W. 2009. Pengaruh konsentrasi garam pada peda
ikan kembung (Rastrelliger sp.) dengan fermentasi spontan. Jurnal
Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia V(12):73-87.
Desniar, Timoryana VDF. 2007. Studi pembuatan kecap ikan selar (Caranx
leptolepis) dengan fermentasi spontan. [prosiding]. Yogyakarta:
Perikanan dan Kelautan UGM.
Ernawati. 2010. Karakteristik surimi hasil pengkomposisian ikan nila dan ikan
mas selama penyimpanan suhu dingin. [Skripsi]. Bogor: Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Fawole O, Ogundiran, M.A., Ayandiran, T.A., Olagunju, O. F. 2007. Proximate
and Mineral Composition in Some Selected Fresh Water Fishes in
Nigeria. Internet Journal of Food Safety, Vol(9): 52-55.
Murniyat, Muljanah I, Indriati N. 2009. Pengaruh penambahan garam, bumbu dan
tepung tapiokan pada produk fish finger daging lumat ikan layaran
(Istiophorus gladius). Seminar Nasional Perikana Indonesia Tahun
2009.
Nurimala M, Nurjanah, Utama RH. 2009. Kemunduran mutu ikan lele dumbo
(Clarias gariepinus) pada penyimpanan suhu chilling dengan perlakuan
cara mati. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia XI(1):1-16.
Nurnadia AA., Azrina A. Amin, I. 2011. Proximate composition and energetic
value of selected marine fsh and shellfsh from the West coast of
Peninsular Malaysia. International Food Research Journal 18:137-148
Nurjanah, Nitbaskara RR, Madiah E. 2005. Pengaruh penambahan bahan pengikat
terhadap karakteristik fisik otak-otak ikan sapu-sapu (Liposardcus
pardalis). Buletin Teknologi Hasil Perikanan VIII(1):1-11.
Santoso J, Nurjanah, Sukarno, Sinaga SR. 1999. Kemunduran mutu ikan nila
merah (Oreochromis sp.) selama penyimpanan pada suhu chilling.
Buletin Teknologi Hasil Perikanan VI (1):1-4.
Trilaksani W, Nurhayati T, Romadhona H. 1999. Kemampuan pembentukan gel
protein ikan mujaer dan ikan patin pada berbagai suhu dan waktu
pemanasan. Buletin Teknologi Hasil Perikanan VIII(2):9-12.