Berbagai Perawatan Bayi Dan Cara Merawat Bayi Dari Lahir Hingga Balita

18
Berbagai Perawatan Bayi dan cara merawat bayi dari lahir hingga balita. Mempunyai bayi yang sehat dan lucu merupakan dambaan bagi setiap ibu di dunia, untuk itu sebagai seorang ibu kita perlu mengetahui perawatan yang baik bagi perkembangan buah hati. Bagi sahabat Cantikinfo yang telah menjadi seorang ibu saya ucapkan selamat, karena sahabat telah menjadi seorang wanita yang sempurna. Sumber gambar : blogspot.com Merawat bayi bukanlah sesuatu yang sulit dan mudah untuk dilakukan, hanya dibutuhkan sedikit keahlian khusus dalam melakukan perawatan, seperti kesabaran, ketelitian dan kasih sayang. Bagi sahabat yang akan menjadi calon ibu dan belum mengetahui bagaimana cara merawat bayi yang benar dan tepat, sahabat dapat mengikuti cara merawat bayi berikut ini : - Mengangkat Bayi Bagi calon ibu, mengangkat bayi bukanlah sesuatu hal yang biasa untuk dilakukan, terlebih lagi jika kita belum mempunyai pengalaman mengenai bayi sedikit pun. Untuk itu berikut ini adalah cara bagaimana mengangkat bayi yang baik dan benar. Berdiri menghadap ke arahnya, susupkan satu tangan ke bawah kepala dan lehernya, dan tangan lain ke pantat bayi. Angkat perlahan dan lembut kearah dada, kemudian putar kepalanya ke arah lekukan siku, lalu sangga tubuhnya dengan lengan ibu. Saat meletakkannya, pegang kepala dan pantantnya. Tarik terlebih dahulu tangan dari pantat, kemudian tarik tangan yang berada di bawah kepala. - Memandikan Bayi

description

Berbagai Perawatan Bayi dan cara merawat bayi dari lahir hingga balita

Transcript of Berbagai Perawatan Bayi Dan Cara Merawat Bayi Dari Lahir Hingga Balita

Berbagai Perawatan Bayi dan cara merawat bayi dari lahir hingga balita. Mempunyai bayi yang sehat dan lucu merupakan dambaan bagi setiap ibu di dunia, untuk itu sebagai seorang ibu kita perlu mengetahui perawatan yang baik bagi perkembangan buah hati. Bagi sahabat Cantikinfo yang telah menjadi seorang ibu saya ucapkan selamat, karena sahabat telah menjadi seorang wanita yang sempurna.

Sumber gambar : blogspot.comMerawat bayi bukanlah sesuatu yang sulit dan mudah untuk dilakukan, hanya dibutuhkan sedikit keahlian khusus dalam melakukan perawatan, seperti kesabaran, ketelitian dan kasih sayang. Bagi sahabat yang akan menjadi calon ibu dan belum mengetahui bagaimana cara merawat bayi yang benar dan tepat, sahabat dapat mengikuti cara merawat bayi berikut ini :

- Mengangkat Bayi Bagi calon ibu, mengangkat bayi bukanlah sesuatu hal yang biasa untuk dilakukan, terlebih lagi jika kita belum mempunyai pengalaman mengenai bayi sedikit pun. Untuk itu berikut ini adalah cara bagaimana mengangkat bayi yang baik dan benar.Berdiri menghadap ke arahnya, susupkan satu tangan ke bawah kepala dan lehernya, dan tangan lain ke pantat bayi.Angkat perlahan dan lembut kearah dada, kemudian putar kepalanya ke arah lekukan siku, lalu sangga tubuhnya dengan lengan ibu.Saat meletakkannya, pegang kepala dan pantantnya. Tarik terlebih dahulu tangan dari pantat, kemudian tarik tangan yang berada di bawah kepala.- Memandikan BayiMemandikan bayi merupakan suatu hal yang sulit untuk dilakukan, apalagi jika kita tidak mempunyai pengalaman sedikit pun untuk memandikan bayi, untuk itu seorang ibu perlu mengetahui dengan benar bagaimana cara memandikan bayi yang benar.Sebelum ibu memandikan bayi, sebaiknya persiapkanlah terlebih dahulu semua keperluan mandinya, seperti handuk, sabun mandi, pakaian bayi hingga kosmetik bayi. Setelah itu siapkan air hangat (36 derajat - 37 derajat celcius) atau terasa hangat di siku tangan ibu, dan lepaskanlah baju bayi secara bertahap. Mandikanlah bayi mulai dari daerah wajah, kepala, dada dan lainnya.Setelah itu bersihkan daerah mata dari luar ke dalam dengan menggunakan kapas yang telah dibasahi.Basuhlah dari daerah kepala, wajah, leher, dada, lengan, punggung, dan perhatikanlah daerha lipatan.Gunakan shampo pada bagian kepala dan sabuni bagian badan bayi dengan menggunakan waslap yang telah dibasahi dengan air hangat.Setelah itu, bilaslah dengan air hingga bersih dan keringkan dengan menggunakan handuk yang lembut.- Merawat Tali PusarBagi bayi yang baru lahir, tentu masih mempunyai tali pusar yang menempel pada tubuhnya, untuk itu saya akan memberikan informasi bagaiman cara merawat tali pusar yang baik berikut ini.Setelah selesai mandi, bersihkan sekeliling dan bagian dasar tali pusat dengan kain kasa yang dibasahi air, kemudian keringkan dan bungkus kembali dengan kain kasa yang baru.Daerah tali pusar harus tetap kering dan bersih, hindari menutup daerah tersebut dengan popok.- Mengganti PopokMengganti popok merupakan hal mudah, tetapi juga dibutuhkan sedikit keahlian dalam menggantikannya, karena apabila tidak dibersihkan dengan benar, kulit bayi akan menjadi lecet. Gantilah popok bayi setiap kali basah.Bersihkan terlebih dahulu daerah bayi yang terkena kencing dengan air bersih dan keringkan dengan handuk kecil atau tissu.Setelah kering, beri pupur pada daerah lipatan paha dan belakang agar terhindar dari kulit lecet.- Menidurkan Bayi

Seorang bayi membutuhkan waktu tidur 16 jam sehari, dengan tidur malam yang gelisah, diselingi beberapa kali bangun. Bayi belum memiliki jadwal tidur yang tetap hingga bayi berusia 5 minggu.Untuk membuat bayi merasa lebih nyaman saat tidur, sebaiknya ibu dapat mencoba cara dibawah ini.Mandikan bayi dengan air hangat yang telah ditetesi dengan baby bath.Setelah selesai mandi, pijat bayi dengan baby oil atau lotion.Ciptakan suasana yang nyaman an tenang di kamar tidurnya.Ibu bisa mencoba dengan membacakan dongeng dan menyanyikan lagu nina bobok, atau membubuhi bayi dengan baby powder.Sebaiknya ibu menggunakan produk bayi yang harumnya menenangkan, namun aman dan telah teruji secara klinis.Demikian artikel kali ini mengenai perawatan bayi dan cara merawat bayi dari lahir hingga balita. Semoga artikel kali ini dapat bemanfaat bagi sahabat Cantikinfo dan dapat dijadikan sebagai bahan refernsi sebelum menjadi calon ibu yang sesungguhnya. Sekian dan sampai bertemu dalam artikel selanjutnya. Terima kasih.^^

atau anak usia di bawah lima tahun dengan baik wajib dilaksanakan oleh semua orang tua. Dalam pelaksanaannya, hal ini tentu saja tidak mudah mengingat setiap anak memiliki karakter yang berbeda- beda. Sehingga, orang tua tidak dapat menyamakan cara mereka dalam mendidik anak antara anak yang satu dengan yang lain. Namun, orang tua dapat mengambil poin- poin yang dapat diterapkan dalam mendidik anak balita secara general sehingga dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Seperti yang kita ketahui bahwa tahap balita merupakan tahap pertumbuhan anak yang dimulai sejak anak berumur duabelas bulan dan tahap ini merupakan tahap di mana anak- anak mengenal dunia luar yang merupakan tempat berinteraksi secara langsung dengan lingkungan yang beru mereka kenal.

cara mendidik anak balitaDalam melewati masa balita, otak anak bekerja secara maksimal dengan menyerap apapun yang ia lihat, dengar, dan rasakan tanpa adanya kemampuan untuk memilah mana yang baik dan mana yang buruk bagi mereka. Dalam melewati fase inilah peran orang tua sangat penting dalam mendampingi tumbuh kembang anak secara optimal. Orang tua sangat bertanggung jawab dalam memilah mana yang baik dan mana yang buruk untuk anak- anak mereka sehingga diharapkan bahwa sang buah hati hanya akan menerima input yang baik dan bermanfaat dari apa yang mereka dapatkan di lingkungan sekitar. Menurut para ahli, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendidik anak balita dengan baik dan benar tanpa harus menggurui mereka secara kaku. Berbagai cara mendidik anak balita tersebut dapat dilakukan dengan cara yang lebih menyenangkan dan sesuai dengan dunia anak- anak khususnya balita sehingga mereka tidak sadar bahwa mereka sedang melampaui tahap pendidikan dari orang tua, yakni pendidikan yang menyenangkan. Apa saja cara- cara edukatif dan menyenangkan yang dapat diterapkan kepada anak- anak yang masih berusia balita? Kali ini kita akan mengulas lebih jauh mengenai cara mendidik anak balita yang baik dan benar serta sesuai dengan dunia anak- anak.

Cara pertama yang dapat diterapkan ddalam mendidik anak balita adalah dengan mengajarkan mereka tata krama. Mengajarkan tata krama kepada anak sejak usia balita sangat penting untuk dilakukan dengan tujuan agar anak terbiasa dalam bersikap menghormati orang lain ketika ia tumbuh besar kelak. Selain itu, jika anak dibiasakan untuk mengenal cara bertata krama dengan baik, maka seorang anak akan tumbuh menjadi anak yang sopan santun dan tahu adat. Kita harus ingat bahwa masa balita adalah masa yang paling mudah bagi seorang anak untuk menyerap semua informasi yang mereka dapat dari lingkungan sekitar. Untuk itu, alangkah baiknya jika orang tua mengajarkan hal- hal yang baik kepada anak yang salah satunya adalah dengan mengajarkan tata krama. Dalam mengajarkan tata krama kepada anak, orang tua dapat memulainya dengan menerapkan hal- hal yang sederhana seperti melatih anak mengucapkan terima kasih, silakan, serta meminta tolong jika mengalami kesulitan. Dalam hal ini, orang tua dapat menjadi role model bagi anak dengan mempraktekannya secara langsung seperti meminta tolong kepada sang buah hati untuk mengambilkan sesuatu yang dapat mereka raih dan mengucapkan terima kasih ketika mereka menyerahkannya kepada kita. Dengan membiasakan hal- hal sederhana seperti ini, maka akan terbentuk pribadi anak yang sopan dan tahu bagaimana cara mengucapkan terima kasih serta meminta tolong dengan baik dan sesuai pada tempatnya. Yang perlu diingat oleh orang tua adalah bahwasanya pola pikir anak masih sangat lugu, sehingga dia kurang peka terhadap perasaan anda. Untuk itu, anda sebagai orang tua harus lebih sabar dalam menghadapi sang anak dan hindari untuk membentak mereka ketika mereka melakukan kesalahan. Memberi nasehat dengan sabar akan membuat mereka merasa lebih baik dan lebih sadar untuk tidak melakukan kesalahannya lagi dibandingkan dengan membentak mereka karena membentak justru akan mengecilkan hati sang anak yang tentu akan membuat sang anak menangis.

Cara mendidik anak balita yang dapat dilakukan oleh orang tua selanjutnya adalah dengan mengenalkan mereka dengan pendidikan. Mengingat usia mereka masih di bawah lima tahun, maka pendidikan yang dimaksud di sini bukanlah pendidika yang bersifat formal dan akademis, melainkan yang bersifat lebih menyenangkan dan sederhana. Mengajarkan pendidikan kepada anak usia di bawah lima tahun dapat dilaksanakan dengan mengenalkan berbagai jenis warna kepada anak. Ada berbagai cara yang dapat diterapkan orang tua dalam mengenalkan warna kepada anak antara lain dengan menggunakan media berwarna yang dapat sitemukan di lingkungan sekitar anak sehari- hari, antara lain balon, bola berwarna, melalui warna pakaian, dan lain- lain. Hal lain yang dapat dilakukan orang tua dalam mengenalkan warna kepada anak antara lain dengan memilih salah satu mainan berwarna dan meminta anak untuk menebak warna tersebut guna menstimulus otak anak mengingat warna yang telah mereka kenal. Dengan menerapkan hal ini, daya ingat anak akan menjadi lebih baik karena mereka belajar mengenal warna dengan cara yang lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, adal baiknya jika orang tua mengulangi aktifitas pengenalan warna dengan bermain tebak warna di sela- sela kebersamaan anak dengan orang tua bahkan pada saat bepergian sampai anak anda benar benar mampu mengingat semua jenis warna yang pernah mereka lihat dan temukan di lingkungan sekitar mereka.

cara mendidik anak balita laki-lakiCara mendidik anak yang berusia di bawah lima tahun, ika ia belum mampu berjalan, yakni dengan mengajarkan mereka untuk berjalan. Fase ini biasanya dilakukan oleh orang tua ketika sang buah hati memasuki usia satu setengah tahun. Melatih anak untuk berjalan dengan langkah yang tepat merupakan suatu kewajiban bagi orang tua agar tidak terjadi perubahan struktur tubuh sang anak terutama di daerah kaki. Hal ini penting untuk diperhatikan mengingat kaki merupakan anggota tubuh di mana seluruh tubuh bagian atas bertumpu kepadanya, sehingga apabila terjadi perubahan struktur pada kaki karena pola berjalan yang tidak tepat pada anak sejak ia berusia di bawah lima tahun, maka pertumbuha mereka akan terganggu pula. Untuk itu, blatihlah anak anda untuk berjalan dengan langkah yang tepat agar tidak terjadi semacam gangguan kesehatan yang serius di kemudian hari.

Dalam mendidik anak usia balita, tak ada salahnya pula bagi orang tua untuk melatih anak mandiri sjak kecil. Hal ini dapat dilakukan dengan melatih anak makan dan menyuap makanannya sendiri sedikit demi sedikit. Hal ini baik untuk dilakukan sebagai upaya awal dalam membiasakan anak untuk mandiri sehingga ketika anak memasuki usia awal sekolah, mereka tidak akan meminta orang tua untuk menyuapi mereka saat makan. Selain itu, mebiasakan anak balita untuk makan tepat pada waktunya dengan menyediakan makanan kepada anak apabila sudah tiba waktu makan akan membentuk anak menjadi pribadi yang terbiasa makan dengan teratur. Tentu hal ini merupakan langkah awal untuk hidup sehat, bukan? Dengan melatih anak seperti ini, maka anak akan terbiasa untuk makan sendiri ketika mereka beranjak dewasa nanti.

Hal lain yang tak kalah penting untuk diterapkan orang tua dalam mendidik anak usia balita adalah dengan mengajarkan mereka untuk tidur tepat waktu. Membiasakan anak untuk tidur tepat waktu bukan tanpa alasan, melainkan untuk menjaga kondisi anak agar tetap sehat sehingga pada pai hari anak anda tidak akan rewel dan lebih aktif dalam bermain. Selain itu, biasakan kepada anak untuk tidur siang mengingat mereka belum memiliki aktifitas rutin tertentu seperti orang dewasa. Dengan membiasakan anak untuk tidur siang akan sangat berguna untuk pertumbuhan fisik sang anak. Dalam hal ini, jangan membiarkan anak bermain terlalu lama sehingga mengurangi waktu istirahatnya karena hal ini dapat berdampak kurang baik bagi kesehatan fisiknya selama masa pertumbuhan. Hal yang mungkin terjadi saat anak anda tidak memiliki waktu tidur yang cukup adalah mereka akan rewel dan cenderung sulit berhenti menangis. Sebagai solusinya, anda mungkin memerlukan sebotol susu agar memudahkan anak untuk tidur di siang atau malam hari. Sebaiknya hindari pemakaian dot karena anak akan terbiasa memakainya bahkan ketika ia memasuki usia pra sekolah.

Dalam menerapkan cara mendidik anak balita, orang tua juga dapat mengajarkan kepada mereka mengenai cara untuk membereskan mainan mereka sendiri. Dalam penerapannya, orang tua dapat memberikan contoh secara langsung kepada anak denganmembereskan mainan bersama setelah digunakan. Sebagai pembiasaan , orang tua dapat melakukan hal ini berulang- ulang setiap kali sang anak menggunakan mainan mereka. Dengan menerapkan hal tersebut, anak cenderung mengulangi hal yang pernah dilakukan bersama orang tuanya meskipun saat itu tidak ada orang tua disampingnya.

Beberapa penjelasan di atas merupakan ara- cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam mengajarkan anaknya yang masih berusia balita untuk terbiasa melakukan hal- hal yang baik. Dengan melatih sang anak untuk melakukan hal- hal kecil yang baik, maka anak akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang cerdas dan pintar. Selain itu, akan terbentuk pula karakter anak yang mansdiri, bertanggung jawab, serta memiliki tata krama yang baik terhadap orang lain terutama kepada orang yang lebih tua. Dengan demikian, orang tua akan lebih mudah dalam memberikan pendidikan yang baru dan tidak kesulitan dalam membiasakan hal- hal baik kepada anak ketika mereka beranjak dewasa nanti. Yang perlu diingat bagi para orang tua dalam mendidik anak- anak yang masih berusia di bawah lima tahun adalah kesabaran, kesabaran dan kesabaran. Janganlah meluapkan emosi kepada anak balita karena hal tersebut dapat menimbulkan trauma tersendiri bagi sang anak yang tentu kurang baik bagi pertumbuhan mentalnya. Dengan tetap bersabar dan telaten dalam menghadapi respon- respon yang mungkin ditimbulkan oleh anak dalam mengikuti apa yang kita ajarkan. Dengan kesabaran, orang tua akan mendapaykan hasil yang maksimal dalam membentuk karakter anak menjadi pribadi yang sopan dan cerdas serta kreatif. Untuk itulah, setiap orang tua harus tahu dan mahu menerapkan cara mendidik anak balita.

makalah kesehatan lansiaBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSeiring dengan berkembangnya Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat perkembangan yang cukup baik, maka makin tinggi pula harapan hidup penduduknya. Diperkirakan harapan hidup orang Indonesia dapat mencapai 70 tahun pada tahun 2000.Kesejahteraan penduduk usia lanjut karena kondisi fisik dan/atau mentalnya tidak memungkinkan lagi untuk berperan dalam pembangunan, maka lansia perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat (GBHN, 1993).Berbagai upaya telah dilaksanakan oleh instansi pemerintah diantaranya pelayanan kesehatan, sosial, ketenagakerjaan dan lainnya telah dikerjakan pada berbagai tingkatan, yaitu tingkat individu lansia, kelompok lansia, keluarga, Panti Sosial Tresna Wreda (PSTW), Sarana pelayanan kesehatan tingkat dasar (primer), tingkat pertama (sekunder), tingkat lanjutan, (tersier) untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada lansia.B. Tujuan1. agar mahasiswa mengetahui cara menghadapi dan merawat lansia.2. Agar mahasiswa mengerti masalah apa saja yang dialami oleh lansia.3. Menambah wawasan mahasiswa tantang keperawatan komunitas khus nya gerontik.BAB IITINJAUAN TEORIA. Masalah Kesehatan Gerontik1. Masalah kehidupan sexualAdanya anggapan bahwa semua ketertarikan seks pada lansia telah hilang adalah mitos atau kesalahpahaman. (parke, 1990). Pada kenyataannya hubungan seksual pada suami isri yang sudah menikah dapat berlanjut sampai bertahun-tahun. Bahkan aktivitas ini dapat dilakukan pada saat klien sakit aau mengalami ketidakmampuan dengan cara berimajinasi atau menyesuaikan diri dengan pasangan masing-masing. Hal ini dapat menjadi tanda bahwa maturitas dan kemesraan antara kedua pasangan sepenuhnya normal. Ketertarikan terhadap hubungan intim dapat terulang antara pasangan dalam membentuk ikatan fisik dan emosional secara mendalam selama masih mampu melaksanakan.2. Perubahan prilakuPada lansia sering dijumpai terjadinya perubahan perilaku diantaranya: daya ingat menurun, pelupa, sering menarik diri, ada kecendrungan penurunan merawat diri, timbulnya kecemasan karena dirinya sudah tidak menarik lagi, lansia sering menyebabkan sensitivitas emosional seseorang yang akhinya menjadi sumber banyak masalah.3. Pembatasan fisikSemakin lanjut usia seseorang, mereka akan mengalami kemunduran terutama dibidang kemampuan fisik yang dapat mengakibatkan penurunan pada peranan peranan sosialnya. Hal ini mengakibatkan pula timbulnya ganggun di dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga dapat meningkatkan ketergantunan yang memerlukan bantuan orang lain.4. Palliative carePemberian obat pada lansia bersifat palliative care adalah obat tersebut ditunjukan untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh lansia. Fenomena poli fermasi dapat menimbulkan masalah, yaitu adanya interaksi obat dan efek samping obat. Sebagai contoh klien dengan gagal jantung dan edema mungkin diobatai dengan dioksin dan diuretika. Diuretik berfungsi untu mengurangi volume darah dan salah satu efek sampingnya yaitu keracunan digosin. Klien yang sama mungkin mengalami depresi sehingga diobati dengan antidepresan. Dan efek samping inilah yang menyebaban ketidaknyaman lansia.5. Pengunaan obatMedikasi pada lansia memerlukan perhatian yang khusus dan merupakan persoalan yang sering kali muncul dimasyarakat atau rumah sakit. Persoalan utama dan terapi obat pada lansia adalah terjadinya perubahan fisiologi pada lansia akibat efek obat yang luas, termasuk efek samping obat tersebut. (Watson, 1992). Dampak praktis dengan adanya perubahan usia ini adalah bahwa obat dengan dosis yang lebih kecil cenderung diberikan untuk lansia. Namun hal ini tetap bermasalah karena lansia sering kali menderita bermacam-macam penyakit untuk diobati sehingga mereka membutuhkan beberapa jenis obat. Persoalan yang dialami lansia dalam pengobatan adalah :BingungLemah ingatanPenglihatan berkurangTidak bias memegangKurang memahami pentingnya program tersebut unuk dipatuhi dan dijalankan6. Kesehatan mentalSelain mengalami kemunduran fisik lansia juga mengalami kemunduran mental. Semakin lanjut seseorang, kesibukan soialnya akan semakin berkurang dan dapat mengakibatkan berkurangnya intregrasi dengan lingkungannya.B. Upaya Pelayanan Kesehatan terhadap LansiaUpaya pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi azas, pendekatan, dan jenis pelayanan kesehatan yang diterima.1. AzasMenurut WHO (1991) adalah to Add life to the Years that Have Been Added to life, dengan prinsip kemerdekaan (independence), partisipasi (participation), perawatan (care), pemenuhan diri (self fulfillment), dan kehormatan (dignity).Azas yang dianut oleh Departemen Kesehatan RI adalah Add life to the Years, Add Health to Life, and Add Years to Life, yaitu meningkatkan mutu kehidupan lanjut usia, meningkatkan kesehatan, dan memperpanjang usia.2. PendekatanMenurut World Health Organization (1982), pendekatan yang digunakan adalag sebagai berikut :Menikmati hasil pembangunan (sharing the benefits of social development)Masing-masing lansia mempunyai keunikan (individuality of aging persons)Lansia diusahakan mandiri dalam berbagai hal (nondependence)Lansia turut memilih kebijakan (choice)Memberikan perawatan di rumah (home care)Pelayanan harus dicapai dengan mudah (accessibility)Mendorong ikatan akrab antar kelompok/ antar generasi (engaging the aging)Transportasi dan utilitas bangunan yang sesuai dengan lansia (mobility)Para lansia dapat terus berguna dalam menghasilkan karya (productivity)Lansia beserta keluarga aktif memelihara kesehatan lansia (self help care and family care)3. JenisJenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lim upaya kesehatan, yaituPromotif, prevention, diagnosa dini dan pengobatan, pembatasan kecacatan, serta pemulihan.PromotifUpaya promotif juga merupakan proses advokasi kesehatan untuk meningkatkan dukungan klien, tenaga profesional dan masyarakat terhadap praktek kesehatan yang positif menjadi norma-norma sosial.Upaya perlindungan kesehatan bagi lansia sebagai berikut :Mengurangi cederaMeningkatkan keamanan di tempat kerjaMeningkatkan perlindungan dari kualitas udara yang burukMenibgkatkan keamanan, penanganan makanan dan obat-obatanMeningkatkan perhatian terhadap kebutuhan gigi dan mulutPreventifMencakup pencegahan primer, sekunder dan tersier. Contoh pencegahan primer : program imunisasi, konseling, dukungan nutrisi, exercise, keamanan di dalam dan sekitar rumah, menejemen stres, menggunakan medikasi yang tepat.Melakukakn pencegahan sekuder meliputi pemeriksaan terhadap penderita tanpa gejala. Jenis pelayanan pencegahan sekunder: kontrol hipertensi, deteksi dan pengobatan kanker, skrining : pemeriksaan rektal, mamogram, papsmear, gigi, mulut.Melakukan pencegahan tersier dilakukan sesudah gejala penyakit dan cacat. Jenis pelayanan mencegah berkembangnya gejala dengan memfasilisasi rehabilitasi, medukung usaha untuk mempertahankan kemampuan anggota badan yang masih bnerfungsiRehabilitatifPrinsip :Pertahankan lingkungan amanPertahankan kenyamanan, istirahat, aktifitas dan mobilitasPertahankan kecukupan giziPertahankan fungsi pernafasanPertahankan aliran darahPertahankan kulitPertahankan fungsi pencernaanPertahankan fungsi saluran perkemihaanMeningkatkan fungsi psikososialPertahankan komunikasiMendorong pelaksanaan tugasC. Hukum dan Perundang-undangan yang Terkait dengan LansiaUU No. 4 tahun 1965 tentang Pemberian Bantuan bagi Orang Jomp.UU No.14 tahun 1969 tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga KerjaUU No.6 tahun 1974 tentang Ketentuan Pokok Kesejahteraan SosialUU No.3 tahun 1982 tentang Jaminan Sosial Tenaga KerjaUU No.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan NasionalUU No. 2 tahun 1992 tentang Usaha PerasuransianUU No.4 tahun 1992 tentang Perumahan dan PemukimanUU No.10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga SejahteraUU No.11 tahun 1992 tentang Dana PensiunUU No.23 tahun 1992 tentang KesehatanPP No.21 tahun 1994 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga SejahteraPP No.27 tahun 1994 tentang Pengelolaan Perkembangan KependudukanUU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia (tambahan lembaran negara Nomor 3796) sebagai pengganti UU No.4 tahun 1965 tentang Pemberian Bantuan bagi Orang Jompo.UU No. 13 tahun 1998 ini berisikan antara lain :Hak, kewajiban, tugas, serta tanggung jawab pemerintah, masyarakat, dan kelembagaan.Upaya pemberdayaanUpaya peningkatan kesejahteraan sosial lansia potensial dan tidak potensialPelayanan terhadap lansiaPerlindungan sosialBantuan sosialKoordinasiKetentuan pidana dan sanksi administrasiKetentuan peralihanBeberapa undang-undang yang perlu disusun adalah :UU tentang Pelayanan Lansia Berkelanjutan (Continum of Care)UU tentang Tunjangan Perawatan LansiaUU tentang Penghuni Panti (Charter of Residents Right)UU tentang Pelayanan Lansia di Masyarakat (Community Option Program)D. Peran PerawatBerkaitan dengan kode etik yang harus diperhatikan oleh perawat adalah :Perawat harus memberikan rasa hormat kepada klien tanpa memperhatikan suku, ras, gol, pangkat, jabatan, status social, maslah kesehatan.Menjaga rahasia klienMelindungi klien dari campur tangan pihak yang tidak kompeten, tidak etis, praktek illegal.Perawat berhak mnerima jasa dari hasil konsultasi danpekerjaannyaPerawat menjaga kompetesi keperawatanPerawat memberikan pendapat dan menggunakannya. Kompetei individu serta kualifikasi daalm memberikan konsultasiBerpartisipasi aktif dalam kelanjutanyaperkembangannya body of knowledgeBerpartipitasi aktif dalam meningkatan standar professionalBerpatisipasi dalam usaha mencegah masyarakat, dari informasi yang salah dan misinterpretasi dan menjaga integritas perawatPerawat melakukan kolaborasi dengan profesi kesehatannya yang lain atau ahli dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat termasuk pada lansia.E. Program Pemerintah dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Khususnya LansiaContoh upaya pemerintah di negara maju dalam meningkatkan kesehatan masyarakatnya, diantaranya adanya medicare dan medicaid. Medicare adalah program asuransi social federal yang dirancang untu menyediakan perawatan kesehatan bagi lansia yang memberikan jaminan keamanan social. Medicare dibagi 2 : bagian A asuransi rumah sakit dan B asuransi medis. Semua pasien berhak atas bagian A, yang memberikan santunan terbatas untuk perawatan rumah sakit dan perawatan di rumah pasca rumah sakit dan kunjungan asuhan kesehatan yang tidak terbatas di rumah. Bagian B merupakan program sukarela dengan penambhan sedikit premi perbulan, bagian B menyantuni secara terbatas layanan rawat jalan medis dan kunjungan dokter. Layanan mayor yang tidak di santuni oleh ke dua bagian tersebut termasuk asuhan keperwatan tidak terampil, asuhan keperawatan rumah yang berkelanjutan obat-obat yang diresepkan, kaca mata dan perawatan gigi. Medical membayar sekitar biyaya kesehatan lansia (U.S Senate Committee on Aging, 1991).Medicaid adalah program kesehatan yang dibiayai oleh dana Negara dan bantuan pemerintah bersangkutan. Program ini beredaq antara satu Negara dengan lainya dan hanya diperuntukan bagi orang tidak mampu. Medicaid merupakan sumber utama dana masyarakat yang memberikan asuhan keperawatan di rumah bagi lansia yang tidak mampu. Program ini menjamin semua layanan medis dasar dan layanan medis lain seperti obta-obatan, kaca mata dan perawatan gigi.Adapun program kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia yang diperuntukkan khusunya bagi lansia adalah JPKM yang merupakan salah satu program pokok perawatan kesehatan masyarakat yang ada di puskesmas sasarannya adalah yang didalamnya ada keluarga lansia. Perkembangan jumlah keluarga yang terus menerus meningkat dan banyaknya keluarga yang berisiko tentunya menurut perawat memberikan pelayanan pada keluarga secara professional. Tuntutan ini tentunya membangun Indonesia Sehat 2010 yang salah satu strateginya adalah Jaminan Pemeliharan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Dengan strategi ini diharapkan lansia mendapatkan yang baik dan perhatian yang selayaknF. Pandangan Islam Tentang LansiaFirman Allah dalam Al-Quran Surat Al-Isra : 23-24Artinya :Dan tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah berbuat baik ibu bapakmu. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai usia lanjut dalam pemeliharaan, maka jangan sekali-sekali engkau mengatakan kepada ke duanya perkataan Ah dan janganlah engkau membentak mereka dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih saying dan ucapkanlah wahai tuhanku sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku diwaktu kecil.DAFTAR PUSTAKAMaryam, R siti.Mengenal Usia Lanjut dan Perawatanya. 2008. Jakatra: Salemba medikaSituart dan Sundart. Keperawatan Medikal Bedah 1.2001. Jakarta: EGCMubarak Wahid iqbal,dkk. Ilmu Keperawatan Komunitas 2. 2006. Jakarta: Sagung Seto