bengkak

10
LI. M. M. Kapiler Darah LO. 1.1 Definisi Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil yang berasal dari cabang terh arteri sehingga tidak tampak kecuali dibawah mikroskop. Kapiler membentuk anyaman d seluruh jaringan tubuh kapiler selanjutnya bertemu satu dengan yang lain menjadi p darah yang lebih besar dan disebut !ena. Kapiler adalah pembuluh yang ideal untuk t pertukaran bahan"bahan antara darah dan jaringan memiliki percabangan yang luas se terjangkau oleh semua sel. LO. 1.# $truktur kapiler $truktur dinding kapiler tersusun atas satu lapisan uniseluler sel"sel endote disebelah luarnya dikelilingi oleh membran dasar. %otal ketebalan dinding itu kira" Diameter kapiler besarnya ) * + (m yaitu ukuran yang cukup besar untuk dapat dilew darah merah dan sel darah lainnya. Luas total semua dinding kapiler di dalam tubuh ,-&& m . /ada dinding kapiler terdapat # buah penghubung kecil yang menghubungkan b dalam dengan bagian luar kapiler. $alah satu dari penghubung ini adalah celah inter merupakan celah tipis yang terletak diantara sel"sel endotel yang saling berdekatan rangka otot jantung dan otot polos hubungan antar sel endotel memungkinkan lewatn molekul sampai diameter 1& nm. $itoplasma sel endotel yang menipis disebut fenestra 0enestrasi memungkinkan lewatnya molekul yang relatif lebih besar dan membuat kapil berpori. /ada sel endothelial terdapat juga banyak gelembung plasmalemal. elembung in terbentuk pada salah satu permukaan sel dengan menghambat paket"paket plasma kecil cairan ekstraseluler. Mereka kemudian dapat bergerak secara lambat melalui sel endo /ori"pori kapiler pada beberapa organ mempunyai sifat"sifat khusus sesuai dengan ke organ. 1. Didalam otak sel endotel kapiler di otak hubungannya sangat rapat sehingga h molekul yang sangat kecil yang dapat masuk #. Didalam hati celah antara sel endotel kapiler begitu lebar terbuka sehingga semua 2at yang larut dalam plasma dapat lewat dari darah masuk ke dalam jarin -. Didalam berkas glomerulus ginjal ada beberapa jendela kecil berbentuk o!al y disebut fenestra yang langsung menembus melalui bagian tengah sel endotel se banyak sekali 2at yang dapat difiltrasi melewati glomerulus tanpa harus melew diantara sel endotelial. Kapiler dibagi menjadi - jenis yaitu3 Kapiler sempurna3 banyak dijumpai pada jaringan termasuk otot paru susunan s pusat dan kulit. $itoplasma sel endotel menebal di tempat yang berinti dan m bagian lainnya.

description

bengkak

Transcript of bengkak

LI. M. M. Kapiler DarahLO. 1.1 DefinisiKapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil yang berasal dari cabang terhalus dari arteri sehingga tidak tampak kecuali dibawah mikroskop. Kapiler membentuk anyaman di seluruh jaringan tubuh, kapiler selanjutnya bertemu satu dengan yang lain menjadi pembuluh darah yang lebih besar dan disebut vena. Kapiler adalah pembuluh yang ideal untuk tempat pertukaran bahan-bahan antara darah dan jaringan memiliki percabangan yang luas sehingga terjangkau oleh semua sel.LO. 1.2 Struktur kapilerStruktur dinding kapiler tersusun atas satu lapisan uniseluler sel-sel endotelial, dan disebelah luarnya dikelilingi oleh membran dasar. Total ketebalan dinding itu kira-kira 0,5 m. Diameter kapiler besarnya 4 9 m, yaitu ukuran yang cukup besar untuk dapat dilewati oleh sel darah merah dan sel darah lainnya. Luas total semua dinding kapiler di dalam tubuh melebihi 6300 m. Pada dinding kapiler terdapat 2 buah penghubung kecil yang menghubungkan bagian dalam dengan bagian luar kapiler. Salah satu dari penghubung ini adalah celah interseluler yang merupakan celah tipis yang terletak diantara sel-sel endotel yang saling berdekatan. Dalam otot rangka, otot jantung dan otot polos, hubungan antar sel endotel memungkinkan lewatnya molekul sampai diameter 10 nm. Sitoplasma sel endotel yang menipis disebut fenestrasi. Fenestrasi memungkinkan lewatnya molekul yang relatif lebih besar dan membuat kapiler seperti berpori.Pada sel endothelial terdapat juga banyak gelembung plasmalemal. Gelembung ini terbentuk pada salah satu permukaan sel dengan menghambat paket-paket plasma kecil atau cairan ekstraseluler. Mereka kemudian dapat bergerak secara lambat melalui sel endotelial.Pori-pori kapiler pada beberapa organ mempunyai sifat-sifat khusus sesuai dengan kebutuhan organ.1. Didalam otak, sel endotel kapiler di otak hubungannya sangat rapat sehingga hanya molekul yang sangat kecil yang dapat masuk2. Didalam hati, celah antara sel endotel kapiler begitu lebar terbuka, sehingga hampir semua zat yang larut dalam plasma dapat lewat dari darah masuk ke dalam jaringan hati.3. Didalam berkas glomerulus ginjal, ada beberapa jendela kecil berbentuk oval yang disebut fenestra yang langsung menembus melalui bagian tengah sel endotel, sehingga banyak sekali zat yang dapat difiltrasi melewati glomerulus tanpa harus melewati celah diantara sel endotelial.Kapiler dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: Kapiler sempurna: banyak dijumpai pada jaringan termasuk otot paru, susunan saraf pusat, dan kulit. Sitoplasma sel endotel menebal di tempat yang berinti dan menipis di bagian lainnya. Kapiler bertingkap: pembuluh kapiler bertingkap dijumpai pada mukosa usus, glomerulus, ginjal, dan pankreas. Sitoplasma tipis dan ditempat berpori-pori Kapiler sinusoidal: mempunyai garis tengh, lumen lebih besar dari normal.LO. 1.3 Fungsi1. Tempat terjadinya pertukaran zat-zat antara darah dan cairan jaringan. Oksigen dan zat-zat makanan dimasukkan ke dalam sel melalui pembuluh kapiler. Zat-zat ini digunakan sel untuk memperoleh energi.2. Menyaring darah yang terdapat di ginjal3. Menyerap hasil makanan yang terdapat di usus4. Alat penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena5. Mengambil hasil-hasil dari kelenjarLO. 1.4 Mekanisme sirkulasi

LO. 1.5 Hubungan tekanan hidrostatik dan osmotikTekanan osmotik koloid plasma / tekanan onkotik adalah gaya yang disebabkan oleh dispersi koloid protein protein plasma, tekanan ini ini mendorong pergerakan cairan kedalam kapiler. Tekanan koloid plasma rata rata adalah 25 mmHg. Tekanan hidrostatik cairan interstisium adalah tekanan cairan yang bekerja dibagian luar dinding kapiler oleh cairan interstisium, tekanan ini mendorong cairan masuk ke dalam kapiler.Pergerakan cairan antara kapiler dan jaringan tubuh terutama ditentukan oleh tekanan hidrostatik dan osmotik koloid (tekanan onkotik) yang terutama berasal dari protein darah. Tekanan onkotik relatif stabil, berkisar 25 mmHg. Filtrasi cairan di awal kapiler disebabkan oleh tekanan hidrostatik yang melebihi kanan onkotik. Pada kapiler bagian proksimal (dekat arteriol) tekanan hidrostatik 40 mmHg. Air didorong dari plasma ke dalam cairan interstisium dengan tekanan 15 mmHg, sehingga terjadi filtrasi cairan secara terus menerus dari kapiler ke interstisium.Pada bagian distal kapiler tekanan hidrostatik turun menjadi 10 mmHg. Sebagian besar air dari cairan interstisium ditarik kembali ke dalam plasma dengan tekanan 15 mmHg. Sebagian besar cairan yang difiltrasi di kapiler bagian proksimal kembali ke darah di kapiler bagian distal karena tarikan tekanan onkotik. Cairan yang tertinggal, disalurkan melalui saluran limfe. Sisa air yang ditampung melalui sistem limfatik dibawa kembali ke sistem vena.LI. 2 M. M. EdemaLO. 2.1 DefinisiEdema merupakan suatu keadaan dengan akumulasi cairan di jaringan interstisium secara berlebih akibat penambahan volume yang melebihi kapasitas penyerapan pembuluh limfe. Akumulasi cairan di jaringan interstisium dapat dideteksi secara klinis sebagai suatu pembengkakan. Pembengkakan akibat akumulasi cairan ini disertai atau tanpa terjadi penurunan volume intravaskular (sirkulasi). Penyebabnya antara lain:Kegagalan jantung dalam menjalankan fungsinyaKegagalan ginjal dalam menjalani fungsi ekskresiKegagalan atau kelainan sistem pembuluh limfatikGangguan permiabilitas kapiler dan hipoproteinemia berat yang menyebabkan gangguan tekanan osmotik koloid.LO. 2.2 KlasifikasiEdema dapat dibedakan menjadi :a.Edema lokalisata (edema lokal)Hanya tebatas pada organ/pembuluh darah tertentu. Terdiri dari : Ekstremitas (unilateral), pada vena atau pembuluh darah limfeEkstremitas (bilateral), biasanya pada ekstremitas bawahMuka (facial edema)Asites (cairan di rongga peritoneal)Hidrotoraks (cairan di rongga pleura)b.Edema Generalisata ( edema umum )Pembengkakan yang terjadi pada seluruh tubuh atau sebagian besar tubuh pasien. Biasanya pada:Gagal jantungSirosis hepatisGangguan ekskresiSelain itu, edema juga dapat dibedakan menjadi :a.Edema IntaselulerEdema yang biasa terjadi akibat depresi sistem metabolik jaringan dan tidak adanya nutrisi sel yang adekuat.b.Edema EkstraselulerEdema yang biasanya disebabkan oleh kebocoran abnormal cairan dari plasma ke ruang interstitial dengan melintasi kapiler dan kegagalan limfatik untuk mengembalikan cairan dari interestitium ke dalam darah.LO. 2.3 Penyebab1.Berkurangnya protein dari plasma Penurunan konsentrasi protein plasma menyebabkan penurunan tekanan koloid osmotik plasma. Penurunan tekanan ini menyebabkan filtrasi cairan berlebihan keluar dari pembuluh sedangkan jumlah cairan yang direabsorbsi kurang dari normal. Edema karena hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara yaitu pengeluaran berlebihan protein plasma di urin akibat penyakit ginjal, penurunan sintesis protein plasma akibat penyakit hati. Edema yang disebabkan oleh penurunan konsentrasi protein plasma dapat terjadi melalui beberapa cara :

gangguan hati, gangguan ginjal, malnutrisi protein tekanan onkotik (OPc) menurunpengeluaran berlebihan protein plasma di urin akibat penyakit ginjal ;penurunan sintesis protein plasma akibat penyakit hati ( hati mensintesis hampir semua protein plasma );makanan yang kurang mengandung protein ;atau pengeluaran protein akibat luka bakar yang luas.

2.Meningkatnya tekanan darah kapiler Tekanan darah kapiler merupakan daya untuk menginfiltrasi cairan melalui dinding kapiler. Edema karena peningkatan tekanan darah kapiler dapat ditemukan pada :Ketika darah terbendung di vena, akan disertai dengan peningkatan tekanan darah kapiler karena kapiler mengalirkan isinya ke vena. Akibat kegagalan aliran vena paling sering ditemukan pada ekstremitas bawah, sekunder akibat trombosis abstruktif, edema yang terjadi pada tungkai bawah. Edema kardial terjadi karena tekanan vena meningkat akibat sirkulasi darah terganggu pada penderita payah jantung. Peningkatan ke arah luar dinding kapiler ini terutama berperan pada edema yang terjadi pada gagal jantung kongestif. Kegagalan jantung ini sering dikaitkan dengan pengurangan curah jantung dan pengurangan aliran darah ginjal. Pengurangan tekanan perfusi mengawali aksis renin angiotensi aldosteron yang mengakibatkan ion retensi air natrium dan air dalam ginjal.Edema postural terjadi pada orang yang terus menerus berdiri untuk waktu yang cukup lama maka terjadi edema pada kaki dan pergelangan kaki. Edema ini terjadi jika orang bergerak aktif karena aktivitas otot ikut memperlancar aliran dalam pembuluh.gagal jantung, kegagalan pompa vena : paralisis otot, latihan, peningkatan curah jantung tekanan hidrostatik (HPc) meningkatEdema regional juga dapat terjadi karena restriksi lokal aliran balik vena. contoh : pembengkakan di tungkai dan kaki yang pada masa kehamilan.Uterus membesar menekan vena yang mengalirkan darah dari ekstremitas bawah vena masuk ke rongga abdomen.Pembendungan darah di vena kaki terjadi edema regional di ekstremitas bawah.

3.Meningkatnya permeabilitas kapilerApabila permeabilitas bertambah mengakibatkan protein plasma akan keluar dari kapiler sehingga tekanan koloid osmotik darah menurun dan sebaliknya tekanan koloid cairan interstisium bertambah. Kesetidakimbangan ini mengakibatkan edema lokal yang berkaitan dengan cedera misalnya lepuh dan alergi. Edema setempat akibat bertambahnya permeabilitas kapiler yang disebabkan oleh radang disebut edema inflamatoris sedangkan edema yang sering timbul dalam waktu singkat tanpa sebab yang jelas sering terjadi pada anggota tubuh akibat alergi disebut edema angloneurotik.respon inflamasi, traumapeningkatan OPi dan penurunan Opc

4.Hambatan pembuluh limfatik filariasis limfatik, sumbatan kelenjar getah beningpeningkatan OPi

5.Obstruksi saluran limfeObstruksi saluran limfatik merupakan penyebab primer lain edema. Hal ini terjadi karena kelebihan cairan yang difiltrasi keluar tertahan di cairan interstisium dan tidak dapat dikembalikan ke sistem limfe. Akumulasi protein di cairan interstisium memperberat masalah melalui efek osmotiknya. Sebagai akibatnya terjadi limfedema dan biasanya terjadi secara lokal dan mungkin karena peradangan atau obstruksi neoplasma. Penyumbatan limfe yang lebih meluas terjadi pada filariasis, suatu penyakit parasit akibat nyamuk terutama pada daerah tropis. Contoh: Pada sirosis hepatis dan gagal jantung kongestifPenyumbatan limfe lokal :Di lengan wanita yang saluran drainase limfenya dari lengan yang tersumbat akibat pengangkatan kelenjar limfe selama pembedahan untuk kanker payudara.Penyumbatan limfe yang lebih meluas :Terjadi pada filariasis, penyakit parasitic yang ditularkan melalui nyamuk banyak dijumpai di daerah tropis. Pada penyakit, cacing-cacing filaria kecil menginfeksi pembuluh limfe sehingga terjadi gangguan aliran limfe.Bagian tubuh yang terkena, terutama skrotum dan ekstremitas, mengalami edema hebat. Kelainan ini sering disebut sebagai elephantiasis, karena ekstremitas yang membengkak seperti kaki gajah.

6.Retensi air dan NaRetensi natrium terjadi jika ekskresi natrium dalam urin lebih kecil daripada yang masuk. Karena konsentrasi natrium yang tinggi akan terjadi hipertonik. Aktivitas SRAA erat kaitannya dengan baroreseptor di arteri aferen glomerulus ginjalAktifitas ANP erat kaitannya dengan baroreseptor atrium jantungAktivitas saraf simpatis, ADH dengan baroreseptor sinus karotiksContoh : pada gagal ginjal dan sindrom nefrotik

7.Perubahan Hemodinamik dalam kapiler yang memungkinkan keluarnya cairan intravaskuler kedalm jaringan intertisium.Hemodinamik dalm kapiler dipengaruhi oleh :Permeabilitas kapilerSelisih tekanan hidrolik dalam kapiler dengan tekanan hidrolik dalm intertisium.Selisih antara tekanan onkotik dalam plasma dengan tekanan onkotik dalam intertisiumLO. 2.4 GejalaBengkak, mengkilat, bila ditekan timbul cekungan dan lambat kembali seperti semulaBerat badan naik, penambahan 2% kelebihan ringan, penambahan 5% kelebihan sedang, penambahan 8% kelebihan berat Adanya bendungan vena di leherPemendekan nafas dan dalam, penyokong darah (pulmonary).Perubahan mendadak pada mental dan abnormalitas tanda saraf, penahanan pernapasan (pada edema cerebral yang berhubungan DKA)Nyeri otot yang berkaitan dengan pembengkakan Peningkatan tekanan vena ( > 11cm O)Efusi pleuraDenyut nadi kuatEdema perifer dan periorbitaAsitesLO. 2.5 TerapiPengobatan pada penyakit yang mendasar. Menyembuhkan penyakit yang mendasari seperti asites peritonitis tuberkulosis.Tirah Baring. Tirah Baring dapat memperbaiki efektifitas diuretika pada pasien transudasi yang berhubungan dengan hipertensi porta yang bisa menyebabkan aldosteron menurun. Dianjurkan Tirah Baring ini sedikit kakinya diangkat, selama beberapa jam setelah minum diuretika.Diet. Diet rendah natrium antara 40-60 mEq/hari atau setara dengan