Benda Asing Dan Obstruksi Sal. Napas Atas

download Benda Asing Dan Obstruksi Sal. Napas Atas

of 19

Transcript of Benda Asing Dan Obstruksi Sal. Napas Atas

Benda asing pada telinga, hidung, dan tenggorokanFeri fadillah 107103001605

Benda asing (korpus alienum) benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh, yang dalam keadaan normal tidak ada. benda asing : eksogen endogen

Faktor predisposisi Faktor personal Kegagalan mekanisme proteksi Fisik kecerobohan

Benda asing pada telinga Benda asing di telinga dapat berupa benda mati, binatang, tumbuhan, dll Pada anak kecil biasanya: kacang, manik, mainan Orang dewasa: kapas cotton bud, potongan korek api, patahan pensi, kadang binatang kecil

Penatalaksanaan Bila benda asing berupa binatang dimatikan terlebih dahulu Benda asing yang besar dapat ditarik dengan pengait serumen Benda asing yang kecil dapat diambil dengan cunam/pengait Pengambilan benda asing harus dilakukan dengan hati-hati karena dpt merusak membran timpani atau telinga tengah

Benda asing hidung Sering ditemukan pada anak-anak Benda yang lazim ditemukan: manik-manik, kancing, kacang polong, dll Umumnya ditemukan di anterior vestibulum atau meatus inferior Gejala: obstruksi unilateral dan sekret berbau

Gejala: hidung tersumbat, rinore unilateral, dengan cairan kental dan berbau Nyeri, demam, epistaksis PF: tampak mukosa hidung edem dan inflamasi unilateral

Cara mengeluarkan: memakai pengait (haak) yang dimasukkan ke kavum nasi Pemberian antibiotik apabila benda asing telah menimbulkan infeksi

Rinolit: Biasa pada orang dewasa. Terbantuk dari garam2an tak larut/bekuan darah Rinofima: Penebalan ujung hidung yang kemerahan dg hipertrofi kel.sebasea yang menyertai akne rosasea. Etiologi blm diketahui

Benda asing saluran napasGejala Stadium 1: batuk-batuk hebat secara tiba-tiba, rasa tercekik, tersumbat Stadium 2: gejala stadium permulaan diikuti oleh interval asimtomatik Stadium 3: obstruksi, erosi atau infeksi Benda asing di laring Gejala: suara parau, disfonia, batuk, dispnea dengan berbagai derajat Tata laksana: heimnlich maneuver bawa ke RS. Pertolongan dengan bantuan laringoskop/bronkoskop

Feri Fadillah 107103001605

OBSTRUKSI SALURAN NAPAS ATAS

Saluran pernapasan

Martini, FH. Fundamental of Anatomy and Physiology. 7th Edition. USA : Person. Benjamin Cummings. 2006

Obstruksi saluran napas atas kegagalan sistem Gejala: pernapasan dalam Sumbatan total: tidak dpt memenuhi kebutuhan bernapas/berbicara, metabolik tubuh akibat gelisah, terjadi sianosis sumbatan saluran napas dg cepat bagian atas Sumbatan parsial: gejala Etiologinya antara lain: semakin lama semakin benda asing, infeksi, berat, trauma, neoplasma

Epiglottitis akut Inflamasi yang akut dan progresif pada epiglotis dan area sekitarnya (epiglottis, vallecula, arytenoids, and aryepiglottic folds) yang dapat menyebabkan obstruksi jalan napas Biasanya disebabkan oleh H.influenzae tipe B Antara usia 2-6 thn Gejala Demam tinggi Nyeri di bag leher Kadang ada disfagia Stridor Kesulitan bernapas

Pemeriksaan penunjang Foto leher menunjukkan adanya epiglotis yang membesar (thumbprint sign) Pem.Lab menunjukkan peningkatan leukosit terutama neutrofil Pemeriksaan hapus tenggorokan H. influenza

Penatalaksanaan Amankan jalan napas Ampisilin 100 mg/kgBB/hari, intravena, terbagi 4 dosis Sefalosporin Generasi 3 (Cefotaksim atau Ceftriakson)

Sindroma CroupPatofisiologi Keadaan yang ditemukan pada bayi dan anak-anak, akibat dari obstruksi laring akibat benda asing, infeksi, yang ditandai dengan batuk, suara serak, dan stridor yang menetap Biasa terjadi pada usia 1-2 tahun Etiologi: paling banyak disebabkan oleh virus

Sumbatan laringEtiologi 1. Radang akut atau radang kronis 2. Benda asing 3. Trauma 4. Tumor laring 5. Kelumpuhan nervus Gejala dan tanda 1. Suara serak (disfoni) sampai afoni 2. Sesak napas (dispnea) 3. Stidor pada inspirasi 4. Cekungan pada inspirasi di suprasternal, epigastrium, supraklavikula, dan interkostal 5. Gelisah 6. Pucat hingga sianosis

Klasifikasi sumbatan laring (Jackson) Stadium 1 : cekungan tampak pada waktu inspirasi di suprasternal, stridor pada waktu inspirasi dan pasien masih tenang. Stadium 2 : cekungan pada waktu inspirasi didaerah suprasternal makin dalam+epigastrium. Pasien sudah mulai gelisah dan stridor terdengar pada inspirasi. Stadium 3 : cekungan disuprasternal+epigastrium+ infraklavikula dan sela-sela iga. Pasien sangat gelisah dan dispnea. Stridor pada saat inspirasi dan ekspirasi. Stadium 4 : cekungan bertambah jelas, pasien sangat gelisah, tampak sangat ketakutan, sianosis.

Tata laksana Upayakan jalan napas lancar Stadium 1: tindakan konservatif dg antiinflamasi, antibiotik. Stadium 2 dan 3: intubasi endotrakea dan trakeostomi Stadium 4: krikotirotomi