Bencana Dan Intervensi Krisis

28
BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

description

MATERI KEPERAWATAN

Transcript of Bencana Dan Intervensi Krisis

BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

1TUJUANMemahami pengertian bencana dan krisisMemahami penyebab terjadinya bencana Mengidentifikasi proses terjadinya bencanaMengidentifikasi respons individu terhadap bencanaMengenali tanda dan gejala pasien yang mengalami krisisMempraktekkan langkah-langkah sistimatis yang dapat dilakukan saat menghadapi pasien yang mengalami krisisMenilai keberhasilan intervensi krisis yang telah dilakukanMerujuk pasien krisis yang memerlukan penanganan lanjutan 2BENCANAKejadian yang disebabkan oleh manusia ataupun alam yang mengakibatkan kerusakan dan kehancuran sehingga perlu bantuan orang lain untuk memperbaikinyaKejadian yang membutuhkan usaha ekstra keras (luar biasa)untuk menanganinya; lebih dari respon terhadap situasi kedaruratan biasa 3

GANGGUAN INTERNAL YANG DIAKIBATKAN OLEH PERISTIWA MENEGANGKAN ATAU ANCAMAN YANG DIRASAKAN PADA DIRI INDIVIDU. MEKANISME KOPING YANG BIASA DIGUNAKAN INDIVIDU SUDAH TIDAK EFEKTIF LAGI UNTUK MENGATASI ANCAMAN, INDIVIDU MENGALAMI SUATU KEADAAN TIDAK SEIMBANG DISERTAI PENINGKATAN ANSIETAS. KRISIS

FAKTOR PREDISPOSISIADAPTASI SAAT TUMBANG & KRISIS MATURASIROLE MODEL, SUMBER-SUMBER INTERPERSONAL DAN TINGKAT PENERIMAAN LINGKUNGANFAKTOR PRESIPITASIKRISIS SITUASI: LOSS, PERSON, BODY, JOB, ILLNESS, ROLE, MATERIAL, DIVORCE, INJUSTICEPERSEPSISUPPORT SYSTEMCOPINGmasa pubertas, masa perkawainan, menjadi orang tua, menopause, lanjut usia.

CONTOH DIAGNOSA KEPERAWATAN Koping individu inefektif Perubahan proses keluarga Koping keluarga inefektif

http://www.kkinj.org/Images/Res/tsunami_aceh2004.jpg

8PENYEBAB BENCANAPerubahan alam : gunung meletus, gempa bumi, banjir bandang, angin topan, tsunami, angin puting beliung, wabah. Buatan manusia : teror bom, konflik akibat pertikaian yang berkepanjangan. Bencana biasanya disertai oleh benda- benda yang berbahaya; yang dapat mengancam kehidupan, kesehatan atau harta benda yang dimiliki oleh manusia 9PROSES TERJADINYA BENCANA StabilPra bencana

bencanaTrauma

KrisisEmerg

RekonstNon Bencana Pasca Bencana Bencana10PROSES TERJADINYA BENCANAKondisi non bencana adalah kondisi tidak ada bencana pada lokasi rawan bencanaKondisi bencana ditandai dengan mulai terjadinya bencana hingga 24 jam setelah bencana. Kondisi pasca bencana adalah lebih dari 24 jam setelah terjadi bencana.11RESPONS INDIVIDU TERHADAP BENCANA 1. Reaksi individu segera (24 jam) setelah bencana adalah :Tegang, cemas, panikTerpaku, linglung, syok, tidak percayaGembira atau eforia, tidak terlalu merasa menderitaLelah, bingungGelisah, menangis, menarik diriMerasa bersalah12http://www.oxfam.org.au/world/emergencies/tsunami/images/aceh.jpg

13RESPONS INDIVIDU TERHADAP BENCANA2. Minggu pertama ketiga setelah bencana Ketakutan, waspada, sensitif, mudah marah, kesulitan tidurKhawatir, sangat sedihMengulang-ulang flashback kejadianBersedihReaksi positif yang masih dimiliki : berharap atau berpikir tentang masa depan, terlibat dalam kegiatan menolong dan menyelamatkanMenerima bencana sebagai takdir 14 http://msnbcmedia.msn.com/j/msnbc/Components/Photos/050207/050207_tsunami_aceh_hmed_8a.hmedium.jpg

15RESPONS INDIVIDU TERHADAP BENCANA3. Lebih dari minggu ketiga setelah bencanaReaksi yang diperlihatkan dapat menetap dan dimanifestasikan dengan:KelelahanMerasa panikKesedihan terus berlanjut, pesimis dan berpikir tidak realistisTidak beraktivitas, isolasi dan menarik diriKecemasan yang dimanifestasikan dengan gejala fisik : palpitasi, pusing, letih, mual, sakit kepala, dll16"Wife plays an important role in the life of fisheries workers..",

Photo by Dushiyanthini Kanagasabapathipillai17RESPONS INDIVIDU TERHADAP BENCANAPada sebagian korban selamat dapat terjadi gangguan mental akut yang timbul dari beberapa minggu hingga berbulan-bulan sesudah bencana. Bentuk gangguan tersebut antara lain : reaksi akut terhadap stres, berduka dan berkabung, gangguan mental yang terdiagnosis, gangguan penyesuaian, gangguan mental yang kambuh kembali atau semakin berat dan psikosomatis. 18CARA MENGELOLA BENCANA 1. Program antisipatif untuk kondisi pra bencana Non & Pra bencana2. Tindakan segera untuk kondisi segera setelah bencanaBencana/ emergency 3. Pemulihan untuk kondisi pasca bencana. Rekonstruksi 19PROGRAM ANTISIPATIFPada lokasi-lokasi yang diperkirakan mengalami bencana perlu dilakukan tindakan antisipasi agar masyarakat dapat melakukan tindakan yang tepat apabila terjadi bencana. Masyarakat perlu diajarkan beberapa hal yang merupakan tanda-tanda bencana, mengingatkan bencana yang pernah terjadi sebelumnya, mobilisasi dan evakuasi jika perlu.20TINDAKAN SEGERA SETELAH BENCANA1. Tingkat I bantuan emergensi medik lokal; misalnya kebakaran pada satu rumah, tenggelam, kecelakaan lalu lintas.2. Tingkat II bantuan yang lebih luas; yang melibatkan satu propinsi, misalnya kecelakaan atau bom di satu gedung atau area khusus. 3. Tingkat III penanganan bencana sudah membutuhkan bantuan yang melibatkan satu negara, seperti gempa bumi, angin ribut, banjir bandang, air bah dll.21met/0822PEMULIHANTindakan perbaikan : pembangunan kembali sarana fisik yang rusak, sekolah dan bekerja kembali serta melanjutkan kehidupan sesuai dengan kondisi saat ini. Prevensi primer ditujukan bagi masyarakat yang tidak terganggu mentalnya sedangkan prevensi sekunder ditujukan bagi masyarakat yg menunjukkan masalah psikososial dan gangguan jiwa 22PEMULIHANFase penataan dilakukan terhadap infrastruktur yang rusak dan membangun kembali sistem kehidupan bermasyarakat. Fase mitigasi : merancang aktivitas-aktivitas yang berorientasi pada masa depan untuk mencegah bencana sekunder yang akan terjadi atau meminimalkan dampak bencana23INTERVENSI SAAT BENCANA 1. Segera (24 jam) setelah bencanaPertolongan kedaruratanMemenuhi kebutuhan dasar

2. Minggu pertama ketiga setelah bencana

3. Setelah minggu ke tiga bencana Intervensi psikososial secara umum Intervensi psikososial secara khusus Evaluasi dan rujukan24Intervensi psikososial umumIdentifikasi individu dengan koping in efektifBina hubungan saling percayaPenuhi kebutuhan fisik yang mendesakMobilisasi dukungan sosial (tapi jangan memaksa)Cegah timbulnya bahaya yang lain Mulai berkomunikasi (verbal dan non verbal)Sampaikan bahwa semua korban bencana merasakan perasaan yang samaTetap mensupervisi perawatan sampai reaksi berlalu25Intervensi psikososial khususKonseling trauma, Konseling berduka Bimbingan antisipasi Konseling krisisKonseling untuk menyelesaikan masalah

26EVALUASI DAN RUJUKANKriteria kasus yang perlu dirujuk :Kasus-kasus gangguan mentalKorban dengan gejala-gejala psikologis yang tidak memperlihatkan perubahan setelah 3 minggu dilakukan intervensi oleh perawatKorban yang mengalami disfungsiKorban yang berniat bunuh diriPenyalahgunaan alkohol / obat-obatanKekerasan fisik dalam keluargaKelompok resiko tinggi 27TERIMA KASIH

28