LAPORAN KINERJA PSBL PHALA MARTHA SUKABUMI TAHUN … · intervensi krisis, orientasi, temu bahas...

LAPORAN KINERJA PSBL PHALA MARTHA SUKABUMI TAHUN 2018

1

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya

dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Panti Sosial Bina Laras “Phala Martha”

Sukabumi, sehingga Laporan Kinerja Tahun 2018 ini dapat disusun.

Laporan Kinerja (Lakin) Panti Sosial Bina Laras “Phala Martha” Sukabumi Tahun 2018 ini

merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja Panti Sosial Bina Laras “Phala Martha”

Sukabumi yang tertuang dalam pelaksanaan program dan kegiatan dalam upaya pencapaian visi

dan misi Panti Sosial Bina Laras “Phala Martha” Sukabumi melalui serangkaian kegiatan yang

telah dilaksanakan pada Tahun 2018 oleh masing-masing bagian atau unit terkait.

Lakin Panti Sosial Bina Laras “Phala Martha” Sukabumi Tahun 2018 ini diharapkan dapat

memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan

tugas dan fungsi Panti Sosial Bina Laras “Phala Martha” Sukabumi, sehingga dapat memberikan

umpan balik guna peningkatan kinerja pada periode berikutnya. Secara internal Lakin Panti

Sosial Bina Laras “Phala Martha” Sukabumi Tahun 2018 dapat dijadikan sarana evaluasi atas

pencapaian kinerja sehingga dapat menjadi pemicu peningkatan kinerja organisasi dengan

melakukan langkah-langkah perbaikan melalui pelayanan yang lebih profesional dan transparan

yang berguna bagi masyarakat.

Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna untuk menunjang proses rehabilitasi terhadap

penyandang disabilitas mental di masa mendatang.

Sukabumi, Januari 2019

Kepala PSBL “Phala Martha” Sukabumi

Dra. Neni Riawati, M.Si


2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Gambaran Umum

Undang – Undang Dasar tahun 1945 menyatakan “Dibentuk Pemerintah Negara

Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan

ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi

dan keadilan sosial. “ Maka disusunlah “ Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,

Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, serta dengan

mewujudkan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Sebagai upaya mewujudkan

tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia tersebut Kementerian Sosial RI

sebagai Lembaga pemerintah yang bertanggung jawab secara langsung dalam

pembangunan kesejahteraan sosial mempunyai kontribusi bagi terwujudnya tujuan

dibentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembangunan kesejahteraan sosial

sebagai usaha yang terencana dan terarah yang meliputi berbagai bentuk intervensi sosial,

perlindungan dan jaminan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial hingga pemberdayaan

sosial dan penanggulangan kemiskinan, untuk memenuhi kebutuhan manusia, mencegah

dan mengatasi masalah sosial serta memperkuat institusi – institusi sosial.

Penyandang Disabilitas Mental sebagai bagian dari masyarakat Indonesia juga berhak

mendapatkan hak-hak dasar kesejahteraan sosial atas dirinya, melalui berbagai program

pelayanan yang berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar sampai pada pemberian

kesempatan yang sama di berbagai aspek kehidupannya. Menyikapi hal tersebut

pemerintah melalui Kementerian Sosial RI terus berupaya mengatasi, menanggulangi dan

mengentaskan permasalahan Penyandang Disabilitas Mental secara konseptual dan


3

menyeluruh sehingga diharapkan tidak ada satupun dari mereka yang tidak terjangkau

pelayanan.

Salah satu dukungan pemerintah dalam merespon permasalahan Penyandang Disabilitas

Mental adalah dengan menyediakan fasilitas rehabilitasi sosial yang berbasis panti

(institutional based) berupa Panti Sosial Bina Laras (PSBL). Saat ini Kementerian Sosial

memiliki tiga Unit Pelaksana Teknisnya yaitu PSBL Phala Martha Sukabumi, PSBL

Dharma Guna Bengkulu, dan PSBL Budi Luhur Kalimantan Selatan. Panti Sosial Bina

Laras merupakan Unit Pelaksana Teknis di

lingkungan Kementerian Sosial yang berada

di bawah dan bertanggung jawab langsung

kepada Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial.

Adapun Program rehabilitasi sosial yang

diselenggarakan oleh Panti Sosial Bina Laras

(PSBL) “Phala Martha” Sukabumi merupakan

serangkaian upaya yang sistematis dan

terpadu. Upaya tersebut berorientasi pada

Pemenuhan kebutuhan fisik, psikososial, bimbingan mental spiritual dan vokasional serta

memberikan kesempatan kepada Penyandang Disabilitas Mental untuk mengembangkan

diri sesuai potensi yang dimilikinya. Melalui pelayanan ini diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan penyesuaian diri dan kemandirian Penerima Manfaat sehingga

dapat melakukan tugas-tugas sosialnya secara wajar di lingkungan masyarakat.

Dengan terbitnya Peraturan Menteri Sosial (Permensos) Nomor 18 Tahun 2018 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Penyandang

Disabilitas Di Lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial maka tidak hanya

sekedar perubahan nomenklatur dari Panti menjadi Balai tetapi perubahan pradigma

dalam merehabilitasi para penerima manfaat yang tidak lagi berfokus pada pemenuhan

kebutuhan dasar tetapi lebih kepada pelayanan tingkat lanjut dalam artian bahwa para

Foto 1. Kantor PSBL “Phala Martha” Sukabumi


4

penerima manfaat diberikan ketrampilan bukan untuk pengisian waktu luang, tetapi

mereka harus mampu untuk membekali dirinya sendiri dengan ketrampilan sebagai bekal

saat sudah selesai masa layanan di balai. Metode bimbingan – bimbingan yang selama ini

dipakai diganti dengan terapi. Selain perubahan pasa sisi layanan yang diberikan secara

struktur juga berubah dimana Seksi Rehabilitasi Sosial menjadi Seksi Layanan

Rehabilitasi Sosial, Seksi Program dan Advokasi Sosial menjadi Seksi Asesmen dan

Advokasi Sosial. Nama Panti Sosial Bina Laras “Phala Martha” Sukabumi berubah

menjadi Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) “Phala

Martha” Di Sukabumi.

Akuntabilitas merupakan kewajiban untuk menyajikan dan melaporkan kegiatan yang

dilakukan Panti Sosial Bina Laras “Phala Martha” Sukabumi selama pelaksanaan

kegiatan tahun anggaran 2018. Penyusunan Laporan Kinerja dimaksudkan sebagai

kewajiban Panti Sosial Bina Laras “Phala Martha” Sukabumi untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam

mencapai tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan dalam Rencana

Kinerja Tahunan dan Penetapan

Kinerja Tahun 2018, serta sebagai

umpan balik untuk dilakukan

perbaikan kinerja Panti Sosial Bina

Laras “Phala Martha” Sukabumi di

tahun mendatang.

2. Landasan Hukum

a. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional;

b. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;

c. Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa;

d. Undang – Undang Nomor 8 tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas;

Foto 2. Motto Layanan PSBL “Phala Martha” Sukabumi


5

e. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional tahun 2015-2019;

f. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial;

g. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP);

h. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 111 /HUK/2009 tentang Indikator Kinerja

Pembangunan Kesejahteraan Sosial;

i. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

52 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan KInerja dan

Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

j. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 27 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis

Kementerian Sosial Tahun 2015-2019;

k. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 18 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Di Lingkungan

Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial;

l. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Panti Sosial Bina Laras “ Phala Martha “

Sukabumi Nomor DIPA-027.04.2.369131/2018 Tanggal 5 Desember 2017.

3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Laporan Kinerja Tahun 2018 Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas “Phala

Martha” Di Sukabumi dimaksudkan untuk menyajikan laporan pertanggungjawaban

dan informasi mengenai rencana kerja (performance plan) dengan capaian kinerja

(performance result) dan selanjutnya mengidentifikasi sejumlah celah kinerja

(performance gap) untuk perbaikan kinerja di masa mendatang.


6

b. Tujuan

Sebagai bahan evaluasi atas keberhasilan dan kegagalan serta hambatan, permasalahan

dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Panti Sosial Bina Laras “ Phala

Martha “ Sukabumi sehingga dapat menjadi acuan dalam pengambilan langkah-

langkah menuju perbaikan.

B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor: 18 Tahun 2018 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Di Lingkungan

Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Tanggal 9 Agustus 2018 dengan kedudukan, tugas

pokok dan fungsi sebagai berikut :

1. Kedudukan

Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental ”Phala Martha” Sukabumi

adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Sosial RI yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial,

dipimpin oleh seorang kepala dan dalam melaksanakan tugas secara administratif

dikoordinasikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial dan secara teknis

dikoordinasikan oleh Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas.

2. Tugas Pokok

Melaksanakan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas mental.

3. Fungsi

Berdasarkan tugas pokok tersebut, BRSPDM ”Phala Martha” Di Sukabumi, mempunyai

fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan rencana program, evaluasi, dan pelaporan;

b. Pelaksanaan registrasi dan asesmen penyandang disabilitas mental;

c. Pelaksanaan advokasi sosial;

d. Pelaksanaan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas mental;


7

e. Pelaksanaan resosialisasi, penyaluran, dan bimbingan lanjut;

f. Pelaksanaan terminasi, pemantauan, dan evaluasi penyandang disabilitas mental;

g. Pemetaan data dan informasi penyandang disabilitas mental; dan

h. Pelaksanaan urusan tata usaha.

Foto 3. Kegiatan Orientasi Pengenalan Program oleh Pekerja Sosial


8

C. Struktur Organisasi

Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental “Phala Martha” Di Sukabumi

adalah merupakan salah satu Unit Kerja Eselon III dilingkungan Direktorat Jenderal

Rehabilitasi Sosial, struktur organisasinya berdasarkan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor:

18 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial

Penyandang Disabilitas Di Lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Tanggal 9

Agustus 2018 sebagai berikut:

Gambar 1.

Struktur organisasi Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas “ Phala Martha “ Di

Sukabumi

Kepala Balai

Seksi Asesmen dan Advokasi Sosial

Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial

Sub Bagian Tata Usaha

Instalasi Produksi (Workshop)

Kelompok Jabatan Fungsional


9

1. Kepala Panti

Memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing – masing dan memberikan

pengarahan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan, Mengawai pelaksaan tugas

bawahannya dan apabila terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah yang

diperlukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Wajib menerapkan sistem

pengendalian intern pemerintah untuk mewujudkan terlaksananya mekanisme

akuntabilitas publik melalui penyusunan perancanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kinerja

yang terintegrasi.

2. Sub Bagian Tata Usaha

Melakukan penyiapan dan penyusunan rencana dan program serta evaluasi dan laporan,

anggaran, urusan tata persuratan, kepegawaian, keuangan, hubungan masyarakat,

perlengkapan, dan rumah tangga, serta evaluasi dan pelaporan..

3. Seksi Asesmen dan Advokasi Sosial

Melakukan penyiapan bahan kegiatan pemetaan masalah dan data, sosialisasi,

penjangkauan, pelaksanaan observasi dan identifikasi, penerimaan, reunifikasi dan

reintegrasi sosial, evaluasi pelaporan dan bimbingan lanjut, dan kemitraan dalam layanan

rehabilitasi sosial penyandang disabilitas.

4. Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial

Melakukan registrasi, penyiapan bahan

intervensi krisis, orientasi, temu bahas kasus,

perencanaan pelayanan, perawatan, terapi

psikososial, spiritual, bimbingan keterampilan

hidup, bimbingan vokasional, kunjungan

rumah, resosialisasi, serta pemantauan dan

evaluasi pelaksanaan layanan rehabilitasi

sosial penyandang disabilitas.

Foto 4. Kegiatan Seleksi kepada Calon Penerima Manfaat


10

C. Sistematika Penyajian

Lakin ini disusun untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Panti Sosial Bina Laras “

Phala Martha “ Sukabumi selama satu tahun. Capaian kinerja (performance result) tahun

2018 diperbandingkan dengan Rencana kinerja (performance plan) tahun 2018 dan

dianalisis sebagai tolak ukur keberhasilan organisasi. Analisis capaian kinerja terhadap

rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikanya sejumlah celah kinerja

(performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa mendatang. Dengan pola pikir tersebut

maka sistematika penyajian LAKIN Panti Sosial Bina Laras “ Phala Martha “ Sukabumi

adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas dasar hukum penyusunan

LAKIN, Kedudukan, tugas pokok dan fungsi, gambaran kegiatan, dan

struktur Panti Sosial Bina Laras “ Phala Martha “ Sukabumi.

Bab II Perencanaan dan perjanjian kinerja, menjelaskan tentang rencana strategis

Panti Sosial Bina Laras “ Phala Martha “ Sukabumi Tahun 2018 dan

Penetapan Kinerja Tahun 2018.

Bab III Akuntabilitas Kinerja, menyajikan ikhtisar capaian kinerja dan analisis

kinerja tahun 2018.

Bab IV Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari laporan akuntabilitas

kinerja Panti Sosial Bina Laras “ Phala Martha “ Sukabumi tahun 2018

serta merumuskan rekomendasi.


11

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis 2018

Pelaksanaan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP), merupakan salah satu

bahan instrumen AKIP yang disinergikan dengan perencanaan strategis (Renstra)

Kementerian/Lembaga. SAKIP merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran

kinerja instansi pemerintah, dengan melihat capaian indikator kinerja yang ditetapkan salah

satunya melalui Laporan Kinerja. Hasil dari Laporan Kinerja, selanjutnya di sandingkan

dengan Renstra yang merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia, waktu dan

sumber daya lainnya agar mampu melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga

yang menjadi tanggungjawabnya.

Berdasarkan Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan

pembangunan nasional pasal 15 ayat (1) dan pasal 19 ayat (2), dimana setiap

Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) untuk menjamin keterkaitan dan konsentrasi antara

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta menjamin tercapainya

penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

Disamping itu sesuai dengan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi pemerintah diktum kedua, bahwa setiap instansi pemerintah sampai tingkat eselon II

wajib menyusun Renstra untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja sebagai wujud

pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah, termasuk dalam konteks ini adalah Panti

Sosial Bina Laras “ Phala Martha “ Sukabumi.

Panti Sosial Bina Laras “ Phala Martha “ Sukabumi sebagai salah satu Unit Pelaksana

Teknis di bawah Kementerian Sosial RI, mempunyai tugas memberikan bimbingan,

pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat preventif, kuratif, rehabilitatif, promotif

dalam bentuk bimbingan pengetahuan dasar pendidikan, fisik, mental, sosial, dan pelatihan

keterampilan, resosialisasi serta bimbingan lanjut bagi Penyandang Disabilitas Mental agar

mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat serta pengkajian dan

penyiapan standar pelayanan dan rujukan.


12

Panti Sosial Bina Laras “ Phala Martha “ Sukabumi menetapkan visi, misi dan motto

sebagai berikut:

1. V i s i

Visi Panti Sosial Bina Laras “ Phala Martha “ Sukabumi adalah ;

“Terwujudnya Kualitas Hidup Penyandang Disabilitas Mental Indonesia Yang Tinggi,

Maju dan Sejahtera Tahun 2019 "

2. M i s i

Demi mewujudkan visi tersebut, PSBL “Phala Martha” menetapkan misi sebagai berikut

:

1. Melaksanakan rehabilitasi sosial bagi Penerima Manfaat sesuai dengan Standar

Pelayanan

2. Melaksanakan penyusunan program pelayanan rehabilitasi sosial dan advokasi sosial

serta penjangkauan rehabilitasi sosial bagi penerima manfaat secara cepat, mudah,

dan keterjangkauan.

3. Melaksanakan dukungan, manajemen pelayanan rehabilitasi sosial dalam panti yang

akuntabel, transparan dan efisien

3. Motto

“Kami Merehabilitasi Sosial Penerima Manfaat, Keluarga Menyayangi dan

Masyarakat Menerima”.

4. Tujuan

Adapun tujuan kegiatan rehabilitasi sosial di PSBL ”Phala Martha” Sukabumi tahun

2018 diarahkan untuk mendukung capaian kinerja Direktorat Jenderal Rehabilitasi

Sosial secara khusus maupun Kementerian Sosial secara umum, yaitu :

Foto 2. Bimbingan oleh Pekerja Sosial


13

a. Terwujudnya rehabilitasi sosial bagi Penerima Manfaat sesuai dengan standar

pelayanan

b. Terwujudnya target program pelayanan rehabilitasi sosial dan advokasi sosial serta

penjangkauan rehabilitasi sosial bagi penerima manfaat secara kecepatan,

kemudahan, dan keterjangkauan.

c. Terwujudnya manajemen penyelenggaraan rehabilitasi sosial yang akuntabel,

transparan dan efisien

5. Sasaran Strategis

Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi serta tujuan di atas sasaran strategis PSBL

“Phala Martha“ Sukabumi dalam Renstra Tahun ini adalah :

a. Meningkatnya kualitas pemenuhan hak penerima manfaat

b. Melaksanakan program dan advokasi sosial serta penjangkauan rehabilitasi sosial

c. Meningkatnya kualitas administrasi pelayanan rehabilitasi social yang akuntabel,

transparan dan efisien

B. Penetapan Kinerja Tahun 2018

Diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah, maka semua instansi sampai unit

eselon II, dalam konteks ini termasuk Panti Sosial Bina Laras “ Phala Martha “ Sukabumi

diwajibkan untuk penyusunan Penetapan Kinerja. Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah

pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang

jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun. Tujuan khusus penetapan kinerja adalah

untuk:

1. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur;

2. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah;


14

3. Sebagai dasar penilaian

keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi;

4. Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar

evaluasi kinerja aparatur;

Berikut ini adalah Penetapan Kinerja Panti Sosial

Bina Laras “ Phala Martha “ Sukabumi Tahun

Anggaran 2018, yang terdiri dari sasaran

strategis, indikator kinerja dan target kinerja

sebagai berikut:

Tabel 1

Penetapan kinerja Panti Sosial Bina Laras “ Phala Martha “ Sukabumi Tahun 2018

Sasaran Strategis

Tahun 2018

Indikator

Kinerja

Target

Meningkatnya Jumlah Penyandang

Disabilitas Yang Menerima

Kebutuhan Dasar dan Fasilitas Hak

Dasar

Penyandang Disabilitas Mental Yang Memperoleh Rehabilitasi Dan Perlindungan Kesejahteraan Sosial di Panti

110 Orang

Penyandang Disabilitas Fisik,Mental,Sensorik dan Intelektual Yang Mendapatkan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial Di Dalam dan Luar Panti

350 Orang

Foto 5. Ruang Pelayanan Publik


15

Jumlah Anggaran : Rp. 9.040.433.000,- (Delapan Milyar Tujuh Ratus Sembilan Belas Ribu

Empat Ratus Tiga Puluh Tiga Ribu Rupiah)

Pada tahun 2018 ini terjadi beberapa kali revisi DIPA yang merubah jumlah total pagu

anggaran ataupun hanya bergeser, seperti tabel dibawah ini :

No Revisi

Ke -

Tanggal / Digital

Stamp

Jumlah Pagu Keterangan

1 0 5 Desember 2017 /

0816-7615-8940-0030

Rp. 8.719.433.000,- Dipa Awal

2 1 19 Januari 2018 /

3810-7718-6076-5830

Rp. 8.719.433.000,- Revisi Antar Output

3 2 21 Maret 2018/

3810-7718-6076-5830

Rp. 8.719.433.000,- Pemutahiran Data

4 3 26 Juni 2018/

3810-7718-6076-5830


5 4 10 September 2018 /

8616-3077-8166-8707


6 5 18 Oktober 2018 /

8616-3077-8166-8707

Rp. 9.040.433.000,- Penambahan Anggaran Belanja

Pegawai untuk kekurangan

tunjangan kinerja

7 6 29 Oktober 2018 /

8616-3077-8166-8707

Rp. 9.040.433.000,- Perubahan Rencana Penarikan

Halaman III DIPA

8 7 28 November 2018 /

8616-3077-8166-8707



16

9 8 21 Desember 2018 /

8616-3077-8166-8707


Untuk mencapai indikator sasaran tersebut, dilakukan kegiatan yang disesuaikan dengan

tugas pokok masing-masing bagian pada Panti Sosial Bina Laras “ Phala Martha “ Sukabumi,

sebagai berikut :

Tabel 2

Kegiatan dan Anggaran Panti Sosial Bina Laras “ Phala Martha “ Sukabumi Tahun 2018

NO KEGIATAN ANGGARAN KET

1. Sub Bagian Tata Usaha 6.791.890.000 DIPA 2018 Revisi 8

2. Seksi Program dan Advokasi 1.207.375.000 DIPA 2018 Revisi 8

3. Seksi Rehabilitasi Sosial 1.041.168.000 DIPA 2018 Revisi 8

Jumlah Pagu Anggaran 9.040.433.000 DIPA 2018 Revisi 8


17

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Ikhtisar Capaian Kinerja Tahun 2018

Berikut ini adalah uraian realisasi pencapaian sasaran Panti Sosial Bina Laras “Phala

Martha” Sukabumi yang diukur dengan menggunakan indikator kinerja yang telah

ditetapkan sebagai berikut :

Tabel 3

Capaian Kinerja Panti Sosial Bina Laras “Phala Martha” Sukabumi, Tahun 2018

Sasaran Strategis

Tahun 2018

Indikator Kinerja Target REALISASI %

Meningkatnya Jumlah

Penyandang Disabilitas Yang

Menerima Kebutuhan Dasar

dan Fasilitas Hak Dasar


110 Orang 110 Orang 100


350 Orang 356 Orang 102


18

B. Capaian dan Analisis Kinerja Tahun 2018

1. Capaian Kinerja 2018

Capaian Kinerja 2018 Panti Sosial Bina Laras “Phala Martha” Sukabumi secara

kuantitatif telah dapat dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Namun secara

kualitatif masih harus selalu ditingkatkan. Berikut ini kami sampaikan uraian penjelasan

tentang capaian kegiatan Panti Sosial Bina Laras “Phala Martha” Sukabumi Tahun 2018.

SASARAN

STRATEGIS

MENINGKATNYA JUMLAH PENYANDANG DISABILITAS YANG

MENERIMA KEBUTUHAN DASAR DAN FASILITAS HAK DASAR

Dicapai melalui Indikator Kinerja sebagai berikut :

a. Penyandang Disabilitas Mental Yang Memperoleh Rehabilitasi Dan

Perlindungan Kesejahteraan Sosial di Panti (T : 110 orang, R : 110 orang)

Capaian indikator diperoleh dari jumlah penerima manfaat yang ada dalam

nominatif penerima manfaat pada bulan Januari 2018.

0

50

100

150

200

250

300

350

400

Tahun 2017

Dalam Panti

Tahun 2017

Luar Panti

Tahun 2018

Dalam Panti

Tahun 2018

Luar Panti

Target

Realisasi


19

Peralihan kebijakan dan program rehabilitasi sosial kepada para penyandang

disabilitas mental yang semula direhabilitasi di dalam institusi kepada para

penyandang disbailitas yang ada di masyarakat melalui

kegiatan penjangakauan, sehingga kapasitas di dalam panti

berkurang dari 160 orang menjadi 110 orang.

Selama mendapatkan rehabilitasi di dalam panti, penerima

manfaat memperoleh berbagai kegiatan, diantaranya

orientasi, bimbingan fisik yaitu senam maupun volley,

bimbingan sosial, bimbingan psikososial, bimbingan

agama, bimbingan kesehatan dan bimbingan ketrampilan.

Ada 6 macam ketrampilan di PSBL Phala Martha Sukabumi

yaitu:

1. Bimbingan Ketrampilan Kerajinan Tangan

Bimbingan ini menghasilkan produk berupa gantungan kunci, bunga dari

sabun, hiasan tempat air mineral gelas, keset.

2. Bimbingan Ketrampilan Salon

3. Bimbingan Ketrampilan Cuci Steam

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

Capaian Target Penerima Manfaat Di Dalam Panti

Tahun 2014 - 2018

Jumlah PM

Foto 6. Kegiatan Family Support


20

4. Bimbingan Ketrampilan Pertanian

5. Bimbingan Ketrampilan Olahan Pangan

6. Bimbingan Ketrampilan Operasional Komputer

Sebaran daerah asal penerima manfaat menurut Provinsi:

Penerima manfaat berdasarkan diagnosa:

1% 1%

9%

86%

1%2%

Provinsi Asal PM

Lampung Banten DKI Jakarta

Jawa Barat Kalimantan Selatan NTT

Afektif, 2

Hebeprenik, 17

Paranoid, 35

Residual, 4

Skizofrenia, 38

Schizophrenia


21

Indikator Kinerja yang kedua yang mendukung pencapaian Sasaran Strategis yaitu :

b. Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik dan Intelektual Yang

Mendapatkan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial di Dalam dan Luar Panti

( T : 350 orang, R : 356 orang )

Target diatas dicapai melalui kegiatan Penjangkauan, Family Support dan

Kedaruratan (TRC). Pada Bulan Januari Tahun 2018 dilaksanakan kegiatan

TRC berupa evakuasi dan pemeriksaan kesehatan kepada 26 orang

Penyandang Disabilitas Mental di Kabupaten Sukabumi. Kemudian pada

bulan Mei berjumlah 4 orang dari kabupaten Sukabumi, 1 orang PM PSBL

Phala Martha, 3 orang dari Kabupaten Bogor dan 1 orang dari kabupaten

Cianjur total jumlah realisasi TRC 35 orang pada tahun 2018.

Kegiatan penjangkauan pada tahun 2018 dilaksanakan dengan rincian sebagai

berikut:

NO LOKASI TARGET REALISASI

1 Kabupaten Bogor 50 PDM 50 PDM

2 Kota Bogor 50 PDM 50 PDM

3 Kabupaten Garut 50 PDM 50 PDM

4 Kabupaten Bandung Barat 50 PDM 50 PDM

5 LKS Aura Welas Asih 50 PDM 50 PDM

6 Kabupaten Sukabumi

Kecamatan Parakan Salak

50 PDM 50 PDM

Family Support pada Tahun 2018 dilaksanakan pada bulan September dengan

sasaran sebanyak 30 orang Penyandang Disabilitas Mental di Kecamatan

Cibadak Kabupaten Sukabumi.


22

Perbandingan Target dan Realisasi Layanan Luar Panti dari tahun 2014 – 2018:

Perbandingan Capaian Kinerja PSBL Phala Martha Dari Tahun 2015 – 2018

berdasarkan Aplikasi Monev PMK 249 Kementerian Keuangan

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Target 150 200 200 150 350

Realisasi 133 189 210 150 365

0

50

100

150

200

250

300

350

400

PD

M y

an

g d

ila

yan

i

Target dan Realisasi Layanan Luar Panti

Tahun 2014 s.d. 2018

0102030405060708090

100

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Penyerapan 97.39 97.11 99.05 97.99

Konsistensi RPD Awal 100 100 100 70.25

Konsistensi RPD Akhir 87.87 100 100 99.39

Capaian Keluaran 100 100 100 100

Efisiensi 2.61 2.89 0.95 2.48

Nilai Kinerja 0 92.11 86.29 82

Capaian Kinerja PSBL Phala Martha Dari Tahun 2015 – 2018

Penyerapan Konsistensi RPD Awal Konsistensi RPD Akhir

Capaian Keluaran Efisiensi Nilai Kinerja


23

Jumlah Pegawai dibandingkan dengan Jumlah Target dari Tahun 2014 – 2018

Dari Grafik perbandingan tersebut diatas dapat dilihat bahwa bahwa jumlah pegawai

tidak sebanding dengan jumlah Penyandang Disabilitas Mental yang harus dilayani

sementara pegawai purna bakti sudah pasti ada di setiap tahunnya.

38 38 36 34 30

310 310 310

260

460

TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018

Grafik Jumlah Pegawai dibandingkan dengan Jumlah

Target yang Harus Dilayani Tahun 2014 - 2018

Jumlah Pegawai Jumlah Target


24

2. Analisis Kinerja 2018

Analisis kinerja 2018 untuk pencapaian sasaran strategis dapat dijelaskan dengan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1) Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental di dalam panti

Pelaksanaan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental dalam panti sosial

Bina Laras “Phala Martha” Sukabumi, di implementasikan melalui pendekatan

pekerja sosial dengan orientasi pelayanan terkait langsung dengan penerima manfaat.

Standar capaian pelaksanaan kegiatan ini diukur melalui standar biaya keluaran

(SBK) yang telah ditetapkan.

Adapun tahapan pelayanan rehabilitasi sosial, sebagai berikut:

a. Penerimaan

Merupakan tahapan terjadinya kesepakatan pelayanan dalam rangka dimulainya

rehabilitasi sosial untuk mengikuti program yang sesuai dengan kebutuhan

Penerima Manfaat. Kegiatan ini meliputi :

1. Registrasi, berupa pencatatan dalam Buku Induk Register dan pengisian

formulir, serta diperolehnya data awal perkembangan Penerima Manfaat

selama mengikuti kegiatan/program.

b. Pengasramaan

Meliputi kegiatan pemenuhan

kebutuhan dasar penerima

manfaat seperti:

- Permakanan

- Obat – obatan

- Kebersihan Diri

- Dokter

Foto 7. Bimbingan Ketrampilan Kerajinan Tangan

(Membuat Keset)


25

c. Orientasi

Merupakan kegiatan pengenalan program rehabilitasi kepada para penerima

manfaat, pengenalan lingkungan dan sumber daya yang ada dan akan

dimanfaatkan selama proses rehabilitasi sosial berlangsung di dalam panti.

d. Assessmen

Suatu proses untuk mengungkap, menelaah, memahami, menganalisa dan menilai

masalah/rencana pelayanan dan lingkungan klien serta kebutuhannya, untuk

langkah-langkah yang diperlukan guna mencapai hasil-hasil yang diharapkan.

1. Asesmen Problematik.

Mendapatkan data dan informasi mengenai latar belakang permasalahan

Penerima Manfaat, yang meliputi bakat, minat, kemampuan, harapan dan

perencanaan masa depan sebagai bahan memecahkan masalah dan

mengembangkan kemampuan klien.

2. Asesmen Vokasional.

Menentukan keterampilan pokok Penerima Manfaat yang disesuaikan

dengan minat, bakat serta kemampuannya.

e. Rencana Intervensi

Berdasarkan hasil asesmen tersebut pekerja sosial diwajibkan membuat suatu

rencana pelayanan bagi setiap penerima manfaat selama di panti. Rencana

intervensi dilaksanakan sebanyak 1 kali selama satu tahun anggaran.

f. Pelaksanaan Program Rehabilitasi Sosial (Intervensi)

Pelaksanaan program rehabilitasi sosial yang meliputi bimbingan fisik, mental,

sosial, dan vokasional, pembahasan kasus, bimbingan rekreasional group,

konsultasi keluarga, dan resosialisasi

a) Bimbingan Fisik


26

Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk penerima manfaat dalam

menjaga dan memelihara kesehatan

secara fisik.

b) Bimbingan Mental dan Spiritual

Merupakan kegiatan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan

kemampuan penerima manfaat dalam

mengatasi permasalahan dengan

pendekatan agama, dan pendekatan

yang menyentuh jiwa mereka.

c) Bimbingan Psikososial

Adalah kegiatan untuk memulihkan

dan mengembangkan fungsi sosial penerima manfaat seperti cara – cara

berkehidupan di masyarakat dan bersosialisasi dengan lingkungan sosialnya.

d) Bimbingan Ketrampilan Yakni kegiatan untuk memberikan pengetahuan

dan mengasah kemampuan ketrampilan untuk menunjang kemandirian

penerima manfaat.

Kegiatan bimbingan dilaksanakan setiap hari selama satu tahun anggaran.

e) Pembahasan kasus

Merupakan proses brainstorming antar petugas panti untuk menentukan solusi

terbaik dari setiap permasalahan yang dialami oleh penerima manfaat selama

mendapatkan pelayanan dan rehabilitasi sosial di dalam panti. Kegiatan ini

dilaksanakan sebanyak 24 kegiatan selama satu tahun anggaran.

f) Resosialisasi

Suatu tahapan untuk memantapkan dan mengasah life skills yang sudah

diperoleh penerima manfaat di panti. Kegiatan ini berupa Praktek Belajar Kerja

yang dilaksanakan di lembaga yang mau memberikan kesempatan kepada

mereka untuk mengembangkan life skills tersebut . Kegiatan ini dilaksanakan

sebanyak 3 kegiatan selama setahun anggaran.

Foto 8. Bimbingan Spiritual


27

g. Pendukung Layanan Dalam dan Luar Panti

Kegiatan kegiatan di bawah ini dimaksudkan untuk mendukung kegiatan dalam

SBK tersebut diatas, terdiri dari:

- Seleksi

- Pemenuhan Kebutuhan Asrama, Dapur dan Ruang Makan

- Pemenuhan Kesehatan

- Bimbingan Kesenian

- Bimbingan Ketrampilan

- Konsultasi Keluarga

- Penyempurnaan Instrumen Rehabilitasi Sosial

- Pemulangan PM

- Bimbingan Rekreasional Grup

- Pertemuan Orang Tua

- Perenting Skill

- Resosialisasi

- Bimbingan Lanjut

- Terminasi

- Penyusunan Buku Kurikulum Silabus

- Kegiatan ekonomi Produktif Telor Asin dan Keset

- Evaluasi Kegiatan 2018 dan Sosialisasi Kegiatan 2019

Output Kegiatan:

Penyandang Disabilitas Mental yang berada di dalam panti sebanyak 110 orang.

h. Penyandang Disabilitas Mental Yang Mendapatkan Rehabilitasi dan

Perlindungan Sosial

Pada Indikator Kinerja kedua dicapai melalui kegiatan:

- Penjangkauan

Kegiatan penjangkauan ini

dimaksudkan untuk

merespon perkembangan

permasalahan kesejahteraan

sosial Penyandang

Disabilitas Mental yang

Foto 9. Evakuasi Korban Pasung (TRC)


28

semakin kompleks.

Dengan adanya keterbatasan pelayanan di dalam panti maka diperlukan

upaya yang lebih terintegrasi yang melibatkan berbagai profesi dan stake

holder terkait yang berada dilingkungan masyarakat. Panti perlu

mengembangkan jangkauan pelayanan bagi Penyandang Disabilitas

Mental yang belum terjangkau oleh pelayanan dan berada di lingkungan

masyarakat.

Pelayanan Penjangkauan yang dikembangkan di Panti Sosial Bina Laras

“Phala Martha” Sukabumi di wujudkan melalui:

a. Layanan Penjangkauan yang merupakan upaya langsung ke tempat

tinggal Penyandang Disabilitas mental dan keluarga melalui berbagai

intervensi pelayanan. Wilayah yang menjadi prioritas layanan pada

tahun 2018 ini yaitu Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten

Sukabumi, Kabupaten Bandung barat, dan Kabupaten Garut.

b. Layanan Day Care yang merupakan upaya penjangkauan bagi

Penyandang Disabilitas mental yang berada di masyarakat untuk

diberikan layanan secara rutin di panti meliputi berbagai bimbingan

secara fisik, mental, sosial serta pemberian kemampuan

keterampilan. Sasaran layanan ini adalah Penyandang Disabilitas

mental yang berada di Kecamatan Cibadak dan Parung Kuda

Kabupaten Sukabumi.

c. Tim Reaksi Cepat (TRC) yang merupakan penjangkauan kepada

Penyandang Disabilitas mental maupun permasalahan sosial lainnya

secara reaktif melalui tim yang telah ditetapkan oleh pimpinan panti.


29

Diharapkan melalui upaya penjangkauan tersebut dapat membantu mengurangi

bahkan mengentaskan permasalahan kesejahteraan Penyandang Disabilitas Mental

yang berada di lingkungan masyarakat.

Output Kegiatan:

Penyandang Disabilitas Mental yang berada di lingkungan masyarakat sebanyak

365 orang.

Foto 10. Kegiatan Bimbingan Fisik (Senam berirama)


30

3. Kendala Capaian Target Indikator Kinerja Sasaran

a. Kegiatan Pelayanan Sub Bagian Tata Usaha

1) Permasalahan Yang Dihadapi

a. Sumber daya manusia yang kurang jumlahnya jika dibandingkan dengan

target layanan yang harus dilayani.

b. Belum tertatanya tugas dan fungsi masing-masing pegawai dengan baik

dikarenakan jumlah pegawai tidak sesuai dengan jumlah jabatan yang ada.

c. Perubahan paradigma dan arah kebiajakan serta program rehabilitasi sosial

sedangkan pedoman dan petunjuk teknis masih belum ada.

2) Upaya Pemecahan Masalah yang sudah dilakukan

a. Melakukan penugasan tambahan (rangkap jabatan) bagi pegawai yang dinilai

sekiranya mampu untuk mengemban tugas tersebut.

b. Membuat analisa jabatan sesuai dengan kebutuhan lembaga dan mengusulkan

pengisian jabatan yang kosong kepada Sekretariat Direktorat Jenderal

Rehabilitasi Sosial dalam hal ini Sub Bagian Kepegawaian.

c. Melakukan pengkinian informasi mengenai program dan arah kebijakan yang

akan dilaksanakan

b. Kegiatan Pelayanan Rehabilitasi Sosial

1) Permasalahan yang Dihadapi

a. Sebagian besar Penyandang Disabilitas Mental cenderung kesulitan

mengungkapkan perasaan prilaku dan pikirannya

b. Adanya stigma yang kuat dari keluarga dan masyarakat terhadap

Penyandang Disabilitas Mental sehingga memperlakukannya dengan tidak

wajar atau bahkan diasingkan dari lingkungannya.

c. Kualitas sumber daya manusia panti yang belum mendukung proses

pelayanan rehabilitasi sosial secara profesional.

d. Tata ruang panti yang belum sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan oleh

PM terutama asrama.


31

e. Jadwal kegiatan belum terlaksana dengan maksimal dan membutuhkan

koordinasi yang intensif dengan jajaran fungsional pekerja sosial.

2) Upaya Pemecahan Masalah Yang Sudah Dilakukan

a) Memberikan konseling Psikososial secara intensif

b) Pemberitahuan pengetahuan mengenai Penyandang Disabilitas Mental

kepada pihak keluarga sehingga dapat menerima dengan baik.

c) Menyertakan petugas dalam pendidikan dan pelatihan yang mendukung

proses pelayanan rehabilitasi sosial.

d) Memanfaatkan sarana gedung yang ada secara optimal untuk pelaksanaan

bimbingan.

e) Koordinasi intensif dengan fungsional pekerja sosial dalam

memaksimalkan kegiatan.

c. Kegiatan Pelayanan Program dan Advokasi Sosial

1) Permasalahan Yang Dihadapi

a) Personel yang ada di Seksi Program dan Advokasi Sosial masih kurang

sehingga pelaksanaan kegiatan program dan advokasi sosial belum dapat

direalisasikan secara optimal sepenuhnya.

b) Belum adanya sarana pendukung pemberian data dan informasi seperti

ruang data dan informasi.

c) Tidak adanya pembinaan maupun diklat khusus bagian program dan

advokasi sosial sehingga pengembangan program teknis disesuaikan

dengan kondisi di lapangan.

2) Upaya Pemecahan Masalah yang sudah dilakukan

a) Mengoptimalkan petugas yang ada untuk pemecahan masalah tersebut.

b) Membuat usulan ke Pusat untuk rehabilitasi gedung ruang data dan

informasi melalui Anggaran Belanja Modal.

c) Mempelajari referensi tentang program dan advokasi sosial.


32

4. Analisis Akuntabilitas Keuangan

Realisasi Anggaran Panti Sosial Bina Laras “Phala Martha” Sukabumi Tahun

2018 sebesar Rp. 8.859.141.776,- dari total pagu anggaran sebesar Rp.

9.040.433.000,- yaitu 97,99%. Realisasi yang paling rendah ada pada jenis belanja

barang dikarenakan menuju perubahan menjadi balai sehingga penerimaan calon

penerima manfaat ditunda sedangkan pemulangan penerima manfaat tetap

dilaksanakan hal ini terkait dengan tidak terserapnya anggaran untuk pemenuhan

kebutuhan dasar penerima manfaat di dalam panti., selanjutnya dapat dilihat pada

grafik berikut :

Grafik 3.

Perbandingan Pagu dan Realisasi per jenis belanja

Rp0

Rp500,000,000

Rp1,000,000,000

Rp1,500,000,000

Rp2,000,000,000

Rp2,500,000,000

Rp3,000,000,000

Rp3,500,000,000

Rp4,000,000,000

Rp4,500,000,000

Rp5,000,000,000

51 52 53 57

Ru

pia

h

Jenis Belanja

Perbandingan Pagu dan Realisasi

per jenis belanja


33

P E N U T U P

Secara umum Kinerja Panti Sosial Bina Laras “Phala Martha” Sukabumi tahun 2018 dapat

dinyatakan berhasil, hal ini dapat dilihat dari pencapaian kinerja sasaran. Namun demikian,

masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam mewujudkan capaian kinerja Panti Sosial

Bina Laras “Phala Martha” Sukabumi tahun 2018 sehingga kualitas target yang dihasilkan perlu

ditingkatkan.

Mencermati permasalahan tersebut, pihak Panti telah berupaya memunculkan berbagai kreasi

dan inovasi dalam menjawab berbagai tantangan permasalahan yang dihadapi. Semoga laporan

kinerja ini bisa bermanfaat guna menambah wawasan, memunculkan pemikiran baru sehingga

terciptanya penemuan konsep yang mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh PSBL

”Phala Martha” Sukabumi dalam mengembangkan program rehabilitasi sosial yang profesional

dan selaras dengan Visi dan Misinya di masa mendatang.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Panti Sosial Bina Laras “Phala Martha” Sukabumi ini

disusun, Setiap pembaharuan dalam penyampaian laporan kinerja ini ke depannya diharapkan

akan terus berkembang selaras dengan meningkatnya performa pelayanan rehabilitasi sosial di

Panti Sosial Bina Laras ”Phala Martha” Sukabumi.


34

KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PANTI SOSIAL BINA LARAS “PHALA MARTHA“ JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN NOMOR 130 CIBADAK - SUKABUMI TELEPON (0266) 531033 FAXIMILE (0266) 536053 LAMAN :http://phalamartha.kemsos.go.id SURAT ELEKTRONIK :[email protected]

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan

akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Dra. Neni Riawati, M.Si

Jabatan : Kepala Satker PSBL Phala Martha

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama : Edi Suharto, Ph.D

Jabatan : Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial

Selaku atasan langsung pihak pertama

Selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama pada tahun 2018 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja

tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka

menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan

dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak

pertama.

Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan

evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan

mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan

sanksi.


Pihak Kedua, Pihak Pertama,

Edi Suharto,Ph.D Dra. Neni Riawati, M.Si NIP. 196511061992011001 NIP.196504141989032002

http://phalamartha.kemsos.go.id/

PERJANJIAN KINERJA Kementerian/Lembaga : Satker PSBL PHALA MARTHA

Tahun : 2018

Sasaran Strategis

Tahun 2018

Indikator Kinerja Target

Meningkatnya Jumlah Penyandang

Disabilitas Yang Menerima

Kebutuhan Dasar dan Fasilitas Hak

Dasar


110 Orang


350 Orang

Jumlah Anggaran :

Satker PSBL PHALA MARTHA Rp 8.719.433.000,- (Delapan Milyar Tujuh Ratus

Sembilan Belas Juta Empat Ratus Tiga Puluh Tiga Ribu Rupiah)


Kepala PSBL PHALA MARTHA

Dra. Neni Riawati, M.Si NIP.196504141989032002

PENGUKURAN KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI SOSIAL

TAHUN ANGGARAN 2018

Sasaran Strategis

Tahun 2018

Indikator

Kinerja

Target Realisasi

Target

Outcome Capaian

Outcome

Ket

Meningkatnya Jumlah Penyandang Disabilitas Yang Menerima Kebutuhan Dasar dan Fasilitas Hak Dasar


110 110 110 110

Penyandang Disabilitas Fisik,Mental,Sensorik dan Intelektual yang Memperoleh Rehabilitasi dan Perlindungan Kesejahteraan Sosial Di Dalam dan Luar Panti

350 365 350 365


Kepala Satker PSBL “Phala Martha”

Dra. Neni Riawati, M.Si

NIP. 196504141989032002

LAPORAN KINERJA PSBL PHALA MARTHA SUKABUMI TAHUN … · intervensi krisis, orientasi, temu bahas...

Documents

Transcript of LAPORAN KINERJA PSBL PHALA MARTHA SUKABUMI TAHUN … · intervensi krisis, orientasi, temu bahas...