Belajar mengarang novel

8
1 BELAJAR MENGARANG NOVEL Siapa yang tidak tersihir membaca novel Harry Potter karangan JK Rowling dan filmnya yang mendunia itu? Begitu juga, siapa yang tidak tergugah hatinya membaca novel true story: Laskar Pelangi karangan Andrea Hirata yang kemudian di filmkan juga? Anda pun tentu akan terkesima melihat novel Harry Potter dan Laskar Pelangi mampu merubah kehidupan sang penulisnya. Ketenaran Harry Potter membuat JK Rowling yang tadinya dianggap penulis yang tak berkelas dan tidak diperhitungkan menjadi buah bibir seantero dunia. Bahkan, Harry Potter mampu mengubah status ekonomi JK Rowling dari orang yang tidak mampu menjadi Milliarder Dollar. Begitu juga, Laskar Pelangi mampu merubah Andrea Hirata yang tadinya tak dikenal, tapi sekarang menjadi pengarang terkemuka di Indonesia. Masih banyak lagi pengarang yang mempunyai kemampuan brilian, seperti Arswendo Atmowiloto pengarang “Keluarga Cemara” , Hilman Hariwijaya pengarang “Lupus”, Ayu Utami pengarang “Saman”, Dewi Lestari pengarang “SupernovaRachmania Arunita pengarang “Eiffel… I’m in Lovedan lain-lain. Tentu sungguh menyenangkan sekali, jika mampu membuat karya seperti JK Rowling, Andrea Hirata maupun yang lainnya itu. Mungkin dalam hati kecil Anda ada juga keinginan untuk menjadi seperti JK Rowling atau Andrea Hirata yang mampu membuat karya fiksi berkualitas, bukan? Lantas yang selalu menjadi pertanyaan orang, bagaimana cara membuat karangan itu? Padahal, banyak ide atau gagasan yang brilian selalu muncul berseliweran di benak pikiran, namun melintas atau terbuang percuma begitu saja. Ketika Anda melihat ada sebuah cerita yang beredar dan mirip dengan ide yang Anda pikirkan, maka timbul perasaan yang menyesakkan dada, sambil menghempaskan diri. Anda merasa kecolongan atau merasa ide Anda itu dirampas oleh orang lain. Itu terjadi sebab, ketika Anda mau menuangkan ide cerita yang berseliweran di benak pikiran ke atas kertas, atau menorehkannya ke dalam komputer terasa sulit dan mengalami jalan buntu untuk mengembangkannya menjadi jalinan cerita yang utuh dan menarik. Mungkin, Anda sering mempunyai ide cerita atau gagasan yang menarik untuk membuat sebuah karangan

description

Cara gampang buat novel

Transcript of Belajar mengarang novel

Page 1: Belajar mengarang novel

1

BELAJAR MENGARANG

NOVEL

Siapa yang tidak tersihir membaca novel Harry Potter karangan JK Rowling dan

filmnya yang mendunia itu? Begitu juga, siapa yang tidak tergugah hatinya membaca

novel true story: Laskar Pelangi karangan Andrea Hirata yang kemudian di filmkan

juga? Anda pun tentu akan terkesima melihat novel Harry Potter dan Laskar Pelangi

mampu merubah kehidupan sang penulisnya. Ketenaran Harry Potter membuat JK

Rowling yang tadinya dianggap penulis yang tak berkelas dan tidak diperhitungkan

menjadi buah bibir seantero dunia. Bahkan, Harry Potter mampu mengubah status

ekonomi JK Rowling dari orang yang tidak mampu menjadi Milliarder Dollar. Begitu

juga, Laskar Pelangi mampu merubah Andrea Hirata yang tadinya tak dikenal, tapi

sekarang menjadi pengarang terkemuka di Indonesia. Masih banyak lagi pengarang yang

mempunyai kemampuan brilian, seperti Arswendo Atmowiloto pengarang “Keluarga

Cemara” , Hilman Hariwijaya pengarang “Lupus”, Ayu Utami pengarang “Saman”,

Dewi Lestari pengarang “Supernova” Rachmania Arunita pengarang “Eiffel… I’m in

Love” dan lain-lain.

Tentu sungguh menyenangkan sekali, jika mampu membuat karya seperti JK

Rowling, Andrea Hirata maupun yang lainnya itu. Mungkin dalam hati kecil Anda ada

juga keinginan untuk menjadi seperti JK Rowling atau Andrea Hirata yang mampu

membuat karya fiksi berkualitas, bukan?

Lantas yang selalu menjadi pertanyaan orang, bagaimana cara membuat karangan

itu? Padahal, banyak ide atau gagasan yang brilian selalu muncul berseliweran di benak

pikiran, namun melintas atau terbuang percuma begitu saja. Ketika Anda melihat ada

sebuah cerita yang beredar dan mirip dengan ide yang Anda pikirkan, maka timbul

perasaan yang menyesakkan dada, sambil menghempaskan diri. Anda merasa kecolongan

atau merasa ide Anda itu dirampas oleh orang lain. Itu terjadi sebab, ketika Anda mau

menuangkan ide cerita yang berseliweran di benak pikiran ke atas kertas, atau

menorehkannya ke dalam komputer terasa sulit dan mengalami jalan buntu untuk

mengembangkannya menjadi jalinan cerita yang utuh dan menarik. Mungkin, Anda

sering mempunyai ide cerita atau gagasan yang menarik untuk membuat sebuah karangan

Page 2: Belajar mengarang novel

2

fiksi, namun mengalami kebingungan memikirkan darimana memulainya dan menyusun

jalinan cerita yang bermakna, bukan?

Padahal, untuk membuat karangan itu sebenarnya mudah sekali, jika Anda mau

mengorganisir pola berpikir dan tindakan Anda secara tahap demi tahap untuk

mewujudkan ide brilian itu menjadi sebuah karya tulis. Anda tak perlu bingung karena

sebenarnya Anda sudah memiliki dasar-dasar teoritis kepenulisan yang Anda dapat dari

sekolah atau dari buku lainnya, seperti pemahaman tentang pemilihan topik, tema, alinea,

alur cerita, maupun kerangka karangan. Mungkin masalahnya, Anda mengalami kesulitan

ketika Anda ingin mempraktikkan dasar-dasar teoritis tersebut dalam langkah praktis

kepenulisan.

Mengembangkan Ide Cerita

Masalah ide cerita kadang cukup unik. Sebab, ide cerita terkadang datang dengan

sendirinya atau sekonyong-konyong tanpa dipikirkan. Tetapi kadang ketika keinginan

menulis begitu kuat, malah pikiran kosong dan ide cerita sulit sekali dimunculkan. Kalau

dipaksakan pun yang terlihat hanya kertas buram yang dihadapan penulis. Lantas,

bagaimana mencari ide cerita? Jawaban pertanyaan ini dapat Anda telusuri dari uraian

berikut ini:

Ide cerita bisa muncul dari diri sendiri atau sekeliling pengarang

Anda tidak perlu bingung, bagaimana cara mendapatkan ide cerita. Sebab, salah

satu sumber ide cerita bisa datang dari diri Anda sendiri. Di sini tergantung kejelian Anda

menggali ide cerita dari diri sendiri. Caranya, Anda tinggal menggali ingatan Anda

tentang pengalaman dan perjalanan hidup Anda sendiri. Tentu Anda pernah mengalami

kejadian yang unik, aneh, lucu atau mungkin kejadian (peristiwa) luar biasa yang tidak

dapat Anda lupakan. Mungkin Anda ingat kejadian di sekolah dengan teman yang

menyenangkan, menggelikan, mengharukan, menyedihkan, menyebalkan dan

pertengkaran. Atau ingatan-ingatan kejadian lain yang terjadi di seputar Anda, ini semua

dapat menjadi sumber ide cerita menarik Anda. Tetapi ini tergantung kejelian Anda untuk

meramu dan memanfaatkan pengalaman Anda itu menjadi ide cerita yang menarik.

Contoh: novel Laskar Pelangi karangan Andrea Hirata. Sumber ide cerita novel Laskar

Pelangi ini tak lain adalah pendidikan. Pendidikan yang dimaksud adalah

mengambil suka-duka pengalaman hidup Andrea Hirata dan teman-temannya

Page 3: Belajar mengarang novel

3

sendiri ketika masa sekolah dasar. Setelah menemukan ide cerita atau topik

pendidikan ini, maka sang penulis Andrea Hirata mengembangkan tema novel,

yaitu kegigihan dalam menempuh perjuangan pendidikan.

Perlu diperhatikan, pengertian tema memang dapat dibedakan dari dua segi, yaitu

1) dari segi penggarapan atau proses penyusunan karangan, 2) segi hasil penggarapan

atau dari karangan yang telah selesai dibuat. Pembuatan tema karangan dari segi

penggarapan dimaksudkan untuk memberi kata kerja atau memberi arah penggarapan

cerita agar memudahkan pengarang (penulis) mengembangkan ide ceritanya. Sementara,

Pengertian tema dari segi hasil penggarapan adalah perumusan pesan atau suatu amanat

utama yang akan disampaikan pengarang melalui karangan kepada pembaca.

Contoh lain: JK Rowling menemukan ide cerita Harry Potter karena terinspirasi ketika

menunggu kereta api yang keberangkatan tertunda. Nama Potter diambil

dari nama temannya sewaktu tinggal di Winterboune, pinggiran Bristol. JK

Rowling begitu terkesan pada anak keluarga Potter yang suka bercanda itu.

Dari kedua ingatan ini, Rowling meramunya menjadi ide cerita tentang

sekolah sihir. Anda dapat melihat tema penggarapan dari novel Harry

Potter, yaitu usaha untuk menghancurkan kekuatan penyihir hitam yang

hendak menguasai dunia. Segment pasar yang dituju JK Rowling adalah

kelompok pembaca anak dan remaja.

Anda pun dapat mengambil ide cerita dari hal-hal yang terjadi di sekeliling Anda.

Misalnya, bagaimana dengan tetangga Anda? Mungkin Anda mempunyai tetangga yang

mempunyai karakter baik, dengki, pengiri, culas, pemarah atau tidak pedulian? Juga,

bagaimana dengan keluarga Anda sendiri maupun teman-teman Anda? Pernahkan

mereka mengalami suatu kejadian aneh, lucu, tragis dan unik? Mungkin tante Anda

seorang guru private, tetangga Anda seorang penyanyi atau sahabat Anda atlit balap

sepeda? Pasti ada sesuatu yang bisa Anda gali menjadi ide cerita dari pengalaman

mereka. Apabila Anda jeli menggali, pengalaman seorang tukang becak pun dapat Anda

jadikan cerita. Misalnya, tema suka duka seorang tukang becak yang jatuh cinta kepada

salah satu pelanggannya.

Ketika Anda belum terbiasa untuk menulis mungkin Anda dapat mengarang cerita

dengan meminjam nama teman-teman atau orang-orang yang membuat Anda terkesan

Page 4: Belajar mengarang novel

4

untuk dijadikan tokoh dalam cerita Anda. Dengan begitu, Anda sudah mendapatkan

karakter tokoh tanpa perlu menciptakan karakter baru.

Inspirasi

Ide cerita dapat muncul karena terinspirasi pada peristiwa-peristiwa yang terjadi

dalam masyarakat, suatu daerah, suatu bangsa atau suatu Negara. Itu dapat terjadi

tergantung bagaimana Anda mampu memaknai dan mengeksplorasi momentum-

momentum yang pernah terjadi dalam masyarakat, suatu daerah, suatu bangsa maupun

suatu Negera menjadi sebuah ide cerita yang menarik.

Contohnya, ide cerita novel Saman, karangan Ayu Utami ini terinspirasi pada

peristiwa gerakan mahasiswa menentang pemerintah diakhir masa pemerintahan Orde

Baru. Ayu Utami begitu jeli melihat situasi konflik yang terjadi pada saat itu. Kemudian

dia menciptakan penokohan dan menambah unsur dramatikanya, sehingga menciptakan

cerita yang menarik dan membawa pesan-pesan baru. Anda pun dapat melihat ide cerita

novel Ca Bau Kan, karangan Remi Sylado terinspirasi pada situasi sosial-etnis menjelang

akhir masa Hindia-Belanda sampai revolusi kemerdekaan Indonesia. Remi Sylado begitu

terinspirasi melihat ketimpangan status sosial politik yang begitu tajam pada masa itu,

sehingga dia menemukan ide cerita tentang perjuangan cinta sepasang anak manusia yang

berbeda etnis. Begitu juga, ide cerita novel remaja, Cinta Sang Idola karangan Hendra

Surya ini terinspirasi momentum yang lagi populer, yaitu reality show Indonesian Idol

yang disiarkan stasiun TV RCTI. Hendra Surya jeli melihat momentum Indonesian Idol,

sehingga dia menemukan ide cerita tentang cinta juara Indonesian Idol. Tema Cinta Sang

Idola ini menceritakan tentang kegigihan Ikhzan si anak melayu yang ingin sukses dan

meraih kekuatan cintanya kembali setelah dihina dan dipisahkan secara paksa dari

kekasihnya yang bernama Tiara.

Media Massa

Anda pun dapat menemukan ide cerita dari media massa, sepeti Koran, majalah,

maupun buku. Media massa ini merupakan ladang cerita yang tak ada habisnya. Berita-

berita hangat yang ditampilkan di media massa dapat dijadikan momentum

pengembangan ide cerita yang menarik. Namun itu semua sangat tergantung bagaimana

Page 5: Belajar mengarang novel

5

Anda mampu meramu dan memanfaatkan berbagai momentum berita yang ditampilkan

itu menjadi sebuah kisah yang menarik.

Misalnya, berita politik dunia bisa menjadi basis cerita espionase atau konspirasi

persaingan politik. Berita bisnis bisa Anda jadikan cerita drama. Kemudian dari berita

nasional bisa Anda dapatkan ide cerita yang menarik, seperti kasus Marsinah, peristiwa

Lumpur Lapindo, pertikaian Poso dan sebagainya. Begitu juga, berita kriminalitas, seperti

Ryan si penjagal, penganiayaan atau pembunuhan anggota keluarga merupakan sumber

cerita thriller, detektif, action dan drama.

Riset Kekuatan Cerita

Setelah ide Anda dapat dan cerita mulai terbentuk, langkah berikutnya adalah

mengkaji tentang cerita dan karakter. Pengkajian ini perlu untuk memudahkan Anda

mengembangkan cerita dan kekuatan (karakter) cerita yang akan Anda tulis. Jika Anda

membuat cerita fiksi, maka isi cerita Anda tentu rekaan, tetapi ada unsur-unsur dari cerita

yang non fiksi, misalnya yang terkait dengan pekerjaan dan karakternya. Cerita Anda

akan mempunyai kekuatan cerita dan kredibilitas yang lebih tinggi bila pembaca dapat

mengidentifikasikan dengan kenyataan sehari-harinya.

Sebagai contoh, novel Cinta Sang Idola menceritakan tentang kisah cinta sang

juara Indonesian Idol. Pertama, sang penulis harus mengetahui seluk beluk hal-hal yang

berkaitan dengan ajang Indonesian Idol yang diselenggarakan TV RCTI, apa saja yang

menjadi persyaratan untuk bisa ikut Indonesian Idol tersebut, apa saja yang diuji,

bagaimana cara testnya, tahapan yang perlu dilalui untuk mencapai final dan sebagainya.

Untuk mengembangkan dramatisasinya, sang penulis memberikan motivasi dan kondisi

pada tokoh utama dan benturan-benturan atau rintangan yang dibentuk agar terlihat

kekuatan karakter ceritanya. Sang Penulis membuat tokoh dengan berbagai macam

konflik, Anda dapat lihat tokoh utama pria tersebut digambarkan sebagai orang tak

mampu, tak dipandang dan tak diperhitungkan karena kemiskinannya dan tak disukai

oleh orangtua kekasihnya, namun dirinya mempunyai tekad yang kuat, bakat dan

kemampuan dalam olah vokal. Sementara, tokoh wanitanya digambarkan sebagai wanita

yang patuh karena adat, tetapi jiwanya bergejolak untuk menemukan kekuatan cintanya.

Page 6: Belajar mengarang novel

6

Contoh di atas, memperlihatkan tahap pertama, bagaimana menemukan ide

cerita dan tokoh utama cerita. Perlu Anda ingat, tokoh utama adalah jantung cerita dan

roh cerita. Jika tokoh utama tidak disukai, maka cerita Anda menjadi tidak disukai

pembaca. Jadi, pastikan tokoh utama Anda memiliki karakter dan sifat-sifat yang

mengagumkan.

Setelah Anda memiliki ide cerita dan menentukan tokoh utama dalam cerita

Anda, maka tahap kedua Anda harus merumuskan apa yang diinginkan, didambakan,

dicapai oleh tokoh utama cerita Anda? Dengan kata lain, menentukan apa masalah utama

yang dihadapi dan menghalangi keinginan dan dambaan tokoh utama? Sebagai catatan

baik-buruknya cerita Anda sangat tergantung pada tokoh utama, maka dapat dibuat

pernyataan yang sama benarnya, bahwa menarik tidaknya tokoh utama bergantung pada

masalah penting yang dihadapinya. Oleh karena itu, Anda harus membuat apa yang

diinginkan dan didambakan tokoh utama juga menjadi yang dibutuhkan dan didambakan

pembaca. Misalnya, dalam novel Harry Potter sang tokoh utama yaitu Harry Potter

menginginkan piala quiddith dan mengalahkan Lord Voldemort. Sementara, pembaca

pun menginginkan Harry Potter mendapatkan piala quiddith dan mengalahkan Lord

Voldemort, sehingga pembaca terpacu ingin tahu bagaimana cara Harry Potter

mewujudkan keinginan dan dambaannya itu.

Agar cerita Anda memiliki kekuatan cerita yang kuat, maka Anda harus dapat

menggambarkan keinginan dan dambaan tokoh utama dituangkan dalam bentuk

kebutuhan internal dan eksternal. Harry Potter berusaha mewujudkan kebutuhan

eksternalnya dengan berusaha mendapatkan piala quidditch dan mengalahkan Lord

Voldemort. Sementara, kebutuhan internal atau batin Harry Potter yaitu mendapatkan

harga diri dan popularitas. Kemudian, secara lebih mendalam keinginan Harry Potter

untuk sukses mendapatkan piala dan mengalahkan Voldemort adalah untuk mendapatkan

keluarga, komunitas dan cinta.

Keinginan dan dambaan tokoh utama itu bisa berubah sepanjang cerita, namun

perlu Anda ingat, keinginan dan dambaan tokoh utama merupakan faktor utama yang

menarik perhatian pembaca, sehingga hal tersebut harus terlihat dan dinyatakan dengan

jelas dari awal cerita. Perubahan keinginan dan dambaan tokoh utama dalam cerita, maka

Page 7: Belajar mengarang novel

7

Anda harus membuat pembaca mengetahui, memahami apa keinginan dan dambaan baru

tersebut.

Selanjutnya, tahap ketiga Anda menentukan siapa atau apa yang menghalangi

tokoh utama mendapatkan apa yang diinginkannya? Di sini Anda harus menentukan

siapa atau apa saja yang terlihat sebagai wujud antagonis (tokoh jahat) dan siapa/apa

yang jelas-jelas merupakan antagonis. Sebab, bagus-tidaknya cerita Anda ditentukan oleh

tokoh jahat dan munculnya berbagai rintangan berat di sepanjang perjalanan tokoh utama.

Sebagai penulis Anda tidak boleh berbaik hati dan membuat hidup tokoh utama

(protagonis) Anda serba gampang, melainkan Anda harus mengisi kehidupan tokoh

utama dengan banyak penderitaan, konflik dan rintangan.

Berikutnya, tahap keempat Anda menentukan bagaimana pada akhirnya tokoh

utama cerita Anda berhasil mencapai apa yang dicita-citakan dengan cara yang luar biasa,

menarik dan unik. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam cerita harus selalu segar dan

tak terduga. Anda harus dapat membuat kejutan. Anda harus dapat menggiring dan

membuat pembaca berpikir dan menduga apa yang akan terjadi, tetapi terkecoh

(tebakannya meleset).

Selanjutnya, tahap kelima Anda harus menentukan siapa yang menceritakan

cerita Anda? Atau menentukan kedudukan atau keterlibatan Anda sebagai penulis dalam

cerita sebagai siapa? Apakah Anda menjadi orang pertama atau tokoh utama cerita yang

menuturkan cerita, atau sebagai pihak ketiga yang menuturkan cerita Anda, tanpa

melibatkan diri dalam cerita? Nah, kalau Anda memposisikan diri sebagai orang pertama

dalam cerita, maka Anda menggunakan gaya bahasa aku dan sudut pandang aku sebagai

tokoh utama yang bertutur dalam menceritakan cerita yang Anda bangun. Sementara, jika

Anda menempatkan posisi orang ketiga dalam bertutur, maka Anda bertutur seolah-olah

melihat kejadian secara detail dalam cerita (dapat melongok isi kepala para tokoh cerita),

tapi tidak terlibat dalam cerita.

Tahap keenam, Anda menentukan bagaimana tokoh utama dan tokoh-tokoh

dalam cerita Anda mengalami perubahan sepanjang cerita. Agar cerita Anda memiliki

kekuatan cerita yang menarik, maka Anda harus memiliki tokoh utama yang mengalami

jalan hidup berliku-liku dan berubah-ubah, agar pembaca dapat larut dan menikmati

perjuangan hidup yang berliku-liku ini bersama tokoh utama. Atau pembaca seolah-olah

Page 8: Belajar mengarang novel

8

merasa dirinya yang terlibat konflik dalam cerita. Untuk itu, Anda harus jeli membuat

tahapan-tahapan perubahan tokoh utama dan tokoh pendukung lainnya agar alur cerita

yang dibuat menarik, seperti di mana menempatkan dan bagaimana klimaks yang terjadi

dan mengatur anti klimaks cerita Anda. Cerita tanpa adanya perubahan atau bersifat

datar, maka akan menjemukan pembaca, sehingga minat baca pembaca pun hilang.

Namun, yang perlu Anda ingat perubahan yang terjadi harus dibuat tahapan-tahapan logis

secara berangsur-angsur, sehingga menjelang berakhirnya cerita perubahan tadi tampak

nyata dan bisa dibenarkan, agar menimbulkan kesan yang mendalam.

Tahap ketujuh, Anda harus mengungkapkan pesan tersirat yang akan Anda

sampaikan dengan mengakhiri cerita seperti yang Anda buat. Cerita tentu diarahkan dan

digerakkan oleh tema cerita. Oleh karena itu, pesan tersirat yang ingin Anda sampaikan

itu dapat Anda perlihatkan melalui peristiwa, tokoh-tokoh, dialog, narasi cerita dan

sebagainya. Untuk menyampaikan makna tersirat yang lebih mendalam (khusus) dapat

Anda gunakan bahasa-bahasa symbol dalam peristiwa, dialog atau naratif cerita.

Pada akhirnya, tema cerita yang Anda sajikan sangat ditentukan oleh cara Anda

mengakhiri cerita. Klimaks dan penutup akan menentukan pernyataan tematik cerita

(pesan tersirat) dari cerita yang Anda buat. Oleh karena itu, perlu Anda perhatikan cara

Anda mengakhiri cerita, apakah sudah sesuai dengan apa yang akan Anda sampaikan

sesungguhnya.

Sebagai catatan: Dalam mengembangkan ide cerita, maka Anda harus dapat

menemukan tema baru yang menarik, unik dan mempunyai keunggulan yang khas

berbeda dari karya-karya yang sudah ada. Sebab, salah-satu persyaratan yang

menentukan penerimaan penerbit adalah pemilihan tema. Hanya karya yang

memiliki tema menarik atau tema baru saja yang diterima penerbit.

(Sumber kutipan: Karya Hendra Surya, ”Strategi Jitu

Mencapai Kesuksesan Belajar”, Penerbit Elex Media

Komputindo, 2011.)